MojoBerry wrote:Ane kelewatan review satu ini すまない chris

bisa bikin review 'berani' begini, wajar aja kalau ada yg pro dan kontra
btt komentar ane mengenai tucson sih kurang lebih sama dengan para master diatas, cuman nubie mau nambahin aja
ane pernah lihat wawancara dgn petinggi hyundai di majalah dgn pak Mukiat kalo ga salah "Hyundai ingin menghilangkan kesan bahwa hyundai mobil murah" jadi harga jualnya naik mungkin bisa jadi implikasi strategi marketing tsb.
dan bukti komitmen sekaligus obsesi hyundai korea yaitu dengan menambah budget R&D u new benchmark model dan merevolusi desain line up mobil nya, sesuai dgn sifat masyarakat korea yg mengagungkan tampilan luar hasilnya ya "Fluidic Sculpture" itu (susah amat namanya

). dan jujur ane sebagai
Japan obsessed harus mengakui desain exterior mereka selangkah lebih maju dr jepang.
Nah masalahnya hyundai indo "setengah hati" line up jajaran atas ga mereka bawa ke sini misal Hyundai Genesis, New Coupe, dan veloster yg digadang2 2 tahun lalu katanya mau masuk ke sini. Padahal line up atas mereka juga ga kalah keren dengan brand amerika atau jepang
after all ini hanya pendapat sotoy nubie aja hehe

wuih thank you oom mojoberry
yoi, review yang cukup bikin panas hati para fanboy merek H miring ini

ya gimana lagi, i try to be honest, bahkan mahakitteh dan mahaganteng sukribo pun komentarnya sama
President Director Hyundai yang skrg pak Mukiat Sutikno, sebelum di Hyundai dia pegang Chevy. Jujur waktu dipegang sama pak mukiat sutikno, brand image chevy pelan-pelan meningkat. Entah apa yang terjadi sejak doi pindah ke Hyundai.
Nah, memberikan kesan premium di harga si boleh asal diimbangi kualitas ya, lha ini SantaFe SUV 500juta nggak ada TCS, airbag cuma dua... apa apaan coba

Tucson SUV hampir 400juta plasticnya kayak Mobilio dan nggak ada TCS juga. Padahal untuk mobil harga segini sih TCS kayak udah jadi fitur wajib ya.
Kalo feel premium dari exteriornya sendiri ane bilang sudah cukup bagus lah, quantum leap dari hyundai early 2000an yang membosankan bin aneh bentuknya, bulet bulet nggak jelas. ya kayak cewek korea habis operasi plastik memang.
SantaFe misalnya, premium feel dari exteriornya terasa sangat kuat ngalahin CX-5 dan CR-V bahkan, tapi begitu masuk dalem... lho... kok gini? Begitu nyetir.... lho... kok gini?
Setuju, Hyundai Indo terlalu dudul untuk tidak memasarkan beberapa lineup teratas mereka, misalnya Hyundai Veloster Turbo yang sempat dipajang di IIMS 2013 lalu, atau Hyundai Genesis Coupe. at least, bermain di pasar niche lah ganggu dikit pasarnya GT-86 dan MX-5.
Veloster sendiri ane cukup heran liat mobilnya, pintu kanan kiri bisa nggak sama

tapi bentuknya sport hatchback ya cocoklah buat jadi lawan Scirocco.
Dulu ane masih ingat taun 2010 KIA sempet mau masukin Soul, yang entah kenapa nggak jadi masuk. Padahal udah pameran kemana-mana, sekarang apa kabar itu KIA Soul?
Dan AFAIK both Hyundai atau KIA nggak punya production plant di ASEAN.... which is selalu kita harus impor dari Korea. Kayaknya mereka memang terlihat nggak serius garap pasar di Asia. Di Asia Hyundai/KIA cuma laku di negaranya sendiri setau ane, di Jepang babak belur tutup buku udah dari berapa taun lalu, skrg nggak pernah keliaran Hyundai di Jepang. Pasar otomotif di Asia sudah dikuasai mayoritas oleh brand Jepang. Sedangkan di Amerika/Eropa mereka diterima dengan baik.