Bantu Pilih:Harrier / CX7 / JK Wrangler

[Nightster Guy]

Kalo Kluger itu monocoque juga om FM? Tampangnya gagah. Dokter mata ane pake Kluger.

[FortunerMan]

Yup - Kluger = Highlander. Pake platform Camry.

[andy1800]

klo 'balik' ke toyota aja gimana? bukan harrier atau rx siih... tp Vanguard. tp ya krn dna ladderframe dlm arti disain lbh utk ketangguhan, jdnya sm harrier/rx mestinya klh nyaman ya

Vanguard cuman nama lain RAV4 buat di Jepang om alias bukan ladder frame.

yup rav4 yg long wheel base.
oo rav4 tu bukan ladder frame ya? ic ic

[mintblue]

klo 'balik' ke toyota aja gimana? bukan harrier atau rx siih... tp Vanguard. tp ya krn dna ladderframe dlm arti disain lbh utk ketangguhan, jdnya sm harrier/rx mestinya klh nyaman ya

klo X3 testimoni temen2 yg punya sih puas, cm dlm hal ini over budget ya

wah, ada yg jual vanguard baru di indonesia?
soalnya belum pernah lihat di showroom IU.
rav4 aja sudah menghilang.
yg masih banyak toyota wish.
coba deh nanti hunting2 lagi.

iya, X3 over-budget. yg varian entry X3 x20i business sudah di atas 900 juta on-the-road.

[FortunerMan]

Memang ganteng sekali si Vanguard ini...

[maskopat]

menambahkan pilihan, subaru outback...

mazda CX 9
Nissan elgrand
kebesaran?

Subaru Forester 2.5 XT
atau..
pajero beneran, yg 3.0 GDI bensin

subaru outback katanya kurang tinggi. sempat lihat juga sih. mana bengkelnya jarang.
keren sih memang, apalagi kalau dengar derum mesinnya. boxer gitu loh...
seperti binatang buas menggeram pelan *lebay mode on*

@Abu2 : sebenarnya bukan ukuran mobil yang jadi patokan.
besar tak apa-apa, asal mudah diparkir (misalnya Crown itu roda depan bisa belok patah, jadi kalau U-turn serasa bawa Innova).
yang paling penting jangan terkesan "mobil sopir" kayak Alphard itu, kurang pantes kalau nyupir sendiri.
jadi Elgrand kurang cocok, karena mayoritas disupirin.

pajero beneran mihil, bro (mihil = muaahaaall...) 1,1M-an kata salesnya mitsu.
sama seperti LanCru spek standar. mending LanCru, image mewahnya kental.

thx 4 the advice.

kalo dari spek web site http://www.motorimage.net/ID/showroom/O ... ifications, ground clearance subaru outback 213mm = 21 cm... lumayan jangkung sih nurut ane...
kalo masalah bengkel dan perawatan, emang ini point negatif nya...

[maskopat]

kalo dari kebutuhan, sepertinya opsinya tinggal mazda suv aja nih ya.... either CX-7 or CX-9... next option harrier, murano... kalo RX masuk budget gak?

[grandscenic]

Lalu, untuk pertanyaan berikutnya, lebih penting mana untuk mertua, mobil yang enak disetirin, atau yang nyaman? Karena kehidupan kedua faktor ini tidak segaris..

Aje gile,, berat bgt bahasanya,, cuma diterangkan lbh detail om momod, biar nubie macem ane bisa ngerti "tidak segarais" itu seperti apa..?

Hatur Nuhun..

Buat TS, saran Murano aja, atau CX-5,,

[ak4ng]

antara nyaman vs handling tu kehidupan yg berkebalikan... gitu kan mods??

[AD74YA]

Lalu, untuk pertanyaan berikutnya, lebih penting mana untuk mertua, mobil yang enak disetirin, atau yang nyaman? Karena kehidupan kedua faktor ini tidak segaris..

Aje gile,, berat bgt bahasanya,, cuma diterangkan lbh detail om momod, biar nubie macem ane bisa ngerti "tidak segarais" itu seperti apa..?

Hatur Nuhun..

Buat TS, saran Murano aja, atau CX-5,,

Wah mangap oom.. Ane baru liat...

Maksude, kalau mobil fokusnya lebih ke handling, maka hukumnya wajib memiliki chassis yang lebih kaku, dan suspensi yang supportive... Artinya apa? Artinya bantingan akan semakin keras.. Dan akan berakibat semakin tidak nyaman...

Apakah pasti seperti itu? Tidak juga... Banyak mobil yang forgiving.. Contohnya SUV contohnya X5, Kalau sedan contohnya seri 5.. Kalau city car contohnya Mini Cooper (kenapa BMW semua ya yang kepikiran??).. Kesamaan diantara ketiganya apa? Mereka dari 0 udah di desain untuk fokus ke steering feel (handling), dan dengan itu mereka bisa menyesuaikan space dan suspensi, sehingga terjadi keseimbangan desain antara kenyamanan dan performa yang berpatok pada handling. Sisi buruknya ya biasanya space interiornya paling kecil, dan suspensinya terasa lebih keras dibanding rivalnya karena mencari balance bobot yang sempurna..

Contoh yang kurang baik itu ada pada Honda baru-baru ini... Mereka berpatokan pada akomodasi penumpang (space), tetapi disaat yang sama juga ingin performa dan handling yang baik.. Hasilnya apa? Untuk balance mobilnya butuh banyak penyesuaian, dan karena ketiga goal nya harus dapat, maka yang di korbankan adalah kenyamanan penumpang (keras suspensinya). Contoh nyata Honda Jazz deh.. Udah keras, bobotnya dikurangin banyak sehingga peredamannya kurang baik.. Tetep aja Ford Fiesta handling nya lebih baik (dalam hal ini Fiesta dari 0 didesain fokus ke handling) dan kenyamanannya lebih dapat, hanya sempit kabinnya.

Wah makin ngalor ngidul ini tulisan saya.. Intinya adalah... Ya itu tadi... Makin mengejar handling, produsen harus membuat chassis semakin kaku dan suspensi yang support, jadi bisa dipastikan terasa lebih firm..

Pengen mobil yang handling nya bagus tapi tetep dalam taraf nyaman? ya cari mobil yang dari 0 didesain untuk fokus ke handling.. Contohnya Mazda, Ford, BMW.

CMIIW

---

NB: Nangkep gak ya maksud saya? Saya jadi bingung sendiri nulisnya maklum dah malam hehehe

[grandscenic]

Lalu, untuk pertanyaan berikutnya, lebih penting mana untuk mertua, mobil yang enak disetirin, atau yang nyaman? Karena kehidupan kedua faktor ini tidak segaris..

Aje gile,, berat bgt bahasanya,, cuma diterangkan lbh detail om momod, biar nubie macem ane bisa ngerti "tidak segarais" itu seperti apa..?

Hatur Nuhun..

Buat TS, saran Murano aja, atau CX-5,,

Wah mangap oom.. Ane baru liat...

Maksude, kalau mobil fokusnya lebih ke handling, maka hukumnya wajib memiliki chassis yang lebih kaku, dan suspensi yang supportive... Artinya apa? Artinya bantingan akan semakin keras.. Dan akan berakibat semakin tidak nyaman...

Intinya adalah... Ya itu tadi... Makin mengejar handling, produsen harus membuat chassis semakin kaku dan suspensi yang support, jadi bisa dipastikan terasa lebih firm..---- Sisi buruknya ya biasanya space interiornya paling kecil, dan suspensinya terasa lebih keras dibanding rivalnya karena mencari balance bobot yang sempurna..

Tp klo ngomong 5series (BMW-yg biasanya udah dikenal dg handlingnya yg bgs,,) memang seperti itu ya.. suspensi agak keras, space lebih kecil,,

Klo liat video berikut A6 3.0 TFSI quattro vs 535i XDrive, disni bisa diliat Audi hampir dapet semuanya, handling yg bagus, suspensi yg nyaman (tdk keras), space yg luas, tenaga yg powerful, konsumsi bbm yg baik, dan yg pasti lower price than BMW

Denger komennya Roman yg dr awal bawa A6,, bgtu dia coba 5series trus dibejek gasnya,, dia cuma bilang "not a lot happens,, in the Audi there's a lot of scud.." mksdnya audi lbh ngacir kali ya .tp dia bilang juga" it feels like a driver's car, the driving position is exquisite" which is handling dan posisi mengemudi oke
Denger juga komen Nathan yg dari awal bawa 5series,, bgtu dia bawa A6,, dia bilang " it's lighter, in everyway it's lighter, friskier, it's more playful, round the corner better, speeds better.." lebih ringan, gesit, bertenaga.

btw itu cuma penilaian mereka.. ane sndri blum coba keduanya, ane jg cuma dnger analisis mereka (dan bs jd ane salah mengartikannya),, mhon koreksi

[AD74YA]

Tp klo ngomong 5series (BMW-yg biasanya udah dikenal dg handlingnya yg bgs,,) memang seperti itu ya.. suspensi agak keras, space lebih kecil,,

Klo liat video berikut A6 3.0 TFSI quattro vs 535i XDrive, disni bisa diliat Audi hampir dapet semuanya, handling yg bagus, suspensi yg nyaman (tdk keras), space yg luas, tenaga yg powerful, konsumsi bbm yg baik, dan yg pasti lower price than BMW

Denger komennya Roman yg dr awal bawa A6,, bgtu dia coba 5series trus dibejek gasnya,, dia cuma bilang "not a lot happens,, in the Audi there's a lot of scud.." mksdnya audi lbh ngacir kali ya .tp dia bilang juga" it feels like a driver's car, the driving position is exquisite" which is handling dan posisi mengemudi oke
Denger juga komen Nathan yg dari awal bawa 5series,, bgtu dia bawa A6,, dia bilang " it's lighter, in everyway it's lighter, friskier, it's more playful, round the corner better, speeds better.." lebih ringan, gesit, bertenaga.

btw itu cuma penilaian mereka.. ane sndri blum coba keduanya, ane jg cuma dnger analisis mereka (dan bs jd ane salah mengartikannya),, mhon koreksi

Baru kali ini liat video nya Roman ama Nathan yang serius... Biasanya kalau komparasi, mash-up mereka..

Yup.. Kalau ane liat video nya.. tetep yang memiliki handling lebih baik adalah seri 5 seperti kata Roman "" it feels like a driver's car, the driving position is exquisite".. Handling is about feedback steering, and driving position.. Semakin playful dan ringan sebuah mobil bukan berarti handling nya lebih baik.. Lebih menyenangkan iya, lebih baik, belum tentu..

Masalahnya gini, mereka berdua nggak ada sesi ngetest lap time keduanya, dan masalah yang paling terkenal dengan handling Audi yang memiliki Quattro adalah Audi pasti understeer ketika melibas tikungan dengan kecepatan tinggi.. Inilah satu-satunya alasan kenapa RS4 dari dulu nggak bisa nyaingin M3.. CMIIW...

Menarik juga dibahas, bahwa di awal video itu disebutkan bahwa seri 5 adalah benchmark "premium sedan"... Inilah yang sebenernya jadi penyakit 3 merk Jerman (Mercedes, BMW, Audi).. Mereka bertiga bersaing ketat satu sama lain, saling tukar dan curi teknologi, sama-sama nggak mau kalah, dan pada akhirnya mereka bertiga selesai dengan menghasilkan produk yang mirip-mirip... Sekarang selain 5 series, E class, dan A6 di test di nurburgring... Ya walhasil sensasi berkendara ketiganya mirip-mirip.. Dan hasilnya adalah pabrikan yang ngeluarin produk belakangan biasanya terasa lebih enak... Trik ini ane pelajari dari seorang teman yang hobi banget mobil Eropa... Kata dia, kalau kita mau beli mobil Jerman dari 3 merk ini, tinggal lihat yang ngeluarin produk paling terakhir/paling baru siapa (facelift ringan tidak dihitung).. Udah pasti merk itu lebih baik ketimbang rival-rival nya..


CMIIW lagi...

[Belphegor]

Kalo uda ngomongin 3 merk papan atas ini, ane cuma bisa menyimak. Ndak ngerti, lanjut tidur ahhh

[asudarsono]

Kalau mau nyaman tapi enak distir, bisa aja tapi harus berfikir out of the boxlah. Bagaikan naik matras udara di kolam renang. Maksudnya sifat compressible udara digabung dengan imcompressible cairan hidraulik. Kadang kalau bodi terlalu kaku malah gak enak beloknya, malah makin goyang belok makin netral. Tapi goyangnya seberapa, itu yang harus dicari, jangan terlalu lembut juga.

Dan karena tiap saat jalan yang dilalui berubah2, suspensinya harus bersifat adaptable. Di Audi R8 sudah mulai ada teknologi itu, dimana ada sifat magnetik dalam shock absorber. Sayangnya sifat ini cuma bersifat on off dan harus distel manual. Padahal sejak tahun 60-an, teknologi adaptable suspension udah ada dan bersifat otomatik, hare gini masih stel manual, untuk apa? Di motor bebek juga banyak yg ada setelan suspension.

Sebetulnya, dari yg saya tangkap, teknologi handling terutama ada di dampernya yaitu di shock absorber dan ban. Dan di mobil "normal" malah masih kalah dari sepeda motor, lihat aja belum ada mobil pakai up side down khan.

Ini cuma pendapat saya lho. Selain teknologi komponen, ada faktor2 lain seperti geometri camber dll sih, tapi selama teknologi shock lebih mengedepankan murah dibanding bagus, gak akan tercapai mobil ideal yg enak di handling dan nyaman.

[mintblue]

- update informasi dulu:
Yang mau beli mobil masih ke jawa tengah sampai lebaran. jadi belum ada keputusan.
terakhir lihat murano, tidak tertarik desainnya.
apalagi ada cerita ipar punya juke yg kecelakaan ringan. inden parts seputar moncong mobil sudah hampir sebulan belum datang juga.
tambah menjauh saja dari merek nissan.
padahal sudah berbusa2 diceritakan kisah skyline, pathfinder, dan kehebatan oom Ghosn ( adik saya pakai Serena, jadi jgn nge-cap anti-nissan ya )

masih penasaran juga cari-cari alternatif.
apalagi ada temannya yang menyarankan tunggu IIMS.
memang bakal ada mobil baru apa yg sekelas cx-9? rasanya tidak ada ya?
yg banyak beredar, rumor mobil di kelas fortuner/pajero sport.


- handling vs kenyamanan
ngeri benar bahasannya, kumplit sampai didukung analisis video. mantap
kalau boleh saya simpulkan, ekstremnya: fokus ke handling itu feel-nya seperti naik gokart ya?
setir meneruskan "kejadian" di roda ke tangan kita. kendaraan terasa "manut/menurut" di tikungan. tarikan spontan.

kalau papa mertua saya tidak terlalu mementingkan handling. waktu itu pernah naik CR-V gen II dan komentarnya : per keras... maklum, biasa dengan mobil2 toyota yg feeling-nya "plush" (empuk).
waktu pakai crown juga sering setir sendiri, sering bolak-balik cipularang, belum ada dengar komplain soal handling.
berarti arahnya fokus ke nyaman. handling nomor 2.
cuma jangan sampai merepotkan saat manuver parkir.
mazda cx-9 (fokus ke handling) cukup kompromi kok buat mertua. masih dibilang nyaman walaupun velg 20 inci.


nantikan update selanjutnya

[AD74YA]

Kalau mau nyaman tapi enak distir, bisa aja tapi harus berfikir out of the boxlah. Bagaikan naik matras udara di kolam renang. Maksudnya sifat compressible udara digabung dengan imcompressible cairan hidraulik. Kadang kalau bodi terlalu kaku malah gak enak beloknya, malah makin goyang belok makin netral. Tapi goyangnya seberapa, itu yang harus dicari, jangan terlalu lembut juga.

Dan karena tiap saat jalan yang dilalui berubah2, suspensinya harus bersifat adaptable. Di Audi R8 sudah mulai ada teknologi itu, dimana ada sifat magnetik dalam shock absorber. Sayangnya sifat ini cuma bersifat on off dan harus distel manual. Padahal sejak tahun 60-an, teknologi adaptable suspension udah ada dan bersifat otomatik, hare gini masih stel manual, untuk apa? Di motor bebek juga banyak yg ada setelan suspension.

Sebetulnya, dari yg saya tangkap, teknologi handling terutama ada di dampernya yaitu di shock absorber dan ban. Dan di mobil "normal" malah masih kalah dari sepeda motor, lihat aja belum ada mobil pakai up side down khan.

Ini cuma pendapat saya lho. Selain teknologi komponen, ada faktor2 lain seperti geometri camber dll sih, tapi selama teknologi shock lebih mengedepankan murah dibanding bagus, gak akan tercapai mobil ideal yg enak di handling dan nyaman.

Sebenernya saya kurang nangkap maksud postingan oom asudarsono terutama di kata-kata pembukanya...

Mengenai adaptable suspension di beberapa supercar terbukti berhasil, selain R8, yang paling canggih ada di Ferrari 599 GTO.. Dimana bahkan suspensinya berpikir diap milisekon gimana bisa melewati putaran yang sama dengan lebih cepat dengan memperhatikan parameter grip roda, suhu ban, tarmac, rem, bobot, dll dsb.. Nissan GTR dengan suspensi asimetriknya juga sama.. =

Tapi yang terjadi di mobil "keluarga" adaptable suspension justru compromise handling.. contohnya di Audi RS6... Suspensi depannya memiliki sistem oil pressure hidrolik, dimana ketika belok, sistem ini memompa oli tambahan ke shock yang menerima beban agar meminimalisir body roll mobil... Tapi hasilnya adalah antisipasi driver agak terganggu (merasa lebih confident melibas corner dengan kecepatan lebih tinggi) hasilnya malah menambah understeer... Di mobil "keluarga" lain biasanya juga lebih ke arah comfort dibanding meningkatkan handling.. Contohnya di S-class yang menggunakan magnetik.. Handlingnya malah banyak yang bilang numb banget.. Kalau yang di kelas C300 gitu paling mentok ada tombol sport buat respon throttle saja terasanya... Mungkin adaptable suspension paling advance di mobil "terjangkau" yang sekarang bisa kita rasakan itu dimiliki oleh Range Rover Evoque... Tapi lagi-lagi Evoque lebih concern ke "handling" kenyamanan melibas jalan rusak dibanding "handling" melibas tikungan di kecepatan tinggi..

Intinya belum tentu adaptable suspension di mobil itu bisa meningkatkan handling (dalam artian "handling" = feeling sporty), tapi yang jelas salah satu tujuannya ya mempermudah driver mengemudikan mobilnya..

CMIIW

----

- update informasi dulu:

masih penasaran juga cari-cari alternatif.
apalagi ada temannya yang menyarankan tunggu IIMS.
memang bakal ada mobil baru apa yg sekelas cx-9? rasanya tidak ada ya?
yg banyak beredar, rumor mobil di kelas fortuner/pajero sport.


- handling vs kenyamanan
ngeri benar bahasannya, kumplit sampai didukung analisis video. mantap
kalau boleh saya simpulkan, ekstremnya: fokus ke handling itu feel-nya seperti naik gokart ya?
setir meneruskan "kejadian" di roda ke tangan kita. kendaraan terasa "manut/menurut" di tikungan. tarikan spontan.

kalau papa mertua saya tidak terlalu mementingkan handling. waktu itu pernah naik CR-V gen II dan komentarnya : per keras... maklum, biasa dengan mobil2 toyota yg feeling-nya "plush" (empuk).
waktu pakai crown juga sering setir sendiri, sering bolak-balik cipularang, belum ada dengar komplain soal handling.
berarti arahnya fokus ke nyaman. handling nomor 2.
cuma jangan sampai merepotkan saat manuver parkir.
mazda cx-9 (fokus ke handling) cukup kompromi kok buat mertua. masih dibilang nyaman walaupun velg 20 inci.


nantikan update selanjutnya

Sekelas CX-9 belum ada sepertinya, tapi yang harganya mirip-mirip dan statusnya "baru" untuk SUV/crossover ada Audi Q3 yang full spek... Kalau mau sedan, ya BMW F30 335i.

Yup CX9 termasuk SUV besar yang handlingnya di highway termasuk kompromi... Apalagi ganti ban nya jangan pakai yang BS bawaan, tapi pake Michelin Latitude Tour... Jauhhhh lebih nyaman.......... Tapi nyari ban nya ini usah.. Hehehe..

[FortunerMan]

Dan karena tiap saat jalan yang dilalui berubah2, suspensinya harus bersifat adaptable. Di Audi R8 sudah mulai ada teknologi itu, dimana ada sifat magnetik dalam shock absorber. Sayangnya sifat ini cuma bersifat on off dan harus distel manual. Padahal sejak tahun 60-an, teknologi adaptable suspension udah ada dan bersifat otomatik, hare gini masih stel manual, untuk apa? Di motor bebek juga banyak yg ada setelan suspension.

http://www.foursprung.com/2006/12/audi- ... nsion.html

The MagneRide semi-active suspension uses magneto-rheological fluid to provide continuously variable real-time suspension damping control. It responds in real time to road and driving conditions based on input from sensors that monitor vehicle body and wheel motion. Audi Magnetic Ride is based on a magneto-rheological principle. When in a magnetic field, small iron particles in the suspension fluid align themselves in the direction of the magnetic flux.

Makin tua kok makin ngawur...

[asudarsono]

Memang akan terasa numb, karena sifat ajustable suspension menjaga kenyamanannya itu. Memang perlu kepercayaan bahwa mobilnya akan bisa melewati tikungan tertentu. Selain tidak terasa sporty, juga kita akan mendengar suara2 jalanan yang di mobil normal akan menyebabkan kita mengurangi kecepatan, misalnya kalau jalanannya rusak. Tapi kalau kita mau mengabaikan semua itu, sifat dinamis suspensinya akan dapat keluar. Sebetulnya, saya juga kepingin steeringnya merelay apa yang terjadi di jalanan tapi yah gitulah.

Naik mobil yg bener itu seperti naik matras udara (yg di tanah aja udah empuk), tapi matras itu kemudian ditaruh di air (yang juga sifatnya empuk). Tidak banyak yg pernah merasakannya, sehingga banyak yg nggak paham. Tapi sekali merasakan dan memahami, pasti bertanya, mengapa tidak semua mobil pakai sistem ini. Tapi ya, kemudian memang kembali harganya mahal, sering membuat harga mobilnya melonjak.

Settingnya harus bersifat infinite, Fortunerman. Coba dulu sistem Audi dan Ferrari itu baru kamu akan paham.

[FortunerMan]

Sebenernya saya kurang nangkap maksud postingan oom asudarsono terutama di kata-kata pembukanya...

Wong ngawur total wkwkwkwk...

[AD74YA]

Memang akan terasa numb, karena sifat ajustable suspension menjaga kenyamanannya itu. Memang perlu kepercayaan bahwa mobilnya akan bisa melewati tikungan tertentu. Selain tidak terasa sporty, juga kita akan mendengar suara2 jalanan yang di mobil normal akan menyebabkan kita mengurangi kecepatan, misalnya kalau jalanannya rusak. Tapi kalau kita mau mengabaikan semua itu, sifat dinamis suspensinya akan dapat keluar. Sebetulnya, saya juga kepingin steeringnya merelay apa yang terjadi di jalanan tapi yah gitulah.

Naik mobil yg bener itu seperti naik matras udara (yg di tanah aja udah empuk), tapi matras itu kemudian ditaruh di air (yang juga sifatnya empuk). Tidak banyak yg pernah merasakannya, sehingga banyak yg nggak paham. Tapi sekali merasakan dan memahami, pasti bertanya, mengapa tidak semua mobil pakai sistem ini. Tapi ya, kemudian memang kembali harganya mahal, sering membuat harga mobilnya melonjak.

Settingnya harus bersifat infinite, Fortunerman. Coba dulu sistem Audi dan Ferrari itu baru kamu akan paham.

Sekarang saya bingung yang di underline.. Maksudnya gimana itu? Kalau saya lihat di review dan youtube.. mobil-mobil mewah yang diberikan sistem ini justru cenderung meredam getaran dan suara, sehingga bahkan ketika kecepatan tinggi, suspensinya mampu meredam getaran jalanan dengan baik sehingga penumpang dan driver tidak merasakan mobil nya melaju cepat... Hasilnya apa? Terjadi putusnya koneksi feeling antara driver dan mobil..

Nah untuk bahasan berikutnya, memangnya "matras udara di atas air" itu merupakan benchmark kesempurnaan suspensi mobil? Berarti "driving feel" itu merupakan sebuah cacat? Lalu maksudnya bersifat infinite itu apa? mohon petunjuknya oom asudarsono..

[FortunerMan]

Si tukang ngawur lagi berusaha ngejelasin hydropneumatic suspension - tapi dengan pengetahuan minim/ngaco sistem suspensi mobil lain

[ak4ng]

bentar lagi ini tret bakal puanassss,. biasa lah,. duet pabrikan eropa,.

yg produkan sunter mantau aja deh,.

[mintblue]

Sekelas CX-9 belum ada sepertinya, tapi yang harganya mirip-mirip dan statusnya "baru" untuk SUV/crossover ada Audi Q3 yang full spek... Kalau mau sedan, ya BMW F30 335i.

Yup CX9 termasuk SUV besar yang handlingnya di highway termasuk kompromi... Apalagi ganti ban nya jangan pakai yang BS bawaan, tapi pake Michelin Latitude Tour... Jauhhhh lebih nyaman.......... Tapi nyari ban nya ini usah.. Hehehe..

sedan udah dicoret nih, Audi tidak masuk nominasi, ribet bengkel resminya (susah ditemui).

iya, pernah baca2 tentang ulasan Michelin Latitude Tour.
kalau nggak salah di trit Captiva.
senyap & empuk.
tapi, yg ukuran "kecil" aja kayaknya susah dicari, apalagi 20 inci nih
coba deh, tanya2 dulu ke temen2 saya yg jualan ban.
kalau sama toyo proxes S/T enak mana ya kira2?

thx sarannya.

[mintblue]

bentar lagi ini tret bakal puanassss,. biasa lah,. duet pabrikan eropa,.

yg produkan sunter mantau aja deh,.

yang ada TS-nya pucett...
maklum, nubie.

[AD74YA]

Sekelas CX-9 belum ada sepertinya, tapi yang harganya mirip-mirip dan statusnya "baru" untuk SUV/crossover ada Audi Q3 yang full spek... Kalau mau sedan, ya BMW F30 335i.

Yup CX9 termasuk SUV besar yang handlingnya di highway termasuk kompromi... Apalagi ganti ban nya jangan pakai yang BS bawaan, tapi pake Michelin Latitude Tour... Jauhhhh lebih nyaman.......... Tapi nyari ban nya ini usah.. Hehehe..

sedan udah dicoret nih, Audi tidak masuk nominasi, ribet bengkel resminya (susah ditemui).

iya, pernah baca2 tentang ulasan Michelin Latitude Tour.
kalau nggak salah di trit Captiva.
senyap & empuk.
tapi, yg ukuran "kecil" aja kayaknya susah dicari, apalagi 20 inci nih
coba deh, tanya2 dulu ke temen2 saya yg jualan ban.
kalau sama toyo proxes S/T enak mana ya kira2?

thx sarannya.

Wah bro.... Latitude gak bisa dibandingin sama S/T...... Jauh.. Suer... Mulai dari pantulan, silent, sama wear nya menang Mich.. Dulu ane sempet jajal S/T juga soalnya..