Ad blocker detected: Our website is made possible by displaying online advertisements to our visitors. Please consider supporting us by disabling your ad blocker on our website.
Kuala Lumpur - Bila di Indonesia harga mobil hybrid masih sangat mahal karena dibebani pajak yang tinggi. Negara tetangga kita, Malaysia malah siap membebaskan semua kendaraan hybrid dan listrik dari beban pajak.
Dalam rencana anggaran yang dibacakan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak pada akhir pekan lalu, pemerintah Malaysia mengumumkan pembebasan penuh bea masuk dan 50 persen cukai mobil hybrid sampai 31 Desember 2010.
Dan untuk terus meningkatkan kepemilikan mobil hybrid, langkah itu diperpanjang sampai dengan Desember 31 Desember 2011.
Ini tentu berbeda dengan keadaan di Indonesia dimana pajak dimana mobil-mobil ramah lingkungan dengan sistem hybrid malah dikenai pajak dua kali lipat dari mobil biasa, karena memiliki mesin ganda
Katanya pemerintah mau hemat BBM...udah ada contoh, apakah ini masuk itung2annya di Indonesia? Berapa pengurangan pendapatan pajak vs irit subsidi + bersahabat thd lingkungan.
kadang saya juga aneh dg pikiran para pejabat di Indonesia om FM. sudah jelas ada tekhnologi yg dapat menghemat konsumsi BBM. kok malah gak dipake.
menurut logika saya yg awam dg mesin, di dalam mobil hybrid kan ada 2 jenis engine. mesin electric dan mesin bensin/solar. berarti kan konsumsi bbm bisa lebih irit karena untuk menggerakkan kendaraan dibantu oleh mesin electric. CMIIW
Last edited by Andrian on Tue Oct 19, 2010 3:04, edited 1 time in total.
miris juga sih.....boro2 kebijakan di seputar energi alternatif dan kendaraan hemat energi, sementara dr sisi pemerintah diberitakan mentri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) malah seperti tidak menguasai bidang yang ditanganinya....
Selain sempat mengecewakan rombongan menteri dari Jepang, sikap Darwin juga kerap mengecewakan sejumlah wartawan yang ngepos di lingkungan ESDM. Sebabnya, sebagai seorang menteri yang mengurusi urusan energi, ia dianggap tidak mengerti persoalan yang ada di kementerian yang ditanganinya.
Pernah sejumlah wartawan, seminggu setelah Darwin menjabat, bertanya mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan energi kepadanya. Tapi Darwin justru menghindar. Kemudian seorang ajudanya mengatakan, kalau Darwin akan mempelajari dulu pertanyaan-pertanyaan itu. "Maaf. Bapak mau belajar dulu ya," kata sang ajudan kepada wartawan. Sikap Darwin tersebut tentu saja membuat kecewa para wartawan yang ngepos di ESDM.
"Kita jadi gak ada berita saat itu. Padahal pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan saat itu sangat mudah. Menteri ini benar-benar aneh," jelas salah seorang wartawan harian ibukota kepada detikcom.
"It took Japan 40 years to become a great automotive nation. It took South Korea 20 years. I think it will take China as little as
10 to 15 years." ~ Giorgetto Giugiaro
@jalu : susah juga sih om. kalo jabatan berasal dari kompromi politik. seharusnya yg ditempatkan itu adalah orang2 yg benar2 menguasai / ahli dibidangnya. kalo spt ini kan bikin malu aja. masa sampe keluar kata2 " Bapak mau belajar dulu ya."
berarti selama ini ngapain?
IMHO....Padahal banyak tekhnologi yg dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. tekhnologi photocell u/energi surya salah satunya.
dibidang otomotive lebih banyak lagi. wacana menggunakan hydrogen sebagai bbm http://oto.detik.com/read/2010/10/18/17 ... masa-depan,
kendaraan mesin listrik, dll.
ini salah satunya : http://otomotif.kompas.com/read/2010/09 ... ai.Baterai.
mgkn gini skenarionya kali ya :
klo pajak mobil hybrid nol maka mobil ini akan laku.
klo mobil hybrid laku maka kunjungan ke pom bensin berkurang krn irit.
klo kunjungan ke pom bensin berkurang maka penjualan BBM berkurang jg.
krn itu p*rt*m*n* tekan pemerintah utk kasi pajak tinggi utk hybrid.
ada yg punya perbandingan harga mobil serupa, setipe atau sejenis antara yg konvensional ama hybrid?
apakah memang beda tipis harganya?
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
harusnya harga Prius mencapai 175.000 ringgit (Rp 504,4 juta), namun karena ketiadaan pajak, mobil hybrid terlaris di dunia itu kini harganya menjadi 140.149 ringgit (Rp404 juta) di Malaysia.
Sesungguhnya Pemerintah Indonesia setahun lalu juga pernah menyatakan niatnya memberlakukan insentif bagi mobil-mobil ramah lingkungan. Janji tersebut disampaikan oleh Menkeu Sri Mulyani waktu gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2009 lalu. Hanya saja hingga kini kabar itu tak terdengar lagi.
Toyota Astra Motor (TAM) saat ini juga meniagakan Toyota Prius di Indonesia yang diusung langsung CBU dari Jepang. “TAM belum memutuskan apakah Prius yang dijual di Indonesia akan diambil dari Thailand,†ujar Rouli Hasintongan Sijabat, Public Relation Manager TAM.
“Hanya saja, jika mengusung Prius dari Thailand, bea impornya tidak ada alis 0%, namun luxury tax tetap 20%,†tambah pria murah senyum ini.
Saat ini Prius dari Jepang terkena bea Impor 40%, banderol yang ditawarkan TAM Rp 589 juta. Jika Prius diambil dari Thailand prediksi dapurpacu.com harganya sekitar Rp 400 juta.
Thailand adalah negara ketiga setelah Jepang dan Cina yang dipercaya oleh Toyota Motor Co. sebagai basis produksi mobil yang ramah lingkungan ini.
Mungkin banyak diantara kita yang bingung apa maunya pemerintah saat ini. Mereka mencoba mengurang subsidi BBM, namun subsidi mereka u para pejabat makin diperbesar. Hal ini dapat dilihat dari CC mobil-mobil para pejabat yang sangat tidak sesuai u kondisi di Jakarta yang sering macet. CC makin tinggi, mobil nggak bisa ngebut jadinya makin boros, tapi mereka nggak peduli, karena sudah ada jatah BBM dari departemen.
Semestinya, mobil para pejabat itu adalah hybrid. So, pajak masuk dibebaskan, karena mereka pengguna langsung
Sandra129 wrote:Mungkin banyak diantara kita yang bingung apa maunya pemerintah saat ini. Mereka mencoba mengurang subsidi BBM, namun subsidi mereka u para pejabat makin diperbesar. Hal ini dapat dilihat dari CC mobil-mobil para pejabat yang sangat tidak sesuai u kondisi di Jakarta yang sering macet. CC makin tinggi, mobil nggak bisa ngebut jadinya makin boros, tapi mereka nggak peduli, karena sudah ada jatah BBM dari departemen.
Semestinya, mobil para pejabat itu adalah hybrid. So, pajak masuk dibebaskan, karena mereka pengguna langsung
Pemakaian BBM mobil pejabat kalo dilihat dr jumlahnya hanya segelintir yg tidak berarti - korupsinya, kongkalikongnya yg jauh lebih besar merugikan bangsa.
Maka dari itu, bagaimana agar kebijakan tidak salah. Ada cara Malaysia, ada cara Cina, ada cara Perancis, dst.Bagaimana cara Indonesia, itu yang penting. Terus terang, saya masih punya kenangan buruk ttg dispensasi pajak bagi "mobnas".
kalo ada harga murah, bisa jadi solusi baik nih,,, mobil super irit karena hybrid...
tp bisa jadi masuk ke kategori mobil mewah jadi pajeknya dinaekin,,,