Wacana berbagai pajak Property & Regulasi KPR

[Turboman]

8 May 2015

As subject

FR MayBank-(Zp) Property:

(1) Pemerintah menurunkan batas nilai rumah yg terkena pajak jual-beli barang mewah dari IDR10bn/500m2/400m (harga/luas rumah/luas apt) menjadi IDR5bn/400m2/150m2 (5% tambahan pajak). Negative buat sentiment diproperty sector (walaupun sudah sering dibahas pelaku pasar).
Yang banyak menjual rumah diatas IDR5bn adalah: DILD, LPKR, CTRP, PWON.

(2) Ada juga wacana oleh Menteri Keuangan bahwa rumah dengan harga diatas IDR3bn akan dikenakan tambahan pajak PPN BM 20%. Yg terimbas: DILD, LPKR, BSDE, PWON, CTRP, CTRA, SMRA.

(3) Gubernur BI Agus Martowardojo dikutip CNN mengatakan bahwa ada wacana bank akan dilarang mencairkan KPR sebelum rumah/apartemen 100% selesai dibangun. Property company yg banyak menjual melalui KPR: BSDE, CTRA, BKSL (35%-40% penjualan melalui KPR).

Sumber : analis riset sekuritas

[jwid]

Nice info om turbo

Kalo menurut om turbo, wacana ini termasuk effort ppemenrintah untuk penurunan penjualan unit yang berakibat penahanan kenaikan harga unit, untuk tujuan penambahan income pemerintah atau untuk tujuan pendinginan laju ekonomi sih khususnya sektor properti?

Kalo untuk pendinginan, apa sudah ada indikator overheating?

Thanks

[Turboman]

Monggo yg expert utk analisa

ane juga lagi nunggu analisa dr para pakar

*bukan ahli property*

[mr-saga]

nubie mau share link surat keputusan yg diterbitkan oleh MenKeu dulu:
http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText ... 015Per.pdf

balik SR lg sambil menyimak...

[motormatic]

Numpang nimbrung meski saya bukan expert properti.
mungkin untuk mengerem strategi developer gede untuk menaikkan harga setiap senin

kutipan artikel tahun 2012 yang saya bold ini rasanya cocok dengan keadaan diatas

Yang menarik adalah konsumen properti Indonesia tidak terlalu antusias dengan KPR. Cukup banyak transaksi properti yang menggunakan tunai sebagai purchase money. Ini membuat bisnis properti di Indonesia cukup solid.

Namun perlu diingat bahwa properti sering diagunkan kembali (hipotek) untuk modal usaha maupun diinvestasikan kembali di properti. Penggunaan modal tersebut tentu sulit didata karena leverage bisa dilakukan dengan cukup bebas.

Apakah properti di Indonesia sedang mengalami proses penggelembungan (bubbling)? Kondisinya sangat bergantung pada penggunaan modal itu. Sepanjang pembelian dilakukan dengan tunai dan modal tetap menyatu dengan properti, maka harga propertirelatif stabil. Kemungkinan bubble lebih tinggi jika aset properti itu digunakan untuk hal berisiko tinggi.

Terjadinya bubble atau tidak, bisa dianalisis dari korelasi penggunaan aset itu dengan keadaan ekonomi makro. Faktor kebijakan ekonomi dan moneter yang mendukung pemberian KPR dan kredit usaha juga mempengaruhi permintaan pasar terhadap properti.

Penggorengan harga oleh pengembang terhadap properti baru menciptakan bubble jenis lain, yang lebih terpengaruh oleh koreksi harga berdasarkan pasokan dan permintaan. Kondisi ini dipengaruhi oleh iklim ekonomi. Krisis moneter Asia tahun 1997, misalnya, menurunkan harga properti karena permintaan merosot tajam.

sumber http://www.jenniexue.com/penyebab-bubble-properti/

[newrubble]

over regulated (sampai ada debt burdened ratio)
excessively rated (bgmn mau murah, bi-rate sj sdh diatas tujuh percent)
highly taxed (sdh bayar pajak...masih juga hrs bayar bea perolehan hak yg besarnya spt % pajak)

for avg.low income individuals

ahirnya yg dpt facility hanya (mostly) para karyawan...apa mmg indo designed as karyawan-nation? dan skrg mau dibikin leveraged debt nation...hebat ini central bank qq govt di indo

public dijadikan source of income
bukan source of development

building cost kena peg
land price dibiarkan punya speculative aspect sbg major factor

[newrubble]

beda nya bubbling di indo dg diluar indo

diluar indo. ..harga drop down
di indo harga tetap naik tapi susah jual (1967- now punya uptrend)

[Turboman]

di indo harga tetap naik tapi susah jual (1967- now punya uptrend)

Setuju banget

di Jkt sini orang sering menyebut "Theoritical price"......dibilang harga udah naek jadi sekian2 dll, tapi giliran pasang jual di harga tsb belum tentu ada yg "nyamber"

Kecuali mungkin ada "horang kayah" dari kota lain yg kelebihan duit en gak tahu pasaran ya disamber ama mereka.

kecuali utk daerah2 yg developer-nya aktif nge- goreng harga, ada investor2 masuk dengan harapan harga akan bisa lebih tinggi lagi

Tapi lately akhirnya orang2 menyadari realita yg sebenarnya.....dan lesu-lah pasar property

CMIIW

[walid_007]

sebenernya terlalu luas kalo kita bicarakan property.

saya akan bagi menjadi 3 diluar pabrik/ pergudangan

1. perumahan
2. komersil
3. apartemen

kalo nomer 1 dan 2 saya masih optimis mengalami pertumbuhan, dan kenaikan nilai ( bukan harga ) nah kalo yg nomer 3 ini sudah pengalaman dan rahasia umum kalo harganya bakal stagnan, dan nilai nya turun jadi ngak perlu dibahas berpanjang lebar kenapa bisa gitu.

yang nomer 1 dan 2 bagus mana? jelas kalo akan keluar regulasi sprt ini lebih baik nomer 1

di surabaya sendiri jual beli antara pihak developer dan investor bisa dilakukan tampa jual beli dan balik nama krn akan tetap dinamakan pt rumah tersebut ... samapai kapan? ya sampe rumah itu dijual oleh investor yang biasanya 2-3 tahun setelahnya,,
but fix cara diatas ngak bisa pake kpr bank. dan itu hanya untuk menhindari bbn , yang bahkan nilai nya rata2 hanya 1/5 harga jual beli sebenarnya.

[walid_007]

maksut dan tujuan pemerintah sebenarnya baik utk org bawah dan tidak untuk org atas

well tujuan utamanya adalah menahan harga rumah biar ngak melambung terus.. yang ahirnya ngak kejangkau oleh org bawah

bilang saja sama pemerintah , gimana ngak naik wong pasang bi rate 7 persen inflasi masih 6 persen

hati2 jangan sampe yang pegang uang kabur dari indonesia, nanti yang mau kasih ribuan karyawan wang makan siapa?

[madcat015]

Nubie menyimak...

*serem mmg dunia properti belakangan, mati suri dalam realitas sebenarnya*

[jwid]

Kalo diperhatikan jarang sekali ada regulasi pemerintah didalam market yang ditujukan untuk proteksi dan development, sekarang ini hampir semuanya bertujuan untuk mengisi kas, banyak sekali jenis pajak baru atas segala macam barang dan jasa sejalan dengan misi pemerintah skrg yang kejar setoran pajak

[mr-saga]

Kalo diperhatikan jarang sekali ada regulasi pemerintah didalam market yang ditujukan untuk proteksi dan development, sekarang ini hampir semuanya bertujuan untuk mengisi kas, banyak sekali jenis pajak baru atas segala macam barang dan jasa sejalan dengan misi pemerintah skrg yang kejar setoran pajak

maaf om, yg anda maksud ini proteksi dan development kepada pihak yg mana? atau siapa ya?
--------
@MOdCing

[jwid]

Pertanyaan bagus sekali om mrsaga, proteksi yang saya maksud adalah pemerintah berniat untuk menjaga harga properti agar bisa terjangkau oleh domestic consumernya dan tidak terdorong naik oleh banjirnya foreign buyers dan aktivitas yang spekulatif yang bisa terus mendorong naik harga properti , housing sangat terpengaruh ini

[jwid]

Pertanyaan bagus sekali om mrsaga, proteksi yang saya maksud adalah pemerintah berniat untuk menjaga harga properti agar bisa terjangkau oleh domestic consumernya dan tidak terdorong naik oleh banjirnya foreign buyers dan aktivitas yang spekulatif yang bisa terus mendorong naik harga properti , housing sangat terpengaruh ini

Kalo pengertian om saga apa? Mungkin bisa membantu saya yang awam buat melihat dari sisi beda

[mr-saga]

Pertanyaan bagus sekali om mrsaga, proteksi yang saya maksud adalah pemerintah berniat untuk menjaga harga properti agar bisa terjangkau oleh domestic consumernya dan tidak terdorong naik oleh banjirnya foreign buyers dan aktivitas yang spekulatif yang bisa terus mendorong naik harga properti , housing sangat terpengaruh ini

Kalo pengertian om saga apa? Mungkin bisa membantu saya yang awam buat melihat dari sisi beda

maaf om, saya tidak tahu. makanya tadi saya ingin minta penjelasan tambahan dari anda

ow.. berarti jarang yang seperti itu ya om.

[jwid]

Oiya maap juga om saya lupa bilang imho karena pasti ada yang bilang sebaliknya

[newrubble]

tax collection di indo sejak th 1988 sampi skrg lbh tepat disebut massive tax exploitation krn dua hal

multitax imposition per single transaction
almost (if not to say ...zero) return benefit to each taxpayer

kalo mau stop land price speculation ya spt di negara negara scandinavian ...tiap org nebas mau pakai tanah brp byk asal mampu bayar sewa yg ditetaplan nrgara ...bangunan milik yg sewa long-term

bangunan bole dijual beli tapi hak sewa cuma bole dialihkan tanpa profit margin dg nilai sisa masa sewa n alih hak sewa hrs bersamaan dg jualbeli bangunan

satu wkt tdk bisa bayar sewa tanah krm cacat permanent atau ilang kerjaan akan cover by insurance n ini juga tdk mahal

[alexdonovan]

in my opinion, ini niatnya mungkin untuk membantu orang tidak mampu. tapi ini justru menggencet kelas menengah habis-habisan. kalo kelas atas sih cuek aja :p... CMIIW ya...

*curhat upper lower middle class

[Turboman]

FR UBS (AK) :
Property - Exposure to Super Luxury Tax Revision

Following on from Friday's news that the MoF passed regulation revising the super luxury tax (effective from 30th May 2015) so that it now applies to houses with sale price >Rp5.0bn or building size >400sqm and apartments with sale price >Rp5.0bn or building size >150sqm,

We therefore think the presales impact is likely to be limited. Only Ciputra Development (12%) and Bumi Serpong (8%) have exposure to prices >Rp5.0bn per unit. However, both companies have flexibility to generate presales from other projects.

The concern in the sector, though, will now be on a potential revision to expand the coverage of the luxury tax (20%). As a reminder, the current luxury tax of 20% applies to houses above 350sqm in size and condos above 150sqm. On the other hand, rumours that the BI will relax LTV regulations also persist, so the property sector is likely to remain in focus.

[Kaleng]

FR UBS (AK) :
Property - Exposure to Super Luxury Tax Revision

Following on from Friday's news that the MoF passed regulation revising the super luxury tax (effective from 30th May 2015) so that it now applies to houses with sale price >Rp5.0bn or building size >400sqm and apartments with sale price >Rp5.0bn or building size >150sqm,

We therefore think the presales impact is likely to be limited. Only Ciputra Development (12%) and Bumi Serpong (8%) have exposure to prices >Rp5.0bn per unit. However, both companies have flexibility to generate presales from other projects.

The concern in the sector, though, will now be on a potential revision to expand the coverage of the luxury tax (20%). As a reminder, the current luxury tax of 20% applies to houses above 350sqm in size and condos above 150sqm. On the other hand, rumours that the BI will relax LTV regulations also persist, so the property sector is likely to remain in focus.

paragraph terakhir ini maksudnya revisi terhadap pajak barang mewah terkait properti kemungkinan akan berubah juga batasannya?

Setahu saya yang kena barang super mewah sekarang termasuk kendaraan roda 2 atau 3 dengan kapasitas mesin > 250cc.