Recall Honda di Indonesia, Tepatkah Keputusan HPM?

Segala mobil tipe sedan (Baleno, Accord, Corrola, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
StRaDe_Jazz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2695
Joined: Fri Feb 09, 2007 16:19

Post by StRaDe_Jazz »

TiongBahru_Ahbeng wrote:Biasanya QC itu kan cuma diambil samplenya secara random, kalo kebetulan sample yg di ambil itu qualitynya oke, yah dianggap batch yg itu semua kualitasnya sama. Jadi QC itu biasanya ga dicheck satu per satu, melainkan dari setiap batch misalnya dicheck cuma satu ato bbrp samples, kalo setiap unit dicheck, bisa dibayangkan betapa lamanya, biasanya QC dlm manufacturing itu ya kaya begitu, ga mungkin di check satu per satu, melainkan hanya random samples aja. Makanya srg ada masalah kebobolan QC, krn pabrik pabrik di bumi pertiwi ini hampir ga mungkin bisa achieve yg namanya zero defects (apalagi you tau sendiri mentalitas kerja buruh Indonesia yg rata-rata cuma asal jadi yg penting selesai, ampun deh).
setau gw QC emang begini. diambil sample buat di cek. yg jadi masalah entar dari QC nya itu sendiri gimana gitu loh, apakah rate QC nya diturunkan guna mengejar angka produksi, kayak di Livina produksi belakangan ini yang banyak diprotes karena beda dengan barang batch awal?
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Kalau QC diturunkan jg tidak mungkin, bisa2 kena sue dan menjatuhkan image sendiri. Terlalu beresiko untuk sebuah produsen besar.

Bisa dijelaskan maksudnya beda dengan barang batch awal?