Perkenankan saya kali ini berbagi Review HYUNDAI TRAJET 2.7 V6 Tahun 2001
Intro
Sebelum kita berlanjut ke Review saya jelaskan terlebih dahulu bahwa semua gambar yang ada di review ini bukan merupakan Hyundai Trajet milik saya karena arsip gambar Hyundai Trajet yang dulu saya miliki sudah hilang semua

. gambar tersebut murni saya ambil dari Om Google dan apabila ada yang merasa keberatan atas gambar Hyundai Trajet nya saya lampirkan pada review ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya gambar tersebut saya lampirkan hanya untuk memenuhi estetika dan kelengkapan pada review saya kali ini. Tanpa banyak basa basi lagi langsung kita ke topik pengalaman : Mobil ini saya beli dulu pada tahun 2010 seharga 85Jt kondisinya sendiri cukup lumayan bagus untuk sisi interior namun transmisi dan mesin ada PR Nya, odometer sendiri sudah mencapai 150.000++ untuk PR Nya sendiri adalah Timing Belt yang sudah harus diganti, Servo sudah ngadat sehingga kadang Rpm Tiba Tiba Turun dan mesin mati, dan solenoid matik sudah harus diganti seingat saya itu PR nya, hanya bagian kaki-kaki saja yang masih bagus Pengetahuan saya tentang Hyundai Trajet adalah merupkan MPV Keluaran Hyundai saingan pada pertama kali masa edarnya mungkin hanya kia carnival. karena seingat saya pada tahun 2000 belum banyak MPV yang cukup mewah seperti Hyundai Trajet ini ataupun seperti Kia Carnival tapi mulai tahun 2002 ke atas kalau tidak salah Hyundai Trajet mulai mendapat banyak saingan dengan munculnya Toyota Previa dan Honda Odysey serta di tahun 2004 muncul saingan barunya yaitu nissan serena dan inova 2.7. Trajet sendiri tidak mengalami perubahan berarti sampai tahun 2008 dan sampai dihentikan penjualannya di indonesia seingat saya hanya Facelift saja di lampu depan dan belakang dan sedikit penyegaran di interiornya
Eksterior
Depan
Samping
Belakang
Menurut saya pribadi eksterior mobil ini pada pertama kali masa edarnya terlihat cukup modern bayangkan saja pada tahun 2000 MPV yang beredar dan populer di masyarakat paling hanya KUTERJANG (KUDA, PANTHER DAN KIJANG) dari brand nissan serena C23 belum bisa menyamai kemodernan eksterior trajet ini mungkin produk jepang di indoensia yang bisa menyaingi Trajet ini pada tahun 2000 hanya Mitsubishi Chariot itupun unitnya sedikit entahlah apakah odysey sudah ada pada tahun 2000 CMIIW ?? Tapi bila diamati lama kelamaan saya mendapatkan kesan untuk eksteriornya adalah Gendut dan Tembem Hahaha

walaupun memang Tampak Modern

Cukup itu saja pendapat saya mengenai eksteriornya
Interior & Fitur
Memasuki interior kita disuguhi dengan dashboard yang modern dan cantik dash nya termasuk lebar bahkan lebih lebar dari grandeur dan teana akan tetapi kualitas dashnya tidak begitu bagus banyak hard plastiknya, softpad hanya terdapat pada bagian atas dash saja itu pun soft padnya tidak terlalu soft mungkin soft pad KW2 kali hahaha

panelgap juga kurang rapih ada inkonsisten panel pada beberapa panelnya. Tapi yang bagus adalah dashnya yang lebar menjadikan jarak antara setir dengan kaca depan menjadi Cukup jauh

Oh ya desain setirnya pun untuk trajet 2.7 itu Lumayan bagus bila dibandingkan dengan setir trajet 2.0 yang aneh berbentuk 3 palang itu, Selain modelnya yang modern dashnya pun memiliki beragam tempat penyimpanan dimana mana, antara lain dua konsol di penumpang kiri depan dan 3 laci di tengan selain di dash ada juga dua cup holder di kursi supir. Belum lagi door pocket yang mampu menyimpan botol 1,5 liter pada pintu depan yang jelas tak usah khawatir dengan segala barang bawaan anda, semuanya ada tempatnya intinya tempat penyimpanan pada hyundai trajet ini begitu berlimpah baik itu di depan, tengah maupun belakang.
namun lagi-lagi ketiadaan MID pada dashboardnya menjadi nilai minusnya. Akan tetapi penempatan jam digital yang disimpan di kaca spion tengah boleh saya acungi jempol karena semua penumpang jadi tahu ini jam berapa tanpa harus bertanya pada pengemudi. Selain itu di setir pun sudah terdapat Tombol untuk cruise control. Akan tetapi controler AC agak sedikit menggelikan karena menggunakan model putar dan kenopnya pun aneh, harusnya Controlernya sudah elektrik seperti trajet yang beredar di luar negeri. Akan saya berikan gambarnya
Tuh kan lebih keren Trajet yang Versi luar dibanding yang Versi Indonesia. Ok cukup kita membahas Dashnya sekarang kita beralih ke kursi. Saya mengacungi jempol untuk kenyamanan kursinya ok biar saya urutkan apabila teana mendapatkan ranking 1 untuk kursinya, Harrier Rank 2 dan Trajet ini Rank 3. Lumayan kan masuk tiga besar Hehehe

. Kursi pada trejet ini bahan kulitnya bagus, lembut namun kurang kuat karena apabila sering terjemur matahari maka kulit kursinya cepet mengelupas dan retak-retak selain kursi bahan kulit pada doortrimnya pun sama rawan mengelupas dan retak, untuk keempukan busa joknya sendiri tidak kalah empuk dibanding harrier namun belum bisa menyamai teana. Selain itu untuk kursi depan bisa diputar menghadap ke belakang namun menurut saya hal tersebut mubazir harusnya yang bisa diputar itu kursi yang tengah bukan yang depan.
Memang kursi tengah ini bisa dijadikan meja tapi seberapa enak sih jok depan di putar dan jok tengah jadi meja sambil mobil berjalan saya sendiri sih merasa pusing saat konfigurasi seperti itu dibuat. Jok depan diputar ini hanya cocok saat kita beristirahat dan mobil berhenti saja. Selain jok depan yang bisa diputar jok tengah dan belakang bisa dicopot namun naudzubilah beratnya jok tersebut sehingga saya sendiri hanya pernah sekali mencopotnya selain itu untuk memasangnya kembali pun agak susah menurut saya, sekarang kita berbicara mengenai legroom nya untuk di kabin depan legroom nya cukup luas akan tetapi saat di kabin tengah legroom nya bagi saya cukup sempit karena kaki kita tidak bisa diamsukan ke kolong jok depan. selain itu rel untuk sliding pun mundurnya hanya sedikit oleh karena itu saya memodifikasinya agar rel tersebut bisa mundur lebih jauh dan voila legroom pun menjadi luas heheh

. Untuk dibelakang sendiri menurut saya hanya cocok disi dengan orang yang mempunyai tinggi badan di bawah 170cm cukup sekian pembahasan joknya. Kita beralih ke AC. Penempatan blower ac agak aneh karena vent ac yang untuk kabin belakang malah diletakan di pilar C baris ke 3 haduh

, selain itu ac nya pun harus bekerja keras untuk mendinginkan kabinnya saya menyetel posisi Fan sering di posisi 2 atau 3 jarang di posisi pertama. Dibalik kekurangan acnya kehadiran sunroof menjadi nilai tambah dalam hal penilaian interiornya.
Ride & Handling
Pertama memasuki bagian driver posisi jok agak tinggi dan tidak suportif namun nyaman dan empuk pandangan ke bonet nyaris tidak ada. Posisi mengemudi ideal sulit diraih walaupun pengaturan setirnya terasa mudah, perlu waktu lama untuk merasakan nyaman dan terbiasa duduk sebagai driver di mobil ini. Belum lagi posisi tuas transmisi di dash yang seperti honda CRV gen 2 dan nissan serena jujur perlu waktu untuk membiasakannya malah saat belum terbiasa niat mau ke D eh malah loncat Ke 3 atau 2. Injak gasnya wah baru terasa mobil ini responsif betul saya tidak bohong trajet ini responsif untuk di putaran bawah sampai tinggi serius deh

malah kalau harrier terasa mulai kehabisan nafas pada saat digeber lebih dari 80KM/h pada jalan menanjak trajet ini tidak seperti itu, dari 80-140KM/h di jalan tol Mudah diraih di tanjakan pun tidak terengah-engah beda dengan trajet 2.0 dan harrier yang ditanjakannya terasa loyo. Selain itu suspensinya hebat masih memberikan kestabilan di kecepatan tinggi tapi masih cukup empuk juga saat menghajar lubang tidak ada gejala limbung seperti grandeur, harusnya suspensi grandeur sehebat trajet ini. hanya saja trajet ini ternodai dengan masuknya suara angin pada kecepatan tinggi selain itu kabinnya pun kurang kedap malah kalah kedap bila dibandingkan crown 1990 sekalipun. Untuk konsumsi BBM nya memang harus diakui sama borosnya dengan grandeur yang berkapasitas mesin lebih besar akan tetapi cukup terbayar dengan performa mesinnya dan kenyamanan kabinnya.
Kesimpulan
MPV yang cukup modern pada zamannya namun untuk mendapatkan unit yang “mint condition” pada saat sekarang ini cukup sulit. Kelengkapan fiturnya harus diakui cukup lengkap walaupun ada beberapa fitur yang dirasa cukup aneh seperti bangku depannya yang bisa diputar itu namun terlepas dari semua itu jika anda mempunyai budget dibawah 100jt dan ingin MPV yang Nyaman, Performa Mesin Ok, dan tidak mempermasalahkan konsumsi BBM juga resale value maka Hyun Trajet 2.7 ini Cukup saya rekomendasikan
Plus
(+) Cukup Modern
(+) Nyaman
(+) Value For Money saat ini cukup baik
(+) Suspensi Mantap
Minus
(-) Boros
(-) AC
(-) Bahan Kulit Rawan Mengelupas
(-) Legroom Belakang