Tambah pengetahuan tentang Perawatan Mesin Bensin

Ingin membahas hal-hal umum mengenai mobil dan otomotif, silakan bahas disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
gege
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 122
Joined: Fri Dec 12, 2003 11:20
Location: Seraya Motor dot Com

Tambah pengetahuan tentang Perawatan Mesin Bensin

Post by gege »

PEMANASAN MESIN
Pada dasarnya, mesin modern yang terawat baik hanya membutuhkan pemanasan di tempat dalam waktu yang sangat singkat. Waktu pemanasan di tempat hanya berkisar 10 detik saja pada suhu udara diatas 20 derajat Celcius. Jika suhu udara dibawah itu, waktu pemanasan di tempat boleh ditambah sekitar 10 detik. Pemanasan mesin sekitar 2 s/d 3 menit hanya dibutuhkan jika suhu udara membeku alias menyentuh 0 derajat Celcius atau dibawah itu.

Pemanasan di tempat secara berlama-lama memiliki dampak negatif yang jauh lebih banyak dibandingkan dampak positifnya:
1. Mencemari lingkungan rumah sendiri;
2. Membuang-buang bensin percuma;
3. Mesin membutuhkan campuran udara dan bensin (Air Fuel Ratio atau A/F Ratio) yang kaya (rich) pada putaran stasioner/ idle. Campuran ideal 14,7:1 atau yang dikenal dengan lambda = 1 sangat sulit dicapai pada kondisi putaran stasioner/idle. Akibatnya jelas, campuran yang kaya akan meng-akselerasi pembentukan kerak karbon di katup masuk dan ruang bakar mesin kesayangan Anda!

MENGHIDUPKAN DAN MEMANASKAN MESIN KARBURATOR
1. Injak pedal gas sampai mentok 1 kali untuk mengaktifkan auto-choke;
2. Lepas pedal gas dan hidupkan mesin;
3. Mesin akan berputar pada putaran yang agak tinggi (tergantung pada suhu udara luar) karena perangkat auto choke dan fast idle sedang bekerja;
4. Setelah 10 detik, jika putaran mesin masih terlalu tinggi, injak pedal gas secara tiba-tiba sebanyak kira-kira 1/2 langkahnya untuk menon-aktifkan perangkat fast idle;
5. Mulai jalankan kendaraan perlahan-lahan.

* Jika kendaraan masih dilengkapi perangkat manual choke, Anda harus menariknya secara manual dan sebelum berusaha menghidupkan mesin anda harus menginjak pedal gas sampai habis sebanyak 1 kali juga;
* Pada mesin berkarburator (terutama yang masih menggunakan manual choke), jika suhu udara luar dingin (misalkan di pegunungan pada pagi hari), anda harus mengocok pedal gas 2-3 kali sebelum berusaha menghidupkan mesin.

MENGHIDUPKAN DAN MEMANASKAN MESIN EFI (Electronic Fuel Injection)
1. Hidupkan mesin dengan pedal gas yang tidak diinjak sedikitpun;
2. ECU (Electronic Control Unit) pada mesin EFI yang masih dingin akan mengkompensasi putaran mesin secara otomatis, dimana ketinggian putaran mesin tergantung pada suhu udara luar. Semakin dingin udara luar, semakin tinggi putaran mesin. Jadi jangan menginjak pedal gas sama sekali;
3. Putaran mesin akan turun secara otomatis. Untuk suhu pagi hari di Jakarta, biasanya putaran mesin akan turun dalam waktu 5-10 detik semenjak mesin hidup;
4. Mulai jalankan kendaraan perlahan-lahan, jangan di-akselerasi tiba-tiba atau dipaksa berputar pada RPM tinggi atau pada RPM terlalu rendah. Kisaran 2.000 s/d 3.000 RPM cukup ideal untuk periode pemanasan mesin ini. Ya, mesin Anda masih butuh pemanasan, namun bukan pemanasan di tempat seperti yang dilakukan kebanyakan orang melainkan pemanasan sambil jalan!

PERAWATAN MESIN SISTIM ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI)
Pada dasarnya, sistem EFI dibuat tangguh untuk segala kondisi jalan, suhu dan cara mengemudi. Kerusakan atau masalah pada sistem EFI terutama disebabkan oleh:
1. Kualitas BBM yang buruk (nilai oktan yang rendah, bensin oplosan, kandungan sulfur yang amat tinggi pada semua jenis BBM di Indonesia dan ketiadaan aditif pada BBM Pertamina);
2. Kelembapan udara tropis yang sangat tinggi sehingga kandungan sulfur pada BBM bereaksi dengan uap air menjadi asam sulfat di sistem bahan bakar kendaraan dan menimbulkan sumbatan-sumbatan pada injektor dan saluran bahan bakar;
3. Modifikasi sistem kelistrikan kendaraan yang tidak benar, termasuk penggantian kabel busi non-OEM (Original Equipment Manufacturer) maupun pemasangan alarm;
4. Upaya membersihkan injector dengan sistem Ultrasound;
5. ECU (electronic Control Unit) yang kemasukan air;
6. Melepas aki dengan cara yang tidak benar, melakukan jump start dengan cara yang tidak benar serta melepas ECU dengan sembarangan (lihat tips mengenai cara-cara yang benar untuk melakukan hal ini).

Oleh karenanya, lakukankah Tips berikut ini:
1. Ketika menghidupkan mesin perhatikan bilamana indikator tulisan/gambar "Check Engine" pada panel instrumen (tergantung merek mobil) tetap menyala setelah mesin hidup selama beberapa detik, segeralah hubungi mekanik anda;
2. Ketika sedang berkendara dan bilamana indikator Check Engine menyala, segeralah hubungi mekanik anda;
3. Bersihkan dan gantilah saringan udara secara berkala atau tepat pada waktunya;
4. Gantilah saringan bensin (fuel filter) secara berkala, sebaiknya setiap 15.000km atau lebih sering mengingat kondisi BBM di Indonesia yang memiliki kandungan sulfur teramat tinggi;
5. Bersihkanlah throttle body dan idle regulator/ stepper motor secara berkala;
6. Bersihkanlah connector sensor-sensor, connector pengapian dan connector ECU secara berkala;
7. Ganti busi secara berkala dan periksa keregangan celah busi setiap 5.000km atau lebih sering. Gunakan busi tipe R, yaitu yang menggunakan resistor;
8. Hindari ECU (Electronic Control Unit) dari air;
9.Usahakan aki dan sistem pengisian kelistrikan (altenator dan voltage regulatornya) selalu dalam kondisi prima;
10. Jangan sekalipun berpikir untuk memodifikasi voltage regulator dengan sistem cut-out, Anda akan merusak ECU maupun modul pengapian (igniter/ CDI);
11. Jangan berusaha menghidupkan mesin ketika soket injektor dalam posisi terlepas;
12. Jangan sekalipun berusaha menghubungkan injektor dengan arus aki langsung (12 volts) karena injektor beroperasi dengan tegangan 9 volts;
13. Bersihkanlah injektor dan sistem bahan bakar secara berkala dengan sistem pembersih yang aman, misalnya Interject Service;
14. Jangan sekalipun menggunakan sistem pembersih injektor Ultrasound;
15. Jika handak memasang alarm, yakinkan alarm itu dibuat oleh pabrikan besar dan memiliki reputasi internasional, misalkan merek Clifford, Alpine, Kenwood, Avital, dll. Lakukan pemasangan alarm hanya di authorized dealer. Alarm buatan pabrikan yang tidak memiliki reputasi internasional dapat menimbulkan RFI/ MRI yang akan mengganggu fungsi ECU;
16. Jika hendak mengganti kabel busi dgn tipe high performance/ racing, yakinkan bahwa kabel terbuat dari bahan yang tidak menimbulkan RFI/MRI yang dapat mengganggu fungsi ECU.


http://my405.wahyudesign.com/tips.php