All About MPV Jepang baru (Lafesta, [cencored], Serena C25 etc)

Segala mobil tipe minibus/station (Kijang, Kuda, Panther, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

All About MPV Jepang baru (Lafesta, [cencored], Serena C25 etc)

Post by szli »

Hi guys,

Supaya lebih banyak orang join, pls allow me to pindahkan discussi yang di Honda Edix ke topic yang baru ini.

First, abt C25. Kalau saya, sampai saat ini belum worry abt c25 coming out. Maybe ada teman yang ada clear info. Tapi saya sudah cari di internet, dan tidak ada satu pun artikel maupun gambar, spyshot yang indikasi C25 akan lahir. Not a single clue. So unless ada evidence, saya masih pendapat bahwa c25 may not even be in Nissan's drawingboard. Bisa aja Lafesta di prioritykan dulu, after a few years, mungkin c25 akan di ciptakan.

So Bung Conan and Obs, unless someone have got pictures or any articles, pls do not worry abt C25. Dan if I am Toru Hasegawa, sudah capek iklan banyak uang (lihat yang terakhir di Kompas yang half a page), masa dalam 1-2 tahun ke depan langsung ganti model ? Like I said, orang Nissan sudah bilang ama saya, new Serena minimal at least 4-6 years later. Ini saja belum confirm.

Sebenernya Serena di Jepang dan negara lain ngak terlalu hot lagi juga wajar. Di situ, Serena saingannya banyak dan bagus bagus. Also kan macetnya ngak seperti Indo (khususnya Jakarta) terlalu parah. So orang ambil mobil yang lebih sempit dan sporty its OK. Toh mereka bisa menikmatin mesinnya yang kencang di jalan yang lebih lancar.

I don't know abt others, tapi saya tidak akan mau pakai mobil yang meskipun new model dan bagus, tapi cabinya lebih sempit. Kena macet 2 jam ngak main main lo. Maybe jika negara lain macetnya lebih parah, orang baru akan lari ke model yang cabinnya luas.

Thats why di Singapore sedan laku keras. Di situ jarang macet parah dan travelling time cepat, Singapore kan a small city. Dan mereka tidak ada puncak atau tempat wisata yang perlu jalan jauh. So ngapain orang Singapore beli Serena yang kalah [cencored] ama macam Nissan Teana, Camry, BMW ? Different country, different conditions and needs.

Dan juga orang Singapore misalnya, keluarga kecil dan ngak seperti orang Indo yang suka kumpul ramai ramai ke tempat wisata atau ke mal. So ngapain beli minibus ? Di Indo, berapa kali lihat minibus di sesekin 10 orang entah ke mana.

Thats why up to now, ask me to drive a BMW or Mercy sedan, I say No thank U. Mungkin anda ngak percaya, tapi saya priority pertama bukan gengsi, tapi comfort in traffic jams. Factor lain adalah secondary.

Hmm. if price ngak jauh, mau ambil Lafesta, Serena c24 atau Toyota [cencored] ? Of course saya tidak akan main tembak dan langsung pilih c24. Saya coba cari banyak info dan picture di internet abt [cencored] dan Lafesta.

Pertama, infonya masih langka. Ke dua, paling jelas di website Toyota dan Nissan Jepang resmi. Tapi website mereka terlalu canggih. Loadingnya saja lama banget. Saya jadi stress dan pikir " Hey, I haven't got all day man ! " Mending website Astra ama Nissan Indo. Berapa detik langsung keluar gambarnya !

So pilihan saya saat ini just based on limited info yang saya ada :

1. Toyota [cencored] - Design cantik dan banyak new feature yang bagus seperti ruang masuk yang lega, soalnya pintu depan ama sliding door di gabung. Tanpa pilar B. Technology dan feature ngak usa bilang. Pasti Top !

Cuman lihat gambar, interiornya tetap pakai warna Dark Grey. Dan legroom dan kursi baris 3 kelihataanya ngak terlalu luas juga. I may be wrong, tapi lihat photo yang ada, itulah impression yang saya dapat. Dan katanya, [cencored] lebih kecil dikit dari Odyssey baru.

2. Nissan Lafesta - Pertama lihat designya, biasa biasa saja. Pantatnya agak aneh. Ngak exciting. Tapi lihat sunroofnya yang gila banget lebarnya, bikin saya agak excited. Sayang Serena c24 ngak ada sunroof, meskipun di Jepang ada versi twin sunroof.

Photo dalam Lafesta saya ngak ketemu. Jadi susah bilang lega atau ngak interiornya. Tapi lihat dimensinya, kelihataanya belum tentu lebih lega dari c24. Tech ama feature pasti sama dengan [cencored], up to date dan bagus. Toh mereka 2 minivan terbaru Toyota dan Nissan. Dan Lafesta pakai mesin MR20DE 2000 cc yang lebih canggih dari c24's SR20DE. Lebih irit 30 % lebih katanya !

Soooo, based on the limited info I got (dari experience, nothing beats climbing and seating inside the cabin of new cars for final feedback), pilihan saya adalah ....... Tetap Serena C24 yang saat ini !

U guys must think I am crazy or what. Let me tell U why I tetap pilih c24 yang bukan lagi fresh model. Here is what I like abt the c24 vs even new models :

1. Cabin LEGA. Every majalah automotif yang saya baca saat ini SEMUA bilang cabin c24 lega. Tidak ada yang berani bilang sempit atau biasa saja (ya asal jangan compare ama Caravel atau Alphard)

2. Semua bangku enak di dudukin. Apalagi kaptain seatnya. Meskipun celah di baris 2 artinya hilang satu potential passenger, tapi plusnya cabin jadi rasanya lebih luas, terbuka dan mewah. Coba jika Alphard baris 2nya di sambung, kesan mewah juga turun kan ?)

Dan juga saya suka banget ama meja foldable yang di baris 1. Istri saya tiap kali bisa taro tasnya di situ, dan saya bisa taro up to 4 minuman. Atau mau taro apa saja, sampah tissue di situ juga bisa. Its a simple but very useful mini table.

Legroom juga no complaints. Saya sudah duduk di baris 3 semua minibus medium (kapsul, Innova, Stream, Kuda, Panther etc. etc.) Legroom c24 as good as any if not better than most of these guys.

3. Headroom. Ini dia yang controversial. Tinggi memang mengorbankan high speed handling, tapi for me yang no.1 kan comfort. Dan untuk yang takut kena syndrome cabin-claustrophobia seperti saya, ini lah antidot no.1 untuk penyakit ini.

Si [cencored], Odyssey dan Lafesta semuanya lebih pendek. When [cencored] / Lafesta sampai di Indo, I will re-evaluate, tapi dengan selisih tinggi 10 cm lebih, sulit di bayangkan headroom mereka bisa lebih luas. Why is the Alphard so spacious ? This monster has a height of more than 1900 mm ! Demikian Vito dan Caravelle, juga tingginya main di angka tinggi.

Mobil kotak dan tinggi memang ada yang ngak suka. Pernah ada orang showroom yang bilang, mobil macam Serena / Voxy / Noah mirip mobil Jenazah, for carrying dead people's coffins ! Oh my God ! Commentar yang sangat kejam ! Dia kan jual Odyssey, ngak stok Voxy / Noah.

Dan memang mobil aerodynamic lebih [cencored] dan glamourous. Tapi once again, untuk saya, COMFORT is everything. Mau bilang c24 mirip mobil angkut or what, I don't care.

What is my dream minivan ? Maube someday some ATPM will make this one :

Panjang : 4600 mm
Lebar : 1750 mm
Tinggi : 1850 mm
Ground clearance : 180 mm
Fuel Tank 70 litres.
Twin Airbag, ABS, EBD, BA
Interior Cream.

Mesin 2000 cc with high low rpm torque, with variable valve timing / CVT
Tiga baris untuk 8 orang, tapi posisi tengah baris 2 bisa di separate jadi meja, creating a corridor for 7 seater. Si Elgrand ada feature ini. Sangat useful !

Flat floor concept, jadi harus FWD.

Harga : 230 juta. 170 juta pasti dapatnya ngak banyak. Fair lah ! Mau mobil enak, feature complit dan cuman mau bayar 150 juta, maybe in Heaven bisa dapat !

If only I can be a minivan designer !

So friends, nanti ada lebih banyak picture of [cencored] dan Lafesta, pls paste in this forum. And also if ada clue abt c25.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Re: All About MPV Jepang baru (Lafesta, [cencored], Serena C25 etc

Post by conan »

szli wrote:Hi guys,

Supaya lebih banyak orang join, pls allow me to pindahkan discussi yang di Honda Edix ke topic yang baru ini.
Thanks telah membuat thread ini, bung Szli. Mari kita lanjutkan disini :D
First, abt C25. Kalau saya, sampai saat ini belum worry abt c25 coming out. Maybe ada teman yang ada clear info. Tapi saya sudah cari di internet, dan tidak ada satu pun artikel maupun gambar, spyshot yang indikasi C25 akan lahir. Not a single clue. So unless ada evidence, saya masih pendapat bahwa c25 may not even be in Nissan's drawingboard. Bisa aja Lafesta di prioritykan dulu, after a few years, mungkin c25 akan di ciptakan.
Maaf bung Szli, tapi kesimpulan Anda ini non-sense. Mengapa?

Pertama :
Setiap jenis mobil akan di-design ulang setelah lifespan-nya habis. Kebanyakan mobil Jepang sekarang, setiap 5 tahun sekali (dulu 4 tahun). Mobil2 Eropa, setiap 6 tahun sekali. Mengapa di-design ulang, padahal setiap membuat generasi baru membutuhkan cost besar? Karena setiap model akan mengalami penurunan tingkat penjualan setelah beberapa tahun. Orang akan mulai bosan dan penjualan akan kalah oleh model2 pesaingnya. Ini adalah kewajiban carmaker dan sekaligus memenuhi tuntutan pasar. Dan jangan lupa, keputusan tentang redesign C25 adalah berdasarkan performance-nya di pasar utamanya : Jepang (dimana Nissan menjual jutaan unit mobil per tahunnya), dan bukan Indonesia (target 10-12,000 unit tahun ini). Pasar mobil Indonesia sangat kecil dibanding Jepang, jangan dibandingkan dari jumlah penduduk atau luas wilayahnya. Berbicara pasar mobil Indonesia, hampir praktis hanya kota2 besar di pulau Jawa. Berbicara pabrik mobil, praktis hanya sebesar Jabotabek. Itu pun kebanyakan hanya sarana perakitan, yang benar2 diproduksi di Indonesia misalnya Innova dan Avanza.

Nah, di Jepang dan negara2 Asia lain, seperti dilaporkan bung Herry, penjualan Serena C24 sudah sangat surut. Umurnya saja sudah 5 tahun, bandingkan dengan Noah/Voxy yang masih segar misalnya. Nissan Japan sudah sangat desperate membutuhkan re-design Serena. Sebuah model mobil yang tidak di-redesign berarti model itu gagal dan pantas diganti dengan model lain yang sama sekali baru, atau tidak ada penggantinya sama sekali. Contoh? Toyota Corona.
Sedangkan Lafesta, berada di kelas berbeda. Pesaing Lafesta adalah [cencored], sedangkan yang harus dihadapi Serena adalah Noah/Voxy yang memiliki karakteristik sama. Apakah karena masih ada X-Trail, Nissan tidak mau membuat Murano bermesin sama 2.5L?

Lihat BMW seri-3 (E46) yang dulu diluncurkan tahun 1999. Penjualannya sekarang pun sebenarnya masih cukup bagus. Apakah dengan demikian, BMW akan menunda re-design generasi berikutnya? Tidak. Seri E90 akan diluncurkan pada tahun 2005 (tepat 6 tahun).
Kalau Nissan tidak me-redesign Serena C24 (yang, jangan lupa, adalah model keluaran tahun 1999 dan bukan 2004), mereka sama saja dengan Astra yang terus menjual Kijang kapsul selama 7 tahun (1997-2004). Bahkan umur Kijang kapsul pun hanya 7 tahun, apakah Serena C24 mau dipertahankan selama 8-9 tahun? Tidak mungkin. Bukankah selama ini sering dikeluhkan tentang model Kijang yang tidak diganti2?

Kedua, walau Anda tidak menemukan apapun tentang C25, bukan berarti C25 tidak sedang dikerjakan. Wajar saja jika tidak ada banyak info tentang C25, karena seperti Anda katakan, di negara2 lain antusiasme terhadap mobil jenis Van tidak setinggi di Indo, misalnya. Apakah prototype sebuah Van yang terlihat di jalanan akan menimbulkan kehebohan di internet dan majalah2 mobil? Never. Kalau info tentang next generation Nissan Skyline GTR, misalnya, tentu banyak. Spy pic mobil2 sport baru atau misalnya BMW seri 3 sedang testing di track, banyak. Tentu tidak ada spy pic C25 di track, karena sebuah Van tidak di-testing demikian. Bahkan sedan2 seperti Accord, Camry juga jarang ada spy pic-nya, biasanya publik pun baru melihat pertama kali ya ketika launching-nya.
So Bung Conan and Obs, unless someone have got pictures or any articles, pls do not worry abt C25.
Oya, ini info tentang C25 dari sebuah majalah mobil Jepang :
It will be out in Sept. 2005 in Japan. It will not have big headlights like the C24 and it would look a bit sportier....there will be either an MR20DE engine or a 2.5 litre QR25DE engine.
Dan if I am Toru Hasegawa, sudah capek iklan banyak uang (lihat yang terakhir di Kompas yang half a page), masa dalam 1-2 tahun ke depan langsung ganti model ? Like I said, orang Nissan sudah bilang ama saya, new Serena minimal at least 4-6 years later. Ini saja belum confirm.
Maaf bung Szli, tapi Anda terlalu memandang tinggi Mr. Hasegawa dan orang2 Nissan Indonesia. Mereka hanya bertugas memilih model apa yang bisa laris dijual di Indonesia dari model2 yang sudah ada di Jepang. Maksudku, mereka hanya mengurus sales di Indonesia, sama sekali tidak terlibat dalam proses redesign model2 Nissan di Jepang. Mereka hanya 'tahu jadi' dan jual. That's it.

Aku selalu bertanya, mengapa Nissan tidak menunggu setahun lagi, dan meluncurkan C25 saja? Menurutku, pertama) Nissan Indonesia terburu2 ingin 'ikut merasakan walaupun sedikit' pasar MPV sebelum dikuasai sepenuhnya oleh Innova, juga terdorong oleh rencana Honda memasukkan Odyssey. Padahal, kalau menunggu setahun dan menjual C25 yang bermesin 2.5L dengan harga 250-270 jutaan misalnya, aku yakin akan lebih laris daripada Innova 2.7L (karena C25 lebih lega) dan Odyssey yang 2.4L (karena C25 lebih lega DAN murah). Tidak perlu berhadapan langsung dengan Innova murah dan orang2 pun tidak akan membandingkan Innova vs Serena seperti sekarang, karena mereka tahu C25 berada satu kelas di atas Innova.

Kedua), penjualan C24 yang sudah sangat surut di Jepang dan negara2 Asia timur. Jadi Nissan 'membuang' stok C24 ke negara2 ASEAN. Bung Szli mengatakan Nissan akan menjual C24 disini selama 4-5 tahun ke depan. Mungkin saja, jika stok inventory C24 bisa cukup, sebelum pabrik Serena di Jepang mulai memproduksi C25. Ingat, C24 hanya dirakit di negara2 ASEAN dan bukan diproduksi. Astra pun berhenti membuat Kijang kapsul karena pabrik Kijang sudah dirubah untuk memproduksi Innova. Jadi, kalau stok part2 C24 yang untuk dirakit akhirnya habis, misalnya dalam setahun karena laris manis, apa dong yang mau dikirim dari Jepang? C25, tentunya. Seandainya Nissan mau investasi besar seperti IMV-nya Toyota pun, pabrik baru itu tentu akan memproduksi MPV yang sama sekali baru, dan bukan C24 nantinya yang sudah sangat outdated. Contoh Toyota membuat Innova dan tidak terus membuat Kijang kapsul.
Let me tell U why I tetap pilih c24 yang bukan lagi fresh model. Here is what I like abt the c24 vs even new models :

1. Cabin LEGA.
2. Semua bangku enak di dudukin.
Legroom juga no complaints.
3. Headroom. Ini dia yang controversial.

Si [cencored], Odyssey dan Lafesta semuanya lebih pendek.
Tapi bung Szli, keunggulan2 C24 yang Anda sebut kan adalah keunggulan2 minivan secara umum dibanding MPV. Jadi, Toyota Noah/Voxy dan Serena C25 juga akan memiliki keunggulan ini. Dan yang Serena lama tidak punya, keunggulan yang bukan karena ruang(space) tapi karena teknologi C24 masih tahun 1999/2002. Sebaliknya, C25 akan memiliki keunggulan2 ini.
Contoh, 1) Mesin yang lebih bagus dan 30% lebih irit. 2) CVT yang lebih pintar (CVT baru Nissan diklaim sebagai satu dari dua terbaik di dunia. Satu lagi milik Audi). 3) Onboard computer untuk menghitung fuel consumption dll. 4) AC vents di semua baris termasuk baris ketiga, bahkan mungkin climate control. 5) Projector headlights, mungkin ada option Xenon? 6) mungkin ada option sunroof luar biasa lebar seperti di Lafesta? Mengapa tidak.
Styling juga aku yakin akan jauh lebih menarik, karena design C25 termasuk design baru setelah terjadi Renault-Nissan alliance (Carlos Ghosn era). Lihat saja Nissan Murano, Fuga, Tiida dll.
Dan harga C25 juga akan mirip dengan C24, karena seiring dengan waktu ongkos produksi akan turun, jadi bisa pakai teknologi2 baru dengan harga yang sama.
Bayangkan, jika hanya dengan menunggu setahun, dengan harga C24 kita bisa mendapatkan C25 dengan semua keunggulannya? :)

Bottomline, mengapa Nissan Indo tidak bersabar dan meluncurkan C25, sehingga selama 5-6 tahun ke depan setelah peluncurannya bisa menawarkan teknologi terbaru pada konsumen disini? Mengapa memilih menjual C24 yang telah berumur 5 tahun, dan berencana menjualnya selama 5 tahun lagi? Sayang sekali jika mereka menganggap sah-sah saja menjual model yang sudah oudated di negara lain, asalkan laris disini..toh jadi bisa menghabiskan stok yang tidak laku di negara lain.
menurutku, kita sebagai konsumen di Indo juga pantas mendapatkan model terbaru yang dijual di negara lain tanpa harus menunggu 'sisa stok' tahun2 terakhirnya beberapa tahun kemudian. Jika produsen2 German seperi Mercedes, Audi dan BMW bahkan Ferrari pun menghargai konsumen di Indo sebagai konsumen yang 'aware' akan perkembangan otomotif, mengapa Nissan tidak?

:)
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

Betul menurut BestCar Magazine Japan, C25 akan diluncurkan pada Sep 05, tapi sayangnya saya belum peroleh gambarnya (Mr. Conan, feel free to impress us..... :wink: ).

Cuman sebagai pemilik baru C24, gue deg-degan juga menantikan C25. Jangan jangan jauh lebih menarik (dari segi styling, kelegaan interior, kecanggihan fitur dan mesin) dari C24???:e-wall:

But we must be realistic. Siapa sih yang bisa setiap 2-3 tahun ganti mobil?? Mobil akan selalu tambah canggih dan menarik, but at the end of the day it is just that: a means of transport. Asal aman, nyaman, tidak rewel, dan tidak malu-maluin, any car is just fine...... :e-liar:
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

Menurut saya, bung conan ini salah satu orang pintar di SM (maksudnya bukan dukun loh). :lol:
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

szli wrote: Thats why up to now, ask me to drive a BMW or Mercy sedan, I say No thank U. Mungkin anda ngak percaya, tapi saya priority pertama bukan gengsi, tapi comfort in traffic jams. Factor lain adalah secondary.
Bung szli,
Cabin MB kan lega.
Apa benar serena lebih comfort, lebih hening waktu play tv/dvd/cd, lebih empuk suspensinya, lebih fun to drive dari MB ?
Sehingga mengemudi MB lebih stress daripada mengemudi serena ?
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

hdrw wrote:Apa benar serena lebih comfort, lebih hening waktu play tv/dvd/cd, lebih empuk suspensinya, lebih fun to drive dari MB ?
Sehingga mengemudi MB lebih stress daripada mengemudi serena ?
Kalau keheningan waktu play tv/dvd/cd, MB lebih unggul sedikit.

Keempukan suspensi, tergantung MB yang mana? Kalau A-Class jelas kalah . Tapi kalau E-Class sih lebih empuk.

Fun to drive - jelas MB sedan lebih stabil dalam kecepatan tinggi, tapi MB is not fun to drive either (like BMW)

Comfort - It's a different kind of comfort, artinya bukan hanya dari keempukan suspensi, keheningan kabin, tapi juga dari fleksibilitas dalam konfigurasi duduk. Artinya, kalau u sudah bosan duduk tegak, u bisa recline 30 derajat, 60 derajat, atau bahkan posisi tidur. Kalau sudah bosan lihat ke depan, u bisa putar bangku untuk lihat ke belakang. Pokoknya, ngak bakal bosan deh!
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

Kalau bangkunya diputar kebelakang berarti nyetirnya mesti pegang kaca spion dong. he he he.. bisa ajah nih bung obs.
Yang dikatakan bung szli ini kan mengemudi SEDAN Mercy (berarti C or E or S class bukan A class or M class), dan bukan jadi penumpang yang duduk di captain seat terus bisa diputar2.
Cabin MB dalam setiap class dibanding BMW dengan setiap seri yang sebanding, lebih lega dan suspensinya lebih empuk (tapi BMW menang di Handling dan akselerasi), kalau pernah drive BMW dan merasa terkungkung, belum tentu hal itu dialami jika drive MB.
Ngak semua orang yang mengemudi MB cuma karena gengsi, justru mungkin yang terbesar karena comfortnya itu loh. Enjoy banget. Mau macet atau lancar, plus cari parkir, ngak masalah tuh.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

OK Bung Conan. I got yr point. If really ada indikasi c25 akan keluar Sept. 2005, so be it.

Cuman, my case is, tahun 2004 I need a good MPV. C24 keluar dan size, cabin, featurenya cocok dengan apa yang saya ingin (especially banding MPV lain), dan juga mirip ama Noah yang saya suka waktu itu. So I " just do it ". Tunggu c25 lagi yang entah kapan keluar dan bentuknya like what, harganya like what ? Saya mah sudah ngak sabar lagi ingin beli MPV yang lebih OK dari Stream saya yang sempit itu.

Its like computer / handphone. Radion 9700 graphic card saya mungkin sekarang sudah kuno after cuman 1-2 tahun. But when I need it and like it, ah, I don't wait too long. Life is unpredictable. Who knows what tomorrow might bring ?

If U are not in a rush to get an MPV, ya U are the lucky one, anda bisa lihat c25, dan jika masuk nanti dan top banget, U can make all of us here Green with envy ! Don't forget the pictures !

Cuman, again, meskipun c25 next year keluar di Jepang, ada berapa point yang harus di consider :

1. Siapa tau c25 ceper, seperti Odyssey baru. Kan selera pasar Jepang beda ama Indo. Like Odyssey baru ceper for low height parking space di gedung Jepang. Nah, designer c25 tidak akan peduli kebutuhan Indo. Belum tentu lebih lega. Lebih canggih dan featurenya lebih OK sudah pasti, tapi cabin space and layout belum tentu. Lihat gambar c26 concept car Nissan jelas designya radikal dan futuristik, tapi low cabin height. Lebih cenderung ke sports MPV designya saya bilang.

2. Even after it is launched, Nissan belum tentu mau jual di Indo. Lihat Odyssey, sudah berapa generasi, Honda Prospect Motor Indonesia satu pun ngak pernah jual di sini. Only after a long time baru mereka next year mau jual Odyssey baru. Itu pun CBU yang mahal. Why not CKD ? Maybe CKD satu model lebih mahal dan repot dari yang kita sangka.

3. Toyota juga sama. Noah / Voxy yang lega dan masih fresh like U said di Jepang, Astra never even think abt selling these 2 MPVs. Mereka lagi sibuk with their IMV project.

4. Orang Nissan sudah tell me, Nissan Indonesia sekarang lagi sibuk prepare their version of IMV project. 3 years from now akan keluar new MPV design " Made in Indonesia ", targetnya, apalagi kalau bukan segment Kijang ! So dengan project ini yang sudah pasti menelan banyak biaya investasi, if I am Nissan, ngapain jual c25 di sini, kan ganggu penjualan my new MPV project. Thats why Toyota, dengan adanya Innova, saya berani bet, don't expect Astra to sell any other Toyota MPVs soon dengan harga 200 jutaan soon !

5. Yeah, jika c25 bagus, mungkin importir umum akan masukin. Tapi U know kan, harganya nanti seperti apa ? Minimal hampir 400 juta atau lebih ! Sebagus apapun, c25 yang mahal di jual importir umum itu ngak akan ganggu volume dan reputasi c24 sebagai MPV lega yang harganya masuk akal.

Better old c24 233 juta dari pada c25 yang abt 400 juta (too high ? I don't think so. Lihat Honda Edix yang kecil dan cuman 1700 cc, itupun sudah 300 juta), except if U have tons of money, but again if c25 400 jutaan, tanggung. Orang biasanya sudah sanggup keluar 400 jutaan untuk mobil kan kaya, mending tambah 100 lagi dan langsung naik kelas ke Alphard dong ?

So, the only worse case scenario is if 1 to 2 years from now, NMI CKD c25 dan jual dengan harga mirip c24, dan me and Mr. Obs will have to create a funeral for our " dead " c24s and cry on the altar there once a week !

Tapi dengan project baru Nissan Indonesia for killing Kijang, saya optimis mereka akan ikut cara Toyota, focus on local project, and forget abt selling new models yang keluar for domestic Japanese market.

Look at Toyota. Mobil mereka dan MPV sangat banyak di Jepang. Yang di jual di sini cuman berapa, paling si Previa yang CBU dan mahal itu ! Tidak ada MPV from Japan model yang harganya dekat dengan Kijang yang Astra jual.

If Nissan ngak ada project baru, I might be worried, tapi sudah jelas strategy mereka. c24 untuk pasar sekitar 250 juta. Nanti yang project baru ini mungkin untuk pasar 150-200 juta to attack Kijang ! If they sell c25 dengan harga 250 juta, not only will they anger c24 customers, tapi akan ganggu MPV baru mereka sendiri ! I don't think Carlos Ghosn is that rash. Toyota never did and Nissan will probably not too.

Bung hdrw, jangan salah paham. Saya mana berani bilang overall Serena lebih OK vs BMW dan Mercy. What I mean is jika kena macet parah ! Are U sure anda lebih betah di sedan gede apapun vs MPV lega jika lagi macet 2 jam ? (not including the prestige factor)

Jika ngak ada macet dan di freeway, of course stir sedan lega dan powerful like BMW dan Mercy paling nikmat. Mantap dan exhilirating. I know, soalnya saya pernah bawa my father's old (tahun 1998 I think) BMW 528 i A/T. Itu sedan interiornya gede dan lebar. Mau parkir aja agak nervous saya, soalnya lebar banget. Tapi again headroomnya limited. So untuk waktu lama, saya merasa cepat bosan. Dan juga untuk passenger, if I am not wrong, luxury sedan besar pun ngak bisa atur seatnya untuk jadi ranjang. Serena can do that. Big sedan I think ngak cukup space for making a bed.

So I mean MPV macam Serena have more options. Big sedan is only good for driving pleasure in freeway. Thats what I think. Pls feel free to disagree.

Again saya bukan anti Mercy / BMW. In fact, like I said, sesudah rasain taxi Mercy Vito di Singapura, ini MPV lega Mercy makes the Serena feel average. SANGAT LEGA interiornya ! U have to try this monster yrself baru bisa understand the feeling.

Saya ngak bisa pakai kata untuk descripe betapa enak naik Vito ini. Seperti naik atas Elephant ! Enak, feel confident juga, soalnya jelas Vito ini di jalan sangat dominant di sekitar mobil lain. Posisi seating juga tinggi, pandangan luas dan jendela besar give U feeling like U get in a luxury tourist bus ! U can't get this feeling in a sedan, big or small.

So jika saya mampu beli sedan mewah, I will still not do it. I mending beli Vito / Alphard atau Caravelle (harus di test dulu baru tau mana yang paling lega)

To sum up, bukan saya bilang duduk di big sedan no good. if not siapa like big boss mau beli. Bangku big luxury sedan pasti enak dan empuk. Its just that saya rasanya lebih betah lebih lama di mobil tinggi macam Serena / Vito vs sedans. Its my personal opinion. Anyway, meskipun sales sedan agak slow vs MPV / SUV, pasti ada orang yang die hard fan of sedan.
QiuQiu
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 37
Joined: Sat Oct 23, 2004 5:54

Post by QiuQiu »

Salah satu hal yang mempengaruhi pemilihan mobil adalah professi anda sekarang.
Jika misal anda seorang eksekutif, pemakaian MPV masih kurang lazim.
Bayangin saja anda ke kantor naik Alphard atau Serena.
Untuk eksekutif pilihannya tetap sedan atau SUV, bukan MPV
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Welcome on board Seraya Motors Qiu Qiu !

U are right abt that. Tapi banyak family minimum ada 2 mobil. Kalau saya bilang, paling bagus untuk Indonesia adalah mobil pertama SUV untuk ke kantor. Sedan juga of course sip, tapi ngak bisa berenang dan lewat jalan hancur. Of course if U are a high level executive, pasti mobilnya lebih dari 2. If that is the case, paling sip :

Car 1 : BMW / Mercy / Camry / Accord / Teana
Car 2 : X-Trail / CRV
Car 3 : Serena / Innova / etc.

For 2 car families, a sedan / or SUV and an MPV paling sip. One for office, the other weekend trips to malls or keluar kota ramai ramai pakai MPV multi seater. Urusan jadi beres !

Just that unless one is quite rich, BMW ama Mercy ada kelemahan besar, yaitu harga sparepart dan service mahal, bisa burn a hole di kantong. So unless uangnya banyak, kalau saya anjurkan tunda dulu ambil these 2 luxury brands till nanti sudah tuaan dan sudah kaya.

For me, saya rasa 2 mobil paling efficient. One for me dan one untuk istri / kid. Saya pakai Serena ke kantor ngak malu. Toh bukan mobil low status dan fasilitas lengkap. Stream juga MPV. So nanti Stream saya akan ganti dengan SUV, preferably 7-8 seater too (for increased flexibility) like macam Fortuner (hope baris 3 dia lega).

Why not sedan ? Dulu waktu saya masih umur 20 tahunan, pakainya sedan terus. Pertama Accord lama, then Accord Cielo 1992, BMW 320i tahun 1995, terus Galant ST (hiu) 1998. Makin lama lihat kondisi Jakarta yang makin macet dan sering banjir, saya lebih prefer SUV daripada sedan sekarang.
QiuQiu
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 37
Joined: Sat Oct 23, 2004 5:54

Post by QiuQiu »

szli wrote:Welcome on board Seraya Motors Qiu Qiu !

U are right abt that. Tapi banyak family minimum ada 2 mobil. Kalau saya bilang, paling bagus untuk Indonesia adalah mobil pertama SUV untuk ke kantor. Sedan juga of course sip, tapi ngak bisa berenang dan lewat jalan hancur. Of course if U are a high level executive, pasti mobilnya lebih dari 2. If that is the case, paling sip :

Car 1 : BMW / Mercy / Camry / Accord / Teana
Car 2 : X-Trail / CRV
Car 3 : Serena / Innova / etc.


Why not sedan ? Dulu waktu saya masih umur 20 tahunan, pakainya sedan terus. Pertama Accord lama, then Accord Cielo 1992, BMW 320i tahun 1995, terus Galant ST (hiu) 1998. Makin lama lihat kondisi Jakarta yang makin macet dan sering banjir, saya lebih prefer SUV daripada sedan sekarang.
Mengenai kondisi jalan yang rusak, banyak perusahaan yang membelikan eksekutifnya SUV premium, seperti misalnya Harrier, untuk menggantikan Mercy atau BMW seri 3-nya.

Sampai saat ini masih jarang company yang memberikan eksekutifnya mpv, mpv paling dibeli buat jemput tamu.

Mengenai mobil yang sedang dibicarakan, pasti tidak ada niat ATPM untuk merakitnya di sini.
Mengenai Serena, jika stock di Jepangnya habis, ada beberapa pertanyaan yang belum jelas.

Apakah setelah itu Serena akan diproduksi di Asean, sehingga CEPT dapat dinikmati sehingga harga akan lebih murah ?

Mengapa harus Serena ? Apakah Serena dianggap sudah sesuai dengan kebutuhan di sini ? Jika itu benar, harga Serena akan turun, yang kelihatannya scenario ini tidak mungkin.
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

QiuQiu wrote: Mengenai kondisi jalan yang rusak, banyak perusahaan yang membelikan eksekutifnya SUV premium, seperti misalnya Harrier, untuk menggantikan Mercy atau BMW seri 3-nya.
Maksudnya eksekutif adalah direktur? Vice President? Manager?
QiuQiu
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 37
Joined: Sat Oct 23, 2004 5:54

Post by QiuQiu »

observer wrote:
QiuQiu wrote: Mengenai kondisi jalan yang rusak, banyak perusahaan yang membelikan eksekutifnya SUV premium, seperti misalnya Harrier, untuk menggantikan Mercy atau BMW seri 3-nya.
Maksudnya eksekutif adalah direktur? Vice President? Manager?
Relatiflah, tergantung perusahaannya, kalau perusahaan besar, manajer-nya sudah diberi Mercy C Class atau BMW seri 3 atau mungkin SUV yang harganya mirip seperti misalnya Harrier sebagai alternatif.
Direktur / Eksekutifnya akan tetap pakai Mercy E/S Class atau BMW seri 5/7 buat jaga image perusahaan.

Kalau perusahaannya menengah, direktur / eksekutif-nya cukup pakai BMW seri 3 atau Mercy C Class, dan managernya pada pakai mobil jepang seperti corolla, civic atau CRV / Xtrail sebagai alternatif.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

In case ada teman di forum ini yang kirain saya fanatik ama Nissan (soalnya U know what), I want to stress again I am not.

In fact, ironically, mobil pertama yang saya beli pakai uang saya sendiri dan ambil keputusan sendiri (independent of family) is not a Nissan, dan its even a used car ! Sebenernya memang hampir lari ke Nissan. Waktu itu lagi pakai mobil bekas keluarga Galant S/T hiu. Istri suka SUV. Waktu itu yang baru dan murah kan Terrano Spirit. Kita tawar Nissan selisih sekitar 2-3 juta Nissan ngak kasih. Eh, akhirnya beli Hyundai Santa Fe M/T bekas. Pernah juga nawar berapa Trajet, tapi harganya ngak ketemu terus. Maybe Trajet better than Santa Fe, tapi pabriknya sama. I will never know.

Itu Santa Fe enak pakainya, cuman sayang too many mechanical problems. Pusing. So my first car purchase was a Dud ! Bad memories. In the meantime, Galant sudah di jual, beli Stream yang my 2nd car. Kali ini new dan awet mobilnya sampai sekarang. I don't know abt the other Korean cars, tapi my experience convinced me that Korea belum sepintar Jepang tentang making cars. I will never buy a Korean car again. Entah sampai kapan.

Can I say anything bad abt some Nissan cars ? Of course ! Terrano posisi stirnya dan bangkunya saya bilang kurang enak. Just awkward. Interiornya juga boring, old fashioned dan sempit. Sedan mereka yang lama like Sentra tampang jelek. So ngak heran Sentra gagal.

But ini Serena, OK lah. Saya ngak akan puji dia lagi. Nanti teman 2 mual ama saya ! All I can say is, before anyone make any judgement on her, tolong at least ke Nissan, have a test drive for at least 15 min, and then make yr judgement.

But if the Serena is a Korean car, bisa pusing saya. Suka interiornya, tapi kapok ama kasus Santa Fe saya. Even if I still want, istri pasti say No sampai mati. Quality is most important vs feature. Mobil lega percuma jika sering rusak.

Pernah naksir Ford Everest, tapi setelah lihat baris 3 yang sempit itu, saya say Good Bye Ford.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Btw bung Szli, aku senang dengan 'perdebatan' ini lho, dengan seringnya kita berbeda pendapat justru jadi bisa bertukar pikiran. Very inspiring :)

Btw kalau bung Szli meng-clarify bahwa beliau bukan fanatik Nissan, justru aku mau meng-clarify bahwa aku bukan anti-Nissan, malah sebaliknya, aku sangat mendukung Nissan (big fan of Carlos Ghosn, I am). Dan aku juga sangat suka Serena dengan semua alasan2 yang sama dengan bung Szli dan bung Observer. Aku berencana beli, tapi aku concern tentang Nissan Indo yang menjual C24 sebagai 'barang baru tahun 2004', padahal ketika melakukan study tentang Serena, mereka harusnya tahu dari pihak Nissan Jepang bahwa C25 sudah akan diluncurkan tahun 2005. Jika Nissan Indo menghargai konsumen Indo tentu mereka akan segera memasukkan C25 tahun depan, agar sesuai juga dengan slogan baru mereka 'Shift' (to) the future. Jika itu terjadi, membeli C24 tahun ini sama seperti membeli Kijang kapsul tahun terakhir, padahal tahun ini keluar Innova. Atau yang lebih menyedihkan lagi, yang membeli Suzuki Every Plus seharga Rp 90-100 jutaan pada awal tahun ini, dan sekarang tiap melihat APV (yang jauh lebih bagus) hanya bisa menyesal. Karena aku tidak suka beli, jual, lalu beli lagi, maka aku sebenarnya ingin menunggu info tentang C25 sebelum memutuskan. Walau kemungkinannya, akhirnya tetap membeli C24, hahaha :?
But even if I do that, at least, aku ingin orang2 lain in the market for Serena juga boleh tahu tentang C25. Jangan dibodohi orang2 pemasaran Nissan Indo bahwa C24 is 'brand new', because the truth is, it's not.
I think people (read : future buyers) have the right to know. :)

Now I want to continue my arguing with Mr. Szli :)
Its like computer / handphone. Radion 9700 graphic card saya mungkin sekarang sudah kuno after cuman 1-2 tahun. But when I need it and like it, ah, I don't wait too long. Life is unpredictable. Who knows what tomorrow might bring ?
It's not that extreme, I believe. Misalnya, kita tahu bahwa sebuah Honda Civic diganti setiap 5 tahun sekali. Jadi rugi kalau membeli pada tahun kelima. Pada kasus Serena, kita tahu bahwa generasi pertama is 1993-1999, dan generasi kedua 1999-2005. Jika kita cukup jeli, tentu bisa memperkirakan bahwa kira2 tahun 2005 akan diganti lagi. This is what I did, and now we know that the C25 will be launched on September 2005. Soalnya aku ini tiap mau membeli sesuatu yang harganya cukup mahal, selalu sedikit banyak melakukan research tentang produk tersebut dan competitorsnya :)
If U are not in a rush to get an MPV, ya U are the lucky one, anda bisa lihat c25, dan jika masuk nanti dan top banget, U can make all of us here Green with envy ! Don't forget the pictures !
I really hope so, but there's a good possibility I will end up with a C24 like you. Then we can be green with envy together :mrgreen:
Cuman, again, meskipun c25 next year keluar di Jepang, ada berapa point yang harus di consider :

1. Siapa tau c25 ceper, seperti Odyssey baru. Kan selera pasar Jepang beda ama Indo. Like Odyssey baru ceper for low height parking space di gedung Jepang. Nah, designer c25 tidak akan peduli kebutuhan Indo. Belum tentu lebih lega. Lebih canggih dan featurenya lebih OK sudah pasti, tapi cabin space and layout belum tentu.
Aku yakin itu tidak mungkin, bung Szli. Pertama, line Serena sejak generasi pertama adalah Minivan. Minivan sudah pasti sangat tinggi, kalau tidak terlalu tinggi sudah masuk kelas MPV (Odyssey, Previa dll)
Dan Nissan sudah punya banyak MPV, tapi kelas Van hanya punya Elgrand dan Serena. Jadi, tidak mungkin C25 akan tiba2 menjadi MPV. Lagipula, C24 lebih besar baik panjang-lebar-tingginya daripada generasi pertama. Semua model mobil juga begitu, cenderung akan bertambah besar pada tiap generasi baru. Lihat saja ukuran Honda Accord sekarang dibandingkan dulu. Itu baru bicara eksterior. Kalau bicara interior, car designers selalu bisa menambah more space with clever ways or technologies. Lihat Honda Jazz dan Mercedes A-class. Serena C24 juga jauh lebih lega daripada generasi pertama. Aku sangat yakin, interior C25 akan lebih lega daripada C24. Walau mungkin tinggi total malah berkurang bila floornya lebih rendah, tapi aku yakin interior (headroom, legroom etc) akan lebih lega.
Kedua, walau odyssey baru lebih pendek daripada yang lama, tapi interiornya lebih tinggi. Karena lower floor. Dan walaupun dimensinya berubah, Odyssey masih cukup tinggi untuk dikategorikan MPV. Belum berubah menjadi sedan kan.
Lihat gambar c26 concept car Nissan jelas designya radikal dan futuristik, tapi low cabin height. Lebih cenderung ke sports MPV designya saya bilang.
Aduh, maaf tentang C26 itu, bung Szli. Please check out my post in the Honda Edix thread :)
2. Even after it is launched, Nissan belum tentu mau jual di Indo. Lihat Odyssey, sudah berapa generasi, Honda Prospect Motor Indonesia satu pun ngak pernah jual di sini. Only after a long time baru mereka next year mau jual Odyssey baru. Itu pun CBU yang mahal. Why not CKD ? Maybe CKD satu model lebih mahal dan repot dari yang kita sangka.
Mengapa tidak? Anda mungkin lupa, bahwa C24 sudah dirakit lokal?
Karena line perakitan untuk Serena C24 sudah ada, merakit C25 tidak berarti menambah line baru tapi menggunakan line C24. Asal satu model mobil sudah dirakit, tidak ada alasan mengapa generasi berikutnya tidak dirakit juga. Honda memang tidak merakit lokal Odyssey lama, jadi untuk Odyssey baru harus diputuskan dulu. Tapi model2 lain yang sudah dirakit, apakah pernah terputus? CRV baru segera bisa diluncurkan di sini karena telah ada line perakitan CRV lama. Setelah dirubah untuk merakit model baru tentu model lama tidak diproduksi lagi karena part2nya dari Jepang juga sudah berhenti diproduksi.
3. Toyota juga sama. Noah / Voxy yang lega dan masih fresh like U said di Jepang, Astra never even think abt selling these 2 MPVs. Mereka lagi sibuk with their IMV project.
Anda kan tahu sendiri bahwa Astra terlalu mengandalkan Kijang, bahkan untuk menjaga penjualan Kijang mereka tidak mau menjual model Toyota Jepang yang lain. Anda kan selalu mengeluh tentang Kijang, yang teknologinya kuno tapi dijual mahal? Nah, bayangkan jika C24, yang untuk ukuran MPV Jepang sekarang pun teknologinya sudah ketinggalan, dijual selama 5 tahun ke depan? Jadi Kijang kapsulnya Nissan, dong. Bahkan Astra pun sudah bergerak maju dengan Innova yang walaupun built to a budget, at least sudah memiliki beberapa teknologi modern juga.
4. Orang Nissan sudah tell me, Nissan Indonesia sekarang lagi sibuk prepare their version of IMV project. 3 years from now akan keluar new MPV design " Made in Indonesia ", targetnya, apalagi kalau bukan segment Kijang ! So dengan project ini yang sudah pasti menelan banyak biaya investasi, if I am Nissan, ngapain jual c25 di sini, kan ganggu penjualan my new MPV project. Thats why Toyota, dengan adanya Innova, saya berani bet, don't expect Astra to sell any other Toyota MPVs soon dengan harga 200 jutaan soon !
Bukankah pada awalnya kita menjadi mulai menghargai dan menyukai Nissan karena X-Trail, misalnya, memberikan nilai lebih, teknologi modern, daripada Kijang yang kuno tapi terus dijual Astra?

I don't want Nissan to become ANOTHER ASTRA.

Astra, karena ingin memproteksi Kijang, tidak mau menjual MPV Toyota lain. Padahal mereka bisa merakit Wish untuk melawan Stream.
Sekarang Nissan bisa maju karena banyaknya pilihan model2 mereka (dulu paling Terrano dan Sentra. Sekarang, X-Trail, Serena, Teana, 350Z dll). Apakah suatu saat Nissan akan menjadi seperti Astra? Bung Szli, Anda kan selalu bashing Toyota Indo dengan Kijangnya, bukankah seharusnya Anda justru mendukung Nissan untuk TIDAK menempuh jalan yang sama, dan meneruskan apa yang menjadi keunggulannya sekarang (model macam2 dan berkualitas)?
5. Yeah, jika c25 bagus, mungkin importir umum akan masukin. Tapi U know kan, harganya nanti seperti apa ? Minimal hampir 400 juta atau lebih ! Sebagus apapun, c25 yang mahal di jual importir umum itu ngak akan ganggu volume dan reputasi c24 sebagai MPV lega yang harganya masuk akal.


Anda berlebihan, tentu tidak akan sampai 400 juta, minimal harganya akan sama dengan Voxy dan Noah, tentu saja.
My point is, mengapa harus IU? Mengapa harus mengganggu C24? Karena C25 adalah PENGGANTI C24. Jika sudah ada, Nissan dong yang menjual? Nissan kan memiliki sarana untuk bisa menjual C25 dengan harga mirip C24 sekarang..karena dirakit lokal.
So, the only worse case scenario is if 1 to 2 years from now, NMI CKD c25 dan jual dengan harga mirip c24, dan me and Mr. Obs will have to create a funeral for our " dead " c24s and cry on the altar there once a week !
And if I eventually get a C24, I will join you two on the altar! Hahaha :mrgreen:
Tapi dengan project baru Nissan Indonesia for killing Kijang, saya optimis mereka akan ikut cara Toyota, focus on local project, and forget abt selling new models yang keluar for domestic Japanese market.
Then we will see ANOTHER Astra/Toyota. Focus on local project (Kijang) and just forget about new Japan models (that's why we never see Wish, Ist, Harrier etc etc here)
Focus on local project (Nissan Asean MPV) and forget about new Japan models (we'll never see new X-Trail, new Serena, new Murano?)
Aku tidak mau melihat Nissan menjadi begitu, dan selama ini aku setuju dengan Anda bung Szli, yang di banyak postingan Anda selalu mengkritik Toyota dan Kijangnya. Tapi sekarang Anda mendukung Nissan begitu juga, aku tidak setujuu :(
If they sell c25 dengan harga 250 juta, not only will they anger c24 customers, tapi akan ganggu MPV baru mereka sendiri ! I don't think Carlos Ghosn is that rash. Toyota never did and Nissan will probably not too.
First of all, I believe Mr Ghosn is busy dealing with bigger things (leading Nissan's new revival and Infiniti's launching in Europe, fixing quality issues in the USA and watching over the next Skyline GTR which will be sold globally) than the hundereds of C24 customers in Indo. :)

Secondly, If they sell c25 dengan harga 250 juta, not only will they anger c24 customers : this applies only in the Indonesia's case, where they screwed up by selling the C24 FOUR YEARS TOO LATE.

The Japanese customers waiting to replace their C24s with the new C25s will be very angry if Nissan Japan suddenly decide not to sell them the C25 for at another 4-5 years :mrgreen:
If they sell c25 dengan harga 250 juta, not only will they anger c24 customers, tapi akan ganggu MPV baru mereka sendiri !
Nah, di sini menurutku Anda salah mengerti, bung Szli. C25 seharusnya ADALAH MPV baru mereka sendiri. Bukan C24 dong?
Lagipula, lebih menguntungkan mana, menjual C24 seharga Rp 233 juta sebanyak stok tersedia, yang akan segera berhenti diproduksi, atau menjual C25 sebagai produk TERBARU seharga Rp 250 juta, yang sudah pasti akan lebih laku lagi daripada C24 sekarang? Mungkin bisa berlipat2, dan dengan versi Highway Star seharga Rp 300jutaan yang perlengkapannya lebih lengkap dari Highway Star sekarang, bukan tidak mungkin menyebabkan penjualan Alphard juga terganggu?
Dengan C24 sekarang, Nissan hanya 'ikut mencicipi' manisnya pasar MPV. Tapi dengan C25 dan pemasaran yang gencar, they could OWN the Japanese ATPM minivan market.

Lihat Suzuki. Menjual Every Plus dengan setengah hati, dan sekarang menyerbu pasar dengan APV. Mana yang lebih menguntungkan?

Serena C24 sekarang dipilih orang karena memberikan value of money yang bagus, mesin cukup dan interiornya lega. Serena tidak menghancurkan pasar Stream 2.0L atau Innova 2.7L dan new Honda Odyssey nanti
Bukan tidak mungkin, C25 can add 'flair' dan memberikan kesan WAH karena tampilan ekteriornya yang modern, dan menarik lebih banyak lagi calon pembeli Stream dan Odyssey. Nissan has all the means to lead them to more success. But will they use them?

:)
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

hdrw wrote:Menurut saya, bung conan ini salah satu orang pintar di SM (maksudnya bukan dukun loh). :lol:
Hahaha, bung Hdrw, Anda bisa saja. Tidak juga, aku biasa2 saja seperti yang lain.

Kalau bung Chalupa memang orang pintar tuh..tapi maksudnya dukun :mrgreen: :mrgreen:

Btw bung Chalupa, dikau pernah visit thread ini gak ya? :)
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Fine debate indeed. As long as we watch our language. Ada satu kata " If 2 persons always agree, one of them is not necessary " !

As for the c26 trick U pulled off, untung saya ngak terlalu pusing banding bung obs. Waktu saya lihat gambar c26 di internet, saya langsung pikir, this is NO Serena successor. What the hell is this radikal car ? Jadi saya ngak takut lihat c26 itu.

Mr. Obs, are you OK ? Need to call medical attention ? :)

Mungkin let me and other friends here help U make up yr mind abt the c25. Jika ngak keberatan, maybe anda bisa answer my mini questionaire (saya ngak minta yr real name or address, and all facts will be treated strictly confidential !), so don't worry :

1. Anggota family anda berapa orang including anda ?

2. Condisi jalan yang anda pakai to and from home / office ? (unless U are one of the lucky guys yang sudah retire)

3. Anda puas dengan 7 seater atau anda jauh lebih suka 8 seater, meskipun artinya middle row ngak ada corridor, menurunkan rasa lega dan mewahnya.

4. How many cars do U have now ? Tipe apa saja dan which members of yr family uses what ? (again don't worry, kita semua will not know yr real identity) Malah saya sering cerita my story. Friends di sini sudah apal mungkin profile saya dan what cars I own.

5. Sekarang car fleet anda sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan keluarga anda ? (that is urgency of needing a new car)

6. Ada mobil yang anda punya sekarang yang anda sudah sebal dan kepengin cepat jual dan perlu a quick car replacement soon ? How soon ? Why ?

7. On a scale of 1 to 10 (10 paling suka), c24 anda kasih score berapa ?

8. Have U test driven the c24 ? Pros and consnya apa ? Paling penting, c24 ada weakness, and what are they ? How critical are those weaknesses ? why ?

Any other facts abt yr story will be helpful.

My point is saya setuju, kemungkinan besar c25 seharusnya lebih bagus dari c24. Tapi at some point in our lives, certain things can't wait. Questionaire di atas is to assist U in making up yr mind, mau ambil c24 sekarang atau tunggu c25.

Anyway, kalau saya bilang, meskipun c24 is old in Japan, tapi dari segi tech dan feature ngak kuno juga. Lihat mesinnya. Meskipun ngak ada macam VTEC, tapi mari kita banding ama mesin say Honda CRV 2000 cc i-VTEC. Mesin Honda ini kan kita semua akui sangat advanced.

Nah, kita sekarang banding ama mesin c24 yang juga 2000 cc. Power outputnya nyaris sama, dan torsinya juga nyaris sama. Main di rpm range yang juga mirip. Fuel consumption juga ngak beda jauh banget.

Sooo. This tells me that mesin c24 lumayan bagus kan ? Figures can't lie. Lihat kapsul vs Innova. Power dan torsinya beda jauh, due to big tech gap. Dan c24 ada pakai CVT juga. Dan juga ada twin airbags and complete set of seatbelts.

AC no climate control ? I think thats not true. My Serena c24 ada control knob yang saya bisa perintah mau berapa suhu derajat. Tinggal activate the Auto mode, dan ACnya akan atur secara automatis suhu cabin dan keep the temperature stable. Is this climate control ? Unless saya salah.

Jadi meskipun c24 old, tapi my mind selalu pikirnya gini " Almost everythings already there, apalagi sih yang saya mau, 8 airbags ? or 180 Hp for 2000 cc engine ? ". Dan all this package comes for only 233 juta OTR. Cukup fair kan ? In short, c24 saya rasa sudah more than enough for Indonesia conditions.

Anyway, sudah pasti c25 pakai new engine MR20DE yang katanya 30% lebih irit. But, here is the big BUT, jika c25 di semua aspect jauh lebih advanced, I think kita should expect a bigger premium. Again depends on yr needs. Are U ready to pay more for better engine dan feature ? How much more ?

Terus terang, jika c25 sekarang ada, tapi lebih dari 275 juta, saya tidak akan berani beli. Too expensive for me. Sebenernya 275 for my c24 HS saja saya agak sakit hati, cuman bonus featurenya banyak dan sebanding dengan harganya. So saya berani.

A few days ago di taman anggrek, ada satu Alphard antri di depan saya. Dia lagi nonton TV dan anaknya lagi main PS. Wah, saya senyum. I juga ada TV loh ! PS mah lainkali saya juga bisa pasang. Dan oh, si Alphard masih pakai spion untuk belakang. I punya sudah rear view camera. Cuman kalah size saja. OK lah !

Maybe one might say, lo, kok Innova yang lebih advanced harganya kok sama ama kapsul ? Nah, ini dia, kasusnya beda. We all should know by know kapsul Krista yang 197 juta itu GROSSLY OVERVALUED ! So Toyota sekarang naik ke VVT-i dan tetap bisa jual 204.5 juta itu no surprise at all. It should have been like that since 1997 !

The c24 is NOT overvalued. Tech dia ama harganya sudah on PAR. So mau naik tech seharusnya lebih mahal.

Anyway, just because c25 keluar dan c24 berhenti produksi belum tentu artinya c24 jadi mati.

Look at Innova vs kapsul. Meskipun Innova lebih advanced, tapi gara gara cabinya Innova ngak lebih pintar dan lega dari kapsul, malah sekarang kapsul jadi macam classic car. Harga bekasnya malah tetap bagus, soalnya pecinta kapsul ngak bisa beli baru lagi. Ini saja tech gapnya besar. Dan c25 ama c24 tech gapnya seharusnya ngak terlalu besar banget. Jadi seharusnya c24 ngak cepat basi dong.

It all depends on how the c25 is. Jika lebih advanced, tapi ada feature c24 yang c25 ngak improve much or malah kurang, yang banyak orang suka, mungkin c24 will become like kapsul sekarang, cherished and loved.

Well, the final decision is yours ! Anda jika benar ngak perlu van dengan cepat, dan jika kesan c24 for U cuman not so impressed, then memang makes sense to wait for c25.

Tapi, if U are like me, butuh mobil baru cepat, dan U like everything abt c24, no complaints at all, I see nothing wrong in buying the c24 now.

For me, yes, jika nanti c25 keluar dan bagus, paling agak iri dikit ama new owners c25. Tapi saya akan tetap happy, soalnya I love my c24 now. And I think cabin c24 sudah sangat lega, I don't think c25 can be much bigger, unless sizenya naik ke Elgrand size yang harganya sudah beda lagi. The only improvement in c25 is technology dan potentially features and apperance.

Jika anda cuman perlu satu mobil baru, who knows the Fortuner might be yr best bet. Tergantung cabin dia selega apa. Cuman saya ada feeling cabin Fortuner ngak selega c24 yang sekarang.

Why ? Total height Fortuner ngak mungkin lebih dari 1825 mm. Dua, ground clearancenya pasti lebih dari 160 mm Serena c24. So just do the maths, sisah ruang tinggi untuk cabin berapa.

Cuman, Fortuner pasti lebih pintar lewat jalan rusak dan banjir.

But U know something, saya makin lama perhatiin c24, dan saya notice, meskipun ini mobil cuman 160mm gc, tapi kok lihatnya lebih tinggi, dan juga air intake enginenya sangat tinggi. I think Serena could be a good swimmer also. More so than my Stream yang benar ceper.

So pls share more of yr story. 2 heads is better than 1. Kita semua bukan sales ATPM mana pun. Jika anda sedikit binggung abt car choice and timing, thats what friends in this forum are for, to give U a second opinion.

If c25 keluar dan bagus / murah, hell, saya tinggal jual Stream dan ambil c25. So I will have a c24 dan c25 ! Tapi istri saya pasti say no dan bilang saya gila ! 2 Serenas ! Dia sih maunya satu Van dan satu SUV. Makes sense sih sebenernya.

Last comment. Anda bisa ambil kertas, divide it into 2 columns. Left tulis feature c24 yang anda sekarang puas. Di right hand side tulis potential improvement untuk c25 (U have to guess what Nissan will do to the c25). Nah, after that anda lihat, is it a big improvement ?

Heres my version :

Bentuk : c24 - saya sudah suka. c25, yeah mungkin better, but since I sudah suka c24, ya hanggap saja seperti another beautiful girl U kenal but can't marry ! Actually U can marry the c25, cuman later, say 3 years later, if U want.

Mesin : c25 mungkin 30% lebih irit, tapi jika harganya beda say 30 juta saja, man, 30 juta sudah bisa beli 12,245 litres of Pertamax. Assumsi mesin c24 1:8. Sudah bisa untuk 97,960 km ! Thats a lot of petrol ! So 30% improvement no big deal, unless of course harganya sama. I doubt it.

Safety feature : c24 twin airbags / complete. c25 mau pasang berapa airbags lagi ? 8-10. Do U need more than 2 airbags ?

Brake : c24 sudah ABS / EBD / BA. C25 mau pasang apalagi, ikutin Mercy ? Pasang VSC or whatever gizmos lagi yang naikan harga ? Again is ABS / EBD / BA cukup untuk anda ? For me, its enough.

Cabin : c24 sudah lega. Anda estimate how much more lega can c25 get, assumsi sizenya ngak naik banyak lagi. Tinggi c24 sudah 1825. c25 mau berapa ? 1950 ? Nanti ngak bisa masuk Taman Anggrek loh !

Lebar, c24 1695 mm. c25 mau ke berapa ? 1850 mm ? Nanti parkir susah, terlalu gemuk. Maybe 1750 seperti CRV ? Hah, saya tahu rasanya CRV, 1750 ama 1695 ngak terlalu beda jauh deh.

GC. c24 160 mm. c25 mau berapa ? 190 mm ? Cabin jadi sempit. Turun ke 130 mm ? Terlalu rendah nanti, gampang mentok polisi tidur, dan lebih gampang kena banjir.

Pintu : c24 sliding already. Unless anda lebih suka conventional, dan harap c25 demikian.

AC system. c24 sudah double blower dan ada auto temp control. c25 pasang triple blower ? quadruple blower ? Do U need more than double blower ?

Seat config : c24 2-2-3. Semua enak. Bisa jadi ranjang lagi. c25 2-3-3, 2-4-4 (unlikely) ? Mungkin juga 2-2-3. Or 2-3-3. Do U want 2-3-3 ?

OK. Mail saya sudah cukup panjang. My point is, c24 sudah lumayan well balanced and well designed. Bilang dia kuno dan macam outcast dari Jepang ya kasihan juga kan ? Its still a lot better than many MPVs here for her price.

Well, pls tell us yr final decision. We'll support U whatever U decide.
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

szli wrote:Mr. Obs, are you OK ? Need to call medical attention ? :)
After all that head banging?!! I forgot.... did I take the down payment from the used car dealer (for my Serena)??

Anyway, Mr. Szli, I'm quite impressed by u. Begitu anda mengambil keputusan, anda belain mati-matian :snipersmile:

Akan menarik untuk melihat kesetiaanmu kepada Serena akan bertahan berapa lama. 1 tahun? 3 tahun?

Kalau bagi saya, the biggest thrill is in the planning/selection process. Begitu mobilnya sudah dibawa pulang, half of the excitement is already gone! I'm serious!

A word of advice for Mr. Szli, don't take Mr. Conan's word at face value. Aku ngak percaya kalau dia consider buying C24. :e-naughty:
Dugaanku dia lebih suka mobil ceper, bervelg besar, model seperti Odyssey, ya gak Mr. Conan?
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

observer wrote:A word of advice for Mr. Szli, don't take Mr. Conan's word at face value. Aku ngak percaya kalau dia consider buying C24. :e-naughty:
Dugaanku dia lebih suka mobil ceper, bervelg besar, model seperti Odyssey, ya gak Mr. Conan?
Kekekeke...I can see that my prank has left a big scar, kekekeke :mrgreen:
Btw, aku salut dengan kemampuan Mr. Observer dalam membuat hipotesis, benar2 sesuai dengan namanya! :e-clap:
Waduh Mr. Observer, Anda membuatku jadi membayangkan new Odyssey dengan velg 18"...tapi kalau yang satu ini, Anda juga pasti suka kan! Kekekeke :mrgreen:
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

1. Anggota family anda berapa orang including anda ?
4 orang, tapi kalau menghitung saudara2 dan teman2 dekat yang suka travel bersama, mudah sekali terkumpul 8-9 orang..
2. Condisi jalan yang anda pakai to and from home / office ? (unless U are one of the lucky guys yang sudah retire)
Tidak terlalu buruk, umumnya jalan di Indo ini.
3. Anda puas dengan 7 seater atau anda jauh lebih suka 8 seater, meskipun artinya middle row ngak ada corridor, menurunkan rasa lega dan mewahnya.
Sangat menginginkan yang 7-seater (ber-captain seat dan jadinya bisa diputar menghadap third row seat). Satu tempat duduk terkorbankan tidak masalah, malah menjadi nilai tambah.
4. How many cars do U have now ? Tipe apa saja dan which members of yr family uses what ?
Dua, dipakai bergantian sesuai keperluan. Satu buah sedan Honda dan satu lagi, ehem, model yang disebali sekaligus diandalkan, yang rasanya tiap orang Indo punya atau pernah punya satu :mrgreen:
5. Sekarang car fleet anda sudah lebih dari cukup untuk kebutuhan keluarga anda ? (that is urgency of needing a new car)
Not urgent, but that could change.
6. Ada mobil yang anda punya sekarang yang anda sudah sebal dan kepengin cepat jual dan perlu a quick car replacement soon ? How soon ? Why ?
Ada :mrgreen: Sebalnya eh sebabnya sudah tidak perlu dikatakan lagi :mrgreen:
7. On a scale of 1 to 10 (10 paling suka), c24 anda kasih score berapa ?
Hmm.. 7.5?
8. Have U test driven the c24 ? Pros and consnya apa ? Paling penting, c24 ada weakness, and what are they ? How critical are those weaknesses ? why ?
Belum test-drive, makanya aku belum pernah komentar soal performanya.

C24's weaknesses :

1. Exterior design yang sangat outdated (subjective matter).
Design lampu depan dan grille belum memiliki ciri corporate look Nissan today. Kaca2 jendela kurang besar, apalagi jendela baris ketiga. Bagian belakang tidak berkarakter. Moncong depan bisa dibuat lebih pendek lagi jika mesin baru lebih compact. Very critical karena untuk dipakai cukup lama (minimal 5-6 tahun). Apalagi jika dalam setahun setelah beli sudah tersedia C25 di pasaran (baik IU ataupun ATPM).

2. Velg 15" terlalu kecil, ban-nya juga (maaf kalau salah). Minimal 16" dengan ban 205/60 atau 215/60. Pretty critical, karena jika ingin mengganti velg+ban harus mengeluarkan biaya tambahan, dan ban standar terpaksa didiamkan.

3. Meter gauges yang sangat tidak menarik untuk mobil berharga Rp 275 juta. Juga letak tuas transmisi yang bergaya truk Amerika. Idealnya di dash. Critical jika dibandingkan mobil lain yang lebih murah (Innova type V yang sudah Optitron, atau Honda Stream), tidak terlalu critical jika tidak dibanding2kan.

4. Tidak adanya AC vents untuk penumpang baris ketiga. Sangat critical supaya tidak ada yang berebut tempat dan yang merasa terkorbankan duduk di baris ketiga, apalagi jika cuaca sangat terik.

5. Dimensi Serena sekarang (C24) : Panjang 4590 mm, Lebar 1695 mm dan tinggi 1825 mm dengan ground clearance 160 mm dan berat 1560 kg. Tapi wheelbasenya hanya 2695 mm, bandingkan dengan Voxy yang wheelbasenya 2825 mm walaupun panjangnya hanya 4560 mm. Jika C24 dilihat dari samping, akan terlihat kalau roda belakangnya sedikit terlalu ke depan, sehingga overhang belakang terlalu panjang. Wheelbase lebih panjang dan overhang lebih pendek memberikan handling yang lebih baik. Selain itu, dengan berat 1560 kg Serena memiliki tenaga = 147 HP/1.560 ton = 94.2 HP per ton. Bandingkan dengan Voxy yang beratnya hanya 1480 kg, memiliki tenaga = 152 HP/1.480 ton = 102.7 HP per ton.

Any other facts abt yr story will be helpful.
I happen to know that the next generation model will be available in less than a year... :mrgreen:
Anyway, kalau saya bilang, meskipun c24 is old in Japan, tapi dari segi tech dan feature ngak kuno juga. Lihat mesinnya. Meskipun ngak ada macam VTEC, tapi mari kita banding ama mesin say Honda CRV 2000 cc i-VTEC. Mesin Honda ini kan kita semua akui sangat advanced.

Nah, kita sekarang banding ama mesin c24 yang juga 2000 cc. Power outputnya nyaris sama, dan torsinya juga nyaris sama. Main di rpm range yang juga mirip. Fuel consumption juga ngak beda jauh banget.
Ya, tapi itu jika dilihat hanya dari performa. Mesin baru lebih rendah emissionnya dan lebih ecosistem friendly. I'm a green guy, big supporter of more environmental friendly technology. :mrgreen: (<- this emoticon is made from the code 'mrgreen' :mrgreen:)
AC no climate control ? I think thats not true. My Serena c24 ada control knob yang saya bisa perintah mau berapa suhu derajat. Tinggal activate the Auto mode, dan ACnya akan atur secara automatis suhu cabin dan keep the temperature stable. Is this climate control ? Unless saya salah.
Maaf, maksud aku dual zone AC. Soalnya aku punya satu teman yang tidak tahan dingin and yang lain yang tidak tahan panas. Kalau dalam perjalanan panjang jadinya mereka bergantian turning on and off the AC. Memaksa tubuh bekerja extra dalam beradaptasi saja :mrgreen:
Jadi meskipun c24 old, tapi my mind selalu pikirnya gini " Almost everythings already there, apalagi sih yang saya mau, 8 airbags ? or 180 Hp for 2000 cc engine ? ". Dan all this package comes for only 233 juta OTR. Cukup fair kan ? In short, c24 saya rasa sudah more than enough for Indonesia conditions.
Well, I want a fresh design which would last its lifespan. Jangan baru beli setahun lalu sudah outdated. Karena sekarang saja sebenarnya sudah cukup outdated, karena sudah berumur 5 tahun. Di Malaysia masih mending, diluncurkan sejak tahun 2001..
Anyway, sudah pasti c25 pakai new engine MR20DE yang katanya 30% lebih irit. But, here is the big BUT, jika c25 di semua aspect jauh lebih advanced, I think kita should expect a bigger premium. Again depends on yr needs. Are U ready to pay more for better engine dan feature ? How much more ?
Noo, tidak begitu. Kemajuan teknologi tidak berbanding lurus dengan harganya. Kalau tiap generasi naik banyak, harga mobil sekarang sudah mahal sekali.
Jangan lupa, mesin C24 adalah teknologi tahun 1999. Enam tahun kemudian (2005), teknologi sudah berkembang dan cost efficiency sudah semakin meningkat.
Begini bung Szli, sebenarnya dengan harga yang Anda bayarkan untuk C24 Anda, Anda bisa membeli sebuah Voxy/Noah seandainya mereka dirakit disini. Makanya di negara2 lain dimana C24 sudah ada sejak 1999, orang2 tidak mau membeli C24 lagi karena dengan harganya sekarang, sebenarnya sudah overpriced karena barang yang ditawarkan sudah outdated. You paid 2004 money for a 1999 car.
Terus terang, jika c25 sekarang ada, tapi lebih dari 275 juta, saya tidak akan berani beli. Too expensive for me. Sebenernya 275 for my c24 HS saja saya agak sakit hati, cuman bonus featurenya banyak dan sebanding dengan harganya. So saya berani.
Well, sebenarnya perbedaan Rp 42 juta itu terlalu besar hanya untuk leather seat, electric sliding door (single, not dual kan?), parking camera and monitor, chrome grille etc. Kalau tidak salah Mr. Caldina pernah posting harga2 feature2 ini jika dipasang sendiri.
Menurut perkiraanku, jika dirakit lokal C25 bisa dijual sekitar Rp 250 jutaan untuk versi standar dan Rp 290 jutaan untuk versi Highway Star, with more options than available today. Kalau masuk lewat IU versi standarnya mungkin Rp 290-300 jutaan.

Oya, ada iklan IU di Kompas yang menjual Toyota Voxy dengan harga Rp 290 juta On The Road. Feature2nya :
- ABS + Double Airbag
- AC Multi Zone (Oh, ada! Ini dia yang aku mau. Semoga C25 juga ada)
- Radio Tape + CD
- Leather Seat
- Fog Lamp
- Chrome grille and Dual Garnish
- Front and side curtain

Bagi yang tertarik, IU-adalah Auto Plaza (021-3103040). Ditunggu review-nya :mrgreen:
A few days ago di taman anggrek, ada satu Alphard antri di depan saya. Dia lagi nonton TV dan anaknya lagi main PS. Wah, saya senyum. I juga ada TV loh ! PS mah lainkali saya juga bisa pasang. Dan oh, si Alphard masih pakai spion untuk belakang. I punya sudah rear view camera. Cuman kalah size saja. OK lah !
Kalau ini aku setuju sekali! :) :)
Maybe one might say, lo, kok Innova yang lebih advanced harganya kok sama ama kapsul ? Nah, ini dia, kasusnya beda. We all should know by know kapsul Krista yang 197 juta itu GROSSLY OVERVALUED ! So Toyota sekarang naik ke VVT-i dan tetap bisa jual 204.5 juta itu no surprise at all. It should have been like that since 1997 !
Maybe one might say, lo, kok C25 yang lebih advanced harganya kok sama ama C24 ? Nah, ini dia, kasusnya beda. We all should know by now C24 yang 233 juta itu GROSSLY OVERVALUED ! So Nissan sekarang naik ke variable-valve dan tetap bisa jual 250 juta itu no surprise at all. It should have been like that since 2004! :)
The c24 is NOT overvalued. Tech dia ama harganya sudah on PAR. So mau naik tech seharusnya lebih mahal.
The C24 IS overvalued. Karena harganya harga tahun 2004, mobilnya generasi tahun 1999. Dulu saja Nissan sudah untung, apalagi sekarang. Cost produksi C24 sekarang, 5 years later, sudah jauh lebih rendah. Karena produk yang diproduksi teknologinya sudah lama. Pada kasus normal, margin dari hal ini terimbangi dengan tingkat penjualan yang juga lebih rendah pada tahun sekarang. Hal ini berlaku pada pembukuan Nissan Japan dan bukan Nissan Indonesia.
Nah, tahun depan baru worth it. Beli dengan harga 2005 untuk mobil berteknologi 2005 juga.
Anyway, just because c25 keluar dan c24 berhenti produksi belum tentu artinya c24 jadi mati.

Look at Innova vs kapsul. Meskipun Innova lebih advanced, tapi gara gara cabinya Innova ngak lebih pintar dan lega dari kapsul, malah sekarang kapsul jadi macam classic car. Harga bekasnya malah tetap bagus, soalnya pecinta kapsul ngak bisa beli baru lagi. Ini saja tech gapnya besar. Dan c25 ama c24 tech gapnya seharusnya ngak terlalu besar banget. Jadi seharusnya c24 ngak cepat basi dong.
Apakah setelah C24 keluar, C23 (=generasi pertama) tetap hidup?
Apakah setelah Vios keluar, Soluna tetap hidup? Tidak, karena Vios dibuat untuk MENGGANTIKAN Soluna. Seperti halnya C25 dibuat untuk menggantikan C24, dan C24 menggantikan C23.

Basi mungkin tidak, tapi line produksi sudah berhenti memproduksi barang lama dan sudah memproduksi barang baru. Jadi berapa banyak C24 lagi yang bisa dijual Nissan Indo, tergantung berapa banyak stok yang mereka bisa kumpulkan dari sekarang.
Worst case scenario, Nissan Indo menjual C25 pada kuarter pertama 2006, maka model C24 yang jumlahnya di jalan hanya sebanyak penjualan selama 1.5 tahun akan jadi basi. Seperti nasib Suzuki Every Plus setelah ada APV.

Btw, kasus Kijang kapsul/Innova tidak berlaku untuk keadaan ini. Karena Innova sebenarnya bukan kijang, tapi generasi pertama MPV IMV. Embel2 Kijang hanya dipakai karena Astra kuatir Innova tidak selaris kapsul. Sedangkan C25 adalah Serena juga, dan adalah improvement dari C24. Jadi pasti lebih pintar dan lebih lega.
It all depends on how the c25 is. Jika lebih advanced, tapi ada feature c24 yang c25 ngak improve much or malah kurang, yang banyak orang suka, mungkin c24 will become like kapsul sekarang, cherished and loved.
Ya, betul juga. Gosh, I can't wait to see the very first pic of the C25 :)
If c25 keluar dan bagus / murah, hell, saya tinggal jual Stream dan ambil c25. So I will have a c24 dan c25 ! Tapi istri saya pasti say no dan bilang saya gila ! 2 Serenas ! Dia sih maunya satu Van dan satu SUV. Makes sense sih sebenernya.
Istri Anda benar, bung Szli. Variety is the spice of life
Last comment. Anda bisa ambil kertas, divide it into 2 columns. Left tulis feature c24 yang anda sekarang puas. Di right hand side tulis potential improvement untuk c25 (U have to guess what Nissan will do to the c25). Nah, after that anda lihat, is it a big improvement ?
- Design lampu depan dan grille sudah mengadopsi Nissan's today corporate look. Mungkin mirip Nissan Tiida dicampur cues dari Lafesta. Lampu lebih sipit, dan moncong lebih pendek agar wheelbase bisa lebih panjang, improving interior space. Kaca2 jendela berukuran lebih besar dan batas jendela lebih rendah daripada C24 for more all-around visibility.

- Velg ukuran 16" atau bahkan optional 17" untuk versi Highway Star.

- Dual or even multi-zone AC, with triple-row AC vents or separate AC vents for each passenger.

- Even cleverer seating arrangements (the interior designers had 6 more years in the think tank, there's gotta be some improvements)

- Optional sunroof besar (Highway Star) seperti pada Lafesta. Dikombinasikan dengan kaca2 jendela yang lebih besar untuk membuat more 'airy atmosphere'. Apalagi jika semua dibuka di daerah sejuk seperti Puncak, wah.. :)

- Modern look for Meter gauges with metal ring inserts, kemungkinan mirip dengan milik Nissan Tiida/Tiida Latio. Tuas transmisi sepertinya tetap letaknya seperti sekarang tapi tuasnya lebih tebal, tidak sekurus sekarang. Letak monitor tetap di tengah seperti sekarang (seperti Lafesta). Bentuk dashboard dan penggunaan panel kayu secara minimalis seperti Nissan Tiida Latio, yang di-inspirasikan dari Teana. Warna plastic pada dash tetap greyish cream, sedikit lebih muda daripada sekarang.

- Mesin bertorsi lebih besar dan pada putaran rendah (ciri mesin Diesel. Paling ideal for city driving, modern diesel dikombinasikan dengan CVT transmission)

All that above for a similar to today's C24 price. A 5% increase is very acceptable.

:)
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
Last edited by conan on Thu Nov 11, 2004 17:59, edited 2 times in total.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Oya, ini pics Toyota Voxy atas permintaan bung Hdrw. Maaf lama, aku hampir saja lupa. Tapi ini bukan versi standarnya, sudah di-modif. Toyota Noah bentuknya sama, hanya berbeda lampunya saja.

Harga sekarang Rp 290 juta On the road, read more details in my post above

:)
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

More pics and details of Toyota Noah/Voxy.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

Terima kasih bung conan atas postingan foto2 voxy/noah nya
Benarkan saya bilang, anda orang pintar. (maksudnya bukan pintar ngomong loh).
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

observer wrote:Dugaanku dia lebih suka mobil ceper, bervelg besar, model seperti Odyssey, ya gak Mr. Conan?
:mrgreen:
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
User avatar
observer
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 873
Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03

Post by observer »

We Whew.......Ouch!! :silly: