andy1800 wrote:
his speech itu, dia tujukan hanya "ke dalam" (US)... means: tidak scr lsg dia (kemaren itu) "bicara" kepada dunia.
so, karakter (spontan) yg fokus ke dalam (dan tidak menggubris dunia luar US) itu, ....kira2, akan berlanjut dan membuat kecewa masyarakat dunia atau nggak ya ?
IMO doang nih ya: Kalo USA masih mao maintain statusnya sebagai super power, kayaknya dia masih harus ikut campur (atau kalo kata bro Andy "menggubris") dunia luar.
TAPI....ini juga IMO doang ya, kayaknya kalaupun USA mao melepas status superpowernya dan ngurusin dalam negerinya sendiri, bukan berarti dunia secara keseluruhan akan lebih baik, karena negara2 kuat lain (spt China, Russia, India, dll) juga pasti berambisi untuk menggantikan posisi USA sbg superpower dunia.
Mengutip satu omongan utusan negara PNG waktu kongress global warming di Bali...."USA, if you are unwilling to lead, please step aside" karena pada waktu itu USA tidak bersedia ikut serta dan memimpin aktivitas pemulihan global warming karena termasuk salah satu negara penyebab GW. Walaupun konteks beda, tapi mungkin itu adalah gambaran ttg apa yg akan terjadi kalo USA cuma ngurusin dalam negerinya sendiri aja.
IMO lagi.....jadi sejelek2nya USA nyampurin urusan orang lain, masih jauh lebih mending daripada dunia dipimpin oleh China, Russia, dan negara2 kuat lainnya dll
buset...jadi ngomongin politik neh
