@om aspsilver: well said. Meski sangat menohok...
Makanya ane bilang di post ane, ada dua pendapat yg ironis nya, dua2 bisa dikatakan benar dan salah pada saat bersamaan:
1. Pro LCGC
Yep, siapa sih yg ga pengen punya mobil pertama utk menyenangkan seluruh keluarga. Nyaman, dan punya private room sendiri dibandingkan berdesak2an di kopaja, berpanas ria di spd motor, atau sebel nunggu trans jakarta...
Begitu kena macet, biaya bbm naik, maintenance naik, akhirnya bingung...
2. Kontra LCGC
Kemacetan semakin parah, ruas jalan ga nambah, pertumbuhan kendaraan bermotor meningkat akibat ga nyaman dan reliabel nya transportasi publik, semakin banyak kecelakaan karena makin banyak kendaraan dan yg nyetir masih belum tau bijimane nyetir yg baik...
Menurut pendapat ane, yg nubitol, LCGC akan terus jadi pro kontra yang hangat...
Bijimane pun juga, om aspsilver juga memberikan outline yang cukup tepat. Benahi infrastruktur, benahi transportasi publik, tegakkan peraturan di jalan (barusan macet di Bunder, Lamongan gegara truk gandeng uzur over load patah as di tikungan dekat terminal. Bah!), edukasi masy utk membantu merawat fasilitas tsb. Baru pikirkan LCGC dan otomotif...
Cmiiw...
