Review iPad (tanpa gambar)

Forum untuk mengobrol hal-hal bebas.
Bisa dibuka oleh visitor dan member.

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
g4ndr1k
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 321
Joined: Thu Jan 14, 2010 23:53
Location: Jakarta
Daily Vehicle: BMW G80 M3

Review iPad (tanpa gambar)

Post by g4ndr1k »

Hari Rabu malem (28/4) kemaren iseng2 pergi ke Apple Store, eh ternyata mereka punya iPad 32GB. Langsung saja cepet2 aku bungkus (udah nafsu karena hari Sabtu sebelumnya sempet keliling2 ke BestBuy dan AppleStore... sold out semua... ada satu tempat yg masih punya stock, tapi tinggal yg 16GB)

Sambil nungguin temenku yg belanja, aku cari tempat duduk dan langsung buka dusnya. Seperti produk-produk Apple yg lain, packaging iPad sangat fungsional dan "user friendly" (nggak pakai acara sobek atau bingung).

iPad secara fisik sangat simple, cuman ada tombol power/sleep, home button, volume, colokan headset dan colokan buat sync. Bentuk juga pas, nggak kecil, nggak gede. Cuman menurutku, untuk fungsi2 yg disediakan, bobot iPad masih agak berat.

iPad langsung aku masukin ke protective case (dari Apple juga). Begitu dinyalain, logo Apple muncul, setelah itu minta dicolok ke iTune! @#$%^* Nggak bisa diapa2in deh... :frm_bang_head: terpaksa bengong dulu selama 1 jam (akhirnya ngobrol dgn mbak2 yg jaga Red Mango )

Begitu pulang, langsung update iTunes yg ada di MacBook Pro ku, 5 menit rasanya lama banget...

Setelah connect, harus isi registrasi pakai Apple ID, di situ juga ditanyain lokasi kita tinggal. Berhubung belum tahu implikasinya, lokasi aku tulis "Indonesia".

Selesai registrasi, iPad siap untuk dipakai... Begitu lihat aplikasi bawaan, aku langsung kecewa. Berbeda dengan komputer Apple yg aplikasi standardnya relatif lengkap (dibandingkan Windows) dan bisa langsung dipakai, iPad cuman ada browser (Safari), Calendar, Contacts, Mail, Maps (dari google), iPod (yg tentu saja nggak ada lagunya), YouTube, Photo, Video, AppStore dan Setting.

Kalau cuman mengandalkan aplikasi standard, iPad paling banter cuman bisa buat browsing, nyimpen kontak, bikin memo sederhana, fungsi calendar, lihat peta, dengerin lagu, muter film, lihat foto... bener2 nggak layak untuk perangkat seharga USD 599 (plus tax 8.25%).

Setelah setup wifi (dan ganti wall paper), aplikasi pertama yg aku coba adalah Safari... Wow! Layar-nya bagus banget, warnanya tajam (teknologi IPS). Browsing dengan layar multi touch bener2 wow! (maap kamso, maklum, nggak punya iPhone) Nggak ada lagi suara "krek krek krek" (jari kita yg scrolling mouse), cukup digeser saja pakai jari, mau nggedein atau ngecilin cukup pakai telunjuk dan jempol (pinching). Browsing "konvensional" (pakai mouse) jadi seraya nulis pakai mesin ketik manual, tidak praktis dan merepotkan.

Berhubung aplikasi standard bawaan garing, mau nggak mau kita harus cari sendiri aplikasi yang kita perlukan. Ada dua cara, masuk ke AppStore yg ada di iTunes (setelah itu harus sync) atau langsung masuk ke AppStore yang ada di iPad. Begitu aku "towel" (bingung istilahnya, biasanya bilang klik, tapi ini kan nggak pakai mouse) AppStore di iPad, langsung keluar error message "“App Store is not supported in your country” nah lho... ini pasti gara2 tadi pas register masukin Indonesia! Untung masih bisa dikoreksi. Tinggal masuk ke Setting - General - Reset - Reset Location Warning. Beres...

Untuk bisa mengakses AppStore, kita harus punya account iTunes. Langsung aja aku masukin account iTunes yg udah aku siapin (untung hari sebelumnya aku buka rekening di BoA, jadi bisa punya US credit card). Yang pertama aku lakukan adalah mencari aplikasi gratisan Aku download iBook, Kindle, FreeBook (ebook applications), ABC Player (bisa streaming gratis film2 dari ABC seperti Lost, Desperate Housewives, Grey's Anatomi), Pandora (radio internet) dan game gratisan. Aplikasi terdonlot dengan cepat (ada yg cuman beberapa detik saja) dan bisa langsung dipakai.

Aku bahas dulu aplikasi ebook yg aku pakai, yaitu iBooks (besutan Apple), Kindle (dari Amazon) dan FreeBooks (isinya buku2 klasik dan gratis).
iBooks bagus banget tampilannya. Buku yg didonlot akan terpajang di "rak buku". Tinggal ditowel aja kalau mau baca. Animasi pas kita buka halaman juga dahsyat. Seperti buka buku beneran. Apple emang jago kalau bikin yg kaya gini. Kalau ada kata2 yang nggak tahu artinya, tinggal ditutul pakai jari agak lama, maka akan keluar dictionary... keren.. Di iBooks juga banyak buku gratis, konyolnya kalau search, bisa muncul beberapa buku yang sama, ada yg gratis dan ada yg bayar, tentu saja aku pilih yg gratis he he he. Di iBooks kita juga bisa donlot contoh buku, lumayan, dikasih 50 halaman (nggak cuman secuil kaya di Amazon)

Kindle tampilannya sederhana tapi fungsional. Koleksi buku Kindle jauuuuh lebih banyak dibandingkan iBooks. Animasi waktu ganti halaman tidak seheboh iBooks. Harga buku sama dengan iBooks. Keunggulan Kindle dibandingkan iBooks adalah buku yg kita beli bisa di sync dengan maksimum 5 devices yg berbeda. Jadi sekali kita beli buku di Kindle, buku itu bisa dibaca pakai iPad, Kindle atau di komputer.

FreeBooks juga sederhana, isinya buku gratisan semua... dari Bible sampai Kamasutra ada semua... tinggal pilih dan donlot...

ABC Player juga asik... bisa pilih film seri besutan ABC, dari season pertama sampai yg sekarang ada... Begitu dipilih langsung bisa kita nikmati, nggak pakai acara nunggu donlot yg lama. Ada iklannya, tapi masih wajar. Kualitas gambar juga bagus, meskipun nggak sebagus kalau beli serial TV di iTunes.

Aku juga beli beberapa aplikasi seperti PaperDesk (buat corat-coret kalau pas meeting), dan Sorted (to do list).

Onscreen key board cukup memadai digunakan untuk balesin email dan browsing. Tapi kalau mau ngetik banyak, disarankan untuk beli keyboard external (bisa yg berupa docking - sekalian charging & sync atau yg wireless pakai bluetooth). Posisi paling nyaman adalah diletakkan di meja atau ditaruh di pangkuan. Sambil tiduran juga bisa, kaki ditekuk dan disandarkan di kaki. Kalau pakai satu tangan juga bisa, cuman ngetiknya pakai satu jari, buat taking note terlalu lambat. Kalau pakai dua jempol (seperti kalau ngetik pakai BB), bagian tengah agak sulit dijangkau, repot.

IMHO, iPad bener2 menyenangkan... sangat layak untuk dimiliki. Cuman harus diingat, iPad tidak bisa menggantikan komputer (baik netbook, notebook, laptop, ataupun PC). Aku pakai iPad untuk keperluan meeting, browsing, bikin to-do list, arrange calendar dan email. Di waktu luang bisa buat baca buku, maen game, nonton film dan dengerin musik. Sebelum punya iPad, aku harus bawa2 MacBook kalau mau meeting (aku nggak mau pakai kertas, go green ceritanya ). Bagiku MacBook berat dan merepotkan, apalagi kalau meeting seharian, harus cari colokan listrik.

iPad hanya cocok dimiliki bagi orang yg udah punya desktop atau portable pc (atau dua2nya). Jadi kalau mau main Mafia Wars atau Mobsters 2 mau nggak mau harus pakai komputer, soalnya Flash nggak jalan di iPad

iPad (menurutku) berada di antara notebook (atau dekstop) dan smartphone. Dengan kata lain, kalau mau kerja dengan nyaman, kita harus punya tiga2nya... Kalau pakai aplikasi agak berat, main game Flash, bisa pakai notebook (atau dekstop). Untuk kepereluan komunikasi harus pakai smartphone. Untuk digital organiser, ebook reader dan hiburan, saat ini jawabannya cuman satu: iPad.

Sekarang sedang lihat2 service VPN... supaya kalau iPad ini aku bawa pulang ke Indo, masih bisa akses ABC Player, Pandora, Kindle dan aplikasi2 lain yg cuman bisa dipakai di US doang :ungg:

Have a great weekend!

PS: maaf, belum bisa upload gambar, slot SD card dimasukkin koin oleh anakku :e-doh:
Enjoying life in the slow lane and driving in the sport+ mode 🤪
User avatar
afatchur
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 128
Joined: Sat Sep 26, 2009 14:02

Re: Review iPad (tanpa gambar)

Post by afatchur »

Mantabs reviewnya bro Gandrik. Kalau boleh nebak, asalnya Semarang ya? Pakai istilah 'kamso' hahaha saya orang Semarang soalnya.

Asyik juga berada di US pas iPad keluar ya. Ane kuliah dulu di UK tapi karena mahasiswa miskin menggantungkan diri pada beasiswa, jadi kenikmatan ane cuma liat konser2 metal saja. Selain itu transportasi umum di UK dan Eropa jauh lebih bagus dibandingkan US yg mobil oriented.

Terus terang ane tertarik juga sama iPad. Ane punya banyak buku pdf hasil donlod dan langganan [cencored], tapi males baca via komputer. Akhirnya ane hanya browsing yg menarik, dan mencetak yg diperlukan. Boros juga. Meski mencetak ya di kantor hehehe
Ane cek di bhinneka.com belum ada iPad, tapi kaget juga Macbook entry level cuma 8,5 juta, sementara Macbook Air sudah 14 jutaan.

Keluarga ane banyak pakai Mac. Adik dan suaminya yg di Tokyo pakai Mac. Adik dan suaminya di Ozi punya 2 Mac juga. Adik ane di Yogya pakai Mac juga. Sayangnya ane sudah pernah beli Sony Vaioo, punya laptop Asus, istri pakai netbook dan ane dikasih kantor Toshiba. Jadi apa business case buat beli Macbook atau iPad nih.
Salam kenal
User avatar
g4ndr1k
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 321
Joined: Thu Jan 14, 2010 23:53
Location: Jakarta
Daily Vehicle: BMW G80 M3

Re: Review iPad (tanpa gambar)

Post by g4ndr1k »

afatchur wrote:Mantabs reviewnya bro Gandrik. Kalau boleh nebak, asalnya Semarang ya? Pakai istilah 'kamso' hahaha saya orang Semarang soalnya.

Asyik juga berada di US pas iPad keluar ya. Ane kuliah dulu di UK tapi karena mahasiswa miskin menggantungkan diri pada beasiswa, jadi kenikmatan ane cuma liat konser2 metal saja. Selain itu transportasi umum di UK dan Eropa jauh lebih bagus dibandingkan US yg mobil oriented.

Terus terang ane tertarik juga sama iPad. Ane punya banyak buku pdf hasil donlod dan langganan [cencored], tapi males baca via komputer. Akhirnya ane hanya browsing yg menarik, dan mencetak yg diperlukan. Boros juga. Meski mencetak ya di kantor hehehe
Ane cek di bhinneka.com belum ada iPad, tapi kaget juga Macbook entry level cuma 8,5 juta, sementara Macbook Air sudah 14 jutaan.

Keluarga ane banyak pakai Mac. Adik dan suaminya yg di Tokyo pakai Mac. Adik dan suaminya di Ozi punya 2 Mac juga. Adik ane di Yogya pakai Mac juga. Sayangnya ane sudah pernah beli Sony Vaioo, punya laptop Asus, istri pakai netbook dan ane dikasih kantor Toshiba. Jadi apa business case buat beli Macbook atau iPad nih.
Salam kenal
Salam kenal juga... Mertuaku yg orang Semarang :upss:

Hi hi hi, business-nya sulit tuh... Aku sih business case paling kuat adalah ebook reader (memang belum punya, notebook terlalu berat) dan electronic organiser :ungg:
Enjoying life in the slow lane and driving in the sport+ mode 🤪
User avatar
afatchur
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 128
Joined: Sat Sep 26, 2009 14:02

Re: Review iPad (tanpa gambar)

Post by afatchur »

Bro Gandrik,
Apa iPad punya program pdf reader yg bisa reflow tulisannya? Semacam pdf reader di Windows Mobile versi lama. Dulu ane punya HP Ipaq lama, enak buat jadi pdf reader karena pdf yg dimasukkan bisa direflow.
Sekarang ane pakai Nokia E71, males BB-an. Kalau mau baca pdf, dimasukkan mobipocketreader dulu. Tulisan akan direflow.
Sayangnya layar E71 kurang gede
User avatar
g4ndr1k
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 321
Joined: Thu Jan 14, 2010 23:53
Location: Jakarta
Daily Vehicle: BMW G80 M3

Re: Review iPad (tanpa gambar)

Post by g4ndr1k »

Kalau cuman sekedar pdf viewer udah nggak usah beli aplikasi... tapi untuk reflow kayaknya harus beli aplikasi tambahan.

Program iPhone / iPad ada ribuan, kemungkinan besar satunya ada pdf reader yg bisa reflow.

Aku sendiri pakai iBook, Kindle dan FreeBooks buat baca ebook.
Enjoying life in the slow lane and driving in the sport+ mode 🤪