Cacat Produksi atau Kelemahan pada Toyota Avanza yang fatal

Segala mobil tipe minibus/station (Kijang, Kuda, Panther, dll).

Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit

User avatar
datsu
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2396
Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
Location: Jakarta and Bandung

Post by datsu »

Bukannya parts avanza dan xenia itu 90% lebih milik daihatsu?? Bukan toyota?? Bukannya toyota cuman nyumbang emblem dan merek doang di avanza ya??
conan
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2961
Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34

Post by conan »

datsu wrote:Bukannya parts avanza dan xenia itu 90% lebih milik daihatsu?? Bukan toyota?? Bukannya toyota cuman nyumbang emblem dan merek doang di avanza ya??
Betul sekali. Avanza sebenarnya adalah sebuah Daihatsu. Avanza/Xenia juga diproduksi oleh pabrik Daihatsu dan bukan Toyota. However, Daihatsu adalah anak perusahaan Toyota jadi Avanza/Xenia bisa dikatakan merupakan tanggung jawab Toyota juga..
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Gw udah baca kasusnya, ternyata si Ibu yg mengendarai mobil Avanza itu ngga tau dapet pinjaman Avanza dari mana. Ckckckc ...

Ini kutipannya :
"Bukan itu saja, meski dapat pinjaman Avanza (ia tak tahu dari mana) ibu yang masih shock berat ini memilih naik angkutan umum atau dijemput untuk bepergian.
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Bung Ruthndul, saya sinis ama Toyota ? Of course ! Jangan bilang toyota, kalau besok ada berita Serena ada yang patah As, saya juga jadi ketakutan, dan pasti marah ama Nissan juga !

Dan baca koran otomotif. Pemakainya bukan drag racer atau one of the kijang drag racing guys, tapi cuman se-orang ibu ibu yang sudah pengalaman stir mobil sejak 1994 !

Apakah dia bego, bisa tabrak batas tol ? And I tell U, if U look at the Movies, mobil di lari kencang, terus lewat jalanan buncit saja, melayang terbang sebentar di udara, terus BANG ! mendarat keras di tanah lagi ngak putus kok asnya !

Dan think about this. Jika benar As mobil patah meskipun supirnya kena samping tol adalah wajar, kenapa cuman sekarang terjadi ? Jangan lupa. Indonesia sudah jutaan orang stir mobil, sudah puluhan tahun ! Jadi kasus nabrak samping jalan memang pertama kali ?

I say it one more time. Lihat Avanza. Mobil size segitu, 3 baris lagi, harganya cuman 100 juta ! Use your common sense ! What do U expect ? Apakah componentnya semua KW1 ?

And I ask U guys, dari lahir sampai sekarang, siapa yang pernah lihat sopir Indonesia begitu bodoh, sampai bisa nabrak samping tol ? Saya belum pernah lihat !

I strongly feel that wanita itu nabrak soalnya asnya putus, mobilnya baru hilang kendali, seperti ban meletus, mobilnya langsung belok ke kiri / kanan !

Dan wanita ada umur apalagi, biasanya sudah ada anak, dan biasanya banding laki muda, gaya stir jangan bilang nekat, biasanya santai dan hati hati !
ween
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1355
Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
Location: jkt

Post by ween »

ruthndul wrote:apakah benar as roda tiba-tiba patah tanpa sebab ? perilaku besi (cast iron) menunjukkan gejala kerusakan sebelum patah (failure). as roda tiba-tiba patah tanpa sebab dalam logika saya sangat tidak wajar.

apakah mobil tidak overload ? benar spt bung naruto : berapa orang yang berada di dalam mobil pada saat kejadian ? berapa kg beban bagasi ?

atau sebetulnya terjadi serempetan yang mengakibatkan mobil menabrak sesuatu spt yang bung TomS sebutkan ? bisa dibayangkan berapa besar momentum yang dihasilkan dari mobil yang sedang berlari dengan kecepatan tinggi menghantam benda yang diam ?

jika roda depan yang tiba-tiba patah, saya rasa terguling sangat memungkinkan, tapi roda belakang ?? tidak mudah membuat mobil terguling, karena roda belakang tidak menghambat momentum dan tidak menentukan arah.
hmmm...menurut saya, apabila benar mobil menabrak sesuatu sebelum as rodanya patah, itu mungkin saja.....tapi coba pikir....apabila mobil menyerempet atau menabrak sesuatu, ban depan berikut kaki2nya pasti hancur duluan, karena dialah yang menerima beban impact pertama kali......bukan poros roda belakang........dari foto bisa dilihat kalau ban depan kiri mulus2 aja.....ga ada cacat!!!!mungkinkah roda belakang menghantam suatu objek duluan sebelum poros roda depan mengalami impact?ingat ini terjadi pada kecepatan tinggi....bukan di medan off road yang mungkin terjadi hal yang saya tanyakan diatas....

soal terbaliknya body karena as roda yang patah, menurut saya hal itu sangat mungkin, apalagi jika pengemudinya wanita yang biasanya mudah panik........begitu as roda patah pada kecepatan tinggi, memang kemungkinannya kecil body akan langsung terbalik.....tapi analisa saya, mobil terbalik karena paniknya pengemudi yang kemungkinan besar membanting kemudi.........
ween
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1355
Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
Location: jkt

Post by ween »

ruthndul wrote:informasi yang saya dapatkan dari produsen spare part motor, tahun 70-80-an, kita beli honda bebek kira-kira setara dengan US$3.000-an, seharusnya, dengan inflasi selama 30 tahun, seharusnya honda bebek bisa jadi setara dengan US$5.000-an, nyatanya malah US$1.000-an dapat mesin 100cc, rem cakram, shock depan telescopic, CDI vs 72cc, rem tromol, shock depan lengan ayun, platina... :-) so knalpot tipis wajar-wajar aja lah.... :-)
saya kurang setuju dengan statement ini, dulu teknologi belum maju....yang namanya rem cakram, telescopic dll sulit untuk dibuat.....dan harganya pasti mahal, karena masih jumlah produksi untuk komponen2 tersebut masih sedikit......namun sekarang semua udah maju.......komponen2 ini sudah sesuatu yang biasa dan harganya pun bisa ditekan karena besarnya volume produksi komponen tersebut.......

saya analogikan dengan komputer yang dahulu harganya sangat mahal, body sangat guede, kemampuan lemot abis.......tapi sekarang? untuk sebuah komputer rakitan lengkap (hanya cpu) yang canggih cukup dengan dana 5 juta....itupun harga sudah naek karena melemahnya rupiah....soal kualitas? pasti lebih baik dr komputer jaman jebot....

lebih spesifik......prossesor pentium4 soket lga 775 yang baru lebih ,murah dari pada soket 486......padahal lga ini terbilang baru.....kenapa? karena jumlah produksi per batchnya jauh lebih banyak dari prossesor terdahulu....jadi production cost bisa ditekan.....

bagaimana dengan otomotif? saya rasa fenomenanya sama saja.....karena keduanya memiliki kesamaan sebagai barang "teknik" hanya saja di otomotif, perkembangannya terbilang sangat lambat dibanding dengan elektronik......contohnya...motor bakar piston dari pertama kali ditemukan otto, tidak banyak perkembangannya.....sampai sekarang....paling2 cuma ada pengingkatan dari material dan sistem pasokan bahan bakar.....begitu juga dengan rem cakram dan tromol dari jaman dulu sampe sekarang ga ada perubahan selain materialnya.........coba bandingkan dengan computer? jauhhh bgt bo....
User avatar
datsu
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2396
Joined: Thu Jun 17, 2004 3:00
Location: Jakarta and Bandung

Post by datsu »

Hello bos sithlord...anda kemana aja?? Udah berapa tahun nyetir di tol di Indonesia?? Kasus mobil nabrak pembatas tol udah banyak... Kemungkinan penyebabnya juga banyak... Bisa karena ngantuk ataw panik karena sesuatu sampe banting setir...

Soal Speed... Mobil dengan speed standar tol cipularang (ada yang 60-80km/jam dan ada juga yang 60-100km/jam tergantung kontur jalan) patah as roda belakang kemungkinannya kecil banget untuk terbalik walaupun sopirnya panik.. Penentuan batas kecepatan itu udah pake perhitungan... Yang pasti menurut saya ibu2 itu melewati batas kecepatan yang disarankan di tol itu... Gak perlu munafik lah...saya juga sering gitu koq..dan saya aware akan resikonya... Masalahnya mobil2 toyota itu CD nya cukup kecil..jadi kalo lewat tol sampe 120-140 itu gak terlalu kerasa...kaya jalan 100km/jam aja...
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

EXACTLY ! Justru saya bilang, orang Indo stir mobil sudah jutaan orang, sudah jutaan mobil, sudah puluhan tahun. Mana mungkin kasus nabrak samping tol pertama kali jadi ?

Dan saya yakin pabrik mobil juga sadar bahwa namanya driver pasti bisa " error " sekali kali. Seperti yang anda bilang, bisa saja drivernya ngantuk di tol, panic etc.

Thats why ABS, EBD, BA, airbags, GCON on whatever is there !

And also pabrik yang pintar, and who do the right thing, sudah pasti design dan pilih component penting yang TIDAK akan fail jika driver " error " macam kenak samping tol terjadi.

Jangan lupa ! Di Jepang, negara lain juga ada tol ! Apakah designer Toyota segitu bodoh dan tidak bisa design untuk antisipasi driver " error " macam ini ?

I still think this case is bukan " Don't know how " but " Do not want to ! "

Give us better components ! In my opinion, the Avanza, jika componentnya bagus, harga pantasanya sekitar 150 juta baru make sense ! Not 100 juta ! That extra 50 juta should be able to get all of us superb components from Japan !

Look at the Jazz. Semurah murahnya dan tanpa safety feature, harganay tetap 140 juta lebih ! What do U think the extra 40+ juta is for ? For more good Japanese components of course ! Don't forget. Size Avanza ama Jazz kan mirip.
beg0g
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 67
Joined: Wed Nov 03, 2004 3:24

Post by beg0g »

Kalau lihat patahannnya bagian tengah britle berarti as tersebut terbuat dari logam dengan proses casting, bagian luar (outer layer) ada proses tambahan untuk pengerasannya dengan hasilnya ductile fracture.
Tapi kalau lihat bagian bawah agak halus, kemungkinan sudah terjadi cyclic load, yang artinya sudah terjadi retak pendahuluan, sementara retak semakin melebar sejalan mobil jalan. beban yang paling bahanya adanya riversible load dimana ada beban balik terhadap as ini, biasanya terjadi jika mobil jalan di jalan yang bumpy.
Kalau tol cipularang kondisi jalannya bumpy , sangat mungkin terjadi hal yang seperti ini. yang musti dicari adalah penyebab dari keretakan, apakah karena adanya luka kecil (nick), atau incluasion kotoran pada wkatu casting (pengecoran), yang semua ini sangat mengacu pada quality control pada waktu pengerjaan.
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Kalau saya ngak salah, princip engineering, apalagi dalam hal design dan milih bahan component penting yang pengaruh jiwa pemakai itu prinsipnya itu seperti bikin jembatan.

So jika di prediksi load yang akan sering di lewatkan misalnya 2 ton, betul, jembatannya harus ada sign " Do not exceed 2 tons ". Tapi engineer / company yang bikin itu jembatan jika bagus dan bertanggung jawab, usually akan rancang supaya the ACTUAL failure point adalah say 2.5 atau 3 ton !

Harus ada MARGIN OF SAFETY !
Dan my suspicion is component yang mutunya ngak terlalu tinggi, jelas margin of safetynya mungkin besar lebih dikit. Jadi any extra load / a bit of abnormal conditions will result in failure.

Once again, a good team of designers pasti harus bisa anticipasi condition apa pun yang akan di lewatkan mobil itu. If U are a car designer, apakah anda cuman assumsi mobilnya cuma akan lewat jalan mulus ? Cuma di pakai 5 orang ?

Jelas a good engineer / materials scientist / purchasing of components seharusnya harus assumsi sometimes pemakainya pasti once in a while akan lewat batas normalnya. So there should be a built in " extra margin " to allow for these kind of deviations.

But itulah ! takutnya cost pressure overruled common sense !
beg0g
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 67
Joined: Wed Nov 03, 2004 3:24

Post by beg0g »

Mr Sitlord,
Saya setuju dengan anda mengenai safety factor, maximum beban adalah maximum kerja yang dijinkan tapi tensile strenght musti lebih dari itu, itu sudah common didunia engineering, dan saya yakin daihatsu sudah memperhitungkan hal itu dan tidak akan mengurangi safety factor due to whatever reason.
Design akan mengurangi hal -hal yang sifatnya cosmetical things untuk menekan harga. tapi untuk hal-hal yang sifatnya potential hazard biasanya nggak akan ditolerate.
Juga occurences khan baru satu, kalau banyak, opinion anda akan menjadi suatu hal yang make sense.
Saya yakin ini suatu failure dalam pengerjaan nya, entah itu dalam proses casting maupun machining.

Ingat kalau anda baca kejadiannya, oleng nya mobil imut itu tanpa sebab, oleng dulu baru nabrak pinggiran jalan, itupun dengan kecepatan relaitvely rendah.

your thought ..
TomS
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 296
Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
Location: Shinjuku

Post by TomS »

Penyebabnya kan sedang diteliti, kita gak bisa judge sebelum keluar hasil akhirnya.
Bagaimana pun jumlah produksi gabungan Avanza + Xenia selama dua tahun ini sudah mendekati atau mungkin justru sudah melebihi 150.000 unit dan baru satu yang ada kejadian seperti itu
Jumlah ini secara statistik sama dengan penjualan seluruh type Honda di Indonesia selama 3 tahun dan ekuivalent dengan penjualan Nissan di seluruh Indonesia selama 12 tahun, atau penjualan C24 sebanyak 81 tahun, asumsi dari tahun 2004, annualisasi gak dimasukkan, karena gak ingat bulan apa munculnya itu mobil :D

Saya rasa, banyak sekali kemungkinan yang dapat terjadi, mulai dari kena lubang yang dalam di kecepatan tinggi (yg mengakibatkan mulai retak dan baru berasa dampaknya waktu dipakai di tol Cipularang) sampai dengan kesalahan quality control pabrikan
Naruto
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 274
Joined: Sat May 07, 2005 18:15
Location: Sby

Post by Naruto »

Ditunggu aja deh update beritanya. Kawan2 yang nanti dapet hasil akhirnya kasus ini, langsung posting di sini ya. Buat thread baru aja. Hhehehe.
Sithlord
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1632
Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21

Post by Sithlord »

Bung Beg0g, saya setuju. Memang seharusnya Daihatsu tidak berani design dengan margin of safety yang tipis. Cuman maybe itu memang, pabrik as roda di sini ngak sepengalaman di Jepang. Jadi once in a while, U have a component yang somehow out of spec. That is the likeliest result. Of course it will cost much less than one made in Japan !

Bukan saya jelekin pabrik di Indo. Cuman guys, lets face it. Pabrik di Jepang sudah pengalaman berapa tahun ? Yang di Indo ilmunya apakah dekat ama mereka ?

As for u tom, u nyindir c24 volumenya sepi banding Avanza. Now is that a problem ? Of course not ! The Maybach apalagi ! Mungkin penjualan Avanza sama dengan RIBUAN tahun volume Maybach. But does that make the Avanza better than the Maybach ? Well, thats a cat's brain at work !

But hey ! a cat have 9 lives ! We all have only 1 ! Thats why dia enteng enteng saja hanggap kasus ini. He can survive 8 As roda failures ! He can say " Too bad Indonesians ! Salah sendiri ! Siapa suru ngantuk ! " As if driver di negara lain ngak pernah ngantuk !

One more word for u. If one day, keluarga anda nyaris tewas seperti korban Mandala Airlines, soalnya mesinnya copot atau sayapnya patah, dan si Boeing bilang " Hey ! Di dunia kan ada ribuan pewasat Boeing 737, so pasti ada kasus dong ! " Memang seperti pewasat mainan lu yang cuma satu di dunia !

Jika Boeing ngomong seperti itu, then lu harus terima ! Iya kan ? Atau besok mobillu juga pata as soalnya lu lagi mimpi saat stir, then lu bilang ama saudara " keluarga saya hampir mati soalnya saya mimpi di tol. Semua salah saya ! "

Dan kalau ngak salah itu As yang patah kan bagian belakang. Kalau mobil belok kena samping tol, mau juga bagian DEPAN yang patah dulu ! Yang belakang sama sekali tidak contact ama samping tol ! Apakah ibu itu ngantuk, terus goyang ala Inul ! Supaya somehow pantatnya kenak samping tol dulu ?

In my opinion, volume is NOT an excuse ! Lihat volume toyota di luar negeri. Apalagi di USA. Jauh lebih besar banding di Indonesia. If something like that happened (which of course never, soalnya Toyota di USA mana berani macam macam), apakah orang america bisa pikir, ah ! kan mobilnya banyak sekali. Once in a while patah As wajarlah !

Saya memang saat ini ngak 100% bilang salah siapa. Toh ujinya belum selesai. Tapi saya lumayan yakin itu manufacturing defect, not human error ! Anyway mobil yang lewat tol Cipularang begitu banyak. Kok mobil lain ngak gitu meskipun jalannya ada lobang, ngak mulus etc. ?

Well, lu banyak teman di Astra, jadi silahkan belain mereka. Cuman saya sangat paham pikiran korban kasus itu. kalau saya jadi mereka, jangan bilang pakai Avanza lagi. Stir mobil lain juga stress !

Well, hope the astra guys are not like U. The right thing to do is to admit it and do a recall, change supplier, upgrade the failure tolerances. Not saying " Hey, mobil kita volumenya sangat banyak ! "
beg0g
Full Member of Junior Mechanic
Full Member of Junior Mechanic
Posts: 67
Joined: Wed Nov 03, 2004 3:24

Post by beg0g »

Bung Sitlord,
I am not saying bahwa kita akan mentolerate kejadian ini walupun kejadian ini once at a time dan one out of 150000 of the population , I tend to blame material defect sebagai root cause . bukan driving style sang ibu-ibu yang lagi driving mobil imut ini at the speed of 60km/hours juga road profile dari tol cipularang ini yang pagi ini dikabarkan lagi ambles di km tertentu. peace man..
TomS
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 296
Joined: Mon Jul 04, 2005 13:55
Location: Shinjuku

Post by TomS »

Sithlord wrote: In my opinion, volume is NOT an excuse ! Lihat volume toyota di luar negeri. Apalagi di USA. Jauh lebih besar banding di Indonesia. If something like that happened (which of course never, soalnya Toyota di USA mana berani macam macam), apakah orang america bisa pikir, ah ! kan mobilnya banyak sekali. Once in a while patah As wajarlah !

Saya memang saat ini ngak 100% bilang salah siapa. Toh ujinya belum selesai. Tapi saya lumayan yakin itu manufacturing defect, not human error ! Anyway mobil yang lewat tol Cipularang begitu banyak. Kok mobil lain ngak gitu meskipun jalannya ada lobang, ngak mulus etc. ?

Aku kan bilang bahwa salah siapa belum ketahuan, karena dari 150.000 unit yg kejadian begitu satu unit, bisa jadi itu salah produksi atau juga salah pemakaian, kalau misal kejadiannya banyak mirip kasus BMW yang kebakaran, baru kita bisa omong lebih jauh lagi

Memang Bapak gak pernah tahu kalau jalan di sini lobangnya gede2 dan dalam ?
Mobil teman aku, sedan, ada yang kaki-kakinya rontok di Pantura kena lubang.
Kalau rontok saat kejadian langsung tahu penyebabnya, tapi kalau cuma retak dan rontoknya seminggu atau sebulan lagi bagaimana ?

Ada orang yang peka dengan perubahan di mobil, ada juga yang enggak, ada yang tekanan ban kurang dikit langsung kerasa, ada juga orang, yang tekanan ban kurang banyak dan tidak merasa apa-apa

Maka itu dulu di thread mana lupa, sebelum ada kejadian ini, kan aku pernah bilang bahwa kalau mobil kita kena lubang di kecepatan tinggi, biar pun kelihatannya gak apa-apa, kalau bisa langsung dibawa ke bengkel spooring untuk diangkat untuk dilihat apakah ada yang kena.

Mengenai masalah nyawa, berapa pun kejadian harus dicari penyebab sebenarnya.
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

Untung si ibu2 ga apa2. By the way, avanza hebat juga ya melindungi pengendaranya!
User avatar
handling
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 2297
Joined: Thu Jul 29, 2004 11:09

Post by handling »

Kompas, 29 Novemver 2005 hal. 7

Daihatsu Xenia Mengecewakan.

Saya punya pengalaman tak mengenakkan dengan mobil Xenia. Kejadiannya saat mudik Lebaranh pada tgl 2 November 2005 sekitar pukul 11.30WIB di kaki pegunungan Gunung Lawu, pedesaan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tali (kabel) kopling Daihatsu Xenia (tipe Li 1.000cc) tahun 2004 putus.

Kemudian saya pergi ke kota Ngawi dan kota Madiun bermaksud untuk membeli kabel kopling tersebut, tetapi oleh dealer dijawab bahwa kabel kopling Xenia tipe Li 1.000cc belum keluar karena mobil masih baru. Kemudian saya menelepon Astra World (nomor anggota 5300988905) di Surabaya (031)8281000 dan dijelaskan bahwa kabel kopling Xenia (tipe Li 1.000cc) memang belum keluar, dan disuruh diakali saja.

Sebagai perusahaan besar, PT Astra Daihatsu Motor yang telah berpengalaman dan telah mengeluarkan produk mobil cukup banyak di Indonesia, mengapa jawabannya cuma menyuruh diakali saja kopling yang sudah putus. Tidak menyediakan suku cadang kabel kopling tersebut? Mana rasa kepedulian dan tanggung jawabnya terhadap konsumen?

Pada tanggal 13 November 2005 saya datang ke bengkel dealer besar PT Astra Daihatsu Motor dijalan  Raya Waru Aloha Sidoarjo, Jawa Timur (Bapak Kemi, bagian suku cadang) dan dijelaskan bahwa kabel kopling Xenia tipe Li 1.000 memang belum ada dan baru akan ada sau minggu kemudian. Saya harus menunggu satu minggu, hanya untuk mendapatkan tali kopling. Tanggal 17 November2005 saya ditelepon Kepala Bengkel Daihatsu Waru, Aloha, Jawa Timur ( Bapak Afi) bahwa kabel koling Xenia tersebut sudah ada dan akan diganti gratis.

Kabel kopling sangat vital karena apabila terjadi kemacetan/putus pada kecepatan tinggi akan sangat mungkin terjadi kecelakaan, dan nyawa menjadi taruhannya.

Sebagai konsumen, saya sangat dirugikan dan kecewa atas layanan purnajual PT Astra Daihatsu Motor sehingga saya dan keluarga tidak bisa berlebaran dengan nyaman karena takut terjadi kecelakaan. Saya juga merasa dirugikan karena sejak kejadian itu (19 hari) tidak bisa memakai itu untuk beraktivitas.'

Dyah Andriana
Ketintang RT 005 RW 001
Surabaya.

Lucu kan...bener2 lucu.....
saya yakin ibu Dyah tidak mengharapkan spare parts gratis tapi harus menunggu sampe 19 hari. Yang beliau harapkan pasti ketersediaan spare parts saat itu juga , walaupun harus dibayar lebih mahal daripada harga resmi pun berani ditebus, asalkan bisa melewati suasana lebaran dengan nyaman dan aman....
Spareparts apalagi yg belum tersedia.....????
Image
Naruto
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 274
Joined: Sat May 07, 2005 18:15
Location: Sby

Post by Naruto »

[quote="TomS"]

Maka itu dulu di thread mana lupa, sebelum ada kejadian ini, kan aku pernah bilang bahwa kalau mobil kita kena lubang di kecepatan tinggi, biar pun kelihatannya gak apa-apa, kalau bisa langsung dibawa ke bengkel spooring untuk diangkat untuk dilihat apakah ada yang kena.

quote]

Setuju nih. Penting banget buat langsung ngecek. Minimal velgnya bengkong. Karena udah sering banget nih ngalamin. Biasanya sih di daerah pantura arah ke banyuwangi. Jalannya agak sepi, tapi lubangnya dalem2.
ween
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1355
Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
Location: jkt

Post by ween »

otomotif no 30/xv, senin 28 nov 05

SEBUAH TUDINGAN UNTUK AS RODA
Kasus Avanza Terbalik

Ekspresi wajah Ny. Ida Nursrida masih mengesankan trauma psikis yang sangat kuat. Bahkan untuk menceritakan kembali kecelakaan yang dialami, ibu empat anak ini memerlukan waktu cukup lama serta terlihat lemas dan gemetar.
Seolah tak sedikitpun ia ingin mengenang kembali kejadian nahas itu. Jalan tol, aktivitas mengemudi dan suara mengejutkan kini telah menjadi momok menakutkan dalam hidup ibu berusia 49 tahun ini.


RODA DI ATAS
Kecelakaan yang Ny. Ida alami memang dahsyat. Toyota Avanza 2004 yang dikendarainya sehari setelah Lebaran (4/11) terbalik tiba-tiba di kilometer 103,8 tol Cipularang arah Bandung. Obrolan riang bersama keempat anaknya, sore sekitar pukul 16.30 itu sekejap berubah menjadi kenyataan buruk.


Persisnya setelah mobil terasa menyeret ke kiri sebelum akhirnya menabrak pagar pembatas dan terguling dengan posisi roda di atas. Peristiwa tragis itu pun belum berakhir sampai di situ, karena sesaat setelah terguling, mobil masih berputar beberapa kali. "Untung waktu itu jalanan sepi jadi enggak terjadi kecelakaan yang lebih parah," ujar Ny. Ida yang saat kejadian baru pulang dari Karawang.


Syukurlah, nyawa warga Jln. Nilem, Buah Batu, Bandung dan anak-anaknya bisa terselamatkan. Bukan itu saja, meski ada luka pada tangan anak bungsunya, Suarnah Nuraminah (8 tahun), tak ada cedera serius dialami ketiga putranya yang masing-masing berusia 21, 18 dan 14 tahun. "Setelah bisa keluar dari mobil, ada pengemudi lain yang membantu. Katanya ia melihat roda belakang lepas sebelum mobil oleng," lanjut ibu rumah tangga yang tengah ditinggal tugas sang suami ke Turki ini.


RAMAI VIA INTERNET
Kejadian yang dialami Ny. Ida mencuat setelah kisahnya tersebar di internet via e-mail. Pengirimnya tertulis Muhammad Fathullah, yang tak lain adik ipar Ny. Ida (kini tengah bertugas ke Prancis dan Amerika Serikat).


Disebutkan, kecelakaan terjadi akibat patah as roda kiri belakang. Tepatnya di dalam rem teromol. Penulis juga menuturkan bentuk patahan seperti pasir dan kemungkinan karena getas. Tak hanya menyampaikan keluhan dan tudingan, ia juga menuntut PT Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan bagaimana mobil yang baru diproduksi satu tahun bisa patah as rodanya.


Yang menarik, sang pengirim memperlihatkan foto-foto kecelakaan. Sekujur mobil penyok dan diperlihatkan pula bagian patahan as roda di mana baut-baut pelek masih berada di tempatnya. Di sisi lain, pihak TAM juga menyampaikan tanggapan atas munculnya e-mail tersebut. Isinya berupa ucapan prihatin, kesepakatan untuk uji material dan imbauan agar semua pihak menunggu hasil uji material.


Sementara itu, sejak insiden tersebut, Ny. Ida yang sudah mengemudi mobil sejak 1994 ini belum menunjukkan keinginan untuk kembali menyetir. Bukan itu saja, meski dapat pinjaman Avanza (ia tak tahu dari mana) ibu yang masih shock berat ini memilih naik angkutan umum atau dijemput untuk bepergian.


Ia juga masih belum cukup kuat mendengar suara mengejutkan. Seperti saat bepergian ke sebuah undangan Minggu (20/11). Menurutnya di jalan ia spontan teriak, "Itu ban meletus! Itu ban meletus!" saat mendengar letupan rem angin sebuah truk.


Bagaimanapun juga Ny. Ida memang beruntung masih mendapat keselamatan dan keadaan fisik baik. Namun kata masih untung saja jelas tak cukup untuk menyikapi kasus ini.
User avatar
Bayu
Member of Senior Mechanic
Member of Senior Mechanic
Posts: 183
Joined: Mon Sep 12, 2005 7:14

Post by Bayu »

Koq gak disebutkan apa yang menjadi penyebab sebenarnya dari kecelakaan tersebut. TAM ingin berlepas diri dari penurunan citra akibat kecelakaan tersebut. Press release itu hanya menyebut kecelakaan BUKAN dari as roda, thus bukan dari cacat produksi, so what gitchu lhoo.

http://www.mobilku.com/?p=001&id=5723&s=

TAM: Avanza aman

(10/12/2005) - Toyota-Astra Motor (TAM) memberikan perhatian serius terhadap kecelakaan tunggal Toyota Avanza di jalan tol CIPULARANG, km 103.8 pada tanggal 4 November 2005. Tidak ada korban jiwa pada kecelakaan itu. Ketika diperiksa as belakang Avanza patah dan menimbulkan dugaan patah karena kelelahan lagam dan cacat produksi. Isu ini dengan cepat menyebar dan TAM khawatir masyarakat ragu akan keamanan Avanza.

TAM menggelar investigasi untuk menjelaskan fakta Poros Roda (As) Belakang (Rear Axle Shaft) patah dengan melibatkan pihak ketiga yaitu BPP Teknologi UPT-Laboratorium Uji Konstruksi, Serpong. Keterlibatan pihak ketiga dalam investigasi ini telah diketahui dan disetujui oleh pihak pemakai Toyota Avanza yang mengalami kecelakaan.
Hasil investigasi BPPT UPT-LUK Serpong yang berjudul Failure Analysis Report of Rear Axle Shaft LH 01 (21 November 2005) dan ditandatangani Ir. M. Syahril, Dr. Ir. M. Amin Suhadi, MEng, dan Dr. Ir. Triwibowo, MSc menunjukkan rumor yang beredar selama ini tidaklah benar.

TAM merilis hasil laporan itu pada Jumat (9/12). Dalam kesimpulan laporan itu disebutkan; Setelah melalui beberapa proses investigasi (Chemical composition test, Hardness measurement, Macrofractography analysis, microstructure analysis, Higher magnification surface observation, Oxide/inclusion analysis) berikut adalah hasil dan kesimpulan yang ditemukan:

1. Tidak ditemukan fakta yang berhubungan dengan cacat material ataupun cacat produksi yang dapat menjadi pemicu retak yang akan mengakibatkan patah karena kelelahan (fatigue)
2. Semua data hasil pengujian menunjukkan bahwa material dan proses pembuatan poros tersebut adalah sesuai dengan standar spesifikasi desain yang berlaku
3. Poros patah disebabkan oleh beban kejut yang sangat besar

Berdasarkan hasil investigasi dan kesimpulan tersebut di atas, PT Toyota Astra Motor selaku distributor Toyota Avanza di Indonesia menyatakan bahwa:
a. Kecelakan Toyota Avanza tersebut bukan disebabkan oleh patahnya poros roda.
b. Toyota Avanza aman dipergunakan secara normal sesuai dengan Owners’ Manual, untuk itu Toyota menghimbau konsumen untuk tidak merasa ragu dan kuatir dalam menggunakan Toyota Avanza.
User avatar
Yongis_CD
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 746
Joined: Thu Aug 22, 2002 5:58
Location: Jakarta Indonesia

Post by Yongis_CD »

jadi produsen cuci tangan?.......

beginilah wajah produsen indonesia.......

:(
ween
Member of Mechanic Engineer
Member of Mechanic Engineer
Posts: 1355
Joined: Wed Nov 16, 2005 14:21
Location: jkt

Post by ween »

udah baca otomotif yang baru?disebutkan klarifikasi dari tam sesuai posting di atas.......tapi di otomotif ditulis juga kondisi tkp..........yang menunjukan bahwa memang as roda patah dahulu sebelum mobil menabrak pagar pembatas.......

mengapa tam tidak melihat faktor kronologis kejadian di tkp?

kesimpulan saya, tam tidak bertanggung jawab.........maaf saja, saya tidak akan membeli produk hasil produksi tam lagi (toyota lokal)..........
User avatar
pinoh_boy
New Member of Mechanic Engineer
New Member of Mechanic Engineer
Posts: 1136
Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47

Post by pinoh_boy »

Kekekeke, laporannya seenak hati!
User avatar
DigitALL
New Member of Mechanic Master
New Member of Mechanic Master
Posts: 9595
Joined: Thu May 15, 2003 16:12
Location: Indonesia

Post by DigitALL »

Yah biasalah, coba kalo di luar negeri. Pasti lain cerita lagi. Jenis mobil yang cacat produksi pasti di recall semua. Bahkan bisa dituntut abis2an.