Perkenankan nubie untuk meripiu mobil lagi...

Kali ini mobil dari negeri pemilik Jaguar Land-Rover...
====================================
Setelah janjian dengan bro ChZ, akhirnya ane dijemput... *otot paha kanan dalam masih cedera... ouchie!*

Segera kami ngelencer ke Surabaya Motor Show di GrandCity... Dan aha! Target sudah di depan mata... waktu nya menjajal...
Tata Aria Pure MT...



====================================
Eksterior
Tata Aria memiliki penampilan yang cukup menarik... karena jarang terlihat di jalan...
Muncung nya agresif dengan dual barreled head lamp (istilah marketing Tata untuk konfigurasi lampu proyektor nya dimana lampu jauh diletakkan di sebuah tabung di atas lampu utama proyektornya). Hmmm... terdengar seperti dual torpedo launcher...

Kurangnya fog lamp pada tipe ini menjadi hal yang menyedihkan. Ane todong salesnya, dan dia bilang ini Aria mid-level. Yang high-end 4x4 dengan fitur dewa...
Dari samping, penampilan mobil ini benar2 menunjukkan dimensi nya yang besar... panjang badan 4780mm dengan wheelbase 2850mm dan lebar 1895mm... Nyaris menyamai dimensi Mazda8.

Fender garnish dan door garnish cukup serasi untuk mempercantik tampilan nya... Pun dengan ban berukuran 235/70 R16 Bridgstone Dueler yang membuat kening kucing ane berkerut... Ban semi-offroad oi...
Dari belakang... penampilannya benar2 menyedihkan...

Ya, kaca belakang besar itu baik... tapi tolong... bikin bokong nya lebih baik lagi... benar2 plain, tawar, hambar, souless... Ane hanya dapat menatap bokong Aria dengan miris...

Meski terselamatkan oleh dual tail pipes...
Secara keseluruhan, penampilan Aria cukup segar... selama ente ga berada di tepat di belakang mobil ini...

=============================
Interior
Errrr....
Parah.



Kualitas plastiknya menyedihkan... amat sangat menyedihkan. Tekstur jelek, gap panel besar... dan faux-wood panel nya benar2 membuat mata ane katarak....



Center dash untungnya cukup baik dengan HU integrated... sayangnya ancur di panel AC... Knob putarnya ringkih... meski terlihat lebih baik dari knob kompor di Grand New Kijang Inopahhhh... Tuas transmisi bertengger di center console segede gaban, menunjukkan ada versi 4x4 dari MPV mutan ini.

Plus, ada ECO mode untuk AC..... entah buat apa gunanya...
Glovebox cukup berlimpah di depan, ada di bagian atas dan bawah...

Dan tentu saja, overhead compartement ala kabin pesawat yang... berlebihan... tidak praktis kecuali untuk menyimpan kacamata hitam, fiesta, alcohol swab, tissue, dan segala macam perlengkapan tempur.


Di bagian tengah kompartemen menggelikan ini, terdapat blower controller untuk baris kedua dan ketiga, secara elektrik.

Door trim terlihat cukup baik, hingga saat ane menyentuhnya. Ringkih dan kualitas plastik tidak lebih baik dari dashboard... Jelek dan kasar.


Leg room baris kedua menyenangkan sekali... lega saat kursi depan di mundurkan penuh...

Dengan airvent dari center console dan pillar B... *mana itu piyikz penggemar rear airvent...*


Dan leg room baris ketiga benar2 lega meski saat kursi baris kedua di mundurkan maksimum...

Menurut standar di negeri inspektur Vijay sana... satu milimeter pun akan dicoba untuk dijejali dengan 10 orang dewasa... dan tentu saja, bonus airvent di pillar C...

Airvents adalah kunci untuk membuat mobil yang bagus...

Satu hal yang cukup menarik, kursi baris kedua dan ketiga dapat dilipat... rata lantai menurut Tata...
Menurut ane...

Mirip dengan jalur tanjakan di Batu...

Lanjut dengan melihat bagasi dan under tray yang biasa2 saja, hingga ane melirik ke tengah pintu bagasi...

Waow! Toa? Subwoofer? Heat sink? Secret rocket air intake? Oxygen generator?


Secara keseluruhan, kualitas kabin bagaikan buah delima... Kursi tebal dan empuk dengan fleksibilitas baik, tetapi ternoda oleh kualitas material dan perakitan serta gimmick tidak praktis.
Ane bimbang...

=============================
Under the skin...
Balik ke depan, angkat kap mesin... Voila!

Sebuah enjin 2197cc Direct Injection CommonRail Diesel dengan turbocharger bertengger di sana... Menghasilkan 140hp dan 320nm @1700rpm... yang dipasangkan ke transmisi 5sp MT dengan Synchromesh.
Terdengar dan terlihat biasa hingga saat ane melihat ke turbochargernya...

GARRETT ui...

Dan yang bikin ane salut... ABS 4 channel dengan EBD...


Serta radiator dan intercooler yang diletakkan cukup jauh dari bumper...


Masalahnya, battery merek Amaron... yang diletakkan terlalu dekat dengan enjin...

Pilihannya sulit, battery kepanasan dan mampus, atau modul ABD dan power steering yang kepanasan dan membuat mampus...

=================================
Driving impression
Segera setelah semua paperwork untuk permohonan TD selesai, ane dan bro ChZ berjalan ke parkiran. Tekan tombol remote... buka pintu... dan, masuk ke dalam kabin butuh sedikit usaha karena cedera di paha kanan ane... pun profil mobil cukup tinggi dengan GC 200mm.
Dengan benda primitif berbentuk pipih itu, ane men-start mesin...

Suara mesin cukup halus, getaran tidak terlalu terasa, dan kekedapan cukup membuat ane berpikir ini bukan mobil dari negeri pembuat kari dan roti prata dan kamasutra dan seni menari dibawah hujan badai sambil memeluk tiang listrik.
Asal interior diganti yang lebih manusiawi... dan instrument cluster diperbaiki... jelek sekali...

Ane segera mengamati pandangan keluar mobil... lega sekali, blind spot minimal, posisi duduk tinggi dan nyaman, grip setir baik... Pillar A tidak terlalu mengganggu pandangan, dan ahoy! ada tutup plastik untuk Airbag... Versi ultimate high-end nya Aria bakal benar2 menarik nih, sayangnya, tipe yg dimasukkan ke Indonesia adalah tipe menengah... Jarang ada mobil kelas menengah yang punya airbag di pillar A...
Baiklah, set AC ke posisi 3... panas ui...
Injak kopling yang ternyata ringan... masukkan gear ke posisi 1, lepas kopling... dan ane terkesan... Kopling cukup halus dengan pedal yang ringan, gear lever mudah masuk ke posisi gear manapun dengan tepat... dan setir nya... luar biasa berat!!!



Ajegile nih mobil... kayak nyetir KiSup 1988 yang non PS... Sang sales berkata "Pak, kalo mw parkir gini enak berat setirnya, kalo terlalu ringan jadi membahayakan. Pun untuk kencang juga enak." Ane mw protes tapi berpikir... yah, beginilah ATPM baru... Setir untuk parkir atau lowspeed enak yang ringan dan kalo kencang baru seberat ini cukup enak...

Apapun itu, ane menggelindingkan mobil menuju ke belakang GrandCity... suara ban teredam dengan baik. Ini mobil ladder frame... tentu saja baik untuk melibas jalan hancur tanpa suara rintihan suspensi ala monocoque...
Belok kiri dan ane segera injak gas... tenaga flat... biasa saja... cenderung membosankan hingga saat rpm menyentuh 1700... terdengar suara desingan dan hentakan saat turbocharger memompa udara padat ke ruang bakar... 320nm terasa sekali lebih dari cukup untuk menghela mobil berbobot nyaris 2.7 ton ini... Sensasi full powahh terus berlanjut hingga rpm 3000an untuk kemudian tenaga mesin kembali flat dan menjelang redline, mesin asma...

Segera ane melakukan quick shift ala madcat aka GymCatNa... kurangi tekanan pedal gas, injak pedal kopling, masukkan gear ke dua under 1 detik, lepas kopling sembari menginjak pedal gas hingga menempel ke lantai...
........
Oh my... mesin terasa benar2 effortless dan bekerjasama dengan 5sp MT nya, menyenangkan sekali... benar2 mampu dan pas untuk mobil ini... ane mencoba meliuk2 di tengah2 lalu lintas...
Feedback setir cukup baik dan body roll cukup manusiawi... tetapi bokong mobil yang firm memberi ane kepercayaan diri... Dan setelah nya, ane iseng tailgating sebuah Apanja... tekan rem dan hohoho... stopping power cukup besar, sayang butuh sedikit tuning di rem agar kaliper bisa menggigit discbrake dengan lebih percaya diri...
Ane penasaran dengan kemampuan melibas jalan jeleknya, dan sekali lagi, ane melewati belakang GrandCity dengan kecepatan medium, menghajar jalan jelek di ramp pintu keluar GrandCity... Benar2 impresif... peredaman suspensi superior dan chassis memberikan peredaman yang baik juga. Profil ban tebal juga membantu kenyamanan suspensi mobil ini...
Sayangnya, ane sudah menghabiskan 4km jatah TD, mw tidak mw ane harus mengembalikan mobil ini ke lokasi parkir...

Sebelum kunci berpindah tangan, ane sempat mencoba fitur Follow-me-home. Tekan tombol di remote, seluruh lampu eksterior menyala, tekan kembali tombol... voila! lampu padam...

=============================
Verdict
Tata Aria Pure MT 2013
Sebuah MPV dari India yang menurut ane... cukup baik. Dapat menjadi pilihan bagi yang sudah bosan dengan Tiada Duanya...
Ladder frame, diesel turbocharged bertenaga, transmisi mantab, sanggup minum solar busuk, 7 seater, kursi nyaman, GC tinggi, profil ban semi offroad...
Sayangnya, kualitas interior menyedihkan sekali dan beberapa gimmick yang diberikan kurang praktis seperti overhead compartment itu. Pun terkendala ATPM yang baru seumur jagung, image mobil murah India, dan keandalan yang belum teruji.
Secara sensible, akal sehat, Tata ARIA PURRRR dapat menjadi pilihan lain. Asal mata ane ditutup kain item...

Pro:

- Penampilan segar... dan menyenangkan. Asal ga liat bokong nya yak.
- Enjin bertenaga dengan transmisi manual yang menyenangkan.
- Handling baik dengan suspensi nyaman dan rem dengan stopping power cukup besar
- Kursi tebal dan empuk, leg room lega, kursi row 3 dapat dilipat ke depan, posisi air vent unik tapi praktikal.
- Beberapa komponen nya membantu mobil ini secara harafiah: GARRETT turbo, posisi radiator jauh dari bumper.
Cons:

- Tata
- Interior jelek... sangat jelek dengan finishing mengerikan. Panel gap di mana2.
- Overhead compartment yang aneh.
- Pengoperasian untuk pelipatan kursi kurang mulus.
- Setir naujubile beratnya
- Tata
- Tata
=================================
Setelah selesai, ane dan bro ChZ sempat melipir ke booth Subaru untuk menyapa teman ane...
"ko, kalo unit TD Forester 4th gen sudah datang, ane kontak ya. Mohon di TD mobil itu..."
"Ohohohoho... tentu saja bro..."



*madcat style TD indeed you will have...*
