Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Mau review kendaraan yang ada? Silakan post disini...

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
sapibobo
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 18
Joined: Fri May 01, 2009 6:30
Location: Jakarta, Indonesia

Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by sapibobo »

Image

Merk : Toyota
Model : 1.5G A/T NEW FACELIFT TRD Sportivo Transmisi : A/T Tahun Pembuatan : 2012

Spesifikasi Kendaraan: lihat di website yah

Toyota New Vios TRD Sportivo G A/T NCP93R dengan penggantian part dan aksesoris berikut (semua adalah TGA kecuali disebutkan lain):
a. Set suspensi dan per TRD depan belakang.
b. Front strut bar (Ultra Racing, bukan TGA)
c. Pedal TRD tipe A/T
d. Head up display
e. Kevlar panel di handrest dan konsol tengah
f. Corner sensor (ambil punya Rush)
g. Pelat krom AC kiri kanan (ambil punya Yaris)
h. Rear camera (dari dealer, bukan TGA)
i. Replacement air filter (K&N)

Positif:
- Kenyamanan dan kelegaan kabin
- Kualitas material dashboard
- Fitur melimpah : start stop, auto doorlock, smart key entri, auto levelling headlamp, etc
- Downforce saat melaju kecepatan tinggi (dengan suspensi TRD)
- Suspensi cukup nyaman untuk harian
- Mesin responsif di putaran bawah, irit
- Aksesoris ATPM melimpah, terutama aksesoris elektrik
- Jaringan bengkel

Negatif:
- Peredaman kabin kurang
- Handling kurang gesit/responsif
- Harga aksesoris masih mahal
- Tenaga mesin di putaran atas kurang
- Pengetahuan dan kualitas kerja pemasangan aksesoris di bengkel kurang merata/terstandard.
- Belum dilengkapi dengan auto climate control

Ringkasan:
Nuvi benar benar mobil yang berusaha mengejar kenyamanan berkendara untuk pengemudinya. Karakter mesinnya halus tapi kuat. Tenaga melimpah diputaran bawah. Ruang kabin juga cukup lega meskipun dari luar mobil ini terlihat kecil. Sayang sekali peredaman kabin kurang tebal sehingga kabin cukup berisik. Tenaga mesinpun sedikit datar diputaran atas.
Meskipun bodykit membuat desain mobil agak montok, penggantian suspensi membuat mobil ini manis dilihat karena GC turun.

Ulasan:

DISCLAIMER & KETERBATASAN
Penulis bukanlah seorang yang ahli otomotif, jago rally, drag race dan sebangsanya. Penulis hanya mencari sedan yang terjangkau, nyaman dan bisa diajak lari di tol. Sebelumnya penulis menggunakan Neo Baleno SX4 Sedan (Neo) sebagai daily driver selama 3 tahun. Dalam berbagai bagian review ini akan diulas beberapa perbedaan dengan si Neo. Semenjak hari pertama penulis mengemudikan kendaraan dengan suspensi replacement TRD. Apa yang ditulis dibawah ini adalah pandangan amatir penulis yang bersifat subjektif selama pemakaian Nuvi 2 bulan, mohon maaf sebelumnya apabila ada kesalahan penyebutan dan penempatan istilah teknis, kata-kata yang menyinggung perasaan dan kalimat-kalimat yang rada lebay.
User avatar
sapibobo
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 18
Joined: Fri May 01, 2009 6:30
Location: Jakarta, Indonesia

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by sapibobo »

A. ALASAN PEMBELIAN

Sebenarnya penulis sudah mengincar si Nuvi semenjak 2009 yang lalu. Namun karena keterbatasan dana akhirnya saat itu meminang si Neo. Begitu dapat kesempatan switching mobil di tahun 2012 penulis langsung berpikir untuk meminang si Nuvi. Cukup sulit untuk mendapatkan unit contohnya karena beberapa dealer yang penulis kenal sudah tidak menyediakan unit showroom lagi. Suasana yang sangat berbeda dibanding tahun 2009 dulu dimana unit Nuvi tersedia di beberapa dealer bahkan pameran di mall. Alhasil yang penulis andalkan dalam riset terkini hanyalah brosur dealer, review majalah bekas tahun 2009 & 2010 serta internet.

Pada saat searching internet, sumber utama referensi tentu saja website http://www.toyota.co.id. Sayangnya website ini tidak dicek kembali contentnya dengan teliti sehingga orang awam seperti penulis sempat mengira kalau setirnya Nuvi itu teleskopik dan tipe TRDnya tidak ada MID (MultiInfoDisp). Tidak percaya? Silakan lihat di bagian Vios – Features dan pilih 1.5 TRD A/T dan 1.5 GA/T Mi. Di bagian Interior – MID terlihat kalau tipe G adalah standar sedangkan tipe TRD dicoret. Dan dibagian Kenyamanan – Tilt dan Telescopic ditulis tipe G adalah Standar dan TRD dicoret. Membingungkan.

Penulis sangat aware akan image Nuvi ini menjadi taksi. Penulis memilih model yang paling “jauh” dari desain taksi :P Model TRD langsung menarik perhatian karena desainnya yang beda-banget terutama depan dan belakang. Tidak ada Nuvi TRD yang ready saat itu, harus menunggu 1 bulan lebih, CBU Thailand.

Varian TRD hanyalah Varian G ditambah spoiler bumper depan dan belakang, side skirt kiri dan kanan, emblem TRD dibagasi belakang serta head unit dengan touch screen. Untuk interior, mesin dan chasis tidak ada perubahan, tumplek-blek sama. Bahkan kalau spoiler dan skirt semua dicabut jadilah Nuvi G. Sebuah diferensiasi produk yang menurut penulis rada aneh karena hanya memperhatikan penampilan. Menurut penulis sudah selayaknya mesin dan chasis mendapat perubahan. Penulis lebih menyukai kalau head unit touchscreen itu diganti saja dengan set suspensi TRD, cukup pake HU standar.

Nuvi memiliki pilihan aksesoris ATPM (TGA) yang banyak, bahkan paling banyak diantara tipe Toyota sendiri, paling tidak yang tertulis di websitenya. Mulai dari bodykit sampe aksesoris elektrikal. Berbeda dari si Neo yang mostly hanya menyediakan body kit saja. Penulis awalnya sampai overwhelm sendiri akan banyaknya aksesoris, untunglah dana terbatas jadinya akal sehat masih bicara :P Penulis harus berterima kasih kepada Auto2000 BP Sunter dan Bekasi Timur karena sudah membantu memesan dan memasang aksesorisnya. Special note kepada bagian Sparepart BP Sunter atas bantuan dan ‘ide-idenya’. Sayang tidak semua bisa dilaksanakan, kantong jebol!
User avatar
sapibobo
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 18
Joined: Fri May 01, 2009 6:30
Location: Jakarta, Indonesia

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by sapibobo »

B. EKSTERIOR

Awalnya penulis mengalami kesulitan untuk mencari unit contoh. Kebanyakan yang dilihat adalah tipe G, itupun bukan di dealer. Penulis melihat Nuvi TRD di beberapa kesempatan dan sempat memiliki kekhawatiran. Bodykit yang dipasang di Nuvi TRD menambah kesan mobil ini berat didepan. Tebal bemper di depan dan belakang kok seperti tidak berimbang dengan lubang fender agak menganga. Spoiler depan yang ujungnya melengkung keluar membuat kesan mobil ini kayak pake rok.

Penulis sedikit bisa bernapas lega setelah menerima unit dari dealer, kesan itu jauh berkurang. Setelah diamati lagi, ternyata dikarenakan penggantian suspensi dengan suspensi TRD. Ketinggian mobil kurang lebih turun 10mm. Mungkin ini terlihat kecil, namun fender mobil jadi terlihat lebih penuh dan terlihat lebih seimbang, mobil lebih enak dilihat. Penulis merasa bodykit yang dipasang itu memang seharusnya didesain untuk Nuvi yang ground clearancenya (GC) lebih rendah dibanding tipe G.

Image

Secara keseluruhan desain mobil ini boleh dibilang “balanced”, dari tampak samping bisa ditarik garis merata dari ujung lampu depan sampai ke lampu belakang. Mulai dari bemper depan terasa ada garis menaik sampai mendekati pilar C lalu melandai ke bagasi. Model seperti ini sebenarnya sesuai dengan selera penulis yang kurang menyukai model dari samping si Neo, Fiesta dan Mazda 2 Sedan, yang memiliki garis menaik sampai kebagasi. Menurut penulis model merata Nuvi mengurangi kesan sporty dan lebih mengarah ke elegan.

Bodykit tipe TRD menambah kesan tebal mobil, tapi menurut penulis ‘in a good way’. Bagian yang paling enak dilihat dari mobil ini adalah ¾ kebelakang, mulai dari pilar B sampai bagasi. Kesannya kayak sedan mahal (baca : Camry :P). Tambahan bemper spoiler dua warna (hitam dan body color) di belakang membuat si Nuvi terlihat ramping dari yang sebenarnya. Untuk body warna hitam, kesan dua-warna spoiler ini agak berkurang karena sama-sama hitam. Namun GC yang rendah membuat bagian belakang Nuvi TRD menjadi bagian yang paling manis dari keseluruhan desain.

Image

Bagian yang agak mixed-bag adalah bagian depan, khususnya spoiler tambahan di depan. Dengan garis lengkungan kebawah di sekitar rumah foglam kesannya kok jadi kayak lumba-lumba atau paus bungkuk. Desain grill depan dirubah jadi mirip Camry lama membuat tampangnya mendingan (penulis kurang menyukai grill Nuvi sebelum facelift 2010 yang membentuk huruf V). Menurut penulis hidung si Nuvi ini harusnya bisa sedikit lebih panjang dan tajam, untuk mengimbangi panjang bagasi yang sudah pas. Sekali lagi yang menyelamatkan looks depan adalah GC yang rendah, pas sama spoiler depan yang menyudut kearah luar.

Image

Penulis harus membiasakan untuk membawa mobil dengan GC rendah terutama bila dibandingkan Neo. Sudah beberapa kali mentok jalan dan yang menjadi korban selalu spoiler depan. Menurut penulis spoiler depan bagian bawah Nuvi ini seharusnya didesain dengan prinsip yang sama dengan spoiler belakang yaitu menggunakan plastik keras hitam dan bukan bumper material. Harus mulai membiasakan mengingat-ingat gedung parkir mana saja yang memiliki turunan tajam neh :P

Untuk velg menurut penulis yang standarnya sudah cukup bagus. Velg yang ada dengan model multi spoke yang panjang (mirip velgnya Camry) ukuran 15 inch dan profil ban 60 diluar dugaaan memberikan kesan cukup besar, apalagi setelah GC turun. Berbeda dengan ban dan velgnya si Neo yang menurut penulis masih kurang besar memenuhi fender. Penulis kurang menyukai model velg TRD grey smoked TGA, velgnya terlihat lebih kecil padahal ukurannya sama (meskipun kalau dikasih diskon mau aja sih, mahal euy ;P).

Image
User avatar
sapibobo
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 18
Joined: Fri May 01, 2009 6:30
Location: Jakarta, Indonesia

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by sapibobo »

C. INTERIOR

Saat riset interior awalnya, sebelas dua belas dengan eksterior. Karena susah mencari unit contoh dishowroom, penulis hanya bermodalkan brosur saja. Salah satu point pertanyaan waktu itu adalah apakah warna interior TRD ini beige atau hitam. Lagi-lagi, di website toyota (di bagian aksesoris) dan review website luar semua model interiornya berkelir hitam. Sementara dibrosur beige.

Pada saat mau mengganti panel konsol tengah dan handrest yang berwarna silver dengan kevlar sempat ragu juga bagaimana jadinya setelah dipasang. Dalam gambar, panel kevlar kelihatan keabuan sementara interiornya beige. Lagi lagi, sulit sekali mencari unit contoh untuk aksesoris di TGA. Semua harus pesan, mirip beli kucing dalam karung. Setelah barang diterima rupanya yang didapat model yang berwarna agak kecoklatan, sedikit beda dari gambar website aksesorisnya. Model ini dikonfirmasikan kembali setelah melihat majalah Autobild dimana model Vios TRD yang ada menggunakan panel kevlar yang kecoklatan juga. Warna kevlar yang kecoklatan membuat interior sedikit meredup dibandingkan dengan menggunakan panel sebelumnya (silver). Agak belang sih, untungnya masih kecoklatan tuh panel.

Image

Satu hal yang disukai dari interior Nuvi adalah kelapangan kabinya. Tidak diukur inch by inch tapi sangat terasa kalau interior Nuvi lega. Peletakan meter cluster ditengah turut menyumbang kesan lapang ini. Untuk bangku depan terdapat 4 cupholder, 2 di door trim dan dua di dashboard. Konsol lain yang terlihat adalah dua di panel tengah dan slot tempat payung kecil dibawah setir. Dibawah bangku depan ada laci kecil tempat penyimpanan barang/dokumen.

Tempat duduk belakang cukup nyaman, cukup untuk mengakomodir pengemudi yang bertinggi 180cm dengan ruang dengkul yang masih bersisa. Bahkan masih ada ruang dibawah bangku depan untuk memasukan ujung kaki. Duduk dibangku belakang kepala penulis hampir mentok atap namun masih cukup nyaman. Saking nyamanya penulis tertidur beberapa kali saat disupiri. Untuk tempat penyimpanan di bangku belakang terasa kurang karena cupholder hanya tersedia satu di konsol tengah. Sebenarnya ada lagi sebuah cupholder namun harus menurunkan handrest tengah. Tidak ada konsol untuk menyimpan barang di doortrim belakang.

Image

Untuk urusan trim interior, terlepas dari warna beige yang penulis kurang suka (interior TRD versi luar lebih keren, hitam) namun kualitas materialnya surprisingly cukup baik. Trim terdiri dari plastik keras dengan kombinasi warna beige muda dan tua. Penulis menyukai bagian dasbor yang menggunakan pola bertekstur sehingga memberikan kesan soft-touch. Secara umum kualitas interior Nuvi ini lebih baik daripada si Neo, dengan gaya yang lebih kearah elegan daripada sporty. Semua terpasang padat dan tidak ada yang bergoyang. Bahkan laci kecil tempat penyimpanan didekat supir pernah kesenggol dengkul namun tetap keras.

Image

Agak sulit menemukan posisi ideal mengemudi karena setir tidak teleskopik dan pedal terlalu maju kedepan. Hal ini mengakibatkan penulis harus memundurkan bangku supaya tumit kaki tidak terlalu tertekuk di pedal. Yang dikorbankan adalah lengan penulis yang harus menjangkau setir hingga hampir lurus. Posisi ideal bisa dicapai saat penulis menggunakan Neo karena ketinggian pedal bisa diatur dan foot rest diletakkan cukup jauh kedalam. Support handrest dipintu memiliki panjang pas. Secara keseluruhan, meskipun posisi duduk kurang ideal, penulis masih merasa nyaman untuk perjalanan jauh maupun pp kantor dikarenakan lapangnya kabin. Seringkali penulis harus menegakkan sandaran kursi saat menyetir, mencegah supaya jangan mengantuk saat macet atau saat cruising panjang di tol.

Image

Posisi mengemudi dirasakan lebih rendah dan tidak commanding seperti di Neo. Untuk keluar masuk kendaraan perlu menekukan kaki, beda dengan Neo yang GCnya cukup tinggi yang membuat masuk ke mobil seperti mau duduk di kursi biasa. Perlu waktu beberapa hari bagi penulis untuk menemukan feeling sudut-sudut bemper si Nuvi. Seringkali penulis harus menegakkan badan dan kepala untuk melihat kedepan, memastikan jarak penghalang dijalan. Peletakan meter cluster ditengah dirasa tidak mengganggu meskipun butuh waktu sehari dua supaya terbiasa. Visibilitas lebih baik dari si Neo karena pilar A cukup ramping dan tidak ada ‘bingkai’ segitiga.

Penulis menyukai bentuk setir yang berupa huruf D dengan kontrol audio volume dan mode. Lengan bisa bersandar di bagian bawah setir yang mendatar saat cruising panjang. Sayang untuk mute suara tidak disediakan tombol terpisah dan harus menekan tombol mode beberapa detik. Kurang praktis untuk ‘mendiamkan’ audio saat tiba-tiba menerima telepon etc, jadinya lebih sering menekan tombol power di HU, lebih cepat dan logis.

Image
User avatar
sapibobo
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 18
Joined: Fri May 01, 2009 6:30
Location: Jakarta, Indonesia

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by sapibobo »

D. HANDLING DAN KENYAMANAN

GC yang lebih rendah membuat titik gravitasi mobil ini menurun. Penulis bisa merasakan adanya downforce saat melaju diatas 80kpj. Downforce ini cukup membantu menjaga rasa aman karena mobil terasa mencengkram jalan. Penulis tidak tahu apakah ini dikarenakan body kit dan suspensi atau memang karakter semua Nuvi memang seperti ini. Menurut dugaan penulis, bentuk bodykit depan yang melengkung keluar dan difuser di spoiler belakang turut menyebabkan downforce ini.

Dikecepatan 100-140 kpj mobil ini cukup stabil, terutama saat menyalip kendaraan didepan dan berpindah jalur. Gejala body roll minim sekali dan kita bisa menyalip dengan rasa aman karena goyangan mobil sedikit sekali berasa. Untuk kecepatan diatas 140kpj sampai maksimum 170kpj yang pernah dicoba penulis pun sebenarnya masih cukup stabil cuma jarang kejadian aja (Jakarta bo).

Penulis tinggal diperumahan yang memiliki jalan masuk yang cukup panjang, sekitar 6-7km dari gerbang depan sampai rumah dan harus melalui 3 bundaran dengan putaran 270 derajat (karena harus selalu belok kanan disetiap bundaran). Putaran ini cukup membuat mobil yang penulis pernah coba mengalami body roll. Untuk Nuvi TRD ini body roll masih ada tapi jauh berkurang dan cepat terkoreksi dibandingkan dengan Neo yang memang GCnya tinggi.

Setir cukup ringan, terlalu ringan malah, namun dalam kecepatan tinggi sedikit berat, beda dengan Neo yang dalam keadaan default saja sudah lumayan berat. Kondisi setir yang ringan ini membuat penulis lebih ekstra hati hati di tol karena tangan bergerak sedikit saja setir sudah membelok. Melamun sembari menyandarkan tangan di setir sebentar saja tidak terasa membuat mobil langsung membelok (karena beban tangan alias setirnya miring, bukan karena harus dispooring). Saat memutar setir tidak ada bunyi klik per putaran kayak si Neo, membuat beberapa kali tidak sengaja memutar setir sampe mentok.

Setir yang ringan sayangnya tidak diimbangi dengan feedback yang cepat. Penulis merasa si Neo yang berbagi platform dengan Swift jauh lebih gesit dan responsif urusan setir. Feedback jalan tidak secepat Neo saat membelok. Penulis harus memutar setir lebih dalam saat kecepatan rendah untuk membelokan mobil untuk menyalip.

Radius putar Nuvi cukup mengejutkan. Penulis merasa membawa mobil ini meliuk liuk gedung parkir yang najis ramenya cukup mudah. Melewati u-turn di jalan pun cukup sekali saja. Saat melakukan putaran tidak perlu membuang sudut dulu. Serasa bawa mobil kecil J.

Sistem pendingin udara sangat baik dibandingkan Neo. Tidak ada lagi bunyi ‘jedug’ kasar saat menyalakan AC pertama kali seperti waktu di Neo. Meskipun hanya dilengkapi pengaturan cooler saja, penulis sangat terkesan atas kemampuan AC mendinginkan kabin hanya dengan setengah dari posisi maksimum (masih baru kali ya?). Penulis juga sangat menyukai keheningan blower AC yang baru mengeluarkan suara di posisi 3.

Desain kabin dan handling yang cenderung nyaman ini sayangnya tidak diimbangi dengan kekedapan yang memadai. Kesan pertama saat penulis mengendarai Nuvi ini adalah betapa bisingnya kabin. Bahkan berjalan dengan 60kpj di jalan alternatif Cibubur dekat Giant mobil ini terasa bising. Penulis sampai dua kali bolak balik di ruas yang sama tetap saja bising. Dari keterangan yang diterima penulis, ban yang digunakan Dunlop SP2030 sebenarnya masih termasuk jenis yang cukup nyaman, meskipun tipe sport dan termasuk noisy diantara tipe Dunlop lain. Sumber bising dibagi tiga bagian besar : deru angin, deru mesin dan deru ban.

Deru angin yang didengar penulis sebenarnya masih dalam batas toleransi. Penulis merasa desain pintu cukup memadai untuk mengisolasi deru angin yang muncul. Kelemahan cuma didesain karet pintu dan kaca yang menurut penulis kurang tebal. Tapi inipun menurut penulis masih dalam batas normal. Sumber kebisingan lain adalah deru mesin. Penulis merasa firewall dari Nuvi ini kurang tebal sehingga raungan mesin cukup keras merasuki kabin terutama ketika sedang kickdown. Hari-hari pertama penulis lebih sering menggunakan D-3 dari pada kickdown di D untuk menyalip karena raungan mesin cukup kasar. Tambahan lagi, dibalik raungan mesin yang keras ada suara lain, seperti whining sound yang lebih rendah dari raungan utama. Whining sound ini, meskipun lebih rendah volumenya tapi cukup mengganggu.

Yang sangat terasa keterlaluan adalah deru ban. 3 hari pertama menggunakan mobil ini penulis merasa seperti naik sedan yang sepanjang jalan dipasang film “Twister”, penuh badai L Sumber kebisingan datang dari arah mesin dan fender roda depan. Kalau melewati aspal perumahan yang bukan hot mix dan kalau melewati aspal beton putih, deru fender deras sekali memasuki kabin. Sampai kadang kesal rasanya, mau ngomong sama penumpang sebelah saja tonasinya musti tinggi. Sumber kebisingan juga datang dari fender roda belakang. Bangku belakang Nuvi ini kurang mengisolasi bagasi (wong desainya aja cuma nempel dengan pengait) sehingga deru fender yang bergema disana ikut masuk ke kabin. Kesimpulan penulis fender Nuvi ini tipis dan tidak bisa mengisolasi gesekan ban dengan aspal. Beda dengan standar kekedapan Neo yang mereduksi suara dengan baik, hampir tidak diperlukan peredam tambahan. Saat cruising dan tak sengaja menghantam lubang jadinya juga terdengar lebih keras dan kasar, padahal kondisi mobil masih stabil dan lubang tidak begitu besar.

Tidak tahan bisingnya mobil ini setelah dua minggu penulis membawanya ke bengkel audio untuk memasang peredam. Yang harus diperhatikan adalah penambahan di fender dan firewall mesin. Peredaman pintu masih cukup baik, jangan membuang uang menambah peredam dibagian ini, kecuali beli paketan. Penambahan peredam adalah satu-satunya solusi yang penulis tahu bagi yang tidak tahan sama bisingnya kabin Nuvi ini. Penambahan peredam juga secara signifikan meningkatkan kualitas output speaker yang sebelumnya terdengar kayak kaleng rombeng. Suara fender juga jauh berkurang meskipun tidak hilang sepenuhnya. Untuk keheningan kabin, inilah kelemahan Nuvi yang terutama : fender.

Untuk menghadapi jalan berlubang penulis merasa suspensi cukup baik, tidak terlalu lunak tapi tidak keras juga. Dibanding Neo, suspensi TRD ini sedikit lebih keras namun masih bisa mereduksi getaran yang masuk ke kabin. Sepertinya tuning suspensi TRD ini masih termasuk lunak untuk standar modifikasi (penulis pernah mencoba mobil SX4 dengan per Tein yang kerasnya minta ampun, yang punya ambeien dipastikan akan langsung pecah). Kabin cukup stabil dan tidak mudah oleng kekiri dan kanan, kesan mobil melayang hampir tidak ada.

E. MESIN DAN PERFORMA

Mesin terasa sangat bertenaga bahkan di putaran bawah (1000-2000 rpm). Menekan pedal gas sedikit saja sudah membuat mobil melaju. Menekan pedal agak keras tenaga yang keluar smooth tapi sangat bertenaga. Karakter yang smooth tapi kuat ini beda dengan mesin M15a Neo yang agresif tapi baru keluar ‘setan’nya setelah nembus 3000rpm.

Untuk keadaan standar, mesin Neo sebenarnya kewalahan menghela bobotnya yang 1500kg (dasar model spek-down, model luarnya soalnya 2000cc), tapi setelah melaju tenaga mesinnya sangat kuat di putaran atas. M15a bisa membawa si Neo ke 140kpj dengan cukup mudah, apalagi setelah remap ECU di salah satu bengkel. Larinya bener bener kayak setan, penulis pernah membawa si Neo hampir 170kpj (speedo 180). Karakter ini berbanding terbalik dengan mesinnya si Nuvi. Untuk keadaan stop and go di Jakarta yang macetnya nauzubillah ini mesin Nuvi cukup enak dibawa. Tapi untuk cruising di tol agak sulit membawa naik Nuvi selepas 120 kpj. Penulis merasa untuk mencapai 170kpj jarak yang ditempuh harus lebih panjang. Akselerasi 0-100kpj cukup bisa menyaingi si Neo after remap meskipun penulis tidak exact menghitung berapa. Dalam keadaan standar, mesin Nuvi terasa lebih responsif dibandingkan Neo.

Tenaga diputaran bawah membuat mesin Nuvi ini cukup irit, melebihi si Neo padahal cruising 100kpj dua duanya hampir sama dikisaran 2600 rpm. Rute kombinasi yang penulis jalankan sampai penulisan review ini menunjukan 13km/l di MID dibandingkan dengan Neo yang mentok di 11 km/l. Namun pengukuran ini kurang ideal karena perhitungan Nuvi selalu ter-reset otomatis saat isi bensin, beda dengan Neo yang terakumulasi sampai ketemu angka stabilnya.

Satu hal yang menarik perhatian penulis adalah transmisi otomatis si Nuvi. Transmisi ini sangat smooth dalam perpindahan gigi, lebih smooth dari Neo. Dan transmisi ini cukup cerdas mengenali turunan dan tanjakan, bahkan di lokasi yang biasanya si Neo suka missed. Cukup dengan menekan pedal rem sekali pada awal jalanan yang menurun transmisi akan downshift dari gigi 4 bertahan di gigi 3. Sama saat perjalanan mendaki sistem akan mencegah upshift ke gigi 4. Sayangnya penulis merasa transmisi Nuvi ini terburu-buru kejar setoran untuk mencapai gigi 4, beda dengan Neo yang gigi 2 nya punya nafas yang panjang. Hal ini membuat si Neo tidak cepat kehabisan napas diatas 100kpj sementara si Nuvi musti menghela napas dulu baru naik lagi pelan-pelan.

Pengereman Nuvi lebih baik daripada si Neo. Yang membuat penulis berkesan adalah pendeknya jarak berhenti. Penulis tidak mentest rem dari 100kpj ke full stop seperti di review review, cuma saat pengereman mendadak ditol jarak pengereman pendek sekali, sangat berasa lebih pendek dari Neo.

Saat pertama kali mengendarai mobil dari dealer penulis merasa mesin kurang responsif. Penggantian dengan oli Shell HX7 dan bensin Pertamax merubah karakter mesin menjadi lebih responsif (meskipun rasanya jadi sedikit lebih bising). Di km5000 pertama penulis mengganti dengan oli Shell Astra di beres dan penulis merasa mesin menjadi lebih enak tarikannya. This oil is recommended. Penggantian filter udara dengan K&N merubah karakter mesin secara signifikan, hampir menyamai si setan Neo sesudah remap (padahal Neo masih pake filter standar). Filter ini bener bener recommended deh!
User avatar
sapibobo
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 18
Joined: Fri May 01, 2009 6:30
Location: Jakarta, Indonesia

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by sapibobo »

F. FITUR DAN AKSESORIS

Fitur dirasa cukup lengkap terutama yang terasa oleh pengemudi, mulai dari auto door lock berdasarkan kecepatan (diatas 20kpj), lampu HID dengan auto leveling (berdasarkan berat/turun naik), smart entry & start, serta transmisi otomatis yang cukup cerdas mengenali tanjakan dan turunan. Sayangnya para kompetitor untuk level atasnya setahu penulis mulai memberikan auto climate control sama komunikasi bluetooth.

Untuk kelas TRD, Toyota Indonesia memutuskan untuk melengkapi unit dengan sebuah Head Unit dengan LCD touchscreen (daripada melengkapinya dengan suspensi TRD). Head unit ini bisa memainkan CD, DVD, MP3, WMA. Sebenarnya tidak ada yang istimewa dari HU ini selain dari mekanisme loading CD yang membuat layar membuka kebawah, membuatnya kelihatan canggih. Untuk kualitas suara biasa saja, dengan output untuk vocal yang surprisingly terdengar cukup baik diantara dentuman kaleng rombeng. Untuk menambah kualitas suara dari speaker diperlukan peredaman tambahan dipintu. Unit ini dilengkapi slot untuk menambah modul GPS dengan tambahan biaya Rp 10 juta. Tanpa investasi tambahan ini, tombol NAVI diunit hanya jadi pajangan saja, tidak bisa diprogram dan tidak ada gunanya (pengen penulis cungkil saking kesalnya). Menurut buku panduan unit ini bisa ditambah modul USB BOX untuk menambah fasilitas USB flashdisk (dengan tambahan biaya tentunya). Tapi entah kenapa, bagian sparepart Toyota Astra Motor cuma terbengong-bengong begitu ditanya fitur ini, seperti ngomong sama tembok. Untuk penggemar musik wajib memasang peredam tambahan kecuali kupingnya mau budek karena harus mendengar musik dengan volume keras untuk menandingi suara kabin yang seperti pasar.

Metercluster analog menggunakan model optitron. Sampai sekarang penulis masih belum tahu apa bedanya optitron dengan model biasa selain dari warna yang lebih terang dengan latar belakang hitam yang lebih gelap. Lampu cluster menyala secara konstan untuk menjaga visibilitas (meskipun siang hari) karena letak meter yang agak menjorok kedalam dan tertutup bayangan. Saat menyalakan lampu depan, lampu cluster meredup bersamaan dengan lampu HU. Lampu meter cluster yang selalu ‘on’ ini memiliki sedikit kelemahan yaitu saat kita diwajibkan menyalakan lampu disiang hari (misl : masuk contraflow), karena metercluster jadi sulit dibaca karena lampunya meredup dan terhalang sinar siang hari. Namun hal ini dirasa tidak terlalu mengganggu, apalagi terbantu oleh HUD.

Image

Smart entry dan start stop salah satu yang dijagokan dalam mobil ini. Remote alarm berlaku sebagai kunci juga dengan menggunakan proximity sensor. Masuk mobil hanya perlu menyentuh gagang pintu langsung membuka tanpa perlu menyentuh tombol remote. Menyalakan mesin cukup dengan tombol start stop dan menginjak pedal rem. Sensor diletakan diseputar pintu pengemudi, pintu lainnya harus menggunakan tombol remote. Menyatu dengan remote ada kunci cadangan yang bentuknya cukup unik, apabila remote tidak bekerja/rusak. Penulis belum pernah membunyikan alarm, kecuali dalam suatu kesempatan ketinggalan HP di dalam mobil, getaran panggilan masuk HP didalam kabin menyalakan alarm.

MID berada di meter cluster dengan layar LCD kecil saweran sama Odometer, penunjuk bensin dan jam digital. Yang menarik perhatian adalah konsumsi bahan bakar rata-rata dimana angka yang muncul akan dihitung ulang/reset setiap kali mengisi bensin. Rupanya ada sensor di sender gauge bensin yang akan mereset MID ini. Beda dari Neo yang perhitungan konsumsi bahan bakarnya akan terus berakumulasi sampai kita sendiri yang mereset. Perbedaan dengan Neo lainnya adalah Nuvi memiliki perhitungan jarak jelajah dari bensin di tangki sementara Neo ada sensor suhu luar. Nuvi tidak memiliki gauge suhu mesin, yang ada hanya lampu peringatan kalau mesin masih dingin.

Head Up Display (HUD) dipasang diatas dashboard agak mojok kekanan. Dalam kotak pembeliannya terdapat guide sheet posisi mana sebaiknya meletakkan alatnya. Alat ini disambungkan ke kabel melalui wiring ke speedometer. Alat ini berupa kotak LCD elektrik yang diarahkan kekaca mobil sehingga menimbulkan efek screen dan dilengkapi dengan kaca film kecil untuk membantu visibilitas siang hari. HUD berfungsi sebagai penunjuk kecepatan dalam km/jam beserta speed alarm yang bisa disetel mulai dari 50, 60 sampai 110kpj. Kalibrasi dengan speedo dilakukan secara manual dengan cara menyamakan saat melaju. Untuk kecepatan 100kpj di speedo alat menunjukkan 96kpj atau ada selisih 4-5 kpj. Dibawah 100kpj secara keseluruhan sama, diatas 100kpj selisih sedikit meningkat kurang lebih 5-7 kpj. HUD ini membantu menunjukkan kecepatan kendaraan tanpa harus menoleh kekiri. Secara umum the device works perfectly well, sayangnya pemasangan di Auto2000 Bektim membutuhkan waktu lama karena pengetahuan mekaniknya tentang aksesoris kurang dan pemasangan juga rada jorok sehingga kaca filmnya menggelembung kecil-kecil.

Corner sensor diletakkan dikeempat sudut bemper. Tadinya penulis berpikir untuk meletakkan di spoiler dengan logika kalau spoiler itu adalah bagian yang paling ujung. Tapi setelah berdiskusi dengan mekaniknya diputuskan untuk diletakan di bumper karena kalau dispoiler maka harus mem-bor bemper juga. Corner sensor cara kerjanya sama persis dengan sensor parkir bedanya jarak jangkaunya lebih pendek. Meskipun ada 4 titik tapi saat melaju (D) yang aktif hanya 2 didepan, pada saat mundur (R) 2 dibelakang,. Corner sensor menggunakan punyanya Rush tipe S dengan indikator yang besarnya pas dengan bolongan didashboard. Sebelumnya sempat kepikiran menggunakan punyanya Fortuner tapi indikatornya kebesaran. Punyanya Innova sempat juga dicoba tapi penulis kurang suka sama indikatornya yang musti diletakkan diatas dashboard (tidak bisa masuk ke bolongan... duh apa sih itu namanya ya?).

=============================
User avatar
grandscenic
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1493
Joined: Wed Dec 23, 2009 4:16

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by grandscenic »

Wah keren jg nih review dari sapibobo, bahasanya media bgt ya.. tp no problem, cara pengetikannya jg rapih, ajib dah,, bertambah lagi neh master review di SM,, :frm_tumbright: :frm_tumbleft:
Etme Bulma Dünyası
User avatar
AD74YA
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 9769
Joined: Thu Jun 12, 2008 19:51
Location: Pasar Minggu, Jakarta
Daily Vehicle: Toyota Alphard

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by AD74YA »

Muantabsss......... Ane mesti baca pelan-pelan ini reviewnya... poin nya kena banget...Thumbs up :frm_salut:

Mobil ini untuk kenyamanan, tetapi peredaman kurang ya,, terutama dari deru ban....

Ketika saya lihat di foto ban yang dipakai Dunlop SP2030, langsung saya tau penyebab utamanya....

Udah langsung ganti Michelin Primacy LC saja.... :mrgreen:
Anda sudah TEST DRIVE belum?...
FortunerMan

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by FortunerMan »

Gile niat banget nulisnya - mantap. Saran saya, foto2 mobilnya di ruangan terbuka dengan cuaca cerah aja - hasilnya lebih bagus.
User avatar
evolution21
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5885
Joined: Thu Aug 28, 2008 10:32

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by evolution21 »

mantep, komplit banget reviewnya
next banyak cobain mobil lain yah, biar ni forum makin seru dengan review2 komplit
User avatar
sapibobo
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 18
Joined: Fri May 01, 2009 6:30
Location: Jakarta, Indonesia

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by sapibobo »

Terima kasih atas commentnya Bapak Bapak sekalian.... Inspirasi saya dapat justru karena baca review Bapak -Bapak disini - mobilnya yahud ilmunya maut! :off_good_job:
Saya sendiri nulisnya ampe makan waktu dua mingguan tuh baru kelar. Tiap hari nambah dikit-dikit, eh nggak kerasa malah kebanyakan :e-doh:

Sekali lagi, saya bukan reviewer yang tiba tiba ada orang yang nitip mobilnya buat direview :mrgreen: . Mungkin ini jadi review saya pertama dan terakhir disini, kecuali ada rejeki ganti mobil lagi :big_peace:
User avatar
nugroho bagor
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 5507
Joined: Thu Mar 10, 2011 22:48
Location: All over the world
Daily Vehicle: Kijang Innova D4D

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by nugroho bagor »

Amin amin
User avatar
campoeran
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2782
Joined: Thu Oct 17, 2002 10:44
Location: surabaya rek

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by campoeran »

ANother good review . Nambah satu deh. Rekues review mobil2 lain pak .
arnan11
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 55
Joined: Thu Jun 07, 2012 9:49

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by arnan11 »

keren om reviewnya.. :off_good_job:

ane jg rd heran sm toyota knp skrg varian trd nya cm nambah make up y? pdhl yg ptg mnrt ane sih ya suspensi trd nya itu..mkn keren lg kl enjinnya di tuning2 apa gt :e-pray: ..br deh pd di tempelen trd :big_smoking:..

oh ya ganti suspensi trd kena brp om?
User avatar
AD74YA
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 9769
Joined: Thu Jun 12, 2008 19:51
Location: Pasar Minggu, Jakarta
Daily Vehicle: Toyota Alphard

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by AD74YA »

Mungkin begitu dikasih suspensi TRD banyak yang keluhan terlalu ceper juga.. secara jalan protokol di Indonesia aja bisa buat light off road... Polisi tidur apalagi.. kayak nggak ada standarnya...
Anda sudah TEST DRIVE belum?...
User avatar
VanzMatic
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 11277
Joined: Sat Nov 27, 2010 1:07
Location: Yogya Is Timewa

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by VanzMatic »

I love detail.. And I like those detail review..!!

2 thumbs up, Mr sapibobo...! :frm_tumbright: :frm_tumbleft:
" It is not the eyes that are blind, but the hearts "
User avatar
pradit_d
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 820
Joined: Sun Oct 30, 2011 14:37

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by pradit_d »

kok awal2 tulisannya gak dimulai dengan "Entah kenapa tiba-tiba ada orang yang bawa kerumah, apa boleh buat ane jajal aja.. " .....
:big_peace: :big_peace: :big_peace: wkwkwk
:big_peace:
ammophobia
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 79
Joined: Mon Jul 31, 2006 10:32

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by ammophobia »

Nice review, btw saya mau menambahkan, untuk kestabilan mobil bro sapibobo saya rasa banyak dipengaruhi oleh suspensi TRD nya. Karena kebetulan saya pakai New Vios 2007 (sebelum facelift) dengan suspensi standar, nah body roll nya kerasa banget di tikungan model huruf U (hairpin) yang lebar dengan kecepatan 60 km/jam. Di tikungan yang sama dan kecepatan yang sama, saya pernah coba pakai SX4 (hatchback), terasa jauh lebih stabil dibandingkan pakai Vios.

Kalau boleh tahu berapa harga untuk penggantian suspensi TRD tersebut?
ammophobia
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 79
Joined: Mon Jul 31, 2006 10:32

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by ammophobia »

Oh ya saya mau bantu kasih informasi untuk backlight meter cluster yang meredup kalau lampu dinyalakan, sebenarnya intensitas cahayanya bisa diatur. Caranya adalah nyalakan lampu kota, lalu tekan tombol "DISP", nanti di antara tampilan kecepatan rata-rata dan tampilan odometer utama, ada tampilan untuk mengatur intensitas cahaya (tampilan ini hanya muncul kalau lampu kota dalam keadaan menyala). Tampilannya adalah beberapa garis-garis yang menunjukkan level intensitasnya. Cara untuk merubahnya adalah tahan tombol DISP pada menu tersebut untuk mengubah intensitasnya 1 level, lakukan sampai mendapat terang yang diinginkan (setting paling terang sama dengan intensitas waktu lampu kota tidak menyala, jadi tidak ada lagi efek "meredup").
arnan11
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 55
Joined: Thu Jun 07, 2012 9:49

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by arnan11 »

AD74YA wrote:Mungkin begitu dikasih suspensi TRD banyak yang keluhan terlalu ceper juga.. secara jalan protokol di Indonesia aja bisa buat light off road... Polisi tidur apalagi.. kayak nggak ada standarnya...
hahaha..kl soal poldur sih kyknya mesti dibikin sk gubernur tuh om biar ada standarnya, trus mesti ijin jg kl mau bikin di jln umum, biar ga sembarangan, dah bagus jlnnya mulus2 eh enak bnr pd nambah poldur, kl komplek sih ane ngerti, lha ini jln umum... :frm_bang_head:

btt, soal suspensi ya msk akal jg krn ini brand yg cukup terima feeedback dr konsumennya..mgkn emg scr umum lbh pd demen nambah make up aja..buat ane sih rd aneh aja brand trd yg identik dgn race, tp mlh kaga dikasih parts performance yg mendukung image brand trd td, mlh diganti hu audio nya.. :e-whistle:
User avatar
VanzMatic
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 11277
Joined: Sat Nov 27, 2010 1:07
Location: Yogya Is Timewa

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by VanzMatic »

arnan11 wrote:
AD74YA wrote:Mungkin begitu dikasih suspensi TRD banyak yang keluhan terlalu ceper juga.. secara jalan protokol di Indonesia aja bisa buat light off road... Polisi tidur apalagi.. kayak nggak ada standarnya...
hahaha..kl soal poldur sih kyknya mesti dibikin sk gubernur tuh om biar ada standarnya, trus mesti ijin jg kl mau bikin di jln umum, biar ga sembarangan, dah bagus jlnnya mulus2 eh enak bnr pd nambah poldur, kl komplek sih ane ngerti, lha ini jln umum... :frm_bang_head:

-cut-
Seingat ane, sudah ada om, peraturannya...

Di komplek atau kampung aja yang pada ngasal...
" It is not the eyes that are blind, but the hearts "
User avatar
AD74YA
SM Specialist
SM Specialist
Posts: 9769
Joined: Thu Jun 12, 2008 19:51
Location: Pasar Minggu, Jakarta
Daily Vehicle: Toyota Alphard

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by AD74YA »

pradit_d wrote:kok awal2 tulisannya gak dimulai dengan "Entah kenapa tiba-tiba ada orang yang bawa kerumah, apa boleh buat ane jajal aja.. " .....
:big_peace: :big_peace: :big_peace: wkwkwk
Kan bukan ane yang nuliss.. Ane si cuman reviewer abal2...

Oom sapibobo ini keknya jurnalis dia.. Propesional istilahnya...
Anda sudah TEST DRIVE belum?...
User avatar
sapibobo
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 18
Joined: Fri May 01, 2009 6:30
Location: Jakarta, Indonesia

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by sapibobo »

ammophobia wrote:Nice review, btw saya mau menambahkan, untuk kestabilan mobil bro sapibobo saya rasa banyak dipengaruhi oleh suspensi TRD nya. Karena kebetulan saya pakai New Vios 2007 (sebelum facelift) dengan suspensi standar, nah body roll nya kerasa banget di tikungan model huruf U (hairpin) yang lebar dengan kecepatan 60 km/jam. Di tikungan yang sama dan kecepatan yang sama, saya pernah coba pakai SX4 (hatchback), terasa jauh lebih stabil dibandingkan pakai Vios.

Kalau boleh tahu berapa harga untuk penggantian suspensi TRD tersebut?
Harganya tertera diwebsitenya http://www.toyota.co.id Om. Di bagian Vios-Aksesoris-TRD.

Saya cuma mau mengingatkan kembali disclaimer saya bahwa sejak hari pertama saya sudah menggunakan suspensi dan per replacement ini. Jadinya saya tidak tahu handling suspensi standar bagaimana. Kalau dibandingkan Neo jelas lebih stabil si Nuvi ini terutama dibelokan. Namun stabil ini tidak berarti body rollnya hilang ya Pak, body rollnya sih masih tetap ada. Please be advised karena harganya TRD itu mahal-mahal.
User avatar
sapibobo
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 18
Joined: Fri May 01, 2009 6:30
Location: Jakarta, Indonesia

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by sapibobo »

AD74YA wrote:Mungkin begitu dikasih suspensi TRD banyak yang keluhan terlalu ceper juga.. secara jalan protokol di Indonesia aja bisa buat light off road... Polisi tidur apalagi.. kayak nggak ada standarnya...
Komentar menarik Pak. Kebetulan salah satu atasan ada yang pake Fortuner TRD Sportivo yang facelift itu. Ditumpangi 7 orang besar besar (termasuk saya) langsung gesrok fender. Sampai atasan saya bawa lagi ke beres buat diperiksa, semua normal.

Kabar terakhir ternyata suspensi TRD di Fortuner itu memang didesain untuk mengangkut maksimal 5 orang penumpang. Lebih dari itu GC akan turun ekstrim mengenai fender. Saya dengar kabar kalau untuk next release fortuner TRD Sportivo balik pake suspensi standar, alias cuma dikasi bodykit doang. Silakan mencek ke dealer toyota untuk memeriksa keabsahan info ini. Sepertinya bakalan ada dua jenis Fortuner TRD Sportivo, yang pake suspensi TRD sama yang tidak.
User avatar
sapibobo
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 18
Joined: Fri May 01, 2009 6:30
Location: Jakarta, Indonesia

Re: Review Toyota New Vios G AT TRD Sportivo 2012

Post by sapibobo »

ammophobia wrote:............... (setting paling terang sama dengan intensitas waktu lampu kota tidak menyala, jadi tidak ada lagi efek "meredup").
Thanks Om atas informasinya. Untuk keterangan cahaya memang bisa diatur, namun yang ingin saya kemukakan direview itu bukan bisa diatur atau tidaknya cahaya Pak. Sebenarnya efek meredup itu malah diperlukan karena meredup itu khan asumsinya kita menyalakan lampu di sore dan malam hari. Kalau terangnya sama, mata bisa sakit. Sistemnya sudah benar : kalau siang lampu speedo harus nyala terang kalau nggak bakal susah lihatnya, kalau malam harus meredup kalau nggak mata sakit liatnya.

Nah, kelemahan sistem ini adalah saat kita siang hari harus menyalakan lampu depan, speedo meredup jadi sulit dibaca. Bisa aja sih kalau terangnya saya adjust supaya sama, cuma sore atau malamnya harus adjust lagi supaya meredup. Jadinya repot juga pencat-pencet tiap hari, soalnya tidak ada memory untuk settingnya.

Patokan saya sih kalau sore-sore mata saya sudah mulai pusing baca speedo yang terlalu terang, saatnya menyalakan lampu depan. Beda sama Neo, kalau sore-sore angka speedo sudah kegelapan, saatnya menyalakan lampu depan.
Last edited by sapibobo on Fri Jun 08, 2012 8:24, edited 1 time in total.