
Ijinkan saya menulis sebuah impresi personal dengan sebuah SUV-Crossover dari pabrikan Jepang. Subaru XV.
Mungkin bagi yang inget, mobil ini pernah di review sebelumnya :
http://www.serayamotor.com/diskusi/view ... 7Jn-ZSSy8p
Dengan penuh rasa hormat dan tidak bermaksud lancang, saya ingin memberikan impresi dari sudut pandang yang berbeda.
=================================
Prologue....
Beberapa hari yang lalu liat koran, ada salah 1 IU di Semarang yang sekarang pegang Subie, mau ngadain pameran di sebuah resto. Mmmh... I must go. Siapa tau bisa culik nonik... errr.. TD....
Jadi, saya cerita sedikit soal Subaru di Semarang. Dulu Subaru di Semarang sempet dipegang oleh company berinisial PA... selama beberapa bulan dan akhirnya kaput....

Jujur, brand Subaru di Semarang banyak yang belum kenal. Dan saya pertama cukup heran ketika PA menggawangi merek Subie di Semarang. Berani bener, batin saya. Nggak lama beneran kaput. Lha wong cerita salesnya Platinum tadi, 2 bulan nggak ada SPK, lah begimane mau hidup?
Makanya, ketika akhirnya saya denger Subaru dipegang IU, wah, good choice. IU merangkap authorized Dealer dan 3S, same story with Jeep dan GIG. Setidaknya, kalopun SPK dari merek tsb nol, mereka masih bisa hidup dengan jualan mobil-mobil CBU laris seperti AlphVell, Evoque, MINI, dan SUV tjap elang emas favorit salah satu piyik

Dan hari senin kemaren saya sambangin tuh pameran sekalian makan siang dengan Mie ayam panggang

"ini Subaru XV mas..." sambil nyodorin pricelist
"mmm... 390jeteng yak" sambil ngeliat pricelist
"Iya mas..."
"err... ada TD?"
"Bentar ya mas saya tanyain dulu" *le lari nanyain bossnya* "waduh mas ga bisa ini.... susah keluarnya" *le parkiran penuh dan kaput ga bisa gerak, karena restoran ini mmg selalu rame dari siang sampe malem...*
"Ohh gt yak..."
"Iya mas, besok aja gimana? Kita besok bawa 2 unit, 1 untuk display dan 1 untuk TD"
"Oke deh mas..."
Keesokan harinya, selasa ini... ane ke resto tsb, nginceng-nginceng... lah kok XVnya masih yang kemaren
*le nelpon sales* "nomor yang anda tuju tidak aktif/diluar jangkauan" lah.... begimane kok kaga bisa ditelp.
*nelpon lagi* singkat cerita udah bisa, si sales perjalanan dari showroom ke TeKaPe...
dan ane ngaplo 1/2 jam bersama sales lain....

*le sales ane datang* ane nginceng-nginceng, lah mane XVnyaaaa

"siang mas, gimana? kita TD pake unit ini, yang satunya lg dibawa" *nunjuk display*
"kaga papa nih? unit display lho..."
"oh nggapapa mas, yang untuk TD justru ini... yang satunya itu yang nanti buat display"
"ahh ya sudah...." *sambil nungguin si sales masang plat nomor buat TD*
dan sesi TD dimulai....

================================
SUV Crossover?
Mungkin istilah ini sudah akrab di telinga kita, apalagi pasca meluncurnya Suzuki SX-4 di tahun 2007. Gabungan antara kepraktisan hatchback dan ketangguhan a la SUV. Setelah munculnya SX-4, berhamburan rivalnya mulai keluar.
Dari Nissan Livina X-Gear yang entah darimana mau disebut crossover, wong cuma Livina XR dikasih popok, lalu Nissan Juke yang ngetrend dengan desain mengkodoqnya yang kontroversial... Lalu yang terbaru : Ford EcoSport.
Lalu berlanjut, Mitsubishi ngeluarin compact SUV Outlander Sport. Positioning OS ini dari awal sudah membingungkan. Secara size, ia hanya sedikit lebih besar dari SX-4, tapi juga tidak sebesar CR-V atau CX-5. Enjinnya 2000cc. Harga juga main di tengah-tengah.
Semakin membingungkan.
Lalu Subaru mencoba peruntungan dengan Subaru XV, atau yang punya akta asli : Impreza XV. Disini semakin jelas bahwa OS bermain di kelas "tersendiri". Yang menarik : XV dan OS, seakan menjadi sebuah kelanjutan dari "pertarungan" Subaru vs Mitsubishi. Jadi persaingan Subie vs Mitsu nggak cuma STi vs Evo saja, tapi juga produk - produk lain ikut saingan

1. Platform : XV dibangun dari basis Impreza 3rd generation (GRB), lalu yang sekarang adalah XV generasi kedua, mengambil basis Impreza 4th generation. Outlander Sport dibangun dari basis Lancer EX.
2. Spec : XV menggunakan enjin FB20. Sama dengan jantung Impreza "biasa". OS juga menggunakan enjin dari Lancer EX, 4B11. Sama-sama 2000cc.
3. OS diluar sama-sama punya versi AWD.
4. Price positioning OS dan XV, sama-sama bermain di range 300-400juta. XV lebih mahal, wajar, krn AWD.
Tapi sebenernya, apa sih Crossover itu? Daritadi ngomong berbuih-buih njelasin mobil mana yang masuk kategori Crossover. Apakah semuanya termasuk?
Pada hakekatnya Crossover adalah spesies kendaraan "dua alam". Kendaraan yang memiliki ketangguhan sebuah SUV tanpa harus mengorbankan kepraktisannya waktu dipakai di aspal, dan memiliki kenyamanan plus handling setara sedan yang mampu diajak ber-offroad meskipun hanya off-road ringan.
Jadi dari definisinya jelas, Crossover "seharusnya" AWD. Hanya saja di Indonesia, pengertian crossover ini salah kaprah jadi HB dengan GC tinggi. Plus pajak 4WD yang tinggi dimari, thanks to our government. Mobil AWD jadi nggak populer, dan menimbulkan stereotip : "Buat apa sih AWD? Nggak akan kepake juga dalem kota? di Indonesia kan nggak ada salju? blah blah blah"
Yang sering ngomong gitu, hey, Indonesia nggak cuma Jawa lho. Pulau Jawa aja jalannya banyak yang naujubile hancur dan sulit dilewati mobil FWD atau RWD biasa. Belum kalo hujan.
Memang sih lewatin jalan hancur macam di Indonesia butuh skill dan kehati-hatian yang memadai. AWD pun ga menjamin. Karena itu SIM Indonesia layak jadi SIM Internasional



Disinilah, dari sekian mobil yang saya sebutkan tadi, yang layak disebut proper Crossover cuma 1 : Subaru XV. Just because it is AWD. Eh ya, GCnya juga paling tinggi. 220mm

Suzuki SX-4? Akan saya sebut proper crossover kalau versi 2.0 AWD dimasukin. Outlander Sport? Sama.
Nissan Juke? IMO, Juke sangat jauh dari definisi proper crossover. GCnya hanya setinggi Grand Livina. FWD. Dan nggak jelas Nissan bikin Juke buat apa. Even dibuat versi setannya.. Juke-R dengan enjin VR38DETT milik R35 under the bonnet... Ini maksudnya apaan? Bilang aja dari awal niatnya bikin Hatch.
EcoSport? Jujur saja saya nggak yakin EcoSport kuat di-abuse dengan cara nyetir mayoritas orang Indonesia, apalagi dengan teknologi sebanyak itu, plus DualClutch Transmissionnya.
dengan kata lain, saya cuma mau ngomong kalo XV itu mobil yang paling cocok buat jalanan Indonesia. Gitu lho sebenernya inti dari kalimat sebanyak ini.

dan harganya juga surprising, 390juta OTR Semarang. NIK2013 bisa didiskon 40jeteng. 2014 cuma 10jeteng. Mahal? Kan AWD

Jadii.... Let's get to the ride aja lah.... daripada semakin berbuih - buih dan pada bosen bacanya...
=========================================
1. Personal Impression of the Exterior.
Jujur, kesan pertama dari exterior saja sudah menunjukkan "proper crossover". Gagah. Ban tebal, GC tinggi, Over fenders, Roofrack. Hmmm... Good looking, masculine yet so beautiful

Front-end.
Sangat mirip identik dengan Impreza GJ (4th gen) yang disuntik steroid

Saya sampe sulit berhenti memandangi bagian depan XV, saking cantiknya.

Side look
Dari samping baru keliatan gagahnya mobil ini. GC tinggi ditambah ban tebal. Ibaratnya kalo kita habis liat tampilan depan mobil ini, seperti kita liat member AKB48 yang super unyu tapi begitu doi buka baju




plus velg warna hitam dengan lining silver yang berbentuk seperti gear. Macho sekali


Rear-end
To be honest, saya kurang suka rear-end nya. Lampu belakang kekecilan, kenapa nggak dibikin kayak Impreza GRB sih

plus itu diffuser mbok ya dikasih warna hitam aja, aneh banget liatnya


Overall, apakah saya suka Exteriornya?
Oh jelas. Saya lebih suka exterior XV dibanding Fozzy gen.4 yang depan sama samping-belakang nggak nyambung blas.
Paling kalopun saya punya itu diffuser saya cat (stickers are for pussies

Overall Score : 8/10
2. Personal Impression of the Interior.
Yaaah sekali lagi saya agak males bahas soal interiornya. Nggak tertarik blas liat interiornya. Sederhana banget.
Soo, ga usah berbuih-buih ya, pantengin aja fotonya


Steering Wheel & Cluster Meter

dan ini kondisi waktu nyala.....

Cukup sederhana, mirip Forester gen.4 yang saya coba dulu. Yah nggak perlu terlalu bling-bling lah.

Dashboard

Desain yang sederhana.... plain... tapi cukup rapih pembuatannya. Dash bagian atas itu softpad lho

Gear Lever

Doortrim

Rear passenger's side....


Nggak ada rear airvent kesukaan seorang piyik dimari.... tapi ada headrest monitor... yang cukup... aneh...

Cabin Ergonomics :
Driver : Nyaman, jok memeluk tubuh dengan baik, posisi mengemudi pas. nggak terlalu tenggelam juga nggak terlalu tinggi.
Rear Passenger : Surprisingly, cukup nyaman untuk saya. Lebih manusiawi dibanding SX-4 atau Outlander Sport yang naujubile tegak sandarannya...


Trunk Capacity : Sekali lagi surprising....

Overall, apakah saya suka interiornya?
Biasa aja, bahkan cenderung bosen liatnya. Cukup hambar itu dash... Tapi sekali lagi saya nggak peduli, ini mobil yang spartan, ga butuh gimmick atau dash mewah....

Overall Score : 6/10
3. Personal Impression of Engine and Transmission, Handling, Ride Quality.
a. Engine and Transmission
Under the Bonnet

Unit FB20 2000cc 150PS/196Nm sama seperti Impreza, dipadu CVT-Lineartronic. Honestly, spek nya nggak terlalu spesial. Apalagi AWD, saya nggak berharap banyak dari akselerasi lah.
Begitu engine dinyalakan..... hmm... suara waktu dinyalakan sangat menyenangkan... boxer rumbling!

Saya membawa XV keluar dari rumah makan, memutar setir... yaiks! Berat. Terasa lebih berat dari CR-V RE 2.4 saya, mungkin lebih berat dari SX-4. Good! This is what proper crossover should be

Berjalan ke daerah Tanah Mas, hmm... Enjin sangat halus untuk mid-speed cruising. Tapi begitu stop and go, terasa jerky. Dan jalanan Tanah Mas yang bergelombang dan semi offroad menjadikan saya terpacu untuk meng-abuse XV ini. Sayang sekali, nggak nemu medan yang cocok untuk menguji Symmetrical AWDnya. Hanya sedikit main-main di tanah becek.
Keluar ke Jl. Arteri Yos Sudarso, let's race!

.......................................... *hening sejenak* Lah... kok begini? Transmisi tidak merespon ketika di-kickdown.... Tenaga baru keluar beberapa detik kemudian... Damn! Seperti Mitsubishi Grandis 2005 punya bro Ola yang pernah saya TD juga bareng Modcat.
Berikutnya saya coba pake mode Stepped ratio, saya berharap akan membantu, tapi stepped rationya justru bersikap aneh, meraung-raung nggak jelas sebelum di-shift.
Dan kejadian ini nggak cuma terjadi waktu kickdown. Begitu ketemu lampu merah dan ketika ijo, mobil nggak langsung gerak... Saya memeriksa, lah bener udah di D. Gas harus diinjak agak dalam baru ngerespon. Anjir. Yah mungkin ini safety features terbaru dari Subaru

Sebenarnya enjin XV cukup powerful di RPM tinggi... Suara enjin pun menyenangkan, khas Boxer. Sayang, karakter CVT yang menghancurkan impresi saya, dan karena AWD, mobil ini terasa sangat underperformed karena lebih berat.
b. Handling
Setelah kecewa dengan engine dan transmisi yang underperformed, saya justru mendapatkan pengalaman berbeda dengan handling mobil ini.
Ground Clearance mobil ini 220mm, dan ban yang digunakan tebal, yang wajarnya, limbung digunakan bermanuver di kecepatan tinggi.
Nyatanya?
Nope. Tidak ubahnya dengan mengendarai hatchback. XV sangatlah menyenangkan untuk urusan handling. Thanks to Boxer Engine dengan low center-of-gravity dan Symmetrical AWD yang bekerja dengan baik.
Saya menjajal membawa XV agak kencang lalu ngerem dan manuver mendadak, piece of cake! Traksi di keempat ban terjaga dengan baik, bodyroll minim, dan berkat setir yang berat, memberikan feedback cukup baik, saya mudah memprediksi arah kendaraan. Padahal kondisi DSC OFF.
Sekali lagi, resep klasik Subaru yang dipertahankan bertahun-tahun ini memberikan kontribusi yang cukup baik bagi handlingnya.
Saya mencoba sekali lagi manuver di bundaran patung burung garuda di dekat pantai Marina, surprising. Di tempat yang sama jika saya manuver dengan CR-V saja sudah berasa bodyroll parah di speed 70-80, XV terasa masih mencengkeram aspal dengan baik dan memutari lingkaran tersebut dengan sempurna.
XV cenderung understeer, seperti karakter Subaru pada umumnya. Tetapi saya tidak menemukan gejala understeer parah seperti yang dideskripsikan Modcat dengan Legacy. Padahal XV juga tergolong agak underperformed.
c. Ride Quality
Nah, karena rute TD tadi cukup bergelombang, saya cukup terkesan dengan ride quality XV. Bantingan cenderung firm. Di jalur yang sama jika saya menggunakan CR-V, terasa bagian belakang tidak terkontrol dan bouncy. Tetapi di XV tidak terjadi. Cukup firm, tidak bouncy, dan ketika tadi saya melewati gundukan dengan agak kencang (memang disengaja

Yaa tetapi jangan dibayangkan senyaman T31 X-Trail... Kalau cari kenyamanan, XV tidak saya rekomendasikan jelas. XV dari awal tidak diciptakan untuk kenyamanan.
Overall, am I impressed?
Nggak terlalu, karena engine dan transmisi yang dudul, tetapi pujian terbesar saya pada handling dan ride qualitynya yang spesial untuk kelas mobil seperti ini. Outlander Sport bahkan not even close.
Overall Score : 7.5/10
4. Conclusion
Jadiii.... Apakah XV worth it?
390juta, itu hanya lebih murah 2jt dari CR-V RM 2.0 M/T.... untuk harga OTR Semarang.
Untuk mereka yang aktivitasnya hanya di perkotaan dan jarang menembus offroad, segala kelebihan XV jelas nggak akan terasa. Seriously. Mending beli Outlander Sport. 350juta masih diskon 20juta. XV NIK 2013 aja cuma dapet 390 diskon 40.
Tetapi mereka yang sering keluar kota, atau di dalam kota tetapi menembus medan cukup berat, benefit dari segala formula Subaru jelas akan bermanfaat. This is no play-play, this is proper crossover for you.
Memang bukan offroader terbaik, tetapi ini adalah crossover, no, mobil AWD termurah yang bisa kita dapatkan di pasaran. Perbedaan harga dengan OS jelas bukan apa-apa, karena dengan 30juta nggak mungkin bisa convert OS jadi AWD, apalagi ini salah satu AWD terbaik yang ada di dunia.
Dan menurut pengakuan sales, kebanyakan pembeli XV adalah orang yang hobby, ngerti mobil, fanatikan Subaru (doi cerita ada 1 keluarga, bokapnya pake WRX, anaknya yang pertama pake Forester, anaknya yang kedua pake XV, dan tadi waktu TD ketemu XV yang dimaksud, warna orange). Kebanyakan pembelinya tinggal di luar Semarang seperti Kudus, Pati.... Which is, cukup berguna.
Dibanding hanya dipake muter - muter mall Paragon cari nonik

Problem hanya di engine dan tranny... mungkin bantuan piggyback/throttle controller bisa membantu... dan ASSnya.... masih in progress, bengkel masih dibangun.
Menggandeng IU untuk jadi authorized dealer jelas merupakan langkah yang baik untuk brand yang belum established. Good move, Subaru

*bukan sales Subaru, hanya berbagi info untuk para calon pembeli Subaru di Semarang....*

===================================
Sekian impression saya, mohon maaf jika ada kesalahan kata
