
Perkenankan ane sekali lagi untuk menulis sebuah ripiu mobil yang cukup fenomenal.
Sebuah sedan yang selama ini (hampir) terlupakan (saking sepinya pengguna dan tidak ada yang review blas). Sedan dari Honda, All New Civic FB2 1.8L A/T.
=============================
Prologue
Seminggu yang lalu di WASeM dan ane bilang minggu ini balik, modcing langsung memberi ane sebuah tugas
"TD Ahond!"

Berhubung modcing penasaran dengan Civic FB dan ane yang penasaran dengan Jazz GK, SSI pun diluncurkan oleh modcing ke Honda CihCak.
too bad we only got the Civic. Jazz belum ada. Yo wis lah, the show must go on!

siang ini pukul 12.00 selepas mobil ane selesai dimandikan


Setelah TD mobil *beeepppp* akhirnya kami meluncur ke Honda CihCak (baca = Cicih Cakep)

Honda Civic 1.8L A/T 2014 Alabaster Silver Metallic

Selamat Menikmati

=============================
Dissapointment.
Mungkin itu kata-kata yang menggambarkan perasaan mayoritas penggemar Civic di seluruh dunia, pasca diluncurkannya Honda Civic generasi ke-9 yang dibaptis dengan kode rangka FB2.
Lah kenapa kok kecewa?
Karena Civic generasi ke-8 berkode rangka FD1 dan FD2 merupakan salah 1 Civic terbaik sepanjang masa. FD1/2 atau Civic JDM merupakan Civic dengan desain yang cantik, elegant namun tetap sporty ala Honda. Pun begitu dengan build quality yang cukup solid.
Bisa dibilang, era 2007-2012 adalah masa keemasan Honda, setiap Honda yang lahir di masa itu memiliki 1 kelebihan dibanding rival - rivalnya : desain yang cantik dan modern, bahkan generasi lawasnya langsung terlihat jadul. Mau bukti? Jazz GE8, City GM2, Civic FD, Accord CP, CR-V RE, Odyssey RB3/5.
Meskipun desain bersifat subjektif, tapi saya yakin mayoritas masyarakat menyukai mobil-mobil yang saya sebutkan tadi. Dan Civic FD adalah salah satu mobil yang banyak diimpikan oleh jutaan anak muda di dunia.
Semua berubah sejak Honda Jepang memutuskan untuk tidak lagi memproduksi Civic. Akibat sepinya market mereka di Jepang, yang dimana lebih menyukai mobil kecil, praktis, dan irit. Akibatnya, Civic hanya tersisa di 2 region : EUDM dan USDM. Lah lalu Indonesia kebagian yang mana?
Karena Thailand kebagian Civic model USDM, Indonesia yang dari dulu "ngepoin" Thailand juga kebagian USDM. Ya, FB2 adalah trah Civic USDM. Sedangkan EUDM menjual Civic berbody Hatchback. Disinilah, saya akan mulai cerita.
Banyak rekan-rekan saya yang kecewa (bahkan mayoritas penduduk SM penggemar Honda pun kecewa), saya sendiri pun kecewa dengan Civic. Bagi saya, FB adalah humiliation untuk sejarah Honda Civic. Sebuah sedan yang tidak digarap dengan semestinya oleh Honda. Kualitas jauh menurun dari FD, size lebih kecil, desain buruk.
Tapi, bagaimana kalau memang dari awal Honda tidak menciptakan FB untuk lebih baik dari FD?
Nah, ironisnya, keraguan saya benar. Honda sendiri mengakui bahwa FB tidak diciptakan untuk lebih baik dari pendahulunya. Memang, Civic FB adalah upaya Honda untuk mempertahankan pasar Civic supaya tidak kehilangan penggemar akibat harga yang semakin meningkat. Dan sialnya, keuangan Honda sedang tidak baik pada saat FB lahir. Mau tidak mau, mereka pun melakukan cost reduction.
Hasilnya?
FB dihujat dimana-mana. Bahkan di Amerika sendiri, setahun setelah FB resmi mengaspal, Honda Amerika langsung memberikan Facelift ke FB berupa rear-end yang didesain ulang menjadi lebih cantik.

Ironis? sangat. Upaya mereka untuk tidak ditinggalkan penggemarnya justru berakhir menjadi celaan dimana-mana.
Saya sendiri pertama kali melihat sneak peek Civic 2012 di Thailand sudah skeptis, saya berusaha mencerna bagian bokong yang menjadi bagian "nightmare" di mobil ini, dan sangat sulit untuk mengatakan ini lebih baik dari FD, dan lalu mempertanyakan "ini serius, Honda mau jual sedan macam begini?"
FB sendiri di SM sudah memiliki banyak singkatan misalnya "FaceBuruk", "FailedBreed". Dan sudah banyak dihujat. Masalahnya dari sekian banyak hujatan belum ada satupun yang menulis impresi tentang mobil ini.
Bahkan salah satu member yang sudah berkesempatan mengemudikan mobil ini saja ogah memberikan review, dan malah rilis review mobil lain.

Nah, sekarang saya yang bertugas menggantikan "orang tersebut"

Dan bagi para pembaca, saya sekali lagi minta, bacalah review ini dengan sudut pandang dan mindset yang berbeda. Alasannya sudah saya jelaskan :
FB was not made to be better than FD.
===================================
1. Impression of the Exterior
Tentu saja, bagian terhujat dari mobil ini adalah exteriornya. Tentu semua sudah khatam dengan bentuknya. Karena sudah berkeliaran selama 2 tahun. Wonder when will the facelifted model come.
Front-end

Bagian front-end Civic FB2 banyak didominasi oleh garis-garis tegas dan headlamp menyipit. Sangat berbeda dengan Civic FD1 yang lebih elegant dengan garis body cenderung melengkung.

Bagi saya, depannya cukup fine, saya tidak terlalu bermasalah. Walaupun cenderung konservatif.
Side-view

Mungkin sebagian orang nggak ngeh sama selera saya, tapi bagi saya bagian samping adalah bagian paling berkesan. Dari awal saya sangat menyukai tampilan samping FB2. Garis body yang landai memanjang hingga ke belakang membentuk seperti anak panah. Ditambah karena panjang body berkurang dan ekor yang pendek, garis body FB2 terlihat seperti Coupe.

Plus, 16inch wheels dibalut ban Goodyear Eagle NCT yang sudah digunakan sejak dari jaman FD1 (walaupun saya berharap minimal Turanza lah... masa mobil begini bannya Goodyear?) dan lebih proporsional dibanding tipe 2.0 yang malah menggunakan 17inches wheels berdesain cukup norak.
Rear-end

Saya tidak mau berkomentar banyak. Bagian paling buruk dari exterior FB. Stoplamp yang dari kejauhan mirip C-Class, dan bumper belakang yang terkesan cingkrang. Tidak rebah seperti FD.

Ketika saya lihat bokongnya, saya hanya mbatin "semoga yang FL cepet keluar".
Lebih ironis lagi, mengingat kemiripan FB dengan City GM.



Saya jamin, setiap orang yang nggak ngeh akan mengira Civic adalah City. Memang Civic terkesan seperti City yang ditarik mulur sehingga lebih panjang tetapi lebih "ramping".

Overall, apakah saya suka exteriornya?
Seandainya ini adalah FL-ed model seperti di US, mungkin saya akan sangat menyukainya. Masalahnya, bokong benar-benar jelek. Nggak cuma tawar, ini sih jelek banget. Saya cuma geleng-geleng kepala setiap liat bokongnya. Apalagi disebelahin sama FD1? Meh. FD1 far moreeeeeee betterrrrr.
Exterior Score : 6/10
==============================
2. Impression of the Interior
Interiornya, nothing impresses me, really.
The Dashboard.

Dashboard terkesan sangat "driver oriented" dengan cluster dan HU yang semuanya mengarah ke pengemudi. IMO, desainnya cukup unik, sayangnya desain mengotak seperti ini seakan tidak mengikuti kontur dashboard.

Di FD1 desain clusternya mengikuti kontur dashboard yang landai, sehingga terlihat jauh lebih baik.
Peletakan tombol-tombol masih sangat familier dengan FD1 :

Tombol-tombol di FD1.
Dashboard berbahan plastik keras. No softpad here. Bahkan pemasangan HU pun tidak rapih.


........ Biarpun saat menyala cukup mengobati kekecewaan saya

Plus ada indikator yang menunjukkan cara mengemudi kita : 2 bar yang membentengi angka speedometer. Saat kita mengemudi irit, bar berubah menjadi warna hijau. Tapi saat di full-throttle warna biru.
Sayang sekali tidak jadi warna merah


ECON mode : sh*tty mode. Please mode ini nggak usah direken.
Gear lever and Handbrake

2 benda ini yang sangat mengganggu saya. Kenapa?
1. Handbrake sangat konservatif. Kenapa desainnya tidak seperti handbrake FD1 yang berbentuk bumerang? Jujur, handbrake adalah benda yang sangat saya sukai di FD1, bahkan saya dulu norak karena lihat handbrake FD1 yang bentuknya unik seperti bumerang. Lah ini? Lurus biasa tanpa ada bentuk yang unik. Membosankan.
2. Batang gear lever terlihat jelas. Bagian ini cukup aneh. Batang bagian dalam gear lever ter-ekspos secara langsung. Jadi tidak keren sama sekali, yang awalnya ingin terlihat futuristik justru malah fail dan bagian atas gear lever terlihat seperti kepala tengkorak alih-alih didesain menyerupai space shuttle. Di FD1, desainnya masih nyambung, lha ini?


Lever dan Handbrake FD1
Doortrim

Doortrim juga cukup mengganggu saya. Memang bagian atasnya softpad. Bagian bawahnya? Warna tabrakan. Door handle terkesan murahan dan ringkih, bahkan cat silver di handle pintu terkesan asal-asalan. Handle pintu Jazz GE8 masih terlihat lebih "mahal". Dan sekali lagi, door handle ini jauh-jauh-jauh-jauh sama sekali tidak spesial dibanding door handle FD1 yang (lagi-lagi) berbentuk seperti bumerang.
Overall, am i impressed with the interior?
Not at all. Terasa sekali penurunan kualitas di interior Civic FB, apalagi dibanding FD1 saya dulu, sangat jauh. Interior FD1 terkesan sangat solid, langit bumi dengan FB2 yang terkesan inferior.
Interior Score : 5/10
==============================
3. Accomodation
Driver seat :
Khas Honda, jok supportive dengan posisi duduk yang rendah. Sesuai trah Civic sebagai sedan yang sporty.
Rear seat :
Sayangnya baris kedua Civic FB2 sangat pas-pasan. Bahkan New Altis dan Civic FD1 saja masih lebih baik. Cukup wajar mengingat ia lebih pendek dari FD1.

Trunk space :

Tidak terlalu luas, dan lantai bagasi juga tinggi. Tidak ada akses dari baris kedua ke bagasi. Plus, lantai bagasi penutup spare tyre ini sangat ringkih dan tipis.

Accomodation : 6/10
===============================
4. Driving Impression.
Secara spek, Civic FB2 sangat identik dengan FD1. Jantung pacu R18A1 dengan output 140PS dan 174Nm.

Malah sepertinya FB2 akan lebih punya keunggulan di performa berkat bobot yang lebih ringan dan body yang lebih aerodinamis karena desain landai dan bumper belakang yang cenderung "naik" ke atas, seakan berfungsi sebagai diffuser. Yah mungkin tidak terlalu penting lah dibahas


Dikawinkan dengan girboks tradisional 5-speed A/T with PaddleShift. Resep yang cukup tradisional.
Bahkan dibanding semua Honda yang dipasarkan HPM, FB2 adalah yang paling tradisional dengan mesin lawas dan gearbox lawas. Jika kita tilik, Jazz/Mobilio/City sudah dibekali gearbox CVT. Accord/Odyssey sudah menggunakan EarthDreams enjin, bahkan Odyssey sudah dibekali CVT. CR-V RM pun tidak tradisional amat, update 20PS. Yaa.... setidaknya masih ada "update". FB sama sekali tidak ada perubahan dari spek.
Impression of Engine and Transmission
Start the enjin, dan suara R18A yang familier kembali terdengar. Ahh... serasa nostalgia dengan Civic FD1 saya yang sudah lama terjual. Bahkan ketika saya dan madcat menunggu sales konter untuk menyelesaikan beberapa urusan, saya iseng blayer-blayer mobil ini. And it's still the same with my old pal's.


Madcat duduk di sebelah saya, dan cece E**** memilih untuk duduk di belakang.


Saya yang di posisi driver langsung injak gas 1/2, lah kok responnya payah begini. Lemot bener. Sampai ke pintu keluar, mobil diperiksa satpam (termasuk saya dan madcat yang 5 menit kebingungan mencari dimana odometer.... plus cece E**** yang juga kebingungan) akhirnya entah dapat wangsit dari mana, Madcat bisa menunjukkan Odometer yang baru 39 KM. Wow! Unitnya masih sangat baru.
Dan setelah keluar baru sadar.... .lagi-lagi sumber kekacauan dari lemotnya respon mobil adalah tombol ECON terkutuk.


da hell, konyol bener kalo kita kembali dengan uap bahan bakar seperti waktu TD Forester. Madcat pun dengan rayuan mautnya langsung berkata pada cece E****
"kita isi bensin dulu, ane bayarin bensinnya"

Singkat cerita, kami keluar diler langsung menuju SPBU Citraland. Dan ketika keluar diler saya langsung injak pedal gas full, dan ban berdecit sedikit. Wow!


Kami sampai ke SPBU, dan Madcat pun mengisi tangki FB2 dengan "selang merah" pertamina 50ribu which is sekitar 4 literan. Good

Keluar SPBU, saya langsung tancap gas..... transmisi menurunkan gigi, enjin langsung meraung keras disertai tendangan torsi yang kuat dan enjin tone yang menyenangkan.

"nguoeeeeeEEEEEE (RPM 4000-5000)..........EEEEEEEEEEK (RPM 6000-7000)....."

Kalau susah membayangkan, ya mirip-mirip dengan suara enjin SKYACTIV-G ketika di-push mendekati limit. Seperti orang dicekek. Yang penting bukan peresan tebu dan intimidating waktu diajak ngebut dan menggila.
Jujur saya seperti bernostalgia. My FD1 was this good! Enjin dan transmisi bekerja sangat sigap. Dibandingkan CR-V RE saya, respon gearbox di FB2 jauh lebih cekatan. Lag transmisi saat di kickdown cukup minim. Begitu pula enjin yang begitu bersemangat menghempaskan kami bertiga


Impression of Handling, Chassis, and Suspension
Puncak kebahagiaan saya ada di sisi handling. FB2 benar-benar menawarkan kedinamisan khas sebuah Civic. Steering menggunakan EPS speed sensitive, yang surprisingly, tidak dull seperti RC1 Odyssey atau CR2 Accord. Feedback yang ditawarkan sangat cukup, dan impresif.

Chassis dan suspensi FB2 pun bekerja sangat impresif. Karakter suspensi cenderung stiff. Keras. Tapi berkat kerasnya suspensi dan didukung chassis yang cukup kaku, FB2 sangat mudah dikendalikan. Bahkan lebih mudah dikendalikan dan lebih lincah dibandingkan FD1. Saat cornering, terasa bodyroll sangat minim. Good one!

Memang, baik FB2 atau FD1 tidak ada yang menyamai kedinamisan sebuah Mazda6, not even close. Tetapi tentu saja kedinamisan FB2 bagaikan oasis di tengah gurun dealer Honda yang berisi mobil-mobil peresan tebu tanpa karakter.

Impression of Ride Quality
Ini dia masalah terbesar FB2....

Tapi poinnya justru disini. Sangatlah salah kita mengharapkan kenyamanan dari sebuah Civic. Civic diciptakan untuk berlari. Civic tidak diciptakan untuk orang-orang yang hanya duduk manis di baris kedua. Ketidaknyamanan bantingan FB2 justru semakin memperjelas karakter Civic.
Overall, apakah saya menyukai Driving Impression Civic?
Secara keseluruhan, saya sangat menyukai Civic dari sisi driving. Honda tidak pernah salah dengan resep tradisionalnya

Driving Impression : 8/10
===============================
5. Verdict
Di antara semua line-up Honda masa kini, Civic adalah sebuah paradoks. Honda hanya membekali Civic dengan resep tradisional, tapi justru yang tradisional ini memberikan kesenangan tersendiri, bahkan lebih menyenangkan dibanding yang modern. Less gimmick, more fun.
Memang Civic menawarkan tampilan exterior yang kurang cantik, build quality yang mengecewakan. Namun semuanya terasa sirna, apalagi saya seperti bernostalgia ketika mengajaknya berlari atau bermanuver. Simply, this car is beautiful in its own way.
The conclusion is : Civic is still Civic, mau trah Civic JDM, Civic EUDM, Civic USDM, atau Civic manapun. Civic FB2 secara jelas menawarkan kedinamisan berkendara khas Honda jadul. Dan seakan inilah sebuah warisan dari Honda jadul di tengah Honda jaman sekarang yang semakin hilang karakter dan rasa berkendaranya sangat sintetik.
Masalah terbesarnya adalah harga. Dengan banderol 379juta OTR Surabaya (diskon 10juta), mungkin terasa tidak worth it bagi sebagian orang, apalagi penurunan kualitas yang sangat jauh, dan kualitas buatan yang no better than Altis or Impreza. Hanya menang brand "H" saja. Seandainya FB2 dihargai sekitar 350juta-an mungkin akan saya bilang worth it mengingat driving experience yang luar biasa. Dan jujur saja, saya kembali tertarik dengan FB2 jika ada yang mau jual sekennya seharga 300jutaan.
Saya benar-benar tidak sabar untuk segera melihat Civic versi "operasi bokong" atau Civic FB2 Facelift


Dan saya ketika mengendarai FB2, teringan Quotes dari om Sukribo di thread sebelah :
"Mobil untuk dikendarai, bukan untuk diliatin".... seakan mengamini apa yang terjadi kepada saya dan Civic FB2 hari ini.
====================================
Sekian Review saya, happy reading
