Jangan Kaget, APV dengan Setir Kiri

Segala mobil tipe minibus/station (Kijang, Kuda, Panther, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Jangan Kaget, APV dengan Setir Kiri

Post by pinoh_boy »

TUNTUTAN pasar mengharuskan para pembuat otomotif harus banyak mengalah dan melakukan kompromi. Karena itu, tidak jarang ditemui ada mobil dengan merek dan model yang sama, tetapi dengan kapasitas mesin yang berbeda, aksesori yang lebih lengkap, ataupun tampilan lampu depan atau belakang yang sangat kontras.

Langkah serupa juga dilakukan PT Indomobil Suzuki International (ISI) yang membuat mobil Suzuki APV (All Purpose Vehicle). Setelah dipercaya sebagai pabrik induk (mother plant), kini PT ISI dari pabriknya di Tambun, Bekasi, berkewajiban memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri akan produk otomotif keluaran Suzuki, tetapi juga untuk kebutuhan dari pasar ekspor.

Di samping tetap memproduksi atau merakit Suzuki Carry, Baleno, atau Escudo, kini tantangan sebagai pabrik induk mulai diwujudkan dalam pengadaan Suzuki APV bagi kebutuhan ekspor. Ekspor perdana sudah dilakukan dalam suatu upacara di Tambun, 19 April lalu.

BERKENAAN dengan prinsip "pasar/konsumen adalah raja", maka terlihat ada yang lain dari produk ekspor Suzuki APV itu. Tampilan luar terlihat dari adanya lampu sein samping yang tidak ada pada APV keluaran sebelumnya. "Ini tuntutan pasar di luar negeri," ujar Direktur Penjualan dan Pemasaran PT ISI Rudjoyo Nirjana, yang ditemui di Tambun.

Tuntutan ini ternyata tidak sampai di situ. Pasar Filipina yang juga menjadi sasaran ekspor Suzuki APV menuntut setir berada di sisi kiri. Sistem lalu lintas di Filipina menganut sistem yang dianut Amerika Serikat, di mana arus mobil di jalan raya berbeda dengan sistem di Indonesia.

"Tapi ini bukan masalah bagi kami. Tinggal sedikit perubahan dalam proses pembuatan, dan semuanya selesai," ujar Rudjoyo. Sedikit perubahan tentu saja berkaitan dengan posisi dashboard penempatan rumah setir (steerhouse) dan posisi lubang untuk dudukan batang setir di bodi mobil.

Melihat kesiapan dan teknologi pada pabrik PT ISI terutama di Tambun, tentu perubahan kecil ini bukan hal yang berat. Dengan teknologi pres lempengan untuk bodi mobil yang ada, maka persoalan tadi bukan masalah besar. Demikian pula dalam dashboard yang selama ini dipasok sekitar 127 perusahaan pemasok yang ada.

Alhasil, jangan kaget jika melihat adanya APV dengan posisi setir di sebelah kiri yang mungkin sedang dalam uji coba di jalan raya, terutama di seputar Tambun. "Mobil ini memang untuk pasar Filipina, dan juga pasar lainnya yang menuntut posisi setir di sebelah kiri," ujar Rudjoyo lagi.

SOSOK Suzuki APV untuk ekspor memang tak banyak berubah dibandingkan dengan saudaranya yang dilego di pasar lokal. Ditargetkan produksi mencapai 70.000 unit per tahun, dengan 25.000 unit untuk pasar ekspor. Setir kiri atau lampu sein samping mungkin suatu hal yang mencolok kalau sosok APV tadi diperhatikan lebih lama.

Sebenarnya, APV ekspor ada yang menyandang mesin 1.600 cc yang lebih bertenaga yang selama ini dipakai Escudo.

Padahal, mesin standar APV selama ini adalah 1.500 cc, empat silinder segaris dengan 16 katup (empat katup per silinder). Lagi-lagi mesin yang lebih besar ini merupakan tuntutan pasar ekspor terutama dari Australia.

Suzuki APV nantinya bisa ditemui di hampir semua wilayah bumi ini. Di Pasifik, Suzuki APV akan hadir di Fiji, Australia, dan Selandia Baru. Di Afrika, Afrika Selatan akan menjadi salah satu negara pemakai. Di Timur Tengah, menurut Direktur Utama PT ISI Soebronto Laras, APV akan diekspor ke Suriah, Kuwait, Arab Saudi, dan Dubai. Di Amerika, APV akan diekspor ke Kosta Rika, Honduras, dan Kepulauan Karibia.

Sebagai pabrik induk Suzuki di luar Jepang-pabrik induk lainnya di India dan Hongaria- jelas PT ISI tidak hanya dipercayakan untuk menghasilkan APV yang ditujukan untuk ekspor. Dengan investasi 115 miliar yen, jelas peralatan pabrik yang dilengkapi lengan robot dan peralatan komputer ini akan dipakai untuk menghasilkan produk Suzuki lainnya yang siap ekspor.

"Tentu saja ada rencana untuk produk lainnya, tetapi masih harus rahasia," ujar Yoshiji Terada, Executive Vice President PT ISI, yang mewakili prinsipal Suzuki Jepang menjawab Kompas.

Suatu yang pasti, kualitas produk Suzuki keluaran PT ISI sudah setara dengan keluaran Jepang. Berani ekspor, berarti berani pertaruhkan nama besar Suzuki.