Code: Select all

Kembali ane melaporkan hasil dealer raid hari ini yang kebetulan berhasil menculik mobil yang cukup fenomenal dari pabrikan Jepun...
===========================
Setelah report TD dari bro kodokpushup... tim kritikus KuSeM segera menderita gatal2 tingkat akut dan sindrom TD... Seketika itu, grup WAKuSeM langsung panas untuk mengatur jadwal dealer raid untuk turut melakukan TD...
Setelah melalui negosiasi dan atur jadwal yang alot, akhirnya, diputuskan hari ini jam 10 pagi, dealer raid harus dilakukan. Seperti biasa, bro sandal sebagai scout sudah berada di dealer naas tersebut sebelum jam 10. Sementara bro nyoman melakukan carpooling dan segera mengambil alih nahkoda kapal induk menjemput bro nyotnyet...
Kontingen utama dengan penuh gaya parkir tepat di depan dealer tersebut... Tentu saja, ukuran gambot dan PSD yang halus menjadi pusat perhatian dan lambang camar segede gaban dengan twin tail pipes di bokong menyiratkan: "Behold ye miserable dealer, madcat iz back..."

Setelah menguliti kualitas mobil tersebut dan membuat seorang konsumen kabur

Honda HRV RU1 1.8 Prestige 2015...

========================
Eksterior
Tentu saja, ane ga akan berbuih2 mendeskripsikan penampilan Honda HRV aka Honda Vajazzz... errr... Vezel...

Front end cantik dengan DRL dan LED projie untuk kasta tertinggi, dan lampu proyektor menyedihkan untuk kasta dibawahnya... Lekukan di bonnet juga cantik sekali dengan grill piano finish berlaburkan chrome tipis. Nyaris sempurna.

Berkebalikan dengan muncungnya, bagian bokong mobil ini benar2... tidak menarik. Mirip sekali desainnya dengan bokong KIA Sorento... Terlalu banyak garis2 yang tidak jelas dan sekali lagi, HPM terlihat kurang percaya diri dengan menempelkan begitu banyak badge di bagian bokong.

Desain velg, malah kebalikan. Trim 1.8 velg nya jelek amit, sementara velg di trim bawah malah terlihat lebih baik... Ukuran ban yang digunakan cukup sesuai dengan mobil ini, 215/55 R17. Merek ban, Dunlop something...

=========================
Interior
Nah, ane juga ga akan mengeong2 mendeskripsikan keunikan dan absurditas interior HRV...

Slot AC yang menurut om HouseOfDetailing mirip seperti hand dryer tentu akan memastikan penumpang depan menggigil kedinginan dan memerlukan satu galon djamoe tolak angin kelas wahid plus kerokan. Sementara layout dash tengah yang menganut aliran Civic FD dan FB agak sedikit miring ke arah pengemudi... membuat desain mobil ini begitu driver friendly dan begitu passenger unfriendly...

Saat sesi TD, bro nyotnyet terlihat begitu geram dengan penempatan HU dan touchy2 AC panel yang menyulitkan penumpang depan untuk mengaturnya... This is a new Honda: Driver Maximum, Machine Minimum, To Hell with Passenger.


Desain konsol tengah begitu unik, dengan desain terbelah dua yang kali ini, ane begitu mengapresiasi golok HPM... Bagian atas digunakan untuk konsol transmisi, parking brake, dan auto hold. Sementara bagian bawah dapat digunakan untuk meletakkan berbagai barang yang akan terlempar ke foot space pengemudi atau penumpang dan menciptakan kekacauan.
Instrument cluster terlihat cukup baik meski ane bakal protes keras dengan desainnya yang terlalu... sederhana. Ini mobil seharga 364jeteng tapi desain cluster nya tidak merefleksikan harganya.

Owh, lingkaran berwarna biru di tengah cluster merupakan indikator mengemudi. Saat berhenti di kemacetan atau saat memeras mesin habis2an, lingkaran tersebut akan berpendar biru. Sementara saat melepas pedal gas atau mobil coasting dalam rpm rendah, lingkaran akan berubah warna menjadi hijau. Sayangnya, minus warna merah. Seharusnya lingkaran berubah warna menjadi merah saat rpm mendekati redline...

MID benar2 mirip dengan CX-5..., masih segmented... bukan full TFT macam MID CX-7 atau CRV RE. Versi Hybrid HRV tentu saja memiliki MID kelas dewa yang lebih informatif dan sedap dipandang untuk jangka waktu yang lama. Dalam sesi TD ini, ane sama sekali tidak memperhatikan MID... Hihihihi...
Bootspace cukup besar yang menurut standar KuSeM, setara dengan 2 mayat. Untungnya, HPM melengkapi HRV dengan ban fullsize... sayangnya, lantai bagasi benar2 parah. Masih dalam bentuk body in white alias ga di kasi color coat sama sekali.
Satu hal yang menyenangkan. Lampu kabin menggunakan LED berwarna putih. Yayyyy!


============================
Akomodasi
Honda tentu saja tidak melupakan akomodasi di setiap lini produknya. Kecuali untuk CRZ...

Di HRV, kursi pengemudi cukup supportif, sayangnya, beberapa tombol susah dijangkau seperti HU, panel AC, dan tuas transmisi saat dalam posisi P. Ergonomisnya seperti memiliki kekurangan dalam suatu hal.
Di kursi belakang, akses keluar masuk sedikit tricky dengan dasar lantai yang sempit. Membuat kaki beradu dengan pillar B saat keluar dari kabin. Sementara shoulder room lega dan head room cukup claustrophobic. Leg room lega, tetapi bagi manusia yang memiliki kaki cukup tebal atau memutuskan menggunakan safety shoes di mobil ini, ruang di bawah kursi depan cukup sempit.

Owh, lupakan dan buang jauh2 ide untuk memasukkan 3 penumpang berbadan subur di belakang. Hanya cukup untuk dua orang. Meski 1 orang berbadan ceking, tetap saja terasa sangat sempit. HRV hanya memiliki cukup ruang untuk 3 orang nonik cantik berbadan langsing di kursi belakang atau setara dengan 5 ekor kucing.

=============================
Under the Cup
Sebuah mesin R18 1799cc 4 silinder i-VTEC SOHC yang sanggup memuntahkan torsi 169nm @4300 rpm dan 137.09hp @6500rpm. Terdengar cukup impresif...
Dan tentu saja, sebagai varian tertinggi, diberikan transmisi CVT dengan mode simulated manual 7-gear-ratio... bukan 6 seperti di brosur.
*seperti sabda ane hari ini ke bro sandal: "website resmi pabrikan otomotif indonesia, rata2 kacau semua"*

=============================
Driving Impression...
Segera, begitu HRV tersebut kembali dari TD sebelumnya, ane segera memasuki kabin... sementara bro sandal duduk di kursi penumpang depan, bro nyotnyet dan bro nyoman mengapit sales batangan di kursi belakang.
Pandangan keluar kabin cukup lega dengan blindspot minimum dan spion samping yang berukuran pas. Sayangnya, karena tiga makhluk batangan di belakang, spion tengah menjadi overrated...
Dalam kondisi langsam, peredaman kabin cukup baik. Dan tentu saja, ane cukup menikmati duduk di kursi pengemudi hingga saat ane meraih tuas transmisi. Cukup jauh saat dalam posisi P, sementara dalam posisi D barulah tuas tersebut cukup pas dalam jangkauan tangan ane.
Engage transmisi ke D, mobil menggelinding pelan. Manuver dalam ruang sempit di dealer dapat dilakukan dengan cukup baik dan EPS nya, sekali lagi menjadi hal yang baik. Cukup ringan tetapi tidak begitu hambar seperti di Odyssey RC1. Hamster kurus pun dapat memutar setir RC1 dengan mudah.
Selepas keluar dealer, ane memberitahukan tentang bakal adanya turbulensi alias ada dua polisi tidur yang akan ane hajar. Suspensi HRV ternyata sangat baik meskipun hanya menggunakan torsion beam di belakang. Antara mobil ini melewati bobot maksimumnya (full 5 orang dalam kabin) sehingga damping suspensi begitu forgiving atau memang demikian setting suspensinya. Bahkan suspensi RC1 terasa bagai gerobak dibandingkan dengan HRV full load saat melibas polisi tidur.
Begitu di jalan utama, ane segera menambah tenaga mesin secara lembut. Belum saat nya flat out... tetapi sudah ada satu hal yang mengganggu kuping sensitif ane. Road noise! Terdengar cukup kentara dan bahkan ane sampai merasakan getaran roda merembet di kabin dalam kecepatan 50kpj. Nope, ini hal yang tidak ane inginkan di mobil manapun kecuali angkot. Memang kontur jalan kurang bagus dengan kualitas aspal ala kadarnya, tetapi harusnya dengan begitu banyak nya peredam, ane tidak mengharapkan keributan dari sentuhan mesra ban dengan aspal.
Setelah nya, ane mencari putar balik, dan memang, akurasi setir HRV terasa cukup baik. Ane menyukai steering HRV.

Sayangnya, dibagian mesin, HRV terjegal transmisi CVT nya. Ane mencoba flat out, rpm melesat ke 6400an dan diam di sana...
*nggguuuuUUUUUUU~~~~~~~~ to eternity...*



Semua kesenangan mengemudi, merasakan mekanikal mobil yang saling beradu, melihat rpm yang turun, upshift, powerloss, dan sensasi menyetir sebuah Honda lenyap akibat transmisi CVT... Mesin terasa kepayahan menghela bobot 1.3 ton SUV kompak ini. Ane menganjurkan untuk swap mesin ke K24 atau J35 untuk performa lebih baik.

Di mode S atau simulated manual, upshift via paddleshift terasa lambat. Sementara downshift terasa gugup ditimpali dengungan transmisi saat rpm melonjak... Lupakan mode S... CVT is CVT... tidak ada gear ratio sejati kecuali gear mundur.
Setelah cukup kecewa dengan performa mekanikalnya, ane mencoba meliuk2 di jalan. Body roll cukup baik, para hamba sahaya yang duduk di kursi belakang melaporkan bahwa bokong mereka tidak bergeser. Suatu hal yang bagus, meskipun untuk mencapai hasil sebaik itu, diperlukan 3 korban untuk duduk di kursi belakang.
Ada hal yang menarik saat ane melakukan body roll test tersebut, sebuah kijang kapsul mendekat, membuka kaca, dan voila! om Joehart!!! Good to see you om! om joehart kemudian mengirimkan pesan bbm: "Mobil baru, unit TD, full orang. Tidak lain adalah tim reviewer KuSeM..."

Lanjut ke traffic light untuk mencoba fitur autohold. Ane menekan tombol autohold dan indikator berpendar hijau. Saat benar2 berhenti dan ane menekan rem, icon (P) berwarna hijau muncul menunjukkan bantuan rem parkir.

Saat melepas rem, icon tersebut hilang dan tidak seperti di Pug3008 yang kasar, fitur autohold di HRV bekerja dengan begitu halus yang entah sampai kapan akan tetap sehalus ini.

Sembari memacu mobil, ane kembali mencoba meliuk2 dan jujur, HRV terasa begitu lincah dan kompak sebagai city slicker. Tetapi saat ane duduk di belakang, racikan suspensi yang cukup empuk malah menjadi bumerang saat bro nyotnyet menyetir dengan agresif memburu lubang2 jalan. Ane mabok darat...

=====================
Verdict
Honda HRV RU1 1.8 Prestige 2015
Sebuah SUV kompak dari Honda yang cukup potensial dan mahal. Untuk mendapatkan fitur terbaik, mau tidak mau harus merogoh kocek untuk tipe tertinggi 1.8 liter. Dan meski demikian, mesin R18 yang cukup bertenaga malah tercekik oleh transmisinya.
Desain nya cukup baik dan keunikan interior nya menjadi point yang cukup subyektif bagi selera tiap individu. Bagi ane sendiri, HRV baik sebelum TD dan setelah TD tetap tidak memiliki "wow" factor selain hype marketing dari Honda sendiri.
Pro:

- Korban... errr... mobil baru
- Desain kompak dan front end cukup cantik
- Fitur bejibun, panoramic roof dan AC sentuh menjadi gimmick yang menyenangkan... untuk 2 minggu awal.
- Akomodasi sangat baik untuk 4 orang, dan langsung rontok untuk 5 orang.
- Suspensi cukup empuk saat full load
- Steering yang menyenangkan menjadi hal yang sangat menarik perhatian ane
- Softpad
- Softpad
- Softpad
- Softex

Cons:

- Desain bokong jelek
- Transmisi CVT benar2 menghancurkan performa mesin R18
- HU jelek dan sulit dioperasikan meski dengan bantuan dari juragan hape
- Road noise menyeruak ke kabin
- Desain AC sisi kiri yang... tidak umum
- Harga mihul amit2.
- Built quality kurang sebanding dengan harganya
=======================
Bagi yang mencari kesenangan mengemudi dan performa terbaik, sepertinya, HRV 1.5 E MT menjadi kompromi terbaik. Transmisi MT Honda terkenal baik dan robust, sementara fitur AC touch juga tersedia di versi ini. Sayang nya, lampu LED projector dan DRL hilang di marih.
Bijimanepun, sesuai dengan kebiasaan HPM, sepertinya bakal ada varian HRV RS dengan segunung kosmetik change... dan komplain first buyer...

AHHH! Mumpung di marih... Siapapun sales yang bilang HRV punya tombol ECON benar2 harus direndem oli bekas. Tidak ada tombol berwarna hijau dengan lambang daun di marih. Yang ada hanya ECO Indicator berupa pendaran lampu di lingkar instrumen utama.

=======================
Demikian ripiu dari ane, terima kasih telah membaca. Dan terima kasih ane sampaikan ke bro sandal, bro nyoman, dan bro nyotnyet sebagai tim TD kusem hari ini.
