saya kurang setuju dengan statement ini, dulu teknologi belum maju....yang namanya rem cakram, telescopic dll sulit untuk dibuat.....dan harganya pasti mahal, karena masih jumlah produksi untuk komponen2 tersebut masih sedikit......namun sekarang semua udah maju.......komponen2 ini sudah sesuatu yang biasa dan harganya pun bisa ditekan karena besarnya volume produksi komponen tersebut.......ruthndul wrote:informasi yang saya dapatkan dari produsen spare part motor, tahun 70-80-an, kita beli honda bebek kira-kira setara dengan US$3.000-an, seharusnya, dengan inflasi selama 30 tahun, seharusnya honda bebek bisa jadi setara dengan US$5.000-an, nyatanya malah US$1.000-an dapat mesin 100cc, rem cakram, shock depan telescopic, CDI vs 72cc, rem tromol, shock depan lengan ayun, platina... :-) so knalpot tipis wajar-wajar aja lah.... :-)
saya analogikan dengan komputer yang dahulu harganya sangat mahal, body sangat guede, kemampuan lemot abis.......tapi sekarang? untuk sebuah komputer rakitan lengkap (hanya cpu) yang canggih cukup dengan dana 5 juta....itupun harga sudah naek karena melemahnya rupiah....soal kualitas? pasti lebih baik dr komputer jaman jebot....
lebih spesifik......prossesor pentium4 soket lga 775 yang baru lebih ,murah dari pada soket 486......padahal lga ini terbilang baru.....kenapa? karena jumlah produksi per batchnya jauh lebih banyak dari prossesor terdahulu....jadi production cost bisa ditekan.....
bagaimana dengan otomotif? saya rasa fenomenanya sama saja.....karena keduanya memiliki kesamaan sebagai barang "teknik" hanya saja di otomotif, perkembangannya terbilang sangat lambat dibanding dengan elektronik......contohnya...motor bakar piston dari pertama kali ditemukan otto, tidak banyak perkembangannya.....sampai sekarang....paling2 cuma ada pengingkatan dari material dan sistem pasokan bahan bakar.....begitu juga dengan rem cakram dan tromol dari jaman dulu sampe sekarang ga ada perubahan selain materialnya.........coba bandingkan dengan computer? jauhhh bgt bo....