

Halo rekan-rekan, izinkan saya mereview mobil yang jarang sekali terlihat di jalanan, terutama di luar Jakarta
![Big Smile :big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif)
1. Prolog

“Infiniti”, mendengar nama itu sebagian orang sejenak akan berpikir mengenai Formula 1. Well, tidak salah karena Red Bull Racing Team semenjak tahun 2013 telah berpartner dengan merk mobil premium ini. Perkenalan saya pertama kali terhadap brand ini sendiri adalah dari sebuah majalah otomotif Indonesia yang sudah tidak terbit lagi, pada saat itu sedang ada komparasi big SUV Mazda CX9, Infiniti FX37, dan satu lagi saya lupa modelnya. Pertama kali saya melihat di jalanan Jakarta adaah FX37 yang saya temui sedang melaju di jalan tol JORR dari arah Kampung Rambutan menuju Pondok Indah. Dari situ saya mengenal model Infiniti yang lain seperti G37 (dari game Gran Turismo) dan M37. Di Indonesia, dealer Infiniti hanya terdapat satu ,di Jakarta. Bagi customer diluar Jakarta yang ingin membeli Infiniti, servis mobil bisa dilakukan di dealer pusat Nissan di kota si customer.

Suatu hari ketika berjalan di suatu mall di kawasan Jakarta Selatan, sesosok sedan putih membuat saya penasaran. Ketika saya dekati, ternyata itu adalah Infiniti Q50. Setelah bercakap-cakap dengan brand ambassadornya, saya ditawarin mencicipi Infiniti. Setelah -+4 tahun hampir setiap hari lewat di depan showroomnya, akhirnya kesempatan datang juga untuk mencicipi Infiniti.

Pengalaman saya selama tinggal di Jepang, mobil Infiniti berkeliaran di Tokyo dengan badge Nissan. Infiniti M (Nissan Fuga) adalah mobil yang paling sering saya lihat, kemudian diikuti dengan Infiniti G (Nissan Skyline), Infiniti Q50 (Nissan Skyline), dan Infiniti EX (Nissan Skyline Crossover) yang agak jarang terlihat di jalanan Jepang.
Versi sedan banyak digemari di Jepang, terbukti dengan M (Q70), G, dan Q50 yang lumayan mudah ditemukan di jalanan Jepang, dan sebagian Infiniti M juga menjadi armada taksi kota Tokyo. Uniknya, walaupun tidak dipasarkan secara resmi, terkadang saya menemukan Infiniti FX stir kiri (grey import, ntah spesifikasi negara mana), berkeliaran di jalanan kota Tokyo.

Nissan Fuga Y50 or also known as Infiniti M, Tokyo Taxi
Sekilas mengenai Infiniti

Berawal dari tahun 1985 dari sebuah proyek yang dikerjakan oleh Nissan. Ide proyek ini adalah ingin membuat mobil dengan memiliki karakter performa tinggi dan juga harus mewah serta stylish. Misi utamanya adalah untuk bersaing dengan mobil premium dari USA dan Eropa. Brand ini diharapkan dapat memenui kriteria kustomer Amerika Utara. Akhirnya brand Infiniti lahir pada 1989. Logo yang dipakai memiliki arti pendekatan khusus yang dibentuk oleh Infiniti berdasarkan kemewahan, performa, dan harapan atau ambisi cakrawala baru di dunia otomotif.

Logo Infiniti berasal dari “Lemniscate” yang diyakini muncul pada awal peradaban manusia yang kemudian diperkenalkan ke ilmu pengetahuan modern. Istilah "lemniscate" mempunyai hubungan dengan bentuk tanda. Lambang ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1954 oleh matematikawan Swiss yang terkenal, Jacob Bernoulli.

Jacob Bernoulli
Sekilas mengenai Q50
Q50 mengawali debutnya di North American International Auto Show pada tahun 2013. Desainnya dipengaruhi oleh dua mobil konsep Infiniti. Yang pertama Infiniti Essence Concept, sebuah concept car yang dibuat oleh Infiniti untuk memperingati ulang tahun ke 20 brand Infiniti. Mobil ini muncul ke publik pada tahun 2009. Mobil konsep ini didesain oleh desainer Infiniti, Takashi Nakajima. Yang kedua adalah Infiniti Etherea Concept yang muncul pada tahun 2011, didesain oleh Shiro Nakamura. Infiniti Q50 menggantikan posisi Infiniti G sebagai compact executive sedan. Infiniti Q50 dikenal juga di negeri asalnya, Jepang, sebagai Nissan Skyline dengan kode chassis ZV37 (HV37 untuk hybrid)

Infiniti Essence Concept

Pencipta Infiniti Essence, Takashi Nakajima

Infiniti Etherea Concept

Pencipta Infiniti Etherea, Shiro Nakamura
Pendahulu Infiniti Q50, yaitu Infiniti G (still known as Nissan Skyline in Japan)

Data Infiniti Q50
- Mesin: Mercedes Benz M274 DE 20 AL, 4-cylinder in-line 16-valve Turbocharged (208hp @5500rpm, max torque at 350Nm @1250-3500rpm)
- Drivetrain: Rear Wheel Drive
- Transmission: 7 Speed Automatic (Mercedes-Benz 7G-TRONIC PLUS)
- Ban: Bridgestone Potenza S001 Run Flat Tires, 225/55 R17
- Berat Kosong: 1700kg (1646kg according some sources)
- Fuel Tank Capacity: 80L
- Dimension (P x L x T) (meter): 4.78 x 1.82 x 1.44 ; wheelbase: 2.85
- Brakes: Ventilated Disc, Front and Rear
- Steering: Electric Power Steering, Vehicle-speed-sensitive variable-assist power rack and pinion
- Harga Jual OTR Jakarta: Rp 890.000.000,00 (harga promo: Rp 695.000.000,00), PM saya untuk informasi lebih lanjut mengenai hal ini
2. Eksterior

“Cantik, Agresif, dan Sporty” seperti itu yang saya rasakan pertama kali melihat foto Q50 di internet. Sepintas desain eksteriornya agak mirip dengan Mazda6 dan Toyota Mark X, terutama belakangnya. Dual Exhaust di kanan-kiri mobil menambah rasa sporty di mobil ini, lagi-lagi mengingatkan dengan Toyota Mark X dan Mazda6. Sayang desain velg nya yang berukuran 17 inch split 5 spoke kurang terasa agresif. Kalau dipakaikan velg yang 19 inch triple 5 spoke versi Hybrid, mobil jadi terlihat lebih gagah dan jauh lebih agresif dan membuat mobil mempunyai daya tarik tersendiri untuk menarik perhatian orang disekitarnya.

velg versi Hybrid terlihat lebih gagah
Desain lampunya juga terlihat ganteng dan cakep, lampunya dilengkapi DRL dan memiliki teknologi LED, dilengkapi dengan auto levelizer, dusk sensing (bisa menyala otomatis dalam keadaan gelap), dan steering adaptive front light system. Untuk foglamp dan rear lampnya sendiri sudah mengadopsi lampu LED.

Score: 8.75/10
3. Interior

Masuk ke Interior, disambut dengan interior baru Infiniti yang dilengkapi dengan 2 buah layar di center console. Interiornya benar-benar berubah dari generasi sebelumnya, Infiniti G. Warna interior yang didominasi warna hitam (Graphite) memberikan kesan sporty. Alih-alih menggunakan carbon looks trim, Infiniti menggunakan wood panel trim berkelir gelap, sepertinya mereka ingin memberikan kesan sporty lalu dibalut oleh rasa premium. Kalau misalnya saya bandingkan dengan interior versi Singapore, versi Indonesia terasa lebih mewah, karena menurut saya interior versi Singapore lebih terkesan datar. Yang saya sayngkan disini adalah, hilangnya jam analog yang terdapat di Infiniti G, ya ini masalah selera sih, tapi buat saya jam analog memberikan nilai plus untuk kesan premium.

Infiniti G interior, that analog clock in the center dashboard...

Versi Singapore terkesan kurang menarik
Infiniti sepertinya benar-benar berusaha memberikan hal terbaik untuk Q50, walaupun statusnya di line-up Infiniti sendiri adalah entry level premium sedan, saya perhatikan dan saya sentuh, material yang digunakan di kabin bagus juga dan build quality yang rapih, aksen chrome yang diberikan komposisinya juga pas menurut saya.

3.1 Seating

Driver seatnya dilengkapi dengan 10 way electric power adjustment + 2 memory seat dan Front Passanger dilengkapi dengan 8 way electric power adjustment. Khusus versi hybrid, driver seatnya ada 12 way dengan tambahan adjusment untuk senderan kaki (paha). Kursi drivernya yang dibalut kulit lumayan enak, empuk, dan yang pasti lumayan mendekap badan. Manuver yang dilakukan dengan kecepatan cukup tinggi (140-150kmh di jalan tol yang lumayan sepi) tidak membuat badan saya bergeser kesana kemari. Kursi driver ketika mesin dimatikan akan mundur ke paling belakang untuk memudahkan keluar, dan kembali ke posisi semula ketika mesin dinyalakan.

masih ada ruang untuk kaki dan masih termasuk nyaman
Pindah ke baris kedua. Kursi driver saya biarkan apa adanya sesuai posisi mengemudi saya yang agak mundur ke belakang, tinggi saya 178cm, legroom yang ada masih reasonable, kaki saya gak mentok kena kursi driver, not bad at all, untuk penumpang belakang juga dilengkapi dengan rear vent, cukup berguna untuk di negara tropis dan untuk orang yang mudah kepanasan.
Score: 8.5/10
3.2 Features

Berbicara fitur, mobil ini kelengkapannya cukup banyak, untuk entertainment saya bahas sendiri. Electric sunroof, navigation, rear vent, electric power driver seat ith 2 seat memory functon, all around camera, auto wiper, auto light, drive mode selector, dual zone climate control, auto start stop, cruise control, audio control switch, tire pressure monitoring system, seat memory, BOSE speaker, smart beam light, auto dimming rearview mirror, follow me home light, dsb.
Score: 9/10
3.3 Entertainment

Masuk ke fitur hiburan, mobil ini dilengkapi dengan dual LCD display, yang atas berukuran 7 inch dan yang bawah berukuran 8 inch. Pengaturannya bisa dengan touch screen atau dengan knob drive selector. Layar atas menampilkan informasi mobil seperti GPS, gambar jam, rear camera, dan drive mode selector. Layar bawah menampilkan informasi menu mobil serta settingan mobil. Informasi lagu yang diputar bisa terlihat di kedua layar. Terdapat 14 BOSE Speaker dengan speed sensing volume, dan 1 slot alat pemutar CD/DVD.

gambar diatas sesuai urutan layar di mobil aslinya
Catatan datang di pengoperasian pemilihan lagu, sedikit agak ribet dan layarnya kurang responsif. Saya mengetesnya dengan mencolokkan HP saya ke kabel USB mobil, cara efektif adalah memilih lagu yang akan dimainkan langsung dari HP. Pengaturan shuffle, repeat, dan next/previous song juga lebih praktis via HP.
Score: 8.25/10
3.4 Storage

Masuk ke tempat penyimpanan barang, saatnya melihat bagaimana kepraktisan mobil ini. Door pocket terdapat di setiap pintu dan dapat menampung botol minum atau barang lainnya. Selain itu ada glovebox berukuran sedang, tempat penyimpanan di arm rest depan yang menurut saya ukurannya sepintas terlihat agak kecil, 2 cup holder berukuran besar di depan, dan lemari kecil di center console yang bisa digunakan untuk menyimpan gadget, kartu tol, uang buat bayar parkir atau tol.

Bagasinya punya ukuran tampung sebesar 510 liter, cukup untuk kegiatan sehari-hari, walaupun sekilas melihatnya agak sedikit ragu untuk menyimpan koper berukuran besar, tapi ternyata bagasinya lebih besar dari Audi A4 B8 (490 liter), Lexus IS XE30 (480 liter), Mercedes Benz C Class W205 (480 liter), dan BMW seri 3 F30 (480 liter). Ukuran bagasinya juga bisa perluas di Infiniti dengan cara melipat bangku baris kedua dengan menggunakan tuas yang ada di bagasi.
Score: 8.75/10
Total Score for Interior: 8.6/10
4. On The Road

Saatnya melihat bagaimana Q50 berperilaku di jalan. Masuk ke mobil, injak pedal rem dan tekan tombol start stop. Jarum di clustermeter kemudian bergerak full sweep mentok ke angka tertinggi, memastikan semua jarum bekerja normal, serta memberikan kesan sport. Clustermeternya masih mengingatkan dengan pendahulunya, Infiniti G, walaupun sekarang dilengkapi dengan LCD information display.

LCD Multi Information Display

Mercedes Benz 2.0L Turbo Petrol under the hood !
Setelah mesin 2.0 Turbo menyala, Foot Parking Brake dilepas, injak pedal gas yang titik gasnya terasa pas tidak dalam dan juga tidak langsung maju ketika diinjak, saya mengarahkan mobil menuju ke jalan raya, melaju di kecepatan 30-40km/h, stir terasa enteng tapi masih komunikatif antara ban dengan stir.Perilaku mobil di kemacetan tidak ada yang mengganggu, auto start stop yang mematikan mesin mobil ketika sedang berhenti juga tidak kasar feelingnya ketika mesin menyala kembali. Mesin dan transmisi terasa smooth berjalan di jalanan yang padat, kesan turbo lag tidak terlalu signifikan.

Transmission, Infiniti Select, and Drive Mode Select
Mobil kemudian saya arahkan masuk tol, kemudian drive mode saya rubah ke sport. Yang saya perhatikan adalah stirnya menjadi lebih berat dan suara mesin terkesan lebih ganas, tarikan mobil juga menjadi jauh lebih enteng sehingga tidak ada kesulitan untuk si mobil melakukan akselerasi dari 40km/h menuju 150km/h. Pada kecepatan 150km/h, rpm anteng dikisaran 3000-3300rpm dan nafas mobil masih panjang. Model 2.0T diklaim mampu menuntaskan 0-100km/h dalam waktu 7 detik dan memiliki top speed 244km/h. Sayang model ini tidak dilengkapi dengan paddleshift, sehingga fun to drivenya agak sedikit berkurang.
Manuver pada saat kecepatan tinggi terasa mantap, suspensi mobil melakukan kerjanya dengan baik, bantingan pada mode sport terasa lebih kaku, ditambah lagi dengan stir yang komunikatif dan handling yang presisi serta chassis yang enak diajak bermanuver, minim bodyroll, cengkraman ban ke aspal juga mantap, membuat Infiniti Q50 lumayan fun to drive. Dengan karakter seperti ini, Infiniti Q50 sangat cocok untuk perjalanan jauh melewati tol dan melewati jalur pegunungan yang berkelok. Setelah puas bermain di tol....lebih tepatnya tolnya habis, mobil saya arahkan ke jalanan biasa di pinggir kota sambil mencari jalanan bergelombang.

Drive Mode Selector
Sebelumnya saya ingin menjelaskan mode berkendara Infiniti Q50. Ada Sport, Standard, Snow, Personal. Untuk mode Standard dan Sport tidak saya jelaskan panjang lebar. Sport berarti stir lebih berat, mesin lebih agresif, dan suspensi lebih kaku, semua untung mengejar spirited driving. Normal berarti semua parameter mesin, suspensi, dan stir berperilaku normal untuk pengendaraan sehari-hari. Snow, sepertinya mode yang hampir tidak terpakai di Indonesia, tapi sepertinya bisa dicoba ketika hujan deras..sepertinya sih. Personal, mode yang unik...mode ini si mobil akan self learning habit si driver sehari-hari, apakah si driver sukanya nyetir santai atau mungkin si driver sehari-hari suka injek gas dalam-dalam, dari sini sistem mobil seperti mesin dan suspensi akan menyesuaikan dengan kebiasaan si driver.
Oke, kembali ke jalanan, di jalan biasa dengan mode normal, mobil melaju tenang di kecepatan 50-60km/h, melewati jalanan bergelombang, suspensi berhasil meredam goncangan yang diterima dengan baik. Kemudian saya berpindah ke kursi belakang bergantian menyetir, yang saya rasakan menjadi penumpang dibelakang, headroom lumayan lega, legroom masih masuk akal dan masih ada ruang untuk kaki, serta tidak begitu terasa dikocok ketika melewati jalan rusak dan bergelombang, suspensi melakukan kerja bagus meredam goncangan sehingga penumpang didalam tidak terasa mual dan merasa nyaman. Begitu juga ketika mobil diajak bermanuver, body roll yang ada tidak membuat seisi mobil terkocok, masih nyaman kok jadi penumpang di mobil ini.

Duduk di kursi penumpang belakang masih terasa nyaman
Rem mobil ini dilengkapi dengan ventilated disc untuk depan dan belakang, dilengkapi dengan ABS EBD dan BA juga, pengereman mobil mantap dan rem nya gigit, mobil tidak langsung mengerem banyak ketika diinjak sedikit, diinjak sedikit lebih dalam baru terasa makin gigit. Perpindahan transmisi pada saat upshift dan downshift di mode berkendara Normal dan Sport juga terasa mulus dan respon mesin di kedua mode yang saya coba juga mulus ketika diajak berolahraga maupun diajak santai. Saya cukup puas dengan pengalaman berkendara yang disuguhkan Infiniti Q50, cocok buat berkeliling kota dan keluar kota. Untuk Fuel Consumption, dengan mode kaki kanan tidak sekolah hanya mampu di angka 7.1km/l. Kalau melaju dengan normal harusnya di tol bisa mencapai 13km/l dan kombinasi (tol dan non-tol) rata-rata antara 9-11km/l.
Score: 8.75/10
5. Safety Features

Safety features cukup bagus di Infiniti Q50. ABS EBD BA, VSC TRC, 6 Airbags, All Around Camera, All Around Sensor, Blind Spot Monitor, Adaptive Cruise Control, Adaptive Light, Tire Pressure Monitoring System, dsb. Untuk Sensor mobil, apabila sensor mendeteksi ada objek mendekat, dimana kalau di jalan umum biasanya motor yang demen selap-selip, sensor ini akan berbunyi dan otomatis akan mengaktifkan all around camera sambil memberitahu sensor bagian mana yang berbunyi, fitur ini menyuruh driver untuk berhati-hati di area tersebut.
Score: 9/10
6. Conclusion
Sebuah premium sedan yang underdog, masuk ke kelas ukuran compact dan memiliki tubuh yang terbesar di kelasnya. Sebuah sedan yang memiliki jantung Jerman (Mercedes Benz) dan dikawinkan dengan teknologi dan reliabilitas ala Jepang. Sebuah paket yang menarik dan pantas untuk dilirik, terutama buat anda yang suka tampil beda. Karena populasi mobilnya masih sangat jarang, yang pasti beberapa mata di jalan akan tertuju ke mobil ini, apalagi jika berwarna cerah atau setidaknya berwarna merah.
Mobil yang cocok dipakai didalam perkotaan serta diajak jalan jauh keluar kota, bagasi yang lebih besar dari kompetitornya memungkinkan membawa barang sedikit lebih banyak untuk keluar kota, terlebih lagi ada tol baru dari Cikampek menuju Cirebon, sepertinya mengasyikan membawa mobil ini melewati tol itu untuk mengeluarkan potensi tenaganya, kemudian setelah sampai Cirebon, arahkan mobil ke daerah Kuningan yang jalannya mulus, menaiki bukit, dan berkelok-kelok..hingga akhirnya menemukan tempat penginapan yang menyuguhkan pemandian air panas. Sebuah pelarian dari hiruk-pikuk ibukota.
Now let see..
- Apakah anda seorang eksekutif muda yang lagi mencari mobil sedan dan demen setir sendiri ? kalo iya, mobil ini cocok dengan pribadi anda
- Anda seseorang yang lebih menyukai produk Jepang karena reliabilitas dan ingin mencari sedan premium ? kalo iya, coba anda lirik mobil ini, dan uniknya lagi adalah mesinnya berasal dari Mercedes Benz. Infiniti sedang mencoba resep baru di mobil mereka, German Engineering Coupled With Japanese Reliability.
- Anda ingin mencari sedan premium tapi merasa bosan dengan model yang itu-itu saja seperti yang banyak beredar di jalanan ? ingin tampil beda ? Infiniti Q50 sepertinya bisa anda lirik.
- Andaikata anda mencari mobil premium dan mengutamakan image dan resale value, dimana hal terakhir anda ingin mencari yang terbaik diantara yang pasti sudah hancur valuenya, anda sebaiknya lirik model lain karena dari pesaingnya, Infiniti Q50 mungkin yang paling buruk resale valuenya untuk saat ini
- Apakah anda seorang fans Nissan Skyline dan kebetulan lagi nyari mobil premium ? kalo iya, ya jangan ragu meminang Q50, it’s Nissan Skyline after all !
Dari saya untuk Infiniti Q50/Nissan Skyline ZV37............... “The Unsung Hero”
Bagaimana dengan saya sendiri ? yang pasti mobil ini bersaing sangat ketat masuk ke dalam wishlist saya untuk kedepannya, warna putih atau merah buat saya adalah pilihan yang cakep sekali untuk Q50 dan tidak lupa mengganti velg nya ke tipe Hybrid.
6.1 Pros and Cons + Total Score
Pros
- Mesin dan transmisi yang halus, German engineering inside
- Pengendalian mantap, sporty feeling
- 2nd row seat surprisingly lumayan lega untuk compact premium sedan
- Perilaku mobil saat melibas jalanan “keriting” masih manusiawi, padahal bannya RFT loh
- Eksterior terlihat cakep
- Kapasitas bagasi terbesar di kelasnya
- Jaringan aftersales, bisa servis di bengkel Nissan untuk di luar kota Jakarta
Cons
- Butuh waktu untuk mempelajari sistem hiburannya
- Image masih kalah dengan pesaingnya
- Jam analog yang di Infiniti G, pendahulunya, hilang
- Tidak ada paddleshift untuk versi 2.0T
Total Score for Infiniti Q50: 8.8/10
Mohon maaf apabila ada kalimat kurang berkenan, kesalahan penulisan, dan berbagai kekurangan. Terima kasih telah membaca ulasan ini.
![Big Smile :big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif)
some bonus pict

Bersanding dengan kakaknya, Infiniti M
Blitz Bodykit Package for Nissan Skyline ZV37/Infiniti Q50



Q50 Eau Rogue Concept



