M5 vs CLS 55 AMG

[mpoezz]

(30/09/2004) - Meneruskan kejayaan model yang menjadi benchmark di segmennya bukan hal gampang. Kesalahan kecil bisa fatal akibatnya. Itu disadari betul oleh BMW M division ketika mengembangkan generasi terbaru ikon sport sedan, M5.

Cara paling aman memang memoles paket yang sudah jelas-jelas diterima dan sukses seperti generasi M5 terdahulu. Nyatanya mereka menggali dalam-dalam untuk mencari kemungkinan-kemungkinan baru yang bisa mempertegas kedigdayaan M5 di segmen sedan sport yang makin riuh dengan pendatang baru yang sangat pontensial.

Meskipun filosofi dasar, ‘kombinasi tampilan tidak mencolok dengan mesin berkinerja tinggi dan kenyaman sedan premium’ tetap dipertahankan tapi eksekusinya sangat berbeda, sangat berani dibandingkan leluhurnya.

Revolusi paling penting adalah membenamkan monster berkonfigurasi V-10 yang terinspirasi ajang F1 untuk melumatkan rival-rivalnya. Mengganti mesin V-8 berkapasitas 4.9 liter dengan 5.0 liter V-10 membawa M5 ke level baru yang belum pernah dicapai sebelumnya. Meskipun kapasitas mesin hanya naik tipis, tapi produksi power-nya naik 100hp menjadi 500hp. Ini berarti tiap satu liter ruang bakar menghasilkan 100hp, suatu pencapaian yang menjadi mimpi panjang M Division. Torsi juga naik menjadi 369 lb-ft yang terkonsentrasi di paruh pertama putaran mesinnya.

Konsep dasar mesin V-10 sama dengan pendahulunya; susunan silindernya berbentuk V dengan sudut 90 derajat, konstruksi dibangun dari logam ringan aluminum, dengan empat katup persilinder. Penyempurnaan dilakukan pada struktur didalamnya, variable valve timing alias double Vanos, electronically controlled individual throttle butterflies dan engine management system yang dirancang untuk mempertajam respon throttle.

Terobosan penting lain, BMW memilih bermain dengan mesin putaran tinggi daripada memakai turbocharged atau supercharged seperti pesaingnya Mercedes-Benz E55 AMG atau Audi RS6 untuk mendongkrak tenaga hingga 25%. Kabarnya putaran mesin M5 terbaru ini mencapai 8500rpm.

Buktinya terlihat dari akselerasi. M5 baru mencatat waktu 4.7 detik atau 0.6 detik lebih cepat dari pendahulunya. Lebih impresif adalah 0 – 120 mph yaitu 12.7 detik, atau berada di wilayah sport car. Meskipun top speed dibatas 155mph, namun Gerhard Richter, mastermind mesin V10 mengatakan bisa mendekati 185mph.

BMW juga mengawinkan mesin baru dengan sequential manual gearbox 7-speed baru yang jadi alternatif 7-speed manual. Pada tramisi sequential, perpindahan gigi dilakukan lewat dua tombol di palang kemudi atau menggunakan tuas biasa. Transmisi yang berbasis sequential manual gearbox 6-speed pada M3 itu juga menyiapkan 11 pilihan program karakter perpindahan gigi yang bisa dipilih pengemudi, 5 automatic modes dan 6 manual modes.

Power raksasa dialirkan ke limited-slip M differential yang mengukur perbedaan rotasi roda kiri dan kanan serta membagi power lewat electronically controlled clutch, tergantung pada level traksi. Gardan belakang dipasangkan dengan dynamic stability control and traction system generasi ke empat.

Meskipun menggunakan platform Seri 5, banyak komponennya dicomot dari Seri 7, termasuk parts gardan belakang dan rem. Distribusi berat 50:50. struktur penahan beban di depan pilar A dibuat dari aluminum dan baja ringan berkekuatan tinggi.

M5 juga menggunakan Active Steering system yang menjadi optional Seri 5.

Mercedes-Benz, rprodusen mobil mewah terbesar di dunia yang posisinya terancam oleh BMW, tidak ingin seluruh mata memandang M5 saja. Ditempat yang sama, di ajang yang sama, Paris Motor Show, pabrikan yang berbasis di Stuttgart ini menampilkan Mercedes-Benz CLS 55 AMG. Meskipun Mercedes-Benz menyebutnya sebagai coupe –karena tarikan garis atapnya- namun keberadaan pilar B menegaskan jati dirinya sebagai sedan saloon.

Dengan senjata serupa E55 AMG, M5 tak mampu digeser CLS 55 AMG. Dengan mesin V-8 5.5 liter supercharged, ---memproduksi 476hp dan 516lb-ft. Power jelas kalah, namun senjata sebenarnya adalah torsi raksasa. CLS 55 AMG menjanjikan daya akselerasi yang bisa jadi lawan serius M5 generasi ke empat ini.
Seperti sedan-sedan super keluaran AMG, power mesin dikirim ke roda lewat AMG Speedshift 5-speed automatic transmission. Pengemudi bisa memilih perpindahan gigi fully automatic atau manual. Perpindahan gigi fully automatic, perpindahan gigi bisa dilakukan lewat tombol dipalang kemudi seperti di Formula1 atau lewat tuas. Pada manual mode, pengemudi bisa memanfaatkan seluruh torsi yang dihasilkan mesin supercharged V8, tidak ada automatic downshift ketika beban penuh. Juga tidak otomatis naik ketika batas kecepatan tercapai sehingga pengemudi bisa memanfaatkan semua potensi mesin.

Menurut Mercedes-Benz, akselerasi dari diam hingga 100km hanya 4.7 detik dengan top speed dibatasi 155mph. Sistem suspensi udara yang diracik khusus oleh AMG menjadi jembatan dengan ban 255/40ZR yang membalut alloy wheel 18 inch.
Tampilan agresif bawaan CLS makin garang dengan body kit AMG yang terdiri dari front apron yang menyatu dengan lampu kabut, grille unik yang menyatu dengan logo Mercedes-Benz, side sills lebih lebar dan bumper belakang baru serta ujung knalpot kembar.

sory gambar nya ngak di masuk in heheheh abis koneksi nya agak lelet nih.
tapi yang pasti tambah seru aja nih persaingan dua pabrikan dunia ini yang 1 nya di sanjung pak cha yang 1 nya dihujat pak cha
tapi mereka punya 1 kesamaan walaupun mengaku pembuat mesin dan produsen mobil terbaik didunia yang selalu menelurkan mobil mobil terbaik tercepat dan terbagus di dunia.tapi di arena balapan tertinggi di bumi ini yaitu "F1" mereka ngak bisa mengalahkan sang juara bertahan ferari yang di supiri sama sekumi ato jangan2 talenta sekumi nya yang terlalu hebat saya berangan angan kalo sekumi balapan pake motor yamaha alpha 2R ato honda astrea jangan2 bisa mengalahkan mclaren-mercedes dan williams-bmw nih huhauhauhauha

[DigitALL]

Gw sih prefer M5 terbaru dibandingkan CLS 55... Itu karena model n performanya yang liar !