Masalah di Grand Livina 1500 M/T

Segala mobil tipe MPV. (Odyssey, Stream, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

TUFF Stough wrote:Please don't try to start another war Mr. Conan. Your statement above is already out of topic.

Dan quote Anda juga salah sehingga bisa menyebabkan salah persepsi.
Baca lagi judul topik ini, bung. Masalah yang dibahas di topik ini disebabkan oleh perakitan di Indonesia. Orang mencari tahu apa yang menyebabkan masalah ini, dan salah satu jawabannya adalah kualitas perakitan, yang dilakukan di Indonesia. Masalah pemasangan karet atau daun pintu pada pintu depan sebelah kiri, misalnya.

Silakan jelaskan apa yang out of topic?

Dan, silakan tunjukkan 'quote yang salah' dariku. Mana dan apanya yang salah?

Dan bung, Anda tampaknya gemar bermain moderator, hm?
NissanLovers
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 393
Joined: Thu Apr 05, 2007 5:31

Post by NissanLovers »

tumben gua bisa cocok di pendapat dia yang ini.:D
conan wrote:Aku yakin bukan 'cacat produksi' secara general, karena unit yang diterima awal tentu adalah hasil batch produksi awal pula, bukan hasil produksi sekarang yang sudah istilahnya 'dikebut'. Hasil batch produksi awal justru dibuat serapi mungkin demi first impression, misal untuk show unit atau test drive unit.

Satu contoh kasus rasanya belum cukup, coba kita lihat ke depannya apakah ada lagi kasus seperti ini.

Tapi menurutku, harga tidak akan berbohong dan sesuai dengan kualitas. Mungkin banyak yang terlanjur berharap terlalu tinggi pada Grand Livina, karena sejak awal banyak yang mempromosikannya secara berlebihan : mesin sekencang BMW, seirit Prius, selega Innova, suspensi senyaman Alphard dsb, padahal market positioning dari Nissan sendiri sudah sangat jelas : di atas Avanza, di bawah Honda Stream.

Bagaimanapun juga, GL adalah produk Nissan di bawah Rp 200 juta. Tidak akan memiliki build quality seperti Serena atau X-Trail.

Dan, GL adalah produk 'khusus' pasar China dan Indonesia. Build quality 'disesuaikan' dengan standar pasar yang dituju. Produk setir kanan untuk pasar Indo pun memiliki standar produksi yang sedikit banyak berbeda dengan produk setir kiri untuk pasar China.

Kalau kita membeli X-Trail yang seharga CRV, tentu kita akan mendapatkan produk dengan kualitas yang setara dengan kompetitornya.

Harga Livina di atas Avanza, di bawah Stream (para kompetitor yang sekelas dari dimensinya). Build quality yang patut diharapkan dari Livina tentu sesuai dengan harganya : di atas Avanza, di bawah Stream.

Harga tidak akan menipu konsumen, we get what we pay for.

Denga harga Livina, mesin yang didapat cukup OK yaitu varian mesin Nissan Latio.

Tapi kenapa harga Livina jauh di bawah Latio, tentu ada sebabnya. Harga yang lebih murah berarti biaya material yang lebih murah, fitur yang lebih sedikit, safety yang lebih sedikit, suspensi yang lebih kuno dan tentunya build quality yang lebih rendah pula daripada produk kelas satu Nissan seperti Latio.

Bukan salah Nissan karena mereka tentu sudah memproduksi Livina dengan sebaik mungkin, tapi tentunya ada batasan harga jual (baca : biaya produksi).

Konsumen memang seharusnya tidak mengharapkan build quality setinggi Serena/X-Trail/Stream.

We get what we pay for and nothing more..
andihp
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 120
Joined: Fri Mar 16, 2007 5:13

Post by andihp »

conan wrote: Karena pekerja Indonesia di negara lain itu terkenal malas. Contoh saja. Di Dubai misalnya, banyak yang tidak mau menerima TKI dan lebih memilih dari negara lain seperti India, Pakistan, Bangladesh dll. Mengapa? Orang Indonesia suka mencuri jam makan siang untuk pergi merokok dan tidak kembali bekerja pada waktunya.
Di LN aja males apalagi di negara dewe ya? pantesan aja jalan bolong-bolong kagak ada yang nambal!!!
Traffic light mati berbulan-bulan kagak dibetulin.
Mungkin ini erat juga hubungannya dengan korupsi yg membabi buta di negara ini.
xboy
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 24
Joined: Fri Mar 23, 2007 4:00

Post by xboy »

Wah, baru lewat semalam gak yangka sudah nambah 3 halaman !

Thanks semuanya .....

BTW, apa ada RR yg domisili di SBY ?
Mungkin kita bisa saling tes mobil masing2, saling membandingkan spy lebih obyektif-lah. Karena komplain sy ke Nissan Basuki Rahmat, Sby dianggap hal normal saja (spt yg sy tulis di awal thread ini).

Soal BBM, dari awal sy gunakan PERTAMAX.

Tipe Ban yg sy terima DUNLOP SP SPORT 300 185/65R15 88H.
Tekanan ban saat ini 30/30.

Mertua saya yg baru hari ini ikut numpang naik GL, jg berkomentar kok lebih berisik dari mobil sy yg lainnya. Bergemuruh katanya. Oh ya, suara blower AC terlalu keras juga, spt setel level 2 di mobil lain ...... :(
hunter
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 991
Joined: Mon May 08, 2006 7:32

Post by hunter »

Waduh, cuman bilang gitu aja, saya dijelasin panjang lebar tentang indon dan nasionalisme. padahal saya tidak protes apa2. lighten up man... take it easy.

thanks for your explanation anyway. :lol:
conan wrote:
hunter wrote:hayo loh bung conan di protes tuh...
dan setahu saya, banyak orang indonesia yg tersinggung kalo disebut "indon". :wink:
Aku orang Indon, bukan orang Malaysia. Dan sebagai orang Indonesia pun aku mengakui bahwa SDM Indonesia masih lebih rendah daripada negara lain.

Dan kalau orang Indon tidak suka disebut Indon, tahukah Anda darimana asalnya sebutan itu? Karena pekerja Indonesia di negara lain itu terkenal malas. Contoh saja. Di Dubai misalnya, banyak yang tidak mau menerima TKI dan lebih memilih dari negara lain seperti India, Pakistan, Bangladesh dll. Mengapa? Orang Indonesia suka mencuri jam makan siang untuk pergi merokok dan tidak kembali bekerja pada waktunya. Artikel ini pernah diulas oleh Kompas secara mendetil. Apakah Kompas tidak nasionalis dan bersifat 'dijajah'? Menurutku justru Kompas bersikap profesional secara jurnalistik dan juga nasionalis, karena dengan artikel itu justru mereka berharap orang Indonesia membacanya dan mau introspeksi diri.

Yang mana yang lebih nasionalis? Orang yang menutup mata akan kelemahan bangsa sendiri, atau seperti Kompas, orang yang mau menunjukkan kelemahan sendiri agar bisa memperbaiki diri dan kembali bersaing dengan orang dari negara lain?

Arti patriotisme atau nasionalisme tidak selalu harus berbentuk fanatisme terhadap negri sendiri yang berlebihan.

Apakah rekan-rekan semua, tidak ada yang mau isi BBM di Shell atau Petronas dan jauh, jauh lebih memilih isi di Pertamina?

Coba jawab dengan jujur, kalau di jalan yang sama, ada SPBU Pertamina dan Shell saling berseberangan, mana yang Anda pilih dan mengapa? Memang akan ada yang pilih Pertamina, tapi apakah mereka yang lebih memilih Shell otomatis dicap sebagai mental orang terjajah? INGAT, Shell adalah perusahaan BELANDA. Hmm?
jakarta
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 16
Joined: Sun May 06, 2007 11:33

Post by jakarta »

Thanks bro ifmarch buat sharing pengalamannya dng GL 1.5 XV M/T. Kaeknya things are a bit clearer now... ada kemungkinan mobilnya bro xboy punya kelaenan sendiri nih....hmmm... :?
azumi
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 15
Joined: Thu May 10, 2007 4:13

Post by azumi »

Maaf kalo keluar sedikit dari topik... tapi aku utk yg trakhir aku mau jawab omongan si conan

Anda mau bukti? Mengapa Thailand begitu maju industri otomotif-nya (Bangkok = Detroit of Asia), banyak sekali pabrikan besar mendirikan pabrik perakitan disana, dan bukannya di Indonesia? Mengapa Vios, Altis, Camry, Civic, Accord, Latio dsb dirakit disana dan bukannya di Indonesia?

Jelas aja semua dibangun disana, wong pasar otomotif terbesar asia tenggara ada di sana? pasar disana bisa lebih dari 700 ribu disini cuma 400 ribu an aja kan? Lebih efisien kalo pabrik dibangun deket dengan konsumen kan (selain infrastruktur lebih bagus disana). Kenapa livina dibuat di indonesia, dan bukan di thailand? Itu karena pasar mpv terbesar di asia ada di indonesia.
Kebanyakan masalah adalah masalah pemerintah... bukan pekerjanya... Dulu nissan pernah hampir membuat pusat produksinya di indonesia, tapi karena proyek mobil nasional ditambah krisis bertubi-tubi... akhirnya mereka gak jadi.
Selama ini aku biasa bekerja bareng dengan orang Thai, gak ada yang membuat aku harus merasa minder dengan mereka.... peace.


Btw, aku pake oli shell loh :lol:


back to original livina topic
User avatar
Robert89
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 144
Joined: Tue Sep 19, 2006 4:59
Location: Jakarta/tangerang

Post by Robert89 »

menurut saya biarpun hanya gl xboy saja yg begini berarti QC nya jelek sehingga terjadi cacat produk , coba bayangkan kalo kita yg sial yang dapat produk cacat , siapapun tidak mau , berarti ada kemungkinan orang lain ada yg dapat cacat produk lagi kalo QC nya jelek
jakarta wrote:Thanks bro ifmarch buat sharing pengalamannya dng GL 1.5 XV M/T. Kaeknya things are a bit clearer now... ada kemungkinan mobilnya bro xboy punya kelaenan sendiri nih....hmmm... :?
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

azumi wrote: Btw, aku pake oli shell loh :lol:
Kalau memang Anda asli sangat nasionalis dan tidak suka mental 'terjajah' (meminjam istilah Anda), seharusnya Anda jangan pakai oli buatan perusahaan Belanda, dong, tapi pakailah Mesran buatan Pertamina.. "Kita untung, bangsa untung!" Tapi kenapa tidak? :e-naughty:

Perbuatan memang tidak selalu sama dengan yang diomongkan. :lol: :lol:
TUFF Stough
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3455
Joined: Tue Nov 29, 2005 5:44
Daily Vehicle: Ipin - Ipah

Post by TUFF Stough »

conan wrote:
TUFF Stough wrote:Please don't try to start another war Mr. Conan. Your statement above is already out of topic.

Dan quote Anda juga salah sehingga bisa menyebabkan salah persepsi.
Baca lagi judul topik ini, bung. Masalah yang dibahas di topik ini disebabkan oleh perakitan di Indonesia. Orang mencari tahu apa yang menyebabkan masalah ini, dan salah satu jawabannya adalah kualitas perakitan, yang dilakukan di Indonesia. Masalah pemasangan karet atau daun pintu pada pintu depan sebelah kiri, misalnya.

Silakan jelaskan apa yang out of topic?

Dan, silakan tunjukkan 'quote yang salah' dariku. Mana dan apanya yang salah?

Dan bung, Anda tampaknya gemar bermain moderator, hm?
Coba Anda lihat posting Anda jam 12.53, ada salah quote khan?

Dan Anda tampaknya selalu berusaha menyulut konflik di setiap posting Anda khan?
TUFF Stough
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3455
Joined: Tue Nov 29, 2005 5:44
Daily Vehicle: Ipin - Ipah

Post by TUFF Stough »

conan wrote:
azumi wrote:Dan perbedaan build quality pasti sangat terasa. Latio bukan dirakit lokal di pabrik di Indon, Anda tentu tahu sendiri kualitas SDM pekerja Indon bagaimana kalau dibandingkan dengan negara lain...

Maksud anda orang Indonesia lebih "TIDAK BERKUALITAS" ketimbang orang luar ???? Kenapa harus judge orang Indonesia seperti itu??? Itu kan mental orang jajahan.... :x

Jangan hubungin Latio (Thailand made) dengan Livina (Indonesian made) dengan kualitas pekerjanya duong... Kita kan tahu segmentasi pasar utk Latio dan Livina berbeda..... Gak ada hubungannya dengan orang THAI better daripada orang INDONESIA...
Maaf saja, tapi patriotisme tidak perlu selalu berbentuk nasionalisme yang berlebihan.

Anda mau bukti? Mengapa Thailand begitu maju industri otomotif-nya (Bangkok = Detroit of Asia), banyak sekali pabrikan besar mendirikan pabrik perakitan disana, dan bukannya di Indonesia? Mengapa Vios, Altis, Camry, Civic, Accord, Latio dsb dirakit disana dan bukannya di Indonesia?

Apakah Anda bisa menjelaskan mengapa kasus kebocoran oli dulu hanya ditemukan pada Jazz dan Stream rakitan lokal, tidak ditemukan pada Jazz rakitan Thailand atau Stream rakitan Jepang?

Anda pikir para pabrikan itu memilih Thailand daripada Indonesia tanpa alasan kuat? Perbedaan sumber daya manusia itu bukan hanya pekerjanya, tapi juga 'oknum' pemerintahnya. Pemerintah Thailand sangat kondusif pada investor, bandingkan dengan Indonesia. Mitsubishi saja menutup pabriknya di Indonesia.

Anda baca koran tidak? Banyak sekali pabrik yang pindah dari Indonesia ke China, Malaysia, bahkan Vietnam yang padahal belum begitu lama merdeka kalau dibandingkan dengan Indonesia. Tanya kenapa?

Anda mungkin menutup mata pada kenyataan, but give me realism over nasionalism every day of the week.

Ini zaman global, nasionalisme berlebihan malah membuat pandangan kita sempit dan tidak bisa maju.

:e-naughty:[/quote] Ini yang aku maksud dengan salah quote. ;)
foomy
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 41
Joined: Thu Apr 12, 2007 6:14

Post by foomy »

Pelajaran untuk semua orang untuk ngecek lagi postingannya (di preview dulu). Azumi salah karena mengedit postingan sebelumnya ikut menghapus [/quote] di awal postingan. Conan salah karena langsung maen teken reply dan langsung teken submit tanpa cek dulu hasilnya bakal gimana. TUFF stough juga salah karena mengikuti salahnya conan. :)

btw, Kalo bisa ada SMers yg di sby untuk bisa ketemu sama bung xboy untuk saling compare mobil GL atau minimal ketemuan sama bung xboy untuk beneran ngeliat dan nyoba mobilnya. Jadi kesaksiannya lebih kuat dan jelas. Soalnya penasaran banget sama masalah peredam. Ga mungkin dari 1 mobil ke mobil lain bisa jauh gitu.
hunter
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 991
Joined: Mon May 08, 2006 7:32

Post by hunter »

foomy wrote:Pelajaran untuk semua orang untuk ngecek lagi postingannya (di preview dulu). Azumi salah karena mengedit postingan sebelumnya ikut menghapus "quote" di awal postingan. Conan salah karena langsung maen teken reply dan langsung teken submit tanpa cek dulu hasilnya bakal gimana. TUFF stough juga salah karena mengikuti salahnya conan. :)
bung foomy 'salah' krn tdk mengerti maksudnya TUFF stough... hehehe *joking* itu kan TUFFstough sengaja mengquote post conan yg 'salah quote', hanya untuk kasih tau bung conan soal salah quote itu. :lol:

dan krn bung foomy menulis [\quote] pd postnya, akibatnya saya salah quote pula. dan untuk mencegah saya salah quote, maka saya mengganti [\quote] dengan "quote", akibatnya saya tidak salah quote lagi.

jadi sebetulnya pokok permasalahan dr thread "Masalah di Grand Livina 1500 M/T" sebetulnya ada pada kesalahan "QUOTE" wkakakaakakakaa

sori, habis butek disini.. biar refreshing dikit...
Last edited by hunter on Wed May 16, 2007 7:43, edited 1 time in total.
xboy
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 24
Joined: Fri Mar 23, 2007 4:00

Post by xboy »

Makasih bung Maxx, saya sudah kirim email ke Pak Ronny.
Coba kita tunggu respon NMI.

maxx wrote:Apakah krn ngejar dateline produksi untuk mempercepat delivery GL, jadi menyebabkan kualitas-nya turun spt itu???

Gw dengar NMI merekrut banyak pekerja baru secara besar2an untuk menambah assembly line guna mempercepat produksi. Apakah gara2 pekerja yg baru direkrut untuk diassemby line blm pengalaman yg menyebabkan bung xboy dapat barang dg kwalitas yg jelek??

Wah... bahaya neh kalo NMI spt ini! . .mudah2an bila ada masalah NMI sudah di bereskan dg cepat.. kalo ga .. cacat produksi lebih banyak lagi tuh!

bung Xboy coba kirim email saja ke Bung Ronny - CS Mgr NMI

Customer Relation Senior Manager
PT NISSAN MOTOR INDONESIA
Jl. MT Haryono Kav. 10
Jakarta 13330, Indonesia
Telp. +62-21-8582323 ext. 3018
Direct +62-21-8584914
Fax. +62-21-8584928
e-mail : [email protected]
http://www.nissan.co.id
TUFF Stough
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 3455
Joined: Tue Nov 29, 2005 5:44
Daily Vehicle: Ipin - Ipah

Post by TUFF Stough »

Eh, aku juga salah quote ya? Maaf deh kalau begitu. :oops:

Thanks Bro Hunter untuk klarifikasinya. :)
xboy
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 24
Joined: Fri Mar 23, 2007 4:00

Post by xboy »

anybody from Sby ?
PM me ...
Gajah_Bengkak
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 54
Joined: Tue Apr 03, 2007 6:22

Post by Gajah_Bengkak »

Sudah - sudah,
wong ini topik untuk tujuan damai, jangan dibuat panas ya,...

OK Om - Om sekalian,...

Tapi emang betul tuh share aja apa yang menjadi keluhan bro - bro sekalian,..
mungkin dengan forum ini kita bisa bantu menyelesaikan,....
Khöedhöe
New Member of Senior Mechanic
New Member of Senior Mechanic
Posts: 157
Joined: Tue Apr 17, 2007 3:56

Post by Khöedhöe »

Memang bisa tuh? unit udah diterima dan sdh ada STNK atas nama pembeli dibalikin dan diganti unit yg baru??? Yang bener neh!!?? ... wkt komplain ke showroom nodong pistol yah?..

kebetulan bokap gw tengjen... :e-dance:
ichsan_n
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1121
Joined: Wed Apr 18, 2007 2:03

Post by ichsan_n »

Guys.. baru dapet email dari bung ronny sbb: (ini dikirim setelah gw nanya inden gw kapan keluarnya. Ini artinya yang beli per juni, atau termasuk yang indend dari april tapi barangnya belum keluar sampe sekarang sih?)

Dengan hormat,

Sebagai informasi tambahan inden per 1 Juni 2007 harga jual Nissan Grand Livina naik Rp. 2 juta.
Terima kasih.

Hormat kami,
B. Ronny Tjahjadi
__________________________________________
Customer Relation Senior Manager
PT NISSAN MOTOR INDONESIA
Jl. MT Haryono Kav. 10
Jakarta 13330, Indonesia
Telp. +62-21-8582323 ext. 3018
Direct +62-21-8584914
Fax. +62-21-8584928
e-mail : [email protected]
http://www.nissan.co.id
Faizra
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 41
Joined: Thu May 10, 2007 6:32

Post by Faizra »

Nimbrung Nih,....

Comment u/ bung xBoy,...gue juga pemakai 1.5 XV M/T (baru +/- 3 minggu/ indent saat h+1 grand launch),..tapi gak merasa semua keluhan seperti yg dituliskan bung xBoy.

Entah ini bung xBoy yg terlalu sensitif atau gue yg tdk sensi...atau Unit yg diterima bung xBoy beda QCnya(lupa di QC) :?

Pokoke Livina 1.5 M/T gue OK banget.....so far so good,...sampe lupa kalo sudah diatas 120 km/jam,..habis gak kerasa banget,... 8)

Cari teman2 di jalan kagak ketemu2 nih...Banyak indentnya belum keluar kali yee :lol:
jakarta
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 16
Joined: Sun May 06, 2007 11:33

Post by jakarta »

Bro ichsan, saya yakin maksud bro ronny itu adalah utk yg indent atau pesan mulai dari yg tanggal 1 juni keatas.

Sewaktu saya indent tgl 5 may, saya sudah diberitahu oleh sales-nya kalo GL akan naik harganya dalam waktu dekat tapi kalo kita indent/pesan skarang, maka harga skarang akan mengikat dalam pengertian tidak akan ikut dinaikkan bila terjadi kenaikan harga di kemudian hari.
tomat
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 27
Joined: Tue Apr 17, 2007 15:56

Post by tomat »

Martino wrote:Maaf bung Boy, sebelum membeli GL anda sudah TD atau belum? Kalau masalah peredaman GL tidak sebaik INOVA itu bisa dimaklumi tapi kalau masih kalah dari XENIA...?
Terus terang saya udah indent type yang sama (1.5XV M/T) dan saya tidak TD hanya duduk2x didalam kabin saja tapi saya udah merasa yakin dengan GL. Tapi membaca berita dari bung Boy saya jadi ragu2x lagi nih :?
Rasa-rasanya yang dikeluhkan itu,... ngga ada di GL yg aku pake..???
atau karena emang biasanya aku pake boil yang lebih jelek daripada GL???.... emang belum pernah punya boil yg harga nya lebih dari 150 JT... GL ini aja aku beli baru...paksain ngabisin tabungan...

asik... asik... aja tuh... oh ya,... aku sering pake Xenivanza... rasanya enakan pake GL.. :P
tomat
Member of Junior Mechanic
Member of Junior Mechanic
Posts: 27
Joined: Tue Apr 17, 2007 15:56

Post by tomat »

conan wrote:
azumi wrote:Dan perbedaan build quality pasti sangat terasa. Latio bukan dirakit lokal di pabrik di Indon, Anda tentu tahu sendiri kualitas SDM pekerja Indon bagaimana kalau dibandingkan dengan negara lain...

Maksud anda orang Indonesia lebih "TIDAK BERKUALITAS" ketimbang orang luar ???? Kenapa harus judge orang Indonesia seperti itu??? Itu kan mental orang jajahan.... :x

Jangan hubungin Latio (Thailand made) dengan Livina (Indonesian made) dengan kualitas pekerjanya duong... Kita kan tahu segmentasi pasar utk Latio dan Livina berbeda..... Gak ada hubungannya dengan orang THAI better daripada orang INDONESIA...
Maaf saja, tapi patriotisme tidak perlu selalu berbentuk nasionalisme yang berlebihan.

Anda mau bukti? Mengapa Thailand begitu maju industri otomotif-nya (Bangkok = Detroit of Asia), banyak sekali pabrikan besar mendirikan pabrik perakitan disana, dan bukannya di Indonesia? Mengapa Vios, Altis, Camry, Civic, Accord, Latio dsb dirakit disana dan bukannya di Indonesia?

Apakah Anda bisa menjelaskan mengapa kasus kebocoran oli dulu hanya ditemukan pada Jazz dan Stream rakitan lokal, tidak ditemukan pada Jazz rakitan Thailand atau Stream rakitan Jepang?

Anda pikir para pabrikan itu memilih Thailand daripada Indonesia tanpa alasan kuat? Perbedaan sumber daya manusia itu bukan hanya pekerjanya, tapi juga 'oknum' pemerintahnya. Pemerintah Thailand sangat kondusif pada investor, bandingkan dengan Indonesia. Mitsubishi saja menutup pabriknya di Indonesia.

Anda baca koran tidak? Banyak sekali pabrik yang pindah dari Indonesia ke China, Malaysia, bahkan Vietnam yang padahal belum begitu lama merdeka kalau dibandingkan dengan Indonesia. Tanya kenapa?

Anda mungkin menutup mata pada kenyataan, but give me realism over nasionalism every day of the week.

Ini zaman global, nasionalisme berlebihan malah membuat pandangan kita sempit dan tidak bisa maju.

:e-naughty:[/quote]

ada benernya bung Conan... tapi ya.. engga usah pake istilah "Indon" kesannya sombong banget... (atau anda mau pindah warga negara?)..

rasanya pekerja di Indonesia... kalau pendapatannya dan aturan kerja nya bisa seperti di Thai.. pasti akan termotivasi untuk bekerja lebih bagus.. Lebih jauh lagi.. kalau pendidikan bisa murah... pangan bisa murah... akan banyak sekali orang indonesia yang lebih pintar... dijamin ngga bakalan kalah deh..
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

tomat wrote:
ada benernya bung Conan... tapi ya.. engga usah pake istilah "Indon" kesannya sombong banget... (atau anda mau pindah warga negara?)..
Mr. Tomat, coba bagaimana Anda mengeja Indonesia? I n d o n e s i a.
Mau disebut Indo, artinya ya Indonesia.
Mau disebut Indon, artinya ya Indonesia.
Tomat atau Tomato, sama saja.

Apakah kalau Indo sering diartikan turunan bule, jadi kesannya terdengar bagus? Wah, apakah kita harus menganggap bule itu kastanya di atas kita, tidak kan.

Mau Ind, Indo, Indon, Indone, semua juga artinya Indonesia.
Kalau kita malu dengan sebutan Indon, sama saja kita malu dengan nama Indonesia, dong.

Aku pribadi tidak malu disebut orang Indon, karena kenyataannya memang aku orang Indon-esia.

Orang African-American tidak suka disebut nigger/negro, tapi tidak mengubah kenyataan bahwa mereka berkulit hitam.
Orang Amerika tidak suka disebut yankee, tidak mengubah kenyataan bahwa mereka orang Amerika.

Kenapa harus malu jadi orang Indon-esia? :mrgreen:
sukasuka_man
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 178
Joined: Sun Apr 22, 2007 16:50

Post by sukasuka_man »

tomat wrote:ada benernya bung Conan... tapi ya.. engga usah pake istilah "Indon" kesannya sombong banget... (atau anda mau pindah warga negara?)..

rasanya pekerja di Indonesia... kalau pendapatannya dan aturan kerja nya bisa seperti di Thai.. pasti akan termotivasi untuk bekerja lebih bagus.. Lebih jauh lagi.. kalau pendidikan bisa murah... pangan bisa murah... akan banyak sekali orang indonesia yang lebih pintar... dijamin ngga bakalan kalah deh..
Well menurut gw nih...bukan besarnya pendapatan.
Tapi besarnya biaya yang harus ditekan oleh pemerintah.
Kalo temen2 suka jalan ke luar negeri, coba deh bandingkan harga makanan di luar negeri.
Please bandingkan dengan yang setara, misal chinese food di rumah makan ber ac di Indo dan dengan di luar negeri.
Akhir-akhir ini kok saya merasa biaya di Indo lebih mahal dari pada di luar.
Gw sih gak gitu hapal di Thai, tapi di Vietnam dan di China, kalo dipikir dan dibandingkan biaya UMR di Indo gak beda jauh kok.
Tapi kan biaya hidup mereka jauh lebih murah. Well sebagai gambaran, harga mie ayam di Indo (jakarta sekitarnya) Rp 5.000 di pinggir jalan, kalo di Vietnam dan China cuman sekitar Rp 3.000 an dengan porsi yang jauh lebih besar dan dengan protein yang jauh lebih tinggi nilai.

Tapi OOT kita harus akui produktivitas pekerja di tingkat bawah di negeri ini masih jauh di bawah rata-rata negara asia lainnya.
Kalo untuk setingkat staff atau manager sih banyak kok diakui bahwa pekerja Indo lebih baik.