tanya kijang kapsul diesel

Segala mobil tipe minibus/station (Kijang, Kuda, Panther, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

kenapa innova diesel,yang matic dan manual horsepower nya beda yah.yang a/t 260.yang m/t cuman 204 aja masa gara gara matic nya yah.

eh jangan salah lo ATPM MB udah pernah masukin c270 CDI harganya dulu kalo ngak salah sekitar 700 an cuman sampe sekarang ngak pernah kedengaran lagi nasip nya.malu mungkin yang punya mobil mewah ngantri bareng truk dan mini bus
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

mpoezz wrote:eh jangan salah lo ATPM MB udah pernah masukin c270 CDI harganya dulu kalo ngak salah sekitar 700 an cuman sampe sekarang ngak pernah kedengaran lagi nasip nya.malu mungkin yang punya mobil mewah ngantri bareng truk dan mini bus
:P :P :P :P :P itulah indo, image diesel susah utk diubah.....
saya rasa ATPM ingin mencoba pasar dulu, sebelum melangkah lebih jauh ke kelas yang lebih tinggi. hasilnya ya kayak gini......
Kan gengsi pake mercy kok ngantri di SPBU ama bus, metro mini..... :P
Image
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

handling wrote:Wah bung Conan bandingin sampe jauh amat,
saya bilang kan yang di Indo, bukan yang diluar.
Ah, jauh apanya, bung Handling? X5 saja sudah tersedia versi dieselnya di Indo oleh ATPM, dan tinggal menunggu Solar Plus, model2 sedan juga akan menyusul seperti seri-3 diesel.

Zaman sekarang itu sudah global, tidak ada lagi yang 'jauh amat'!
handling wrote:Saya rasa ATPM BM dan MB indo belum tentu mau masukin versi diesel ke Indo, walaupun tidak tertutup kemungkinan. Liat saja gerak IU yang biasa lebih cepat dari ATPM, belum ada tuh seri7 dan Sclass diesel.
Cek lagi, bung Handling. Tanyakan pada ATPM BMW, apakah Anda tidak bisa beli X5 atau X3 versi diesel? Dan tanyakan juga pada ATPM MB, apakah Anda tidak bisa beli M-class versi diesel?

Dan IU belum memasukkan model2 diesel kan karena Solar Plus belum tersedia, Anda lupa ya dan menganggap sekarang Solar Plus sudah tersedia? Coba deh Anda tanyakan ke SPBU langganan Anda!

Lihat saja setelah Solar Plus dan Diesel2 swasta tersedia, model2 diesel akan mengalir masuk!
handling wrote:Kalo Seri 7 S class di Indo ??? sudah jelas harga diesel selalu lebih mahal dari mobil bensin, Saya rasa ATPM tidak berani ambil resiko, seandainya ATPM berani masukin, itu juga menurut ramalan saya akan gagal.
Menurutku, tidak akan gagal dan akan menjadi segmen tersendiri. Kita lihat dalam beberapa tahun ke depan. Btw, tahukah Anda, bahwa Mercedes sudah meninggalkan teknologi Kompressor (supercharger) yang dulu mereka bangga2kan, dan menggantinya dengan turbocharger, karena pengetahuan yang mereka dapat dengan turbocharger untuk diesel dapat juga dikondisikan untuk mesin bensin? Teknologi diesel kini lebih penting dari mereka daripada mesin bensin.
handling wrote:Untuk penerapan mesin diesel yang bisa mengalah kan mesin bensin seperti kata bung conan sih masih lama. dan butuh biaya yang mahal.
Masih lama? Yang kukatakan itu hal yang sudah terjadi, dan penjualan sedan2 diesel di Eropa misalnya, sudah melampaui model2 bensinnya.
Bung Handling, walaupun Anda hidup di Indo, ada baiknya tidak hanya mengikuti berita lokal. Sekarang ini kita hidup di zaman global, dan apa yang sudah menjadi trend di negara lain yang lebih maju cepat atau lambat akan menjadi trend juga di sini. Open your eyes!

And check this out, read the lines in bold :
Merc Lifts Lid On New Diesels


If ever there was proof of the oil-burning revolution, these two cars are it. For the first time, Mercedes' SLK and SL convertibles have been given diesel power.
Featuring three turbochargers, the AMG-bodied SLK is badged the 320 CDI Tri-turbo. The 3.0-litre two-seater uses a modified version of the maker's new V6 diesel powerplant to generate 282bhp and 630Nm of torque.

At low revs, two smaller turbos provide extra thrust, while the larger third one comes in as acceleration increases, offering lag-free power delivery. The result is a 0-60mph time of 5.3 seconds and a top speed limited to 155mph. What's more, the Tri-turbo SLK returns economy of 37.7mpg.

Even with one less turbocharger, the other new Merc superdiesel is just as impressive on paper. The SL400 CDI uses a redesigned 4.0-litre V8 to produce 311bhp and 730Nm of torque. The luxurious drop-top can sprint from 0-60mph in 5.8 seconds - quicker than the petrol-powered SL500.

Built to celebrate 70 years of Mercedes diesel cars, the duo made their debuts at the Geneva Motor Show. However, less powerful versions of the V6 and V8 diesel units are soon to be introduced across the three-pointed star line-up.


handling wrote:Kalo memang diesel lebih responsif hanya karena torsi yang besar (tanpa memperbaiki HP mesin diesel yang lebih lelet dari pada mesin bensin), saya rasa regulasi F1 perlu dirubah tuh, harus ada penambahan penggunaan mesin, salah salah ada peserta yang tanpa seizin panitia pake mesin diesel...ha..ha.h.a.h.a.....
Bung Handling, Anda ini tidak tahu, ya, bahwa mesin F1 itu rata2 berputar 8,000-10,000 rpm, dan mesin diesel tidak memiliki karakteristik RPM tinggi?
Sekedar informasi, bahkan Ferrari dan Lamborghini kini sedang bereksperimen dengan mesin diesel!
Handling wrote:itulah indo, image diesel susah utk diubah.....
Lebih ke mentality-nya, yang 'takut akan perubahan, gagap teknologi, curiga dengan sesuatu yang baru, tidak mau belajar hal baru, cari aman dengan ikut2an pilihan mayoritas, etc etc'.

Baru kalau sudah banyak yang pakai, baru ikut2an pakai...mengapa tidak menjadi pioneer, inovator? Mengapa harus bermental kolot dalam menghadapi teknologi baru?
"Ah, pokoknya jangan beli diesel! Berisik, kotor, bau! TITIK!"

:twisted: :mrgreen:
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

"Ah, pokoknya jangan beli diesel! Berisik, kotor, bau! TITIK!"
nambah in aja,juga bisa buat bangun in tetangga pagi pagi
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

ha.ha.ha..ha....ha..semua kalimat saya ditanggapi dgn sangat serius oleh bung Conan. Tapi tanggapan dari bung Conan sama sekali tidak mengena dgn apa yang saya tulis, dan bahkan keluar dari omongan Bung Conan. Coba bung Conan baca kembali.

1.
handling wrote:Seandainya diesel yang di indo udah modern seperti yang dikatakan bung conan nyaris tak terdengar...
conan wrote:Bung Handling, Anda pikir pembeli seri-7 atau S-class diesel tidak mementingkan power atau kenyamanan? Mesin diesel yang mereka gunakan bertorsi sangat dashyat pada putaran rendah, hanya dengan menginjak gas sedikit saja bisa berakselerasi dengan mudah, kalau versi bensin yang setara harus digas lebih dalam. Sangat cocok untuk mobil2 bertransmisi AT. Lihat saja AMG selalu mementingkan torsi pada mesin2 rakitan mereka.
handling wrote:Wah bung Conan bandingin sampe jauh amat,
saya bilang kan yang di Indo, bukan yang diluar.
conan wrote:Ah, jauh apanya, bung Handling? X5 saja sudah tersedia versi dieselnya di Indo oleh ATPM, dan tinggal menunggu Solar Plus, model2 sedan juga akan menyusul seperti seri-3 diesel.
Cek lagi, bung Handling. Tanyakan pada ATPM BMW, apakah Anda tidak bisa beli X5 atau X3 versi diesel? Dan tanyakan juga pada ATPM MB, apakah Anda tidak bisa beli M-class versi diesel?
ha...ha...ha...tulisan Bung conan kan pada awalnya nya mengenai seri 7 dan Sclass diesel. Dan semua penjelasan saya yang panjang lebar semua mengenai/menjelaskan seri 7 dan S Class diesel. Tanpa dikaitkan dgn type lain.
Tapi bung Conan malah beralih ke X5, X3, M class diesel . Kalo X5,X3, M class diesel mah ogut juga udah tahu. :wink:
Jangankan X5,X3, M Class, Land Cruiser diesel aja sudah lama masuk ke indo jauh sebelum X5,X3.
Justru yang saya jelaskan Seri 7 dan Sclass diesel yang belum ada di Indo bung conan. Karena baik IU dan ATPM siapa yang tidak mau mencari untung, dari celah2 bisnis yang ada. Tapi harapannya tipis siapa yang mau gambling dgn seri 7 dan S class diesel.

Contoh lagi Galant grandeur terbaru sampe sekarang belum ada di Indo, padahal harganya tergolong menengah. Kenapa ATPM belum mau masukin, dan IU yang biasanya lebih nekad malah gak masukin, Apa karena alasannya Pertamax Plus belum cukup bagus :e-dance: . Kalo IU mah masa bodoh dgn Pertamax Plus yang penting laku. Yang mereka pikirkan adalah "Apa laku mobil Galant grandeur ini di indo".? ditambah lagi dgn kemelut didlm mitsu pusat :e-naughty:


2.
conan wrote:Anda lupa ya dan menganggap sekarang Solar Plus sudah tersedia? Coba deh Anda tanyakan ke SPBU langganan Anda!
handling wrote:@bung mpoezz, baca autobild terbaru hal 12, nada2nya solar plus (5ribu)bakalan lebih mahal dari pertamax plus.
Cukup jelas kan bung Conan. :wink:


3.
conan wrote: Mesin diesel yang mereka gunakan bertorsi sangat dashyat pada putaran rendah, hanya dengan menginjak gas sedikit saja bisa berakselerasi dengan mudah, kalau versi bensin yang setara harus digas lebih dalam.
handling wrote:Kalo memang diesel lebih responsif hanya karena torsi yang besar (tanpa memperbaiki HP mesin diesel yang lebih lelet dari pada mesin bensin), saya rasa regulasi F1 perlu dirubah tuh, harus ada penambahan penggunaan mesin, salah salah ada peserta yang tanpa seizin panitia pake mesin diesel...ha..ha.h.a.h.a.....
conan wrote:Bung Handling, Anda ini tidak tahu, ya, bahwa mesin F1 itu rata2 berputar 8,000-10,000 rpm, dan mesin diesel tidak memiliki karakteristik RPM tinggi?
loh... kok jadi pesimistic , yang optimis dong bung Conan, kenapa mesti rpm tinggi, kalo memang cuma membutuhkan rpm rendah sdh mendapatkan hasil yang lebih bagus dari pada tenga bensin, why not ????Yang penting kan tenaga diesel lebih respponsif sesuai kata bung Conan, Kalo memang diesel lebih responsif, saya yakin suatu saat F1 akan mempertimbangkan untuk mengikutsertakan diesel... At least akan dibuat Racing Tournament khusus diesel, yang notabene tenaga diesel lebih yahud dibandingkan dgn tenaga diesel.
So what 's problem with rpm, yang penting kan kenceng..


4.
Handling wrote:itulah indo, image diesel susah utk diubah.....
conan wrote:Lebih ke mentality-nya, yang 'takut akan perubahan, gagap teknologi, curiga dengan sesuatu yang baru, tidak mau belajar hal baru, cari aman dengan ikut2an pilihan mayoritas, etc etc'.

Baru kalau sudah banyak yang pakai, baru ikut2an pakai...mengapa tidak menjadi pioneer, inovator? Mengapa harus bermental kolot dalam menghadapi teknologi baru?
Sepertinya Bung Conan orang yang sangat perfect dan pintar sekali, semua orang patut mencontoh bung Conan yang berjiwa pioneer dan inovator. But i'm so sad after i read this. :( :( :
conan wrote:"Ah, pokoknya jangan beli diesel! Berisik, kotor, bau! TITIK!"
Baru kasih advice ke orang2 , tapi bung Conan sendiri ????? Bagaimana saya bisa menjadi pioneer....



Saya setuju dgn bung Conan diesel memang sedang maju,dan selalu inovasi untuk menutupi kelemahan pada mesin bensin dan memberi nilai yang lebih daripada mesin bensin. Tapi masih butuh waktu, yang dimana pada akhirnya bisa diterima semua lapisan masyarakat indo.
Sama seperti teknologi matic yang selalu ber-inovasi untuk mengungguli teknologi manual, bahkan memberi nilai lebih daripada teknologi manual.
Apa yang laku di luar belum tentu laku di Indo. Tapi sebaliknya apa yang gak laku di luar , malah bisa laku keras di indo....contohnya 9500.ha.h.ah.a.ha..ah..ha....Indonesia bisa menjadi tempat launching 9500 , karena sales communicator paling mantap seluruh dunia. :lol:

Kalo di Indo , motor bebek dan motor sekelas RX king tiger laku sekali, tapi kalo di cina malah kebalikannya, motor bebek , sekelas king dan tiger malah gak laku, yang paling banyak motor sejenis skuter kymco.

Indo memang aneh pasarnya.....susah ditebak..... :oops:
Image
User avatar
Herry
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 840
Joined: Tue May 11, 2004 4:00
Location: Asia

Post by Herry »

handling wrote: Indo memang aneh pasarnya.....susah ditebak..... :oops:

Mungkin yg lebih tepat orang indo itu takut "perubahan", maunya gampang dan aman 8)
Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live forever.
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

bisa jadi bung herry....ha.haha.ha.ha.h.......
tapi masih ada yang kurang bung herry.....maunya wuenaaak juga....
Image
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

tapi jangan2 sebentar lagi lebih maju mobil hybird daripada diesel.ato mobil hidrogen
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

handling wrote:Justru yang saya jelaskan Seri 7 dan Sclass diesel yang belum ada di Indo bung conan. Karena baik IU dan ATPM siapa yang tidak mau mencari untung, dari celah2 bisnis yang ada. Tapi harapannya tipis siapa yang mau gambling dgn seri 7 dan S class diesel.

Contoh lagi Galant grandeur terbaru sampe sekarang belum ada di Indo, padahal harganya tergolong menengah. Kenapa ATPM belum mau masukin, dan IU yang biasanya lebih nekad malah gak masukin, Apa karena alasannya Pertamax Plus belum cukup bagus
S-class dan seri-7 belum dimasukkan karena Solar Plus dan Diesel2 swasta lain belum ada, bung Handling. Aku hanya menunjukkan bahwa mudah saja bagi MB atau BMW untuk memasukkan versi diesel dari model2 mereka, dan tentu akan mendapat support dari prinsipal karena kapasitas produksi model diesel mereka semakin bertambah banyak, lebih banyak pasar lebih baik.

Mengenai Mitsubishi Galant, aku tidak mengerti hubungannya sama sekali, pertama karena Grunder itu model bensin dan bukan diesel. Mengenai tidak masuknya Grunder ke Indo, Anda sepertinya lupa bahwa Grunder itu hanya ada di Taiwan dan bukan model Jepang atau global?
Pernahkah Anda mendengar model yang hanya ada di Taiwan, seperti misalnya Serena QRV, masuk Indo? Aku sih tidak pernah. Karena model2 itu tidak diekspor ke luar Taiwan. Lalu, sejarah penjualan Galant sendiri semakin menurun dari tahun ke tahun, jadi wajar saja bila tidak diteruskan. Sedangkan penjualan S-class dan seri-7 meningkat, jadi walaupun versi diesel nantinya hanya akan menyumbangkan 20-30% dari total penjualan pun sudah memuaskan prinsipal.

Dan memang mungkin saja koq, suatu hari teknologi diesel digunakan di kancah balapan. Kendalanya, contohnya ada dua dan bukan faktor teknis : pertama, F1 itu sangat commercialized. Jangankan diesel, mesin V12 saja tidak boleh dipakai. Malah sekarang turun ke V8 dari V10, ironis karena maximum speed juga malah akan turun. Semua demi lomba yang menarik dan bisa menarik uang banyak dari penonton.
Kedua, untuk mobil balap atau mobil sport, orang mementingkan suara mesin yang kencang, melengking. Hal ini tercapai dengan RPM yang tinggi. Walaupun diesel bisa menghasilkan tenaga setara dengan torsi lebih besar pun, suara exhaustnya tidak semenarik mesin bensin. Tapi sebaliknya, untuk sedan2 mewah, diesel ini pilihan yang sangat menarik.
Jadi untuk balapan semacam F1, yang penting bukan hanya 'kenceng', sayangnya. Kalau tidak, sudah lama mesin2 V12 digunakan.
handling wrote:Sepertinya Bung Conan orang yang sangat perfect dan pintar sekali, semua orang patut mencontoh bung Conan yang berjiwa pioneer dan inovator. But i'm so sad after i read this. :
conan wrote:
"Ah, pokoknya jangan beli diesel! Berisik, kotor, bau! TITIK!"

Baru kasih advice ke orang2 , tapi bung Conan sendiri ????? Bagaimana saya bisa menjadi pioneer....
Bung Handling, sepertinya Anda ini orang yang tidak kenal dengan sarcasm, ya? Atau fungsi italic dan emoticons? Lihat lagi :
conan wrote: "Ah, pokoknya jangan beli diesel! Berisik, kotor, bau! TITIK!"
:twisted: :mrgreen:
:mrgreen:
handling wrote:Indo memang aneh pasarnya.....susah ditebak.....
Setuju, bung Handling, terutama contoh tentang Nokia 9500 yang overhyped itu. Tapi ada juga contoh yang mudah ditebak : Di sini, model Toyota apapun pasti laku keras. Dan beberapa model bisa indent berbulan2.
Kalau menurutku ada satu lagi ciri pasar Indo yang ridiculous : GENGSI-minded.

Misalnya, gengsi kalau belum pakai Nokia Communicator terbaru. Atau gengsi kalau sudah bisa beli S-Class tapi diesel, takut dicemooh orang lain :twisted: :mrgreen:
Seperti yang dengan tepat dikatakan Mr. Herry :
Herry wrote:Mungkin yg lebih tepat orang indo itu takut "perubahan", maunya gampang dan aman
Last edited by conan on Sat Apr 23, 2005 4:14, edited 1 time in total.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

mpoezz wrote:tapi jangan2 sebentar lagi lebih maju mobil hybird daripada diesel.ato mobil hidrogen
Hybrid bukan berarti selalu mesin bensin + electric, bung Mpoezz. Bisa juga diesel + electric, dan hasilnya lebih irit lagi. Sepertinya Lexus akan menjadi yang pertama membuat TurboDiesel Hybrid (Diesel + Turbocharger + Electric motors)
:)
Last edited by conan on Sat Apr 23, 2005 4:25, edited 1 time in total.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Original article from http://autocar.co.uk/news_article.asp?na_id=212640 :
Diesel Lambo already under testing

Lamborghini could be on the verge of a revolutionary supercar step. The Italian firm is testing a diesel Gallardo, with power coming from the 5.0-litre 309bhp V10 VW engine. According to our sources, Lamborghini engineers are happy with the performance, especially the staggering 553lb ft of torque, but the problem lies with the power delivery, in part due to the narrow rev-range characteristics of a diesel engine.
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

Bung Conan mainnya Global, kalau saya sih masih lokal nih!
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

pinoh_boy wrote:Bung Conan mainnya Global, kalau saya sih masih lokal nih!
Think globally, act locally, kan, bung Pinoh. :wink:
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

ooooo iya soal nya lebih sering dengar orang ciptain hybird,dengan tenaga bensin aja.

tapi yang pake gas (bbg) ngka begitu jalan yah,padahal katanya lebih hemat dan bebas polusi
hdrw
Full Member of Senior Mechanic
Full Member of Senior Mechanic
Posts: 433
Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46

Post by hdrw »

mpoezz wrote:tapi yang pake gas (bbg) ngka begitu jalan yah,padahal katanya lebih hemat dan bebas polusi
Takut disangka 'moko' kali, he he he ...
Kan enak tinggal bawa kompor bisa langsung buka warteg. :lol:
User avatar
mpoezz
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2980
Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
Location: Kingdom of Heaven

Post by mpoezz »

ato takut ngeledak hehehehhe
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

conan wrote:S-class dan seri-7 belum dimasukkan karena Solar Plus
Mungkin lebih tepatnya tergantung pihak ATPM melihat pangsa pasar diesel seri 7 dan S class diesel yang diramalkan sangat kecil, dan kecilnya permintaan, bahkan mungkin bisa jadi tidak ada permintaan. Jadi bukan karena solar plus tidak ada.
Kalo masalah solar plus tidak ada, bisa ditanggulangi oleh ATPM,dgn perubahan pengaturan dari pembakaran dan ECU seri 7 dan Sclass.
contoh yg gampang Land Cruiser yang harganya tidak kalah dgn seri dan S class, aman2 aja , walaupun sudah minum solar cukup lama dgn kualitas yang sekarang. karena mesinnya udah di set untuk minum solar indo.
Masih banyak contoh mobil lain yang pada awalnya tidak cocok dgn bensin / solar indo, tapi oleh ATPM bisa disesuaikan dgn pengaturan pembakaran dan ECU nya.



conan wrote:Mengenai Mitsubishi Galant, aku tidak mengerti hubungannya sama sekali, pertama karena Grunder itu model bensin dan bukan diesel.
handling wrote:Contoh lagi Galant grandeur terbaru sampe sekarang belum ada di Indo, padahal harganya tergolong menengah. Kenapa ATPM belum mau masukin, dan IU yang biasanya lebih nekad malah gak masukin, Apa karena alasannya Pertamax Plus belum cukup bagus.
Cukup Jelas kan bung Conan, mana ada mitsu mengeluarkan galant versi diesel.:wink:


conan wrote: Mengenai tidak masuknya Grunder ke Indo, Anda sepertinya lupa bahwa Grunder itu hanya ada di Taiwan dan bukan model Jepang atau global?
Anda lupa ya bung Conan dgn kata anda sendiri
conan wrote:Zaman sekarang itu sudah global
Apa sih yang tidak mungkin, semua tinggal tergantung uangnya panasnya aja.dan IU mau masukin apa tidak. :lol: :lol:


handling wrote:Sepertinya Bung Conan orang yang sangat perfect dan pintar sekali, semua orang patut mencontoh bung Conan yang berjiwa pioneer dan inovator. But i'm so sad after i read this. :
conan wrote:
"Ah, pokoknya jangan beli diesel! Berisik, kotor, bau! TITIK!"

Baru kasih advice ke orang2 , tapi bung Conan sendiri ????? Bagaimana saya bisa menjadi pioneer....
conan wrote:Bung Handling, sepertinya Anda ini orang yang tidak kenal dengan sarcasm, ya? Atau fungsi italic dan emoticons? Lihat lagi :
"Ah, pokoknya jangan beli diesel! Berisik, kotor, bau! TITIK!"
:twisted: :mrgreen:
Sepertinya anda sendiri harus tahu kalimat apa yang termasuk: bukan sarkasme, sarkasme dan euphimisme. :lol:

Bung Conan sepertinya plin plan, saya dibuat bingung jadinya termasuk rekan lain.
Pada awalnya sepertinya bung Conan sangat perfect dan pintar sekali, semua orang patut mencontoh bung Conan yang berjiwa pioneer dan inovator dgn tulisan anda :lol: tapi pada akhirnya bung Conan malah kontra dgn diesel.

Saya malah melihat kalimat ""Ah, pokoknya jangan beli diesel! Berisik, kotor, bau! TITIK!" :twisted: :mrgreen: " sebagai keputusan veto bung Conan, bukan sebagai sarkasme,karena pada awalnya bung Conan sangat pro dgn power dan kenyamanan mesin diesel. :cry:

Buktinya bukan saya saja:
mpoezz wrote:nambah in aja,juga bisa buat bangun in tetangga pagi pagi
Apa bung Conan yang terlalu pintar, atau saya yang tolol ya. Kalo saya tolol , berarti bung mpoezz juga ikut tolol juga ya (maaf, beribu2 maaf bung mpoezz) :wink: :lol:
Image
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Anda lihat saja nanti, bung Handling, setelah ada Solar Plus dan Diesel2 lain, model2 diesel akan mengalir masuk.

Mengenai Galant Grunder, yang benar saja, 'apa karena Pertamax Plus kurang bagus'? Ferrari di Indo saja pakai Pertamax Plus!
Dan bukan Mitsubishi Taiwan yang memutuskan model apa yang diekspor ke negara2 lain, tapi pusat. Sejak dulu di Taiwan memang terdapat banyak varian yang khusus di-design untuk pasar Taiwan sendiri oleh ATPM di sana, seperti contohnya selain Galant, juga ada Lancer dan Serena, dsb (Mr. Herry, you might be able to confirm this?)
Sedangkan bahan bakar diesel disini, belum ada yang setara dengan versi bensinnya yaitu Pertamax Plus atau bahkan Pertamax sekalipun.
handling wrote:Sepertinya anda sendiri harus tahu kalimat apa yang termasuk: bukan sarkasme, sarkasme dan euphimisme.
Justru Anda yang tampaknya tidak mengerti, bung handling! Anda tahu tidak, bahwa 'sarcasm' di Indonesia salah diartikan, artinya malah menjadi sinisme, sementara 'sarkasme' Indo justru menjadi sinism.
Sebaiknya Anda cari dulu definisi sarcasm dari kamus atau referensi Inggris lainnya, baru bicara.

Dan aku yakin, semua rekan2 yang membaca thread ini mengerti sarcasm-ku, bahkan bung mpoezz yang Anda bilang juga tidak mengerti. Would anyone confirm this please?
Malah, bung mpoezz justru menambahkan kata2nya di bawah karena dia sangat paham that I'm being sarcastic. Betul tidak, bung mpoezz? :)
mpoezz wrote:nambah in aja,juga bisa buat bangun in tetangga pagi pagi
handling wrote:Apa bung Conan yang terlalu pintar, atau saya yang tolol ya. Kalo saya tolol , berarti bung mpoezz juga ikut tolol juga ya
He, aku tidak terlalu pintar, rasanya baru Anda yang menyebutku begitu, dan aku juga yakin Anda tidak terlalu tolol, tapi kalau menilai dari tulisan Anda yang ini :
handling wrote:Saya malah melihat kalimat ""Ah, pokoknya jangan beli diesel! Berisik, kotor, bau! TITIK!" " sebagai keputusan veto bung Conan, bukan sebagai sarkasme,karena pada awalnya bung Conan sangat pro dgn power dan kenyamanan mesin diesel.
Yang jelas, Anda tidak mengerti sarcasm.
Karena maksudku, kalimat itu adalah kalimat yang ada di pikiran Anda, sang diesel-hater, bung handling! :lol:
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

conan wrote:Anda lihat saja nanti, bung Handling, setelah ada Solar Plus dan Diesel2 lain, model2 diesel akan mengalir masuk.
Kita liat saja, kalo seandainya seri 7 dan s Class diesel jadi dimasukin apa tidak , moga2 pasarnya bakalan sampe 20 - 30% dari versi bensinnya seperti kata bung Conan, atau memang mengulang mimpi buruk seperti C270 CDI yang dikemukakan bung Mpoezz.
conan wrote:Mengenai Galant Grunder, yang benar saja, 'apa karena Pertamax Plus kurang bagus'? Ferrari di Indo saja pakai Pertamax Plus!
ha...ha.h.a.ha... sepertinya anda salah mengerti tulisan saya, bahkan yang sudah saya tulispun diulang oleh bung Conan, padahal kita sependapat bung Conan . :lol: :lol: :lol:

Coba baca kembali:
handling wrote:Contoh lagi Galant grandeur terbaru sampe sekarang belum ada di Indo, padahal harganya tergolong menengah. Kenapa ATPM belum mau masukin, dan IU yang biasanya lebih nekad malah gak masukin, Apa karena alasannya Pertamax Plus belum cukup bagus . Kalo IU mah masa bodoh dgn Pertamax Plus yang penting laku. Yang mereka pikirkan adalah "Apa laku mobil Galant grandeur ini di indo".? ditambah lagi dgn kemelut didlm mitsu pusat


Saya ulang kembali supaya bung Conan lebih jelas. Maksud saya ATPM atau IU tidak berani masukin mobil seri7 dan s class diesel sampai saat ini bukan karena kualitas diesel sekarang yang jelek dan juga bukan karena belum ada solar plus (kalo masalah kualitas solar, bisa disiasati dgn pengaturan pembakaran dan ECU), tapi lebih disebabkan pangsa pasar dan rendah nya permintaan untuk sedan diesel high level ini.
Makanya saya ambil contoh Galant yang sampe sekarang belum dimasukin ATPM dan IU, bukan karena kualitas pertamax plus yang jelek, tapi lebih dikarenakan kondisi pasar galant yang kian memburuk ditambah lagi dgn kondisi mitsu pusat yang buruk. ( Mungkin Bung Digitall , perlu turun tangan nih jadi komisarisnya..ha.ha.h.a..h.a.)

conan wrote: 'sarcasm' di Indonesia salah diartikan, artinya malah menjadi sinisme, sementara 'sarkasme' Indo justru menjadi sinism.


Saya ulang kembali bung Conan tulisan saya.
handling wrote:Saya malah melihat kalimat ""Ah, pokoknya jangan beli diesel! Berisik, kotor, bau! TITIK!" " sebagai keputusan veto bung Conan, bukan sebagai sarkasme, karena pada awalnya bung Conan sangat pro dgn power dan kenyamanan mesin diesel, tapi pada akhirnya bung Conan kontra dgn diesel
conan wrote: Karena maksudku, kalimat itu adalah kalimat yang ada di pikiran Anda, sang diesel-hater, bung handling! :lol:
Diesel hater :shock: :shock: :shock: , maaf bung Conan.., dgn rendah hati dan sama sekali tidak bermaksud menyombongkan diri.....bener2 maaf sekali lagi. Saya pernah mempunyai 3bh Mitsubishi Colt Diesel dan 1bh Chevrolet LUV disamping kijang doyok selama 15 tahun untuk membantu menjalankan usaha.
Bagiku diesel lebih cocok dgn membawa banyak barang dibandingkan dgn mobil bensin. :P :P :P
Image
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

handling wrote:Maksud saya ATPM atau IU tidak berani masukin mobil seri7 dan s class diesel sampai saat ini bukan karena kualitas diesel sekarang yang jelek dan juga bukan karena belum ada solar plus (kalo masalah kualitas solar, bisa disiasati dgn pengaturan pembakaran dan ECU), tapi lebih disebabkan pangsa pasar dan rendah nya permintaan untuk sedan diesel high level ini.
Tidak, mereka belum memasukkan sedan2 diesel justru karena ketidaktersediaan bahan bakar diesel yang memenuhi syarat, dikuatirkan akan memberikan hasil buruk pada konsumen yang pertama mencoba sedan diesel.
Setelah Solar Plus dan bahan bakar diesel swasta lain tersedia, akan timbul pula demand akan sedan2 model diesel, karena konsumen Indo yang melek akan the convenience of modern diesel engines, tidak sedikit.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

Kalau saya nanti ada pilihan Diesel baru vs bensin, saya gini saja, juga ngak mau jadi lemmings. Ikut ikutan orang lain. Paling penting, hati saya pikirnya gimana :

First, test drive mobilnya dulu. Apakah suara dieselnya acceptably quiet atau tidak. Dan apakah banding versi bensin beda jauh atau tidak.

Dan lihat specnya juga, apakah dieselnya itu new generation or not. If yes, I will consider soalnya diesel new generation lumayan powerful.

Cuman its not that simple too. Saya harus juggle many factors, selain noise, vibration, torsion, power, juga harga solar plus nanti seberapa tinggi banding premium / pertamax.

If too high, harus pikir antri solar biasa biasanya panjang.

So the decision to buy a new modern diesel or bensin is a compromise of the advantages dan disadvantages masing masing.

For me, yang predominan itu torsi / power vs noise level / vibration.

AS for hybrid, jangan pikirin dulu deh di Indo. Entah kapan masuknya. I will say at least 7 years more. Soalnya di Jepang saja belum jadi mobil umum seperti bensin.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

Wise of you, Mr. Szli.
szli wrote:AS for hybrid, jangan pikirin dulu deh di Indo. Entah kapan masuknya. I will say at least 7 years more. Soalnya di Jepang saja belum jadi mobil umum seperti bensin.
Toyota Prius sudah dijual salah satu IU di Jkt, bung Szli. Dan di Jakarta Motor Show tahun ini akan banyak model hybrid dipamerkan.

Sepertinya Anda masih sedikit salah kaprah tentang hybrid, bung Szli. Hybrid ini bukan full mobil listrik, dan masih bermesin utama mesin bensin. Anda memakainya seperti biasa, mengisi bensin juga di SPBU biasa. Motor listriknya juga tidak usah di-charge karena self-charging.
Di Jepang sudah banyak sekali hybrid, seperti Prius, Civic hybrid, Accord hybrid, Astima hybrid, Harrier hybrid, Kluger hybrid, bahkan Alphard hybrid. Soon, Toyota akan memiliki versi hybrid dari semua lineupnya.

You love doing researches, don't you? Try doing one on hybrids, it's highly interesting, I assure you. You'll understand why Toyota and Honda invest heavily into hybrids development.
szli
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 917
Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38

Post by szli »

If that is so, seharusnya ATPM Toyota / Honda jual hybrid di sini. Untuk orang Indo yang suka mobil irit, pasti jatuh cinta !

Cuman kenapa mereka tidak jual ? My suspicion ya itu, masih terlalu mahal. Don't expect the Indonesian government to subsidize these cars. Dan Government Jepang mana mau subsidize Indonesian car buyers ?

I would say kita harus tunggu dulu berapa tahun lagi sebelum hybrid costnya turun ke level yang economically feasible for mass purchase.

Seperti computer jaman dulu mahal banget. Sekarang siapa saja bisa beli satu. But it takes time.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

(double post. look below.....)
Last edited by conan on Mon Apr 25, 2005 7:32, edited 1 time in total.
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

szli wrote:If that is so, seharusnya ATPM Toyota / Honda jual hybrid di sini. Untuk orang Indo yang suka mobil irit, pasti jatuh cinta !

Cuman kenapa mereka tidak jual ?
Karena kapasitas produksi Toyota bahkan tidak bisa memenuhi demand yang sangat luar biasa, di US inden untuk Prius dan Lexus RX400h (Harrier hybrid) bahkan mencapai berbulan2.
Dan demand di pasar Jepang juga sangat tinggi, kini Toyota sedang terus berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas produksi mesin hybrid mereka untuk mencukupi semua lineup.

Pasar Indo? Pasar Indo kan sangat kecil, masa harus mendahulukan pasar Indo dibanding USA, Jepang dan Eropa?
Tapi hebatnya, satu IU kalau tidak salah Ivan's Motor berhasil mendatangkan Prius, kalau di negara lain dimana dijual resmi harus indent di Indo malah bisa beli langsung dapat barang.
Bung Szli, kalau nanti unitnya sudah tersedia, Anda cobalah main kesana dan lihat. :wink:

Dan kita sebagai konsumen tidak perlu pusing memikirkan soal subsidi etc karena harga mobil hybrid disubsidi oleh prinsipalnya masing2 (Toyota dan Honda), kita tinggal beli saja dan harga versi hybrid tidak jauh lebih mahal, sekitar 20-30% dari versi biasanya. :)