Perkenankan saya kali ini berbagi Review Toyota Harrier tahun 2001 Setelah Hyundai Grandeur Ada yang minat untuk meminangnya hehehe
Intro
Ok sebelum kita berlanjut ke Review saya ucapkan terima kasih pada rekan rekan SM yang pada Room Sugestion Corner Telah memberikan saran kepada saya untuk membeli toyota Harrier Gen 1 ini

. Dan sebelumnya saya mohon maaf karena gambar pada review kali ini saya mix antara harrier saya dengan gambar harrier yang ada di om google karena saya merasa kurang mahir dalam hal foto memfoto jadi harap maklum, ijinkan saya berbagi Pengetahuan dan Pengalaman tentang Toyota Harrier ini. walaupun pengetahuan saya akan mobil ini masih sangat minim jadi mohon bimbingannya ya dari para member SM lainnya
.(CMIIW). pertama saya akan berbagi pengalaman : Mobil ini saya beli seharga 140Jt dimana saya “nambahin” 70Jt setelah grandeur saya terjual dengan harga 70Jt juga hahaha

untuk PR sendiri dimana mobil second nyaris pasti ada PR nya adalah pintu bagasi belakang yang tidak ikut terkunci bila dikunci melalui remote sudah itu saja, mesin dan transmisi juga kaki-kaki alhamdulilah dalam keadaan baik bahkan dashboard pun masih mulus tanpa retak. Bisa saya katakan mobil ini adalah mobil second termulus yang saya dapatkan dibanding dulu saat saya membeli Grandeur ataupun Teana tapi sayang seribu sayang mobil ini pula yang pajak tahunan nya paling mencekik leher saya. Ok saya akan paparkan beberapa pajak mobil Second yang dulu saya beli. Saat saya pertama beli mobil seken Toyota Crown Royal Sallon 1991 Pajaknya 900Rb, Hyundai Trajet 2.7 2002 2,3JT Nissan Teana 2005 3,5Jt Hyundai Grandeur 2,5Jt sedangkan Harrier ini sungguh mencekik leher 6,1Jt pertahun Ckckck padahal kan mobil tua

Sedangkan keluhan yang saya rasakan adalah Rattle pada bangku belakang bila tidak diisi penumpang. Sedangkan Pengetahuan saya tentang Toyota Harrier adalah merupkan Premium SUV Keluaran Toyota, di Jepang sendiri Toyota Harrier Gen 1 alias Harrier XU 10 Telah ada sejak Tahun 1997 dan semenjak Tahun 2000 barulah Toyota Harrier Gen 1 ini masuk indonesia melalui jalur IU. Untuk saingannya sendiri saya kurang mengetahui sebab musababnya adalah pada tahun pertama keluarnya yaitu pada tahun 1997 setahu saya Nissan Murano Belum Lahir entah lah dengan BMW X3, Nissan Murano dan BMW X3 baru bisa dijadikan saingan dengan Harrier Gen ke 2 alias Harrier XU 30 Jadi untuk Harrier XU 10 ini saya belum tahu saingannya apa hehehe CMIIW

yang jelas Harrier ini levelnya berada diatas honda CRV

Oh ya harrier ini pada masa edarnya mengusung Slogan “Wild But Formal” hmm menarik juga apabila mengingat slogannya, tapi apakah benar mobil ini bisa mempertanggung jawabkan Slogannya tersebut mari kita berlanjut ke review
Eksterior
Depan
Samping
Belakang
Menurut saya pribadi eksterior mobil ini masih terlihat Gagah dan Macho sampai sekarang, Modelnya memang tidak bisa dibilang timeless sepeprti harrier gen 2 akan tetapi bila melihat faktor Gagah saya sendiri masih melihat lebih Gagah harrier Gen 1 ini daripada Gen 2. Kesan “Wild” terasa menonjol pada fender dan tampang depan mobil ini bentuk spion manis seperti harrier gen 2 belum ada disini yang ada adalah spion kotak yang menambah kesan “wild” nya sedangkan kesan formal terasa pada Jendela Samping dan bagian belakang mobil ini “wild but formal” hmmmm
Interior & Fitur
Memasuki interior kita disuguhi dengan dashboard yang hampir 85% nya dari bahan softpad, softpadnya lebih lembut dari grandeur ataupun teana panelgapnya pun menurut saya cukup rapih, untungnya dashboard harrier saya ini tidak mengalami keretakan
Selain dash berbahan softpad kita juga disuguhi dengan wood panel dengan finishing yang bagus, bahkan wood panel di harrier ini terasa lebih baik dibanding grandeur namun sayang toyota sangat pelit sekali memberi aksen wood panel, pada interior toyota harrier ini wood panel hanya bisa ditemui di tengah dash saja dan di pintu, itupun hanya di bagian yang ada tombol Power Window saja, tidak ada aksen wood panel di setir, konsol ataupun dibagian lainnya

berbicara mengenai Jok bahan kulit pada jok Toyota harrier ini sangat baik namun tetap kalah baik bila dibandingkan dengan teana , bahan kulitnya lembut dan nyaman diduduki selain itu joknya pun terasa cukup empuk lebih empuk dari grandeur malah, akan tetapi kalah empuk apabila dibandingkan dengan teana. Legroom pun bagi saya yang memiliki tinggi badan 177cm tidak mengalami masalah di depan luas dibelakang pun masih bisa selonjoran bahkan legroom nya lebih lega dari grandeur akan tetapi lagi lagi kalah lega bila dibandingkan dengan teana.
Sedangkan fitur nya sendiri adalah, sunroof, Spedo Optitiron, transmisi tiptronik, MID, electric seat pada jok pengemudi, ac single climate control with heater dan rear air vent, radio tape dengan cd changer dan speaker JBL akan tetapi sayang kemampuan menangkap sinyal radioanya hanya sampai 90.0Mhz dan lainnya terlalu banyak bila saya jabarkan satu-satu. Akan tetapi yang jelas adalah semua fitur diatas bagi saya cukup Kumplit, menyenangkan dan menghibur
Ride & Handling
Pertama kali saya mengemudikan mobil ini jujur saja bagi saya yang terbiasa dengan mobil big sedan posisi mengemudi ideal serasa sulit saya raih, saya sudah atur Jok dan setirnya tetap saja serasa kurang pas akan tetapi setelah 3 hari dan terbiasa akhirnya saya merasa cukup nyaman dan terbiasa

dengan posisi mengemudinya yang tinggi. Nyalakan mesin Spedo Optitiron langsung menyambut dan membuat hati saya gembira karena setidaknya spedo ini lebih modern dibanding spedo Grandeur

saat pertama kali saya coba perjalanan dalam kota dari rumah saya menuju ke Mall saya rasakan performa mesinnya baik dan saya meragukan bahwa mobil ini lemot seperti kata orang-orang. Kecepatan dari 0-80KM/h dapat diraih dengan mudah intinya pada saat digunakan city cruising saya merasa puas bahkan saat stop n Go pun respon mesinnya lebih cepat daripada mesin teana yang kadang lambat berakselerasi untuk kondisi Stop N Go. Namun kepuasan saya akan performa mesinnya pupus saat perjalanan luar kota ternyata mesin harrier ini hanya hebat di putaran bawah saat digeber lebih dari 80KM/h mesinnya lelet, akselerasi nya pun lambat, saat saya melakukan perjalanan malam hari keluar kota, take over truk truk malam pun membutuhkan perhitungan yang lebih matang mengingat lambatnya akselerasi mobil ini, apalagi apabila take over dilakukan saat di jalan tanjakan boyo nya mobil ini makin terasa. mobil ini lebih lambat berakselerasi di putaran atas dibanding grandeur dan teana, VQ engine teana jauh lebih menyenangkan

digunakan berakselerasi dibandingkan 1MZ-FE Harrier ini namun semua kekecewaan saya akan Putaran atas akselerasi mobil ini dibayar dengan hematnya konsumsi BBM nya. Ok saya akan paparkan dulu rute perjalanannya adalah dari Bandung Ke Kuningan, perjalanan dilakukan Pukul 7 malam sampai Tujuan Pukul 11 Malam, Total Jarak dari rumah saya di bandung ke tempat tujuan di kuningan adalah 138KM. konsumsi BBM Teana dan Grandeur dengan waktu dan Rute perjalanan yang sama adalah Teana menghabiskan ± 15 Liter BBM yang artinya adalah untuk perjalanan luar kota tanpa tol teana membubuhkan 9,2KM/L , sedangkan Grandeur Menghabiskan 18 Liter BBM yang artinya konsumsi BBM grandeur adalah 7,6KM/L, sedangkan Harrier Menghabiskan 9 Liter BBM yang artinya adalah Konsumis BBM Harrier 15,3 KM/L mungkin para member SM yang membaca review saya Ragu atau menyebut saya berbohong tapi sungguh itulah yang terjadi saya mengukur konsumsi BBM pun dengan metode Fuel To Fuel, walaupun di MID harrier tertera 12 KM/L kenyataannya mesinnya lebih hemat lagi, untuk perjalanan dalam Kota pun mesin nya hemat tak jarang konsumsi BBM 7-8KM/L dapat diraih.
Sedangkan mengenai kekedapan kabin jujur bagi saya kabinnya merupakan yang paling tidak kedap dibanding grandeur maupun teana akan tetapi hal tersebut tertolong apabila di dalam kabinnya kita menyetel musik suara speakernya lebih bagus dan lebih mantap dibanding grandeur maupun teana oh ya rattle pun kerapa terdengar dari bangku belakang apabila tidak diisi penumpang

, sedangkan masalah handling Jujur saja bantingan suspensinya terasa kaku dan sedikit keras bila dibandingkan teana ataupun grandeur akan tetapi jok yang empuk cukup menolong, belum lagi body roll ditikungan pun terasa besar tapi prediksi saya saat perjalanan tol mungkin harrier ini bisa lebih stabil dibandingkan grandeur
Kesimpulan
Apabila hanya melihat sisi eksterior yang gagah dan macho Harrier ini bisa menterjemahkan slogannya yaitu “wild but formal” apabila kita jadikan dalam hitungan persen harrier gen 1 adalah 50% wild dan 50% Formal, berbeda dengan harrier gen 2 dan seterusnya dimana kesan Formal lebih besar mungkin apabila dijadikan persen harrier Gen 2 30% wild dan 70% Formal. Tetapi pada Harrier Gen 1 ini juga memiliki kelemahan yaitu kesan Formal dalam artian Lux kurang bisa diterjemahkan dalam sisi interior selain itu kurang kedapnya kabin, rattle, suspensi kaku, dan Boyonya mobil ini di Putaran atas menambah kelemahannya terlepas dari konsumsi BBM nya yang sangat irit bila melihat CC mobil ini yaitu V6 3000cc. Akan tetapi apabila anda membutuhkan mobil SUV yang nyaman, tangguh, reliable dan tidak masalah dengan boyo mobil ini bisa jadi pilihan yang tepat
Plus
(+) Eksterior “Wild But Formal”
(+) Bahan Soft Pad Bertebaran
(+) Jok Kulit Nyaman
(+) Full Fitur
(+) Irit BBM
Minus
(-) Pelit Wood Panel
(-) Radio 90.0MHz
(-) Rattle Bangku Belakang
(-) Boyo