
izinkan newbie ngereview salah satu kendaraan yang biasa newbie pake dikala weekend

Prolog
kendaraan yang gw review adalah SLK250 generasi ke 3 yang udah dipasarkan sejak november 2011 di indonesia. di nindonesia dijual lewat atpm dan IU dengan berbagai kelengkapan optional yang dapat dipilih. secara umum yang beredar via ATPM ada 3 versi. 200,250 dan 350.
berawal dari niatan newbie buat mencari sportcar buat dipakai sebagai kendaraan weekend. kandidat pertama adalah mx5 dengan harga yang masuk akal tentu saja jadi pilihan pertama... tapi begitu masuk kok sempit ya buat gw yang berukuran 183/79 jadi dicoret

pilihan ke dua ada di 86 tapi antrian buat dapet unit nya yang 6 bulan mengagalkan semua nya

akhirnya jatuh pilihan ke mobil ini

eksterior
desain nya loncatan dari generasi ke 2. dimana di generasi ke 2 moncong panjang dan landai, sementara digenerasi ke 3 moncong panjang dan langsung dipotong dari atas. kalo dilihat secara sekilas mobil ini banyak terinfluence dari varian SLS


sementara dari bagian belakang terlihat lampu led memanjang dan twin tailpipes beserta diffuser hitam untuk varian 250 dan 350


dari samping terlihat menarik dengan sideskirt amg package, velg amg 18" dibalut ban dengan ukuran 225/40 dan 245/35 dan untuk varian 250 dan 350 pada rem depan mendapatkan drilled disc dengan kaliper dengan tulisan mercedes benz


Interior
lagi lagi influence dari sls terasa di interior dari slk. mulai dari centre dash dan lubang ac yang berbentuk bulat dengan krom disekeliling nya.

untuk speedometer terdiri atas 2 lingkaran besar dan MID ditengahnya. MID nya ga sekeren C class facelift atau E class facelift karena cuma tulisan bar monochrome


speaker di mobil ini harman kardon, tapi ditelinga gw harman karton ini yang terjelek untuk suara yang dihasilkan di compare dengan speaker bawaan mobil harian newbie


Driving experience
secara umum mobil ini enak buat kendarain. dengan bantingan yang ga terlalu keras untuk ukuran sportcar tapi dengan handling yang oke untuk sebuah convertible. untuk urusan engine secara displacement antara slk 200 dan 250 ga beda


cuma beda di engine management sehingga tenaga yang dihasilin cukup berbeda. dimana pada slk 200 184hp/270nm dan 201hp/310nm pada 250.
turbo lag cukup terasa pada mesin ini, terutama di daerah newbie ga ada P+ sehingga mau ga mau harus make Pertamax yang mana dibawah rekomendasi pabrikan di ron 95


selain itu untuk transmisi 7gtronic nya cukup baik. tapi kalo didalam kota lebih enak dibiarkan didalam eco mode pada transmisi. karena transmis inya jadi "kagok" untuk perpindahan ketika digunakan di traffic dalam kota saat menggunakan sport mode.
Verdict
R172 sebagai generasi ke 3 dari compact convertible dari mercedes sukses berubah dari kesan nya yang manis pada generasi ke 2 menjadi lebih maskulin.
Untuk mesin secara umum cukup baik, mengingat ini adalah compact sportcar. dengan klaim pabrikan 0-100 diangka 6,sekian tentu tidak memalukan untuk diajak sekedarlari lari kecil. namun turbolag yang ada dirasakan saat menggagu apalagi disaat menggunakan gasoline dibawah rekomendas.
dan terdapat banyak optional fitur yang dapat ditambahkan di mobil ini seperti magic sky, drought stop, ambient lightning, airscarf neck dan lain lain. tetapi haru siap merogoh kocek yang tidak sedikit




pros
-desain yang cantik
-build quality yang baik
-FC yang cukup irit
-nonik magnet
-nonik magnet
-nonik magnet
cons
-turbo lag
-fitur kosong untuk ukuran sebuah mercedes
-hawa panas dari mesin yang masuk kedalam apabila diajak lari lari kecil diatas 160km/h


808BB wrote:
Udah dipakai dari akhir 2012 sampai sekarang udah 8000km an.
Kalo secara umum sih ga ada problem berati.
-Paling ban bawaan yang dinding nya super empuk dan akhir nya sobek saat odometer baru 200an gara gara kena pecahan batu di pinggir jalan
-rattle yang banyak di interior mobil, entah dari dash, dari doortrim atau dari cover di backseat.
-Yang terakhir mobil ga dipake 2 bulanan karena dinas di luar kota. Kemarin dihidupkan dan tiba tiba muncul pesan di mid ABS currently unavailable, TSC currently unavailable disertai tyre preasure inaoperative.