Nissan AUV
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
Maybe yes maybe no!conan wrote: Just kidding koq, bung Pinoh. Btw, rasanya ini pertama kalinya Anda tidak 100% sependapat dengan bung Szli, ya.
Bung SZLI sekarang sedang menjagokan sebuah mobil bernama nissan AUV yang jelas-jelas belum ketahuan gambar, spesifikasi dan varian-variannya. Yang pasti adalah sebuah MPV dengan harga 150-200jtan&
lebih mengarah ke crossover yang diproduksi di purwakarta(CMIW) dan tahun depan atau 2007 baru diluncurin. It's really doesn't make sense for me, so i didn't have any reason to support his opinion

Kalau dia mengatakan serena adalah sebuah MPV premium yang bagus dengan harga minimum, itu adalah hal yang masuk akal dan memang Serena c24 adalah mobil yang bagus. Itu sudah terbukti dari tes-tes yang dilakukan oleh majalah otomotif di indonesia. Tetapi kalau dia bela mati-matian si AUV dengan latar belakang bahwa si AUV ini adalah produksi NISSAN so pasti bagus???? Oh i guess it ridiculous too.
Ini kan MPV kelas bawah, apakah nissan sanggup membuat MPV yang bagus untuk harga yang murah dan bisa mengalahkan Innova? Apa kelebihan-kelebihan dari mobil tersebut sehingga membuat pengguna kijang berpaling kepadanya? Dan kalau memang bagus, saya harus berikan tepuk tangan kepada NISSAN atas kerja kerasnya membuat mobil bagus buat masyarakat indonesia, i really appreciate it.
Kemudian soal nama komodo buat nissan AUV, wow it sound so ambitious!!! Why don't orang utan???? Orang utan juga merupakan binatang khas indonesia!!! Please don't get upset to this opinion, it's didn't contain any meaning, so please don't get wrong impression to this opinion.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Now that you mentioned it, mendadak aku teringat bung Szli dulu selalu menyindirku dan 'Darth Vapor C25'-ku.pinohboy wrote:Bung SZLI sekarang sedang menjagokan sebuah mobil bernama nissan AUV yang jelas-jelas belum ketahuan gambar, spesifikasi dan varian-variannya.

Nah, bung Szli, kini giliranku, nich

The AUV is 'as invisible as thin air'!!


Tapi, bung Szli, we do think alike. Jika 'ingredients'-nya sudah bagus, dan 'chef'-nya juga bagus, seharusnya hasilnya juga bagus.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
Bung Szli, yang saya rasa adalah pembicaraan berputar2 terus tentang 3rd row Innova, dll.
Jadi kita gak dapat hal2 baru, sampai2 dulu ada 1 member SM yang ngomong kalau ngomongin space terus, kenapa gak beli 2 buah APV saja ? he he he ...
Demikian juga tentang kelemahan C24, bukankah sudah dibicarakan panjang lebar di thread 'C24 old or new', ngapain dibahas lagi ? bosan ahh kalau diulang2 terus.
Sebenarnya saya berharap AUV ini akan ada Airbag, Catalytic Converter, yang tidak ada di Innova.
Bukannya dulu anda pernah bilang city yang 180 juta saja ada airbag ? atau sekarang sudah berubah lagi ? Nyawa dan polusi udara sudah gak penting lagi ?
Kalau memang anda bisa menyarankan ke orang2 Nissan, kalau saya jadi anda, akan saya beri saran menambah airbag,CC. dibanding hanya menyarankan nama,macho,dll yang tidak ada manfaatnya buat konsumen Indo.
Jadi kita gak dapat hal2 baru, sampai2 dulu ada 1 member SM yang ngomong kalau ngomongin space terus, kenapa gak beli 2 buah APV saja ? he he he ...
Demikian juga tentang kelemahan C24, bukankah sudah dibicarakan panjang lebar di thread 'C24 old or new', ngapain dibahas lagi ? bosan ahh kalau diulang2 terus.
Sebenarnya saya berharap AUV ini akan ada Airbag, Catalytic Converter, yang tidak ada di Innova.
Bukannya dulu anda pernah bilang city yang 180 juta saja ada airbag ? atau sekarang sudah berubah lagi ? Nyawa dan polusi udara sudah gak penting lagi ?
Kalau memang anda bisa menyarankan ke orang2 Nissan, kalau saya jadi anda, akan saya beri saran menambah airbag,CC. dibanding hanya menyarankan nama,macho,dll yang tidak ada manfaatnya buat konsumen Indo.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
You got a point there, Watson! Bung Szli, aku juga sudah lama ingin tanya, mengapa Anda tidak suka APV, bukankah baris ketiganya sangat lega dan cukup untuk 3 orang duduk dengan nyaman? Dan please jangan beralasan karena baris ketiganya agak naik sedikit, toh apa artinya headroom berkurang sedikit dibandingkan dengan lebar jok, legroom dan shoulder room yang cukup untuk 3 orang, yang tidak dapat ditemukan di mobil lain sekelasnya, bahkan di kelas diatasnya?Hdrw wrote:sampai2 dulu ada 1 member SM yang ngomong kalau ngomongin space terus, kenapa gak beli 2 buah APV saja ? he he he ...
Juga please jangan beralasan karena merknya Suzuki, bukankah Anda ini paling tidak suka men-judge sebuah product hanya dari 'nama besar' ataupun 'nama kecil'nya?


Bung Hdrw betul, bung Szli. Nama itu urusan mudah, simply 'AUV' pun bisa dipakai, seirama dengan HRV, FRV (Edix), CRV, dan APV.Hdrw wrote:Sebenarnya saya berharap AUV ini akan ada Airbag, Catalytic Converter, yang tidak ada di Innova. Kalau memang anda bisa menyarankan ke orang2 Nissan, kalau saya jadi anda, akan saya beri saran menambah airbag,CC. dibanding hanya menyarankan nama,macho,dll yang tidak ada manfaatnya buat konsumen Indo.
Tampang macho pun mudah saja, buat saja grille besar yang imposing, headlights besar, add-on overfender yang besar2 and there you have it!
Bukankah sebaiknya memikirkan safety features seperti Airbag, ABS, dan pedestrian-friendly bonnets? Ataukah fitur2 safety ini hanya akan menambah harga jual saja?
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Yeah, memang saya kadang agak nagging like my GrandMa. Saya akan usaha kurangin.
For Innova owners, OK I got some better words this time. Kemarin saya ke Auto2000 lagi waktu sore. Dudukin Innova V lagi. Dan I got a good way of making the rear guys quite comfortable.
I think angle of 3rd row jika di sender sampai mentok, headrest semua di naikan max, dan 2nd row ngalah sedikit, masih bisa dapat 3rd row yang lumayan OK for long distance travel.
Dan dari experience ini, saya sadar, kadang 1st impression ama 5th impression, apalagi kalau ada beda waktu, bisa agak beda. Kali ini merasa 3rd rownya not as bad as my earlier impressions.
So kalau mau kenal mobil sebelum beli, pay the car a few visits spaced weeks apart. Impressionnya bisa makin baik, atau makin buruk.
At least Innova 3rd rownya jauh di atas Stream and the other MPVs.
OK. I'll close the topic on this 3rd row stuff. For 180 juta, masih bolehlah !
By the way saya masih inggin test drive Innova bensin matik ama diesel matik. Ada yang tau ngak Auto2000 mana yang sering ada test car matik ? Terakhir coba manual belum puas.
Who knows I might buy the Fortuner 2.5 diesel A/T ? If the price is right and the AUV turns out to be a dud.
Abt this AUV, Nissan has spoken. Sudah pasti tahun 2006 ! Where as nobody has spoken abt c25. So its not invincible as thin air bung Conan.
APV memang lega, tapi ngak tau kenapa, duduk di dalam feeling wahnya ngak keluar. Mungkin bangku driver seatnya agak tipis dan kecil. Dan stylingnya agak aneh. But its incredible value indeed.
Bung Conan, how big is the gap between Toyota and Nissan ? Make a guess. I have some data from the 2 Annual Reports in my hands :
Tahun 2003, omzet Toyota (total dunia) = yen 15,501,553 juta.
Net income = yen 750,942 juta
ROE = 10.5%
Return on sales = 4.8%
Equitas = yen 7,121,000 juta
Tahun 2003, omzet Nissan dunia = yen 7,429,219 juta.
Net income = yen 503,667 juta
ROE = 24.9%
Return on sales = 6.8%
Equitas = yen 2,023,994 juta
So Toyota is bigger, but the difference is not as big as U might think. And lihat, omzet Nissan setengah, tapi net incomenya ngak beda jauh banget.
Apalagi ROEnya, Nissan bisa dua kali lipat banding Toyota. From the investor's point of view, Nissan is making use of shareholder's money better ! Thats why I buy Astra, who have ROEs of 30% lebih !
Thats why banyak orang bilang Ghosn itu " Yong Ping Ru Sen " seperti Zhuge Liang !
These figures are more remarkable considering Nissan 5 tahun lalu hampir kaput, meninggal ! Seumur hidup saya jarang sekali lihat a bunch of guys and girls in a company bisa demikian cepat pulih dan tumbuh begitu cepat dari hampir mati jadi no.2
So Nissan's case is an example of the power of the human spirit, hard work and led by smart people. Benar, Toyota dari dulu ngak pernah jatuh, and thus lebih hebat some people might say.
But as an investor saham sudah lama, saya sadar kalau angka Nissan ama Toyota gitu terus, it won't be long before both become similar in size.
Bung Conan, U got to appreciate what a company can do if dia bisa earn high returns on equity dan mayoritas laba bersihnya dia reinvest at the same high return. 25% ROE sustained and fully reinvested for just 5 years itu lumayan hasilnya!
Ya whats past is past. Paling penting kan masa depan. And I am more impressed by profitability and growth figures than just the number of cars sold. Lihat GM. Dia jual banyak mobil, tapi profitabilitynya payah ! Thats why they are going down every year.
Tapi akhirnya paling penting tetap whether the car we like and buy gets the job done. If yes, pabriknya bukan paling besar saat ini its OK.
Tapi jika unduknya lagi naik daun cepat di dunia, its a bonus and good sign that yr car's aftersales will get better and the company will be around to give U spareparts, service and better cars in the future.
Thats why sekarang beli GM kan seram. Pabriknya di Indo baru saja tutup. What do U expect in the future kalau sudah begini ?
Thats why Mitsu kena lingkaran setan. Financialsnya rontok orang makin ngak berani beli. Dan sales makin turun ya financialsnya gimana mau improve ?
Oh, I used to be a Naturalist too. The Latin name for the Great White Shark saya masih ingat is " Carcharodon Carcharias " !
For Innova owners, OK I got some better words this time. Kemarin saya ke Auto2000 lagi waktu sore. Dudukin Innova V lagi. Dan I got a good way of making the rear guys quite comfortable.
I think angle of 3rd row jika di sender sampai mentok, headrest semua di naikan max, dan 2nd row ngalah sedikit, masih bisa dapat 3rd row yang lumayan OK for long distance travel.
Dan dari experience ini, saya sadar, kadang 1st impression ama 5th impression, apalagi kalau ada beda waktu, bisa agak beda. Kali ini merasa 3rd rownya not as bad as my earlier impressions.
So kalau mau kenal mobil sebelum beli, pay the car a few visits spaced weeks apart. Impressionnya bisa makin baik, atau makin buruk.
At least Innova 3rd rownya jauh di atas Stream and the other MPVs.
OK. I'll close the topic on this 3rd row stuff. For 180 juta, masih bolehlah !
By the way saya masih inggin test drive Innova bensin matik ama diesel matik. Ada yang tau ngak Auto2000 mana yang sering ada test car matik ? Terakhir coba manual belum puas.
Who knows I might buy the Fortuner 2.5 diesel A/T ? If the price is right and the AUV turns out to be a dud.
Abt this AUV, Nissan has spoken. Sudah pasti tahun 2006 ! Where as nobody has spoken abt c25. So its not invincible as thin air bung Conan.
APV memang lega, tapi ngak tau kenapa, duduk di dalam feeling wahnya ngak keluar. Mungkin bangku driver seatnya agak tipis dan kecil. Dan stylingnya agak aneh. But its incredible value indeed.
Bung Conan, how big is the gap between Toyota and Nissan ? Make a guess. I have some data from the 2 Annual Reports in my hands :
Tahun 2003, omzet Toyota (total dunia) = yen 15,501,553 juta.
Net income = yen 750,942 juta
ROE = 10.5%
Return on sales = 4.8%
Equitas = yen 7,121,000 juta
Tahun 2003, omzet Nissan dunia = yen 7,429,219 juta.
Net income = yen 503,667 juta
ROE = 24.9%
Return on sales = 6.8%
Equitas = yen 2,023,994 juta
So Toyota is bigger, but the difference is not as big as U might think. And lihat, omzet Nissan setengah, tapi net incomenya ngak beda jauh banget.
Apalagi ROEnya, Nissan bisa dua kali lipat banding Toyota. From the investor's point of view, Nissan is making use of shareholder's money better ! Thats why I buy Astra, who have ROEs of 30% lebih !
Thats why banyak orang bilang Ghosn itu " Yong Ping Ru Sen " seperti Zhuge Liang !
These figures are more remarkable considering Nissan 5 tahun lalu hampir kaput, meninggal ! Seumur hidup saya jarang sekali lihat a bunch of guys and girls in a company bisa demikian cepat pulih dan tumbuh begitu cepat dari hampir mati jadi no.2
So Nissan's case is an example of the power of the human spirit, hard work and led by smart people. Benar, Toyota dari dulu ngak pernah jatuh, and thus lebih hebat some people might say.
But as an investor saham sudah lama, saya sadar kalau angka Nissan ama Toyota gitu terus, it won't be long before both become similar in size.
Bung Conan, U got to appreciate what a company can do if dia bisa earn high returns on equity dan mayoritas laba bersihnya dia reinvest at the same high return. 25% ROE sustained and fully reinvested for just 5 years itu lumayan hasilnya!
Ya whats past is past. Paling penting kan masa depan. And I am more impressed by profitability and growth figures than just the number of cars sold. Lihat GM. Dia jual banyak mobil, tapi profitabilitynya payah ! Thats why they are going down every year.
Tapi akhirnya paling penting tetap whether the car we like and buy gets the job done. If yes, pabriknya bukan paling besar saat ini its OK.
Tapi jika unduknya lagi naik daun cepat di dunia, its a bonus and good sign that yr car's aftersales will get better and the company will be around to give U spareparts, service and better cars in the future.
Thats why sekarang beli GM kan seram. Pabriknya di Indo baru saja tutup. What do U expect in the future kalau sudah begini ?
Thats why Mitsu kena lingkaran setan. Financialsnya rontok orang makin ngak berani beli. Dan sales makin turun ya financialsnya gimana mau improve ?
Oh, I used to be a Naturalist too. The Latin name for the Great White Shark saya masih ingat is " Carcharodon Carcharias " !
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
NO WAY, bung Szli.szli wrote:Abt this AUV, Nissan has spoken. Sudah pasti tahun 2006 ! Where as nobody has spoken abt c25. So its not invincible as thin air bung Conan.
Kalau C25 tidak akan ada, berarti Nissan tidak meneruskan Serena and thus, killing one of their core models! Apakah Anda sebegitu yakinnya bahwa C24 adalah product gagal?

Justru AUV adalah yang lebih 'invisible'. Aku sama sekali tidak ada bayangan akan seperti apa AUV ini. Sebaliknya, aku bisa membayangkan seperti apa C25. Minivan seperti C24, dengan modern Nissan styling cues dan interior mirip Lafesta. Mungkin dengan even bigger optional sunroof.
And you claimed 'nobody has spoken about C25'? Coba Anda buka lagi thread 'C24 : old or new?'. Ada article dari Nissan's parts supplier, bahwa C25 akan diluncurkan pada akhir 2005. Dan aku juga sudah pernah report bahwa ada majalah mobil Jepang yang menyatakan C25 akan launching September 2005.
Anda meragukan artikel2 itu, tapi apa bedanya dengan artikel AUV yang Anda baca? You're not being objective here. You're biased against the C25 because you already have a C24, but you're biased towards the AUV because you consider buying one.
It's April 2005 already. I'm sure soon I will be able to 'reveal' the C25 to you!

And oh, it's 'invisible', Mr. Szli.
Memang benar margin Nissan lebih tinggi, bung Szli, tapi Nissan tidak akan bisa menjadi sebesar Toyota, walaupun pertumbuhannya mungkin lebih pesat. And I'm talking as a Nissan fan. But a realistic one.szli wrote: Tahun 2003, omzet Toyota (total dunia) = yen 15,501,553 juta.
Tahun 2003, omzet Nissan dunia = yen 7,429,219 juta.
Dan yang Anda mungkin tidak ketahui, margin Nissan yang besar itu salah satunya disebabkan Nissan mengurangi mutu interiornya. Hal ini telah backfired dan jika Anda perhatikan consumer reports dari berbagai negara, Toyota dan Lexus selalu no 1 atau 2. Sebaliknya Nissan is struggling to improve their damaged image in the USA, their main market.
I tell you what, Mr. Szli. Jika suatu saat Nissan surpasses Toyota, you can tell it to my face, "HA! I TOLD YOU SO!".
But until that day, Nissan is second to Toyota.

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
The 'force' is with us after all!!szli wrote: At least Innova 3rd rownya jauh di atas Stream and the other MPVs.
OK. I'll close the topic on this 3rd row stuff. For 180 juta, masih bolehlah !

Tapi jangan pakai performa Innova sebagai gambaran performa Fortuner, ya, bung Szli. Fortuner jauh lebih berat dan ban2-nya pun jauh lebih besar.szli wrote:By the way saya masih inggin test drive Innova bensin matik ama diesel matik. Ada yang tau ngak Auto2000 mana yang sering ada test car matik ? Terakhir coba manual belum puas.
Who knows I might buy the Fortuner 2.5 diesel A/T ? If the price is right and the AUV turns out to be a dud.
Hmm, but if Mr. Szli ends up buying an Innova, that would be the biggest SM event of the year..

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Did I not quote yang ngomong AUV tahun 2006 itu Mr. Toru Hasegawa sendiri ama wartawan termasuk Otomotif tabloid ? Its coming next year. Sudah pasti !
Anyway saya ngak terlalu obsessed juga lah siapa yang no.1 atau 2. Paling penting mobil saya FULFILL my family's needs, and she performs as expected. Thats all there is to it actually.
Will I buy an Innova one day ? Hmm. Hard to say. Tapi my wife don't like the Innova's face, meskipun dari belakang masih lumayan. Dia pasti lebih cenderung ke Fortuner murah, even though underpowered, because for her, looks are very important. And the Fortuner looks a lot better than her sister. Lebih tahan banjir / jalan rusak lagi.
So my feeling is I may buy a Toyota one day. But probably not the Innova. Something else down the future one day. Who knows a used 5 year old Alphard ? Ah !
Anyway saya ngak terlalu obsessed juga lah siapa yang no.1 atau 2. Paling penting mobil saya FULFILL my family's needs, and she performs as expected. Thats all there is to it actually.
Will I buy an Innova one day ? Hmm. Hard to say. Tapi my wife don't like the Innova's face, meskipun dari belakang masih lumayan. Dia pasti lebih cenderung ke Fortuner murah, even though underpowered, because for her, looks are very important. And the Fortuner looks a lot better than her sister. Lebih tahan banjir / jalan rusak lagi.
So my feeling is I may buy a Toyota one day. But probably not the Innova. Something else down the future one day. Who knows a used 5 year old Alphard ? Ah !
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 873
- Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Btw, Mr. Observer, I find it very interesting to see which car would you eventually choose, between the Fortuner and the A-Class.
I find both cars to be exceptional values for the money. The Fortuner goes without saying, and the new A-Class is quite amazing. C-class-beating interior space in a supermini, quality interior trim and fuel-efficient compact engine.
Looking forward to your decision..
I find both cars to be exceptional values for the money. The Fortuner goes without saying, and the new A-Class is quite amazing. C-class-beating interior space in a supermini, quality interior trim and fuel-efficient compact engine.
Looking forward to your decision..

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Hahaha Mr. Obs. U hit a loud note on this one !
Memang benar. Beli dan pakai Serena demi kelegaan dan keenakan dia juga ada harganya, yaitu, I have to give up some masculinity. Mau lega, harus cari minivan. Tapi minivan ya cenderung ada feminitynya. Malah di internet ada yang bilang minivan drivers as " soccer mums " ! Quite upsetting ! So I become soccer Dad !
Di Jakarta saya lihat, makin banyak gadis suka SUV, supaya lebih PD di jalan Jakarta yang kejam. So its OK jaman sekarang for a woman to drive a masculine SUV.
Now, how do I solve this man driving a minivan problem ? One solution is tukar mobil. I drive the Fortuner, say, to the office and give up control of the c24 to my wife. But what if she also wants the SUV ?
So here is the c24's weakness. Enak banget di pakai, tapi mau tampil galak, macho, kejam ? Agak tanggung.
Mobil macam Landcruiser Cygnus quite OK for a man yang mau tampil keren / laki. Tapi these monster SUVs cost a bomb ! Bayangkan a Landcruiser Cygnus bisa beli 2 Alphard ! Itu mobil kadang bikin saya lebih hijau banding Alphard. Sudah besar, keren, jangkung, bisa pamer " Oei bisa beli mobil 1 milliar lebih ! ". Ngekihin kadang !
The best solution is perhaps I will try to persuade my wife to drive my c24, so that the kid can enjoy the captain seats. While I drive the newer Fortuner or AUV yang lebih macho, dan cocok untuk adu nasip di Jalan Jakarta tiap hari.
Of course for long distance trips to Puncak, Lembang etc., the c24 is the perfect vehicle to get the job done, meskipun kalah macho...
Well, nothings perfect. Now I am beginning to realise why c24 meskipun enak banget, salesnya masih kalah ama X-Trail yang lebih kecil. The Macho factor perhaps...
Memang benar. Beli dan pakai Serena demi kelegaan dan keenakan dia juga ada harganya, yaitu, I have to give up some masculinity. Mau lega, harus cari minivan. Tapi minivan ya cenderung ada feminitynya. Malah di internet ada yang bilang minivan drivers as " soccer mums " ! Quite upsetting ! So I become soccer Dad !
Di Jakarta saya lihat, makin banyak gadis suka SUV, supaya lebih PD di jalan Jakarta yang kejam. So its OK jaman sekarang for a woman to drive a masculine SUV.
Now, how do I solve this man driving a minivan problem ? One solution is tukar mobil. I drive the Fortuner, say, to the office and give up control of the c24 to my wife. But what if she also wants the SUV ?
So here is the c24's weakness. Enak banget di pakai, tapi mau tampil galak, macho, kejam ? Agak tanggung.
Mobil macam Landcruiser Cygnus quite OK for a man yang mau tampil keren / laki. Tapi these monster SUVs cost a bomb ! Bayangkan a Landcruiser Cygnus bisa beli 2 Alphard ! Itu mobil kadang bikin saya lebih hijau banding Alphard. Sudah besar, keren, jangkung, bisa pamer " Oei bisa beli mobil 1 milliar lebih ! ". Ngekihin kadang !
The best solution is perhaps I will try to persuade my wife to drive my c24, so that the kid can enjoy the captain seats. While I drive the newer Fortuner or AUV yang lebih macho, dan cocok untuk adu nasip di Jalan Jakarta tiap hari.
Of course for long distance trips to Puncak, Lembang etc., the c24 is the perfect vehicle to get the job done, meskipun kalah macho...
Well, nothings perfect. Now I am beginning to realise why c24 meskipun enak banget, salesnya masih kalah ama X-Trail yang lebih kecil. The Macho factor perhaps...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Err...found the perfect Toyota for you, you space-lover dude...the new Toyota HiAceszli wrote:So my feeling is I may buy a Toyota one day.

Seats capacity, headroom, legroom, imposing stance on the road, etc etc you name it all!

You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Wah ! Lihat banyak headrests bikin adrenaline saya flow kencang tuh !
Pasti sip untuk ajak seluruh extended family on tour to Central Java !
And with that kind of space, mungkin bisa install sendiri toilet di mobil ini !
Cuman if I use this creature everyday to office, lebih lucu lagi dari c24. Orang pasti pikir, ini orang mau kepepet buka tour and travel, or air hostess ferry service !
Also this HiAce pasti lebih dari 5 meter panjangnya. Bisa kerepotan manouvrenya.
Bung conan, got interior pictures of this 10-12 seater ?
Pasti sip untuk ajak seluruh extended family on tour to Central Java !
And with that kind of space, mungkin bisa install sendiri toilet di mobil ini !
Cuman if I use this creature everyday to office, lebih lucu lagi dari c24. Orang pasti pikir, ini orang mau kepepet buka tour and travel, or air hostess ferry service !
Also this HiAce pasti lebih dari 5 meter panjangnya. Bisa kerepotan manouvrenya.
Bung conan, got interior pictures of this 10-12 seater ?
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
You really do have a unique fetish, Mr. Szli!szli wrote:Wah ! Lihat banyak headrests bikin adrenaline saya flow kencang tuh !


Dan melihat atapnya, bisa install AC rumah!szli wrote:And with that kind of space, mungkin bisa install sendiri toilet di mobil ini !

Sorry, bung Szli, don't have any pics of the second and third row seats of this beaut..err, beast...

Btw, new Hiace ini sudah dijual oleh Toyota Thai dan Toyota Australia.
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
Norio Ota, PresDir Baru Nissan Indonesia
Resmi memegang pucuk pimpinan NMI menggantikan Toru Hasegawa mulai 1 April lalu
Norio Ota mulai 1 April lalu resmi memegang pucuk pimpinan NMI menggantikan Toru Hasegawa, presiden direktur NMI sejak 2001 yang ditarik kembali ke kantor pusat Tokyo untuk menempati posisi lebih tinggi. Hasegawa kini menjabat General Manager untuk General Overseas Market (GOM) Business Development, GOM Planning Department, yang membawahkan berbagai perwakilan luar negeri, termasuk NMI.
Menanggapi penunjukannya sebagai Presdir NMI, Ota mengatakan, ``Tugas saya adalah untuk memastikan agar bisnis di NMI dapat berjalan efektif dan efisien sehingga bisnis Nissan di Indonesia dapat berkembang sesuai dengan target perusahaan. Saya akan melanjutkan apa yang telah diterapkan oleh pendahulu saya, Toru Hasegawa, dengan fokus pada pertumbuhan laba, lintas-fungsi, perluasan sasaran, transparansi, orientasi pelanggan, dan kecepatan.``
Ia menambahkan, ``Semua kegiatan Nissan sekarang ini sesuai dengan strategi yang telah diterapkan sejak 4 tahun lalu. Peluncuran X-Trail dan Serena adalah merupakan langkah pertama dari strategi itu. Dan kami baru saja memasuki langkah berikutnya terutama dari segi operasional.``
``Tentu saja kami harus melakukan langkah-langkah besar lainnya dalam usaha mencapai target penjualan 40.000 unit di tahun 2008. Bukan saja dalam hal kapasitas produksi dan penambahan jaringan dealer, tapi juga untuk menambah dan meningkatkan kualitas karyawan,`` katanya.
Ia menegaskan bahwa pada waktu sekarang ini ia belum bisa menjelaskan secara rinci berbagai proyek masa-depan Nissan. Namun yang jelas, Nissan menempatkan arti penting tersendiri pada pasar Indonesia dan berkeyakinan bahwa peluncuran model-model baru kendaraan yang ditunjang oleh langkah-langkah operasional efisien akan mampu meningkatkan penjualan Nissan di sini.
``Sasaran bisnis jangka menengah kami jelas yaitu memasuki segmen terbesar pasar MPV harga menengah dan memperkokoh brand image Nissan di Indonesia,`` katanya.
Sebelum ditunjuk memimpin NMI, Norio Ota menjabat sebagai Senior Manager General Overseas Market (GOM), Asia Oceania Department, Marketing & Sales Division, yang khusus bertanggungjawab terhadap bisnis Nissan di Thailand. Ota adalah lulusan bidang studi Ilmu Politik dari Keio University, Tokyo. Ia langsung bergabung dengan Nissan Motor Co., Ltd. begitu lulus kuliah tahun 1981.
Resmi memegang pucuk pimpinan NMI menggantikan Toru Hasegawa mulai 1 April lalu
Norio Ota mulai 1 April lalu resmi memegang pucuk pimpinan NMI menggantikan Toru Hasegawa, presiden direktur NMI sejak 2001 yang ditarik kembali ke kantor pusat Tokyo untuk menempati posisi lebih tinggi. Hasegawa kini menjabat General Manager untuk General Overseas Market (GOM) Business Development, GOM Planning Department, yang membawahkan berbagai perwakilan luar negeri, termasuk NMI.
Menanggapi penunjukannya sebagai Presdir NMI, Ota mengatakan, ``Tugas saya adalah untuk memastikan agar bisnis di NMI dapat berjalan efektif dan efisien sehingga bisnis Nissan di Indonesia dapat berkembang sesuai dengan target perusahaan. Saya akan melanjutkan apa yang telah diterapkan oleh pendahulu saya, Toru Hasegawa, dengan fokus pada pertumbuhan laba, lintas-fungsi, perluasan sasaran, transparansi, orientasi pelanggan, dan kecepatan.``
Ia menambahkan, ``Semua kegiatan Nissan sekarang ini sesuai dengan strategi yang telah diterapkan sejak 4 tahun lalu. Peluncuran X-Trail dan Serena adalah merupakan langkah pertama dari strategi itu. Dan kami baru saja memasuki langkah berikutnya terutama dari segi operasional.``
``Tentu saja kami harus melakukan langkah-langkah besar lainnya dalam usaha mencapai target penjualan 40.000 unit di tahun 2008. Bukan saja dalam hal kapasitas produksi dan penambahan jaringan dealer, tapi juga untuk menambah dan meningkatkan kualitas karyawan,`` katanya.
Ia menegaskan bahwa pada waktu sekarang ini ia belum bisa menjelaskan secara rinci berbagai proyek masa-depan Nissan. Namun yang jelas, Nissan menempatkan arti penting tersendiri pada pasar Indonesia dan berkeyakinan bahwa peluncuran model-model baru kendaraan yang ditunjang oleh langkah-langkah operasional efisien akan mampu meningkatkan penjualan Nissan di sini.
``Sasaran bisnis jangka menengah kami jelas yaitu memasuki segmen terbesar pasar MPV harga menengah dan memperkokoh brand image Nissan di Indonesia,`` katanya.
Sebelum ditunjuk memimpin NMI, Norio Ota menjabat sebagai Senior Manager General Overseas Market (GOM), Asia Oceania Department, Marketing & Sales Division, yang khusus bertanggungjawab terhadap bisnis Nissan di Thailand. Ota adalah lulusan bidang studi Ilmu Politik dari Keio University, Tokyo. Ia langsung bergabung dengan Nissan Motor Co., Ltd. begitu lulus kuliah tahun 1981.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
PT Nissan Motor Indonesia (NMI) tengah berupaya mencapai target penjualan 40 ribu unit mobil pada 2008.
"Tentu saja kami harus melakukan langkah-langkah besar lainnya dalam usaha mencapai target penjualan 40.000 unit di tahun 2008. Bukan saja dalam hal kapasitas produksi dan penambahan jaringan dealer, tapi juga untuk menambah dan meningkatkan kualitas karyawan, demikian Direktur Utama NMI Norio Ota di Jakarta, Kamis (14/4).
Direktur baru NMI itu cukup optimis bahwa perusahaannya mampu mencapai angka penjualan yang ditargetkan, mengingat penjualan mobil Nissan di dalam negeri selama triwulan pertama tahun ini cukup baik dan meningkat signifikan.
Selama triwulan pertama, NMI berhasil menjual 3.627 unit mobil, naik 50 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar 2.375 unit.
Angka penjualan Nissan itu terinci masing-masing pada Januari sebanyak 1.200 unit, Februari 1.177 unit, selanjutnya pada Maret naik dan mencapai 1.250 unit.
Berdasarkan modelnya, menurut Norio, penjualan Nissan X-Trail masih sangat baik, bahkan terus meningkat dalam triwulan pertama tahun ini. Sementara SUV andalan Nissan lainnya, Terrano, penjualannya juga relatif stabil.
Demikian juga dengan Serena, MPV yang diluncurkan pertengahan 2004 lalu ini meski penjualan sempat turun pada Februari, secara komulatif cukup stabil, sedangkan Sedan Teana yang dilempar ke pasaran Agustus tahun lalu selama Maret 2005 terjual 38 unit atau 8 unit diatas target bulanan.
"Secara umum, penjualan semua kendaraan Nissan selama triwulan pertama 2005, sesuai dengan target bulanannya. Melihat hasil penjualan ini dan perkembangan dunia otomotif Indonesia yang sangat kondusif sekarang ini, saya yakin Nissan akan mampu memenuhi sales target tahun ini sebesar 15 ribu unit," kata Ota.
Norio Ota mulai 1 April lalu resmi memegang pucuk pimpinan NMI menggantikan Toru Hasegawa. Toru Hasegawa yang menjabat presiden direktur NMI sejak 2001, kini ditarik kembali ke kantor pusat di Tokyo untuk menempati posisi lebih tinggi sebagai General Manager untuk General Overseas Market (GOM) Business Development, GOM Planning Department, yang membawahi berbagai perwakilan luar negeri, termasuk NMI.
"Tentu saja kami harus melakukan langkah-langkah besar lainnya dalam usaha mencapai target penjualan 40.000 unit di tahun 2008. Bukan saja dalam hal kapasitas produksi dan penambahan jaringan dealer, tapi juga untuk menambah dan meningkatkan kualitas karyawan, demikian Direktur Utama NMI Norio Ota di Jakarta, Kamis (14/4).
Direktur baru NMI itu cukup optimis bahwa perusahaannya mampu mencapai angka penjualan yang ditargetkan, mengingat penjualan mobil Nissan di dalam negeri selama triwulan pertama tahun ini cukup baik dan meningkat signifikan.
Selama triwulan pertama, NMI berhasil menjual 3.627 unit mobil, naik 50 persen dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar 2.375 unit.
Angka penjualan Nissan itu terinci masing-masing pada Januari sebanyak 1.200 unit, Februari 1.177 unit, selanjutnya pada Maret naik dan mencapai 1.250 unit.
Berdasarkan modelnya, menurut Norio, penjualan Nissan X-Trail masih sangat baik, bahkan terus meningkat dalam triwulan pertama tahun ini. Sementara SUV andalan Nissan lainnya, Terrano, penjualannya juga relatif stabil.
Demikian juga dengan Serena, MPV yang diluncurkan pertengahan 2004 lalu ini meski penjualan sempat turun pada Februari, secara komulatif cukup stabil, sedangkan Sedan Teana yang dilempar ke pasaran Agustus tahun lalu selama Maret 2005 terjual 38 unit atau 8 unit diatas target bulanan.
"Secara umum, penjualan semua kendaraan Nissan selama triwulan pertama 2005, sesuai dengan target bulanannya. Melihat hasil penjualan ini dan perkembangan dunia otomotif Indonesia yang sangat kondusif sekarang ini, saya yakin Nissan akan mampu memenuhi sales target tahun ini sebesar 15 ribu unit," kata Ota.
Norio Ota mulai 1 April lalu resmi memegang pucuk pimpinan NMI menggantikan Toru Hasegawa. Toru Hasegawa yang menjabat presiden direktur NMI sejak 2001, kini ditarik kembali ke kantor pusat di Tokyo untuk menempati posisi lebih tinggi sebagai General Manager untuk General Overseas Market (GOM) Business Development, GOM Planning Department, yang membawahi berbagai perwakilan luar negeri, termasuk NMI.
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Bung Pinoh, anda spykids handal juga yah ! Dari mana dapat berita ini ? Saya justru ngak tau Toru Hasegawa jadi apa sekarang dan siapa pengantinya.
As I expected, Nissan lagi tumbuh cepat jaman sekarang. Cuman penjualan Serena agak bikin saya kecewa.
Pertama lihat mobil ini, expectasi saya c24 seharusnya mampu jual at least 1500 per bulan. Ternyata cuman mampu 350-700 per bulan.
So despite what I think abt this car, vonis pasar Indonesia ternyata beda. I really would like to know.
Mungkin teman SM bisa kasih input. What exactly is wrong with this c24 such that penjualannya ngak bisa tembus 1000 per bulan.
Kalau saya bilang, ngak mungkin gara gara c25 and the 1999 born stuff. Mayoritas orang sini kan cuma tau beli mobil. Ngak terlalu ngerti atau research abt model ini kapan akan ganti model etc.
So guys, tell me, why do U think this c24 is not as popular as I think she should be.
Apakah modelnya jelek, aneh, kotak (tapi kok Alphard juga kotak dan laku ?)
Or is the Nissan brand so unpopular, so gimana, such that masih ada orang yang mending beli Stream yang sempit itu,
Sad as I am that my car ngak laku banget, I really want to know why.
So new extended topic now is : Why do people NOT buy the c24 ? I thought orang Indonesia gila ama mobil keluarga, bisa kumpul ramai ramai, bisa ngangkut tante, tata, ite, whatever, whoever...
As I expected, Nissan lagi tumbuh cepat jaman sekarang. Cuman penjualan Serena agak bikin saya kecewa.
Pertama lihat mobil ini, expectasi saya c24 seharusnya mampu jual at least 1500 per bulan. Ternyata cuman mampu 350-700 per bulan.
So despite what I think abt this car, vonis pasar Indonesia ternyata beda. I really would like to know.
Mungkin teman SM bisa kasih input. What exactly is wrong with this c24 such that penjualannya ngak bisa tembus 1000 per bulan.
Kalau saya bilang, ngak mungkin gara gara c25 and the 1999 born stuff. Mayoritas orang sini kan cuma tau beli mobil. Ngak terlalu ngerti atau research abt model ini kapan akan ganti model etc.
So guys, tell me, why do U think this c24 is not as popular as I think she should be.
Apakah modelnya jelek, aneh, kotak (tapi kok Alphard juga kotak dan laku ?)
Or is the Nissan brand so unpopular, so gimana, such that masih ada orang yang mending beli Stream yang sempit itu,
Sad as I am that my car ngak laku banget, I really want to know why.
So new extended topic now is : Why do people NOT buy the c24 ? I thought orang Indonesia gila ama mobil keluarga, bisa kumpul ramai ramai, bisa ngangkut tante, tata, ite, whatever, whoever...
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Abt pricewise, kadang saya pikir the answer is Yes and No.
Yes, dari segi absolutenya. Artinya ada mobil macam Innova yang A/T cuma 180 juta. Mau ambil c24 basic saja harus tambah hampir 60 juta lagi.
Tapi saya juga dengar ada orang malah bilang c24 itu murah, soalnya fasilitas yang di sajikan banyak, dan ngak beda jauh ama macam Alphard. Sampai Teddy Irawan, di majalah otomotif, pernah becanda " Dari awal harga c24 memang sudah salah (kemurahan) ".
Harga is one factor. But still there should be other factors at play.
Kalau lihat nasip Voxy / Noah yang jarang ketemu di jalan, banding jaman Odyssey Absolute yang masih 355 juta, mungkin orang Indo jarang yang suka mobil keluarga bentuk kotak. Mereka lebih suka streamline ala Odyssey.
Soalnya saya lihat Noah / Voxy lebih lega, dan harganya lebih murah dari Odyssey. Kok salesnya Odyssey jauh lebih ramai ?
Mungkin dari sini bisa dapat some clues.
What do U guys think ?
Yes, dari segi absolutenya. Artinya ada mobil macam Innova yang A/T cuma 180 juta. Mau ambil c24 basic saja harus tambah hampir 60 juta lagi.
Tapi saya juga dengar ada orang malah bilang c24 itu murah, soalnya fasilitas yang di sajikan banyak, dan ngak beda jauh ama macam Alphard. Sampai Teddy Irawan, di majalah otomotif, pernah becanda " Dari awal harga c24 memang sudah salah (kemurahan) ".
Harga is one factor. But still there should be other factors at play.
Kalau lihat nasip Voxy / Noah yang jarang ketemu di jalan, banding jaman Odyssey Absolute yang masih 355 juta, mungkin orang Indo jarang yang suka mobil keluarga bentuk kotak. Mereka lebih suka streamline ala Odyssey.
Soalnya saya lihat Noah / Voxy lebih lega, dan harganya lebih murah dari Odyssey. Kok salesnya Odyssey jauh lebih ramai ?
Mungkin dari sini bisa dapat some clues.
What do U guys think ?
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 68
- Joined: Mon Oct 18, 2004 5:40
- Location: carstensz
penjualan serena yg 350-700 unit per bulan sudah cukup bagus tuh utk mobil dgn harga di atas 200 juta.
pasar indonesia yg notabene penduduknya pendapatan per kapita rendah ... kalo mau laku ribuan unit/bulan ya mesti kasih harga 100-200 jt, feature kenyamanan, teknologi, safety, merk apalagi space mah dipertimbangkan setelah itu.
jadi bukan karena serena-nya yg jelek terus kurang laku tapi lebih karena daya beli masyarakat umum masih pada segmentasi harga antara 100-200 jt... IMHO.
lihat aja ntar innova 2.7 l, pasti penjualannya juga akan keok :-).
pasar indonesia yg notabene penduduknya pendapatan per kapita rendah ... kalo mau laku ribuan unit/bulan ya mesti kasih harga 100-200 jt, feature kenyamanan, teknologi, safety, merk apalagi space mah dipertimbangkan setelah itu.
jadi bukan karena serena-nya yg jelek terus kurang laku tapi lebih karena daya beli masyarakat umum masih pada segmentasi harga antara 100-200 jt... IMHO.
lihat aja ntar innova 2.7 l, pasti penjualannya juga akan keok :-).
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 68
- Joined: Mon Oct 18, 2004 5:40
- Location: carstensz