Proton Exora - PART 01

Segala mobil tipe minibus/station (Kijang, Kuda, Panther, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

akthuro
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 99
Joined: Mon Oct 13, 2008 6:25

Re: Proton Exora

Post by akthuro »

Ntar label merk proton-nya dicopot aja..trus tempel 3 berlian deh..hehe :upss:
toh kan memang exora ini desainnya merupakan hibah-an dr mitsubishi..gw pernah baca di milis tetangga.
Campro CPS itu juga sama persis dengan teknologi MIVECS.
Ga heran kalo disebut malingsia..
Sebagai konsumen sih nikmatin aja mobil ala mitsubishi dengan harga miring..asal jgn lupa asuransi all risk. Hehe :upss:
rumpunmelayu
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 15
Joined: Tue Sep 08, 2009 0:38

Re: Proton Exora

Post by rumpunmelayu »

A’kum dan salam sejahtera,

Untuk perkenalan, saya saudara dari Malaysia. Dalam mencari-cari berita Proton Exora di Indonesia, saya terjumpa laman forum ini yang sangat baik kandungan infonya. Pertama kali, syabas kepada Proton Indonesia di atas pelancaran produk terbaharu Proton di sana. Saya juga mengucapkan syabas kepada saudara-saudara di Indonesia yang telah memandu dan memiliki sebarang kereta Proton, terutamanya Proton Exora.

Cuma saya ingin memberi sedikit komen berkaitan beberapa isu berkait hubungan dua negara dewasa ini. Situasi di Malaysia biasa sahaja. Saya sendiri tidak merasa apa-apa ketegangan hubungan sepertimana yang dilalui oleh saudara-saudara di Indonesia. Di sini (Malaysia), pihak media kurang mensensasikan berita berbanding di Indonesia. Tidak tahu mengapa terjadi perbezaan begitu, oleh itu saya tidak mahu komen berkaitan itu.

Saya berasa sedih bila ada antara kita yang mengapi-apikan perbalahan kecil sehingga keperingkat yang terlalu serius hingga mengungkapkan ungkapan perang. Mengapa perlu sampai begitu? Lihatlah di dunia saudara Arab kita yang tidak berhenti bercakaran dan berbalah. Kita dunia Melayu selamanya hidup dengan aman. Tidak kira Indonesia atau Malaysia, kita adalah rumpun melayu yang jiwanya adalah jiwa melayu. Melayu itu lemah lembut dan tinggi nilai budayanya. Kita bukan sekadar berkongsi budaya, malah darah yang mengalir ditubuh kita! Malah lebih besar dari itu kita berkongsi persaudaraan hingga ke akhirat melalui shahadah yang ada di dalam diri kita! Adakah nilai keduniaan yang kecil ini hendak kita jadikan sebab kehancuran satu nilai yang sangat besar?

Sebahagian besar rumpun melayu di Malaysia berasal dan berakar umbi dari nenek moyang Indonesia. Datuk Moyang saya sendiri berasal dari Indonesia dan menjadi tukang kayu yang membina istana kesultanan Melayu di Perak. Bagi saya, nilai bangsa itu lebih besar dari nilai kenegaraan dan nilai agama tiada tandingan nilainya.

Penjajah Kolonial telah lama menghancurkan kita, dunia melayu dan islam beratus tahun lamanya. Membahagikan kita berpuak-puak dan sejak itu tidak pernah berputus asa memijak kita agar kita tidak dapat bangun dan bersatu.

Kita seharusnya bersatu membina rumpun bangsa kita. Ramai lagi saudara melayu kita yang ditindas di Selatan Thai dan Filipina. Terlalu sedikit kejahatan yang terjadi dikalangan kita berbanding besarnya kebaikan yang kita miliki dan kongsi bersama. Jika kita bercakaran, orang lain yang akan mengaut untungnya. Belajarlah dari apa yang berlaku di rumpun Arab. Kekayaan yang hanya dikaut oleh orang luar, khususnya dunia Barat. Malah semua kita ketahui bahawa kekayaan kepulauan melayu sekarang pun bukannya dikuasai oleh rumpun melayu, tetapi bukan melayu.

Kita adalah Melayu Raya!

Maaf Zahir Batin dan selamat menyambut Lebaran. Semoga Allah membantu kita semua.

Salam.
:cupss:
Profith83
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4630
Joined: Mon Jul 14, 2008 2:54

Re: Proton Exora

Post by Profith83 »

Halo RumpunMelayu,

Maksud anda sangat bagus dan saya dasarnya sangat setuju bahwa jangan sampai dunia barat menghancurkan ASIA(Indonesia, Malaysia, Philipina, Thailand, China ... etc) Jangan sampai duani barat mengeruk keuntungan dengan ketegangan bangsa sesama rumpun melayu.
Saya cuma ingin sekedar meluruskan

Masalahnya bukan cuma ini saja tetapi REOG Ponorogo juga di klaim milik Malaysia ...

Hidup bertetangga harus ada tenggang rasa, alangkah baiknya jika iklan tentang Malaysia yang menampilkan tari pendet, harus dengan persetujuan dari pihak Indonesia.
Sebagai informasi saya tadi malam melihat di TV One bahwa tarian itu di shooting di Hotel di Bali di Indonesia dan Penari nya juga orang Bali. Dan pihak Hotel juga tidak diberitahu kalau ada shooting tersebut untuk dimasukkan ke Discovery.

Kalau memang Malaysia menampilkan Tari Pendet UNTUK IKLAN di Discovery HARUSNYA ada tulisan/informasi bahwa itu adalah tarian Indonesia ... saya yakin masyarakat Indonesia tidak tersinggung ...

Sekali lagi PEACE Bro ... tetapi jangan sampai ramah tamah seseorang disalah gunakan terus menerus ... suatu saat orang tersebut bisa marah kan lumrah ...
Kesimpulan ... pada dasarnya kita suka damai/tenang ... tetapi apabila orang lain mengambil BUDAYA/SENI kita sudah saatnya kita membela dan menempuh jalur apapun untuk mempertahankan BUDAYA/SENI kita
rumpunmelayu wrote:A’kum dan salam sejahtera,

Untuk perkenalan, saya saudara dari Malaysia. Dalam mencari-cari berita Proton Exora di Indonesia, saya terjumpa laman forum ini yang sangat baik kandungan infonya. Pertama kali, syabas kepada Proton Indonesia di atas pelancaran produk terbaharu Proton di sana. Saya juga mengucapkan syabas kepada saudara-saudara di Indonesia yang telah memandu dan memiliki sebarang kereta Proton, terutamanya Proton Exora.

Cuma saya ingin memberi sedikit komen berkaitan beberapa isu berkait hubungan dua negara dewasa ini. Situasi di Malaysia biasa sahaja. Saya sendiri tidak merasa apa-apa ketegangan hubungan sepertimana yang dilalui oleh saudara-saudara di Indonesia. Di sini (Malaysia), pihak media kurang mensensasikan berita berbanding di Indonesia. Tidak tahu mengapa terjadi perbezaan begitu, oleh itu saya tidak mahu komen berkaitan itu.

Saya berasa sedih bila ada antara kita yang mengapi-apikan perbalahan kecil sehingga keperingkat yang terlalu serius hingga mengungkapkan ungkapan perang. Mengapa perlu sampai begitu? Lihatlah di dunia saudara Arab kita yang tidak berhenti bercakaran dan berbalah. Kita dunia Melayu selamanya hidup dengan aman. Tidak kira Indonesia atau Malaysia, kita adalah rumpun melayu yang jiwanya adalah jiwa melayu. Melayu itu lemah lembut dan tinggi nilai budayanya. Kita bukan sekadar berkongsi budaya, malah darah yang mengalir ditubuh kita! Malah lebih besar dari itu kita berkongsi persaudaraan hingga ke akhirat melalui shahadah yang ada di dalam diri kita! Adakah nilai keduniaan yang kecil ini hendak kita jadikan sebab kehancuran satu nilai yang sangat besar?

Sebahagian besar rumpun melayu di Malaysia berasal dan berakar umbi dari nenek moyang Indonesia. Datuk Moyang saya sendiri berasal dari Indonesia dan menjadi tukang kayu yang membina istana kesultanan Melayu di Perak. Bagi saya, nilai bangsa itu lebih besar dari nilai kenegaraan dan nilai agama tiada tandingan nilainya.

Penjajah Kolonial telah lama menghancurkan kita, dunia melayu dan islam beratus tahun lamanya. Membahagikan kita berpuak-puak dan sejak itu tidak pernah berputus asa memijak kita agar kita tidak dapat bangun dan bersatu.

Kita seharusnya bersatu membina rumpun bangsa kita. Ramai lagi saudara melayu kita yang ditindas di Selatan Thai dan Filipina. Terlalu sedikit kejahatan yang terjadi dikalangan kita berbanding besarnya kebaikan yang kita miliki dan kongsi bersama. Jika kita bercakaran, orang lain yang akan mengaut untungnya. Belajarlah dari apa yang berlaku di rumpun Arab. Kekayaan yang hanya dikaut oleh orang luar, khususnya dunia Barat. Malah semua kita ketahui bahawa kekayaan kepulauan melayu sekarang pun bukannya dikuasai oleh rumpun melayu, tetapi bukan melayu.

Kita adalah Melayu Raya!

Maaf Zahir Batin dan selamat menyambut Lebaran. Semoga Allah membantu kita semua.

Salam.
:cupss:
mandala1
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 7559
Joined: Tue Feb 17, 2009 4:44

Re: Proton Exora

Post by mandala1 »

AD74YA wrote:nyesel gw bela2in proton.
go to hell.
:off_good: :off_good:

Proton/malingsia kelaut aje....... :big_weee:
User avatar
buatandi
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2541
Joined: Tue Aug 05, 2008 1:11

Re: Proton Exora

Post by buatandi »

Hahaha produk maling....
User avatar
zweifellos
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2647
Joined: Sun Jul 19, 2009 13:23

Re: Proton Exora

Post by zweifellos »

proton: produk maling
toyota, mitsubishi: produk dari penjajah terkejam yang pernah mampir di indonesia

ujung2nya tetap kita yang bodoh ga bisa bikin mobil sendiri yang bisa DIJUAL.
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
Profith83
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4630
Joined: Mon Jul 14, 2008 2:54

Re: Proton Exora

Post by Profith83 »

Eh kita gak bodoh tuh sudah bikin produk TOYOTA INNOVA... itu kan produk kita ? betul gak ?
Cuma ada beberapa bagian part mesin yang bukan dibuat di Indonesia
Sama juga seperti Thailand kan tidak 100% mesinnya dibuat di buat di Thailand
mandala1
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 7559
Joined: Tue Feb 17, 2009 4:44

Re: Proton Exora

Post by mandala1 »

zweifellos wrote:proton: produk maling
toyota, mitsubishi: produk dari penjajah terkejam yang pernah mampir di indonesia

ujung2nya tetap kita yang bodoh ga bisa bikin mobil sendiri yang bisa DIJUAL.
Eits.....sapa bilang kita bodoh om,, :e-naughty: buktinya produk sparepart kita made in indo banyak dijadikan OEM bahkan di export sampai ke jepun sbg OEM disana.....
Kita ga bodoh..... toh industri di negara kita sangat pesat perkembangannya, sedikit banyak kita juga belajar dari jepang/china/amrik n we like this,,
Penjajah kan jaman dulu, tanpa mereka pola berpikir kita juga mungkin ga bisa maju seperti sekarang....

Tapi kalo maling kebudayaan yg baru sekarang2 ini mau nge-maling kemerdekaan kita itu yg kurang ajar!!!

I Love JDM, n American Style.....how about U? :big_peace: :big_peace:
User avatar
zweifellos
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2647
Joined: Sun Jul 19, 2009 13:23

Re: Proton Exora

Post by zweifellos »

Profith83 wrote:Eh kita gak bodoh tuh sudah bikin produk TOYOTA INNOVA... itu kan produk kita ? betul gak ?
Cuma ada beberapa bagian part mesin yang bukan dibuat di Indonesia
Sama juga seperti Thailand kan tidak 100% mesinnya dibuat di buat di Thailand
setau saya innova bukan produk kita. itu produk jepang.

intinya, itu proton, toyota produk luar. embel2 maling, penjajah itu omong kosong. kalo mau beli silahkan. kita bukan beli mobil karena isu malingnya, tapi ngeliat nilai dari uang yang kita keluarkan.
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
User avatar
zweifellos
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2647
Joined: Sun Jul 19, 2009 13:23

Re: Proton Exora

Post by zweifellos »

mandala1 wrote:
zweifellos wrote:proton: produk maling
toyota, mitsubishi: produk dari penjajah terkejam yang pernah mampir di indonesia

ujung2nya tetap kita yang bodoh ga bisa bikin mobil sendiri yang bisa DIJUAL.
Eits.....sapa bilang kita bodoh om,, :e-naughty: buktinya produk sparepart kita made in indo banyak dijadikan OEM bahkan di export sampai ke jepun sbg OEM disana.....
Kita ga bodoh..... toh industri di negara kita sangat pesat perkembangannya, sedikit banyak kita juga belajar dari jepang/china/amrik n we like this,,
Penjajah kan jaman dulu, tanpa mereka pola berpikir kita juga mungkin ga bisa maju seperti sekarang....

Tapi kalo maling kebudayaan yg baru sekarang2 ini mau nge-maling kemerdekaan kita itu yg kurang ajar!!!

I Love JDM, n American Style.....how about U? :big_peace: :big_peace:
kita tidak bodoh dibidang yang kita ekspor TAPI kita bodoh dalam membuat mobil yang bisa dijual. tapi intinya bukan ini.

intinya terlalu berlebihan mengaitkan isu proton ke isu politik.

mengenai kita belajar dari jepang, cina, saya jauh lebih banyak sedikitnya dari pada banyaknya. sudah berapa lamakah jepang menancapkan namanya di indonesia? seberapa tinggi nilai pembelajaran yang kita dapat dari itu? menurut saya masih terlalu rendah. anyway, ini bahasan lain. saya cuman menekankan isu produk dari malaysia terhadap masalah2 yang masih berada di posisi puncak politik negara.
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
mandala1
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 7559
Joined: Tue Feb 17, 2009 4:44

Re: Proton Exora

Post by mandala1 »

zweifellos wrote:kita tidak bodoh dibidang yang kita ekspor TAPI kita bodoh dalam membuat mobil yang bisa dijual. tapi intinya bukan ini.

intinya terlalu berlebihan mengaitkan isu proton ke isu politik.

mengenai kita belajar dari jepang, cina, saya jauh lebih banyak sedikitnya dari pada banyaknya. sudah berapa lamakah jepang menancapkan namanya di indonesia? seberapa tinggi nilai pembelajaran yang kita dapat dari itu? menurut saya masih terlalu rendah. anyway, ini bahasan lain. saya cuman menekankan isu produk dari malaysia terhadap masalah2 yang masih berada di posisi puncak politik negara.
Waduh....om ini gimana? :) sudah jelas2 kita banyak belajar dari negara2 maju seperti jepang, amerika, china,dll....
n proses suatu pelajaran itu bukannya sesuatu yg tabu apabila kita ingin lebih maju,, coba liat perusahaan2 besar di sini pasti ada campur tangan orang asing dalam manajemen HRD development nya,, dan kita belajar ttg cara kerjanya yg kemudian kita terapkan pada kinerja kita,, dealer2 mitsu yg ada di indo murni kepemilikannya orang indo sbg owner tapi mereka masih di bimbing oleh japanese dalam mengelola dealernya,, begitu juga Astra berapa banyak menyerap tenaga kerja kita disana? Selain mencari nafkah dgn bekerja karyawan disana tak luput dari proses pembelajaran ttg selak beluk teknis dunia otomotif :)
Antara Indonesia-Jepang ada proses mutualisma ekonomi dan politik dimana kita saling menguntungkan dan diuntungkan, dan manfaatnya sudah sejak lama kita rasakan bahkan sampai ke hal2 yg kecil sekalipun,,
Contohnya gini : om zwei lagi senang2 nya belajar ttg dunia 4x4 kan tanpa orang jepang atau amerika yg menciptakan teknologi ini, ga mungkin om zwei bisa belajar ttg oprut2an kan? :)

Hanya tidak disadari secara langsung saja, sebetulnya pada prakteknya banyak sekali ilmu yg kita timba dari negara2 maju diluar sana.....
N jgn lupa pepatah lama juga mengatakan 'kejarlah ilmu sampai ke negri cina' bukan ke negri jiran.......... :ngacir: :ngacir:
mandala1
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 7559
Joined: Tue Feb 17, 2009 4:44

Re: Proton Exora

Post by mandala1 »

zweifellos wrote:
Profith83 wrote:Eh kita gak bodoh tuh sudah bikin produk TOYOTA INNOVA... itu kan produk kita ? betul gak ?
Cuma ada beberapa bagian part mesin yang bukan dibuat di Indonesia
Sama juga seperti Thailand kan tidak 100% mesinnya dibuat di buat di Thailand
setau saya innova bukan produk kita. itu produk jepang
Innova bukan produk jepang om, tapi asli kelahiran kerawang dari 'perkawinan' Indonesia n Thailand dibidani oleh IMV, tapi nenek moyangnya masih orang jepang juga :)
zweifellos wrote:intinya, itu proton, toyota produk luar. embel2 maling, [/b]penjajah itu omong kosong. kalo mau beli silahkan. kita bukan beli mobil karena isu malingnya, tapi ngeliat nilai dari uang yang kita keluarkan.

laaah......kan yg bilang toyota,mitsubishi produk dari penjajah terkejam itu om zwei sendiri.... :big_peace: :big_peace:
User avatar
zweifellos
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2647
Joined: Sun Jul 19, 2009 13:23

Re: Proton Exora

Post by zweifellos »

mandala1 wrote:
zweifellos wrote:kita tidak bodoh dibidang yang kita ekspor TAPI kita bodoh dalam membuat mobil yang bisa dijual. tapi intinya bukan ini.

intinya terlalu berlebihan mengaitkan isu proton ke isu politik.

mengenai kita belajar dari jepang, cina, saya jauh lebih banyak sedikitnya dari pada banyaknya. sudah berapa lamakah jepang menancapkan namanya di indonesia? seberapa tinggi nilai pembelajaran yang kita dapat dari itu? menurut saya masih terlalu rendah. anyway, ini bahasan lain. saya cuman menekankan isu produk dari malaysia terhadap masalah2 yang masih berada di posisi puncak politik negara.
Waduh....om ini gimana? :) sudah jelas2 kita banyak belajar dari negara2 maju seperti jepang, amerika, china,dll....
n proses suatu pelajaran itu bukannya sesuatu yg tabu apabila kita ingin lebih maju,, coba liat perusahaan2 besar di sini pasti ada campur tangan orang asing dalam manajemen HRD development nya,, dan kita belajar ttg cara kerjanya yg kemudian kita terapkan pada kinerja kita,, dealer2 mitsu yg ada di indo murni kepemilikannya orang indo sbg owner tapi mereka masih di bimbing oleh japanese dalam mengelola dealernya,, begitu juga Astra berapa banyak menyerap tenaga kerja kita disana? Selain mencari nafkah dgn bekerja karyawan disana tak luput dari proses pembelajaran ttg selak beluk teknis dunia otomotif :)
Antara Indonesia-Jepang ada proses mutualisma ekonomi dan politik dimana kita saling menguntungkan dan diuntungkan, dan manfaatnya sudah sejak lama kita rasakan bahkan sampai ke hal2 yg kecil sekalipun,,
Contohnya gini : om zwei lagi senang2 nya belajar ttg dunia 4x4 kan tanpa orang jepang atau amerika yg menciptakan teknologi ini, ga mungkin om zwei bisa belajar ttg oprut2an kan? :)

Hanya tidak disadari secara langsung saja, sebetulnya pada prakteknya banyak sekali ilmu yg kita timba dari negara2 maju diluar sana.....
N jgn lupa pepatah lama juga mengatakan 'kejarlah ilmu sampai ke negri cina' bukan ke negri jiran.......... :ngacir: :ngacir:
betul om, cuman seperti yang saya bilang terlalu sedikit yang bisa kita ambil dibanding lamanya mereka di kita. dari berpuluh tahun itu, adakah perpindahan informasi dan teknologi penting dari produk tersebut? sampe sekarang kita ga bisa bikin mobil. contoh kecil aja, di bidang pengembangan teknologi (R&D nya), seberapa penting kah kita? kasarnya adakah kontribusi kita (warga negara indonesia)?

yang saya maksud, kita belajar beneran atau ecek2 saja? kita belajar dan mendapat imbal balik informasi dan teknologi atau kita hanya mendapatkannya sebagai pengguna dari apa yang mereka ciptakan/kembangkan saja?

manfaat terbesar (kasarnya uangnya) bukan bertumpu dari apa yang kita lakukan selama ini, tapi apa yang mereka lakukan. saya bukan bilang kita ga dapat apa2, saya cuman bilang mestinya kita juga bisa belajar banyak sehingga suatu saat bisa buat mobil (produk) sendiri dan akhirnya kita bisa mendapatkan keuntungan terbesar.

terlepas dari maling dan penjajah, merk2 jepang (misal aja) dengan merk proton, apakah merk2 selain proton misalnya bisa menawarkan transfer teknologi terbaik untuk kita? tau dua2nya malah nihil dalam hal urusan transfer teknologi? kalo sama2 ga bisa memberikan transfer teknologi ke kita, ya menurut saya mau merk proton atau jepang tau lainnya tergantung selera kita dan bukan tergantung isu2 lain yang jauh hubungannya ke produk proton sendiri. saya sebagai konsumen maunya produk bagus dan murah dan saya gak meletakkan nasionalisme dalam uang yang saya gunakan untuk membeli mobil karena (hampir) semua mobil bukan produk nasional.
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
rumpunmelayu
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 15
Joined: Tue Sep 08, 2009 0:38

Re: Proton Exora

Post by rumpunmelayu »

Hi semua,

Terima kasih atas balasan saudara. Saya sememangnya jahil tentang permasalahan politik ini. Banyak yang saya tidak ketahui. Maaf. Hidup bertetangga sememangnya ada pasang surutnya. Pepatah melayu berkata “sedangkan lidah lagi tergigit”.

Berkaitan filem itu pula, saya sukar membuat kesimpulan kerana saya tidak punyai akses kepada klip filem tersebut. Tetapi jika ianya adalah suatu yang rasmi terbitan Kerajaan Malaysia dan Kerajaan Malaysia berkeras bahawa ianya milik mereka walau terbukti bukan, maka saudara berhak untuk marah dan menyatakan bantahan. Tetapi jika ianya diterbitkan oleh pihak lain maka keadaannya berbeza. Daripada maklumat, ianya terbitan Discovery Channel dan DC telah mengirim surat memohon maaf dan penjelasan kepada Menteri Pelancongan Indonesia. Saya faham perasaan pihak Indonesia, walaupun begitu, kita masih punyai kesantunan untuk beremosi dan berbantahan. Adalah tidak begitu berhemah untuk membakar bendera negara tetangga untuk insiden tersebut dengan sembrono.

REOG Ponorogo: Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya berdarah daging dari Indonesia, dan begitu juga sebahagian rakyat Malaysia berdarah daging dari Indonesia. Oleh itu kita punyai banyak persamaan dalam budaya. Ibu mertua saya keturunan Banjar. Bapa mertua saya berketurunan Jawa. Dan semestinya mereka membawa budaya mereka ke mana sahaja mereka pergi. Apabila rakyat Malaysia berketurunan Cina mempamerkan tarian Naga, adakah negara China beremosi menuntut hak milik tarian tersebut? Tarian adalah hak milik satu bangsa, bukan negara. Dan apabila satu bangsa telah bermastautin di satu negara untuk sekian lama, maka salahkah untuk negara tersebut menjadikan tarian tersebut sebahagian daripada budaya negaranya? Tarian Naga adalah sebahagian daripada budaya Malaysia dan bukan sahaja China. Begitu juga tarian yang dikenali sebagai Barongan di Malaysia, telah menjadi sebahagian budaya Malaysia kerana bangsa yang mengamalkannya telah menetap di sini. Begitu juga seni silat, ianya milik bangsa melayu bukan negara. Bukankah tindakan menghak milikkan satu budaya bangsa sebagai milik negara hanya menidakkan hak satu bangsa untuk mengamalkan budayanya? Setahu saya di Malaysia, tiada sesiapa menjuarai isu untuk mempatenkan satu-satu tarian itu milik negara. Ianya sekadar dipamerkan dan dibanggakan kerana dibudayakan satu bangsa yang menetap di Malaysia.


Untuk mengatasi masalah ini, kita mesti menghentikan sikap menghakmilik negara bagi kebudayaan satu bangsa. Kenapa perlu Bahasa Malaysia atau Bahasa Indonesia? Bukankah asalnya ia Bahasa Melayu? Kenapa tidak dinamakan Bahasa Melayu? Ini yang harus kita perjuangkan. Penyatuan. Carilah titik pertemuan. Bolehkan Malaysia mengatakan Bahasa Melayu itu milik Malaysia? Tentu tidak boleh kerana ianya milik bangsa Melayu, dan ianya telah bercambah di Nusantara, menjadikannya bahasa Indonesia, Bahasa Malaysia dan yang seakan-akan dengannya. Begitu juga tarian Ponorogo sudah tersebar dengan tersebarnya bangsa itu, lalu menjadi tarian Barongan di Malaysia, walau hakikatnya berakar umbikan dari wilayah Indonesia yang juga dalam rumpun kepulauan Melayu bangsa melayu. Kewujudan tarian itu sendiri lebih dahulu daripada kewujudan negara Indonesia mahupun Malaysia. Kerana ia tidak diwujudkan oleh negara, tetapi oleh satu bangsa. Perlu berperangkah hanya kerana tarian? Barat sedang mencari-cari ilmu dan teknologi baru, kita bangsa rumpun Melayu mahu berperang berebut hak milik bangsa bersama? Seperti Arab berperang berebut telaga minyak untuk diberikan kepada tuan Baratnya?

Sebagai rakyat Malaysia, jujur saya mengatakan, terdapat juga perkara yang menyinggung rakyat malaysia. Contohnya fenomena jerebu asap akibat pembakaran terbuka di wilayah tetangga Indonesia. Tetapi rakyat Malaysia tidak pula sehingga berantakan beremosi kepada tetangganya.

Dalam semua keadaan, saya lebih suka menyalahkan media. Ianya berkait rapat dengan peranan media. Media boleh menjernihkan keadaan atau mengeruhkannya. Sepertimana kita berdiskusi di sini, ianya boleh menjadi aman atau sebaliknya. Bergantung bagaimana caranya kita berbudi bahasa.

Manusia akan terus menerus berebut hak milik. Sehinggalah saat kematian baru diketahui bahawa segalanya milik Allah jua.

Maaf sekali lagi jika terkasar bahasa. Saya sendiri bukanlah arif tentang apa yang kita perbincangkan, cuma berkeinginan untuk melihat kita serumpun dapat menikmati budaya milik kita bersama, bukan milik mana-mana negara.

Salam.
:cupss:
User avatar
buatandi
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2541
Joined: Tue Aug 05, 2008 1:11

Re: Proton Exora

Post by buatandi »

Wuihh duduk manis dimari sambil beli popcorn dulu.. :P
User avatar
zweifellos
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2647
Joined: Sun Jul 19, 2009 13:23

Re: Proton Exora

Post by zweifellos »

mandala1 wrote:
zweifellos wrote:
Profith83 wrote:Eh kita gak bodoh tuh sudah bikin produk TOYOTA INNOVA... itu kan produk kita ? betul gak ?
Cuma ada beberapa bagian part mesin yang bukan dibuat di Indonesia
Sama juga seperti Thailand kan tidak 100% mesinnya dibuat di buat di Thailand
setau saya innova bukan produk kita. itu produk jepang
Innova bukan produk jepang om, tapi asli kelahiran kerawang dari 'perkawinan' Indonesia n Thailand dibidani oleh IMV, tapi nenek moyangnya masih orang jepang juga :)
atau malah bapak ibunya serta dokter kandungannya jepang, suster2nya yang dari indonesia? :mrgreen:
mandala1 wrote:
zweifellos wrote:intinya, itu proton, toyota produk luar. embel2 maling, [/b]penjajah itu omong kosong. kalo mau beli silahkan. kita bukan beli mobil karena isu malingnya, tapi ngeliat nilai dari uang yang kita keluarkan.

laaah......kan yg bilang toyota,mitsubishi produk dari penjajah terkejam itu om zwei sendiri.... :big_peace: :big_peace:

iya om, saya yang bilang. yang saya bilang itu omong kosong karena ga ada hubungannya dengan (setidaknya buat saya) dalam penentuan merk yang akan dibeli. seperti yang saya bilang, saya maunya produk bagus dan murah, terserah mo buatan siapa. masalah maling2an itu masalah negara (masalah di tingkat atas) bukan masalah konsumen dan proton. apakah kita sedang berperang dengan malaysia? tidak. apakah proton mengelabui kita (maen curang, jual kebohongan, dll)? sampe saat ini tidak.

jadi menurut saya, menghubung2kan proton dengan kejadian2 yang merugikan dan melecehkan kita adalah hal yang berlebihan.
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
User avatar
zweifellos
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2647
Joined: Sun Jul 19, 2009 13:23

Re: Proton Exora

Post by zweifellos »

rumpunmelayu wrote:Hi semua,

Terima kasih atas balasan saudara. Saya sememangnya jahil tentang permasalahan politik ini. Banyak yang saya tidak ketahui. Maaf. Hidup bertetangga sememangnya ada pasang surutnya. Pepatah melayu berkata “sedangkan lidah lagi tergigit”.

Berkaitan filem itu pula, saya sukar membuat kesimpulan kerana saya tidak punyai akses kepada klip filem tersebut. Tetapi jika ianya adalah suatu yang rasmi terbitan Kerajaan Malaysia dan Kerajaan Malaysia berkeras bahawa ianya milik mereka walau terbukti bukan, maka saudara berhak untuk marah dan menyatakan bantahan. Tetapi jika ianya diterbitkan oleh pihak lain maka keadaannya berbeza. Daripada maklumat, ianya terbitan Discovery Channel dan DC telah mengirim surat memohon maaf dan penjelasan kepada Menteri Pelancongan Indonesia. Saya faham perasaan pihak Indonesia, walaupun begitu, kita masih punyai kesantunan untuk beremosi dan berbantahan. Adalah tidak begitu berhemah untuk membakar bendera negara tetangga untuk insiden tersebut dengan sembrono.

REOG Ponorogo: Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya berdarah daging dari Indonesia, dan begitu juga sebahagian rakyat Malaysia berdarah daging dari Indonesia. Oleh itu kita punyai banyak persamaan dalam budaya. Ibu mertua saya keturunan Banjar. Bapa mertua saya berketurunan Jawa. Dan semestinya mereka membawa budaya mereka ke mana sahaja mereka pergi. Apabila rakyat Malaysia berketurunan Cina mempamerkan tarian Naga, adakah negara China beremosi menuntut hak milik tarian tersebut? Tarian adalah hak milik satu bangsa, bukan negara. Dan apabila satu bangsa telah bermastautin di satu negara untuk sekian lama, maka salahkah untuk negara tersebut menjadikan tarian tersebut sebahagian daripada budaya negaranya? Tarian Naga adalah sebahagian daripada budaya Malaysia dan bukan sahaja China. Begitu juga tarian yang dikenali sebagai Barongan di Malaysia, telah menjadi sebahagian budaya Malaysia kerana bangsa yang mengamalkannya telah menetap di sini. Begitu juga seni silat, ianya milik bangsa melayu bukan negara. Bukankah tindakan menghak milikkan satu budaya bangsa sebagai milik negara hanya menidakkan hak satu bangsa untuk mengamalkan budayanya? Setahu saya di Malaysia, tiada sesiapa menjuarai isu untuk mempatenkan satu-satu tarian itu milik negara. Ianya sekadar dipamerkan dan dibanggakan kerana dibudayakan satu bangsa yang menetap di Malaysia.


Untuk mengatasi masalah ini, kita mesti menghentikan sikap menghakmilik negara bagi kebudayaan satu bangsa. Kenapa perlu Bahasa Malaysia atau Bahasa Indonesia? Bukankah asalnya ia Bahasa Melayu? Kenapa tidak dinamakan Bahasa Melayu? Ini yang harus kita perjuangkan. Penyatuan. Carilah titik pertemuan. Bolehkan Malaysia mengatakan Bahasa Melayu itu milik Malaysia? Tentu tidak boleh kerana ianya milik bangsa Melayu, dan ianya telah bercambah di Nusantara, menjadikannya bahasa Indonesia, Bahasa Malaysia dan yang seakan-akan dengannya. Begitu juga tarian Ponorogo sudah tersebar dengan tersebarnya bangsa itu, lalu menjadi tarian Barongan di Malaysia, walau hakikatnya berakar umbikan dari wilayah Indonesia yang juga dalam rumpun kepulauan Melayu bangsa melayu. Kewujudan tarian itu sendiri lebih dahulu daripada kewujudan negara Indonesia mahupun Malaysia. Kerana ia tidak diwujudkan oleh negara, tetapi oleh satu bangsa. Perlu berperangkah hanya kerana tarian? Barat sedang mencari-cari ilmu dan teknologi baru, kita bangsa rumpun Melayu mahu berperang berebut hak milik bangsa bersama? Seperti Arab berperang berebut telaga minyak untuk diberikan kepada tuan Baratnya?

Sebagai rakyat Malaysia, jujur saya mengatakan, terdapat juga perkara yang menyinggung rakyat malaysia. Contohnya fenomena jerebu asap akibat pembakaran terbuka di wilayah tetangga Indonesia. Tetapi rakyat Malaysia tidak pula sehingga berantakan beremosi kepada tetangganya.

Dalam semua keadaan, saya lebih suka menyalahkan media. Ianya berkait rapat dengan peranan media. Media boleh menjernihkan keadaan atau mengeruhkannya. Sepertimana kita berdiskusi di sini, ianya boleh menjadi aman atau sebaliknya. Bergantung bagaimana caranya kita berbudi bahasa.

Manusia akan terus menerus berebut hak milik. Sehinggalah saat kematian baru diketahui bahawa segalanya milik Allah jua.

Maaf sekali lagi jika terkasar bahasa. Saya sendiri bukanlah arif tentang apa yang kita perbincangkan, cuma berkeinginan untuk melihat kita serumpun dapat menikmati budaya milik kita bersama, bukan milik mana-mana negara.

Salam.
:cupss:
saya setuju dengan misi perdamaian anda dan suka dengan gaya bicara anda. tapi ada beberapa hal yang saya tidak setuju.
1. adalah benar bahwa tarian, masakan, pakaian dll itu tidak bisa dikuasai (dalam arti orang lain tidak boleh menggunakan) tapi tetap bisa dimiliki (dalam arti negara tertentu yang memiliki sesuatu itu dilihat dari mana sesuatu itu berasal namun bangsa lain tetap boleh menggunakan dan memainkan sesuatu itu selama orang yang memainkan tidak mengclaim bahwa itu milik mereka). tari pandet adalah milik indonesia NAMUN boleh dimainkan orang malaysia terlebih2 warga malaysia berdarah indonesia. si warga malaysia berdarah negara indonesia bisa mengclaim itu tarian milik tanah leluhurnya namun tidak bisa mengclaim itu tarian milik negara tempat ia sekarang.
2. anda salah mengambil contoh dalam hal asap. anda mesti lebih meneliti lagi siapa otak dari pembakaran itu. anda mesti mengecek lagi siapa pemilik perusahaan2 yang melakukan pembakaran itu. seharusnya indonesialah yang marah, bukan malaysia.

akhir kata, selamat datang di sini dan semoga anda bisa sabar dan objektif dalam membaca post2 yang ada di forum ini.
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
mandala1
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 7559
Joined: Tue Feb 17, 2009 4:44

Re: Proton Exora

Post by mandala1 »

@om zwei: kita memang tidak sedang berperang dgn malaysia....tapi sedikit banyak sbg WNI yg baik, tentu kita 'sakit' donk ngeliat pelecehan2 yg dilakukan sama negara tetangga :)
bukannya sy sok nasionalis tinggi, tapi alangkah bijaknya kalo kita lebih memilih produk yg emang udah jelas asal usulnya n proven kehandalannya,, toh uang yg kita keluarkan bukan buat kelinci percobaan dgn membeli mobil merk ga jelas,,
Diluar sentimen politik mobil malay? murah juga ga murah2 amat....bagus? ngga juga..... :e-whistle: :e-whistle:
mandala1
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 7559
Joined: Tue Feb 17, 2009 4:44

Re: Proton Exora

Post by mandala1 »

@om zwei: kita memang tidak sedang berperang dgn malaysia....tapi sedikit banyak sbg WNI yg baik, tentu kita 'sakit' donk ngeliat pelecehan2 yg dilakukan sama negara tetangga :)
bukannya sy sok nasionalis tinggi, tapi alangkah bijaknya kalo kita lebih memilih produk yg emang udah jelas asal usulnya n proven kehandalannya,, toh uang yg kita keluarkan bukan buat kelinci percobaan dgn membeli mobil merk ga jelas,,
Diluar sentimen politik mobil malay? murah juga ga murah2 amat....bagus? ngga juga..... :e-whistle: :e-whistle:
Profith83
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4630
Joined: Mon Jul 14, 2008 2:54

Re: Proton Exora

Post by Profith83 »

Hi ...
Sorry yah saya orangnya to the point saya setuju kita semua saudara bahkan kalau dari agama Katolik kita SEMUA saudara dari adam dan hawa ...

Tapi kita harus juga melihat .... dengan CLEAR permasalahan jangan dibuat NOT CLEAR (we must see an issue with CLEARLY and not to intend to BLUR)
Kalau Tari Pendet .. itu awalnya memang dari Bali dan BANGSA / NEGARA manapun boleh memainkan TETAPI mereka harus tulis bahwa itu dari INDONESIA ...
Apalagi kalau ditayangkan di DISCOVERY untuk tujuan IKLAN ... saya lihat ini aneh ... apalgi bilang kalau itu bukan Negara Malaysia yang minta masukkan ke Discovery ...

Kalau memang bukan Negara Malaysia dan memang Malaysia tidak mau claim itu budaya Malaysia.
SEHARUSNYA dari awal bilang itu bukan dari Malaysia ... jangan sampai tunggu negara lain marah, betul apa tidak ?

rumpunmelayu wrote:Hi semua,

Terima kasih atas balasan saudara. Saya sememangnya jahil tentang permasalahan politik ini. Banyak yang saya tidak ketahui. Maaf. Hidup bertetangga sememangnya ada pasang surutnya. Pepatah melayu berkata “sedangkan lidah lagi tergigit”.

Berkaitan filem itu pula, saya sukar membuat kesimpulan kerana saya tidak punyai akses kepada klip filem tersebut. Tetapi jika ianya adalah suatu yang rasmi terbitan Kerajaan Malaysia dan Kerajaan Malaysia berkeras bahawa ianya milik mereka walau terbukti bukan, maka saudara berhak untuk marah dan menyatakan bantahan. Tetapi jika ianya diterbitkan oleh pihak lain maka keadaannya berbeza. Daripada maklumat, ianya terbitan Discovery Channel dan DC telah mengirim surat memohon maaf dan penjelasan kepada Menteri Pelancongan Indonesia. Saya faham perasaan pihak Indonesia, walaupun begitu, kita masih punyai kesantunan untuk beremosi dan berbantahan. Adalah tidak begitu berhemah untuk membakar bendera negara tetangga untuk insiden tersebut dengan sembrono.

REOG Ponorogo: Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya berdarah daging dari Indonesia, dan begitu juga sebahagian rakyat Malaysia berdarah daging dari Indonesia. Oleh itu kita punyai banyak persamaan dalam budaya. Ibu mertua saya keturunan Banjar. Bapa mertua saya berketurunan Jawa. Dan semestinya mereka membawa budaya mereka ke mana sahaja mereka pergi. Apabila rakyat Malaysia berketurunan Cina mempamerkan tarian Naga, adakah negara China beremosi menuntut hak milik tarian tersebut? Tarian adalah hak milik satu bangsa, bukan negara. Dan apabila satu bangsa telah bermastautin di satu negara untuk sekian lama, maka salahkah untuk negara tersebut menjadikan tarian tersebut sebahagian daripada budaya negaranya? Tarian Naga adalah sebahagian daripada budaya Malaysia dan bukan sahaja China. Begitu juga tarian yang dikenali sebagai Barongan di Malaysia, telah menjadi sebahagian budaya Malaysia kerana bangsa yang mengamalkannya telah menetap di sini. Begitu juga seni silat, ianya milik bangsa melayu bukan negara. Bukankah tindakan menghak milikkan satu budaya bangsa sebagai milik negara hanya menidakkan hak satu bangsa untuk mengamalkan budayanya? Setahu saya di Malaysia, tiada sesiapa menjuarai isu untuk mempatenkan satu-satu tarian itu milik negara. Ianya sekadar dipamerkan dan dibanggakan kerana dibudayakan satu bangsa yang menetap di Malaysia.


Untuk mengatasi masalah ini, kita mesti menghentikan sikap menghakmilik negara bagi kebudayaan satu bangsa. Kenapa perlu Bahasa Malaysia atau Bahasa Indonesia? Bukankah asalnya ia Bahasa Melayu? Kenapa tidak dinamakan Bahasa Melayu? Ini yang harus kita perjuangkan. Penyatuan. Carilah titik pertemuan. Bolehkan Malaysia mengatakan Bahasa Melayu itu milik Malaysia? Tentu tidak boleh kerana ianya milik bangsa Melayu, dan ianya telah bercambah di Nusantara, menjadikannya bahasa Indonesia, Bahasa Malaysia dan yang seakan-akan dengannya. Begitu juga tarian Ponorogo sudah tersebar dengan tersebarnya bangsa itu, lalu menjadi tarian Barongan di Malaysia, walau hakikatnya berakar umbikan dari wilayah Indonesia yang juga dalam rumpun kepulauan Melayu bangsa melayu. Kewujudan tarian itu sendiri lebih dahulu daripada kewujudan negara Indonesia mahupun Malaysia. Kerana ia tidak diwujudkan oleh negara, tetapi oleh satu bangsa. Perlu berperangkah hanya kerana tarian? Barat sedang mencari-cari ilmu dan teknologi baru, kita bangsa rumpun Melayu mahu berperang berebut hak milik bangsa bersama? Seperti Arab berperang berebut telaga minyak untuk diberikan kepada tuan Baratnya?

Sebagai rakyat Malaysia, jujur saya mengatakan, terdapat juga perkara yang menyinggung rakyat malaysia. Contohnya fenomena jerebu asap akibat pembakaran terbuka di wilayah tetangga Indonesia. Tetapi rakyat Malaysia tidak pula sehingga berantakan beremosi kepada tetangganya.

Dalam semua keadaan, saya lebih suka menyalahkan media. Ianya berkait rapat dengan peranan media. Media boleh menjernihkan keadaan atau mengeruhkannya. Sepertimana kita berdiskusi di sini, ianya boleh menjadi aman atau sebaliknya. Bergantung bagaimana caranya kita berbudi bahasa.

Manusia akan terus menerus berebut hak milik. Sehinggalah saat kematian baru diketahui bahawa segalanya milik Allah jua.

Maaf sekali lagi jika terkasar bahasa. Saya sendiri bukanlah arif tentang apa yang kita perbincangkan, cuma berkeinginan untuk melihat kita serumpun dapat menikmati budaya milik kita bersama, bukan milik mana-mana negara.

Salam.
:cupss:
rumpunmelayu
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 15
Joined: Tue Sep 08, 2009 0:38

Re: Proton Exora

Post by rumpunmelayu »

Salam Ramadhan,

Berjumpa lagi. Dalam isu yang diperbincangkan, sehingga kini saya masih belum berjumpa dimana-mana tulisan rasmi bahawa tarian-tarian tersebut kepunyaan atau berasal dari tanah Malaysia. Cuma ianya dikatakan tarian warisan kerana diwarisi oleh satu-satu keturunan di malaysia. Ianya dikatakan tarian tradisional malaysia kerana ianya diamalkan secara tradisi oleh satu-satu keturunan di Malaysia. Banyak perkara yang berbeza tetapi asalnya sama yang kita amalkan di Indonesia dan Malaysia. Cuba kita cari, mesti terjumpa dengan banyak sekali.

Contohnya keris. Rujuk web berikut.

http://id.wikipedia.org/wiki/Keris

Kita berbangga untuk mengatakan ianya lebih tepat milik Nusantara daripada bertikam lidah mencari asal negara. Kerana keris wujud lebih dahulu daripada kenegaraan. Keris yang sama tetapi berbeza jenis mengikut amalan di Indonesia dan Malaysia dan negara nusantara lain. Tetapi kita boleh menerima hakikat itu bukan? kenapa tidak kita menerima bahawa Ponogoro di Indonesia dan Barongan di Malaysia adalah sama tapi berbeza? Kedua-duanya tarian tradisi satu bangsa yang sama tetapi berbeza tempatnya? Bukankah satu keanehan jika si moyang melarang cucu nya daripada mewarisi pusaka bersama hanya kerana si cucu sudah berhijrah ke tanah lain?

Saya mengambil satu contoh. Songkok yang dipakai oleh orang melayu dikatakan sebahagian pakaian tradisi Melayu. Sedangkan asal songkok adalah dari India. Tetapi ianya tidak menjadi isu kerana ianya telah diamalkan bergenerasi lalu menjadi tradisi. Begitu juga Keris, ia tidak menjadi isu kerana kita masing-masing faham bahawa ia milik satu bangsa bukan negara. Tetapi jika kita mula menimbulkan isu kenegaraan, maka ia akan menjadi polemik yang mengkucar-kacirkan.

Rujuk artikel berikut berkaitan tarian barongan di Malaysia. Tidak pernah timbul isu ia milik negara mana, cuma ia menjadi kebanggan satu bangsa yang mengamalkannya.

http://www.utusan.com.my/utusan/info.as ... =mh_08.htm

Berkaitan isu jerebu asap, tidak dinafikan bahawa sebahagiannya angkara pengusaha malaysia. Tetapi apabila melibatkan Geografi, kita tidak boleh fokus kepada pelakunya, sebaliknya kepada tempat ianya berlaku. Penguasa di tempat tersebut berperanan dalam mengawal kejadian tersebut. Contohnya jika sebuah kilang mencemar alam sekitar, kita tidak menyalahkan pekerjanya, kita tentu salahkan tuan empunya kilang.

Selamat berbuka puasa.
Profith83
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4630
Joined: Mon Jul 14, 2008 2:54

Re: Proton Exora

Post by Profith83 »

Wah memang susah yah suka berbelit belit tidak to the point ...
Yang dipermasalahkan oleh Petinggi Indonesia cuma 1
"Tari Pendet kenapa masuk ke Discovery sebagai IKLAN Malaysia tanpa memberitahukan itu milik Indonesia"

Jadi Siapapun boleh mengiklan budaya milik bangsa/negara lain untuk kepentingan negara lain di DISCOVERY ?
CONTOH : apakah INDONESIA boleh mengiklan semua BUDAYA/SENI negara lain untuk iklan Indonesia di Discovery??? --> coba dijawab ini dulu ...
rumpunmelayu wrote:Salam Ramadhan,

Berjumpa lagi. Dalam isu yang diperbincangkan, sehingga kini saya masih belum berjumpa dimana-mana tulisan rasmi bahawa tarian-tarian tersebut kepunyaan atau berasal dari tanah Malaysia. Cuma ianya dikatakan tarian warisan kerana diwarisi oleh satu-satu keturunan di malaysia. Ianya dikatakan tarian tradisional malaysia kerana ianya diamalkan secara tradisi oleh satu-satu keturunan di Malaysia. Banyak perkara yang berbeza tetapi asalnya sama yang kita amalkan di Indonesia dan Malaysia. Cuba kita cari, mesti terjumpa dengan banyak sekali.

Contohnya keris. Rujuk web berikut.

http://id.wikipedia.org/wiki/Keris

Kita berbangga untuk mengatakan ianya lebih tepat milik Nusantara daripada bertikam lidah mencari asal negara. Kerana keris wujud lebih dahulu daripada kenegaraan. Keris yang sama tetapi berbeza jenis mengikut amalan di Indonesia dan Malaysia dan negara nusantara lain. Tetapi kita boleh menerima hakikat itu bukan? kenapa tidak kita menerima bahawa Ponogoro di Indonesia dan Barongan di Malaysia adalah sama tapi berbeza? Kedua-duanya tarian tradisi satu bangsa yang sama tetapi berbeza tempatnya? Bukankah satu keanehan jika si moyang melarang cucu nya daripada mewarisi pusaka bersama hanya kerana si cucu sudah berhijrah ke tanah lain?

Saya mengambil satu contoh. Songkok yang dipakai oleh orang melayu dikatakan sebahagian pakaian tradisi Melayu. Sedangkan asal songkok adalah dari India. Tetapi ianya tidak menjadi isu kerana ianya telah diamalkan bergenerasi lalu menjadi tradisi. Begitu juga Keris, ia tidak menjadi isu kerana kita masing-masing faham bahawa ia milik satu bangsa bukan negara. Tetapi jika kita mula menimbulkan isu kenegaraan, maka ia akan menjadi polemik yang mengkucar-kacirkan.

Rujuk artikel berikut berkaitan tarian barongan di Malaysia. Tidak pernah timbul isu ia milik negara mana, cuma ia menjadi kebanggan satu bangsa yang mengamalkannya.

http://www.utusan.com.my/utusan/info.as ... =mh_08.htm

Berkaitan isu jerebu asap, tidak dinafikan bahawa sebahagiannya angkara pengusaha malaysia. Tetapi apabila melibatkan Geografi, kita tidak boleh fokus kepada pelakunya, sebaliknya kepada tempat ianya berlaku. Penguasa di tempat tersebut berperanan dalam mengawal kejadian tersebut. Contohnya jika sebuah kilang mencemar alam sekitar, kita tidak menyalahkan pekerjanya, kita tentu salahkan tuan empunya kilang.

Selamat berbuka puasa.
rumpunmelayu
New Member of Junior Mechanic
New Member of Junior Mechanic
Posts: 15
Joined: Tue Sep 08, 2009 0:38

Re: Proton Exora

Post by rumpunmelayu »

Hi Profith,

maaf jika tidak mampu menjawab persoalan anda dengan tepat seperti yang anda mahukan. Saya telahpun menulis sebelum ini bahawa saya tidak menonton klip iklan tersebut, maka sukar bagi saya untuk membuat komen atau ulasan tentang isu itu. Tapi saya tekankan dengan jelas jika ianya sengaja dibuat oleh kerajaan Malaysia secara rasmi, maka Indonesia berhak untuk memprotesnya. Sila baca tulisan saya yang pertama tersebut. Harap ini menjawab.

Isu-isu yang lain adalah sebagai membalas coretan saudara kita yang sebelum ini berkaitan tarian Barongan.

Salam.
:cupss:
User avatar
zweifellos
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2647
Joined: Sun Jul 19, 2009 13:23

Re: Proton Exora

Post by zweifellos »

mandala1 wrote:@om zwei: kita memang tidak sedang berperang dgn malaysia....tapi sedikit banyak sbg WNI yg baik, tentu kita 'sakit' donk ngeliat pelecehan2 yg dilakukan sama negara tetangga :)
bukannya sy sok nasionalis tinggi, tapi alangkah bijaknya kalo kita lebih memilih produk yg emang udah jelas asal usulnya n proven kehandalannya,, toh uang yg kita keluarkan bukan buat kelinci percobaan dgn membeli mobil merk ga jelas,,
Diluar sentimen politik mobil malay? murah juga ga murah2 amat....bagus? ngga juga..... :e-whistle: :e-whistle:
nah kalo kek gitu (yang saya tebalin) saya bisa memahaminya om. jelas alasannya. :kokgaadaiconorangsalamanya:
No one’s opinion is more correct than anyone else’s - All have a right to voice their opinions.
If you want to be respected, you need to show respect for others.
Profith83
Full Member of Mechanic Engineer
Full Member of Mechanic Engineer
Posts: 4630
Joined: Mon Jul 14, 2008 2:54

Re: Proton Exora

Post by Profith83 »

Hi RumpunMelayu,

Berarti pertanyaan saya belum dijawab :
CONTOH : apakah INDONESIA boleh mengiklan semua BUDAYA/SENI negara lain untuk iklan Indonesia di Discovery??? --> coba dijawab ini dulu ...

Salam juga :cupss: