Melindungi Penumpang dari Tabrakan...
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Administrator
- Posts: 2500
- Joined: Thu Aug 08, 2002 9:07
- Location: Surabaya
- Daily Vehicle: Toyota Rush TRD
Melindungi Penumpang dari Tabrakan...
RISET tabrakan yang dilakukan Honda Motor Jepang menekankan pada tabrakan berhadapan. Tabrakan jenis ini masih dibagi dua bagian lagi, yakni tabrakan frontal penuh (TF), artinya kondisi seluruh muka moncong mobil bertabrakan dengan seluruh muka moncong mobil lawannya; dan tabrakan offset (TO), istilah untuk tabrakan antara sebagian muka moncong dengan sebagian muka moncong mobil lawan.
Apabila mobil dirancang berdasarkan riset TF, kerangka mobil dibuat tidak keras, agar mampu menyerap energi benturan. Di sini memang berpeluang besar mengurangi tingkat cedera penumpang, tetapi dengan cost rusak parahnya kabin sehingga memperlama proses evakuasi korban.
Sedangkan pada mobil yang dirancang berdasarkan riset TO, kerangka mobil dibuat keras, tujuannya untuk melindungi kabin penumpang. Namun, konsekuensinya penumpang terancam oleh gaya-gaya fisika yang bekerja di dalam kabin, saat terjadi benturan. Gaya yang keras bisa membuat penumpang gegar otak.
Catatan lain dalam riset TF, energi dari tabrakan itu diserap oleh baja kerangka di sisi kiri dan kanan mobil. Pada saat mobil mengalami proses deselerasi (perlambatan) yang ekstrem, energi tabrakan harus diserap secara efisien oleh bodi yang meremuk.
Catatan lain dalam riset TO, energi tabrakan diserap oleh hanya satu sisi saja yakni kiri atau kanan mobil. Dampaknya pada kabin juga menjadi sangat besar. Membuatnya lebih sulit untuk mencegah tonjokan pada kabin.
Salah satu jawaban untuk tantangan itu dimunculkan Honda dengan membuat struktur kerangka yang bisa mengerut. Tujuannya adalah untuk menyerap sebanyak mungkin energi dari benturan, serta tetap mewujudkan ruang kabin yang relatif aman. Teknologi kerangka ini dinamakan G-CON (G-Force Control).
Kecelakaan antara mobil saling berhadapan memunculkan sejumlah persoalan kompleks. Bobot kendaraan, struktur bodi, kekerasan bodi, kecepatan kendaraan, sudut tabrakan, serta persentase offset pada saat terjadi tabrakan dapat berbeda-beda. Untuk meminimalkan cedera penumpang, tiga hal di antara persoalan itu bisa disiapkan dalam pembuatan mobil, yakni bobot, struktur bodi, dan kekerasan bodi.
Berdasarkan data di lapangan, tabrakan yang melibatkan mobil berbeda bobot, mobil dengan bobot lebih ringan bakal mengalami bouncing ke belakang. Perbedaan struktur bodi akan membuat mobil dengan struktur lebih kompleks naik (override) mobil dengan struktur lebih sederhana. Misalnya sedan 3.000 cc menabrak sedan 1.000 cc, sedan besar akan override sedan kecil.
Sedangkan perbedaan kekerasan bodi akan membuat mobil dengan kekerasan lebih lemah bisa mengerut lebih mudah.
Namun, kesemua persoalan itu diarahkan untuk mencapai solusi bagaimana mengurangi cedera penumpang. Dan untuk melakukan tes berkaitan variabel-variabel di atas, Honda mengadakan uji coba di Fasilitas Tes Tabrakan Banyak Arah di Pusat Riset Tochigi. Fasilitas itu dibuat indoor dan banyak menarik hasil dari uji coba tabrakan dua mobil yang ditarik serentak. Mobil yang menjalani tes tabrakan di sana dapat menerima benturan mobil dari arah 0, 15, 30, 45, 60, 75, 90, dan 180 derajat.
Dari berbagai tesnya, Honda menyimpulkan bahwa G-CON mampu menjadi teknologi kendali yang memungkinkan ditekannya tingkat cedera penumpang dan terjaminnya ruang kabin yang relatif aman dan memudahkan evakuasi penumpang. Kedua hal itu selama ini adalah persoalan berat dalam mewujudkan tabrakan yang bisa diselamatkan. Dengan G-CON, dua hal sulit itu bisa berjalan seiring sejalan.
Tujuan nomor satu Honda adalah meminimalkan tingkat cedera penumpang serendah mungkin. Sehingga, dalam pelaksanaan tes berkaitan dengan tabrakan, kriteria penilaian diutamakan pada manusia.
Salah satu wujud dari konsep ruang aman, adalah konstruksi kerangka mobil yang mampu menyerap energi dari tabrakan. Konstruksi itu berintikan kerangka moncong berbentuk busur panah jika dilihat dari samping.
Dari depan hingga belakang, kerangka ini terdiri atas materi keras di depan, lalu baja melekuk halus di bagian tengah, hingga ke suatu posisi di bawah dashboard, terus menyambung ke kerangka lantai depan yang keras. Kerangka seperti ini di sisi kiri dan kanan memungkinkan dialirkannya tekanan secara terpisah jika terjadi tabrakan.
Kerangka Honda sebelumnya, yakni kerangka samping yang berhubungan dengan bagian bawah dashboard. Pada bentuk kerangka konvensional ini, kerangka samping cencerung meremuk saat terjadi tabrakan.
Sedangkan kerangka G-CON mampu menyerap sebagian besar energi tabrakan dalam sekali proses yakni proses melekuknya kerangka berbentuk busur panah. Di sisi lain, kerangka sama sekali tidak berkaitan dengan struktur kabin. Sehingga jika terjadi tabrakan, tonjokan pada kabin dapat dikurangi sangat banyak.
Kerangka G-COn tidak hanya di bagian depan mobil saja, melainkan juga di bagian samping dan belakang. Kerangka di bagian samping, untuk melindungi penumpang dari tabrakan samping, terdiri dari materi baja tebal, lantai dengan pilar utama yang keras, serta bagian penyerap energi. Untuk proteksi dari tabrakan samping, juga digunakan kerangka penyerap energi tabrakan.
Secara umum, teknologi G-CON membuktikan adagium lama bahwa semua teori bisa dipergunakan untuk mencari solusi persoalan. Tinggal bagaimana mengombinasikannya secara baik untuk solusi paling optimal.
Apabila dikaitkan dengan pola mengemudi, teknologi G-CON ini adalah satu solusi untuk mengurangi dampak tabrakan. Solusi lainnya adalah, seperti di atas berhati-hati agar terhindar dari tabrakan. (hcb dharmawan)
sumber : Kompas
Apabila mobil dirancang berdasarkan riset TF, kerangka mobil dibuat tidak keras, agar mampu menyerap energi benturan. Di sini memang berpeluang besar mengurangi tingkat cedera penumpang, tetapi dengan cost rusak parahnya kabin sehingga memperlama proses evakuasi korban.
Sedangkan pada mobil yang dirancang berdasarkan riset TO, kerangka mobil dibuat keras, tujuannya untuk melindungi kabin penumpang. Namun, konsekuensinya penumpang terancam oleh gaya-gaya fisika yang bekerja di dalam kabin, saat terjadi benturan. Gaya yang keras bisa membuat penumpang gegar otak.
Catatan lain dalam riset TF, energi dari tabrakan itu diserap oleh baja kerangka di sisi kiri dan kanan mobil. Pada saat mobil mengalami proses deselerasi (perlambatan) yang ekstrem, energi tabrakan harus diserap secara efisien oleh bodi yang meremuk.
Catatan lain dalam riset TO, energi tabrakan diserap oleh hanya satu sisi saja yakni kiri atau kanan mobil. Dampaknya pada kabin juga menjadi sangat besar. Membuatnya lebih sulit untuk mencegah tonjokan pada kabin.
Salah satu jawaban untuk tantangan itu dimunculkan Honda dengan membuat struktur kerangka yang bisa mengerut. Tujuannya adalah untuk menyerap sebanyak mungkin energi dari benturan, serta tetap mewujudkan ruang kabin yang relatif aman. Teknologi kerangka ini dinamakan G-CON (G-Force Control).
Kecelakaan antara mobil saling berhadapan memunculkan sejumlah persoalan kompleks. Bobot kendaraan, struktur bodi, kekerasan bodi, kecepatan kendaraan, sudut tabrakan, serta persentase offset pada saat terjadi tabrakan dapat berbeda-beda. Untuk meminimalkan cedera penumpang, tiga hal di antara persoalan itu bisa disiapkan dalam pembuatan mobil, yakni bobot, struktur bodi, dan kekerasan bodi.
Berdasarkan data di lapangan, tabrakan yang melibatkan mobil berbeda bobot, mobil dengan bobot lebih ringan bakal mengalami bouncing ke belakang. Perbedaan struktur bodi akan membuat mobil dengan struktur lebih kompleks naik (override) mobil dengan struktur lebih sederhana. Misalnya sedan 3.000 cc menabrak sedan 1.000 cc, sedan besar akan override sedan kecil.
Sedangkan perbedaan kekerasan bodi akan membuat mobil dengan kekerasan lebih lemah bisa mengerut lebih mudah.
Namun, kesemua persoalan itu diarahkan untuk mencapai solusi bagaimana mengurangi cedera penumpang. Dan untuk melakukan tes berkaitan variabel-variabel di atas, Honda mengadakan uji coba di Fasilitas Tes Tabrakan Banyak Arah di Pusat Riset Tochigi. Fasilitas itu dibuat indoor dan banyak menarik hasil dari uji coba tabrakan dua mobil yang ditarik serentak. Mobil yang menjalani tes tabrakan di sana dapat menerima benturan mobil dari arah 0, 15, 30, 45, 60, 75, 90, dan 180 derajat.
Dari berbagai tesnya, Honda menyimpulkan bahwa G-CON mampu menjadi teknologi kendali yang memungkinkan ditekannya tingkat cedera penumpang dan terjaminnya ruang kabin yang relatif aman dan memudahkan evakuasi penumpang. Kedua hal itu selama ini adalah persoalan berat dalam mewujudkan tabrakan yang bisa diselamatkan. Dengan G-CON, dua hal sulit itu bisa berjalan seiring sejalan.
Tujuan nomor satu Honda adalah meminimalkan tingkat cedera penumpang serendah mungkin. Sehingga, dalam pelaksanaan tes berkaitan dengan tabrakan, kriteria penilaian diutamakan pada manusia.
Salah satu wujud dari konsep ruang aman, adalah konstruksi kerangka mobil yang mampu menyerap energi dari tabrakan. Konstruksi itu berintikan kerangka moncong berbentuk busur panah jika dilihat dari samping.
Dari depan hingga belakang, kerangka ini terdiri atas materi keras di depan, lalu baja melekuk halus di bagian tengah, hingga ke suatu posisi di bawah dashboard, terus menyambung ke kerangka lantai depan yang keras. Kerangka seperti ini di sisi kiri dan kanan memungkinkan dialirkannya tekanan secara terpisah jika terjadi tabrakan.
Kerangka Honda sebelumnya, yakni kerangka samping yang berhubungan dengan bagian bawah dashboard. Pada bentuk kerangka konvensional ini, kerangka samping cencerung meremuk saat terjadi tabrakan.
Sedangkan kerangka G-CON mampu menyerap sebagian besar energi tabrakan dalam sekali proses yakni proses melekuknya kerangka berbentuk busur panah. Di sisi lain, kerangka sama sekali tidak berkaitan dengan struktur kabin. Sehingga jika terjadi tabrakan, tonjokan pada kabin dapat dikurangi sangat banyak.
Kerangka G-COn tidak hanya di bagian depan mobil saja, melainkan juga di bagian samping dan belakang. Kerangka di bagian samping, untuk melindungi penumpang dari tabrakan samping, terdiri dari materi baja tebal, lantai dengan pilar utama yang keras, serta bagian penyerap energi. Untuk proteksi dari tabrakan samping, juga digunakan kerangka penyerap energi tabrakan.
Secara umum, teknologi G-CON membuktikan adagium lama bahwa semua teori bisa dipergunakan untuk mencari solusi persoalan. Tinggal bagaimana mengombinasikannya secara baik untuk solusi paling optimal.
Apabila dikaitkan dengan pola mengemudi, teknologi G-CON ini adalah satu solusi untuk mengurangi dampak tabrakan. Solusi lainnya adalah, seperti di atas berhati-hati agar terhindar dari tabrakan. (hcb dharmawan)
sumber : Kompas
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8856
- Joined: Fri Feb 14, 2003 9:05
- Location: Jakarta - Tangerang
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
y_anjasrana wrote:Kalu pake teknologi sasis honeycomb-nya F1 masih kemahalan ya Mas? Khan kalu tabrakan di F1 sadis bangeth. 300 km/jam boo....
heheh orang krikil aza bisa jadi bahaya tuh hehehe bisa jadi mobil ma honeycombnya mahalan honey combnya

1991 4T Honda CG 125
1994 2T Vespa VX 150 Super
1996 2T Yamaha RXZ 135
1998 2T Honda NSR 150R
2000 2T Yamaha RX King 135
2002 4T Suzuki New Shogun 110R
2005 4T Suzuki ShogunSP 125R
2008 4T Minerva 150R
1994 2T Vespa VX 150 Super
1996 2T Yamaha RXZ 135
1998 2T Honda NSR 150R
2000 2T Yamaha RX King 135
2002 4T Suzuki New Shogun 110R
2005 4T Suzuki ShogunSP 125R
2008 4T Minerva 150R
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 411
- Joined: Tue Mar 04, 2003 3:29
- Location: Jakarta
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8856
- Joined: Fri Feb 14, 2003 9:05
- Location: Jakarta - Tangerang
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
itu kalo mobil kali yagh bung anjas nah kalo motor gimana negh bisa bisa lum kebungkus dagh kelempar duluan kali yaghy_anjasrana wrote:Teteup aja kalu bawanya hati-hati, tapi orang laen gak hati-hati.... Nyungsep-nyungsep deh....
Kalu mau aman ya musti pake pelindung model 007, yg kalu tabrakan trus pengendara motor itu langsung kebungkus ama balon gede....



1991 4T Honda CG 125
1994 2T Vespa VX 150 Super
1996 2T Yamaha RXZ 135
1998 2T Honda NSR 150R
2000 2T Yamaha RX King 135
2002 4T Suzuki New Shogun 110R
2005 4T Suzuki ShogunSP 125R
2008 4T Minerva 150R
1994 2T Vespa VX 150 Super
1996 2T Yamaha RXZ 135
1998 2T Honda NSR 150R
2000 2T Yamaha RX King 135
2002 4T Suzuki New Shogun 110R
2005 4T Suzuki ShogunSP 125R
2008 4T Minerva 150R
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8856
- Joined: Fri Feb 14, 2003 9:05
- Location: Jakarta - Tangerang
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
waks hati hati bilang smaa bini kalo naik motor jangan ngebut ngebut kasian yg dibonceng tuh ntar meluk nya kenceng banget lageh
1991 4T Honda CG 125
1994 2T Vespa VX 150 Super
1996 2T Yamaha RXZ 135
1998 2T Honda NSR 150R
2000 2T Yamaha RX King 135
2002 4T Suzuki New Shogun 110R
2005 4T Suzuki ShogunSP 125R
2008 4T Minerva 150R
1994 2T Vespa VX 150 Super
1996 2T Yamaha RXZ 135
1998 2T Honda NSR 150R
2000 2T Yamaha RX King 135
2002 4T Suzuki New Shogun 110R
2005 4T Suzuki ShogunSP 125R
2008 4T Minerva 150R
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8856
- Joined: Fri Feb 14, 2003 9:05
- Location: Jakarta - Tangerang
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8856
- Joined: Fri Feb 14, 2003 9:05
- Location: Jakarta - Tangerang
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8856
- Joined: Fri Feb 14, 2003 9:05
- Location: Jakarta - Tangerang
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 309
- Joined: Wed Apr 09, 2003 3:59
- Location: Anywhere in front of you
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8856
- Joined: Fri Feb 14, 2003 9:05
- Location: Jakarta - Tangerang
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8856
- Joined: Fri Feb 14, 2003 9:05
- Location: Jakarta - Tangerang
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8856
- Joined: Fri Feb 14, 2003 9:05
- Location: Jakarta - Tangerang
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Tue Feb 18, 2003 7:38
- Location: Naik Turun Diatas Tungganganku
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 8856
- Joined: Fri Feb 14, 2003 9:05
- Location: Jakarta - Tangerang