Brio=Mobilio=BR-V om...martinnn wrote:
bukan basicnya mobilio om

Kalo mau diurut lagi sebenernya Brio itu turunan sasis Jazz... jadi Brio=Mobilio=BR-V=Jazz=City=Freed=HR-V

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
Brio=Mobilio=BR-V om...martinnn wrote:
bukan basicnya mobilio om
Bahkan sedan liftback pun disebut minibusnewrubble wrote:di indo itu LMPV LSUV CUV XUV medium full size apapun reference ...asalkan punya rear cargo door ...
bahasa nya hanya satu ....
minibus
bus loving society mungkin
klw BRV sih..... pcdnya dari 4 jadi 5 baut.. indikasi ga pke axle/kaki2 yang sama dgn mobilio/jazz bisa jadi pke kaki2nya HRV konon di perkuat.Arteezy wrote:Itu pabrikan naikin GC dan me-lable kan SUV apakah kaki2nya jg diperkuat yah? apakah GC tinggi otomatis kaki2 lbh kuat? krn kan SUV diperuntukkan untuk medan semi offroad...
Kyak Swift 4 baut, SX4 5 baut. Ertiga 5 baut.billyd1773dz wrote:klw BRV sih..... pcdnya dari 4 jadi 5 baut.. indikasi ga pke axle/kaki2 yang sama dgn mobilio/jazz bisa jadi pke kaki2nya HRV konon di perkuat.Arteezy wrote:Itu pabrikan naikin GC dan me-lable kan SUV apakah kaki2nya jg diperkuat yah? apakah GC tinggi otomatis kaki2 lbh kuat? krn kan SUV diperuntukkan untuk medan semi offroad...
avanza ke terios jadi 5 baut. innova ke fortuner 5 jadi 6 baut.
ecosport dan mpv berpopok aja yg tetep 4 baut![]()
Good point Om. Memang semakin tidak ada beda di masa kini terutama untuk entry level nya.newrubble wrote:di negara (- negara) yg infrastructure jalanan tdk byk berkembang (n tanpa perawatan kec kalo rusak) mmg mpv n suv semakin lama semakin tdk ada beda
smua yg mau punya lifetime use (n dominant in marketshare) harus punya ground clearance setinggi mgkn ...makin tinggi makin bagus
mobil dibuat sebisa mgkn tiga row dg headroom setinggi mgkn ...apalagi kalo negara (- negara) itu punya bgt byk kota dg populasi jutaan org tanpa.kenal mass transport selain bus yg jalan-stop-jalan di (yg sehrsnya) fastlane dg px access @ driver's side
di negara (- negara) bgt ....tdk hanya mpv bias suv tapi hatchback itu legally transgender "minibus" ...for the sake of "low(er) multi taxation
ini mgkn cuma foreign (alien) perspective tapi beruntung bagi siapapun foreigner (alien) yg masih bisa kluar masuk negara (- negara) ini tanpa ikut jadi bias
newbie thok juga selalu ndak mudeng sama perkembangan infrastuktur jalan di negara kita inimarzoochi wrote:setuju dengan pendapat ini, anehnya negara kita, makin ke sini kok malah jalanan makin ancur, tercermin dari makin menurunnya volume penjualan sedan, dan sekarang penjualan hatchback yang notabene GC nya rendah, juga sudah trend turun.newrubble wrote:di negara (- negara) yg infrastructure jalanan tdk byk berkembang (n tanpa perawatan kec kalo rusak) mmg mpv n suv semakin lama semakin tdk ada beda
smua yg mau punya lifetime use (n dominant in marketshare) harus punya ground clearance setinggi mgkn ...makin tinggi makin bagus![]()
kalo di negara maju, dengan jalanan yang mulus mulus, sedan malah laku karena bisa melaju tanpa kuatir mentok atau ngesrot.
hatchback juga laku karena ukuran kecil dan simple buat parkir di perkotaan.
Zaman dahulu tahun 90-00 memang zaman sedan saloon terbaik. Di periode itu produsen mobil Jepang seperti Honda, Mazda, Mitsubishi pengecualian untuk Toyota yang punya line up produk mobil yang dikhususkan untuk negara berkembang seperti LMPV Kijang. Nah apalagi produsen luxury car Eropa seperti Mercedes dan BMW yang tentu hanya berkonsentrasi pada mobil dengan GC rendah (sedan,hatchback, coupe, roadster). Dengan pengecualian MB 300GE yang bermain di level Rp 300 juta (masa sebelum krisis 98).alvin23 wrote:setuju sama atas2...
fenomena aneh bahwa Sedan sekarang ini semakin galaku.... padahal dulu eksmud2 atau keluarga muda yang punya duit ya belinya sedan (great corolla misalnya. Kalau mobdin2 corona/galant/cielo.) Sedan bekas juga lumayan laku kalo dulu.
sekarang kayaknya yang laku yang gagah2 kayak fortuner atau cr-v heheh. mungkin pengecualian mobil dinas/ korporat masih banyak pake camry. tapi itupun biasanya cuma dipake kalo lagi ada supirnya.
Dulu jalan-jalan di jakarta masih mulus-mulus, begitupun jalan raya kota.. Lah sekarang? kadang jalan protokol atau komplek2 besar elit aja grundel2...
Mantap om elaborasinya...Michaelktp wrote: Zaman dahulu tahun 90-00 memang zaman sedan saloon terbaik. Di periode itu produsen mobil Jepang seperti Honda, Mazda, Mitsubishi pengecualian untuk Toyota yang punya line up produk mobil yang dikhususkan untuk negara berkembang seperti LMPV Kijang. Nah apalagi produsen luxury car Eropa seperti Mercedes dan BMW yang tentu hanya berkonsentrasi pada mobil dengan GC rendah (sedan,hatchback, coupe, roadster). Dengan pengecualian MB 300GE yang bermain di level Rp 300 juta (masa sebelum krisis 98).
Masa itu entry level SUV hanya diramaikan oleh produsen mobil mini (murah) Jepang yaitu Suzuki dan Daihatsu. Tidak ada produsen mobil selain mereka yang mau melirik entry level SUV sama sekali.Toyota dan Mitsubishi juga hanya mau memproduksi high level SUV dengan Land Cruiser Std&VX dan Pajero di level harga Rp170 juta. Itu juga harga sebelum krisis 98. Jadi pada masa iru sama sekalu tidak ada level medium SUV......Setelah terjadi krisis 98 yang mengakibatkan harga mobil melonjak signifikan, perlahan lahan pamor sedan terus menurun dan semakin kritis. Setelah tahun 2001ada perubahan pajak kendaraan bermotor tentang kapasitas mesin mobil 1.6L menjadi mahal karena setara dengan 2.0L. Akibatnya pajak otomotif lebih bersahabat dengan displacement 1.5L dan awal tahun 2001,produsen mobil semua memangkas displacement produknya menjadi 1.5L Mesin 1.6L mulai hilang dan sedan saloon mengadopsi mesin 1.8L yang terlihat tanggung banget karena menjadi mahal dan dekat dengan 2.0L. The best displacement untuk segmen medium sedan is1.6L not 1.5L apalage 1.8L ......ckckckck in my opinion. Setelah itu mulai bermunculan small sedan 1.5L seperti Suzuki Baleno dan Toyota Soluna. Juga Honda City yang memang sudah lama jadi proyek mobil Asia Honda di R&aD Thailand. Sementara kelas medium sedan seperti Corolla dan Civic naik ke kelas displacement 1.8L. Untuk Mazda dan Mitsubishi malah terlempar keluar dari pertempuran kelas sedan karena masalan internal di prinsipal Jepang.
Akan tetapi turning point terbesar terjadi pada saat banjir besarJakarta 2002 yang ternyata lebih besar dan lama dari banjir tahun 1996. Saat itu lha mobil mobil SUV semakin digemari karena GC tinggi dan bisa menerjang banjir ibu kota saat itu, walau setelah itu banjir 5 tahunan berikutnya juga semakin tinggi dan mobil SUV pun sudah tetap kelelep hahaha.....
Akibatnya lengkap sudah "penderitaan" segmen sedan dari awal era millenium sampai sekarang ini.
psywar sudah ditabuh oleh honda indonesia untuk kompetitor dari jagoan baru nya: BR-VMotegi, KompasOtomotif – Kedatangan Honda BR-V di Indonesia diprediksi mengubah pasar yang selama ini terbentuk. Tak hanya menggerus low SUV yang akan dimasuki, tetapi juga diprediksi memangkas pasar low MPV. Hasil perkawinan SUV dan MPV dengan tempat duduk untuk 7 orang itu seolah-olah menciptakan ceruk baru yang siap caplok kanan-kiri.
Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandi meyakini, BR-V akan diterima cukup baik di Indonesia, bahkan siap memakan Mobilio sekali pun yang notabene berstatus sebagai saudara sendiri.
”Low SUV pasti kena (market share-nya). Lalu segmen tambahannya dari low MPV. Segmen yang terakhir ini kan pasarnya besar, mobil apa pun dengan range harga yang menjangkau segmen itu sudah pasti termakan, termasuk Mobilio,” ujar Jonfis di sela-sela test drive media se-Asia Oseania, Selasa (27/10/2015) lalu di Motegi, Jepang.
Tekan low MPV
Timing datangnya BR-V juga dirasa cukup tepat. Tahun ini, menurut Jonfis, pasar low MPV turun sekitar 20 persen. Tentu Honda juga kena imbasnya dengan penurunan penjualan Mobilio dengan persentase hampir sama. Namun, pasar low SUV dan SUV (secara total) naik cukup tinggi, bisa lebih dari 100 persen.
”Orang Indonesia mulai menunggu SUV. BR-V tak hanya akan memakan Mobilio, dan itu tidak mengapa karena sama-sama Honda, tapi juga akan menggerus pasar low MPV sekitar 14-20 persen, karena banyak orang menunggu BR-V,” ucap Jonfis.
Kendati demikian, untuk saat ini, Mobilio belum terlalu terdampak karena ditolong oleh liburan anak sekolah Juni-Juli, datangnya motor show di Indonesia, yang mana cukup signifikan menaikkan penjualan. Dipakainya Mobilio sebagai taksi juga menambah benefit untuk image dan penjualan.
Sekadar info, saat ini pasar low SUV diisi Rush-Terios, diganggu juga oleh Ford Ecosport. Sementara low MPV cukup banyak,mulai dari si kembar Toyota Avanza-Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, hingga Chevrolet Spin.
Penulis : Donny Apriliananda
Editor : Agung Kurniawan
payah tenan ya sales mobil sedan sampe hancur lebur kayak ginialvin23 wrote:Mantap om elaborasinya...Michaelktp wrote: Zaman dahulu tahun 90-00 memang zaman sedan saloon terbaik. Di periode itu produsen mobil Jepang seperti Honda, Mazda, Mitsubishi pengecualian untuk Toyota yang punya line up produk mobil yang dikhususkan untuk negara berkembang seperti LMPV Kijang. Nah apalagi produsen luxury car Eropa seperti Mercedes dan BMW yang tentu hanya berkonsentrasi pada mobil dengan GC rendah (sedan,hatchback, coupe, roadster). Dengan pengecualian MB 300GE yang bermain di level Rp 300 juta (masa sebelum krisis 98).
Masa itu entry level SUV hanya diramaikan oleh produsen mobil mini (murah) Jepang yaitu Suzuki dan Daihatsu. Tidak ada produsen mobil selain mereka yang mau melirik entry level SUV sama sekali.Toyota dan Mitsubishi juga hanya mau memproduksi high level SUV dengan Land Cruiser Std&VX dan Pajero di level harga Rp170 juta. Itu juga harga sebelum krisis 98. Jadi pada masa iru sama sekalu tidak ada level medium SUV......Setelah terjadi krisis 98 yang mengakibatkan harga mobil melonjak signifikan, perlahan lahan pamor sedan terus menurun dan semakin kritis. Setelah tahun 2001ada perubahan pajak kendaraan bermotor tentang kapasitas mesin mobil 1.6L menjadi mahal karena setara dengan 2.0L. Akibatnya pajak otomotif lebih bersahabat dengan displacement 1.5L dan awal tahun 2001,produsen mobil semua memangkas displacement produknya menjadi 1.5L Mesin 1.6L mulai hilang dan sedan saloon mengadopsi mesin 1.8L yang terlihat tanggung banget karena menjadi mahal dan dekat dengan 2.0L. The best displacement untuk segmen medium sedan is1.6L not 1.5L apalage 1.8L ......ckckckck in my opinion. Setelah itu mulai bermunculan small sedan 1.5L seperti Suzuki Baleno dan Toyota Soluna. Juga Honda City yang memang sudah lama jadi proyek mobil Asia Honda di R&aD Thailand. Sementara kelas medium sedan seperti Corolla dan Civic naik ke kelas displacement 1.8L. Untuk Mazda dan Mitsubishi malah terlempar keluar dari pertempuran kelas sedan karena masalan internal di prinsipal Jepang.
Akan tetapi turning point terbesar terjadi pada saat banjir besarJakarta 2002 yang ternyata lebih besar dan lama dari banjir tahun 1996. Saat itu lha mobil mobil SUV semakin digemari karena GC tinggi dan bisa menerjang banjir ibu kota saat itu, walau setelah itu banjir 5 tahunan berikutnya juga semakin tinggi dan mobil SUV pun sudah tetap kelelep hahaha.....
Akibatnya lengkap sudah "penderitaan" segmen sedan dari awal era millenium sampai sekarang ini.
iya, saya aja inget banget bapak ane dulu pas keluar Soluna pertama kali langsung bilang "Soluna mah bukan mobil"
padahal dia selalu beli mobil Toyota dan Sedan, mulai dari GL, Corolla twincam, Corona
ya bayangin dari era GreCo yang modelnya elegan gitu tiba2 munculnya Soluna , sementara Altis langsung naik kasta
Alhamdulillah Soluna tidak berlangsung lama dan diganti Vios yang mendingan
Banjir besar 2002 juga inget banget, karena saya (masih SD) pulang dari Abu dhabi karena bapak dulu kerja disana, sampe Soetta pusing naik taksi macet dimana2
Kualitas jalan yang sekarang makin jelek juga salah satunya karena banjir dimana2 / minimal genangan air. Saluran Got-got banyak dibeton sekarang2, jadi mau dibersihin juga susah
tapi memang era milenium (2000) kesini juga jadi era keemasan otomotif kalo menurut ane, 2004 muncul Innova yg beneran MPV dibanding Kijang, sekaligus jadi non sedan pertama yang dibeli keluarga.
Trus merk2 non jepang mulai masuk dengan model2 yang minimal ada juga di luar negeri wkwk
Moga ga OOT yak