*dan celana pendek putih ....

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
Sebelum TD:sukribo wrote:Konon setelah di TD modcing .....
mobil langsung masuk kategori defect dan diskon ditambah 100jt om ....
cmiiaauuuwww
Sekali di TD modcat langsung ambruk 100jeteng depresiasinya..madcat015 wrote:Sebelum TD:sukribo wrote:Konon setelah di TD modcing .....
mobil langsung masuk kategori defect dan diskon ditambah 100jt om ....
cmiiaauuuwww
"Ko, silahkan di bawa pulang dengan mahar 900jeteng"
*cek odo: 811km... cek price list: 1.0sekian M...*
Errrr...
........... setelah ane TD...
"Ko, silahkan di bawa pulang dengan mahar 800jeteng"
Lah!jika 6x ane TD tuh roadster bisa seharga Monyong RS...
she is mine, om sukribosukribo wrote:Lhooooo panasnya itu loh yg bikin gak konsen ......
*dan celana pendek putih ....
ahh thank you mahakittehmadcat015 wrote:Ahayyy... nice ripiu bro chz...
R172 200 mmg terasa lebih civilized albeit having the lack bit of a fun from Miata.
Convertible iz a must utk roadster, ga peduli atapnya plastik atau kaca.
Enjin terasa asmatic di low rev. Terutama dibawah 1500rpm, makanya, sebelum ane TD, set ke Sport mode dan ESP off. Lalu beri separuh throttle, rpm di 3000 dan pedal to the metal...
Dari dpn tenda pameran, ane melesat menuju gerbang, hard braking sebelum di hajar satpam, lalu belok kanan dan redline all the way...
The best part of this lousy 1800cc 4-friggin-bangers enjin is the hi rev. Desingan turbo membuat enjin note terdengar bagaikan orang yg sedang mengalami batuk berdahak dan butuh ekspektoran kelas wahid... *rrrrrr... krrrr... krrrr....*Mia certainly has the best enjin note.
Menjelang tikungan 90' tapi lebar, ane lepas gas dan respon transmisi menyenangkan... di kecepatan 100kpj, rpm bukannya turun seperti di mobil lain, tetapi malah naik. dari 3500rpm melesat ke 4700rpm, transmisi melakukan downshift di tikungan.
Which is good!
Setir ane belokkan ke kanan, terasa cukup bersahabat dan tidak se intens Miata, lalu revved up ke redline. Bokong bergeser ke kiri dan ban berdecit. Tail happy car indeed....
Lalu ane lanjutkan straight line di SM Test Track #2, dan di U turn favorit ane, belokkan setir ke kanan di kec 65kpj, flat out ke redline, dan mobil melakukan tailslide...
S: "Errr... harusnya ane tade memakai seat belt"
*pakai seat belt*
S: "Sekarang saya sudah pakai seatbelt"
M: "Hang on to your arse..."
Ane melakukan manuver2 tajam, chicane, dan beberapa kali tailslide, bahkan ane memacu mobil 130kpj di tikungan lebar menuju cluster Grand Island...
Suspensi terasa terlalu empuk, body roll cukup terasa, hi rev power menyenangkan, dan ban belakang mencicit seperti tikus...
Bahkan saat ane memutar di depan tenda, di hadapan para nonik, kembali ban berdecit...
So, for you who want to buy this car: prepare another budget for rear tyre.
Good car? Yes
Comfort and luxurious? Its a goddamned yea for three pointed stars.
Good handling? Just a bit below Miata.
ahh thank you bro nyoman.... betul... makanya ane pakai komparasi dengan enjin 320i F30 yang lebih besar 2000cc dengan output sama. di 320i walaupun turbolag terasa tetapi nggak separah SLK200, tentu saja efek enjin lebih besar 200cc dan untuk mencapai output sama tidak diperlukan boost turbo terlalu besar.NYoman wrote:Kmrn sih sengaja gak bikin mobil ini sideways, tenaga cukup baik walau gak sebaik C250 (mesin yg digunakan SLK200 sama seperti C200 classic), sy terbiasa dengan mobil turbo dan menurut saya wajar, karena mesin kecil dengan turbo pasti akan terasa lag. Untuk desain saya suka, dengan bentuk yang cenderung lebih agresif dari Miata, pengendalian baik, sangat nyaman untuk kelas roadster, jauh lebih nyaman dari Z3, Z4 gak tau krn belum coba. Mobil ini lebih cocok untuk day to day base car di banding Miata, Miata agak keras suspensinya walau gak bikin pegel (padahal menurut saya miata ini termasuk empuk). 7G Tronic? Not bad C250 juga pakai, tanpa torque converter lbh mudah menggelindingkan mobil dan instan power jika di lakukan dengan benar. 0-60? Klaim under 7 sec, nevermind we never use that number and that is shi*. Mobil ini lebih nyaman untuk cruissing, untuk di gunakan manuver cukup baik walau sedikit understeer. Rem baik, respon setir juga baik, kelengkapan lebih dari cukup. Cuma saya agak gak suka dengan desain speedo meter nya, terbiasa dengan speedomoter C250. Kalau di compare menurut saya yg cuma minjem, Miata sangat cocok untuk weekend day car, kalau bisa ke sirkuit sentul, mending sih pakai Miata di banding SLK. Oh ya satu lagi, airdeflector di SLK dianggap opsi tambahan dan ini cukup membingungkan karena air deflector sangat penting apabila kita sedang dalam mode open top.
Sekian pengalaman saya yg tidak seberapa
thank you pib.amfibi wrote:Nice review kak
Mau nambahin soal akomodasi... SLK ini posisi duduknya selonjor bener khas roadster, & ruang kepala pas ditutup buat ane yg 183cm terasa sempit, tinggal bbrp cm lagi sampe plafon... Pas dibuka barulah mantab
Sebagai penumpang, mobil ini terasa seperti sedan, dari bantingan, serta interior
Kalo handling & steering yaa khas mercy itu, nggak sharp... yaaa because its a merc
Kalo mau yg fun beli aja Z4
dan sukses membuat mahakitteh dibully sama sales dan para noniksukribo wrote:Konon setelah di TD modcing .....
mobil langsung masuk kategori defect dan diskon ditambah 100jt om ....
cmiiaauuuwww
Kalo FCnya Miata?ChZ wrote:orang gemuk? hmm... hate to say it... tapi SLK lebih nyaman untuk badan ane yang juga gemuk. tidak kesulitan masuk ke kabinnya. beda dengan Miata yang harus (sedikit) berjuang untuk bisa masuk ke kabinnya.sandal wrote: Nah, kalo orang gendut pantesnya naik roadster apaan yah?![]()
Bagaimana dengan FCnya om ChZ?
tapi begitu sudah masuk kabin, terasa sekali "perjuangan" masuk kabin di Miata tidak sia-sia, karena terasa begitu menyenangkan![]()
FC hmm... nggak ngetes... tapi spec-wise, sepertinya SLK akan lebih irit.
tanggunggg...20X TD aja biar seharga honda supramadcat015 wrote:Sebelum TD:sukribo wrote:Konon setelah di TD modcing .....
mobil langsung masuk kategori defect dan diskon ditambah 100jt om ....
cmiiaauuuwww
"Ko, silahkan di bawa pulang dengan mahar 900jeteng"
*cek odo: 811km... cek price list: 1.0sekian M...*
Errrr...
........... setelah ane TD...
"Ko, silahkan di bawa pulang dengan mahar 800jeteng"
Lah!jika 6x ane TD tuh roadster bisa seharga Monyong RS...
Nah yg jadi masalah kita mengkomparasi dengan sistem sejenis harusnya sih ya, karena 320i sudah menganut sistem twin power turbo yang mana saat low rev small turbo kick and the big turbo kick in at high rev, sangat meminimalkan turbolag walau tetap ada. Kebetulan BMW juga sangat bijak karena tidak hanya versi petrol yg mendapatkan twin power turbo, tetapi versi diesel nya juga dapat bukti tidak setengah-setengah BMW ngasih teknologi.. 535d dan 535i adalah keturunan awal yg mengadopsi twin power turbo dengan straight six engine, sedangkan Mercedes masih menggunakan single turbo yang ukuran nya cukup besar, maka dari itu let it go~~~ChZ wrote:ahh thank you bro nyoman.... betul... makanya ane pakai komparasi dengan enjin 320i F30 yang lebih besar 2000cc dengan output sama. di 320i walaupun turbolag terasa tetapi nggak separah SLK200, tentu saja efek enjin lebih besar 200cc dan untuk mencapai output sama tidak diperlukan boost turbo terlalu besar.
oh ya, soal klaim, SLK200 0-60mph = 7,4sec. SLK250 = 6,6sec.
sepertinya soal turbo lag, tergantung biasanya pakai apa, atau sebelumnya habis nyetir mobil apa. kalau ente biasa bawa Ipah diesel jadi jelas sudah terbiasa.
masalahnya ane habis bawa Mazda8 yang low revnya begitu kuat. yang bahkan sepulang dari tempat mahakitteh pun ane nyetir SX4 jadi berasa ni mobil loyo bener dah![]()
padahal nyetir Mazda8 cuma bentar
![]()
setuju banget om sukribosukribo wrote:Jadi kesimpulannya dari pada SLK 1.150m ... lebih baik miata 645jt + 320i f30 sport 600jt ?
Kalau ente berpendapat Z4 lebih baik, ya monggo. toh di atas ane nggak bilang pendapat ente salah kan? ane nggak mau bawa-bawa Z4 karena belum TD, pointless.amfibi wrote:Kenapa jadi mia mulu? Kok nggak bandingin sama yg sekelasnya sih.
Z4 ga dijadiin hitungan gitu............................................... Kalah sama mia semua
Ini tuh jd kayak 'daripada beli serena mending beli grand livina aja, toh juga ga lebih nyaman berlipat2 dari serena'
FC Miata? tanya sang empu....sandal wrote: Kalo FCnya Miata?![]()
Berarti setiap madcat TD selalu kena diskon dong?? Coba TD Lamborghini om![]()
permintaan yang beratheiituaku wrote:bro chz, jd kpn review n komparasi ap2 vs miata vs lk vs z4 nya?
owh tentu saja TwinPower Turbo yang sangat wahid dari BMWNYoman wrote: Nah yg jadi masalah kita mengkomparasi dengan sistem sejenis harusnya sih ya, karena 320i sudah menganut sistem twin power turbo yang mana saat low rev small turbo kick and the big turbo kick in at high rev, sangat meminimalkan turbolag walau tetap ada. Kebetulan BMW juga sangat bijak karena tidak hanya versi petrol yg mendapatkan twin power turbo, tetapi versi diesel nya juga dapat bukti tidak setengah-setengah BMW ngasih teknologi.. 535d dan 535i adalah keturunan awal yg mengadopsi twin power turbo dengan straight six engine, sedangkan Mercedes masih menggunakan single turbo yang ukuran nya cukup besar, maka dari itu let it go~~~
Ya ente membandingkannya dengan miata terus, yg notabene berada di kelas bawahnya, luxury compact coupe kok dibandingin ama lighweight coupe cilik mentik mulu. Comparisonnya ama yg sekelas dong.ChZ wrote:setuju banget om sukribosukribo wrote:Jadi kesimpulannya dari pada SLK 1.150m ... lebih baik miata 645jt + 320i f30 sport 600jt ?![]()
F30 for daily use, Miata for having fun
![]()
Kalau ente berpendapat Z4 lebih baik, ya monggo. toh di atas ane nggak bilang pendapat ente salah kan? ane nggak mau bawa-bawa Z4 karena belum TD, pointless.amfibi wrote:Kenapa jadi mia mulu? Kok nggak bandingin sama yg sekelasnya sih.
Z4 ga dijadiin hitungan gitu............................................... Kalah sama mia semua
Ini tuh jd kayak 'daripada beli serena mending beli grand livina aja, toh juga ga lebih nyaman berlipat2 dari serena'
yang jelas dan nyata di depan mata ane, ada Miata yang lebih brilian dan lebih murah 1/2 harga.
yaa... back to everyone's preferences. ane bilang SLK nggak memuaskan juga toh yang beli SLK lebih banyak daripada yang beli Miata. who the hell cares about that? kalopun sama-sama di-sale pun SLK pasti lebih menarik daripada Miata, bagi mayoritas orang. because of that three-pointed stars
dan kalau nggak percaya sama omongan ane bahwa Miata se-brilian itu, saksinya banyak. ada om sukribo sebagai empunya, madcat, bro nyoman, bahkan reviewer SM kelas wahid seperti om helm.
i don't see anything wrong comparing SLK to Miata.amfibi wrote: Ya ente membandingkannya dengan miata terus, yg notabene berada di kelas bawahnya, luxury compact coupe kok dibandingin ama lighweight coupe cilik mentik mulu. Comparisonnya ama yg sekelas dong.
Dan ente bilang, SLK ini menarik karna logo three-pointed star nya doang? Berekspektasi mobil ini harus jd kyk miata?
Mercy ya mercy... Karakter khas mercy ya dari dulu begitu, ride nyaman, steernya kalem, dsb... kalo tiba2 SLK ini karakternya jd kyk miata yg super fun, sasis solid, steering dewa, meliuk2 lincah gt ya aneh, bukan mobil mercy namanya.