Kali ini saya ingin berbagi Impresi saya, mobil yang akan saya bahas disini adalah sedan luxury dari Toyota, yaitu “Crown Royal Saloon”. Saya gak bahas sejarah mobil ini ya karena ini juga bukan full review juga..
Di Jepang, Crown Royal Saloon generasi 14 menjadi sedan yang sangat populer, mulai dari pribadi, mobil perusahaan, hingga taksi di area Tokyo banyak yang menggunakannya (warna taxi nya putih dan ada strip biru). Di Jepang, Toyota Crown mudah sekali ditemukan di setiap sudut jalan, mulai dari Crown Royal Saloon, Crown Sedan, Crown Comfort, Crown Athlete, hingga Crown Majesta. Kalo di Indonesia, Crown dipakai di kalangan menteri walaupun terkadang ada juga saya temui untuk pemakaian pribadi.

gen 14

gen 13
Dari luar, eksteriornya bagian depan diberi rombakan cukup banyak dari generasi 13, grill yang sekarang kesannya “agak aneh” dan kayak maksa buat ada kesan “mewah”, grill kayak gini juga menurut saya kesannya agak norak aja dan berusaha mengikuti saudaranya “Lexus”. Jujur aja saya lebih suka tampangnya yang versi “Athlete” daripada “Royal Saloon”.

Crown Athlete
Bagian belakang

pantat gen14

perbandingan dengan gen13

Untuk area belakang, gak begitu banyak perubahan ama generasi ke 13, hanya tail lamp yang agak berubah. Sedangkan dari samping mobil ini terlihat cukup besar dan memiliki ukuran kira2 sekelas BMW seri 5 dan Mercedes Benz E class, dari samping sih mengingatkan saya dengan Lexus LS. Panjang badannya -+4.8 meter.

Masuk ke interior, saya disambut oleh material dashboard dan kabin yang sangat bagus dan banyak softpad bertebaran, good news for softpad lovers. Di bagian tengah terdapat 2 layar berukuran besar, layar atas itu untuk pengaturan audio, navigasi, G-Book, dll. Untuk Crown yang memakai HU versi fullspec, maka akan diberikan “bird eye” camera untuk memudahkan parkir. Layar bagian bawah untuk mengatur settingan AC. Crown Athlete dan Majesta juga memiliki layout yang serupa.



layar bawah, buat ngatur AC ama mode berkendara
Untuk soundystem, terdapat 16 speaker “Toyota Premium Soundsystem” di unit yang saya coba, ada juga opsional 10 speaker yang lebih murah, atau paket audioless yang hanya ada 6 speaker saja.
jumlah dan penempatan speaker



Untuk kursi, 10 way electric adjustment driver including lumbar support + 2 memory seat. Pengaturan jendela elektrik dengan fitur “all auto” memudahkan hidup untuk membuka/menutup jendela. Posisi duduknya enak dan gak bikin pegel, saya lumayan lama duduk di driver seat sekalian mengistirahatkan kaki, posisi duduknya bikin saya betah berlama-lama duduk di mobil ini, cocoklah buat perjalanan jauh memakai mobil ini. Di kursi penumpang depan, ada tombol yang dapat diraih penumpang belakang untuk memaju mundurkan/mengatur ketegakan kursi depan..mohon jangan dipakai untuk iseng hehe..2 kursi depan dilengkapi pemanas untuk menjamin pantat/makanan yang ditempatkan diatas kursi tetap hangat selama perjalanan.
penghangat kursi

pengaturan kursi

Clustermeter...biasa saja..

Stir


heated steering wheel
Stir sangat enak digenggam (bahannya juga bikin enak sih), lalu ada heaternya juga. Posisi stir bisa diatur ketinggian dan jangkauannya secara elektrik, nah mobil ini cukup oke juga, jadi ketika kita matikan mesinnya maka stirnya akan ke posisi paling atas dan mundur, kalo kita nyalakan mesinnya maka dia akan kembali ke posisi terakhir sebelum mesin mati. Mobil yang saya coba ini tidak dilengkapi dengan sunroof, sunroof bersifat opsional di mobil ini (biaya extra 108000 yen).

tombol mana yang harus saya pencet ?

dijamin dingin
Bergeser ke 2nd row, dari sini bisa langsung dipahami, mobil ini bukan driver oriented, lebih ke passanger oriented, yeaps penumpang benar-benar dimanjakan di mobil ini, posisi duduk bagaikan business class, leg room luas dan lega. Lalu lihat saja di sandaran tangan di tengah 2nd row, ada tombol pengatur AC, audio, window blind, pengatur kursi. Well, mesti saya bilang mobil ini is about gimmick and features for relax long distance driving. Idealnya dibelakang hanya mengangkut 2 orang saja, apabila sandaran tangan dilipat, 3 orang terlalu maksa saya pikir...
kerai


Bergeser ke urusan safety, mobil ini dilengkapi 8 airbags (dual fronts, dual full length curtain, dual front side, dual rear side), VSC TRC, High Beam Control, Adaptive Front Light, ABS EBD, Radar Cruise Control with Brake Control, Drive Start Control (pernah saya bahas di Toyota Voxy), dan All Around Parking Sensor. Mobil ini juga dilengkapi dengan spion yang akan turun sedikit posisinya apabila gigi kita masukkan ke “R”. Untuk urusan Safety, mobil sekelas ini memang tidak setengah-setengah.
Oke kita masuk ke bagasi/tempat penyimpanan. Hmm...saya berpikir dulu..tempat penyimpannya buat saya gak begitu banyak ya..ke bagasi dulu deh..di bagasi ada tempat penyimpanan sebesar 66L kalau kita buka cover lantai bagasi, bisa sih buat nyulik kucing atau masukin tas. Bagasinya sendiri cukup luas, kira2 sebesar Camry atau Accord, hanya sedikit lebih gede lagi. Di kabin, hmm..not much storage space, ada laci di depan, di bagian tengah rada bawah si layar AC ada tempat buat naro hp, lalu laci tengah yang kapasitasnya biasa saja, lalu seat pocket yang tidak terlalu istimewa, kemudian setiap pintu ada door pocket, lalu di 2nd row dibelakangnya tombol kontrol ada tempat penyimpanan juga..by the way, saya gak nemu (atau saya gak tau) kulkas disini..

yang kiri, the hidden space, 66L

2nd row armrest storage

posisi buka storage di armrest depan bisa berubah-rubah
oke sekarang kita lihat mesinnya, versi gasoline 2.5 V6 ditenagai 4GR-FSE yang menghasilkan 203hp @6400rpm dan torsi 243nm @4800rpm. Mesin ini dikawinkan dengan transmisi 6 speed AT.
hmm...ntah kenapa saya jadi pengen punya mobil ini suatu saat, cocoklah buat saya yang nyetirnya pelan dan santai, apalagi kalo instrumennya minimal udah bahasa inggris..hehehe..
harga mobil, 2WD 2.5 V6 Gasoline 6AT
Jepang: 3,630,857 yen - 4,957,714 yen
Indonesia: -+ 1.8 Milyar Rupiah (kenapa harganya tinggi bener ya ?)
ya segitu dulu aja deh....the last one...Januari 2015 ya..hidangan penutupnya..hehehe..just wait and see..