Peringatan Keluar Lajur dari Infiniti

[handling]

Banyak kecelakaan terjadi karena pengemudi tidak menyadari bahwa mobil yang dikendarainya keluar dari lajur (lane) di mana kendaraan itu seharusnya melaju. Badan jalan telah diberi garis-garis putih untuk menetapkan lajur-lajur di mana mobil seyogianya melaju di dalam lajur-lajur tersebut. Sayangnya, sering kali pikiran pengemudi melayang ke mana-mana, demikian juga mobil yang dikendarainya.

PENYEBABNYA sangat bervariasi, mulai dari pengemudi mengantuk, pengemudi terlibat dalam pembicaraan yang intens dengan penumpang di sebelahnya, pengemudi menunduk untuk mengambil benda yang jatuh ke lantai kabin, pengemudi melakukan gerakan refleks untuk membersihkan pecahan api rokok yang jatuh ke pangkuan, pengemudi menengok ke kiri atau ke kanan karena ada hal yang menarik perhatiannya, sampai pengemudi mengirimkan atau membalas pesan singkat (SMS) melalui telepon genggamnya.

Menurut studi yang diadakan oleh National Highway Transportation Safety Administration 2003, yang didasarkan pada data tahun 2001, sebanyak 55 persen dari kecelakaan fatal bermula dari meluncurnya mobil keluar dari lajur.

Dalam kaitan itulah perusahaan-perusahaan pembuat mobil terkemuka dunia selama beberapa tahun terakhir mengembangkan sistem yang dapat menjaga agar pengemudi tetap melaju di dalam lajur yang semestinya.

Mercedes Benz dalam risetnya bahkan telah mengembangkan kendaraan yang dapat memonitor lalu lintas yang datang ke arahnya, kondisi ruas jalan, sinyal, keluar, melintasi, dan masuk kembali ke lajur jalan, tanpa pengemudi menyentuh kontrol atau lingkar kemudi. Gambaran itu mirip sebuah fiksi ilmu pengetahuan, dan kita saat ini belum sampai ke sana.

Namun, saat ini, ada sistem yang menuju ke arah sana. Infiniti (Nissan) menawarkan sebuah sistem peringatan keluar lajur (a lane departure warning) pada Infiniti FX 35 dan Infiniti FX 45, kendaraan jenis sport utility vehicle (SUV) keluaran tahun 2005, serta sedan Infiniti M45 keluaran tahun 2006.

SISTEM peringatan keluar lajur Infiniti menggunakan sebuah kamera kecil yang ditempatkan di belakang kaca spion dalam untuk memonitor ruas jalan. Kamera itu menstransmisikan tipe garis lajur jalan ke unit mikroprosesor di mana jarak kendaraan dengan garis pembatas lajur jalan dan gerak lateral (menyamping) mobil diproses. Mikroprosesor itu kemudian membandingkan masukan yang diterimanya dengan program yang dimilikinya untuk menentukan mobil itu bergerak keluar lajurnya atau tidak.

Ketika mobil itu bergerak keluar lajur, pengemudi menerima dua macam peringatan, yakni peringatan secara visual di dashboard dan peringatan dengan suara yang nyaring lewat speaker. Dengan demikian, pengemudi yang pikirannya sedang melajang atau tengah mengantuk itu dimungkinkan untuk mengoreksi arah mobilnya.

Repotnya, sistem ini hanya bisa bekerja jika di ruas jalan terdapat garis pembatas lajur jalan. Sebab, jika kamera tidak menangkap adanya garis pembatas lajur jalan, maka sistem peringatan keluar jalur tidak berfungsi, alias tidak aktif.

Sistem itu juga tidak aktif jika kecepatan mobil berada di bawah 72 kilometer per jam. Pengemudi dapat menon-aktifkan sistem peringatan keluar lajur itu dengan menekan tombol di dashboard. Sistem itu secara otomatis berfungsi kembali jika mesin dihidupkan kembali. Sistem itu tidak akan mengeluarkan peringatan jika sebelum keluar lajur pengemudi menyalakan lampu sein.

Dalam waktu dekat, di samping sistem peringatan keluar lajur, Infiniti juga akan dilengkapi dengan sistem pengamanan yang lebih maju. Continental Temic adalah salah satu perusahaan lain yang mengembangkan sistem pengontrol kendaraan. Salah satu produknya adalah sistem radar penjelajah, yang menjaga aman dengan kendaraan di depannya. Sistem itu dipasang pada Cadillac STS dan Cadillac XLR. Sistem peringatan keluar lajur juga akan melengkapi mobil-mobil tersebut.