.
.
.
.
Dan dimulailah perjalanan selama 5 hari antara saya, dan sebuah mini SUV bertransmisi otomatis milik salah satu sahabat saya. Dikarenakan yang bersangkutan sedang dalam liburan, X (sebut saja dia X…XX
) meminta saya untuk menjagakan mobil miliknya (kata lain, tolong setirin, gue ga usah keluar mobil sendiri ). Maklum, X lebih intens perhatiannya terhadap mobil dibandingkan saya “Wah, lumayan nih
, kaga usah cape cape ngopling beberapa hari ini 
“ gumam saya. Dan, dimulailah petualangan saya bersama transmisi otomatis selama beberapa hari kedepan..DAY ONE
Satu kata, SURGA DUNIA! Kaki aman sentosa, muka selalu ceria walaupun ada beberapa juta partikel berbentuk mobil di sekeliling saya (baca: macet mandek total blas blas blas
). Orang tua saya pun nyaman, karena tidak ada lagi cerita saya mis-clutching. Terlebih, saya dapat berkomunikasi lewat media social sembari menyetir, dapat menghabiskan ice cream cone tanpa perlu membuatnya meleleh. Perfect, it was.DAY TWO
(masih) SURGA DUNIA! Repeat number one.
DAY THREE
Hari ini (tumben) tanpa kemacetan, padahal saya sengaja keluar saat Jumat petang pukul 17.30
Perlintasan kereta Abdurahman Saleh pun kosong…melompong.. Disanalah surga dunia mulai terasa…tidak surga? Transmisi mulai tidak mampu menyanggupi respon dari otak saya, beberapa kali sempat nyaris menginjak foot parking brake
. Paddle shifters? Ah, yang ada malah sempat salah masukkan dari D ke N saat menyalip kendaraan, karena yang diingat adalah memindahkan gigi dari 2 ke 3 
Tapi at the end of day, tetap pampered with its clutchless operation. Still, a good day for me
DAY FOUR
Saturday, baby!
Kebetulan beberapa teman main mengajak saya untuk berendam air hangat di sebuah spot di daerah Ciater. Mumpung masih ada di rumah, yasudah saya keluarkan kembali SUV itu (sorry ya X, beneran gw panasin tiap hari
). Berhubung saya sendiri yang belum sampai di spot, mau tak mau harus bergegas saat di perjalanan. Jalanan Lembang yang sebetulnya sangat baik untuk dinikmati (SELAMA TIDAK BANYAK BOLONG
) pun dilibas dengan SUV kecil ini. Mesin yang bertenaga di RPM atas, sasis yang kapabel untuk kelasnya, plus paddle shifters…err?Cuma 4 tikungan pertama saya gunakan paddle shifters, sisanya saya taruh di mode full automatic. Mau sequential lever mode, tidak ada
.. “Kok, mirip sama setir boom boom car ya ”Tidak pernah saya melintasi jalanan Lembang semudah dan sesantai ini. Baik untuk family guys dengan anak anaknya yang sedang mengunyah chicken sandwiches di kursi belakang. Myself? Pacar aja belom ada
…di titik ini saya mulai kepikiran tentang throttle blipping, quickshifting dan clutch dumping (ooops…yang satu ini baru wacana aja 
) yang biasanya saya lakukan di jalanan ini bersama mobil murahan milik saya DAY FIVE
Monday morning, masih dengan kepala seringan kapas (mungkin) karena efek oplosan Nu Milk Tea dengan Kahlua, Mama mengajak saya untuk belanja keperluan rumah di sebuah pasar swalayan daerah Setiabudi. Circa setengah satu siang, jalanan macet seperti biasa, didominasi kendaraan Jabodetabek. Ada kurang lebih satu setengah jam terjebak di daerah Sukajadi
, dan satu masalah mulai muncul. Kaki kanan kok masih pegal ya .. Awalnya memang tidak terasa capek memang, tetapi lama kelamaan sakit yang biasanya saya rasakan saat menggunakan transmisi manual di kemacetan yang sama pun mulai terasa. DAY SIX
X sengaja datang ke rumah untuk mengambil SUV miliknya. Saya ucapkan terimakasih untuk kepercayaan X, dan cinderamata berbentuk (maaf) alat kelamin pria yang bikin saya mesem mesem mesum sendiri
Kembali lagi ke mobil saya sendiri setelah 5 hari tidak disentuh sama sekali
, begitu saya menekan kembali pedal kopling, ah.. welcome home, baby! 
Stickshift, easy to be annoying, hard to be forgotten
Ini pengalamanku, bagaimana dengan Anda?
![:big_smile]](./images/smilies/big_smile.gif "Big Smile"){kind=small}
Selain supaya karet2nya ga getas, ban jg supaya ga jd ngeras, & kalo mobil weekend sebaiknya bensinnya diisi penuh biar tangki nya aman 
untuk harian, saya prefer manual di kota saya soalnya belum terlalu ramai jadi pake mobil MT masih nyaman 
