(UPDATE) Suzuki APV
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
- Location: in the globe
(UPDATE) Suzuki APV
Beberapa foto dibawah ini diambil waktu JMS kemaren,teman saya berbaik hati ngirimin kesaya krn dia tahu,saya gak bisa datang ke JMS..............

You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
- Location: in the globe
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
- Location: in the globe
Hasil tes dr tim otomotif online...
SUZUKI APV GX 2004
TEST DRIVE
MPV teranyar dari Suzuki ini menyimpan beberapa pertanyaan dari banyak orang. Selain hal 'standar' tentang performa, rasa penasaran tentang posisi mesin di bawah jok depan, menggelitik benak semua orang. Panas enggak ya? Bagaimana kemampuan kabin meredam suara mesin? Semuanya akan kami jawab di artikel tes ini.
RUANG DALAM LEGA
Menebus pertanyaan abnormal soal performa mobil pada umumnya, OTOMOTIF langsung melakukan sesi perjalanan lumayan jauh. Menempuh rute Jakarta-Bandung lewat Purwakarta, diharapkan juga akan hasil tes dengan berbagai variasi kondisi jalan. Beruntung, tes dilakukan saat long weekend, jadi ketemu jalan macet!
Pertama, menjawab pertanyaan 'tak standar'. Ternyata, prediksi kena 'sindrom pantat panas', khas minibus tak terjadi. Memang ketika antre saat jalanan macet, ada sedikit hawa hangat di bawah, tepatnya pada dinding di balik belakang betis penumpang depan, namun belum sampai taraf mengganggu. Itu pun dieliminasi semburan udara dingin AC yang sangat sejuk.
Raungan suara mesin pun mirip tunggangan dengan dapur pacu di depan (full bonnet). Perlu kerja sama dengan putaran mesin untuk mencari domisili mesin 'sebenarnya'. Begitu jarum takometer menyentuh angka 4.000 rpm ke atas, barulah suara mesin memberi tahu seisi kabin, lokasi mesin ada di kolong jok depan. Tampaknya, peredam suara dan panas dari Suzuki cukup sakti. Asalkan kualitas peredamannya ini bisa tetap sama selama bertahun-tahun dipakai.
Tin.. tiinn..! Tombol klakson dipencet, suaranya cukup keras terdengar hingga kabin. Maklum mobil ini semi-bonnet. Di balik 'hidung' peseknya ini, tersimpan radiator, kondensor AC serta peranti kemudi.
Dengan roda depan berada di depan penumpang paling depan (tak lagi di bawah penumpang seperti Carry Futura), bantingan suspensi tak mengocok perut. Konsekuensinya, ruang kaki di sisi kiri dan kanan, tersita untuk sepatbor depan.
Pada tipe GX ini (versi termewah), masing-masing jok di baris kedua dan ketiga bisa punya jatah sama, untuk tiga orang. Hanya, bantingan di bangku paling belakang terkena 'diskriminasi' ketika hanya diisi seorang saja. Begitu dimuat oleh lebih banyak orang, ayunan lembut yang sama bisa diraih, seperti penumpang di jok baris ke dua.
Kembali ke pertanyaan standar soal performa mesin. Tarikan di jalan datar dan menanjak cukup baik, karena mesin injeksi 1.500 cc ini cukup banyak memuntahkan tenaga memutar roda belakang. Rasio gigi transmisi dan gigi akhir pun memungkinkan berakselerasi cepat di tanjakan terjal sekitar Cikalong Wetan, Jabar.
Gerakan dan reaksi pengemudi di tikungan, cukup terbantu dengan posisi pengemudi yang cukup ergonomis. Posisinya pas untuk sebuah van, kaki tak terlalu tertekuk serta sudut kemudi yang dilengkapi power dan tilt steering ini, cukup miring ke depan. Sayang, kenyamanan mengemudi agak terganggu di malam hari, karena spion dalam tak dilengkapi fasilitas antisilau, ketika sorotan lampu dari belakang cukup mengganggu.
Stabilitas? Suspensi agak keras cukup menolong ketika melaju di tikungan. Dengan harga Rp 85 juta (GA) hingga Rp 115 juta (GX) on the road untuk DKI Jakarta, APV merupakan pilihan kendaraan keluarga yang baik. Tim OTOMOTIF
PT Indomobil Suzuki International Telp. (021) 8564530
SUZUKI APV GX 2004
TEST DRIVE
MPV teranyar dari Suzuki ini menyimpan beberapa pertanyaan dari banyak orang. Selain hal 'standar' tentang performa, rasa penasaran tentang posisi mesin di bawah jok depan, menggelitik benak semua orang. Panas enggak ya? Bagaimana kemampuan kabin meredam suara mesin? Semuanya akan kami jawab di artikel tes ini.
RUANG DALAM LEGA
Menebus pertanyaan abnormal soal performa mobil pada umumnya, OTOMOTIF langsung melakukan sesi perjalanan lumayan jauh. Menempuh rute Jakarta-Bandung lewat Purwakarta, diharapkan juga akan hasil tes dengan berbagai variasi kondisi jalan. Beruntung, tes dilakukan saat long weekend, jadi ketemu jalan macet!
Pertama, menjawab pertanyaan 'tak standar'. Ternyata, prediksi kena 'sindrom pantat panas', khas minibus tak terjadi. Memang ketika antre saat jalanan macet, ada sedikit hawa hangat di bawah, tepatnya pada dinding di balik belakang betis penumpang depan, namun belum sampai taraf mengganggu. Itu pun dieliminasi semburan udara dingin AC yang sangat sejuk.
Raungan suara mesin pun mirip tunggangan dengan dapur pacu di depan (full bonnet). Perlu kerja sama dengan putaran mesin untuk mencari domisili mesin 'sebenarnya'. Begitu jarum takometer menyentuh angka 4.000 rpm ke atas, barulah suara mesin memberi tahu seisi kabin, lokasi mesin ada di kolong jok depan. Tampaknya, peredam suara dan panas dari Suzuki cukup sakti. Asalkan kualitas peredamannya ini bisa tetap sama selama bertahun-tahun dipakai.
Tin.. tiinn..! Tombol klakson dipencet, suaranya cukup keras terdengar hingga kabin. Maklum mobil ini semi-bonnet. Di balik 'hidung' peseknya ini, tersimpan radiator, kondensor AC serta peranti kemudi.
Dengan roda depan berada di depan penumpang paling depan (tak lagi di bawah penumpang seperti Carry Futura), bantingan suspensi tak mengocok perut. Konsekuensinya, ruang kaki di sisi kiri dan kanan, tersita untuk sepatbor depan.
Pada tipe GX ini (versi termewah), masing-masing jok di baris kedua dan ketiga bisa punya jatah sama, untuk tiga orang. Hanya, bantingan di bangku paling belakang terkena 'diskriminasi' ketika hanya diisi seorang saja. Begitu dimuat oleh lebih banyak orang, ayunan lembut yang sama bisa diraih, seperti penumpang di jok baris ke dua.
Kembali ke pertanyaan standar soal performa mesin. Tarikan di jalan datar dan menanjak cukup baik, karena mesin injeksi 1.500 cc ini cukup banyak memuntahkan tenaga memutar roda belakang. Rasio gigi transmisi dan gigi akhir pun memungkinkan berakselerasi cepat di tanjakan terjal sekitar Cikalong Wetan, Jabar.
Gerakan dan reaksi pengemudi di tikungan, cukup terbantu dengan posisi pengemudi yang cukup ergonomis. Posisinya pas untuk sebuah van, kaki tak terlalu tertekuk serta sudut kemudi yang dilengkapi power dan tilt steering ini, cukup miring ke depan. Sayang, kenyamanan mengemudi agak terganggu di malam hari, karena spion dalam tak dilengkapi fasilitas antisilau, ketika sorotan lampu dari belakang cukup mengganggu.
Stabilitas? Suspensi agak keras cukup menolong ketika melaju di tikungan. Dengan harga Rp 85 juta (GA) hingga Rp 115 juta (GX) on the road untuk DKI Jakarta, APV merupakan pilihan kendaraan keluarga yang baik. Tim OTOMOTIF
PT Indomobil Suzuki International Telp. (021) 8564530
Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
- Location: in the globe
Inilah enaknya http://www.SerayaMotor.com kita bisa posting topik yg disukai,di up date sendiri dan di replay sendiri....
Berikut ini dr milist also.....
Kehadiran APV setidaknya memberi alternatif bagi penyuka mobil
berhidung dengan harga di bawah Rp100 juta seperti yang ditawarkan
Daihatsu dan Toyota. Bahkan, efek inden Xenia dan Avanza juga
mempengaruhi konsumen untuk pindah haluan ke APV.
Fenomena Baru
Kenyataannya, konsep mobil seperti disebut di atas sangat diterima
masyarakat Indonesia. Tetapi lebih dari itu, kepercayaan
internasional untuk memproduksi mobilnya di dalam negeri juga menjadi
penggerak roda perekonomian nasional. APV direncanakan akan
diproduksi sebanyak 70 ribu per tahun. Dari total tersebut proyeksi
ekspornya mencapai angka 30 ribu unit. Kondisi seperti ini menguatkan
fenomena baru industri otomotif nasional yang dimulai dengan produksi
Xenia dan Avanza.
APV, seperti yang diutarakan Soebronto Laras, president director PT
Indomobil Suzuki International, merupakan model baru. Disainnya
mengikuti karakter negara-negara di ASEAN walau cocok pula untuk
negara di belahan benua lain. Untuk bisa bersaing, maka 4 kriteria
harus menjadi dasar pembuatan APV. Keempat hal tersebut antara lain,
kualitas, harga bersaing di pasar global, ramah lingkungan, dan
memperhatikan aspek keselamatan.
Rencananya, APV masuk masa produksi pada pabrik Suzuki di Tambun,
Jawa Barat, Agustus mendatang. Pendistribusiannya baru dilakukan pada
September. Namun kiranya para diler Suzuki optimis, bahwa APV akan
banyak menyerap pasar kompetitornya walau tidak dipungkiri, bahwa
masa inden bisa saja terjadi.
Boxy
Disain APV lain dari kebanyakan MPV lainnya. Bahkan, bisa dikatakan
modelnya masuk dalam kategori van. Disain boxy menjadi dasar yang
dianut APV. Apa yang menyebabkan mobil ini jadi berbentuk kotak?
Salah satu penyebabnya adalah lokasi mesin yang tidak berada di
hidung mobil. APV menggunakan format middle engine. Lokasi mesin
tepatnya berada di bawah jok pengemudi. Kondisi ini membuat hidung
bisa dibuat pesek sehingga ruang kabin dapat dimaksimalkan. Efek
lainnya, bodi mobil jadi lebih tinggi.
Apakah konsep di atas menjadi masalah? Dengan tegas Soebronto Laras
maupun Aoshima, chief engineer APV, mengatakan tidak. Permasalahan
panas dan berisik tidak menjadi kendala pada APV karena peredamannya
sudah baik. Bagaimana melewati genangan air? Pihak Suzuki menempatkan
air intake setinggi 101cm sehingga risiko air masuk ke saluran
pemasok udara dapat diminimalkan.
Format mesin di bawah membuahkan kabin yang lega. Dimensi secara
keseluruhan pun lebih besar dari Xenia-Avanza. Sekalipun duduk di
bangku belakang, posisi lutut penumpang belakang masih bisa leluasa.
Hanya saja bagi pengemudi dan penumpang depan, kabin yang `dimajukan'
membuat rumah roda menyembul di kolong dasbor. Posisi kaki pun harus
dimiringkan ke sebelah dalam.
Disain boxy memberi warna baru mobil penumpang di Indonesia.
Tampaknya tren seperti ini kembali mencuat belakangan ini, sebutlah
sebelumnya Indomobil juga meluncurkan Nissan New Serena yang tampak
seperti Volkswagen Caravelle, atau di pasar mobil impor dari importir
umum yang tengah `dibanjiri' permintaan Toyota Alphard atau Nissan
Elgrand.
Harga Dan Mekanikal
Suzuki APV mempunyai 4 varian yang dibedakan berdasarkan fasilitasnya
dengan 9 pilihan warna metalik (silky silver, cool black, champagne
beige, twilight blue, shining red, cactus green, dark silver, bronze
brown, turquoise). Dimulai dari tipe GX, GL yang berkapasitas 8
penumpang, GA dan GE dengan kapasitas 7 penumpang. Kisaran harga yang
diberikan berdasarkan kelengkapannya mulai dari Rp85 juta- Rp115 juta
(on the road).
Sekalipun harganya bervariasi, ditinjau dari kapasitas mesin yang
diberikan semuanya sama. Suzuki memberi mesin G15A berkapasitas 1.500
cc. Mesin berkonfigurasi segaris empat silinder dengan 16 katup
tersebut menggunakan sistem multi point injection, distributorless
ignition. G15A merupakan mesin yang sama dengan mesin milik Suzuki
Carry. Bedanya terdapat pada kepala silinder, katup yang ada di Carry
berjumlah 2 per silinder. Begitu juga dengan sistem bahan bakarnya,
dimana Carry masih mengandalkan karburator. Tentu dari spesifikasi
seperti ini tenaga APV lebih besar dengan keluaran 67 kW pada 6.000
rpm dan torsi sebanyak 122 Nm pada 3.000 rpm. Ada sedikit perbedaan
pada APV ekspor. Mesin 1.500 cc tidak digunakan dan sebagai gantinya
Suzuki memilih mesin 1.600 cc.
Suzuki tidak menampilkan varian bertransmisi otomatis pada APV
seperti yang pernah diutarakan. Transmisi manual dengan 5 tingkat
kecepatan menjadi satu-satunya pilihan yang ada.
DATA TEKNIS
MODEL: Suzuki APV (GX)
ATPM: Indomobil Suzuki International
Produksi: CKD
Harga: Rp85 juta- Rp115 Juta
MESIN: G15A
Jumlah silinder dan katup: I-4, 16 katup
Diameter x langkah (mm): 75x84,5
Kapasitas(cc): 1.493
Tenaga maksimum(tk/rpm): 67/6.000
Torsi maksimum(Nm/rpm): 122/3.000
TRANSMISI: M/T CVT 5kecepatan
SUSPENSI
Depan: McPherson strut, coil spring
Belakang: Rigid axle, leaf spring
REM
Depan: cakram berventilasi
Belakang: tromol
BAN: 195/65R15
DIMENSI
Panjangxlebarxtinggi(mm): 4.155x1.655x1.430
Jarak sumbu roda(mm): 2.625
Jarak pijak dpn/blk(mm): 1.430/1.425
Kapasitas tangki(lt): 43
Berikut ini dr milist also.....
Kehadiran APV setidaknya memberi alternatif bagi penyuka mobil
berhidung dengan harga di bawah Rp100 juta seperti yang ditawarkan
Daihatsu dan Toyota. Bahkan, efek inden Xenia dan Avanza juga
mempengaruhi konsumen untuk pindah haluan ke APV.
Fenomena Baru
Kenyataannya, konsep mobil seperti disebut di atas sangat diterima
masyarakat Indonesia. Tetapi lebih dari itu, kepercayaan
internasional untuk memproduksi mobilnya di dalam negeri juga menjadi
penggerak roda perekonomian nasional. APV direncanakan akan
diproduksi sebanyak 70 ribu per tahun. Dari total tersebut proyeksi
ekspornya mencapai angka 30 ribu unit. Kondisi seperti ini menguatkan
fenomena baru industri otomotif nasional yang dimulai dengan produksi
Xenia dan Avanza.
APV, seperti yang diutarakan Soebronto Laras, president director PT
Indomobil Suzuki International, merupakan model baru. Disainnya
mengikuti karakter negara-negara di ASEAN walau cocok pula untuk
negara di belahan benua lain. Untuk bisa bersaing, maka 4 kriteria
harus menjadi dasar pembuatan APV. Keempat hal tersebut antara lain,
kualitas, harga bersaing di pasar global, ramah lingkungan, dan
memperhatikan aspek keselamatan.
Rencananya, APV masuk masa produksi pada pabrik Suzuki di Tambun,
Jawa Barat, Agustus mendatang. Pendistribusiannya baru dilakukan pada
September. Namun kiranya para diler Suzuki optimis, bahwa APV akan
banyak menyerap pasar kompetitornya walau tidak dipungkiri, bahwa
masa inden bisa saja terjadi.
Boxy
Disain APV lain dari kebanyakan MPV lainnya. Bahkan, bisa dikatakan
modelnya masuk dalam kategori van. Disain boxy menjadi dasar yang
dianut APV. Apa yang menyebabkan mobil ini jadi berbentuk kotak?
Salah satu penyebabnya adalah lokasi mesin yang tidak berada di
hidung mobil. APV menggunakan format middle engine. Lokasi mesin
tepatnya berada di bawah jok pengemudi. Kondisi ini membuat hidung
bisa dibuat pesek sehingga ruang kabin dapat dimaksimalkan. Efek
lainnya, bodi mobil jadi lebih tinggi.
Apakah konsep di atas menjadi masalah? Dengan tegas Soebronto Laras
maupun Aoshima, chief engineer APV, mengatakan tidak. Permasalahan
panas dan berisik tidak menjadi kendala pada APV karena peredamannya
sudah baik. Bagaimana melewati genangan air? Pihak Suzuki menempatkan
air intake setinggi 101cm sehingga risiko air masuk ke saluran
pemasok udara dapat diminimalkan.
Format mesin di bawah membuahkan kabin yang lega. Dimensi secara
keseluruhan pun lebih besar dari Xenia-Avanza. Sekalipun duduk di
bangku belakang, posisi lutut penumpang belakang masih bisa leluasa.
Hanya saja bagi pengemudi dan penumpang depan, kabin yang `dimajukan'
membuat rumah roda menyembul di kolong dasbor. Posisi kaki pun harus
dimiringkan ke sebelah dalam.
Disain boxy memberi warna baru mobil penumpang di Indonesia.
Tampaknya tren seperti ini kembali mencuat belakangan ini, sebutlah
sebelumnya Indomobil juga meluncurkan Nissan New Serena yang tampak
seperti Volkswagen Caravelle, atau di pasar mobil impor dari importir
umum yang tengah `dibanjiri' permintaan Toyota Alphard atau Nissan
Elgrand.
Harga Dan Mekanikal
Suzuki APV mempunyai 4 varian yang dibedakan berdasarkan fasilitasnya
dengan 9 pilihan warna metalik (silky silver, cool black, champagne
beige, twilight blue, shining red, cactus green, dark silver, bronze
brown, turquoise). Dimulai dari tipe GX, GL yang berkapasitas 8
penumpang, GA dan GE dengan kapasitas 7 penumpang. Kisaran harga yang
diberikan berdasarkan kelengkapannya mulai dari Rp85 juta- Rp115 juta
(on the road).
Sekalipun harganya bervariasi, ditinjau dari kapasitas mesin yang
diberikan semuanya sama. Suzuki memberi mesin G15A berkapasitas 1.500
cc. Mesin berkonfigurasi segaris empat silinder dengan 16 katup
tersebut menggunakan sistem multi point injection, distributorless
ignition. G15A merupakan mesin yang sama dengan mesin milik Suzuki
Carry. Bedanya terdapat pada kepala silinder, katup yang ada di Carry
berjumlah 2 per silinder. Begitu juga dengan sistem bahan bakarnya,
dimana Carry masih mengandalkan karburator. Tentu dari spesifikasi
seperti ini tenaga APV lebih besar dengan keluaran 67 kW pada 6.000
rpm dan torsi sebanyak 122 Nm pada 3.000 rpm. Ada sedikit perbedaan
pada APV ekspor. Mesin 1.500 cc tidak digunakan dan sebagai gantinya
Suzuki memilih mesin 1.600 cc.
Suzuki tidak menampilkan varian bertransmisi otomatis pada APV
seperti yang pernah diutarakan. Transmisi manual dengan 5 tingkat
kecepatan menjadi satu-satunya pilihan yang ada.
DATA TEKNIS
MODEL: Suzuki APV (GX)
ATPM: Indomobil Suzuki International
Produksi: CKD
Harga: Rp85 juta- Rp115 Juta
MESIN: G15A
Jumlah silinder dan katup: I-4, 16 katup
Diameter x langkah (mm): 75x84,5
Kapasitas(cc): 1.493
Tenaga maksimum(tk/rpm): 67/6.000
Torsi maksimum(Nm/rpm): 122/3.000
TRANSMISI: M/T CVT 5kecepatan
SUSPENSI
Depan: McPherson strut, coil spring
Belakang: Rigid axle, leaf spring
REM
Depan: cakram berventilasi
Belakang: tromol
BAN: 195/65R15
DIMENSI
Panjangxlebarxtinggi(mm): 4.155x1.655x1.430
Jarak sumbu roda(mm): 2.625
Jarak pijak dpn/blk(mm): 1.430/1.425
Kapasitas tangki(lt): 43
Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 153
- Joined: Wed Mar 17, 2004 3:03
setelah saya bandingin dgn mencoba avanza dan APV akhirnya jadi indent APV nih, dari tarikannya lebihan APV juga dari sisi isi penumpang..lebih lega....waktu dipakek test drive jalan2 sejam-an gak ada muncul panas dari bawah jok depan..apa kurang lama ya..jalan2nya..
Lumayanlah dapet adeknya Serena...uangnya hanya cukup segitu sih...

Lumayanlah dapet adeknya Serena...uangnya hanya cukup segitu sih...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 840
- Joined: Tue May 11, 2004 4:00
- Location: Asia
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 153
- Joined: Wed Mar 17, 2004 3:03
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Bung aldo,
1 jam ngak panas saya bilang cukup buktikan insulationnya bagus. Mesin kan cepat panas. Feeling saya bisa tahan at least 1 tahun. Mau ganti kan ngak mahal ?
Jika anda sering angkut banyak orang / barang, ngak salah pilih APV ini. Avanza, meskipun pakai baju Toyota, saya bilang ngak ada headrest di baris ke 3 itu point minus yang besar. Kan capek leher orang di baris 3 nanti ? Mau ke puncak dengan kondisi gitu ? Think twice kan ?
Selamat. Mau bilang APV adiknya Serena saya setuju. Leganya ngak beda sangat jauh banget.
1 jam ngak panas saya bilang cukup buktikan insulationnya bagus. Mesin kan cepat panas. Feeling saya bisa tahan at least 1 tahun. Mau ganti kan ngak mahal ?
Jika anda sering angkut banyak orang / barang, ngak salah pilih APV ini. Avanza, meskipun pakai baju Toyota, saya bilang ngak ada headrest di baris ke 3 itu point minus yang besar. Kan capek leher orang di baris 3 nanti ? Mau ke puncak dengan kondisi gitu ? Think twice kan ?
Selamat. Mau bilang APV adiknya Serena saya setuju. Leganya ngak beda sangat jauh banget.
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 96
- Joined: Thu Aug 05, 2004 7:48
Utk jalanan Jakarta yg pasti macet cet cet ...Ternyata, prediksi kena 'sindrom pantat panas', khas minibus tak terjadi. Memang ketika antre saat jalanan macet, ada sedikit hawa hangat di bawah, tepatnya pada dinding di balik belakang betis penumpang depan, namun belum sampai taraf mengganggu.


-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 153
- Joined: Wed Mar 17, 2004 3:03
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Bung Aldo,
Silahkan baca Autobild edisi baru yang baru keluar. Di edisi ini, mereka sudah test APV berapa ratus km. Dan mereka laporkan bahwa panas dan getarnya tidak bocor dari peredam. Artinya anda selamat dari ancaman pantat panas dan getar. Berita yang gembira untuk anda !
Saya ngak surprise, Suzuki mau keluarin mobil baru, mereka ngak mungkin sebodoh sampai keluarin model yang bocor panas di kabin.
Memang design engine di kabin artinya satu hari, pasti panas dan getar mulai masuk. Namanya peredam, sehebat apapun, jika bikinan manusia, pasti akan fail satu hari. Serena saya pun satu hari akan jadi kakek tua yang berkaratan dan batuk terus. Demikian BMW, Mercy, Maybach pun.
Tapi its OK. Tinggal ganti dengan biaya murah ! Bereskan ? Siapa tahu anda bisa suruh bengkel tambah extra layer peredam, supaya lebih diam dan adem lagi.
Nanti anda ketemu Serena di jalan, jangan lupa nyanyi lagu yang enak (lupa titlenya apa) " The road is long...he ain't heavy...he's my brother..." Teman yang tahu judul lagu ini tolong omong judulnya OK. Saya mau cari CDnya. Enak banget melodynya dan suara singernya. Kok saya bisa lupa ya ?
Silahkan baca Autobild edisi baru yang baru keluar. Di edisi ini, mereka sudah test APV berapa ratus km. Dan mereka laporkan bahwa panas dan getarnya tidak bocor dari peredam. Artinya anda selamat dari ancaman pantat panas dan getar. Berita yang gembira untuk anda !
Saya ngak surprise, Suzuki mau keluarin mobil baru, mereka ngak mungkin sebodoh sampai keluarin model yang bocor panas di kabin.
Memang design engine di kabin artinya satu hari, pasti panas dan getar mulai masuk. Namanya peredam, sehebat apapun, jika bikinan manusia, pasti akan fail satu hari. Serena saya pun satu hari akan jadi kakek tua yang berkaratan dan batuk terus. Demikian BMW, Mercy, Maybach pun.
Tapi its OK. Tinggal ganti dengan biaya murah ! Bereskan ? Siapa tahu anda bisa suruh bengkel tambah extra layer peredam, supaya lebih diam dan adem lagi.
Nanti anda ketemu Serena di jalan, jangan lupa nyanyi lagu yang enak (lupa titlenya apa) " The road is long...he ain't heavy...he's my brother..." Teman yang tahu judul lagu ini tolong omong judulnya OK. Saya mau cari CDnya. Enak banget melodynya dan suara singernya. Kok saya bisa lupa ya ?
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1664
- Joined: Mon May 10, 2004 7:22
- Location: Taco Bell
Lagu ini judulnya:szli wrote:" The road is long...he ain't heavy...he's my brother..." Teman yang tahu judul lagu ini tolong omong judulnya OK. Saya mau cari CDnya. Enak banget melodynya dan suara singernya. Kok saya bisa lupa ya ?
"He Ain't Heavy...... He's My Brother"
(B. Scott and B. Russell, Album: Rainbow)
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1664
- Joined: Mon May 10, 2004 7:22
- Location: Taco Bell
Lagu ini memang sudah sangat lama, ditulis oleh B. Scott & B. Russell, kemudian dinyanyikan oleh Neil Diamond in 1970.szli wrote:Thanks Bung Chalupa! Mudah mudahan album ini ngak terlalu tua dan bisa di beli di Jakarta.
Lagu ini kayaknya di pakai di film Rocky atau Rambo. Lupa yang mana.
Lagu ini juga pernah dinyanyikan oleh Cher.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 153
- Joined: Wed Mar 17, 2004 3:03
yup...saya setuju om karena gak mungkin suzuki gak belajar dari pendahulunya utk perbaiki apa2 aja yg kurang....saya milihnya berdasarkan itu aja dan logika sedikit..apalagi harganya diatas avanza, kalo kualitasnya malah dibawah sama aja doi bunuh diri...
Disana pasti ada org pinter gak mungkin gak dipikirin hal2 yg kurang tsb....apalagi otomotif dan autobild sudah tes ya udah tambah gak ragu2 lagi nentuinnya.....
Utk AC emang bener2 dingin, namanya aja baru kali ya...saya pikir 2-3 taon masih gak berkurang tuh performancenya....kalo kualitas biasanya makin mahal kualitasnya makin lama bertahannya juga..itu biasalah..
Disana pasti ada org pinter gak mungkin gak dipikirin hal2 yg kurang tsb....apalagi otomotif dan autobild sudah tes ya udah tambah gak ragu2 lagi nentuinnya.....
Utk AC emang bener2 dingin, namanya aja baru kali ya...saya pikir 2-3 taon masih gak berkurang tuh performancenya....kalo kualitas biasanya makin mahal kualitasnya makin lama bertahannya juga..itu biasalah..
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1664
- Joined: Mon May 10, 2004 7:22
- Location: Taco Bell
Ini kan lyrics dari lagu berjudul "Yesterday Once More" yg ditulis oleh Richard Carpenter dan dinyanyikan oleh istrinya yg bernama Karen Carpenter (yg meninggal gara-gara heart failure akibat dari menderita anorexia nervosa)pinoh_boy wrote:" When i was young i listen to the radio
Waiting for my favorite song......"

-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 212
- Joined: Thu Jul 15, 2004 16:50
- Location: Jakarta
Aduh, akhirnya ada temen juga yang inden Suzuki APV. Alasan ku juga sama kayak Bung Aldo, kenapa inden Suzuki APV walaupun mesinnya di tengah.aldo wrote:setelah saya bandingin dgn mencoba avanza dan APV akhirnya jadi indent APV nih, dari tarikannya lebihan APV juga dari sisi isi penumpang..lebih lega....waktu dipakek test drive jalan2 sejam-an gak ada muncul panas dari bawah jok depan..apa kurang lama ya..jalan2nya..![]()
Lumayanlah dapet adeknya Serena...uangnya hanya cukup segitu sih...
Ngomong-ngomong, Bung Aldo mesen warna apa nih? Mesennya dimana? Di Jakarta Motor Show atau di dealer?
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 212
- Joined: Thu Jul 15, 2004 16:50
- Location: Jakarta
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 212
- Joined: Thu Jul 15, 2004 16:50
- Location: Jakarta
Kalau nggak slah Bung szli pernah ngomong seprti ini :
" Kenapa nggak Honda Jazz aja? "
Daku punya banyak sekali alasan untuk memilih Suzuki APV. Yaitu :
1. Modelnya bagus, beda dari yang lain. Aku sudah bosan ama bentuknya Honda Jazz.
2. Lega dari Honda Jazz. Ada 3rd rownya. Muat banyak penumpang. Seperti yang dikatakan oleh Bung DigitALL daku bisa dibilang termasuk dalam keluarga besar. Daku butuh space yang lega. Daku nggak mau dalam perjalanan mudik bersempit-sempit ria. Apalagi daku orang yang senang bertravel ria. Sempit? No Way ya!
3. Ground Clearncenya lumayan tinggi. Pas mudik atau bertravel nanti daku pasti melawati jalan yang lumayan rusak parah. Daku nggak mau kalau mobil daku ( Misalkan daku beli Honda Jazz ) yang lumayan manis itu harus masuk ke tukang las ketok magic. Daku selalu ingin merawat mobil yang telah daku beli. Daku nggak mau mobil daku yang telah dibeli tak karuan bentuknya.
4. Oh, iya ini yang terpenting, MURAH! Budgetku terbatas dan aku cari mobil yang pantas. Dan itu adalah Suzuki APV.
5. Daku punya rencana yang lumayan besar untuk Suzuki APV-ku.
Dan itu juga alasanku mengapa daku tidak memilih Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
" Kenapa nggak Honda Jazz aja? "
Daku punya banyak sekali alasan untuk memilih Suzuki APV. Yaitu :
1. Modelnya bagus, beda dari yang lain. Aku sudah bosan ama bentuknya Honda Jazz.
2. Lega dari Honda Jazz. Ada 3rd rownya. Muat banyak penumpang. Seperti yang dikatakan oleh Bung DigitALL daku bisa dibilang termasuk dalam keluarga besar. Daku butuh space yang lega. Daku nggak mau dalam perjalanan mudik bersempit-sempit ria. Apalagi daku orang yang senang bertravel ria. Sempit? No Way ya!
3. Ground Clearncenya lumayan tinggi. Pas mudik atau bertravel nanti daku pasti melawati jalan yang lumayan rusak parah. Daku nggak mau kalau mobil daku ( Misalkan daku beli Honda Jazz ) yang lumayan manis itu harus masuk ke tukang las ketok magic. Daku selalu ingin merawat mobil yang telah daku beli. Daku nggak mau mobil daku yang telah dibeli tak karuan bentuknya.
4. Oh, iya ini yang terpenting, MURAH! Budgetku terbatas dan aku cari mobil yang pantas. Dan itu adalah Suzuki APV.
5. Daku punya rencana yang lumayan besar untuk Suzuki APV-ku.
Dan itu juga alasanku mengapa daku tidak memilih Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
-
- Member of Senior Mechanic
- Posts: 212
- Joined: Thu Jul 15, 2004 16:50
- Location: Jakarta
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
- Location: in the globe
To bung stream:
Maju terus,pantang mundur,semua orang punya alasan masing2 untuk memilih mobil yg terbaik.
Saya membaca dg penuh minat alasan anda memilih APV(dan bukannya memilih Avanza?!)
1.Modelnya mmg bagus(boxy) seakan mau menunjukkan lain dr pada yg lain kalo tidak di bilang melawan arus(kecenderungan pasaran,kayaknya memilih model MPV/yg punya hidung seperti avanza),muat banyak,mesin kecil namun bandel,kuat nanjak, dan irit BBM.
2.Dg 3row kursi mampu menampung 8 orang dg enak
Kalo merujuk tes nya top gear pada avanza dia bilang:penumpang belakang avanza berpotensi nyiapin kantong plastik krn ayunannya seperti goyang dombret(sekali lg ini top gear yg bilang,,,,)dan in fact mmg begitulah,kalo driver telat ngerem pas ada polisi tidur atau jalan bergelombang,penumpang belakang yg makin drowsy.....
3.Ground clearance mmg lebih tinggi dr avanza(190mm di banding 170mm)memberikan rasa lebih aman,apalagi air intake secara teoritis lebih dr 1 meter dr permukaan tanah....
4.Murah.Hmmm memang hampir sama dg avanza(avanza G berbanding APV GL).
Disini saya bisa katakan bhw APV lbh murah dr avanza.(Yes I am right!)
Kenapa?
Kalo memang APV yg sudah anda uji coba itu begitu nyaman dan "siap jalan"...TIDAK demikian dg Avanza....untuk membuat nyaman dan manusiawi di kendarain kita mesti mbetulin dulu karet pelindung pintu,menambah peredam agar suara bising dr luar dan dr mesin tidak masuk ke kabin,dan bersaing dg audio.
Terus mesti keluar dana lagi buat mbetulin suspensi(ganti per/suspensi)agar tidak terlalu liar goyangnya....
sampai disini saya bisa katakan APV lebih murah drpd avanza!
Yg terakhir tentang rencana besar anda untuk membuat APV serasa Carravelle sih kayaknya gak sulit2 amat,yg penting dana ada dan tau hendak di bawa kemana arah modifikasinya......
Good luck again,saya terus mengamati hasil2 tes drive APV ini,kalo mmg "secara ekonomis" lebih menguntungkan,ya gak ada salahnya inden Avanza Blue nya dibatalin/dioper inden in the future...

Maju terus,pantang mundur,semua orang punya alasan masing2 untuk memilih mobil yg terbaik.
Saya membaca dg penuh minat alasan anda memilih APV(dan bukannya memilih Avanza?!)
1.Modelnya mmg bagus(boxy) seakan mau menunjukkan lain dr pada yg lain kalo tidak di bilang melawan arus(kecenderungan pasaran,kayaknya memilih model MPV/yg punya hidung seperti avanza),muat banyak,mesin kecil namun bandel,kuat nanjak, dan irit BBM.
2.Dg 3row kursi mampu menampung 8 orang dg enak
Kalo merujuk tes nya top gear pada avanza dia bilang:penumpang belakang avanza berpotensi nyiapin kantong plastik krn ayunannya seperti goyang dombret(sekali lg ini top gear yg bilang,,,,)dan in fact mmg begitulah,kalo driver telat ngerem pas ada polisi tidur atau jalan bergelombang,penumpang belakang yg makin drowsy.....
3.Ground clearance mmg lebih tinggi dr avanza(190mm di banding 170mm)memberikan rasa lebih aman,apalagi air intake secara teoritis lebih dr 1 meter dr permukaan tanah....
4.Murah.Hmmm memang hampir sama dg avanza(avanza G berbanding APV GL).
Disini saya bisa katakan bhw APV lbh murah dr avanza.(Yes I am right!)
Kenapa?
Kalo memang APV yg sudah anda uji coba itu begitu nyaman dan "siap jalan"...TIDAK demikian dg Avanza....untuk membuat nyaman dan manusiawi di kendarain kita mesti mbetulin dulu karet pelindung pintu,menambah peredam agar suara bising dr luar dan dr mesin tidak masuk ke kabin,dan bersaing dg audio.
Terus mesti keluar dana lagi buat mbetulin suspensi(ganti per/suspensi)agar tidak terlalu liar goyangnya....
sampai disini saya bisa katakan APV lebih murah drpd avanza!
Yg terakhir tentang rencana besar anda untuk membuat APV serasa Carravelle sih kayaknya gak sulit2 amat,yg penting dana ada dan tau hendak di bawa kemana arah modifikasinya......
Good luck again,saya terus mengamati hasil2 tes drive APV ini,kalo mmg "secara ekonomis" lebih menguntungkan,ya gak ada salahnya inden Avanza Blue nya dibatalin/dioper inden in the future...
Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 153
- Joined: Wed Mar 17, 2004 3:03
hahaha saya dgn om stream kok sama ya alesannya jadi ya udah gak perlu ditulis lagi..hehe...saya pilih shining red tapi katanya warnanya utk palembang acak jadi nanti salesnya hubungi aku kalo ada yg dateng...kalo emang adanya warna laen tapi aku minat ya udah diambil aja daripada nunggu lama..'katanya' sih minggu ini ada 20 mobil dateng...
Utk bandingin avanza ama APV jgn ragu ama aku deh karena dua2nya udah dicoba..adekku ada avanza...jadi tau bener 'rasanya' kalo duduk paling belakang..
Juga redamannya didalem lbh baek dari avanza aplg dgn xenia..kelaut aja...
Om Edward batalin aja avanzanya..tambah dikit ambil APV GX ato yg sama tipe GL..hanya gak double blower..kesian yg diblkg ntar..yg depan menggigil yg belakang baru adem2..hihi
*Om Stream
Namanya juga udah suka ya makin dilihat lama2 makin cantik..hahaha
Utk bandingin avanza ama APV jgn ragu ama aku deh karena dua2nya udah dicoba..adekku ada avanza...jadi tau bener 'rasanya' kalo duduk paling belakang..

Juga redamannya didalem lbh baek dari avanza aplg dgn xenia..kelaut aja...

Om Edward batalin aja avanzanya..tambah dikit ambil APV GX ato yg sama tipe GL..hanya gak double blower..kesian yg diblkg ntar..yg depan menggigil yg belakang baru adem2..hihi
*Om Stream
Namanya juga udah suka ya makin dilihat lama2 makin cantik..hahaha