Rupanya orang Taiwan kakinya pada lemes2 yah, ngak kuat injak kopling lama2. he he he..Herry wrote:99% A/T, sisanya yg 1% M/T itupun kebanyakan mobil2 lama/kuno yg pake M/T.hdrw wrote: Bung Herry, kalau di Taiwan banyak yang pakai A/T atau M/T ??
Innova naik harga
Moderators: r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit, Ryan Steele, sh00t
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
Pricelist Toyota sudah resmi keluar, dan kenaikan harga Innova sbb:
G & V naik 3 juta, E naik 5 juta.
Kenaikan Innova ini masih lebih murah dari pada kenaikan harga Avanza yang naik 3,5 juta.
Dan Innova V A/T saya dijanjiin mundur lagi ke Feb 2005, karena Innova G A/T pun saya ngak bisa dapat jatah kalau mau bulan Jan 2005, sudah habis semua katanya. Laris kaya kacang goreng.
Dan saya tadi iseng tanya, bagaimana membedakan Innova produksi 2004 dan 2005, dan diberitahu oleh salesnya, lihat saja digit ke 10 dari nomor rangkanya, kalau '4' berarti tahun pembuatannya 2004, kalau '5' berarti benar2 produksi tahun 2005.
Soalnya masih banyak orang jual barang tahun 2004, ditahun 2005, bagi yang mau beli harap hati2 dan lihat nomor rangkanya.
G & V naik 3 juta, E naik 5 juta.
Kenaikan Innova ini masih lebih murah dari pada kenaikan harga Avanza yang naik 3,5 juta.
Dan Innova V A/T saya dijanjiin mundur lagi ke Feb 2005, karena Innova G A/T pun saya ngak bisa dapat jatah kalau mau bulan Jan 2005, sudah habis semua katanya. Laris kaya kacang goreng.

Dan saya tadi iseng tanya, bagaimana membedakan Innova produksi 2004 dan 2005, dan diberitahu oleh salesnya, lihat saja digit ke 10 dari nomor rangkanya, kalau '4' berarti tahun pembuatannya 2004, kalau '5' berarti benar2 produksi tahun 2005.
Soalnya masih banyak orang jual barang tahun 2004, ditahun 2005, bagi yang mau beli harap hati2 dan lihat nomor rangkanya.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Mana mungkin lupa, bung Szli. Tapi y-yang mana, ya, karena seperti pernah diprotes oleh bung Hdrw, perdebatan Serena kita itu tersebar di mana-mana!! Rasanya selain Mr. Hdrw dan Mr. Observer, tidak ada lagi yang pernah mengikuti seluruh perdebatan ituBung Conan, sebenernya waktu dulu anda bilang saya omong nonsense (debate c25 inggat ?), saya agak naik darah juga. Tapi akhirnya saya terima, soalnya anda kasih saya penjelasan yang sangat detail dan make some sense. U know what U are talking abt.

Btw, bung Szli, t-tentang buku Shift by Ghosn itu, eng...b-bagaimana jika Anda ambil cuti sebulan dan mengetik semua isinya di sini

P-put down the knife, Mr. Szli

-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Hey man, thats impossible. Come on. Buku sebagus itu layak dong di beli harga 300,000. Bisa jadi bedtime storybook yang enak di baca. Mending dari pada baca di monitor, matanya capek.
Dan tanggan saya bisa putus nanti, ngak bisa ketik lagi di SM. Bung Conan. Get yr Copy now. Meskipun orang yang bukan fan Nissan / Mobil, kisahnya pasti adalah pelajaran yang berguna untuk kita semua. Gimana hadapi masalah business yang sangat sulit dan bisa bertahan hidup.
Pelajarannya bukan hanya interesting read untuk entusias mobil seperti kita semua, tapi untuk nanti jalankan business, rumah tangga pasti berguna.
Saya masih heran, gimana seorang Ghosn, datang jauh jauh dari Perancis, ngak ngerti bahasa Jepang, dan hadapin orang Jepang yang pasti tidak terlalu senang lihat orang asing perintah mereka, bisa co-ordinate team Jepang dan Perancis, dan akhirnya success dalam waktu 1-2 tahun. Dan akhirnya musuh dia yang dulu malah kagum ama dia sekarang. Diplomatis dia pasti juga luar biasa.
Anda sudah baca buku " Turn Around, how Carlos Ghosn rescued Nissan " by David Magee? Dari situ, Ghosn kelihatan tipe CEO yang saya suka. Orangnya tidak sombong. Tidak pernah teriak, tidak arogan, dan dia junjung tinggi transparensi.
Motto dia " Transperancy breeds trust ". Tapi jika bawahannya mau argue ama dia tanpa facta dan logika yang masuk akal, dia cepat kehilangan sabar !
Teman, memang out of topic. Tapi nebeng sebentar tempatnya boleh dong. Nanti saya bayar uang sewa tempatnya OK ?
Dan tanggan saya bisa putus nanti, ngak bisa ketik lagi di SM. Bung Conan. Get yr Copy now. Meskipun orang yang bukan fan Nissan / Mobil, kisahnya pasti adalah pelajaran yang berguna untuk kita semua. Gimana hadapi masalah business yang sangat sulit dan bisa bertahan hidup.
Pelajarannya bukan hanya interesting read untuk entusias mobil seperti kita semua, tapi untuk nanti jalankan business, rumah tangga pasti berguna.
Saya masih heran, gimana seorang Ghosn, datang jauh jauh dari Perancis, ngak ngerti bahasa Jepang, dan hadapin orang Jepang yang pasti tidak terlalu senang lihat orang asing perintah mereka, bisa co-ordinate team Jepang dan Perancis, dan akhirnya success dalam waktu 1-2 tahun. Dan akhirnya musuh dia yang dulu malah kagum ama dia sekarang. Diplomatis dia pasti juga luar biasa.
Anda sudah baca buku " Turn Around, how Carlos Ghosn rescued Nissan " by David Magee? Dari situ, Ghosn kelihatan tipe CEO yang saya suka. Orangnya tidak sombong. Tidak pernah teriak, tidak arogan, dan dia junjung tinggi transparensi.
Motto dia " Transperancy breeds trust ". Tapi jika bawahannya mau argue ama dia tanpa facta dan logika yang masuk akal, dia cepat kehilangan sabar !
Teman, memang out of topic. Tapi nebeng sebentar tempatnya boleh dong. Nanti saya bayar uang sewa tempatnya OK ?
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Mr. Hdrw, take this offer, quick! And get the AIRS + alcantara version, kekekekeszli wrote:Teman, memang out of topic. Tapi nebeng sebentar tempatnya boleh dong. Nanti saya bayar uang sewa tempatnya OK ?

Btw, Mr. Szli, you might know this already, Ghosn is a Brazilian (a poor country). Hope he runs for precidency there someday

-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 96
- Joined: Thu Aug 05, 2004 7:48
Atau orang Indonesia yg kakinya udah kuat kayak tukang becak gara2 sering pake M/Thdrw wrote:Rupanya orang Taiwan kakinya pada lemes2 yah, ngak kuat injak kopling lama2. he he he..Herry wrote:99% A/T, sisanya yg 1% M/T itupun kebanyakan mobil2 lama/kuno yg pake M/T.hdrw wrote: Bung Herry, kalau di Taiwan banyak yang pakai A/T atau M/T ??

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2980
- Joined: Thu Jul 22, 2004 14:10
- Location: Kingdom of Heaven
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2297
- Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09
-
- Member of Junior Mechanic
- Posts: 37
- Joined: Sat Oct 23, 2004 5:54
Semua investasi kan tujuannya memang cari saham yang undervalue dan biasanya perusahaan yang systemnya bagus itu perusahaan yang sehat, jadi kalau mau beli pasti beli harga mahal, bukan harga discount

Lebih-lebih lagi kalau model investasinya long term seperti Warren Buffet atau pun mau ambil take control jangka pendek seperti yang dilakukan bekas raja junk bond, Michael Milken yang gak akan bisa kalau kita cuma pakai technical analysis saja (Michael Milken pasti ambil perusahaan yang kena masalah, yang amburadul, di mana discountnya bisa 90%
)
Biasanya perusahaan target akusisi ini adalah perusahaan yang salah urus, yang mana di mata investor yang jeli, perusahaan ini masih dapat diperbaiki. Masalah CEO baru-nya yach terserah owner yang baru, kalau dirasa ini CEO agak-agak telmi tapi jujur, kita masih bisa tempatkan orang kita sebagai staff ahli sampai perusahaan sehat. Kalau memang perusahaan amburadul gara-gara CEO lama, kita depak saja dia terus letakkan orang kita, kan beres masalahnya.
Anda pun kalau misal jadi owner, pasti pemikirannya akan sama denganWarren Buffet. Di mana akan lebih suka orang jujur tapi kurang pinter daripada yang pinter banget tapi ular (kita akan jarang untuk mendapatkan kondisi ideal, orang yang jujur, energik dan yang pinter yang biasanya akan jadi owner sendiri
)
Bukankah waktu pertama kali kita belajar finance diajarkan mengenai agency theories ? Yang isinya bagaimana akan ada conflict of interest antara owner dan CEO yang running the company, bagaimana caranya kalau kita jadi owner, kita harus bisa menjaga agar kita tidak ditelikung sendiri oleh CEO kita ?
Bukankah proses take over itu merupakan suatu system ?
Bukankah proses menendang CEO yang tidak cakap juga merupakan suatu system ?
Bukankah proses impeachment Gus Dur juga merupakan product suatu system ?
Bukankah tidak terpilihnya lagi Megawati yg gak pinter, tapi kelihatannya jujur, juga merupakan product suatu system ? ( akibat rakyat kecewa ke kinerja beliau dalam menangani korupsi, lewat system yang ada yaitu pemilu, tidak memilih beliau lagi)
Apa jadinya semuanya kalau systemnya tidak ada ? Mungkin presiden kita masih Gus Dur. Maka itu suka atau tidak suka kita harus berterima kasih dengan Bp. Habibie, di mana beliau paling banyak membuat system, walaupun pelaksanaannya keteteran karena sedikitnya dukungan public ke dia.
Kita semua hidup di dalam system, dan system itu pengertiannya luas, tidak sebatas accounting information system. Di production ada operating production control, di IT ada system, lebih luas dikit ada yang namanya MIS (management information system), bahkan di masyarakat dan politik pun ada yang namanya system yang akan dilakukan improvement secara terus menerus.
Kalau saya cenderung lebih suka adanya system yang bagus, yang terus menerus diperbaiki dari pada kita mengharapkan munculnya satria piningit. Satria piningit itu menurut saya dreaming rakyat dari suatu negara berkembang, di negara yang mapan, satria piningit sudah tidak diperlukan lagi
Sorry jadi ngelantur, karena waktu ngeliat postingan bang Slzi, jadi pengen komentar. Sekali lagi maafkan saya, dan moga-moga saya tidak terpancing lagi diskusi yang out of topic


Lebih-lebih lagi kalau model investasinya long term seperti Warren Buffet atau pun mau ambil take control jangka pendek seperti yang dilakukan bekas raja junk bond, Michael Milken yang gak akan bisa kalau kita cuma pakai technical analysis saja (Michael Milken pasti ambil perusahaan yang kena masalah, yang amburadul, di mana discountnya bisa 90%

Biasanya perusahaan target akusisi ini adalah perusahaan yang salah urus, yang mana di mata investor yang jeli, perusahaan ini masih dapat diperbaiki. Masalah CEO baru-nya yach terserah owner yang baru, kalau dirasa ini CEO agak-agak telmi tapi jujur, kita masih bisa tempatkan orang kita sebagai staff ahli sampai perusahaan sehat. Kalau memang perusahaan amburadul gara-gara CEO lama, kita depak saja dia terus letakkan orang kita, kan beres masalahnya.
Anda pun kalau misal jadi owner, pasti pemikirannya akan sama denganWarren Buffet. Di mana akan lebih suka orang jujur tapi kurang pinter daripada yang pinter banget tapi ular (kita akan jarang untuk mendapatkan kondisi ideal, orang yang jujur, energik dan yang pinter yang biasanya akan jadi owner sendiri


Bukankah waktu pertama kali kita belajar finance diajarkan mengenai agency theories ? Yang isinya bagaimana akan ada conflict of interest antara owner dan CEO yang running the company, bagaimana caranya kalau kita jadi owner, kita harus bisa menjaga agar kita tidak ditelikung sendiri oleh CEO kita ?
Bukankah proses take over itu merupakan suatu system ?
Bukankah proses menendang CEO yang tidak cakap juga merupakan suatu system ?
Bukankah proses impeachment Gus Dur juga merupakan product suatu system ?
Bukankah tidak terpilihnya lagi Megawati yg gak pinter, tapi kelihatannya jujur, juga merupakan product suatu system ? ( akibat rakyat kecewa ke kinerja beliau dalam menangani korupsi, lewat system yang ada yaitu pemilu, tidak memilih beliau lagi)
Apa jadinya semuanya kalau systemnya tidak ada ? Mungkin presiden kita masih Gus Dur. Maka itu suka atau tidak suka kita harus berterima kasih dengan Bp. Habibie, di mana beliau paling banyak membuat system, walaupun pelaksanaannya keteteran karena sedikitnya dukungan public ke dia.
Kita semua hidup di dalam system, dan system itu pengertiannya luas, tidak sebatas accounting information system. Di production ada operating production control, di IT ada system, lebih luas dikit ada yang namanya MIS (management information system), bahkan di masyarakat dan politik pun ada yang namanya system yang akan dilakukan improvement secara terus menerus.
Kalau saya cenderung lebih suka adanya system yang bagus, yang terus menerus diperbaiki dari pada kita mengharapkan munculnya satria piningit. Satria piningit itu menurut saya dreaming rakyat dari suatu negara berkembang, di negara yang mapan, satria piningit sudah tidak diperlukan lagi

Sorry jadi ngelantur, karena waktu ngeliat postingan bang Slzi, jadi pengen komentar. Sekali lagi maafkan saya, dan moga-moga saya tidak terpancing lagi diskusi yang out of topic
szli wrote:Satu quote dari Warren Buffett. Dia kalau cari perusahaan untuk di beli, dia jarang bilang cari perusahaan yang systemnya bagus atau canggih. Dia utamanya lihat ORANG yang jalankan companynya.
Malah sering, sesudah dia beli company itu, tetap CEO lama yang jalankan. Jika orangnya tidak jujur, semurah pun dia tidak akan beli. " We will rather avoid dragons than to try to kill them ! " Dia kadang becanda.
http://www.berkshirehathaway.com
Bacalah surat dia kepada shareholder tiap tahun (Letter to shareholders). Surat dia lebih educational dari pada Pak Kwik pun ! Saya invest saham paling banyak ambil idea Mr. Buffett.
Dia sering puji CEO subsidiary company dia pintar dan jujur. Jarang dia bilang Company XYZ systemnya rapat, jamin companynya akan jaya terus. Tidak seperti Captain Titanic dengan bangga " The Titanic is unsinkable ! " She did, on her first voyage.
System compartmentnya di kirain bagus, sempurna. Tapi ternyata masih bisa di improve. Dan saya bilang tidak akan ada system yang sempurna. NEVER !
Quote ini saya suka sekali. Seharusnya kata ini di plat emas dan di gantung di tiap company dan organization " You want SMART, ENERGETIC and HONEST " people to be running a company. If the 3rd ingredient is missing, the OTHER 2 ingredients WILL KILL YOU " !
Indonesia justru terlalu banyak orang yang cerdik dan banyak tenaga, tapi tidak ada kejujuran. Pantesan negara ini berantakan. Mending dapat orang yang average IQnya tapi jujur habis.
Jangan lupa, system itu bukan mutlak. Bisa dan sering di robah ! Jika anda lihat accounting / finance contohnya. Memang di sengaja di rancang system checks and balances. Theorynya sih supaya tidak ada orang bisa curi uang perusahaan.
Tapi kenyataannya di lapangan gimana ? Sudah berapa kali saya lihat banyak company dengan system checks and balance / accounting yang canggih, eh tetap jebol jika ketemu orang yang pintar, energetic, tapi tidak jujur !
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 873
- Joined: Tue Jul 27, 2004 14:03
Sistem dibuat oleh manusia, dan dilaksanakan oleh manusia juga.
Sistem apa yang cocok tergantung manusia yang ada.
Contoh: Sistem disiplin yang cocok di lingkungan keluarga (dengan anak balita), belum tentu cocok di diterapkan di perusahaan.
Jadi IMHO, Mr. Szli and Mr. QiuQiu sedang membicarakan dua hal yang sama sama relevan dan penting.
Yang pasti, negara maju seperti Amerika/Eropa sudah punya institusi yang kuat (kejaksaan, kepolisian, kehakiman, parlemen, dll sbb), sehingga sekalipun dengan presiden yang paling bodoh, paling ngak jujur, kerusakan yang diakibatkannya masih dapat diminimalkan.
Lembaga institusi yang kuat terdiri dari sistem yang baik, kebijakan yang sustainable dan building on past achievements (jadi bukan ganti menteri terus rombak semua kebijakan, mulai dari nol lagi), dan tentunya orang yang capable dan berintegritas tinggi.
Sistem apa yang cocok tergantung manusia yang ada.
Contoh: Sistem disiplin yang cocok di lingkungan keluarga (dengan anak balita), belum tentu cocok di diterapkan di perusahaan.
Jadi IMHO, Mr. Szli and Mr. QiuQiu sedang membicarakan dua hal yang sama sama relevan dan penting.
Yang pasti, negara maju seperti Amerika/Eropa sudah punya institusi yang kuat (kejaksaan, kepolisian, kehakiman, parlemen, dll sbb), sehingga sekalipun dengan presiden yang paling bodoh, paling ngak jujur, kerusakan yang diakibatkannya masih dapat diminimalkan.
Lembaga institusi yang kuat terdiri dari sistem yang baik, kebijakan yang sustainable dan building on past achievements (jadi bukan ganti menteri terus rombak semua kebijakan, mulai dari nol lagi), dan tentunya orang yang capable dan berintegritas tinggi.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
Indent nya berapa lama ? seperti Innova gak ? he he he...szli wrote:Come on. Buku sebagus itu layak dong di beli harga 300,000.
Kalau mau beli yang ready stock upping berapa ?

Boleh kok bung szli, kita semua kan teman, keluarin ajah semua sampai puas, daripada ditahan2, he he he..szli wrote:Teman, memang out of topic. Tapi nebeng sebentar tempatnya boleh dong. Nanti saya bayar uang sewa tempatnya OK ?
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 68
- Joined: Mon Oct 18, 2004 5:40
- Location: carstensz
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
he he he... pusing yah bung cartensz30 ??carstensz30 wrote:Jadi sebenarnya naik berapa tho innova ini???
Apakah bener 3 jt utk type V & G dan 5 jt utk type E? Ada yg bisa kasih konfirmasi?
Type G dan V naik 3 juta pas.
Type E naik 5 juta pas, tapi type E sekarang sudah pakai velg racing.
Last edited by hdrw on Fri Jan 07, 2005 0:16, edited 1 time in total.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 68
- Joined: Mon Oct 18, 2004 5:40
- Location: carstensz
yup...he he he... pusing yah bung cartensz30 ??
Type G dan V naik 3 juta pas.
Type E naik 5 juta pas, tapi type E sekarang sudah pakai velg racing.

btw gue sebenarnya juga sudah kirim email ke TAM & dealer tempat inden di yk, tapi kayaknya mereka ini pada sibuk semua shg email gue belon sempat dibales.
Coba kalo tahu naiknya sampai 3 jt, mending gue beli aja yg ready stock waktu sept lalu (ditawarin upping price 5 jt)... hehehe. nasib ... nasib .... penginden.
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
-
- Full Member of Junior Mechanic
- Posts: 68
- Joined: Mon Oct 18, 2004 5:40
- Location: carstensz
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Bung Hdrw,
Ngak ngak. Inden buku itu katanya sekitar 7-21 hari. Cuman kadang pos Indonesia yang bikin lama. Mungkin tidur di gudang bukunya.
Cuman kalau pakai airmail, biasanya lebih cepat. Saya bilang sekitar 3 minggu sampai sebulan sudah sampai.
Last word abt systems / CEO.
1. A Bad CEO may and often ruin a GOOD system
2. A Good CEO will never destroy a GOOD system. And he will repair a BAD system and make it GOOD.
A system is like an autopilot and the automation systems untuk mesin, listrik etc. di pesawat, made by man. Untuk bantu pilotnya supaya kinerja pesawatnya semua lancar dan OK. Jika pilotnya resmi Garuda, dia akan kendalikan pewasatnya sampai tujuan dengan bantuan system bagus.
Tapi jika pilotnya hijacker, dia akan overtake the autopilot dan ajak anda ke pulau di Pacific Ocean. Memang kadang penumpangnya bisa lawan, tapi kadang terlambut. Sudah bubar dulu pesawatnya.
Dan seperti kasus hijacker, tidak ada orang / system yang bisa jamin orang jahat tidak bisa masuk dan kendalikan perusahaan. Sudah sering kita lihat di mana mana.
Cuman systemnya jika lebih bagus, chancenya memang lebih kecil. Tapi tetap yang pegang kunci itu the Captain. Thats why he is called the Captain and not the Moron.
OK jangan bilang Presiden negara. Kita lagi omongin Perusahaan.
Kata Patton saya benerin sedikit " Fortifications are monuments to the stupidity of man. Anything manmade can be overcome ! "
Ngak ngak. Inden buku itu katanya sekitar 7-21 hari. Cuman kadang pos Indonesia yang bikin lama. Mungkin tidur di gudang bukunya.
Cuman kalau pakai airmail, biasanya lebih cepat. Saya bilang sekitar 3 minggu sampai sebulan sudah sampai.
Last word abt systems / CEO.
1. A Bad CEO may and often ruin a GOOD system
2. A Good CEO will never destroy a GOOD system. And he will repair a BAD system and make it GOOD.
A system is like an autopilot and the automation systems untuk mesin, listrik etc. di pesawat, made by man. Untuk bantu pilotnya supaya kinerja pesawatnya semua lancar dan OK. Jika pilotnya resmi Garuda, dia akan kendalikan pewasatnya sampai tujuan dengan bantuan system bagus.
Tapi jika pilotnya hijacker, dia akan overtake the autopilot dan ajak anda ke pulau di Pacific Ocean. Memang kadang penumpangnya bisa lawan, tapi kadang terlambut. Sudah bubar dulu pesawatnya.
Dan seperti kasus hijacker, tidak ada orang / system yang bisa jamin orang jahat tidak bisa masuk dan kendalikan perusahaan. Sudah sering kita lihat di mana mana.
Cuman systemnya jika lebih bagus, chancenya memang lebih kecil. Tapi tetap yang pegang kunci itu the Captain. Thats why he is called the Captain and not the Moron.
OK jangan bilang Presiden negara. Kita lagi omongin Perusahaan.
Kata Patton saya benerin sedikit " Fortifications are monuments to the stupidity of man. Anything manmade can be overcome ! "
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
Bung Qiu 2 debate kita mulai mirip debate I dengan Bung Conan tentang c25. OK lets agree to disagree.
Cuman saya suka keluarkan opini saya. Anda disagree its perfectly OK. Just remember don't call me names OK ?
Kalau saya bilang, Kenapa Gus Dur dan Mega bisa di depak lewat system politik kita ?
I say, soalnya these 2 guys and girls masih seperti Darth Vader. Mereka masih ada baik hatinya. Ingat Luke say to Vader " Dad, I believe there is still good in you. Search yr feelings. You know its true ! "
Coba jika ketemu kepala yang sangat licik, kejam dan lihai seperti Suharto dan Adolf Hitler, system pun takut ama dia ! Coba, jika Gus Dur cukup lihai bisa ambil hati TNI, system democracy mana bisa depak dia ?
Anda bilang thanks to Habibie for making a good system. Benar sekali ! Jika dia tidak ada baik hatinya, dia mau jadi Suharto lagi, atau dia mau bantu teman lama Suharto bangkit lagi, mungkinkah kita bisa seperti hari ini, milih presiden secara langsung. See, its Habibie that starts the good system. Not the system makes Habibie.
Suharto juga bisa tahan lama, soalnya dia bangun system police state supaya orang semua takut ama dia dan tidak bisa depak dia. Tapi dia terlalu liar. Jadi masa Indonesia akhirnya runtuhkan benteng dia. Patton is right !
Dulu Hitler bukan naik lewat kekerasan. Dia di pilih oleh rakyat Jerman sebagai Chancellor of the Reich. Sesudah di pilih, baru pelan pelan dia tunjukan warna aslinya.
Dia rombak system Germany 180 derajat. Pemilu di tiadakan. Polisi, institusi lain di paksa harus tunduk ama dia. A new system is born. A police state.
Jangan lupa bung Qiu Qiu. Mao pernah bilang " Power comes from the Barrel of a Gun ".
All it needs to overcome a good system is a really bad guy with enough strength and position to intimidate the other good guys.
Amerika selama ini dapat Presiden lumayan soalnya rakyatnya dan negaranya tidak pernah hancur total. Lihat Germany. Kenapa Hitler bisa naik lewat system democracy yang bagus ? Soalnya rakyat bosan dengan nasip mereka yang hancur. Dan si Hitler itu pandai janji mereka yang manis. Jadi orang German tertipu dan pilih dia. Ini lah kasus system failure gara gara manusia emosinya menang logika.
Dan juga mungkin sebagian orang German saat itu mungkin juga inggin jadi penguasa dunia.
Sama dengan company. Satu hari bisa saja ada calon CEO yang licik. Pertama manis, tapi sudah jadi boss... Dan kadang shareholder mau depak dia kadang bisa kadang tidak. Kadang bisa, tapi terlambat. Jika terlambat, what is the use of a good system yang sudah jebol ?
Cuman saya suka keluarkan opini saya. Anda disagree its perfectly OK. Just remember don't call me names OK ?
Kalau saya bilang, Kenapa Gus Dur dan Mega bisa di depak lewat system politik kita ?
I say, soalnya these 2 guys and girls masih seperti Darth Vader. Mereka masih ada baik hatinya. Ingat Luke say to Vader " Dad, I believe there is still good in you. Search yr feelings. You know its true ! "
Coba jika ketemu kepala yang sangat licik, kejam dan lihai seperti Suharto dan Adolf Hitler, system pun takut ama dia ! Coba, jika Gus Dur cukup lihai bisa ambil hati TNI, system democracy mana bisa depak dia ?
Anda bilang thanks to Habibie for making a good system. Benar sekali ! Jika dia tidak ada baik hatinya, dia mau jadi Suharto lagi, atau dia mau bantu teman lama Suharto bangkit lagi, mungkinkah kita bisa seperti hari ini, milih presiden secara langsung. See, its Habibie that starts the good system. Not the system makes Habibie.
Suharto juga bisa tahan lama, soalnya dia bangun system police state supaya orang semua takut ama dia dan tidak bisa depak dia. Tapi dia terlalu liar. Jadi masa Indonesia akhirnya runtuhkan benteng dia. Patton is right !
Dulu Hitler bukan naik lewat kekerasan. Dia di pilih oleh rakyat Jerman sebagai Chancellor of the Reich. Sesudah di pilih, baru pelan pelan dia tunjukan warna aslinya.
Dia rombak system Germany 180 derajat. Pemilu di tiadakan. Polisi, institusi lain di paksa harus tunduk ama dia. A new system is born. A police state.
Jangan lupa bung Qiu Qiu. Mao pernah bilang " Power comes from the Barrel of a Gun ".
All it needs to overcome a good system is a really bad guy with enough strength and position to intimidate the other good guys.
Amerika selama ini dapat Presiden lumayan soalnya rakyatnya dan negaranya tidak pernah hancur total. Lihat Germany. Kenapa Hitler bisa naik lewat system democracy yang bagus ? Soalnya rakyat bosan dengan nasip mereka yang hancur. Dan si Hitler itu pandai janji mereka yang manis. Jadi orang German tertipu dan pilih dia. Ini lah kasus system failure gara gara manusia emosinya menang logika.
Dan juga mungkin sebagian orang German saat itu mungkin juga inggin jadi penguasa dunia.
Sama dengan company. Satu hari bisa saja ada calon CEO yang licik. Pertama manis, tapi sudah jadi boss... Dan kadang shareholder mau depak dia kadang bisa kadang tidak. Kadang bisa, tapi terlambat. Jika terlambat, what is the use of a good system yang sudah jebol ?
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 917
- Joined: Mon Jun 07, 2004 2:38
The day when systems are stronger than man is saat era seperti di film " Terminator 2 " atau science fiction lainnya.
Justru saya lihat film itu, harap manusia tetap berkuasa. Jika satu hari ada system yang lebih canggih dari manusia, tamatlah kita !
Manusia masih ada hati nurani. Tapi system jika lebih kuat dari manusia, dan satu hari system itu ngak benar. Habislah kita. Siapa yang berani jamin system, any system, is fool proof and perfect ?
Justru saya lihat film itu, harap manusia tetap berkuasa. Jika satu hari ada system yang lebih canggih dari manusia, tamatlah kita !
Manusia masih ada hati nurani. Tapi system jika lebih kuat dari manusia, dan satu hari system itu ngak benar. Habislah kita. Siapa yang berani jamin system, any system, is fool proof and perfect ?
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
...dan si detective pun muncul dari lampu jin-nya, WUSHH!hdrw wrote:Sepertinya mesti sebut the magic word nih.![]()
Detectivvveeee.... bantuuu... bantuuu...![]()
Beli mobil dulu atau buku dulu ???![]()
CEO dulu atau system dulu ???

Mr. Szli, Mr. Qiuqiu, kalau Anda-Anda tidak keberatan, mari persempit topik kita mengenai CEO dan pengaruh mereka dalam industri automotive saja, karena topik negara/politik rasanya terlalu luas sehingga malah keluar konteks diskusi.
Seperti yang dikatakan bung Observer, sebenarnya Mr. Qiuqiu dan Mr. Szli memiliki point masing-masing.
Mr. Qiuqiu benar, tidak mungkin one buys a car of a certain marque just because he admires the CEO. Aku kagum pada Carlos Ghosn, tapi aku juga tidak akan membeli a 350Z over an Audi TT, misalnya.
Tapi Mr. Szli juga benar, CEO yang hebat bisa menjadi nilai lebih dalam memilih marque tersebut. Mr. Szli tidak memilih Serena over an Innova just because of Ghosn, tapi dia memang melihat nilai lebih Serena dibanding Innova, dan mungkin ketika dulu dia agak bimbang (karena belum pernah membeli Nissan sebelumnya, dan reputasi Nissan bisa dibilang jelek dibanding Toyota), melihat pengaruh Ghosn pada Nissan, membulatkan keputusannya untuk menjadi first-time buyer Nissan.
Contoh lain, misalnya one has to decide between a Camry or a Teana, dan setelah membandingkan semua keunggulan dan kelemahan masing2 the result is even, seimbang. Kini saatnya faktor non-teknis come into consideration. Kemungkinan besar, Camry akan menang, karena resale value Toyota lebih kuat daripada Nissan. Tapi misalnya orang tersebut pernah membaca buku tentang Ghosn, mungkin saja dia akan memilih Teana karena ia yakin bahwa Nissan akan menjadi pemain besar yang tidak kalah kelas dengan Toyota.
Mr. Qiuqiu belum pernah mendengar ada orang memilih a certain marque just because of the CEO, hal itu memang benar, karena aku juga belum pernah dengar. Sampai sekarang. Charisma Ghosn menjadi salah satu faktor mengapa banyak orang Jepang choose a Nissan over a Honda or even a Toyota (by far the strongest marque in Japan).
Harus kuakui, Ghosn adalah sebuah fenomena unik. Dari kecil aku suka mobil-mobil Honda, dan membaca banyak hal tentang Toyota, tapi aku tidak hafal nama CEO Honda atau Toyota. Sebaliknya, dulu aku hanya memandang sebelah mata jika mendengar kata Nissan. Mereka sudah di ajang kebangkrutan. Tapi keberhasilan Ghosn membalikkan keadaan sedemikian drastisnya, membuat nama Nissan kini kembali berkobar di dunia. Bahkan aku sekarang juga excited tentang model baru Nissan. Four years ago, not the slightest of chance!
Banyak pabrikan besar sudah berusaha mendapatkan Ghosn. Di kalangan industri otomotif, ada satu ungkapan yang sering dibicarakan tentang dia. If Ghosn joins Ford, for example, he would add the company's worth by a billion dollars.....OVERNIGHT.

Talk about the sting in the tail!

Sedangkan mengenai CEO dan system. Mr. Szli has point, seorang CEO bagus tentu akan menciptakan sistem yang bagus. Dan Mr. Qiuqiu juga benar, sebuah sistem bagus tentu akan memiliki 'defensive mechanism' untuk mencegah orang yang tidak competent terus bergerak ke atas.
Satu hal saja, semakin besar sebuah sistem, akan semakin sulit mengontrolnya. Semakin besar sebuah perusahaan, semakin banyak divisi dan tenaga kerjanya, berpotensi menyebabkan birokrasi yang lebih panjang dari seharusnya, menjadi berbelit-belit dan menyebabkan sistem itu menjadi semakin tidak efisien. Nah, hal ini terjadi pada Nissan (as pointed by Mr. Szli), dan TIDAK terjadi pada Toyota (as pointed by Mr. Qiuqiu)
Ghosn mungkin tidak akan bisa mengubah banyak keadaan seandainya dia di Toyota. Tapi, dia bisa mengubah banyak hal di Nissan. Berarti, Toyota memiliki sistem yang bagus dan terus-menerus dikembangkan ke arah yang lebih baik (kaizen). Toyota juga memiliki sistem yang menyeleksi orang-orang yang bekerja di dalamnya, yang berkemampuan bagus akan naik ke atas dan yang tidak tidak akan bergerak naik.
Sebaliknya dengan Nissan, sistemnya justru berkembang ke arah yang lebih buruk. Di sinilah kemampuan Ghosn diuji dan terbukti. Jika dia di Toyota, mungkin dia tidak akan menjadi the man he is today.
Ada yang bilang, potensi optimal seseorang baru bisa 'ditarik' keluar oleh keadaan yang memaksanya menggunakan kemampuannya. Jadi, menurutku sebuah sistem yang buruk tidak selalu merupakan hal yang buruk. Sistem yang buruk itu akan melahirkan orang-orang bagus yang kemudian akan menciptakan sistem yang bagus pula. Sistem baru ini mungkin bisa lebih bagus daripada sistem lain yang sudah bagus dari dulu. After all, darimana kita bisa mengatakan bahwa sebuah sistem itu bagus, jika semua sistem yang ada semuanya bagus? Sebuah sistem bisa dikatakan bagus jika ada sistem jelek untuk dibandingkan, dan sebaliknya. Kesalahan hanya adalah kesuksesan yang tertunda, so they say

Sedangkan mengenai buku dulu atau mobil dulu, bung Hdrw, mungkin Anda bisa membaca buku Carlos Ghosn itu dulu. Mungkin saja nantinya Anda akan memiliki perasaan biased towards Murano yang sulit untuk dijelaskan.

Last edited by conan on Fri Jan 07, 2005 11:04, edited 1 time in total.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34