basita wrote:sedikit koreksi & tambahan :
- top speed PGMFI cuma 105 kpj
- paling irit Shogun SP
review2 konsumsi bbm dan top speed sebaiknya
"taken with a huge grain of salt"
alias jgn langsung aja ditelan mentah. Beda medan, beda riding style, beda bobot
hasilnya jadi ngga selalu konsisten.
Lihat attachment, hasil tabloid otoplus utk Susi(suprax injeksi) 110-130 km/jam.
Memang membingungkan, kenapa Susi yg ditest otomotif dan Mplus hasilnya bisa
lebih rendah dari Susi yg ditest otoplus di Surabaya. Apakah bensin premium
di surabaya lebih baik kualitasnya daripada Jkt?
Kalau jalanan kota Sby sih karakternya rata-rata aja, spt Jkt khan, cmiiw.
Utk Shogun, gw kaget juga bisa 63km/lt, padahal di motorplus 337,
dari 5 shogun yg ditest 5 penunggang berbeda,
dng trek dari Jl. Asia-Afrika, Senayan,Jakarta Pusat. lewat Jl. Patal Senayan menuju
Jl. S. Parman (depan MPR-DPR), putar ke Patal Senayan masuk ke
Jl. Hangtuah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Lama perjalanan 41 menit. Jarak tempuh sekitar 27 km.
hasil maksimalnya 46.5km/lt.
Hasil yg membingungkan dari otomotif juga utk Susi yang 57km/lt.
Padahal Subur(SUprax KarBURator) aja hasil motorplus#343 bisa 80km/lt
di test di AHM cakung, kondisi trek:
Panjang total 2 km ,2 trek lurus sekitar 900 meter, Ada rintangan kun(cone),
polisi tidur, konblok(pavingblok), bergelombang, kubangan air, tanjakan bersudut 45derajat.
Logically, Subur aja 80km/lt, Susi hrsnya diatas itu dong, karena
di otoplus#25 Susi didakwa sekitar 4.69% lebih irit daripada Subur.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.