Kan seperti biasa buet review dengan ddk2 dan muter2 2keliling mod.jd y ngerti ajahhh.AD74YA wrote:Ini ketauan banget dari review nya short banget waktu yang dipakai untuk merasakan mobilnya.. Ada banyak point yang perlu ane koreksi, tapi biar lebih whole, ane short review aja sekalian ya 500 biasa sama Abarth 695 Tributo Ferrari.. Kebetulan sempat ada yang bawa ke garasi kedua-duanya.
Untuk 500, bisa dilihat di Liga LCGC; http://www.serayamotor.com/diskusi/view ... 19&t=20811
Ane review yang Lounge
Untuk short review 695 sebagai berikut;
Oke, beberapa point penting tentang 695 Tributo Ferrari adalah; mobil merupakan mobil yang diproduksi dengan limited numbers; hanya 1999 unit di seluruh dunia. Sampai saat kencan, unit yang saya bawa merupakan mobil ke dua dari 2 695 Tributo Ferrari yang "sudah laku" di Indonesia. Saya kasih tanda kutip karena denger-denger 695 Tributo Ferrari masih ada unit (2012 atau 2013 gitu) yang belum laku di Indonesia.
Point kedua, mobil ini tenaganya sedikit lebih besar dari 595C ataupun Essesse, yaitu 230 Nm dan 180 HP (sekitar 10 HP lebih besar dari Essesse, CMIIW). Walaupun basically semua sama. 1400cc, dan gearbox Competizione (beberapa fanboy alay lebih suka nyebutnya sebagai F1-Superfast gearbox, padahal gak tau mereka ini gearbox basically sama aja sama Smart punya, cuman lebih beefy).
Jadi ane yakin, feelingnya 11-12 sama 595 dan Essesse punya ini 695, secara sama versi lounge juga steeringnya masih familier kok 695 (sedikit).
Oke, pertama, Abarth bukan hot hatch yang bisa dibilang "balanced". Paling terasa kalau dibawa ditengah hujan, ngebut 100 kpj aja di tol terus injek rem sedikit keras, udah belakangnya ilang. Dalam beberapa kasus, di jalan kering gripnya besar, tapi kalau hujan di bawa ngebut, mobil ini kerasa ada kemungkinan melintir. Mungkin efek ban, bisa jadi juga karena distribusi bobot atau apa, yang jelas elektronika keamanan seperti TTC ESP di mobil ini merupakan kontrol traksi paling stupid dari semua mobil yang pernah ane coba. Kayaknya orang-orang Itali yang buat cuman sengaja bikin tombol TTC tanpa tau kegunaannya apa. ESP sendiri ga bisa dimatikan.
Lalu gearbox-nya. Sebenarnya Comp gearboxnya (automated manual) udah jauh lebih baik dari yang bawaan Lounge, downshift di 695 langsung klik sekedipan mata disusul burbling exhaust, jauh lebih nikmat didengar daripada MINI Cooper punya. Akan tetapi setiap mau upshift, seakan-akan turbonya mau ngekick terus (seperti efek turbo spooling lalu mobil njendut-njendut kedepan) jadi mau nggak mau reflek kaki kanan sedikit melepas pedal gas biar gak jerky, tapi malah pada akhirnya memperkuat jerky nya upshift karena rpm nya jadi terlalu rendah untuk upshift.
Setelah beberapa kilometer jalan bareng dengan 695, baru ketauan trik nya kalau mau upshift rada halus dan kaki tetap di pedal gas, jarum RPM harus berada diantara 2500-3000 RPM, karena sinkronisasi rpm mesin antar gigi paling baik berada di range itu. Which is painful, karena jadi agak tricky kalau kita pakai di tengah kota yang sedikit ramai.
Lalu yang bilang steering Abarth itu feedback nya banyak, kayaknya masih perlu banyak latihan deh. Ya, setirnya Abarth berat karena minim EPS, akan tetapi feedback nya tidak melimpah, apalagi kalau dibandingkan sama MINI R56 series. Roda depan susah di prediksi posisinya, sedangkan bagian belakang gak berasa apa-apa. Hal ini diperparah dengan yang tadi itu, kebodohan TTC dan ESP. ESP nya selalu ON dan selalu ambil alih perintah untuk memutar roda bagian dalam lebih kencang dari roda bagian luar saat menikung. Ini efeknya bagus kalau fine tuning. Masalahnya, karena Abarth produk Italia, kayaknya engineernya lupa setting karena keburu istirahat makan siang.
Di kecepatan yang berubah-berubah, ESP nya rada idiot membuat berat setir berubah-berubah karena perputaran roda bagian luar dan dalam konstan berubah-berubah, jadi mobil ini kalau dipacu kencang, apalagi manuver, kerasa kayak gak punya patokan rasio setir. Akhirnya setir perlu di koreksi 100 persen dari 100 persen lamanya pengendaraan. Sekali lagi, ESP gak bisa dimatikan; saya yakin penyebabnya adalah engineer nya lupa masang tombolnya di mobil karena ngidam makan spaghetti.
Dan lucunya, Abarth itu lebih enak dikendarai secara sportif jika TTC nya dinyalakan karena efek understeer bisa di eliminasi secara maksimal, walau nggak bisa dibilang akurat juga. Ini juga mobil hatch pertama yang dalam kondisi normal TTC nya mati, dan kalau mau enak, kita harus manual nyalakan TTC dengan mencet tombol.
Lalu Abarth juga punya Comp suspension yang terlalu keras walau gak perlu. Kerasnya suspensi ini tidak memberikan damping yang lebih baik ataupun grip lebih melimpah, yang ada malah efek bouncy mobil kalau ngebut berasa banget. Di kecepatan tinggi lurus, bagian belakang mobil kerasa mentul-mentul kewalahan ngikutin depannya. Dalam kondisi cornering kencang, gantian depannya yang mentul-mentul yang menyebabkan berkali-kali traksi roda ada dan hilang, dan ESP mobil akhirnya bingung baca, akhirnya setirnya jadi bingung, pas masuk corner berat, pas di apex ringan tanpa feeling, pas keluar corner udah terlanjur understeer dan telat momennya untuk ngegas lagi.
Tapi, kesemua permasalahan diatas punya 1 jalan keluar.. Yaitu dengan nyetir Abarth sekencang mungkin kapanpun kondisinya memungkinkan. Karena tidak ada mobil kecil modern lain yang menawarkan sensasi bunuh diri dari awal mesin di start, sampai dimatikan lagi di tempat tujuan. Perasaan terancam ini dikemas dengan suara exhaust hatchback paling merdu yang pernah saya dengar, dan juga over-torque yang menyebabkan efek roket selalu tersedia.
695 merupakan hatchback paling fun yang pernah saya kendarai.
Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 148
- Joined: Wed Sep 11, 2013 12:18
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
cats catcher
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 6697
- Joined: Tue Jul 31, 2007 14:11
- Location: almost there...
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Betul,ChZ wrote:ho oh om imsus.... kategori mobil performance gini tuning partsnya bisa bikin sakit jantung dan kantong... apalagi buat rakyat djelata macem sayaimsus2c wrote: Harga brake set (rotor+caliper) segitu untuk performance brake semacam Brembo atau Wilwood sih wajar, apalagi kalau kurs $ sdh Rp.12000an
Pasarannya utk brake set Brembo Performance (bukan OEM/replacement) ukuran 14"-15" dgn 4/6 pot, harga sekitar $3.500 - $4.500 an belum ongkir/pajak. Itu biasanya utk sepasang (depan saja atau belakang saja). Kalau set depan belakang ya...![]()
Bengkel teman saya kalau upgrade rem keluarga evo, sampai di lokasi harga rem sekitar 35-45an juta juga![]()
Copotan saja masih buka harga 25jt
@pak Piterr, dealer Brembo disini kalau ngga salah dipegang sumber berkat. Kalau ada parts nr.-nya mungkin bisa dicek disitu buat perbandingan![]()
bukti kalo nyawa itu harganya sangat mahal.... padahal 45juta oprek ke ECU doang udah dapet ratusan horsepower.![]()
jadi heran sama orang-orang yang upgrade mesin gila-gilaan tapi rem standar....
Bengkel/tuner yg baik pasti juga kasih masukan dari sudut pandang safety. Ngga asal gas pol oprek gila2an di engine output
Seperti bengkel temen saya, orangnya ngga mau asal upgrade gila2an, apalagi kalau belum kenal customer (skill nyetir, pengalaman, dsb...)
Orangnya metodis, jadi kalau belum kenal sama dia, orang bisa beranggapan kalau kinerjanya lambat dan bertele tele.
Misal mau upgrade mesin, dari target 100% naik output, dia paling kasih dulu 25%.
Terus pasti bilang:
Koba dulu pak segini... enak ngga?
Kalau enak, coba lagi agak lama, kira kira ada parts bawaan mobil yg aus/bermasalah ngga?
Kalau enak dan awet, coba rem+suspensi upgrade dulu, kalau sudah nanti mesinnya juga saya improve lagi
bah...bener2 bertele-tele

Kalau mau upgrade performa mesin, sdh pasti minimal rem+suspensi juga harus naik kelas
Kayak orang beli kopi, ya mesti siap2 beli gula+susu nya juga
si vis pacem para bellum - si vis bellum para pacem - si vis pacem para pactum
de gustibus et coloribus non est disputandum
listening before talking - reading before writing - doing before asking
de gustibus et coloribus non est disputandum
listening before talking - reading before writing - doing before asking
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 6697
- Joined: Tue Jul 31, 2007 14:11
- Location: almost there...
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Ho'oh...Jebmuldit wrote:Lebayyyy.g penting amat untuk yang terakhir2 mod.madcat015 wrote:Bravooooooo! Il magnifico bro chz!
A wonderful ripiu indeed...
Fiat 500 dan Abarth mmg benar2 future classic... suka dengan bentuknya, suka interiornya, dan menurut ane, cukup spacious untuk dua orang dengan head room lega dan kaca besar yang well, menambah kelegaan.
Sayangnya, ane yg terbiasa jadi nahkoda kapal2 super besar jadi merasa terintimidasi dengan form factor Abarth/Fiat yg kecil. Bagaikan lifeboat kekecilan... but a lifeboat that is so stylish indeed.
Sayangnya, unit 500 dan 595 sedang diseret utk Abarth day di showroom CBU temen ane di Sby Barat..., dan ane ga bs merasakan nostalgia jerkiness sebuah AMT yang somewhat exciting.
Apart from its uniqueness, ane nyaris ga bs menentukan mana yg harus ane pilih seandainya diberikan pilihan antara sebuah Abarth atau sebuah MINI.
Damn! I will take them both!
Anyway, kmrn kita tidak sengaja memberikan tamparan keras di booth Renault ya.
*setelah mengubek Megane RS 265*
N: "ko, tuh kemoceng" *baca Duster*
M: "DASCIAAAAAA!"
*sales lgs tertunduk sedih*
N: "ko, itu Renault..."
M: "Ups... errr.. sorry..."
*beberapa menit kemudian*
M: "Sandero... mana Sandero"
*sambil mencari Clio RS*
Nanti gelarnya kita tambah lagi aja kalau gitu
-maha g4la4uuuu
-maha l3b4yyyy
-maha 4l4yyyy
all hail!!!

si vis pacem para bellum - si vis bellum para pacem - si vis pacem para pactum
de gustibus et coloribus non est disputandum
listening before talking - reading before writing - doing before asking
de gustibus et coloribus non est disputandum
listening before talking - reading before writing - doing before asking
-
- SM Specialist
- Posts: 13579
- Joined: Thu Nov 29, 2012 8:52
- Location: Surabaya
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Wadoh, om imsus, kl maha2 yg lain uda ada yg punya:
- Mahagalau: les elefantes aka SUVmania
- Mahaalay: Minkies...
- Mahalebay: Minkies...
Ane cukup mahakitteh aja...
@om helm: nah lho, sayangnya ane ga sempat culik itu 595. Kl bs ane culik, tentu bakal ane seret bbrp jam, secara ane kenal baik dgn owner showroom nya...
sabtu kmrn sempat ditawarkan utk melipir ke sana, tp berhubung pada teler kepanasan... akhirnya cukup di POS GC dan mengacau di booth Dacia... errr... Renault. 
Tp setidaknya, bro chz bisa secara mandiri mendapatkan 595... an effort to be praised though it lacks many of your... standard requirement, om...
- Mahagalau: les elefantes aka SUVmania
- Mahaalay: Minkies...
- Mahalebay: Minkies...
Ane cukup mahakitteh aja...

@om helm: nah lho, sayangnya ane ga sempat culik itu 595. Kl bs ane culik, tentu bakal ane seret bbrp jam, secara ane kenal baik dgn owner showroom nya...


Tp setidaknya, bro chz bisa secara mandiri mendapatkan 595... an effort to be praised though it lacks many of your... standard requirement, om...

Obey the mahakitteh. 

-
- SM Specialist
- Posts: 16678
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
gw bilang juga apa mod... gw ngga kompeten bikin review mobil beginianmadcat015 wrote:Wadoh, om imsus, kl maha2 yg lain uda ada yg punya:
- Mahagalau: les elefantes aka SUVmania
- Mahaalay: Minkies...
- Mahalebay: Minkies...
Ane cukup mahakitteh aja...
@om helm: nah lho, sayangnya ane ga sempat culik itu 595. Kl bs ane culik, tentu bakal ane seret bbrp jam, secara ane kenal baik dgn owner showroom nya...sabtu kmrn sempat ditawarkan utk melipir ke sana, tp berhubung pada teler kepanasan... akhirnya cukup di POS GC dan mengacau di booth Dacia... errr... Renault.
Tp setidaknya, bro chz bisa secara mandiri mendapatkan 595... an effort to be praised though it lacks many of your... standard requirement, om...

makanya ngga berani klaim ini review...

@di atas ada yang protes ye? kan udah gue bilang.... BACA JUDULNYA

kalo ngefans sama gue mau minta tanda tangan nanti ye


1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- SM Specialist
- Posts: 13579
- Joined: Thu Nov 29, 2012 8:52
- Location: Surabaya
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Bro ChZ... ane baru liat siggy ente...ChZ wrote:gw bilang juga apa mod... gw ngga kompeten bikin review mobil beginianmadcat015 wrote:Wadoh, om imsus, kl maha2 yg lain uda ada yg punya:
- Mahagalau: les elefantes aka SUVmania
- Mahaalay: Minkies...
- Mahalebay: Minkies...
Ane cukup mahakitteh aja...
@om helm: nah lho, sayangnya ane ga sempat culik itu 595. Kl bs ane culik, tentu bakal ane seret bbrp jam, secara ane kenal baik dgn owner showroom nya...sabtu kmrn sempat ditawarkan utk melipir ke sana, tp berhubung pada teler kepanasan... akhirnya cukup di POS GC dan mengacau di booth Dacia... errr... Renault.
Tp setidaknya, bro chz bisa secara mandiri mendapatkan 595... an effort to be praised though it lacks many of your... standard requirement, om...![]()
makanya ngga berani klaim ini review...![]()
@di atas ada yang protes ye? kan udah gue bilang.... BACA JUDULNYA![]()
kalo ngefans sama gue mau minta tanda tangan nanti yesibuk
Ane untu MarsONE?



No jacuzzi on Mars...



==============================
Anyway, standar ripiu tiap ripiuer memang berbeda2... Tidak jarang om helm protes keras, dan jujur, itu satu hal yang begitu penting untuk kita, bro. Om helm mmg khatam abis urusan mobil2 aneh..., jadi tidak heran doi meminta yang begitu detail dan terperinci. Sesuatu hal yang cukup sulit, tetapi bukan tidak mungkin. Kebetulan ane juga dapat sedikit "a pat on the back" dari om helm di ripiu Subaru Legacy dan Mazda CX-7. Dua mobil kelas biasa2 saja... tapi hardikan keras di MINI Cooper gegara ane cuman nguber Gokart style nya.

So, keep ripiuing... om helm demands the best from you, my padawan.

Obey the mahakitteh. 

-
- SM Specialist
- Posts: 16678
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
malah enak mod ente di mars bisa buka lendeman sendiri kan?madcat015 wrote: Bro ChZ... ane baru liat siggy ente...
Ane untu MarsONE?![]()
![]()
![]()
No jacuzzi on Mars...![]()
![]()
![]()
==============================
Anyway, standar ripiu tiap ripiuer memang berbeda2... Tidak jarang om helm protes keras, dan jujur, itu satu hal yang begitu penting untuk kita, bro. Om helm mmg khatam abis urusan mobil2 aneh..., jadi tidak heran doi meminta yang begitu detail dan terperinci. Sesuatu hal yang cukup sulit, tetapi bukan tidak mungkin. Kebetulan ane juga dapat sedikit "a pat on the back" dari om helm di ripiu Subaru Legacy dan Mazda CX-7. Dua mobil kelas biasa2 saja... tapi hardikan keras di MINI Cooper gegara ane cuman nguber Gokart style nya.![]()
So, keep ripiuing... om helm demands the best from you, my padawan.
the first ever lendeman on mars....


wkwkwkwkw mungkin spesialisasi ane memang di review mobil "biasa biasa"....
di Abarth ini jujur aja semua serba pertama kali. pertama kali nyetir mobil AMT, pertama kali nyetir mobil Italia, jadi ngga heran banyak ngaco nya...

sedangkan di review mobil mewah banyak oknum menghujat karena ane males eksplorasi fitur dan gimmicks.


jadi memang ane lebih cocok review mobil kelas bawah yang ngga pusing sama fitur dan tinggal gaspol rempol dan nyetir kayak kesetanan di jalan raya, motong kanan kiri, violating traffics, exceeds speed limit......




1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1083
- Joined: Fri Aug 16, 2013 7:51
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Great job Chz 
Saya selalu suka "review" mobil2 unik dan ga pasaran macem gini. Btw, foto-fotonya apik lho dan bisa merepresentasikan beberapa detail menarik dari mobil ini
Btw, soal tanggepan dari mod D7AY, anggap aja sebagai masukan dan, yang lebih penting, pengetahuan karena ga semua orang mau dan bisa dapet previlege untuk test drive mobil2 "aneh" macem begini. Yang namanya sebuah review, impresi atau apapun itu semuanya tentang sudut pandang kita subjektif dan selalu ada saja kurangnya. Bahkan sekelas mod D7AY saja menurut saya, kalo mau dicari kekurangan reviewnya mah bakalan ada aja. Misalnya: terlepas dari stunning review soal mobilnya sendiri, saya pribadi selalu merasa foto-foto yang ditampilkan beliau selalu "alakadar-nya" dan cenderung medioker (mohon maaf ya om D7AY
). Editan tempelannya ga beda dengan editan anak SMP make apps gratisan di apps store. Kalo reviewnya mobil "pasaran" kayak R3, Civic atau Camry sih ga masalah. Banyak orang udah khatam dengan eksterior dan interior nya. Tapi mobil2 kayak Fiat 595, Swift Sport, Mini Cooper JCW dll terlalu sayang kalo cuma ditampilkan sekelebat aja. Karena selain performa, banyak gimmick dan features yang jadi selling point serta daya tarik mobil2 ini. Jadinya serasa baca majalah FHM tapi foto2 nya burem dan pengambilan gambarnya payah meski modelnya superhot dan [cencored].. Batal ng4ceng.
Cuman saya paham keterbatasan temen2 yang mau review disini. Harus sedia dana, cari networking dan juga (yang paling penting) luangkan waktu di sela2 kesibukan. Saya pun, yang cuman nulis 1-2 review disini, merasakan susahnya meluangkan waktu dan cari orang yang rela mobilnya di siksa selama beberapa jam
Karena itu, saya menikmati semua review yang ditulis disini dan hari Sabtu dan Minggu malem selalu ditunggu soale banyak nongol thread review baru. Hehehe 
==================================================
Btw, sekedar saran aja buat Om Chz, agar tulisannya makin oke lagi
Coba deh baca-baca lagi ulasan tentang apapun itu. Ga harus selalu mobil, ga harus selalu otomotif. Apa aja. Misalnya baca ulasan atau review pertandingan sepakbola, film, novel atau tentang gadget, dll
Teknik penulisan akan jadi lebih kaya dan beragam
Mungkin juga ada ide menarik yang bisa diambil.
Kalo bisa, tulis juga tentang sesuatu yang semua orang belum tau. Ane ga gitu faham soal mobil, jadi kasih contoh tentang sepakbola aja deh. Misalnya begini:
Semua orang tau kalo Wayne Rooney, penyerang Manchester United dan timnas Inggris, adalah seorang striker tajam dan berbahaya di kotak pinalti lawan. Catatan golnya juga mengagumkan. Tapi ga banyak orang tau kalo Rooney juga punya kemampuan defensif yang mumpuni dan oleh karena itu kerap dipasang sebagai gelandang oleh Alex Ferguson.
Contoh lain yang lebih ekstrim: Tau Oscar? Gelandang serang Chelsea asal Brasil. Pemain nomor 10 dari negara yang sohor akan sepakbola menyerangnya. Namun mungkin ga semua orang tau kalo catatan takel nya lebih banyak ketimbang seorang gelandang bertahan atau bek sekalipun. Ini yang luput dari fans atau pecinta sepakbola casual.
Mobilpun, saya yakin, punya sisi2 lain yang menarik untuk diulik dan ga semua orang tau. Dan semuanya itu didapat dari pengalaman dan pengetahuan
Saya percaya om Chz dah cukup banyak pengalaman bawa berbagai jenis dan tipe mobil sehingga udah lumayan "banyak" bekalnya. Yang kurang2 bisa kita sama2 belajar di SM ini
Terus menulis ya om Chz

Saya selalu suka "review" mobil2 unik dan ga pasaran macem gini. Btw, foto-fotonya apik lho dan bisa merepresentasikan beberapa detail menarik dari mobil ini

Btw, soal tanggepan dari mod D7AY, anggap aja sebagai masukan dan, yang lebih penting, pengetahuan karena ga semua orang mau dan bisa dapet previlege untuk test drive mobil2 "aneh" macem begini. Yang namanya sebuah review, impresi atau apapun itu semuanya tentang sudut pandang kita subjektif dan selalu ada saja kurangnya. Bahkan sekelas mod D7AY saja menurut saya, kalo mau dicari kekurangan reviewnya mah bakalan ada aja. Misalnya: terlepas dari stunning review soal mobilnya sendiri, saya pribadi selalu merasa foto-foto yang ditampilkan beliau selalu "alakadar-nya" dan cenderung medioker (mohon maaf ya om D7AY

Cuman saya paham keterbatasan temen2 yang mau review disini. Harus sedia dana, cari networking dan juga (yang paling penting) luangkan waktu di sela2 kesibukan. Saya pun, yang cuman nulis 1-2 review disini, merasakan susahnya meluangkan waktu dan cari orang yang rela mobilnya di siksa selama beberapa jam


==================================================
Btw, sekedar saran aja buat Om Chz, agar tulisannya makin oke lagi

Coba deh baca-baca lagi ulasan tentang apapun itu. Ga harus selalu mobil, ga harus selalu otomotif. Apa aja. Misalnya baca ulasan atau review pertandingan sepakbola, film, novel atau tentang gadget, dll


Kalo bisa, tulis juga tentang sesuatu yang semua orang belum tau. Ane ga gitu faham soal mobil, jadi kasih contoh tentang sepakbola aja deh. Misalnya begini:
Semua orang tau kalo Wayne Rooney, penyerang Manchester United dan timnas Inggris, adalah seorang striker tajam dan berbahaya di kotak pinalti lawan. Catatan golnya juga mengagumkan. Tapi ga banyak orang tau kalo Rooney juga punya kemampuan defensif yang mumpuni dan oleh karena itu kerap dipasang sebagai gelandang oleh Alex Ferguson.
Contoh lain yang lebih ekstrim: Tau Oscar? Gelandang serang Chelsea asal Brasil. Pemain nomor 10 dari negara yang sohor akan sepakbola menyerangnya. Namun mungkin ga semua orang tau kalo catatan takel nya lebih banyak ketimbang seorang gelandang bertahan atau bek sekalipun. Ini yang luput dari fans atau pecinta sepakbola casual.
Mobilpun, saya yakin, punya sisi2 lain yang menarik untuk diulik dan ga semua orang tau. Dan semuanya itu didapat dari pengalaman dan pengetahuan



Terus menulis ya om Chz

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1158
- Joined: Mon Dec 06, 2004 22:39
- Location: Solo
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Sedikit pertanyaan buat om helm, waktu review 695 tributo, mereka sudah pakai ban pirelli pzero nero atau masih centurato ya? Karena saya semalam hujan2 bawa competizione ngebut, ane rem agak keras tetap stabil2 aja tuh gak ada gejala ngebuang atau gimana gitu. Atau mungkin rem nya yg beda? Standard nya tributo udah brembo, kalo competizione belum, tks
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 561
- Joined: Sat May 11, 2013 12:01
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Mod Djay,itu 2 paragraf sebelum yang terakhir koq mirip bener ama duo ToyoDai wkwkwkwkwk...minus exhaust note n torque
Om Piterr,P7 Cinturato seharusnya cukup bagus yah.IMO P7 much better dari pada Toyo Proxes 4 yang dari pengalaman pribadi saya sangat understeer.Walau yah...P Zero itu tentunya beda kelas hehe

Om Piterr,P7 Cinturato seharusnya cukup bagus yah.IMO P7 much better dari pada Toyo Proxes 4 yang dari pengalaman pribadi saya sangat understeer.Walau yah...P Zero itu tentunya beda kelas hehe
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11865
- Joined: Wed Oct 16, 2013 6:27
- Location: tangerang selatan
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
yang dibilang oom helm benar adanya, dan bukan cuma abarth aja yang "menawarkan sensasi bunuh diri sejak awal mesin di start".
pertama kali saya nyetir fiat 125 punya temen, mobil kecil begitu sudah dilengkapi mesin DOHC dan 4 wheel disc brake, sesaat setelah mesin nyala suaranya bikin saya merinding dan pengen segera ngicipin apa rasanya ngebut pake mobil beginian.... dan ternyata bener-bener gila, belum pernah saya ngalamin sensasi nikung dengan kecepatan tinggi seperti itu.
kalau dengan mobil lain, tangan dan kaki selalu nurut apa yang otak perintahkan, tapi kala itu kaki, tangan dan anggota tubuh lainnya punya kemauan sendiri. kaki kanan maunya bejek gas, kaki kiri nyolek-nyolek pedal rem, dan tangan menggila bergerak sendiri koreksi arah mobil sementara otak berpikir "mati gue....! klontang deh....." saat pantat mobil menari-nari di bunderan ratu plaza.
benar-benar sensasi antara hampir terguling dan melintir yang paling gila dan pengen terulang lagi.
susah diungkapin dengan kata-kata, harus coba sendiri sensasi bunuh diri ala itali.
pertama kali saya nyetir fiat 125 punya temen, mobil kecil begitu sudah dilengkapi mesin DOHC dan 4 wheel disc brake, sesaat setelah mesin nyala suaranya bikin saya merinding dan pengen segera ngicipin apa rasanya ngebut pake mobil beginian.... dan ternyata bener-bener gila, belum pernah saya ngalamin sensasi nikung dengan kecepatan tinggi seperti itu.
kalau dengan mobil lain, tangan dan kaki selalu nurut apa yang otak perintahkan, tapi kala itu kaki, tangan dan anggota tubuh lainnya punya kemauan sendiri. kaki kanan maunya bejek gas, kaki kiri nyolek-nyolek pedal rem, dan tangan menggila bergerak sendiri koreksi arah mobil sementara otak berpikir "mati gue....! klontang deh....." saat pantat mobil menari-nari di bunderan ratu plaza.
benar-benar sensasi antara hampir terguling dan melintir yang paling gila dan pengen terulang lagi.
susah diungkapin dengan kata-kata, harus coba sendiri sensasi bunuh diri ala itali.
-
- SM Specialist
- Posts: 16678
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
hehehe thank you oom mamang...Mamang555 wrote:Great job Chz
Saya selalu suka "review" mobil2 unik dan ga pasaran macem gini. Btw, foto-fotonya apik lho dan bisa merepresentasikan beberapa detail menarik dari mobil ini
Btw, soal tanggepan dari mod D7AY, anggap aja sebagai masukan dan, yang lebih penting, pengetahuan karena ga semua orang mau dan bisa dapet previlege untuk test drive mobil2 "aneh" macem begini. Yang namanya sebuah review, impresi atau apapun itu semuanya tentang sudut pandang kita subjektif dan selalu ada saja kurangnya. Bahkan sekelas mod D7AY saja menurut saya, kalo mau dicari kekurangan reviewnya mah bakalan ada aja. Misalnya: terlepas dari stunning review soal mobilnya sendiri, saya pribadi selalu merasa foto-foto yang ditampilkan beliau selalu "alakadar-nya" dan cenderung medioker (mohon maaf ya om D7AY). Editan tempelannya ga beda dengan editan anak SMP make apps gratisan di apps store. Kalo reviewnya mobil "pasaran" kayak R3, Civic atau Camry sih ga masalah. Banyak orang udah khatam dengan eksterior dan interior nya. Tapi mobil2 kayak Fiat 595, Swift Sport, Mini Cooper JCW dll terlalu sayang kalo cuma ditampilkan sekelebat aja. Karena selain performa, banyak gimmick dan features yang jadi selling point serta daya tarik mobil2 ini. Jadinya serasa baca majalah FHM tapi foto2 nya burem dan pengambilan gambarnya payah meski modelnya superhot dan [cencored].. Batal ng4ceng.
Cuman saya paham keterbatasan temen2 yang mau review disini. Harus sedia dana, cari networking dan juga (yang paling penting) luangkan waktu di sela2 kesibukan. Saya pun, yang cuman nulis 1-2 review disini, merasakan susahnya meluangkan waktu dan cari orang yang rela mobilnya di siksa selama beberapa jamKarena itu, saya menikmati semua review yang ditulis disini dan hari Sabtu dan Minggu malem selalu ditunggu soale banyak nongol thread review baru. Hehehe
==================================================
Btw, sekedar saran aja buat Om Chz, agar tulisannya makin oke lagi
Coba deh baca-baca lagi ulasan tentang apapun itu. Ga harus selalu mobil, ga harus selalu otomotif. Apa aja. Misalnya baca ulasan atau review pertandingan sepakbola, film, novel atau tentang gadget, dllTeknik penulisan akan jadi lebih kaya dan beragam
Mungkin juga ada ide menarik yang bisa diambil.
Kalo bisa, tulis juga tentang sesuatu yang semua orang belum tau. Ane ga gitu faham soal mobil, jadi kasih contoh tentang sepakbola aja deh. Misalnya begini:
Semua orang tau kalo Wayne Rooney, penyerang Manchester United dan timnas Inggris, adalah seorang striker tajam dan berbahaya di kotak pinalti lawan. Catatan golnya juga mengagumkan. Tapi ga banyak orang tau kalo Rooney juga punya kemampuan defensif yang mumpuni dan oleh karena itu kerap dipasang sebagai gelandang oleh Alex Ferguson.
Contoh lain yang lebih ekstrim: Tau Oscar? Gelandang serang Chelsea asal Brasil. Pemain nomor 10 dari negara yang sohor akan sepakbola menyerangnya. Namun mungkin ga semua orang tau kalo catatan takel nya lebih banyak ketimbang seorang gelandang bertahan atau bek sekalipun. Ini yang luput dari fans atau pecinta sepakbola casual.
Mobilpun, saya yakin, punya sisi2 lain yang menarik untuk diulik dan ga semua orang tau. Dan semuanya itu didapat dari pengalaman dan pengetahuanSaya percaya om Chz dah cukup banyak pengalaman bawa berbagai jenis dan tipe mobil sehingga udah lumayan "banyak" bekalnya. Yang kurang2 bisa kita sama2 belajar di SM ini
![]()
![]()
Terus menulis ya om Chz

ho oh.... tujuan ane disini kan sekaligus mancing om helm biar protes dan kepancing review Abarth Tributo Ferrari




sangat sulit emang, dan lahan pengetesan sangat terbatas, mungkin yang saya rasain nda sampe 1/4 yang dirasain om helm. paling kaco ya soal setirnya

ho oh... yang biasanya ane baca tentang review film dan review mobil aja.... kalo bola ga ngikutin

hahaha bener sekali om... saya sering banget kalo review mobil cari-cari fakta unik dan menarik tentang mobil tsb. anything, ane cuma mau review ini beda dengan yang biasa diliat di majalah - majalah maupun sumber manapun.
that's why, ane selalu cari asal usul dan sejarah dari mobil tsb, karena buat ane sejarah dan heritage jadi bagian penting untuk menilai sebuah mobil

kebetulan dari dulu selalu demen kalo udah ngomong sejarah apapun, termasuk waktu jaman sekolah sangat antusias kalo pelajaran sejarah dimana temen-temen bilang itu pelajaran yang ngga menyenangkan karena harus hapalin tahun dst

hehehe you got it right oom marmut... sejauh ane coba mobil nggak ada yang memberikan sensasi mobil kecil bertenaga roket walaupun cuma 160hpmarmut wrote:yang dibilang oom helm benar adanya, dan bukan cuma abarth aja yang "menawarkan sensasi bunuh diri sejak awal mesin di start".
pertama kali saya nyetir fiat 125 punya temen, mobil kecil begitu sudah dilengkapi mesin DOHC dan 4 wheel disc brake, sesaat setelah mesin nyala suaranya bikin saya merinding dan pengen segera ngicipin apa rasanya ngebut pake mobil beginian.... dan ternyata bener-bener gila, belum pernah saya ngalamin sensasi nikung dengan kecepatan tinggi seperti itu.
kalau dengan mobil lain, tangan dan kaki selalu nurut apa yang otak perintahkan, tapi kala itu kaki, tangan dan anggota tubuh lainnya punya kemauan sendiri. kaki kanan maunya bejek gas, kaki kiri nyolek-nyolek pedal rem, dan tangan menggila bergerak sendiri koreksi arah mobil sementara otak berpikir "mati gue....! klontang deh....." saat pantat mobil menari-nari di bunderan ratu plaza.
benar-benar sensasi antara hampir terguling dan melintir yang paling gila dan pengen terulang lagi.
susah diungkapin dengan kata-kata, harus coba sendiri sensasi bunuh diri ala itali.


Abarth nggak memberikan rasa aman kalo dibawa manuver, apalagi kalo dibawa nikung kenceng itu terasa ban belakang bagian dalem rasanya mau ngangkat aja, tapi nggak bikin gw mau ngerem malah bikin gw nambah injakan gas, how crazy is that?
gw nyetir SLK bokongnya liar dikit aja udah gw rem langsung, di Abarth malah serasa menantang maut dan anehnya malah terasa sangat menyenangkan.
mobil yang behaviornya cukup aneh.... tapi memang ane akui mobil ini adalah mobil paling fun yang pernah ane setiri, so far.
Germans really know how to make a car... but Italians really know how to draw a smile on my face...

1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 9595
- Joined: Thu May 15, 2003 16:12
- Location: Indonesia
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Nice review bro ChZ... Baca dulu ya
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 165
- Joined: Mon Jul 23, 2007 1:10
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Td siang baru aja test drive abarth esseesse, nih mobil bawaan lahirnya emang buat ngebut. Agak sengsara pas kena macet tp itu terbayarkan pas dapet jalan agak kosong, tarikan ala turbo boost dan suara knalpotnya bikin ketagihan. Cocok buat mobil hobby / weekend. Ga pas buat dipake sehari-hari di Jakarduah kecuali pengin paha gede sebelah.
Morris mini cooper mk1 (sold) : Honda HRV : Fiat 500 Abarth Esseesse : BMW X1 : Jeep JL Rubicon. Holy grail: karmann ghia type 14.
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 6271
- Joined: Thu May 22, 2014 3:38
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
tapi tetep rasanya mendingan beli golf dibanding ini..masih belum ketemu alesan org lebih memilih mobil ini karena apa
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 165
- Joined: Mon Jul 23, 2007 1:10
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Alasanya? Karena Golf terlalu "biasa" hahaha
Morris mini cooper mk1 (sold) : Honda HRV : Fiat 500 Abarth Esseesse : BMW X1 : Jeep JL Rubicon. Holy grail: karmann ghia type 14.
-
- SM Specialist
- Posts: 16678
- Joined: Tue Oct 08, 2013 14:30
- Location: Semarang
- Daily Vehicle: Civic FK4
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
alesannya? Hobi, dan unik.
Golf itu pilihan buat orang sensibel yang memang cari hatchback buat daily use. Sedangkan Abarth lebih cocok buat weekend car karena karakternya.
sama kayak kenapa orang rela beli Ferarri, Lamborghini, Porsche, padahal harga segitu bisa beli rumah di kawasan elit pula. dari segi keuntungan jelas beli rumah lebih menguntungkan karena investasi. Ya semata-mata karena hobi supercar/mobil mewah....
coba bayangin aja Aventador 12M itu udah dapet rumah kawasan elit di kota besar sekalipun.... kok ada aja yang beli?
simple logic kok....
Golf itu pilihan buat orang sensibel yang memang cari hatchback buat daily use. Sedangkan Abarth lebih cocok buat weekend car karena karakternya.
sama kayak kenapa orang rela beli Ferarri, Lamborghini, Porsche, padahal harga segitu bisa beli rumah di kawasan elit pula. dari segi keuntungan jelas beli rumah lebih menguntungkan karena investasi. Ya semata-mata karena hobi supercar/mobil mewah....
coba bayangin aja Aventador 12M itu udah dapet rumah kawasan elit di kota besar sekalipun.... kok ada aja yang beli?
simple logic kok....
1997 E39 M52B28
2017 FK4 L15B7
2017 FK4 L15B7
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1412
- Joined: Sun Nov 18, 2012 10:01
- Daily Vehicle: Pleiades
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
kalo yang namanya udah suka dan klop di hati + bisa beli ya kenapa gak ? simpel toh alasannya..
mobil kayak gini di Indonesia masih jadi barang hobi, kalo sesuatu yang berhubungan ama hobi, apapun itu, kalo udah klop dan ada uangnya 80% dijamin mau beli deh..
mobil kayak gini di Indonesia masih jadi barang hobi, kalo sesuatu yang berhubungan ama hobi, apapun itu, kalo udah klop dan ada uangnya 80% dijamin mau beli deh..
#menolaklupa
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
"If you think education is expensive, try the cost of ignorance"
-
- SM Specialist
- Posts: 13579
- Joined: Thu Nov 29, 2012 8:52
- Location: Surabaya
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Akhir bulan lalu sempat TD Abarth 500 bareng om sukribo... saat ane lg inspeksi tanah di Sby Barat dan poto2 tanah, eh, ketemu sama om sukribo.
Akhirnya jadwal berendem ane mundurkan dan langsung melipir ke salah satu dealer CBU ternama di Sby Barat... lgs nyari owner nya yg kebetulan teman ane dan tanpa babibu sebuah Abarth 500 siap di TD...

Me as a Passenger, front seat...
Jujur, mobil ini kecil, tapi dalamnya lega ui. Mengingat teman ane mendapatkan kursi ottoman di baris kedua. Padahal postur doi cukup kekar, mirip2 Dwayne Johnson.
Suspensi firm mantab, cenderung stiff dan reaktif di jalanan bergelombang tapi di jalanan mulus: purrrfecto.
Body roll agak aneh sensasi nya, mengingat ini mobil punya wheelbase yang sangat pendek, jadi sumbu ban belakang terasa sekali gatal utk grepe2 sumbu ban depan.
Insulasi suara: i dont care. Suara knalpot nya ajiiibbbb. Dengan sound system yang cukup baik dan penampilan interior nya, ane suka dengan Abarth 500...
Me as a driver
Di daerah Graha Family, waktunya ane yg memegang setir...
Posisi duduk harus ane sesuaikan mengingat postur ane yg lebih atletis dan eksotis dari om sukribo...
Driving position menyenangkan, cukup rendah. Kaca depan segede gaban dan blind spot nyaris minimal.
Dalam kondisi langsam, suara knalpot menyenangkan. Mobil ini layaknya Sandra Dewi kena flu berat. Suaranya bindeng ngebass sekseh plus batuk2 menggoda...
Tekan tombol 1 di AMT nya, lalu tekan Sport, dan tekan M for Muthafu... errr... Manual mode.
Gear engage di 1, ane revved up enjin dan clutch masuk. "Klak", mobil melesat... Turbo meter perlahan2 naik hingga 6k, flick paddleshift, engage gear 2 daaaann...
Sangat agresif.
Pergantian gear dari 1 ke 2 benar2 cepat dan kopling otomatisnya lgs fully released. Terasa sekali roda2 di gear lgs menggigit gear selanjutnya... dipadukan dengan turbo kick nya, upshift benar2 terasa sangat mekanikal tapi mengarah ke arah kasar.
Sooooo, Its a good thing? Yes. For corsa. For strada? Butuh penyesuaian.
EPS nya jujur, bikin kening ane berkerut. Susah untuk ane deskripsikan tapi cukup unik. Di kecepatan rendah, bobotnya terasa lumayan, di kecepatan medium jadi sangat ringan. Dan menjadi berat di kecepatan tinggi. Plus ratio nya putar setir dgn pergerakan roda juga unik sehingga ane susah memprediksi bagaimana keadaan roda2 mobil. Apa roda2 mobil masih berpikir untuk belok kiri sementara ane berputar2 ke kanan?
Membutuhkan nyaris 2km untuk ane menyesuaikan dgn karakter steeringnya. Akurat dan unik layaknya tiap potongan Pizza, tidak ada yang konsisten.
Nah, kembali ke AMT nya. Di mode A alias Auto, ane sempat memperlakukan transmisi ini layaknya AT konvensional. Apapun yg terjadi, injak gas.Di AMT, tidak bisa begitu. Akibatnya jerky akut. Ane harus kalibrasi otak ane kembali ke mobil MT. Merasakan pergerakan kopling dan menyesuaikan dgn bukaan brassie... errr.. gas. Akhirnya, jerkiness atau ndut2an benar2 hilang... selama, rpm dijaga dibawah 3500... di atasnya, turbo spool yang mulai memeras udara membuat bukaan kopling AMT bagaikan ababil yang baru belajar mobil manual...
Respon rem seperti biasa yg ane harapkan dari sebuah Italiano: rubbish. Tentu nya saat menekan rem, booster membantu kaliper untuk mengigit disc brake ala chihuahua mengigit tulang karet... benar2 tidak memberikan jeda nafas...
Suspensi sendiri membuat ane bingung... keras, mantab, firm, tapi bouncy dengan damping aneh. Lucunya, setiap kali belok, ni mobil unyu terasa sekali bokong nya seakan2 ilang. Saking uniknya karakter suspensi, kerasa kayak tripod. Satu ban belakang cenderung terangkat. Ane vonis suspensi dan wheelbase sebagai tersangka utama, dan teman ane di belakang sebagai komplotannya (doi nambah 10% bobot di sisi kiri mobil).
All in all, ane galau kalau disuruh memilih Abarth atau MINI... Satu nya chihuahua, satunya bulldog... Sementara ane kucing... jadi, bisa dibayangkan betapa kacaunya...
Akhirnya jadwal berendem ane mundurkan dan langsung melipir ke salah satu dealer CBU ternama di Sby Barat... lgs nyari owner nya yg kebetulan teman ane dan tanpa babibu sebuah Abarth 500 siap di TD...

Me as a Passenger, front seat...
Jujur, mobil ini kecil, tapi dalamnya lega ui. Mengingat teman ane mendapatkan kursi ottoman di baris kedua. Padahal postur doi cukup kekar, mirip2 Dwayne Johnson.

Suspensi firm mantab, cenderung stiff dan reaktif di jalanan bergelombang tapi di jalanan mulus: purrrfecto.
Body roll agak aneh sensasi nya, mengingat ini mobil punya wheelbase yang sangat pendek, jadi sumbu ban belakang terasa sekali gatal utk grepe2 sumbu ban depan.
Insulasi suara: i dont care. Suara knalpot nya ajiiibbbb. Dengan sound system yang cukup baik dan penampilan interior nya, ane suka dengan Abarth 500...

Me as a driver
Di daerah Graha Family, waktunya ane yg memegang setir...
Posisi duduk harus ane sesuaikan mengingat postur ane yg lebih atletis dan eksotis dari om sukribo...

Driving position menyenangkan, cukup rendah. Kaca depan segede gaban dan blind spot nyaris minimal.
Dalam kondisi langsam, suara knalpot menyenangkan. Mobil ini layaknya Sandra Dewi kena flu berat. Suaranya bindeng ngebass sekseh plus batuk2 menggoda...

Tekan tombol 1 di AMT nya, lalu tekan Sport, dan tekan M for Muthafu... errr... Manual mode.
Gear engage di 1, ane revved up enjin dan clutch masuk. "Klak", mobil melesat... Turbo meter perlahan2 naik hingga 6k, flick paddleshift, engage gear 2 daaaann...
Sangat agresif.

Pergantian gear dari 1 ke 2 benar2 cepat dan kopling otomatisnya lgs fully released. Terasa sekali roda2 di gear lgs menggigit gear selanjutnya... dipadukan dengan turbo kick nya, upshift benar2 terasa sangat mekanikal tapi mengarah ke arah kasar.
Sooooo, Its a good thing? Yes. For corsa. For strada? Butuh penyesuaian.
EPS nya jujur, bikin kening ane berkerut. Susah untuk ane deskripsikan tapi cukup unik. Di kecepatan rendah, bobotnya terasa lumayan, di kecepatan medium jadi sangat ringan. Dan menjadi berat di kecepatan tinggi. Plus ratio nya putar setir dgn pergerakan roda juga unik sehingga ane susah memprediksi bagaimana keadaan roda2 mobil. Apa roda2 mobil masih berpikir untuk belok kiri sementara ane berputar2 ke kanan?

Membutuhkan nyaris 2km untuk ane menyesuaikan dgn karakter steeringnya. Akurat dan unik layaknya tiap potongan Pizza, tidak ada yang konsisten.

Nah, kembali ke AMT nya. Di mode A alias Auto, ane sempat memperlakukan transmisi ini layaknya AT konvensional. Apapun yg terjadi, injak gas.Di AMT, tidak bisa begitu. Akibatnya jerky akut. Ane harus kalibrasi otak ane kembali ke mobil MT. Merasakan pergerakan kopling dan menyesuaikan dgn bukaan brassie... errr.. gas. Akhirnya, jerkiness atau ndut2an benar2 hilang... selama, rpm dijaga dibawah 3500... di atasnya, turbo spool yang mulai memeras udara membuat bukaan kopling AMT bagaikan ababil yang baru belajar mobil manual...
Respon rem seperti biasa yg ane harapkan dari sebuah Italiano: rubbish. Tentu nya saat menekan rem, booster membantu kaliper untuk mengigit disc brake ala chihuahua mengigit tulang karet... benar2 tidak memberikan jeda nafas...
Suspensi sendiri membuat ane bingung... keras, mantab, firm, tapi bouncy dengan damping aneh. Lucunya, setiap kali belok, ni mobil unyu terasa sekali bokong nya seakan2 ilang. Saking uniknya karakter suspensi, kerasa kayak tripod. Satu ban belakang cenderung terangkat. Ane vonis suspensi dan wheelbase sebagai tersangka utama, dan teman ane di belakang sebagai komplotannya (doi nambah 10% bobot di sisi kiri mobil).
All in all, ane galau kalau disuruh memilih Abarth atau MINI... Satu nya chihuahua, satunya bulldog... Sementara ane kucing... jadi, bisa dibayangkan betapa kacaunya...

Obey the mahakitteh. 

-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 547
- Joined: Fri Sep 06, 2013 3:44
- Location: Surabaya
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Mobil yang aneh....
Repiu yang aneh.... [emoji115]
*ane jelas MC lah.... [emoji7]
Repiu yang aneh.... [emoji115]

*ane jelas MC lah.... [emoji7]
**************
The only reason I'm giving it five stars is because I can't give it 14 - Clarkson
The only reason I'm giving it five stars is because I can't give it 14 - Clarkson
-
- New Member of Senior Mechanic
- Posts: 165
- Joined: Mon Jul 23, 2007 1:10
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Tadinya nya sempat bimbang antara Mini dan Abarth, akhirnya pilih Abarth krn pertimbangannya buat weekend car jd cari yg lebih unik dan ngangenin. Nunggu tuning buat naikin hp n torsi sm ganti knalpot biar makin bikin kangen. Btw imho Mini model baru bentuknya makin ga karuan. Udah melenceng jauh dari konsep being a mini.
Morris mini cooper mk1 (sold) : Honda HRV : Fiat 500 Abarth Esseesse : BMW X1 : Jeep JL Rubicon. Holy grail: karmann ghia type 14.
-
- SM Moderator
- Posts: 812
- Joined: Thu Jul 17, 2014 5:10
- Location: Mampang Prapatan
- Daily Vehicle: Gerobak sayur
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
wahhh om asunu udh meminang abarth yaasunu wrote:Tadinya nya sempat bimbang antara Mini dan Abarth, akhirnya pilih Abarth krn pertimbangannya buat weekend car jd cari yg lebih unik dan ngangenin. Nunggu tuning buat naikin hp n torsi sm ganti knalpot biar makin bikin kangen. Btw imho Mini model baru bentuknya makin ga karuan. Udah melenceng jauh dari konsep being a mini.

boleh lah dishare foto2 abarth nya disini

---Diesel ayukkk, Bensin ayukkk------
-
- New Member of Mechanic Master
- Posts: 11277
- Joined: Sat Nov 27, 2010 1:07
- Location: Yogya Is Timewa
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Kemarin sabtu pas sedang ke jakarta, ada rombongan abarth konvoi lewati toll dalam kota ...
Sent from my Siemens S25 using Tapatalk
Sent from my Siemens S25 using Tapatalk
" It is not the eyes that are blind, but the hearts "
-
- Full Member of Mechanic Engineer
- Posts: 6271
- Joined: Thu May 22, 2014 3:38
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
nah kalo banding aventador jelas berbeda alasannya.ChZ wrote:alesannya? Hobi, dan unik.
Golf itu pilihan buat orang sensibel yang memang cari hatchback buat daily use. Sedangkan Abarth lebih cocok buat weekend car karena karakternya.
sama kayak kenapa orang rela beli Ferarri, Lamborghini, Porsche, padahal harga segitu bisa beli rumah di kawasan elit pula. dari segi keuntungan jelas beli rumah lebih menguntungkan karena investasi. Ya semata-mata karena hobi supercar/mobil mewah....
coba bayangin aja Aventador 12M itu udah dapet rumah kawasan elit di kota besar sekalipun.... kok ada aja yang beli?
simple logic kok....
-
- SM Specialist
- Posts: 13579
- Joined: Thu Nov 29, 2012 8:52
- Location: Surabaya
Re: Short Impression Review of 2014 Abarth 595c Turismo MTA
Nah, ane juga mengalami delima yg sama dgn om asunu saat nyetir Abarth dan MINI...asunu wrote:Tadinya nya sempat bimbang antara Mini dan Abarth, akhirnya pilih Abarth krn pertimbangannya buat weekend car jd cari yg lebih unik dan ngangenin. Nunggu tuning buat naikin hp n torsi sm ganti knalpot biar makin bikin kangen. Btw imho Mini model baru bentuknya makin ga karuan. Udah melenceng jauh dari konsep being a mini.
MINI itu ikon inggris... sayangnya uda kena jajah Jerrys dan ukuran super maxi nya. Meski gokart like handlingnya luar biasa dan fitur membaik. Tp uniqueness nya ilang. Saat ane TD MINI terbaru, ane malah kepikiran MINI Mayfair 2010 atau MINI Countryman gen sebelumnya.
Sementara saat ane menyetir Abarth, ane merasa atmosfer keunikan Italiano nya. Semuanya menyenangkan meski karakter EPS dan AMT dan suspensi nya perlu penyesuaian. Membuat ane harus belajar dari nol utk mengenal Abarth... nice one indeed.
Obey the mahakitteh. 
