WHAT IS IT
Mobil ini merupakan generasi terbaru kijang yang sesuai dengan tradisi kijang, ia selalu berbasiskan mobil niaga hanya saja dengan casing yang lebih pantas untuk disebut mobil keluarga. Kijang merupakan bukti bahwa ketika anda memberikan apa yang konsumen anda benar-benar peduli dan butuhkan, produk anda pasti laris manis. Kijang selalu identik dengan ketahanannya terhadap abuse, kemudahannya untuk dirawat, dan tentu saja bisa membawa 3 generasi keluarga anda. Kijang tidak pernah nampak cantik, namun ia merupakan mesin yang amat capable untuk berjalan di atas jalanan indonesia yang bervariasi.
Kijang Innova terbaru ini pun saya rasa masih mempertahankan resepnya yang sudah terbukti manjur itu. Sasis ladder frame milik hilux, dipadu dengan body bongsor untuk mengangkut keluarga anda, dan jangan lupa juga ground clearance tinggi. Hanya saja kali ini kijang innova menggunakan drivetrain yang bisa saya sebut canggih. Jangan lupa juga, kali ini ia berharga cukup mahal dengan tipe tertinggi yaitu Q mencapai 420an jt. So much for a so called mobil rakyat. Mobil ini merupakan mobil yang penting bagi toyota dimana toyota ingin mengubah imagenya yang identik dengan drivetrain jadul namun sudah terbukti kehandalannya dan fitur pas pasan.
THE LOOK

Yes, kijang innova ini nampak segar namun anda bisa dengan mudah mengenali mobil ini sebagai innova generasi terbaru. Tampang depannya bukan selera saya, dan in-line dengan line up toyota indonesia saat ini dengan wajah yang nampak cemberut. Ia tampak sangat gemuk di depan, kurus dari samping, dan tampak agak ke HRV-HRV an di belakang. Agak gado-gado memang, but i still can live with it. At least pada trim Q diesel dengan velg 17 inchnya ia tampak lumayan proporsional. Dibanding innova lama pun saya rasa mobil ini lebih menarik. Pada tipe G yang saya coba, ia kehilangan some bells and whistles dari tipe V dan Q namun secara garis besar tidak terlalu berefek pada tampang mobil ini dari luar.
So yes, ia masih mengikuti tradisi kijang dimana kijang tidak nampak cantik namun masih tampak capable dengan tongkrongannya yang jangkung dan bongsor.
INSIDE

This area is where things started to go downhill. Interiornya terasa gelap, dipadu warna jok pada tipe G yang saya tidak mengerti darimana idenya pakai warna seperti ini. Dashboard berdesain modern dan saya suka desainnya, namun material terasa biasa. Entah kenapa saya merasa innova lama lebih homy dengan interior jadulnya. Tipe G menunjukan bahwa ia merupakan tipe terbawah dengan AC manual dengan knob berdesain seadanya dan speedometer lebih sederhana dibanding V dan Q. Tapi yang saya suka, tipe G tidak kehilangan fitur esensial di kabinnya seperti double (triple?) blower AC, bluetooth, 6 speaker, tilt n telescopic steering, dan audio steering control.
HU nya sama dengan yang digunakan pada yaris, suaranya pun mirip. Fiturnya lumayan oke dan dilengkapi voice command.


Oiya, saya perlu membahas doortrimnya yang berdesain aneh dengan beludru yang nampak sudah kurang bagus bahkan pada mobil yang bisa dibilang baru. Hand rest nya tanggung secara ukuran, beludru orangenya looks out of place dan mudah kotor dan rusak (pada unit test drive saya sudah terlihat wear and tear). Center console box pun posisinya kurang enak untuk dijadikan hand rest. Good newsnya adalah, joknya enak dan mendekap tubuh dengan baik. Legroom berlimpah dan kekedapan kabinnya oke. Kabinnya enak untuk didiami dan perakitannya lumayan baik. Tapi entah kenapa kok saya kangen bagaimana cerahnya suasana kabin innova lama.
IT’S ALL ABOUT THE TORQUE

Inilah apa yang paling dicari orang-orang dari innova terbaru. The new 2.4 liter GD diesel engine, with big torque and power figures. Dipadu 6speed AT dan 5speed MT. Menurut salesnya ia masih bisa menenggak solar busuk meski disarankan menggunakan DEX.

Pertama-tama saya mencoba versi AT, saat start awal terasa throttle agak di tone down mungkin karena torsinya yg berlimpah, berbeda dengan sorento diesel yang langsung membotakan ban ketika anda melakukan full throttle standing start. Turbo terasa bangun dari tidur di RPM 1500 dan mesin terasa hidup di rentang menengah. Transmisi AT ini saya suka rasionya, terasa pas. Saya lebih suka meninggalkannya di mode biasa saja dibanding power apalagi eco. It just felt right the way it is. Karakter mesinnya yang kuat di rpm tengah membuat transmisi ini pindah di rpm yang bisa dibilang lumayan tinggi yang sayangnya membuat mesin agak terdengar berisik.
Mode tiptronic lumayan berguna dengan perpindahan yang tidak cepat namun tidak lambat juga. Good news, gearbox ini cukup pintar untuk melakukan downshift saat hard braking. Perpindahan giginya juga smooth. Kekurangan yang saya rasakan mungkin dari power delivery yang terasa kurang linear dan slip transmisi yang sedikit di atas perkiraan saya.

Berpindah ke Innova dengan 5 speed MT, saya merasa mobil ini terasa lebih baik by quite a margin. Responnya terasa jauh lebih alami dan sigap, potensi mesin GD yang besar bisa saya rasakan dengan maksimal. This engine is great! Gear 1 nya ganas sehingga butuh pembiasaan dan memang terdapat lag sehingga anda yang hobi berkendara dengan gear 2 di kemacetan mungkin butuh pembiasaan. Koplingnya jarak mainnya agak terlalu jauh dan saya mendapati kaki saya menyentuh stir saat melepas kopling. Rasio giginya spot on, almost perfect. Shift knobnya terasa lebih tight dari innova lama yang flimsy, good.
Good news, posisi pedalnya enak. Saya bisa melakukan heel n toe dengan mudah dan respon gasnya saya rasa sangat baik. Untuk tipe MT saya lebih suka pakai mode power karena throttle responsenya lebih oke.
Overall, saya jauh lebih menikmati mengendarai Innova manual meskipun 6speed AT nya juga bagus. It’s the response and the confidence the MT gives that matters to me the most. Good job on refining the drivetrain, toyota. I predict 12 secs 0-100 on auto and 11 secs on MT.
RIDE AND HANDLING

Mesin powerful tentu harus diimbangi handling oke. Sayangnya, innova ini terasa seperti perahu di kecepatan tinggi. Stirnya cukup akurat namun gerakan suspensinya terlalu banyak. Satu hal menarik yang saya temukan selama test drive adalah tersedianya dua jenis ban pada innova ini. Tipe AT menggunakan enasave dan MT menggunakan ecopia. And trust me, keduanya terasa SANGAT BEDA. Enasave membuat handling berantakan, saya kehilangan percaya diri memacu mobil ini. Entah unit matic yang saya pakai cacat atau faktor ban, ridenya terasa seperti mobil dengan shock absorber rusak. Pergerakan berlebihan dan peredaman kurang baik saat menemui polisi tidur cukup bikin kepala saya pening. Pada unit MT dengan ecopia, segalanya terasa lebih manusiawi dan saya tidak merasa pening meski melaju dengan speed tinggi. Dengan ban ecopia barulah mobil ini terasa nyaman. Meski begitu, ban apapun yang dipakai sayangnya tidak bisa menutupi fakta kalau body roll mobil ini sangat terasa. Lumayan menurunkan kepercayaan diri si driver saat memacu.
Karakternya saat braking mirip sekali dengan innova lama, diving cukup banyak dengan gigitan rem seadanya. Sudah saatnya toyota mempertimbangkan untuk melengkapi innova dengan rem belakang yang lebih oke karena saya rasa front bias terlalu besar.
Satu hal yang perlu apresiasi adalah kekedapan mobil ini yang baik, dipadu dengan suspensi empuk dan mesin yang mengalirkan torsi besar setiap saat menjadikan mobil ini cruiser yang baik. Jangan lupa, ini baru tipe G. Entah bagaimana tipe Q yang kabarnya peredamannya lebih oke.
In short, selama mobil ini dijauhkan dari karet bundar belabel enasave, ia terasa sangat nyaman meski handlingnya tetap terasa creepy.
ACCOMODATION
Sebuah kijang harus bisa menampung banyak penumpang dengan nyaman dan mobil ini bisa melakukannya dengan baik. Baris kedua menurut saya adalah sweet spot bagi penumpang mobil ini dengan legroom berlimpah. AC dengan dingin yang merata juga membuat kakek nenek cucu cicit dan anak anak tetap merasa nyaman di perjalanan.
CONCLUSION
Good engine, spacious cabin, comfortable ride, but less than satisfactory braking and handling performance. Saya pribadi tertarik untuk memiliki mobil ini.
Tipe G sebagai tipe termurah saya rasa sudah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan sebuah kendaraan yang capable. Semua fitur esensial sudah tersedia lengkap dengan drive train yg ditune dengan baik oleh toyota. Terlebih lagi tipe tambahan pada tipe V terasa agak gimmicky buat saya, meski saya tidak membantah kalau tipe V lebih pleasing to the eye.
And avoid enasave tires on this car, they ruin how the car handle. Jangan lupa juka bungkus jok dengan warna yang lebih oke