BMW Serie 1, Mobil Baru di Pangsa Pasar yang Baru

Segala mobil tipe sedan (Baleno, Accord, Corrola, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

BMW Serie 1, Mobil Baru di Pangsa Pasar yang Baru

Post by pinoh_boy »

DENGAN melihat sepintas sosok BMW Serie 1 dari depan, orang akan langsung mengenali mobil itu sebagai sebuah BMW karena mobil itu memiliki semua ciri sebuah BMW. Kidney grille kembar di depan, bentuk lampu depannya, dan bentuk bagian depan (bonnet)-nya yang panjang berikut lambang lingkaran bertulisan BMW dengan baling-baling atau propeller berwarna biru-putih di dalamnya membuat orang langsung mengenalinya sebagai sebuah BMW.

NAMUN, jika melihatnya dari samping, atau juga dari belakang, orang memerlukan waktu untuk berpikir dan mencernanya, BMW-kah ini? Sesungguhnya di bagian belakang mobil itu, tepatnya di bawah kaca belakang, juga terdapat lambang BMW, tetapi secara selintas lambang itu tidak terlalu menonjol. Hal itu muncul karena BMW Serie 1 ini adalah sebuah hatchback. Di negeri ini, BMW lebih dikenal sebagai perusahaan pembuat sedan dan estate (station wagon) kelas atas asal Jerman, yang belakangan ini juga membuat sport utility vehicle (SUV).

Di Indonesia, BMW tidak pernah dikenal lewat hatchback. Padahal, di berbagai bagian dunia lainnya, BMW bersosok hatchback sudah dikenal sejak lama, setidaknya sudah sejak 10 tahun terakhir.

Saat melewati BMW 120i yang diparkir di antara berbagai mobil lain, banyak orang sempat berhenti sejenak dan bertanya-tanya, apakah mereknya? Mereka baru yakin bahwa itu adalah sebuah BMW ketika melihat bagian depannya, atau setelah mendekati bagian belakang mobil itu. Bahkan, ada juga beberapa orang yang sudah melihat lambang BMW pada mobil itu, tetap bertanya-tanya, kok ada BMW seperti ini?

Tak usah heran jika belum banyak orang yang mengenalnya, mengingat mobil itu belum banyak lalu lalang di jalanan. BMW 120i, yang merupakan salah satu varian BMW Serie 1, baru diluncurkan di negeri ini pada 3 Maret 2005. Di Eropa pun, mobil ini baru muncul bulan September 2004, delapan bulan yang lalu.

KERAGU-raguan itu baru hilang jika melihat kunci mobil itu yang berbentuk seperti remote control, mirip seperti yang digunakan pada BMW Serie 7 dan BMW Serie 3 keluaran terbaru. Setelah memasukkan kunci yang berbentuk remote control itu ke dalam tempatnya, di dashboard, mesin dihidupkan dengan menekan tombol start/stop engine.

Tindakan pertama adalah menghidupkan pengatur suhu udara (air conditioner/AC) dengan menentukan suhu yang diinginkan. Maklum, suhu di luar mobil yang ditampilkan melalui indikator di dashboard mencapai 31,5 derajat Celcius. Suhu yang bisa diatur berbeda untuk dua zona segera diatur pada suhu 17,5 derajat Celsius, dan tidak lama kemudian suhu di dalam mobil sudah terasa sejuk dan segar. AC BMW 120i dilengkapi dengan automatic air recirculation (AUC), active carbon filter, dan mikrofilter.

Setelah mengenakan sabuk pengaman (seatbelt) yang dilengkapi pretensioner, menginjak pedal rem, maka tangkai persneling otomatik dipindahkan dari huruf P (parking) ke huruf D (drive). Begitu injakan pada pedal rem dilepas dan kaki beralih ke pedal gas (akselerator), mobil segera melesat dengan cepat. Sesuai dengan injakan kaki pengendara pada pedal gas.

Jika saat melihat sosoknya banyak muncul keragu-raguan, apakah mobil itu BMW atau bukan, keadaan yang berbeda terjadi saat orang mengemudikan mobil tersebut. Tidak ada keraguan sedikit pun bahwa mobil itu adalah sebuah BMW yang dikenal sebagai mobil yang memberikan kenikmatan berkendara, khususnya dari sudut pandang pengendara. Serie 1 mewarisi DNA BMW sebagai mobil yang asyik dan nyaman dikendarai. Bukan hanya untuk pengendaraan di dalam kota, tetapi juga di luar kota, khususnya untuk melakukan perjalanan jarak jauh.

Mobil yang di dunia dianggap sebagai pesaing tangguh Audi A3 sangat lincah dikendarai di keramaian lalu lintas. Semua itu berkat ringannya setir dan kemampuan berakselerasi yang baik. Untuk mengembangkan kecepatan sampai 100 kilometer per jam dari posisi berhenti, BMW 120i hanya memerlukan waktu 8,7 detik. Dan, mobil tetap terasa tenang dan nyaman saat melaju di jalan tol Jagorawi dengan kecepatan 140 kilometer per jam.

Namun, karena banyaknya kendaraan yang melaju di jalan tol Jagorawi, mobil yang kecepatan maksimumnya diklaim 217 km per jam itu hanya dapat dipacu sampai 170 km per jam. Mobil yang memiliki hambatan angin (coefficient drag) hanya sebesar 0,29 tersebut mencapai kecepatan setinggi itu tanpa susah payah.

Mesin berkapasitas 2.0 Liter (1.995 cc) itu menghasilkan tenaga maksimum 150 PK pada 6.200 rpm dan torsi maksimum 200 Nm pada 3.600 rpm. Tenaga dan torsi mesin 120i itu diteruskan ke roda belakang (penggerak roda belakang) melalui persneling otomatik dengan 6 tingkat kecepatan, yang dilengkapi Steptronic (sejenis Tiptronic). Dengan demikian, pengendara dapat menaikkan dan menurunkan gigi persneling secara manual tanpa kehadiran pedal kopling. Selain itu, BMW 120i juga dilengkapi mode S (sport) jika ingin pengendaraan yang sporty.

Mesin 120i itu dilengkapi teknologi VALVETRONIC yang mengatur besar dan lama bukaan katup sesuai dengan injakan pada pedal gas (akselerator), yang digabungkan dengan double-VANOS atau variable camshaft adjustment pada katup masuk (intake) dan katup buang (outlet). Hasilnya adalah mesin lebih bertenaga, tetapi tetap hemat dalam mengonsumsi bahan bakar dan ramah lingkungan.

Untuk tahap pertama, PT BMW Indonesia hanya memasukkan satu model saja, yakni 120i yang menyandang mesin berkapasitas 2.0 Liter (1.995 cc), 4 silinder segaris, yang setara dengan mesin yang disandang 318i. Dan, BMW 120i dijual dengan on the road Jakarta Rp 435 juta.

Performa Serie 1 itu diimbangi dengan perangkat keamanan pasif dan aktif yang lengkap. Mulai dari rangka yang diperkuat, sabuk pengaman, pelindung kepala, kantong udara (airbag) yang lengkap untuk pengendara dan seluruh penumpang, dynamic stability control (DSC), dynamic brake control (DBC), electronic differential lock (EDL), dan brake force display (BFD). Bukan itu saja, Serie 1 pun mendapatkan lima bintang (perolehan tertinggi) dalam uji tabrakan yang dilakukan oleh European New Car Assessment Program (Euro NCAP).

MW Serie 1 dilengkapi dengan run flat tyre pada bannya yang berukuran 195/55 R16. Teknologi itu memungkinkan mobil tetap dapat dikemudikan pada kecepatan 80 kilometer per jam sejauh 150 km dalam keadaan ban kempes.

Sama seperti produk BMW lainnya, Serie 1 pun mendapatkan jaminan selama dua tahun tanpa batas kilometer. Selain itu, juga mendapatkan program BMW Service Inclusive yang memberikan layanan perawatan dan servis tanpa biaya selama lima tahun, atau 100.000 kilometer.

Konsumen dapat memilih dua warna eksterior, yakni black sapphire dan titanium silver, dan dua warna interior, yakni grey blue dan hitam
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Harga OTR-nya di Jkt kalo ngga salah 435 jt ?! Hmmm ada yang minat untuk sebuah hatch back keluaran BMW ?