
Kembali ane mencoba untuk membuat ripiu dari POV yang berbeda karena kebetulan mobil ini benar2 susah untuk dapat unit TD nya...
================================
Senin kemarin, setelah keluyuran dan diler raid bersama juragan hape + nyonya, juragan keramik, bro sandal, dan bro mojoberry, akhirnya di sore hari, setelah juragan keramik dan bro mojo pulang, terbersit ide tambahan
JH: "mod, coba ke Mitsu yuk, TD Bujero baru..."
*liat jam...*

NJH: "wes sore, masih buka apa ga ya ko?"
M: "diler operasional hingga jam 1700, sekarang baru jam 1500, perkiraan sampe diler 1630, hajar bleh..."

Tanpa babibu, meluncurlah dua mobil ke Sby Timur, carpooling, dan dengan semangat 69 langsung melipir ke diler Mitsu terdekat... Begitu masuk pelataran, no Bujero spotted, seperti nya lagi digilir..., dan mata siwer ane langsung melihat ke pojok...
JH: "Kalo ga ada Bujero, bisalah kita TD OS..."
M: "Nope, OS uda banyak yang ripiu, ane dari dulu penasaran sama mobil ijo dipojok. Setahun ane uber di Mitsu kagak dapat2 unit TD nya..."
JH: "Tuh kutu?"

M: "Yes..."

Baiklah, prioritas pertama: Bujero. Masuk ke diler, debat kusir ttg bentuk Bujero yang kontroversial, sedikit meongan dari ane ttg bokong, lalu todong TD unit Bujero... Ada...
Sembari menunggu Bujero balik dari penggilirannya, ane coba meminta jatah ke mbak sales konter...
M: "Mbak, itu kutu kupret warna ijo boleh ane TD?"
S: "Silahkan ko... tapi yakin?"
M: "Of coz, ane dari dulu penasaran sama kutu itu..."
S: "Baik ko, saya atur dulu ya" *sambil bingung, orang gila mana yang begitu antusias untuk TD mobil kutu alih2 sampan terbalik yang baru*
Akhirnya, setelah setahun penantian panjang, ane mendapatkan mobil impian ane untuk di TD...

Mitsubishi Mirage GL(S)? (E)? (X)? MT 2000 sekian...

==================================
Eksterior...
Tanpa berbuih2, ane suka dengan bentuk nya. Imut, macam kutu... Didukung dengan warna ijo lumut nya... Such a pleasing sight to my siwer eyes...

==================================
Interior...
Ga merhatikan... I was too excited!

Errr... sebenarnya ane memperhatikan satu hal: tuas MT dan center dash dengan AC Climate Control... Lovely... Memang Miras memberikan fitur yang sangat berguna dibandingkan mobil pabrikan lain yang cuman ganti dash dan slap tombol2 AC. Digital yes, but no Climate Control...

Awalnya ane penasaran, mobil kutu seperti ini diberikan AC Climate Control... Apa yang mengharuskan Mitsubishi untuk memasang hal itu? Apakah perlu perhatian penuh pengemudi dalam menyetir mobil ini? Atau excitement yang begitu tinggi dari menyetir mobil ini yang membuat suhu kabin meningkat?
Hmmm... apapun itu, ane sangat menghargai fitur seperti ini...

==================================
Under the Cup!
Nope, ga sempat ubek2... Yang ane tau, ane akan menyetir mobil 1200cc 3 silinder dengan transmisi manual...

==================================
Driving impression...
Dengan segera, sales memberikan kunci mobil... yang ane bolak balik dengan penuh kebingungan. Tombol nya uda mblesek masuk semua... Sentuh dikit, pintu sudah terbuka... Bisa jadi mobil ini adalah mobil favorit untuk di TD karena kondisi kunci yang terlihat sudah menempuh 1juta kilometer...
Buka pintu mobil, ahhh..., ane disambut dengan pemandangan tuas MT dan dashboard menyenangkan... Masuk dan duduk di dalam mobil..., lovely... Ane suka dengan driving position nya... Cucok untuk postur kucing seperti ane... Tapi ane ga suka dengan kursi nya..., kurang nyaman... *preferensi butt-o-meter ane yang suka kursi sekeras papan... karena semakin keras kursi dan suspensi, semakin sehat bagi kesehatan pinggang ane yang rapuh...*


Baiklah, ane dengan segera mencolokkan benda logam pipih yang ane ga tau gunanya apa selain untuk menikam orang atau membobol brankas...

*KREK!*
Dan mesin menyala! It comes alive! Tapi suara mesin nya ampun... Kasar sekali... Macam mesin penghancur beton... Entah orkestra apa yang dimainkan di ruang mesin, yang pasti bukan Ride of The Valkyrie ala Apocalypse Now, tapi mirip dengan konser musik cadas perusak gendang telinga. Getaran mesin merambat hingga ke dalam kabin... Ane berpikir dan tiba2 menjadi was2 apabila mesin ini tiba2 meledak di jalan... Semua valve, piston, dll terlontar...
Satu hal yang semakin menambah kekuatiran ane: lampu CE atawa Check Engine hidup terus... Mengingatkan ane dengan TD BMW X3 20d dengan EW atawa Engine Warning light nyala dan mesin pincang bonus kepulan asap... Bedanya, kali ini ane di mobil kutu, bukan SUV kecil dari Bavaria...


Mbak sales nya langsung menangkap gurat khawatir dari wajah karismatik ane...
S: "Ko, ini 3 silinder. Jadi mungkin getaran agak kerasa"
M: "Gpp mbak, ane sudah biasa digetarkan..." *jaga perasaan*

Setelah meyakinkan diri bahwa mobil ini bisa bertahan, ane menginjak pedal kopling... Hmmm, normal... Tidak ada yang aneh... Pun terasa ringan... Ane masukkan transmisi ke gear 1...
*Grak!*
Buset dah... ini transmisi kok begini? Jujur, ane suka dengan mechanical-feel sebuah transmisi manual... Bagaimana ane merasakan rod masuk dan mengunci gear... Tapi di miras, nope. Bukan mechanical feel... Horror... Mobil ini, benar2 butuh overhaul transmisi di... 6000km... Yeap. 6000km... Bunyi transmisi benar2 ribut, gear2 saling beradu kasar... Entah perlakuan apa yang telah diterima mobil tak bersalah ini...

Lepas kopling dan dengan penuh bunyi2an, mobil ini menggelinding maju... Ane memutar setir, dan langsung terdiam. Bobot setir ini jauh lebih baik dari Brio, bahkan dari Odyssey RC1, masih memberikan resistensi saat ane memutar nya alih2 menyerah pasrah... Tetapi, lock to lock nya macam truck... Besar sekali... Belum lagi respon setir yang lambat, jeda antara perintah di setir dan ban untuk patuh benar2 bikin ane bingung...
Begitu mendekati pintu keluar diler dan melewati ramp dengan badan mobil yang miring, ane sudah merasakan jika suspensi mobil ini kurang bagus. Badan mobil sangat mengayun... Ane sontak bertanya2, apa mobil ini mengalami chassis flexing ya? Apa bobot ringan Miras menyebabkan rigiditas chassis yang rendah? Harusnya suspensi dapat meredam hal tersebut, tapi rasanya malah chassis yang kewalahan... Hmmm...
Dengan pelan, ane segera masuk ke jalan utama, revved up dan suara mesin makin horror... Mobil ini memerlukan overhaul mesin... segera! Pindah ke gear 2, *Grraaakkk!*, dan mobil tertatih2 menambah kecepatan...
Di jalan raya, everything went from bad to complete bananas... Suara2 dunia lain masuk semua... Insulasi parah... Not good. Ditambah dengan suara mekanikal mobil yang tersiksa juga masuk ke kabin, juga wind noise, road noise, every noise...

Untungnya, telepon ane berbunyi. Seorang teman menyapa dan bertanya2 tentang prospek rendeman... Setidaknya hal ini sanggup mengalihkan perhatian ane dari menyetir mobil lucu ini... Beberapa kilometer kemudian, telepon di matikan, dan bro sandal memberikan kabar:
Sd: "Ko, Bujero sudah balik. Juragan hape minta kita segera balik..."
M: "Okay. No problem..."
Nyatanya, itu penuh dengan masalah... Ane sekarang dituntut untuk ngebut kembali ke diler... Balik kucing dengan segera dan ukuran mobil yang kecil memungkinkan ane untuk sruntulan... No, i dont care about everything... Ane hanya berdoa kepada Tuhan... "Ijinkan ane kembali ke diler dengan selamat..., ada Bujero di sana... Please..."

Layaknya sebuah mukjizat di Laut Merah, jalanan menuju ke diler tidak terlalu ramai... dan ane segera memacu mobil. Girbok tidak bersahabat untuk quick shifting... Power delivery tidak halus dan menyentak2... Benar2 mengganggu, dan rpm tinggi, suara mesin makin menyedihkan... Bearing2 seperti beradu dan suara knocking di mesin benar2 seperti battering ram bangsa Barbar menghajar tembok benteng Romawi...

Dalam kecepatan tinggi, suspensi bertingkah seperti mobil rally. Karakter suspensi lembut yang mengayun menjadikan suspensi lambat dalam recovery setelah menghajar lubang. Bunyi "duk" menjadi teman ane saat melesat kembali ke diler. Yang lebih buruk, karakter setir justru makin kacau. Ane ga berani mengoreksi setir terlalu banyak karena ane ga bs memprediksikan arah ban. Memang untuk menyetir dalam traffic dalam kota dan untuk manuver, setir Miras cukup menyenangkan meski lock-to-lock nya segaban. Tetapi dalam kecepatan tinggi, setir jadi aneh. Ane langsung teringat dengan steering Abarth yang labil...
Setelah melesat bagai anak panah tak tahu arah, ane mengerem... Dan jujur, rem miras cukup baik. Ane suka dengan rem nya, memberikan braking power yang sepantasnya. Tidak terlalu mengigit untuk melempar seisi kabin ke kaca depan, tapi juga tidak terlalu blong seperti truk dengan rem rusak. Belok kiri, masuk ke diler melewati ramp, terkocok2 lagi... dan parkir...
Ane segera mematikan mesin dan seketika, dunia menjadi hening. Such serene... Ane kembalikan kunci lusuh unit TD ke sales dan tak lupa mengucapkan terima kasih. Akhirnya ane berhasil menyetir sebuah Mirage... literally a Mirage, a fatalorgasme... errr... fatamorgana.
........................................

========================
Verdict
Am i still alive?
........................................

Bisa jadi, ane mendapatkan unit TD yang... errr... kurang representatif... Tetapi jika ane mengesampingkan kerusakan mesin dan transmisi, tetap saja steering, suspensi, dan chassis Miras menjadi kekurangan mobil ini... Bagaimanapun, rem dan fitur Climate Control Miras menjadi nilai lebih mobil kutu ini...
Pro:

- Bentuk lucu dan mungil, ane suka
- Climate control menjadi faktor plus
- Seperti nya irit
- Rem bagus
- Rem bagus
- Rem bagus
Cons:

- Lock to lock setir terlalu besar, respon lambat..., setir makin mengkhawatirkan di kecepatan tinggi
- Suspensi ga nyaman, terlalu soft yang membuat chassis harus ikut meredam. Akibatnya chassis flexing cukup terasa. Di kecepatan tinggi, malah lambat dan berdentum saat menghajar lubang.
- Gearbox berisik, ga akurat, membuat power delivery terasa kasar*
- Mesin ribut dan getaran nya terlalu berlebihan*
- Insulasi
- Insulasi
- Insulasi
- Insulasi
- Insulasi
=========================
Di kelas nya, Mitsu Mirage bisa jadi merupakan pilihan yang paling masuk akal apabila rute nya untuk berkeliaran di dalam kota. Yang sanggup memberikan persaingan ketat dengan Miras adalah Honda Brio. Suzuki KWR masih harus berkutat dengan stigma merek dan bentuk dan ban kurus kering nya... BatuMakam March dan Datsun Go, well... errr... i'd better go

=========================
Demikian sedikit meongan dari ane... terima kasih telah membaca dan sampai jumpa lagi...