Kalau yang sering lewat tol Surabaya, terutama ruas Porong-Perak, atau Porong-Gresik, menurut saya masalah utamanya di penegakan:
- kecepatan minimal
- penggunaan lajur kanan
Sering saya lihat banyak kendaraan, terutama kendaraan berat masuk di tol dengan kecepatan yang "membahayakan", saya pernah iseng dibelakang konvoy truk ini, speedometer saya cuma terbaca 30 Kpj.
Terutama kalau konvoy dump truck sudah masuk
Ada kalanya, 1 truk mecoba menyalip konvoy beberapa truk (2-5 truk), dengan selisih kecepatan cuma 3-5 kpj.
Sering kejadian antara ruas Waru-Dupak, paling parah di ruas dari Waru menjelang exit Satelit
Di ruas ini ada 3 jalur, paling kiri rombongan truk jalan 30 kpj, jalur tengah lari 35-40 kpj, paling kanan ada truk yang mencoba menyalip konvoy2 tadi dgn kecepatan 40-45kpj.
Proses menyalip ini bisa berlangsung dalam hitungan km dan menit, akibatnya seluruh 3 jalur tol habis, dengan kecepatan maks 45kpj.
Saya pernah mengikuti hal ginian, di depannya kosong melompong mungkin sampai 1 km kedepan.
Kalau sudah begini, repot sekali.
Padahal kalau jam padat-lancar, saya jarang sekali lihat mobil lewat bahu jalan. Bahkan rombongan pejabat/militer pun kadang pakai jalur tengah/kanan.
Situasi seperti ini pernah diudarakan di dialog interaktif radio lokal surabaya (SS-FM), mayoritas setuju yang perlu ditegakkan dulu itu batas kecepatan minimal dan penggunaan jalur luar (kanan).
Tapi..., sejengkel-jengkelnya dengan truk, saya lebih jengkel dengan mobil pribadi yang bisa lari kenceng >120kpj, tapi anteng jalan di lajur paling luar di kecepatan <60kpj
Dikasih lampu jauh/beam, di-klakson...cuek dan masa bodo
Ini sering terjadi di jalan tol Surabaya
Yang lebih mengagetkan lagi...
Temuan dari koran Jawa Pos dan radio SS-FM Surabaya, bahu tol di Surabaya ternyata akhir2 ini jadi... lahan parkir dan pool truck darurat
Terungkap, banyak pengusaha Truk dan Angkutan Berat di Surabaya dan sekitarnya, ternyata tidak punya pool atau lahan untuk truk2 mereka.
Kalaupun punya, luasnya tidak cukup untuk parkir dan kandang armadanya...
Yang terjadi, si Sopir disuruh bawa pulang, dan akhirnya banyak yang memanfaatkan rest area dan bahu tol jelang gate masuk atau sesaat setelah exit, dijadikan parkir ramai-ramai
Coba lihat saja menjelang masuk tol Porong, mulai pk05.30-08.00 pagi, parkiran truk mengular di bahu jalan dari ruas arteri baru porong sampai masuk 1-3 km di tol