Ijinkan dalam kesempatan ini nubie ingin membikin review perdana, sedikit berbagi experience dalam road trip singkat 3 hari di daerah Bavaria menggunakan BMW 640d

Prologue
Berhubung saya ga pernah enjoy driving di negeri tercinta ini, maka ketika ada kesempatan liburan ke Munich maka saya langsung memutuskan untuk menyewa mobil untuk mini road trip di Bavaria di sekitaran Munich saja. Setelah ubek-ubek website rental dan setelah mengabaikan bisikan setan Om Om di grup saya memutuskan menyewa BMW 640d di Munich. Dengan mengambil paket full asuransi pula supaya hati tenang.
Proses menyewa nya cukup ribet karena umumnya di web persewaan mobil, merek dan jenis exact mobil tidak diguarantee melainkan hanya kategori saja seperti Compact, Van, Compact Sedan dll. Karena saya tidak berminat berjudi dengan dapat mobil untung-untungan maka saya mengemail agen persewaan di USA akhirnya dia membantu meng arrange dengan agen di Munich jenis tipe mobil yang tepat seperti saya inginkan di cabang Karlsplatz Munich yaitu BMW 640d coupe.

Saya tidak menemukan pricelist 640d di Indonesia, tapi 640i dijual dnegan harga 1.5M off the road. Dijadikan on the road mungkin bisa sekitar 2M ?
Start
Dari proses pengambilan kunci ternyata cukup mudah. Setelah memberi sim lokal saya dan sim internasional serta paspor, maka agen menyerahkan kunci, dan tiket keluar dari gedung parkir. Diiringi warning bahwa dengan terpasangnya winter tyre maka speed limit dibatasi di 200km/h. Diiringi pula warning agar tidak membawa mobil ini ke Nurburgring karena akan berbuah penalti minimum 2000EUR. Nubie yang memang tidak tahu jalan ke Nurburgring meng iyakan saja apa kata dia.
Lokasi tempat parkirnya lumayan jauh, turun ke underground UBahn baru tembus ke Tiefgarage underground. Langsung disambut oleh kehadiran mobil yang terlihat sangat bulky bagi mata nubie.

BMW 640d xdrive ini dilengkapi dengan mesin Diesel N57D30T1: 3000CC straight 6 dengan duo Turbo charger. Output adalah 630nm torque di 1500 RPM
![Big Smile :big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif)

The Start
Rute saya diakhiri dan dimulai dari Munich, karena sudah terlanjur menyewa hotel juga. Rute hari pertama adalah ke Tegernsee lalu Mittenwald sedangkan hari ke dua adalah ke Fussen, Ettal, Linderhof dan hari ke 3 adalah ke Herrenchiemsee.
Masuk kabin disambut dengan jok berwarna coklat, posisi duduk sangatlah bucket dan membuat betah serta nyaman. Karena kaca film nya tidak jelas dan sebening aquarium maka saya memutuskan untuk menutup saja sunroof di atas supaya tidak panas.
Melirik jok belakang, leg room sangat sempit dan anak kecil di atas 12 tahun pun kayanya ga akan tahan lama-lama duduk di sana. Namun kalau memang ingin jok belakang yang luas ada pilihan varian Gran Coupe.
Tersedia pula tombol SOS yang konon (karena saya ga coba) bisa langsung terhubung dengan BMW yang lalu bisa memindai posisi mobil kita untuk memberikan bantuan.



Posisi tombol idrive pun pas karena berada di kanan saya sehingga buat saya yg non kidal, menulis hand writing di sana lebih gampang.
Setelah mengatur GPS (di mana saya ga tau cara setting opsi rute nya, jadi dipilihin jalan yang blusukan di hutan-hutan), yang bagusnya GPS ditampilkan di HUD jadi pengemudi tidak perlu melihat layar GPS, saya pun mengeset modem LTE yang memang sudah jadi kelengkapan BMW. Which is a lifesaver karena modemnya cepet banget dan tetep bisa terkoneksi di manapun kita berada. Modem ini bahkan masih bekerja ketika mesin mati dalam jangka waktu 30 menit dan tentunya jarak yang tidak terlalu jauh dair mobil. Lalu off we go.

The Drive
Rute yang saya lalui akan melewati 50% Autobahn dan 30% Bundes strasse (jalan raya) serta 20% dalam kota. Untuk autobahn sendiri meskipun ada yang tidak diberi speed limit namun sering ada temporary speed limit apabila ada konstruksi, banyak pula permanent speed limit (biasanya 120 km/h) di ruas autobahn yang dekat dengan kota. Kondisi jalannya sangatlah mulus dan disiplin pengendara yang sangat bagus. Jalur kiri hanya dipakai oleh mobil yg berkecepatan tinggi, apabila di spion belakang terlihat mobil lain yang melaju jauh lebih cepat maka kita harus segera pindah lagi ke kanan.
Bundesstrasse memiliki speed limit 100 km/h sedangkan jalan dalam kota di limit di 50 km/h.
Bagusnya BMW memiliki Connected Drive sehingga dia bisa membaca rambu dan memberitahu speed limit dan larangan lainnya di MID pengemudi.
Kalau ada traffic jam atau kecelakaan ataupun event berbahaya seperti hujan salju atau binatang lewat dia akan memberitahu. Dalam foto ini tertulis ada speed limit dan larangan dilarang mendahului.

Keluar dari parkiran saya coba Comfort mode dulu. Raungan mesin sudah cukup terdengar dari dalam kabin di kecepatan rendah. Dalam comfort mode saya merasakan body roll yang lumayan, lalu saya coba Comfort+ mumpung masih di dalam kota. Terasa gas dan power nya sedikit lebih ditahan namun body roll menurut saya tidak merasakan perbedaan banyak dengan Comfort.
Ketika saya rubah ke Eco Pro maka terasa mobil lebih menyendat lagi namun layar display langsung berubah dan ketika saya menginjak gas terlalu dalam muncul indikator agar saya mengurangi tekanan pada pedal. Terasa delay pada gas dan transmisi cenderung menahan namun karena ditulis berapa banyak bahan bakar yang saya hemat maka saya merasa sedikit terhibur. Dalam kemacetan memang tidak enak menggunakan eco pro namun dalam kondisi dalam kota Munich yang ramai lancar, cruising di 20-40 km/h mode Eco Pro ini tidak terasa mengganggu.

Masuk ke Autobahn A95, langsung layar MID menunjukkan bahwa speed limit sudah di hapus, maka saya ganti ke Sport+ lalu mencoba menginjak pedal gas dalam-dalam. Raungan mesin langsung terdengar garang dan badan serasa terhenyak ke belakang, tidak lama speed 195km/h sudah tercapai. Mengingat larangan melebihi 200 km/h dalam winter tyre oleh empunya rental maka saya cukup puas dengan speed segitu.
Keluar Autobahn dan masuk ke Bundesstrasse, limit diturunkan jadi 100 km/h dan jalan mulai berkelok-kelok. Walaupun stabil sekali dan steering tajam ketika belok namun karena belum terbiasa menyetir mobil besar, saya merasa ketika belok bahwa mobil ini terlalu besar.
Masuk kota dan mencari tempat parkir, barlah saya sadar kalau mobil ini entah kenapa tidak dilengkapi kamera parkir (opsional yg tidak diambil kata rental nya), cuma ada sonar. Setelah beberapa kali maju mundur barulah bisa terparkir rapi.
Sebagai konklusi tak lupa saya mengisi solar, angka di MID menunjukkan 7.5L/100KM berarti sekitar 13.3 KM/L, cukup hemat.

Konklusi:
Pengalaman yang baru dan menyenangkan buat saya. Jujur saya terkesan dengan kondisi jalan dan lalu lintas di Bavaria. Banyak jalanan Bundesstrasse yang berkelok-kelok dan memiliki view bagus, ketika masuk ke Autobahn pun kita bisa mengemudi dengan worry-free karena kondisi jalan mulus dan perilaku pengendara lainnya mengikuti aturan. Masuk kota pun tidak ada kesulitan mencari parkir karena banyak tersedia tempat, asal mau membayar saja.
Pengalaman baru juga untuk saya bisa menyetir mobil 640d selama 3 hari di jalanan yang berbudaya. Turbo lag tidak terasa bagi saya, mungkin dikarenakan performa twin power turbo nya (beroperasi di titik yang berbeda) yang optimal. Karena menggunakan winter tyre maka suara ban lumayan terdengar. Namun mobil ini saya kira kurang enak kalau disetir di Indonesia, dia membutuhkan habitat yang berbeda, jalanan yang mulus dan traffic tidak setinggi di kota besar Indonesia.
Beberapa tambahan foto:


