
Setelah lama hiatus dan trauma dengan eksklusivitas dealer Hyundai beberapa bulan lalu, ane kembali mencoba untuk membuat ripiu lagi... Kali ini yang jadi bahan adalah sebuah MPV legendaris di Indonesia yang entah kenapa bisa jadi begini... errr... mahal.

====================
Setelah kemarin keluyuran ke diler Toyota dan kelimpungan karena ga dapat unit TD Toyota Agya S TRD AT, akhirnya sebuah kabar baik datang... Seorang rekan SM mengabarkan unit TD MPV baru uda tiba dan tanpa babibu, langsung ditodong bro nyotnyet untuk TD... Ternyata bisa di TD...
Wah, langsung atur waktu keesokan harinya untuk TD dan akhirnya saat yang ditunggu tiba...

Honda HRV 2.4 Q AT 2015.... errr... bukan...

Toyota Innova GUN140 2.4 Q AT Diesel 2015...



=========================
Eksterior
Akhirnya, ane bisa melihat penampakan sang primadona TAM dari dekat... Dibandingkan dengan Ipah generasi akhir, Ipah GUN140 serie ini terlihat lebih agresif...

Lampu trapesium sipit dengan bonnet panjang membuatnya terlihat benar2 berbeda dibandingkan dengan kerjaan TAM sebelumnya yang pasang aksesoris aftermarket di Ipah gen terdahulu.


Pada varian V/G, headlamp menggunakan multireflektor terpisah untuk lampu utama, high beam, dan lampu posisi/kota dengan frame antar lampu yang cantik. Lampu belok atau turn signal turun ke bumper, macam kijang super. A bark to the past by designer?

Permasalahannya, adalah lampu belok ini mencuat dari bemper. Meningkatkan resiko pecah saat sruntulan. Untungnya TAM akan menyediakan spare parts lampu ini dalam jumlah yang besar... *sepertinya*

Di versi tertinggi yaitu Q, headlamp menggunakan LED proyektor dan DRL yang lebih gagah dan mahal...

Plus gril menggunakan piano polished yang berpadu apik dengan warna hitam mobil ini. Di V/G, gril menggunakan plastik doff...
Dari samping, mobil ini memiliki kontur layaknya triplek... Rata.


Yang tentu saja menguntungkan saat body repair. Tidak ada body line yang menyulitkan saat memperbaiki penyok2... Sebuah kepraktisan yang menyenangkan...

Sementara dari bokong... Well... Lampu belakang mirip HRV


Dan saat di luar ruangan...

Mobil MPV ini terlihat seperti sebuah bumper yang dipasangi kabin...

Nah, versi V kehilangan body kit di bumper seperti milik Q...

Yang makin membuat bumpernya terlihat besar...
Well, either you hate it or like it mengenai urusan bokong Ipah ini. Ane pribadi masih belum bisa mencerna bahasa desain bokong nya.

Lanjut ke urusan yang sering ane lupakan, ban dan velg, di V menggunakan ukuran 205/65/R16 Enash1t... Yang berarti road noise mengerikan...

Dan tanpa inner filling di dalam spakbor sebagai peredam...

Weleh... entah gimana road noise di Ipah V ini...

Sementara di Q menggunakan ban Bridgestone Turanza 215/55/R17...

Dengan tambahan inner filling peredam di spakbor...

Hmmm, tentunya kekedapan di Q akan superior dibandingkan dengan V dan G... Formula lama TAM, berikan yang terbaik di versi tertinggi dan berikan yang terbaik menurut akuntan di versi lainnya.

Ane lupa, semua versi sepertinya menggunakan hisit... errr... shark fin sebagai antena... plus easy closure untuk pintu bagasi di versi Q. Jadi tidak perlu membanting pintu, screw akan menarik pintu untuk menutup secara rapat. Bakal ada powered back door di FL Ipah 2023...

All in all, Innova GUN140 menjadi model kedua IMV MPV yang benar2 baru. Desain segar dan menyenangkan secara keseluruhan dan fitur2 eksterior juga meningkat secara signifikan.
*termasuk harga juga meningkat secara signifikan*

================================
Interior
Ahhhh, akhirnya ane bisa mengubek daleman mobil ini... Yang terlihat... errr... juga sama agresifnya dengan desain eksterior. Kurva2 yang saling overlap atas bawah menjadi bahasa desain baru Innova GUN140. Plus, tambahan chiller di glove box.


Dashboard dan center dash yang melengkung memberikan nuansa baru yang menyenangkan. Sayangnya, TAM terlalu malas memberikan desain maksimal di consol AC. Terlihat..., errr... too old?

Bahkan di versi Q pun demikian...

Untungnya, di versi Q tertolong faux wood panel yang ane akui berkualitas baik... Pemilihan warna redwood nya tepat.

Kedua versi V dan Q diberikan HU segaban dengan OS Android yang memberikan fleksibilitas dan hiburan lebih apabila di-paired dengan perangkat android...
Sayang nya, resolusi kamera mundur masih terlihat inferior dibandingkan dengan resolusi di Pajero Sport Dokar dan Mazda8.

Bergeser ke sisi pengemudi..., instrument cluster baru terlihat baik meski, errr... kurang eye catching.


Yang untungnya tertolong layar TFT segaban di tengah cluster yang memberikan banyak informasi. *Mazda mmg kampret, kaga ngasi MID di kapal ane*

Setir dilengkapi dengan steering switch untuk audio, informasi, dan telepon...

Membuat ane ingin segera mengimport setir CX-7 dari Sgp untuk MPV overpriced ane...

Ah, versi Q mendapatkan fitur tambahan yang menyenangkan karena TAM sudah memutuskan kunci kontak sebagai artifak jaman batu.

Tombol start/stop enjin!

Beralih ke urusan plafon. Material halus dengan warna cerah yang cocok untuk MPV. Dan kali ini, sunvisor sudah mendapatkan vanity mirror dengan lampu apabila para nonik ingin berdandan sambil ngebut 200kpj...



Overhead console juga mendapatkan operasi plastik kelas berat...

Desain cantik dengan ambient light dan satu tombol dummy di bagian kanan. Sepertinya bakal ada sunroof untuk Ipah FL 2020.



Owh, kali ini AC console di belakang menjadi digital... Lovely!

Beralih ke konsol bawah, terdapat pilihan Driving Mode... Antara Eco atau Power...

Dan di versi Q diesel, diberikan VSC untuk kestabilan. Torque does matter this time...

Beralih ke door trim. Entah apa yang dipikirkan saat pemilihan warna... Itu warna oranye di doortrim terlihat norak...



Yes yes... Semua kaca mendapatkan auto power windo dan semua pintu mendapatkan sentuhan polished panel, tapi kekacauan warna di oranye di kursi dan doortrim versi V adalah kejahatan terhadap design MPV.
Yang beruntung, sekali lagi adalah tipe Q. Mendapatkan all black interior dengan panel kayu sewarna dasboard di door trim.
*lupa poto yang Q*


All in all, interior baru dengan kerapihan yang lebih baik. Sayangnya, material masih terlihat kurang sepadan dengan price tag nya... Retouch dan penambahan fitur seperti Follow me home aka Stalker mode, speed sensing wiper, dan auto light, juga meningkat secara signifikan...
*termasuk harga juga meningkat secara signifikan*

===========================
Akomodasi
Tentu saja, akomodasi menjadi aturan nomor 1 dalam desain MPV. *Kecuali Mazda yang selalu lupa kalau ada penumpang di mobil*


Kabin cukup luas dengan bagasi yang cukup untuk 1 mayat... Dan dilengkapi cargo net untuk menghindari mayat tersebut terguling2...


Kursi masih melipat ke arah samping... Suatu hal yang mungkin dirasa sama saja, tetapi dari sisi kegunaan masih mempertahankan all roundernya Ipah.

Jika kursi dilipat rata lantai layaknya MPV low slung seperti Odyssey dan M8, tentunya pemilik mobil tidak akan cukup gila untuk meletakkan beban 10,000kg. Kursi akan rusak. Dan kedua MPV tersebut tidak memiliki cukup ruang untuk melipat kursi ke samping.
Di sisi pengemudi, leg room dan driving position terasa lebih lega. Dan di baris kedua dan ketiga, well... Let the pictures speak for themselves


Baris ketiga sebuah MPV yang biasanya dianggap sebagai penjara masih terasa sedikit sempit. Tetapi dengan menggeser kursi baris kedua ke depan, baris ketiga akan lebih lega.
Desain kaca belakang yang terlihat kecil, ternyata tidak begitu menakutkan...

Dan tentu saja, tempat air minum juga disediakan di baris ketiga...

Perbedaan besar terdapat di versi Q yang mendapatkan captain seat dan versi V yang mendapatkan bonus bondage apparatus di plafon untuk 50 Shades of Grey moves...


Dan untuk menegaskan naik nya kelas Innova, TAM memberikan meja untuk penumpang di baris kedua...

Dengan mekanisme yang entah akan bertahan berapa lama...


Innova GB8 mempertahankan resep lama akomodasi dan kelegaan kabin dengan memberikan fitur2 tambahan seperti meja dan kargo net untuk meningkatkan kepraktisan kabin secara signifikan...
*termasuk harga juga meningkat secara signifikan*

=============================================
Under the cup!
Sebuah mesin diesel baru yang tentu saja membuat penasaran...

Mesin turbodiesel 2393cc 2GD serie dengan VNT Intercooler yang sanggup memberikan 146.9hp @3400 rpm dan torsi 359.9nm yang tersedia mulai 1200rpm dipasangkan dengan transmisi baru 6sp AT...
Kombinasi mesin dan transmisi baru ini harus bisa menghela MPV yang sekarang bertambah gambot dengan panjang 4735mm dan lebar 1830mm. Wheelbase tetap di 2750mm...
Tambahan dimensi tersebut ternyata untuk mengakomodasi ruang mesin yang mendapat tambahan intercooler.

Di sisi pengereman, Toyota masih mempercayakan sepasang rem tromol alias drum brake untuk rem belakang. Tentunya ABS EBD menjadi standar di seluruh model dan versi Q diesel mendapatkan fitur keamanan tambahan seperti VSC, Hill Assist Control, dan airbags ekstra di curtain dan lutut. Sebuah peningkatan keamanan yang signifikan...
*termasuk harga juga meningkat secara signifikan*

==================================================
Driving impression...
Setelah puas mengubek2 interior, akhirnya mobil siap untuk di TD... Semua sangat bersemangat... Termasuk ane yang langsung minta duduk di kursi baris ketiga...

Bro nyotnyet yang menyetir pertama kali. Dan ane merasa, Ipah GB8 adalah sebuah refinement tersendiri. Suara mesin nyaris tidak terdengar saat langsam atau mild rev... Halus... sangat halus...
Dengan sedikit pengaturan captain seat, baris ketiga menjadi luas dan nyaman, dan tidak terlalu claustrophobic karena kaca samping yang cukup besar. AC Vent menyembur rata di atas permukaan plafon, tidak langsung ke ubun2 seperti di Mazda8.
Satu hal yang sangat kentara berbeda di Ipah baru ini. Peredaman dan suspensi. Kekedapan baik karena peredam dan struktur ladder frame yang ampuh meredam road noise. Suspensi jauh lebih empuk. Sway horizontal nya cukup baik dan quite fast to rebound tapi masih firm, jadi tidak rebound mulu. Mantab tidak mengayun dengan travel yang nyaman. Masalah datang saat di tikungan. Bodyroll cukup terasa yang menurut ane akibat penambahan dimensi dan bobot. Tetapi dibandingkan Ipah lama, bodyroll Ipah GB8 sedikit lebih baik...
Suara dari luar masih mengintrusi ke kabin. Dibutuhkan peredam tambahan jika ingin lebih kedap lagi.
Setelah beberapa lama, giliran ane yang berada di balik kemudi...
Tanpa babibu, ane mematikan VSC dan menekan tombol POWEEERRR! Shift ke D dan injak gas rata lantai...


Transmisi agak kepayahan untuk mengalirkan torsi dengan lock up dan slip yang bagi ane, terlalu lama. Torsi max baru terasa di 1900-2100rpm dan flat hingga 3500 rpm sebelum flat... Pergantian gear terasa halus dan iseng2 ane mencoba mode manual nya. Entah mengapa, dalam kecepatan 20kp, gearbox bertengger di gear 4. Yes, torsi memang besar di 360nm, tetapi transmisi terlalu percaya diri hingga saat ane berhenti, dia tidak down shift ke gear rendah...

Ane flick tuas transmisi dan transmisi patuh hingga S6... What the...

Di transmisi purba Mazda8, saat akan berhenti atau kecepatan terlalu rendah, transmisi akan berpindah ke gear rendah secara otomatis meski dalam mode manual. Dan saat mobil diam, jika dipaksa pindah ke gear tinggi, transmisi hanya akan memperbolehkan hingga gear 2. Ane belum kepikiran mencoba akselerasi dari diam dalam mode manual S6. Apakah mesin akan bergetar karena rpm terlalu rendah atau transmisi yang akan mengakali dengan rubber band di mid rev? Hmmm...
Melihat kondisi tersebut, ane putuskan untuk menggunakan mode D dan langsung flat out... Suara mesin 2GD yang semula hening berubah menjadi 2KD saat di hi rev... Sorry to say, terdengar kasar. Memang slip besar dan lock up memberikan perpindahan gigi yang halus, tetapi kurang gesit.
Hal yang kebalikan terjadi saat enjin brake dalam mode manual. Transmisi cukup percaya diri untuk menghandle luapan torsi dan rpm bisa ditahan sejenak sebelum melesat naik. Plus, rem yang terasa lebih baik dan halus. Dalam kecepatan tinggi, pengereman benar2 sehalus mengerem mobil di atas permukaan mayonaise... Bon voyage les miserable!


Handling mobil menyenangkan, masih enak untuk di ajak meliuk2 dengan body roll yang tidak terlalu mengganggu ane, meski mengganggu penumpang... Dan saat putar balik, ane iseng flat out... Ko mike bertanya "mod, ente matikan VSC ya?".
"Yeap!"

"Tadi spin..."

"Ups..."

Torque, one helluva of torque. Enjin 2GD membuktikan dirinya sanggup memuntahkan torsi segaban di mid rev. Yes yes, memang masih ada turbo lag, tapi tidak selama spool up nya 2KD. Ane yakin, tidak lama lagi uda keliaran Ipah GB8 dengan turbo dan enjin yang dioprek... 1500nm? maybe...

Mode ECO meredam sisi buas mesin 2GD dengan memberikan delay di pedal gas dan transmisi. Akselerasi jadi boyo...

Visibilitas dari sisi pengemudi sangat baik. Nyaris tidak ada blind spot. Spion samping memungkinan untuk memantau sisi pojok bokong dan ujung bonnet juga dapat diprediksi. Driving position mendapatkan pujian dari ane... Lebih baik dan nyaman dari Ipah sebelum nya. Belum lagi steering yang menyenangkan...
Berhubung ane masih terpesona oleh refinement di Ipah GB8 ini, ane iseng melakukan tes berat. Melewati jalur rel ganda di dekat Stasiun Semut...
Jika Mazda8 kesulitan dan nyangkut lewat sana, plus jeritan kaki2 yang tersiksa, Ipah GB8 sama sekali melewati medan sulit itu dengan baik. Suara kolong dan getaran teredam dengan sangat baik dan ground clearance nya memungkinkan mobil melewati sisi paling membahayakan dari rel...
Well, memang dari sisi transmisi ada kekurangan di shifting, lock up, dan slip nya. Juga mesin yang masih terasa kasar meski powerful. Tetapi untuk urusan mengemudi dan kenyamanan, Ipah GB8 memberikan suatu lompatan jauh...
A significant quantum leap...
Dan mengutip brosur Ipah baru, Let's Go Beyond (the reasonable price)...

===============================
Verdict
Toyota Kijang Innova GUN140 2.4 Q AT...
Model creme de la creme dari line up Ipah terbaru yang diharapkan dapat memberikan dorongan bagi lesunya otomotif dan profit TAM tentunya... Cost cutting terasa di touch n feel material, meski built quality dan fitur meningkat jauh.
Desain yang benar2 baru di interior dan eksterior tanpa meninggalkan resep lama yang teruji lebih 10 tahun di jalanan Indonesia yang tanpa ampun.
Mesin baru, transmisi baru, dan begitu banyak hal baru. Meski harus dibayar dengan price tag dan naiknya level trim yang sudah melewati batas psikologis Medium MPV... Sebagai satu2nya ladder frame MPV yang masih bertahan, Ipah terbaru ini rasanya akan tetap menjadi primadona TAM...
Pro:

- Desain baru eksterior dan interior
- Elektronik dan fitur lebih banyak
- Perangkat keamanan standar meningkat
- Mesin baru yang lebih powerful
- Kekedapan dan kenyamanan yang jauh lebih baik
- Akomodasi dan praktikalitas meningkat
- Toyota
- Toyota
- Toyota
Cons:

- Suara mesin terdengar kasar di hi rev
- Transmisi baru memang bagus, tetapi masih kurang refine di lock up, slip, dan shifting
- AC panel masih terlihat... errr... too old
- Desain bokong yang masih sulit ane cerna
- Material dashboard dan trim
- Mahal
- Mahal
- Mahal
==========================================
Dengan price tag OTR surabaya di 433juta, Ipah Q AT Diesel bertarung dengan trio roti tawar di kelas MPV yang sudah berdarah2 dengan babak belur NAV-1 digebuk C26 dan Biante. NAV-1 akan mendapatkan tekanan besar dari sodara jauh nya ini, sementara bagi konsumen, 433juta sudah memasuki range harga mobil lumayan mewah...
Well, Mazda8, MPV separuh hati nya Mazda hanya berada dalam kisaran 80juta dari harga Ipah Q AT Diesel. Mobil CBU, PSD, PBD, low slung, dan lain2 dengan elektronik dan mekanikal purba 2006 plus after sales service Mazda yang masih kacrut...


Sementara dari segmen SUV, ada XTrail T32 yang lebih murah dari Ipah Q, plus CX-5 FL yang akhirnya jadi tidak terasa (sangat) overpriced vs Ipah Q. CRV RM? errr... Usual Honda vs Toyota, anyone?

Bijimanepun, peace of mind memiliki sebuah Toyota dengan ASS yang terjamin menjadi kompromi yang bisa menutup segala protes ane terhadap price tag nya...
It's a Toyota anyway...
*bijimanepun, harganya tetap kemahalan menurut ane*

========================================================
Demikian ripiu ane... Terima kasih telah membaca dan sampai jumpa di ripiu selanjutnya...

Salam miauw...
