Sepengalaman ane, kemarin waktu ke Jogja, ane isi Kuda Diesel dengan bio solar dan Norival Diesel dengan konsentrat sedikit lebih pekat, yaitu 1ml:15 liter biosolar, dari standar dosisnya yang 1ml:20-25 liter biosolar.boed2 wrote:Kayaknya udah jamak dan ga masalah mix biosolar dengan pertadex.
Saya sendiri sudah 7 bulan lebih mix biosolar dengan pertadex 50:50 + additive (RL / crc dosis maintenance) selama ini ga masalah di captiva vcdi FL dan performa ga berasa beda dengan sebelumnya pakai full dex dari baru, kecuali kalau sudah lama ga dibejek gasnya, pas pertama dibejek ada asap hitam, tapi setelah itu kalo dibejek lagi sih udah ga ada. Kalau dulu full dex ga ada asapnya, tapi mungkin juga faktor dulu masih baru jadi masih bersih yah.
Di tutup tangki ada stiker B5, karena biosolar sekarang B7.5 (mungkin bisa lebih), jadi saya mix buat penghematan yang masih sesuai spek dan amannya.
-cut-
efek yang langsung terasa: Langsung paginya ketauan kalau seal klepnya kena, karena start pertama pagi2, keluar asap putih, tapi kalau jarum suhu mesin sudah bergerak dari titik C, atau saat dipakai jalan, asap saat stasioner sudah hilang sama sekali. Asap cumi baru keluar saat mesinnya saya betot diatas 3000rpm. FYI, mesin diesel karakternya beda dibanding gasoline. Torsi meledak di rpm 1500-2000 saja.
Jadi kalau saya betot more than 3000, itu artinya udah lampu kuning.
Efek lain, jadi ketauan kalau kampas koplingnya sudah mulai afkir, karena kerasa gejala selip karena torsi dan tenaganya jadi melonjak. Kopling dah minta pensiun..

Jadwal bulan Juni adalah mbetulin rembesan oli dari paking bak oli, seal kruk dan belakang mesin, plus cek powersteering yang rada berat walaupun sudah ganti minyak P/S.
