resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 498
- Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
kalau diukur pakai meteran nggak kedeteksi, tapi orang nya bisa merasa ada efeknya, maka grounding cable bukannya termasuk mistis?
menambah tenaga tanpa aditif
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 52
- Joined: Mon May 28, 2012 8:56
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
GC ataupun VS gak bakal -bisa dicatat- gak bakal dan bukan buat nambah tenaga mesin apalagi tenaga kuda, kan kuda makan rumput .
diatas udah ada yg bilang, ground itu salah satu fungsinya "sink". apa yang di sink? biasanya noise/gangguan/interferensi kalo dalam sinyal. fungsi lain buat mencegah spike/ripple. kalo mesin yang dipake masih jadul/banyak mekanisnya ya gak bakal ada pengaruh. nah klo mobilnya banyak elektronik yang mungkin sensitif, pemasangan GC bisa ada pengaruh tapi bukan menambah tenaga mesin.
Buktinya? liat aja tape deck jaman dulu, rangka besi pemutar tape pasti terhubung ke body besi, fungsinya buat mengalihkan interferensi yang mungkin terjadi langsung dialirkan/sink ke sistem ground (rangkaian negatif) sehingga suara tape bisa lebih jernih, vokalnya jelas, bas gak mendem.
tapi tentu saja suhu sucahyo tetap berpendapat bahwa judul tidak salah
diatas udah ada yg bilang, ground itu salah satu fungsinya "sink". apa yang di sink? biasanya noise/gangguan/interferensi kalo dalam sinyal. fungsi lain buat mencegah spike/ripple. kalo mesin yang dipake masih jadul/banyak mekanisnya ya gak bakal ada pengaruh. nah klo mobilnya banyak elektronik yang mungkin sensitif, pemasangan GC bisa ada pengaruh tapi bukan menambah tenaga mesin.
Buktinya? liat aja tape deck jaman dulu, rangka besi pemutar tape pasti terhubung ke body besi, fungsinya buat mengalihkan interferensi yang mungkin terjadi langsung dialirkan/sink ke sistem ground (rangkaian negatif) sehingga suara tape bisa lebih jernih, vokalnya jelas, bas gak mendem.
tapi tentu saja suhu sucahyo tetap berpendapat bahwa judul tidak salah
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 207
- Joined: Mon Mar 03, 2014 8:43
- Location: Kab.Bogor-Jakarta-Omah Surabaya
- Daily Vehicle: Honda Mobilio E CVT 2017 Remap Mbah Bebonk
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
ane sih pake VS dan Grounding, VS gk kerasa apa2, tapi memang ane berpendapat VS adalah stabilizer listrik, persis penjelasan om diatas ane. kayak komputer yang overclock, kemampuan ngangkat hardware spec tinggi kan bergantung pada Power Supply bukan UPS/Stabilizer. mungkin kerasa kalo di tes pake oscililoscope (maap kalo salah tulis).
Grounding, ane juga hanya kerasa di AVO meter. disisi "terjauh" drop voltase gk setinggi tanpa grounding.
misal aki 14,4 tanpa grounding disisi kiri 14,2. pake grounding bisa sama 14,4. mana kerasa ke performa dll
hehehe....
Grounding, ane juga hanya kerasa di AVO meter. disisi "terjauh" drop voltase gk setinggi tanpa grounding.
misal aki 14,4 tanpa grounding disisi kiri 14,2. pake grounding bisa sama 14,4. mana kerasa ke performa dll
hehehe....
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 842
- Joined: Tue Dec 05, 2006 0:46
- Location: Yogyakarta
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
Voltage Stabilizer selama bawaan mobil masih ok, dicek pake voltmeter ok, gak berguna pasang VS tambahan.
GC memang berguna jika mengandalkan bodi sebagai massa. dan kabel memang ada usia pakai optimal terkait suhu, kelembaban, dan getaran di kendaraan (jika kendaraan buat tempur sehari2). jika kendaraan dirasa terlalu banyak voltage dropnya di komponen kelistrikan (misal lampu jadi burem, dicek tegangan di lampu ternyata selisih dari tegangan batere), saatnya ganti kabel n bagus juga nambah GC jika lampu tersebut mengandalkan bodi sebagai perpanjangan kutub negatif baterai.
GC memang berguna jika mengandalkan bodi sebagai massa. dan kabel memang ada usia pakai optimal terkait suhu, kelembaban, dan getaran di kendaraan (jika kendaraan buat tempur sehari2). jika kendaraan dirasa terlalu banyak voltage dropnya di komponen kelistrikan (misal lampu jadi burem, dicek tegangan di lampu ternyata selisih dari tegangan batere), saatnya ganti kabel n bagus juga nambah GC jika lampu tersebut mengandalkan bodi sebagai perpanjangan kutub negatif baterai.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4028
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
nah makanya saya tunggu hasil cek ampere meter. kok sulit sekali? muter2 seharian cuma buat omongin sana sini ngeles sana sini. perlu saya screenshot satu2 atau quote satu2 itu postingan?sucahyo wrote:kalau diukur pakai meteran nggak kedeteksi, tapi orang nya bisa merasa ada efeknya, maka grounding cable bukannya termasuk mistis?
lagi bicara mistis? cementit emang kurang mistis apa? ini ratio saya sudah termasuk banyak: kurleb 30 set, klaim ga berasa 20-30% = 10 org. 20 org blg berasa, jadi mistis apanya? kecuali hanya satu org blg berasa = yang jualan = nah ini baru mistis? atau ah saya aja kali ya yg jualannya top
-
- SM Specialist
- Posts: 22053
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
Ya paling gampang sih mmg ukur aja impedansi / tahanannya
Ground point ECU asli ke terminal - aki brp ohm dan bandingin jika bikin kabel langsung
Dan yg paling penting praktek dan realita nya aja, toh bikin GC bisa DIY / low cost ini
Akan lebih enak jika ada EWD / Electric Wiring Disgram, jadi kita tahu ground point ECU mobil kita dimana
Jika GP nya udah dekat sekali dgn aki, ya gak perlu bikin GC
Just Simple
Ground point ECU asli ke terminal - aki brp ohm dan bandingin jika bikin kabel langsung
Dan yg paling penting praktek dan realita nya aja, toh bikin GC bisa DIY / low cost ini
Akan lebih enak jika ada EWD / Electric Wiring Disgram, jadi kita tahu ground point ECU mobil kita dimana
Jika GP nya udah dekat sekali dgn aki, ya gak perlu bikin GC
Just Simple
* Bukan ajakan Beli *
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 498
- Joined: Mon Jan 19, 2015 1:46
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
Kalau grounding cable cuma megurangi lagnya TBW, kenapa tidak sekalian beli Throttle response controller? Sekalian yang bisa disetel? Kalau sudah punya alat itu grounding cable jadi nggak ada gunanya dong?
Saya lihat yang iklan grounding cable kok ada yang ngawur ya? Masa kabel yang tujuannya mengurangi hambatan pakai terminal dari besi, bautnya juga dari stainless steel. Padahal harganya 400 ribuan. mistis...
Yang jual grounding cable mestinya tahu spesifikasi kabel yang dijual, termasuk hambatannya. Tapi anehnya nggak ada yang nyebut. Tapi klaimnya hebat hebat. Orang Indonesia memang sakti sakti. Cuma main feeling saja cukup.
Soal guna VSC, kalau akinya soak, nambah kapasitor bank tentu berguna, soal harga ada yang lebih mahal dari harga aki baru ya lain soal....
Kalau butuhnya listrik stabil, mestinya naruhnya nggak di aki tapi dekat komponen yang butuh listrik stabil. Nama kegunaannya bypass capacitor / hugh frequency filtering, frequency tinggi dihilangkan dengan dishort pakai kapasitor.
http://www.seattlerobotics.org/encoder/ ... asics.html
Kalau ternyata VSC dan grounding cable nggak bisa kedeteksi efeknya ya berarti nggak ada resikonya. Judul memang terutama untuk yang efeknya kerasa, namun bagi yang nggak ada efeknya kan juga tetap ada resikonya, yaitu ketipu dan buang buang duit.
Saya pernah coba tes pakai osciloscope portable DS nano di motor Suzuki Spin, lalu pakai capacitor 10000uF. Nggak kedeteksi sama sekali perbedaannya. Alat osciloscopenya seperti berikut:
http://www.youtube.com/watch?v=93rP57GF62g
Wong saya nggak jualan grounding cable kok saya yang disuruh ngukur, apa ya mau terima kalau saya nyobanya pakai kabel sembarangan. Kalau dari logika kan jelas, kalau misalnya hambatan berkurang lampu jadi lebih terang, yang bikin terang itu karena arusnya makin besar. Kalau sampai nggak ada perubahan arus ya artinya grounding cablenya hoax. Kalau bisa diukur kenaikan arusnya berarti ada efeknya. Gampang. Kalau saya bisa nemu kabel yang hambatannya rendah ya videonya nggak saya share terus saya mulai jualan grounding cable juga.
Saya barusan lihat di buka lapak ada ohm meter yang bisa ngukur 0.01 ohm sampai 9.99 ohm harganya 70 ribuan. Nggak ada gunanya untuk saya karena saya nggak jualan grounding cable. Untuk kontrol kualitas mestinya setiap grounding Cable yang dibuat perlu dites satu satu. Kan bisa jadi ngeklemnya kurang pas atau terminalnya kurang bersih. Sehingga pelanggan dapat produk yang sudah di uji kualitasnya. Cocok untuk yang jualan grounding cable.
Tapi sepertinya percuma deh debat, monggo yang lain silahkan dilanjut bila mau.
Saya lihat yang iklan grounding cable kok ada yang ngawur ya? Masa kabel yang tujuannya mengurangi hambatan pakai terminal dari besi, bautnya juga dari stainless steel. Padahal harganya 400 ribuan. mistis...
Yang jual grounding cable mestinya tahu spesifikasi kabel yang dijual, termasuk hambatannya. Tapi anehnya nggak ada yang nyebut. Tapi klaimnya hebat hebat. Orang Indonesia memang sakti sakti. Cuma main feeling saja cukup.
Soal guna VSC, kalau akinya soak, nambah kapasitor bank tentu berguna, soal harga ada yang lebih mahal dari harga aki baru ya lain soal....
Kalau butuhnya listrik stabil, mestinya naruhnya nggak di aki tapi dekat komponen yang butuh listrik stabil. Nama kegunaannya bypass capacitor / hugh frequency filtering, frequency tinggi dihilangkan dengan dishort pakai kapasitor.
http://www.seattlerobotics.org/encoder/ ... asics.html
Kalau ternyata VSC dan grounding cable nggak bisa kedeteksi efeknya ya berarti nggak ada resikonya. Judul memang terutama untuk yang efeknya kerasa, namun bagi yang nggak ada efeknya kan juga tetap ada resikonya, yaitu ketipu dan buang buang duit.
Saya pernah coba tes pakai osciloscope portable DS nano di motor Suzuki Spin, lalu pakai capacitor 10000uF. Nggak kedeteksi sama sekali perbedaannya. Alat osciloscopenya seperti berikut:
http://www.youtube.com/watch?v=93rP57GF62g
Wong saya nggak jualan grounding cable kok saya yang disuruh ngukur, apa ya mau terima kalau saya nyobanya pakai kabel sembarangan. Kalau dari logika kan jelas, kalau misalnya hambatan berkurang lampu jadi lebih terang, yang bikin terang itu karena arusnya makin besar. Kalau sampai nggak ada perubahan arus ya artinya grounding cablenya hoax. Kalau bisa diukur kenaikan arusnya berarti ada efeknya. Gampang. Kalau saya bisa nemu kabel yang hambatannya rendah ya videonya nggak saya share terus saya mulai jualan grounding cable juga.
Iya, mestinya gampang. Tapi yang aneh betul kenapa dari dulu sampai sekarang nggak ada yang pernah ngukur ya?Turboman wrote:Ya paling gampang sih mmg ukur aja impedansi / tahanannya
Saya barusan lihat di buka lapak ada ohm meter yang bisa ngukur 0.01 ohm sampai 9.99 ohm harganya 70 ribuan. Nggak ada gunanya untuk saya karena saya nggak jualan grounding cable. Untuk kontrol kualitas mestinya setiap grounding Cable yang dibuat perlu dites satu satu. Kan bisa jadi ngeklemnya kurang pas atau terminalnya kurang bersih. Sehingga pelanggan dapat produk yang sudah di uji kualitasnya. Cocok untuk yang jualan grounding cable.
Tapi sepertinya percuma deh debat, monggo yang lain silahkan dilanjut bila mau.
menambah tenaga tanpa aditif
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
https://www.bukalapak.com/p/onderdil-mo ... sin-bensin
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 842
- Joined: Tue Dec 05, 2006 0:46
- Location: Yogyakarta
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
sebenarnya hambatan penghantar tidak hanya dipengaruhi oleh bahan, tapi juga luas permukaan lo,
R=rho kali L/A. Rho menyatakan hambatan jenis, makin besar rho, makin susah buat dialiri listrik. makin kecil rho, makin mudah dialiri listrik.
makin panjang jaraknya, makin besar hambatannya. makin besar luas penampangnya, makin kecil tahanannya.
jika kita lihat body kendaraan tu luas penampangnya (jika mengambil dari chassis yang tebal) sudah melebihi ground cable,
sementara untuk pelat2 tipis, luas permukaan lebih tergantung luasan yang ditempel oleh kabel/ujung ring.
pada mobil2 tua, kebanyakan pelat2nya dh pada keropos, meskipun tidak kasat mata. ketika pasang GC, terasa efeknya. namun kalau ternyata komponen2 kelistrikan tidak mengalami masalah (tidak buram cahayanya, dll), ya sebenarnya pasang GC cuma berguna buat gaya2an saja.
buat mobil modern, kalau respon TBW lemot ya tinggal ganti mobil aja,
petrolhead gitu loh, masa pengen mobil dengan respon "sangar" pakenya mobil ber-tbw yang lemot,
R=rho kali L/A. Rho menyatakan hambatan jenis, makin besar rho, makin susah buat dialiri listrik. makin kecil rho, makin mudah dialiri listrik.
makin panjang jaraknya, makin besar hambatannya. makin besar luas penampangnya, makin kecil tahanannya.
jika kita lihat body kendaraan tu luas penampangnya (jika mengambil dari chassis yang tebal) sudah melebihi ground cable,
sementara untuk pelat2 tipis, luas permukaan lebih tergantung luasan yang ditempel oleh kabel/ujung ring.
pada mobil2 tua, kebanyakan pelat2nya dh pada keropos, meskipun tidak kasat mata. ketika pasang GC, terasa efeknya. namun kalau ternyata komponen2 kelistrikan tidak mengalami masalah (tidak buram cahayanya, dll), ya sebenarnya pasang GC cuma berguna buat gaya2an saja.
buat mobil modern, kalau respon TBW lemot ya tinggal ganti mobil aja,
petrolhead gitu loh, masa pengen mobil dengan respon "sangar" pakenya mobil ber-tbw yang lemot,
-
- SM Specialist
- Posts: 22053
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
Throttle controller adalah hal yg berbeda
Kalo sy sih kurang suka krn dia memaksakan kerja VPA1 di ECU, kenaikan voltase jadi lebih cepat
Sedangkan GC adalah utk optimalisasi kerja ECU bila lokasi ground ECU jauh dr aki
Ini sih logika sederhana aja.
Saran saya drpd om Cahyo pusing, dan juga ECU Agya dekat aki, udah gak usah pusingin GC
Enjoy aja mobil apa adanya
Just simple
Kalo sy sih kurang suka krn dia memaksakan kerja VPA1 di ECU, kenaikan voltase jadi lebih cepat
Sedangkan GC adalah utk optimalisasi kerja ECU bila lokasi ground ECU jauh dr aki
Ini sih logika sederhana aja.
Saran saya drpd om Cahyo pusing, dan juga ECU Agya dekat aki, udah gak usah pusingin GC
Enjoy aja mobil apa adanya
Just simple
* Bukan ajakan Beli *
-
- SM Specialist
- Posts: 22053
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
GC buat gaya2 an mah maksudnya yg sampe puluhan titik dan kabel warna merah ngejreng gitu ?Cloud wrote:sebenarnya hambatan penghantar tidak hanya dipengaruhi oleh bahan, tapi juga luas permukaan lo,
R=rho kali L/A. Rho menyatakan hambatan jenis, makin besar rho, makin susah buat dialiri listrik. makin kecil rho, makin mudah dialiri listrik.
makin panjang jaraknya, makin besar hambatannya. makin besar luas penampangnya, makin kecil tahanannya.
jika kita lihat body kendaraan tu luas penampangnya (jika mengambil dari chassis yang tebal) sudah melebihi ground cable,
sementara untuk pelat2 tipis, luas permukaan lebih tergantung luasan yang ditempel oleh kabel/ujung ring.
pada mobil2 tua, kebanyakan pelat2nya dh pada keropos, meskipun tidak kasat mata. ketika pasang GC, terasa efeknya. namun kalau ternyata komponen2 kelistrikan tidak mengalami masalah (tidak buram cahayanya, dll), ya sebenarnya pasang GC cuma berguna buat gaya2an saja.
buat mobil modern, kalau respon TBW lemot ya tinggal ganti mobil aja,
petrolhead gitu loh, masa pengen mobil dengan respon "sangar" pakenya mobil ber-tbw yang lemot,
Only "kasihan people" bought that
GC dipasang krn fungsi, kabel kasih wireloom hitam biar terlihat spt kabel OEM, dan jumlah GC yg dipasang secukupnya aja
TBW lemot grus ganti mobil ? Ini mah bukan automotive lovers doonkkk.....
Kalo ane mah alat tambahan dipasang en gak fungsi ane cabut.
* Bukan ajakan Beli *
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1510
- Joined: Sun Nov 09, 2014 15:35
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
berarti anda tidak paham fungsi kapasitor.sucahyo wrote: Capacitor bank memang bisa membantu aki soak atau aki kapasitas kecil, terutama untuk mengalirkan arus lebih besar. Harus diingat bahwa capacitor bank juga bisa soak, efek kalau soak lebih parah soalnya bisa jadi ngeshort. Kalau lampu hemat energi meletus biasanya sumber letusannya kapasitor.
Kapasitor itu pada arus AC (spt listrik rumah yg anda pakaikan Lampu hemat energi) adalah sebagai hambatan (resistor), dengan pemasangan seri
Sedangkan pada arus DC (seperti aki mobil) fungsinya adalah Menyimpan arus untuk sementara waktu, dengan pemasangan pararel
jadi kalo kapasitor soak pada arus DC tidak akan konslet, paling daya penyimpanan berkurang.
Kapasitor/ kondensator juga bisa meledak kalau kelebihan arus atau overheat.
Mengenai GC, sebenernya ini bisa berfungsi banget untuk mobil2 yang sudah tua karena jalur perkabelan sudah aus dan mungkin sudah di utak atik oleh owner ataupun bengkel,
sedangkan untuk mobil baru sepertinya tidak perlu, ukuran kabel pastinya sudah diperhitungkan sama pabrik
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 4028
- Joined: Mon Mar 26, 2007 8:16
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
dikasih cara sederhana pake kabel doang, malah mikirnya ribet sampe bandingin throttle controller segalasucahyo wrote:Kalau grounding cable cuma megurangi lagnya TBW, kenapa tidak sekalian beli Throttle response controller? Sekalian yang bisa disetel? Kalau sudah punya alat itu grounding cable jadi nggak ada gunanya dong?
gimana cementit? sampe dibashing dimari diplesetin jadi cementit? apa ga feeling juga?Saya lihat yang iklan grounding cable kok ada yang ngawur ya? Masa kabel yang tujuannya mengurangi hambatan pakai terminal dari besi, bautnya juga dari stainless steel. Padahal harganya 400 ribuan. mistis...
Yang jual grounding cable mestinya tahu spesifikasi kabel yang dijual, termasuk hambatannya. Tapi anehnya nggak ada yang nyebut. Tapi klaimnya hebat hebat. Orang Indonesia memang sakti sakti. Cuma main feeling saja cukup.
VS = cap bank = ga percaya? bongkar aja isinya Volt stabilizer apaan, bandingin dengan cap bank. bedanya? cap bank pake yang kapasitas gede banget, kalau VS dirangkai dari ukuran kecil ke besar, tujuannya? filtrasi sederhana.
Soal guna VSC, kalau akinya soak, nambah kapasitor bank tentu berguna, soal harga ada yang lebih mahal dari harga aki baru ya lain soal....
Kalau butuhnya listrik stabil, mestinya naruhnya nggak di aki tapi dekat komponen yang butuh listrik stabil. Nama kegunaannya bypass capacitor / hugh frequency filtering, frequency tinggi dihilangkan dengan dishort pakai kapasitor.
http://www.seattlerobotics.org/encoder/ ... asics.html
yg ketipu ya yang kasihan, kalau saya si karena tau itu isinay cuma kabel doang, ya bikin dewe, 150 ribuan dapet kabel total 3 meter sudah sama skun. masih mahal? bikin aja sendiri pake kabel pln dengan resiko jacketnya ga awet karena peruntukan bukan buat suhu tinggi terus2an.
Kalau ternyata VSC dan grounding cable nggak bisa kedeteksi efeknya ya berarti nggak ada resikonya. Judul memang terutama untuk yang efeknya kerasa, namun bagi yang nggak ada efeknya kan juga tetap ada resikonya, yaitu ketipu dan buang buang duit.
saya post di awal2 video dari kang saftari pake osciloscope ini malah cari video sendiri udah gitu bandingin single cap dengan banyak caps ini namanya apple vs orange mana yg lebih enakSaya pernah coba tes pakai osciloscope portable DS nano di motor Suzuki Spin, lalu pakai capacitor 10000uF. Nggak kedeteksi sama sekali perbedaannya. Alat osciloscopenya seperti berikut:
http://www.youtube.com/watch?v=93rP57GF62g
Wong saya nggak jualan grounding cable kok saya yang disuruh ngukur, apa ya mau terima kalau saya nyobanya pakai kabel sembarangan. Kalau dari logika kan jelas, kalau misalnya hambatan berkurang lampu jadi lebih terang, yang bikin terang itu karena arusnya makin besar. Kalau sampai nggak ada perubahan arus ya artinya grounding cablenya hoax. Kalau bisa diukur kenaikan arusnya berarti ada efeknya. Gampang. Kalau saya bisa nemu kabel yang hambatannya rendah ya videonya nggak saya share terus saya mulai jualan grounding cable juga.
Iya, mestinya gampang. Tapi yang aneh betul kenapa dari dulu sampai sekarang nggak ada yang pernah ngukur ya?Turboman wrote:Ya paling gampang sih mmg ukur aja impedansi / tahanannya
Saya barusan lihat di buka lapak ada ohm meter yang bisa ngukur 0.01 ohm sampai 9.99 ohm harganya 70 ribuan. Nggak ada gunanya untuk saya karena saya nggak jualan grounding cable. Untuk kontrol kualitas mestinya setiap grounding Cable yang dibuat perlu dites satu satu. Kan bisa jadi ngeklemnya kurang pas atau terminalnya kurang bersih. Sehingga pelanggan dapat produk yang sudah di uji kualitasnya. Cocok untuk yang jualan grounding cable.
Tapi sepertinya percuma deh debat, monggo yang lain silahkan dilanjut bila mau.
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 62
- Joined: Wed Aug 06, 2008 5:35
- Location: Jakarta
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
Otak kelas agya / ayla VS Otak kelas innova / fortuner
Kantong kelas agya / ayla VS Kantong kelas innova / fortuner
Kesimpulannya : Tunggangan berbanding lurus dengan isi otak & kantong
#No Offence
#Peace
Kantong kelas agya / ayla VS Kantong kelas innova / fortuner
Kesimpulannya : Tunggangan berbanding lurus dengan isi otak & kantong
#No Offence
#Peace
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 257
- Joined: Wed Sep 18, 2013 9:28
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
Halo Om Turbo... mau nanya untuk memastikan... berarti untuk Livina yang TBW nya lemot sekali dan ECU sudah di dalam "Bak Mesin" (kalau ga salah di sebelah aki malah) nambah GC itu tidak akan efektif meningkatkan responsifitas (ngurangi Lag) TBW dong ya? Atas pencerahannya terima kasih Om...Turboman wrote:Kalo dari percobaan saya
1. Utk mobil yg lokasi ECU nya jauh dr mesin dan Ground Point ECU nya jauh dr aki dan gak langsung di body, GC terasa efeknya, yaitu GC yang menghubungkan daerah sekitar ground point ECU ke terminal negatip aki. (Case di Ipah)
2. Utk mobil yg letak ECU nya di ruang mesin apalagi dekat aki, GC tambahan gak ada guna-nya (percobaan saya di CRV RE 07 - 2.0)
3. Utk mobil yg masih menggunakan Throttle kawat baja, GC juga nggak ada guna-nya.
GC tidak meningkatkan HP mesin, hanya mengurangi lag akibat mekanisme TBW / DBW / Drive by wire
ECU Agya lokasi dimana ? Kalo lokasi di ruang mesin yah gak perlu kasih GC lah....
Just simple.
REAL MAN USE THREE PEDALS
*Sambil Mijit - mijit Betis Kiri*
*Sambil Mijit - mijit Betis Kiri*
-
- Full Member of Mechanic Master
- Posts: 27150
- Joined: Sat Jan 31, 2009 17:48
- Location: in engine bay with carbonfibre as roof
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
numpang curhat dkit di tret geje...
sebenernya TBW nya lipina masi lebi responsif lohh om ktimbang beberapa mobil... apalagi yg namanya tokinov... ampun2 itu lelet nya
sebenernya TBW nya lipina masi lebi responsif lohh om ktimbang beberapa mobil... apalagi yg namanya tokinov... ampun2 itu lelet nya
Betty wrote:Halo Om Turbo... mau nanya untuk memastikan... berarti untuk Livina yang TBW nya lemot sekali dan ECU sudah di dalam "Bak Mesin" (kalau ga salah di sebelah aki malah) nambah GC itu tidak akan efektif meningkatkan responsifitas (ngurangi Lag) TBW dong ya? Atas pencerahannya terima kasih Om...Turboman wrote:Kalo dari percobaan saya
1. Utk mobil yg lokasi ECU nya jauh dr mesin dan Ground Point ECU nya jauh dr aki dan gak langsung di body, GC terasa efeknya, yaitu GC yang menghubungkan daerah sekitar ground point ECU ke terminal negatip aki. (Case di Ipah)
2. Utk mobil yg letak ECU nya di ruang mesin apalagi dekat aki, GC tambahan gak ada guna-nya (percobaan saya di CRV RE 07 - 2.0)
3. Utk mobil yg masih menggunakan Throttle kawat baja, GC juga nggak ada guna-nya.
GC tidak meningkatkan HP mesin, hanya mengurangi lag akibat mekanisme TBW / DBW / Drive by wire
ECU Agya lokasi dimana ? Kalo lokasi di ruang mesin yah gak perlu kasih GC lah....
Just simple.
numpang lewat aja....
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 257
- Joined: Wed Sep 18, 2013 9:28
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
Oh yaaaa..... masa ya... ogud ga terlalu memperhatikan pada saat bawa Innova (Eh...Tokinov itu maksudnya Kijang Innova kan yak #CMIIW). Cuma yang ogud nyadar... setiap mau masuk tanjakan masuk ke rumah, kalau pake Innova, tanpa Hand Brake, gantung kopling dan waktu kaki kanan pindah dari pedal rem ke gas, mobil tidak melorot... tapi di GL itu terjadi jadi uda kaya mobil di film2 karton kalau mau ngacir pake acara mundur dulu Mungkin pengaruh jarak pedal kopling dan torsi di Gear 1 juga ada ngaruh kali ya...Betty wrote:Halo Om Turbo... mau nanya untuk memastikan... berarti untuk Livina yang TBW nya lemot sekali dan ECU sudah di dalam "Bak Mesin" (kalau ga salah di sebelah aki malah) nambah GC itu tidak akan efektif meningkatkan responsifitas (ngurangi Lag) TBW dong ya? Atas pencerahannya terima kasih Om...Turboman wrote:Kalo dari percobaan saya
1. Utk mobil yg lokasi ECU nya jauh dr mesin dan Ground Point ECU nya jauh dr aki dan gak langsung di body, GC terasa efeknya, yaitu GC yang menghubungkan daerah sekitar ground point ECU ke terminal negatip aki. (Case di Ipah)
2. Utk mobil yg letak ECU nya di ruang mesin apalagi dekat aki, GC tambahan gak ada guna-nya (percobaan saya di CRV RE 07 - 2.0)
3. Utk mobil yg masih menggunakan Throttle kawat baja, GC juga nggak ada guna-nya.
GC tidak meningkatkan HP mesin, hanya mengurangi lag akibat mekanisme TBW / DBW / Drive by wire
ECU Agya lokasi dimana ? Kalo lokasi di ruang mesin yah gak perlu kasih GC lah....
Just simple.
Tapi terlepas dari itu... di GL kalau bejek gas berasa ada jeda sekian detik kemudian RPM baru naik... Di Innova belum perhatiin sih om...
Thanks banget atas infonya...
REAL MAN USE THREE PEDALS
*Sambil Mijit - mijit Betis Kiri*
*Sambil Mijit - mijit Betis Kiri*
-
- Full Member of Mechanic Master
- Posts: 27150
- Joined: Sat Jan 31, 2009 17:48
- Location: in engine bay with carbonfibre as roof
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
atauuu...
mungkin jg TBW di ipah ane sudah lelah... scara berasa banget kl lg iseng2 quick shifting, ntuh rpm lama bener baru naek... kdg ampe nyendat dkit jadi nya... beda waktu make lipina dl, quick shifting enak pake ini mobil..
mungkin jg TBW di ipah ane sudah lelah... scara berasa banget kl lg iseng2 quick shifting, ntuh rpm lama bener baru naek... kdg ampe nyendat dkit jadi nya... beda waktu make lipina dl, quick shifting enak pake ini mobil..
numpang lewat aja....
-
- SM Specialist
- Posts: 22053
- Joined: Mon Dec 12, 2005 5:14
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
Kalo ECU udah di sebelah aki gak perlu GC lagiBetty wrote:[
Halo Om Turbo... mau nanya untuk memastikan... berarti untuk Livina yang TBW nya lemot sekali dan ECU sudah di dalam "Bak Mesin" (kalau ga salah di sebelah aki malah) nambah GC itu tidak akan efektif meningkatkan responsifitas (ngurangi Lag) TBW dong ya? Atas pencerahannya terima kasih Om...
Lag TBW atau mesinnya yang lambat tarikannya ?
Lakukan penyehatan mesin dulu aja
- carbon clean & purging injector
- Ganti filter bensin (jika masih pake filter bensin di luar tangki)
- Oli gunakan yg SAE rendah (maksimal 5W30)
- Bersihkan TB
* Bukan ajakan Beli *
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1451
- Joined: Fri Nov 11, 2005 4:10
- Location: Hanoi
- Daily Vehicle: xebushanoi-18
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
Ini bahas apa sih.
Dibaca bikin pusing, ga dibaca nongol terus di tapatalk.
Dibaca bikin pusing, ga dibaca nongol terus di tapatalk.
Kavling kosong, bisa dikridit.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1066
- Joined: Mon Feb 17, 2014 8:41
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
haha. thread ini sebenernya dibuat untuk pembalasan dendam cementit nya di bully. Yang jadi sasarannya ground cable.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1389
- Joined: Mon Jan 07, 2008 3:10
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
ga semua arus AC pemasangannya seri om, contoh di pompa air atau ini aku pernah ganti di Jet Washer, dipasang pararel kok.daftar wrote:<cut>
Kapasitor itu pada arus AC (spt listrik rumah yg anda pakaikan Lampu hemat energi) adalah sebagai hambatan (resistor), dengan pemasangan seri
Sedangkan pada arus DC (seperti aki mobil) fungsinya adalah Menyimpan arus untuk sementara waktu, dengan pemasangan pararel
jadi kalo kapasitor soak pada arus DC tidak akan konslet, paling daya penyimpanan berkurang.
<cut>
Kalau seri capacitor dilepas kan artinya mesin ga hidup, ini hidup tapi buat muter kudu dipancing muter pakai tangan tekan kipasnya.
Jadi problemnya kalau jet washer abis brenti, disuruh muter lagi kurang kuat, begitu ganti capacitornya tok cer lagi disuruh mati hidup.
kasih pict biar ga dibilang hoax :
ini dokumentasinya dulu : http://otodiy.blogspot.co.id/2014/01/di ... asher.html
Jadi di kasus Jet Washer dan termasuk pompa sumur dangkal, fungsi Capacitor untuk simpen setrum.
begitu motor mau startup dia butuh listrik lebih gede daripada buat mempertahankan puteran.
Daya listrik rumah ga kuat kalau ga dibantu ama capacitor.... terbukti pas capacitor soak begitu disuruh muter lagi itu jet washer cuman mendengung aja, kalau aku ga cepet2 bantu pancing dengan muterin kipasnya, itu MCB listrik rumah bisa jeglek kelebihan arus yang lewat.
Kalau boleh dibilang Capacitor dan Aki mobil mirip sih, sama2 simpen setrum dan sama2 bisa keluarkan setrum.
Bedanya Capacitor itu kan fast charge dan fast discharge dibanding Aki, Tapi Aki punya kapasitas tampung setrum yang jauh lebih besar dibanding Capacitor
Prinsip fastcharge dan discharge ini kan yang sebenernya dipakai ama Jet Washer buat bantu startup muternya dia.... dan sependek pengetahuanku untuk powerbank audio mobil juga butuh ini begitu speaker butuh menggebuk nada rendah.... kalau kurang power listrik kan suara gebukan nada rendahnya jadi ga maksimal.
regards,
singachu
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 52
- Joined: Mon May 28, 2012 8:56
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
kalo di motor listrik setahu saya sebenarnya kapasitor itu ada dua fungsi, untuk memperbaiki faktor daya/cos phi atau untuk menghasilkan medan putar di motor listrik 1 phase. motor listrik 1 phase biasanya ada 2 kumparan, satu stator sebagai kumparan utama yang menghasilkan medan magnet untuk memutar motor, 1 lagi kumparan bantu biar pas start motor (saklar awal on) ada medan magnet lain yang akan menarik rotor. coba aja gugle motor kapasitor 1 phase, keliatan jelas kok skemanya misal http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanA ... b%20IV.pdf.
kalo motor listrik 3 phase tidak perlu kapasitor untuk start, karena secara alami gelombang tegangan 3 phase jika dihubungkan ke kumparan, akan menghasilkan medan putar, baik itu di motor sinkron atau asinkron.
mengenai kapasitor sebagai penyimpan muatan memang salah satu fungsinya sebagai itu, dan diatas juga udah disebutkan bahwa pada saat ada "kekurangan suplai" maka kapasitor akan menyuplai sementara. namun ini hanya sementara, dalam orde milisecond/second sebelum muatan kapasitor habis.
pada saat muatan kapasitor habis, maka akan mengambil dari suplai permanen misal accu atau alternator dan setelah penuh maka kapasitor tidak berfungsi apa-apa. siklus ini berulang-terus menerus.
yang perlu dipahami bahwa saat kapasitor membuang muatannya (memberi suplai ke sistem kelistrikan) maka tegangan yang dia berikan sama dengan tegangan puncak yang diterima, misal 13,8 volt maka 13,8 volt itulah yang dia berikan. tentunya saat muatan mendekati habis atau habis maka tegangan kapasitor akan berada dibawah tegangan sistem. pada kondisi ini, kapasitor mengambil muatan dari sumber (accu).
kalo kapasitor/gc untuk memperbaiki sistem kelistrikan dengan cara meminimalisir interferensi/noise atau membuat tegangan lebih stabil sehingga peralatan elektronik bekerja lebih baik, saya setuju.
tapi kalo untuk menambah tenaga mesin, gak akan. kalo menambah tenaga mesin aja tidak, berarti "resiko pakai kapasitor/gc untuk menambah tenaga" tidak ada juga. lain hal dihubung2kan ke resiko kebakaran atau apalah, berarti judulnya bukan seperti itu, mungkin lebih baik judulnya "Beresiko memasang GC dan VS karena dapat menimbulkan kebakaran" dengan alasan bla...bla...
CMIIW
kalo motor listrik 3 phase tidak perlu kapasitor untuk start, karena secara alami gelombang tegangan 3 phase jika dihubungkan ke kumparan, akan menghasilkan medan putar, baik itu di motor sinkron atau asinkron.
mengenai kapasitor sebagai penyimpan muatan memang salah satu fungsinya sebagai itu, dan diatas juga udah disebutkan bahwa pada saat ada "kekurangan suplai" maka kapasitor akan menyuplai sementara. namun ini hanya sementara, dalam orde milisecond/second sebelum muatan kapasitor habis.
pada saat muatan kapasitor habis, maka akan mengambil dari suplai permanen misal accu atau alternator dan setelah penuh maka kapasitor tidak berfungsi apa-apa. siklus ini berulang-terus menerus.
yang perlu dipahami bahwa saat kapasitor membuang muatannya (memberi suplai ke sistem kelistrikan) maka tegangan yang dia berikan sama dengan tegangan puncak yang diterima, misal 13,8 volt maka 13,8 volt itulah yang dia berikan. tentunya saat muatan mendekati habis atau habis maka tegangan kapasitor akan berada dibawah tegangan sistem. pada kondisi ini, kapasitor mengambil muatan dari sumber (accu).
kalo kapasitor/gc untuk memperbaiki sistem kelistrikan dengan cara meminimalisir interferensi/noise atau membuat tegangan lebih stabil sehingga peralatan elektronik bekerja lebih baik, saya setuju.
tapi kalo untuk menambah tenaga mesin, gak akan. kalo menambah tenaga mesin aja tidak, berarti "resiko pakai kapasitor/gc untuk menambah tenaga" tidak ada juga. lain hal dihubung2kan ke resiko kebakaran atau apalah, berarti judulnya bukan seperti itu, mungkin lebih baik judulnya "Beresiko memasang GC dan VS karena dapat menimbulkan kebakaran" dengan alasan bla...bla...
CMIIW
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1389
- Joined: Mon Jan 07, 2008 3:10
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
thanks infonyat_bird wrote:kalo di motor listrik setahu saya sebenarnya kapasitor itu ada dua fungsi, untuk memperbaiki faktor daya/cos phi atau untuk menghasilkan medan putar di motor listrik 1 phase. motor listrik 1 phase biasanya ada 2 kumparan, satu stator sebagai kumparan utama yang menghasilkan medan magnet untuk memutar motor, 1 lagi kumparan bantu biar pas start motor (saklar awal on) ada medan magnet lain yang akan menarik rotor. coba aja gugle motor kapasitor 1 phase, keliatan jelas kok skemanya misal http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanA ... b%20IV.pdf.
kalo motor listrik 3 phase tidak perlu kapasitor untuk start, karena secara alami gelombang tegangan 3 phase jika dihubungkan ke kumparan, akan menghasilkan medan putar, baik itu di motor sinkron atau asinkron.
regards,
singachu
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1451
- Joined: Fri Nov 11, 2005 4:10
- Location: Hanoi
- Daily Vehicle: xebushanoi-18
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
Ini karena saya awam dengan mesin, busi dengan tutup oli aja sering kebalik bedainnya cuman mau nanya yang ampuh jadinya yang mana. Ground cabling, voltage stabilizer, cemenite, capacitor, atau ganti mesin v8?
Kavling kosong, bisa dikridit.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2003
- Joined: Mon Jan 01, 2007 2:58
- Location: CGK-BDO-JOG
Re: resiko dari menambah tenaga pakai voltage stabilizer / grounding cable
yg di bold lahoctafiantos wrote:Ini karena saya awam dengan mesin, busi dengan tutup oli aja sering kebalik bedainnya cuman mau nanya yang ampuh jadinya yang mana. Ground cabling, voltage stabilizer, cemenite, capacitor, atau ganti mesin v8?
kl yang udh sering saya baca2, sebenernya kan yg maknyus nambah tenaga itu kalo modif IHE, porting polish sama pasang turbo dan atau supercharger kaan
Rocky R ADS CVT 2021