Nissan AUV
Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
OK. Enough of that. For me, meskipun admire JDM models, tapi what Mr. Obs said ada benarnya.
So the best solution is, for me, pakai mesin JDM seperti MR yang irit dan kuat di rpm rendah.
Tapi untuk puaskan selera orang Indonesia, badannya bisa rancang a new shape. Dan jika sudah ada ABS, EBD, BA, 2 airbags, meskipun bentuknya bukan dari JDM model, its GOOD Enough !
Seperti Fortuner lah ! Meskipun bukan JDM, tapi saya yakin jika di jual di Jepang, pasti ada orang yang suka dan beli. Whatever the JDMs have, the Fortuner also have. So no complaints here.
Untuk menekan cost, OK saja jika component yang simple dan tidak penting sourcing dari Indonesia, atau SEA. Seperti door panel, trims, seats, dashboard material.
Tapi component penting seperti mesin, transmisi, etc jika dari Jepang, plus component local yang non-critical, saya rasa jadi mobil yang cukup OK !
So its a mix of important JDM components + non-critical local materials. And we should get a car value for money dan cocok untuk Indonesia.
Memang not all JDM models could sell well here. The Lafesta baris 3nya agak sempit. So di CKD di sini juga belum tentu laris.
So the best solution is, for me, pakai mesin JDM seperti MR yang irit dan kuat di rpm rendah.
Tapi untuk puaskan selera orang Indonesia, badannya bisa rancang a new shape. Dan jika sudah ada ABS, EBD, BA, 2 airbags, meskipun bentuknya bukan dari JDM model, its GOOD Enough !
Seperti Fortuner lah ! Meskipun bukan JDM, tapi saya yakin jika di jual di Jepang, pasti ada orang yang suka dan beli. Whatever the JDMs have, the Fortuner also have. So no complaints here.
Untuk menekan cost, OK saja jika component yang simple dan tidak penting sourcing dari Indonesia, atau SEA. Seperti door panel, trims, seats, dashboard material.
Tapi component penting seperti mesin, transmisi, etc jika dari Jepang, plus component local yang non-critical, saya rasa jadi mobil yang cukup OK !
So its a mix of important JDM components + non-critical local materials. And we should get a car value for money dan cocok untuk Indonesia.
Memang not all JDM models could sell well here. The Lafesta baris 3nya agak sempit. So di CKD di sini juga belum tentu laris.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
No way. Fortuner itu menggantikan Toyota Hilux untuk pasar Asean saja, di Jepang tetap ada new Hilux dan seperti Corolla JDM, walaupun tampang luar/warna interiornya tidak 'secantik' Altis/Fortuner, tapi build quality-nya jauh sekali di atas Fortuner.Sithlord wrote:Seperti Fortuner lah ! Meskipun bukan JDM, tapi saya yakin jika di jual di Jepang, pasti ada orang yang suka dan beli.
Warna interior does not make a good quality interior, the material does. Konsumen Jepang tidak mudah dikelabui atau termakan iklan!
Coba saja ketuk dashboard Innova/Fortuner. Hampir seperti mengetuk pintu. Contoh lain, seperti dikatakan Mr. Observer, naik Fortuner lebih dr 2 jam, badan bisa pegal2. Pernah dengar orang ber-offroad hanya 1 jam saja? Biasanya juga seharian. Fortuner is no LandCruiser. It is no Harrier either. It's a much taller, but less roomy Innova 2.7L.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Memang orang Jepang demandnya sangat tinggi. Contoh di dunia cat untuk ngecat model plastic. Saya pernah dengar merek Tamiya paling laris, soalnya bermutu tinggi. Malah tokonya bilang, orang Jepang ngak akan mau cat murah, soalnya they want good stuff.
Thats why many many things made in Japan for their market itu bermutu tinggi !
Cuman memang kalau hampir semua component di import dari Jepang, harga mobilnya pasti jadi amat tinggi ! Contoh Serena lah ! Banyak component masih dari Jepang. Thats why orang semua lari ke Innova. Beda 50 jutaan lebih sudah cukup takutin orang. Coba kalau Serena 180 juta, usurannya jadi lain.
So compromises have to be made. At least some local suppliers are pretty good for non-critical stuff. Contoh bangku Serena sudah pakai supplier local.
Atau I maybe wrong. Bangku c24 saya enak, tapi kan early production batch. Apakah my seats masih dari Jepang saat itu dan yang sekarang sudah tidak, dan lebih tidak enak ? I don't know.
Anyway I realize that mau mobil 180-200 juta for the AUV, jika semua dari Jepang seems unlikely. So as long as the critical mechanicals dari Jepang, + ABS, EBD, BA & 2 airbags, thats pretty good already !
Masalahnya bukan hanya barang made in Japan lebih mahal, ongkos kirim beli tiket kapal dari Jepang juga tambah biaya. It adds up.
So as long as we get the MR20DE engine, its already a big victory !
Thats why many many things made in Japan for their market itu bermutu tinggi !
Cuman memang kalau hampir semua component di import dari Jepang, harga mobilnya pasti jadi amat tinggi ! Contoh Serena lah ! Banyak component masih dari Jepang. Thats why orang semua lari ke Innova. Beda 50 jutaan lebih sudah cukup takutin orang. Coba kalau Serena 180 juta, usurannya jadi lain.
So compromises have to be made. At least some local suppliers are pretty good for non-critical stuff. Contoh bangku Serena sudah pakai supplier local.
Atau I maybe wrong. Bangku c24 saya enak, tapi kan early production batch. Apakah my seats masih dari Jepang saat itu dan yang sekarang sudah tidak, dan lebih tidak enak ? I don't know.
Anyway I realize that mau mobil 180-200 juta for the AUV, jika semua dari Jepang seems unlikely. So as long as the critical mechanicals dari Jepang, + ABS, EBD, BA & 2 airbags, thats pretty good already !
Masalahnya bukan hanya barang made in Japan lebih mahal, ongkos kirim beli tiket kapal dari Jepang juga tambah biaya. It adds up.
So as long as we get the MR20DE engine, its already a big victory !
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Kelihatan SM makin banyak member baru ! Sudah tumbuh jadi besar !
Untuk member baru, saya inggin summarize kisah AUV ini dari awal.
It all started from a dream, a big wish I had, akan semua orang Indonesia of course termasuk saya sendiri, bisa beli sebuah mobil serbaguna, bisa lewat jalan Indo yang kadang parah dan banjir, feature lumayan lengkap, dan harga mengiurkan !
Sebenernya Innova comes quite close to this. Harga amat Sip ! Cuman I just think it could still be improved. Di bagian safety, tampang di bikin lebih macho, posisi kap mesin di tinggikan, dan baris 3 di improve.
Dan ngak mungkin saya harus tunggu 6-7 tahun lagi tunggu Kijang baru lagi. Masih lama ! Thats why saya pertama tulis surat ke Pak Jonfis Fandy, as an old Honda customer. Di surat itu, saya kasih dia banyak idea for this improved kijang like vehicle.
Cuman kelihatannya Honda belum dalam waktu cepat arah ke situ. Then saat saya kenal Nissan lewat Serena, terbukti mereka juga bisa bikin mobil bagus dan enak, dan kebetulan jadi kenal ama mereka, dan tau mereka lagi bikin proyek di class kijang, ya thats my golden chance untuk wujudkan mimpi saya !
Thats why saya sudah kirim banyak idea ke mereka. Pasti ngak semua idea saya di pakai. Tapi I am happy mereka sangat receptive to my ideas. Dan ADA kemungkinan at least SOME of my ideas may just be realized.
Untuk SMers, here I summarize what ideas saya anjurkan ke Nissan Motor for the improved kijang class :
1. Dimension abt panjang 4500-4600 mm. Lebar 1700 mm. Tinggi 1750-1800 mm. Clearance 180 mm.
2. Engine 2000 cc. Saat tau ada MR20DE I suggest they install this machine instead of the QR20DE or other oldies. Of course mereka sangat secret. They have to. Tapi the reply I got is " We will install a very fuel efficient engine, as we realize with the rising price of oil, Indonesians are getting even more fuel cost conscious ". Well, I leave it to U guys to imagine what engine they will put. Apakah agree with me pasang MR ?
3. Pasang extra headrest di baris 2 dan 3. Seperti mobil macam Renault Grand Scenic dan Peugeot 807. Supaya penumpang di tengah tiap baris bisa enak kepalanya. All popular MPVs in Indonesia including Innova tidak ada feature ini. Dan menurut saya, 2 headrest extra ngak seberapa ongkosnya. Hope they listen to me.
4. Pasang foldable food tray tables behind each seat in row 1 and 2. Seperti New Serena c25 dan Hyundai Trajet. For people untuk baca koran / buku, anak bikin PR / makan saat macet, executive bisa kerja pakai laptop di jalan. etc. Hope it does not cost much and available nanti.
5. Of course, in at least the top version they should give Indonesians ABS, EBD, BA and 2 airbags. Mau bikin versi pahe ala Innova to gain big market share its up to them, tapi minimal harus ada versi yang lengkap for more people willing to pay more for protection. For this their response have been encouraging !
6. Harga 160-200 juta. At most a bit more, 210 juta. And for this kita sudah tau harganya pasti segituan. Targetnya kan pasar mid MPV paling gemuk di Indonesia - the Innova class.
7. Last but not least, tampang harus MACHO, SUV like. Bantu lewat banjir / jalan keriting juga.
Saya juga suggest ambil idea untuk styling dari SUV mereka yang popular di USA, especially the Nissan XTerra baru. Pernah ketemu satu, just one website lupa yang mana, ada mention the AUV will take styling cues from the XTerra. If this is true, hey, maybe my ideas are filtering to the top !
Even if nanti tampangnya beda, here I show pictures of the XTerra to let SMers know what Nissan styling is like, what to expect roughly, soalnya SUV Nissan paling banyak di USA. Di Jepang cuman X-trail dan Murano. I feel there is a chance the experienced USA SUV design team will be asked to assist in the AUV design concept :
So now that U all know what I have done for Indonesia's aspiring improved kijang buyers, nanti jika sudah keluar, baru tau sebanyak, atau dikit idea saya yang di pakai. Jika banyak dan hasilnya memuaskan, ya do give me a few Kamsias OK ?
If not, at least I have tried my best !
Anymore ideas for me to pass on to them ?
Untuk member baru, saya inggin summarize kisah AUV ini dari awal.
It all started from a dream, a big wish I had, akan semua orang Indonesia of course termasuk saya sendiri, bisa beli sebuah mobil serbaguna, bisa lewat jalan Indo yang kadang parah dan banjir, feature lumayan lengkap, dan harga mengiurkan !
Sebenernya Innova comes quite close to this. Harga amat Sip ! Cuman I just think it could still be improved. Di bagian safety, tampang di bikin lebih macho, posisi kap mesin di tinggikan, dan baris 3 di improve.
Dan ngak mungkin saya harus tunggu 6-7 tahun lagi tunggu Kijang baru lagi. Masih lama ! Thats why saya pertama tulis surat ke Pak Jonfis Fandy, as an old Honda customer. Di surat itu, saya kasih dia banyak idea for this improved kijang like vehicle.
Cuman kelihatannya Honda belum dalam waktu cepat arah ke situ. Then saat saya kenal Nissan lewat Serena, terbukti mereka juga bisa bikin mobil bagus dan enak, dan kebetulan jadi kenal ama mereka, dan tau mereka lagi bikin proyek di class kijang, ya thats my golden chance untuk wujudkan mimpi saya !
Thats why saya sudah kirim banyak idea ke mereka. Pasti ngak semua idea saya di pakai. Tapi I am happy mereka sangat receptive to my ideas. Dan ADA kemungkinan at least SOME of my ideas may just be realized.
Untuk SMers, here I summarize what ideas saya anjurkan ke Nissan Motor for the improved kijang class :
1. Dimension abt panjang 4500-4600 mm. Lebar 1700 mm. Tinggi 1750-1800 mm. Clearance 180 mm.
2. Engine 2000 cc. Saat tau ada MR20DE I suggest they install this machine instead of the QR20DE or other oldies. Of course mereka sangat secret. They have to. Tapi the reply I got is " We will install a very fuel efficient engine, as we realize with the rising price of oil, Indonesians are getting even more fuel cost conscious ". Well, I leave it to U guys to imagine what engine they will put. Apakah agree with me pasang MR ?
3. Pasang extra headrest di baris 2 dan 3. Seperti mobil macam Renault Grand Scenic dan Peugeot 807. Supaya penumpang di tengah tiap baris bisa enak kepalanya. All popular MPVs in Indonesia including Innova tidak ada feature ini. Dan menurut saya, 2 headrest extra ngak seberapa ongkosnya. Hope they listen to me.
4. Pasang foldable food tray tables behind each seat in row 1 and 2. Seperti New Serena c25 dan Hyundai Trajet. For people untuk baca koran / buku, anak bikin PR / makan saat macet, executive bisa kerja pakai laptop di jalan. etc. Hope it does not cost much and available nanti.
5. Of course, in at least the top version they should give Indonesians ABS, EBD, BA and 2 airbags. Mau bikin versi pahe ala Innova to gain big market share its up to them, tapi minimal harus ada versi yang lengkap for more people willing to pay more for protection. For this their response have been encouraging !
6. Harga 160-200 juta. At most a bit more, 210 juta. And for this kita sudah tau harganya pasti segituan. Targetnya kan pasar mid MPV paling gemuk di Indonesia - the Innova class.
7. Last but not least, tampang harus MACHO, SUV like. Bantu lewat banjir / jalan keriting juga.
Saya juga suggest ambil idea untuk styling dari SUV mereka yang popular di USA, especially the Nissan XTerra baru. Pernah ketemu satu, just one website lupa yang mana, ada mention the AUV will take styling cues from the XTerra. If this is true, hey, maybe my ideas are filtering to the top !
Even if nanti tampangnya beda, here I show pictures of the XTerra to let SMers know what Nissan styling is like, what to expect roughly, soalnya SUV Nissan paling banyak di USA. Di Jepang cuman X-trail dan Murano. I feel there is a chance the experienced USA SUV design team will be asked to assist in the AUV design concept :
So now that U all know what I have done for Indonesia's aspiring improved kijang buyers, nanti jika sudah keluar, baru tau sebanyak, atau dikit idea saya yang di pakai. Jika banyak dan hasilnya memuaskan, ya do give me a few Kamsias OK ?
If not, at least I have tried my best !
Anymore ideas for me to pass on to them ?
You do not have the required permissions to view the files attached to this post.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1136
- Joined: Thu Mar 04, 2004 6:47
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1093
- Joined: Thu Dec 30, 2004 19:23
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
- Location: in the globe
Sebelum saya ikutan debat yg sangat seru ini(well) in some point I agree with DarkLord,kita debatin mobil yg belum datang mmg sangat seru!Serunya justru krn mobilnya belum ada!
Kalo mobilnya sudah ada kan gampang bgt:Beli aja AB beres dah!
Ulasan dan 'fairness;nya gak perlu diragukan,yg jelek dibilang jelek,yg bagus dikasih point bagus jg!
In other point:gw jg mau,kita sebagai konsumen seharusnya sangat kritis dg mobil yg akan kita beli!Saya jg berharap menemukan 'perfect car'(FOR ME),bukan perfect car for everyone:krn saya yakin tiap orang punya penilaian yg berbeda thd suatu produk otomotif!
So berbeda pendapat sangat wajar,dan TIDAK PERLU merasa hurt feeling dg suatu pernyataan SMers ttg suatu mobil.
Saya yakin kita semua disini saling berbagi pendapat;dg satu tujuan:mengkritisi mobil,membedah mobil untuk kita ketahui kekurangan dan kelebihannya(terlepas dr ATPM manapun dia datangnya),dan dg kekurangan dan kelebihannya itu kita melakukan kompromi:mau dipakai dg membenahi kekurangan nya atau mau ambil produk lain yg sekelas dan sejenis!
------------------
Afterall,I like all of you guys!
Saya gabung SM nih sejak membernya 'cuma 400an' orang hingga sekarang ketika jumlahnya udah seribu lebih.
Keep Posting and keep the head cool!
Kalo mobilnya sudah ada kan gampang bgt:Beli aja AB beres dah!
Ulasan dan 'fairness;nya gak perlu diragukan,yg jelek dibilang jelek,yg bagus dikasih point bagus jg!
In other point:gw jg mau,kita sebagai konsumen seharusnya sangat kritis dg mobil yg akan kita beli!Saya jg berharap menemukan 'perfect car'(FOR ME),bukan perfect car for everyone:krn saya yakin tiap orang punya penilaian yg berbeda thd suatu produk otomotif!
So berbeda pendapat sangat wajar,dan TIDAK PERLU merasa hurt feeling dg suatu pernyataan SMers ttg suatu mobil.
Saya yakin kita semua disini saling berbagi pendapat;dg satu tujuan:mengkritisi mobil,membedah mobil untuk kita ketahui kekurangan dan kelebihannya(terlepas dr ATPM manapun dia datangnya),dan dg kekurangan dan kelebihannya itu kita melakukan kompromi:mau dipakai dg membenahi kekurangan nya atau mau ambil produk lain yg sekelas dan sejenis!
------------------
Afterall,I like all of you guys!
Saya gabung SM nih sejak membernya 'cuma 400an' orang hingga sekarang ketika jumlahnya udah seribu lebih.
Keep Posting and keep the head cool!
Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
- Location: in the globe
Hahahaha pedangnya SithLord tumpul yah?villanova_7th wrote:.......... Oh Mr Szli eh,....My Sith Lord...... Ditebas sama di keroyok para Jedi SMers ..... Ckckckck. Yah,.... May the force be with u aja deh
_____________________________________
Pedangnya udah gw remove.
Itu pedang beneran bung SithLord!
Yg saya tunjukin klo pas lampunya dinyalain;Pedang Anakin namanya,dijual seharga 1,6jt klo gak salah(tapi saya gak jualan loh?)
Last edited by edward on Fri Sep 30, 2005 16:35, edited 1 time in total.
Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Bung Edward,
Anda ini pintar becanda ! Itu mah bukan lightsaber ! Itu lampu neon ultraviolet ! Pakai gitu hadapi Jedi Conan dia bisa ketawa sampai pingsan !
Bung liat2aja,
Saya juga pernah lihat article Otomotif itu. Nah cuman gini. Otomotif kan mereka guessing. Kalau saya terima spy report langsung dari dalam Nissan Motor Indonesia.
Kecuali spy saya di dalam keliru, bilang bentuk Tiida itu macho ! Of course the Tiida tidak macho dong !
So I hope my spy is correct banding Otomotif. Tapi jelas jika mirip Tiida, saya akan kecewa. Selling pointnya jadi menurun. Kap mesin ngak pintar berenang, streamline shape pasti bikin cabin lebih sempit.
And if it looks too much like the Innova, ya pasti susah nanti. Seperti Tavera mirip Panther. Ngak ada unique selling point gimana mau ribuan per bulan ?
Tapi saya masih harap besar, soalnya kata " Macho " muncul di spy report saya ! So I will tend to lean towards this clue from Nissan Motor banding Otomotif.
Abt that Suzuki gengsi thing. Gini. Sebenernya Suzuki ngak ada yang something wrong. Lihat di Indo. Bengkelnya di mana mana, dan yang pakai banyak juga. Meskipun di Jepang kalah ama Nissan jauh, tapi di Indo malah dia lebih besar jauh dari Nissan dalam segi volume !
Cuman kenapa gengsinya kalah ama Toyota misalnya. Kalau menurut saya, ada pengaruh " halo effect ". Apa itu ?
Contoh, Toyota sekarang ngak seperti jaman dulu. Di USA pun juga gengsinya naik banding puluhan tahun lalu. Kenapa ? Selain mutunya bagus, Toyota juga ciptakan mobil mewah, mahal macam Harrier, Alphard, Crown, Landcruiser etc.
Jadi orang yang pakai Innova / Avanza etc. secara conscious, or even unconscious, pikir, mobil gue murah, kecil, tapi at least merek mobil ku juga ada saudaranya yang gengsi dan mahal !
That is why orang cenderung pilih Avanza banding Xenia, even though tau sendiri, 2 itu nyaris sama !
Suzuki on the other hand, specialize in cheaper cars. Dia mana ada mobil macam Alphard, big sized SUV yang mewah, mana ada sedan mewah ?
Jadi orang yang pakai Escudo XL-7 pun orang pikirnya bayar 200 juta lebih tapi halo effectnya kecil, bahkan tidak ada.
So jangan murah Suzuki fans. Again I say, there is nothing wrong with Suzuki cars, cuman habis gimana, dari dulu dia ngak bikin mobil mewah dan mahal. Mau ikut Toyota juga butuh waktu yang lama.
Lihat Lexus. Butuh waktu juga baru bisa kejar BMW / Mercy. Itupun saya percaya kalau harganya sama, orang tetap cenderung lari ke BMW / Mercy.
Seperti Crown / Honda Legend. Dua duanya milliaran. Nah, anda kalau beli sedan semahal itu, pasti mayoritas orang beli BMW seri 7 atau S class banding Lexus, Acura or whatever. Soalnya image BMW / Mercy sudah sangat lama di dunia mobil mewah !
Kalau Nissan, meski agak lebih ketinggalan banding Toyota, soalnya dia sakit parah di akhir tahun 1990an, sekarang sudah sembuh. Dan lagi play catchup.
Dan lihat lineup mereka yang juga ada mobil mewah dan popular seperti 350 Z, Elgrand, Infiniti series, etc, dia ada juga peluang bisa dapat halo effect.
So I predict, berapa tahun lagi, di Indonesia pun, image dia bisa lebih tinggi dari Suzuki, and even come very close to Honda and Toyota. Toh di Jepang pun sudah no.2 !
Malah kalau saya ngak salah, image gengsi Nissan di Indo bisa saja sekarang sudah lebih tinggi dari Suzuki, meskipun dari segi volume masih lebih kecil.
Tapi I will be fair. IF the Serena merek Suzuki, dan the XL-7 merek Nissan, I will go for SUZUKI !
Why ? Again I go for the car, not the brand, I will only avoid brands yang sudah perna kasih saya pengalaman pahit seperti kasus Hyundai Santa Fe saya.
Guys, percaya tidak, saya sempat interest ama Suzuki Every ! Cuman saat dia keluar, wah ! Terlalu kecil ! Dan juga pernah sempat interest ama APV sebelum dia launching. Tapi sayang mesinya di dalam dan terlalu kurus.
I really have to problem buying a 100 juta car, so long as ngak terlalu kecil. Tapi gimana, memang sering, U get what U pay for !
Coba kalau bisa beli Serena c24 bekas harga 150 juta ! Senang saya ! Sayang sudah ngak sabar tunggu bekasnya !
If one day Suzuki keluarin mobil yang dekat ama idea saya, bisa saja saya ambil.
Cuman istri saya cenderung lebih gengsian. Dia pikirannya image Suzuki kalah ama Honda / Toyota etc. But I don't blame her, at least dia ngak minta BMW !
As for Nissan, pertama dia juga ngak familiar, dan juga sedikit ragu saat saya beli c24. Tapi sesudah lihat Innova dan c24, dia tidak protes saya beli c24.
Dan sekarang, sudah nikmati c24, dia malah suka ama mobil ini. More fun to drive than the Stream ! She said !
I guess its like Nissan's fate in USA, Japan and other countries. Dulu imagenya stale dan ngak gitu bagus. Tapi asal bertobat, dan keluarkan mobil yang bagus / enak, pasti bisa robah pikiran orang.
Jangan bilang Indonesia, dulu di USA / Jepang, dia jatuhnya lumayan parah. Tapi sekarang, she grows faster than Toyota in USA, dan di Jepang juga sudah overtake Honda as no.2
So for those of U who doubts her, think abt that. If the Americans and Japanese are demanding customers, apakah orang Indonesia juga tidak bisa berobah pikiran jika mobil baru mereka terbukti bagus ?
I am optimistic ! For I believe Americans and Japanese are tougher customers than Indonesians in general.
But yang pakai Suzuki, be happy ! Suzuki's are known for tough engines. Saat ke Bali, saya sewa Suzuki Jimmy yang sudah tua ! Tapi di bawa ke sini sana, ke jalan jelek, kuat saja tuh mobil !
Dan the New Escudo looks a lot better than the old ! Dan sudah di potret Top Gear. So we are getting her soon ! And jika harganya 200 juta, bisa laku juga !
I really sound pro-Nissan I know. Tapi gini. Saya suka dan excited ama se-kelompok orang di suatu perusahaan yang bisa bangkit dari kehancuran dan tumbuh cepat ! Its a very moving and inspiring story ! Coba kalau Indonesia bisa gitu juga. Beres deh negara kita !
Read " Shift - inside Nissan's historic revival " by Carlos Ghosn. And " Turnaround - how Carlos Ghosn rescued Nissan " by David Magee and U will learn how amazing the story is ! How they recover from a US20 BILLION debt to become a fast growing company in only 2 years with almost zero debt today !
Anda ini pintar becanda ! Itu mah bukan lightsaber ! Itu lampu neon ultraviolet ! Pakai gitu hadapi Jedi Conan dia bisa ketawa sampai pingsan !
Bung liat2aja,
Saya juga pernah lihat article Otomotif itu. Nah cuman gini. Otomotif kan mereka guessing. Kalau saya terima spy report langsung dari dalam Nissan Motor Indonesia.
Kecuali spy saya di dalam keliru, bilang bentuk Tiida itu macho ! Of course the Tiida tidak macho dong !
So I hope my spy is correct banding Otomotif. Tapi jelas jika mirip Tiida, saya akan kecewa. Selling pointnya jadi menurun. Kap mesin ngak pintar berenang, streamline shape pasti bikin cabin lebih sempit.
And if it looks too much like the Innova, ya pasti susah nanti. Seperti Tavera mirip Panther. Ngak ada unique selling point gimana mau ribuan per bulan ?
Tapi saya masih harap besar, soalnya kata " Macho " muncul di spy report saya ! So I will tend to lean towards this clue from Nissan Motor banding Otomotif.
Abt that Suzuki gengsi thing. Gini. Sebenernya Suzuki ngak ada yang something wrong. Lihat di Indo. Bengkelnya di mana mana, dan yang pakai banyak juga. Meskipun di Jepang kalah ama Nissan jauh, tapi di Indo malah dia lebih besar jauh dari Nissan dalam segi volume !
Cuman kenapa gengsinya kalah ama Toyota misalnya. Kalau menurut saya, ada pengaruh " halo effect ". Apa itu ?
Contoh, Toyota sekarang ngak seperti jaman dulu. Di USA pun juga gengsinya naik banding puluhan tahun lalu. Kenapa ? Selain mutunya bagus, Toyota juga ciptakan mobil mewah, mahal macam Harrier, Alphard, Crown, Landcruiser etc.
Jadi orang yang pakai Innova / Avanza etc. secara conscious, or even unconscious, pikir, mobil gue murah, kecil, tapi at least merek mobil ku juga ada saudaranya yang gengsi dan mahal !
That is why orang cenderung pilih Avanza banding Xenia, even though tau sendiri, 2 itu nyaris sama !
Suzuki on the other hand, specialize in cheaper cars. Dia mana ada mobil macam Alphard, big sized SUV yang mewah, mana ada sedan mewah ?
Jadi orang yang pakai Escudo XL-7 pun orang pikirnya bayar 200 juta lebih tapi halo effectnya kecil, bahkan tidak ada.
So jangan murah Suzuki fans. Again I say, there is nothing wrong with Suzuki cars, cuman habis gimana, dari dulu dia ngak bikin mobil mewah dan mahal. Mau ikut Toyota juga butuh waktu yang lama.
Lihat Lexus. Butuh waktu juga baru bisa kejar BMW / Mercy. Itupun saya percaya kalau harganya sama, orang tetap cenderung lari ke BMW / Mercy.
Seperti Crown / Honda Legend. Dua duanya milliaran. Nah, anda kalau beli sedan semahal itu, pasti mayoritas orang beli BMW seri 7 atau S class banding Lexus, Acura or whatever. Soalnya image BMW / Mercy sudah sangat lama di dunia mobil mewah !
Kalau Nissan, meski agak lebih ketinggalan banding Toyota, soalnya dia sakit parah di akhir tahun 1990an, sekarang sudah sembuh. Dan lagi play catchup.
Dan lihat lineup mereka yang juga ada mobil mewah dan popular seperti 350 Z, Elgrand, Infiniti series, etc, dia ada juga peluang bisa dapat halo effect.
So I predict, berapa tahun lagi, di Indonesia pun, image dia bisa lebih tinggi dari Suzuki, and even come very close to Honda and Toyota. Toh di Jepang pun sudah no.2 !
Malah kalau saya ngak salah, image gengsi Nissan di Indo bisa saja sekarang sudah lebih tinggi dari Suzuki, meskipun dari segi volume masih lebih kecil.
Tapi I will be fair. IF the Serena merek Suzuki, dan the XL-7 merek Nissan, I will go for SUZUKI !
Why ? Again I go for the car, not the brand, I will only avoid brands yang sudah perna kasih saya pengalaman pahit seperti kasus Hyundai Santa Fe saya.
Guys, percaya tidak, saya sempat interest ama Suzuki Every ! Cuman saat dia keluar, wah ! Terlalu kecil ! Dan juga pernah sempat interest ama APV sebelum dia launching. Tapi sayang mesinya di dalam dan terlalu kurus.
I really have to problem buying a 100 juta car, so long as ngak terlalu kecil. Tapi gimana, memang sering, U get what U pay for !
Coba kalau bisa beli Serena c24 bekas harga 150 juta ! Senang saya ! Sayang sudah ngak sabar tunggu bekasnya !
If one day Suzuki keluarin mobil yang dekat ama idea saya, bisa saja saya ambil.
Cuman istri saya cenderung lebih gengsian. Dia pikirannya image Suzuki kalah ama Honda / Toyota etc. But I don't blame her, at least dia ngak minta BMW !
As for Nissan, pertama dia juga ngak familiar, dan juga sedikit ragu saat saya beli c24. Tapi sesudah lihat Innova dan c24, dia tidak protes saya beli c24.
Dan sekarang, sudah nikmati c24, dia malah suka ama mobil ini. More fun to drive than the Stream ! She said !
I guess its like Nissan's fate in USA, Japan and other countries. Dulu imagenya stale dan ngak gitu bagus. Tapi asal bertobat, dan keluarkan mobil yang bagus / enak, pasti bisa robah pikiran orang.
Jangan bilang Indonesia, dulu di USA / Jepang, dia jatuhnya lumayan parah. Tapi sekarang, she grows faster than Toyota in USA, dan di Jepang juga sudah overtake Honda as no.2
So for those of U who doubts her, think abt that. If the Americans and Japanese are demanding customers, apakah orang Indonesia juga tidak bisa berobah pikiran jika mobil baru mereka terbukti bagus ?
I am optimistic ! For I believe Americans and Japanese are tougher customers than Indonesians in general.
But yang pakai Suzuki, be happy ! Suzuki's are known for tough engines. Saat ke Bali, saya sewa Suzuki Jimmy yang sudah tua ! Tapi di bawa ke sini sana, ke jalan jelek, kuat saja tuh mobil !
Dan the New Escudo looks a lot better than the old ! Dan sudah di potret Top Gear. So we are getting her soon ! And jika harganya 200 juta, bisa laku juga !
I really sound pro-Nissan I know. Tapi gini. Saya suka dan excited ama se-kelompok orang di suatu perusahaan yang bisa bangkit dari kehancuran dan tumbuh cepat ! Its a very moving and inspiring story ! Coba kalau Indonesia bisa gitu juga. Beres deh negara kita !
Read " Shift - inside Nissan's historic revival " by Carlos Ghosn. And " Turnaround - how Carlos Ghosn rescued Nissan " by David Magee and U will learn how amazing the story is ! How they recover from a US20 BILLION debt to become a fast growing company in only 2 years with almost zero debt today !
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Waks, Mr. Edward, dimana Anda dulu waktu this young Jedi berjuang habis2an melawan kezaliman the Dark Lord, berusaha membuktikan keberadaan 'Serena C25' yang disebut the Dark Lord 'as invisible as thin air'!!edward wrote:Sebelum saya ikutan debat yg sangat seru ini(well) in some point I agree with DarkLord,kita debatin mobil yg belum datang mmg sangat seru!Serunya justru krn mobilnya belum ada!

Koreksi, my Dark Lord. Jangan sampai rekan2 lain terpengaruh kata2 Anda. Di Jepang, Nissan itu dari dulu sudah no.2, justru Honda yang berkembang pesat and overtake mereka, kini since mereka sudah pulih, wajar saja bisa no.2 lagi, karena sebagai pabrikan Nissan memang jauh lebih besar daripada Honda. Kalau bicara perkembangan pesat, Honda lah jagoannya.Sithlord wrote:dan di Jepang juga sudah overtake Honda as no.2
Seperti SBY. Tapi ketika beliau menghimbau penghematan energi dan supaya yg mampu beli Pertamax dan bukan premium, apakah Anda mengikuti anjurannya? Terbayang 'kan, berapa berat leaders seperti Ghosn dan SBY melakukan perubahan?Sithlord wrote:I really sound pro-Nissan I know. Tapi gini. Saya suka dan excited ama se-kelompok orang di suatu perusahaan yang bisa bangkit dari kehancuran dan tumbuh cepat ! Its a very moving and inspiring story ! Coba kalau Indonesia bisa gitu juga. Beres deh negara kita !

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
Kalau menurut saya, model AUV itu MPV atau SUV gak pengaruh sama penjualannya.
Soalnya orang indo itu maunya gede, murah, mesin bandel, spare part murah tapi mau gengsi juga.
Misalnya Innova, mau modelnya MPV atau SUV, saya yakin sama saja omset penjualannya.
Saya setuju bahwa semua mobil dari yang paling murah sampai yang paling mahal harusnya diberi airbag.
Tapi kalau di Indo pengaruhnya sedikit sekali dengan omset penjualan, coba saja lihat penjualan Vios dan City.
Kalau memang orang Indo gak mau mobil tanpa airbag padahal harganya vios dan city sama, pasti gak ada yang mau beli Vios, ya gak ?
Yah kita lihat saja, apakah AUV ini berani memberi airbag pada SEMUA GRADE.
Kalau hanya High Gradenya saja yang diberi airbag, akan gampang diikuti atau bahkan didahului oleh Innova pada 2007 nanti.
Karena perkiraan saya, pada kelahiran AUV tahun 2007 nanti berbarengan dengan saat facelift Innova, dan kemungkinan besar Innova V 2.0 pun akan diberi airbag.
Tapi saya pribadi gak percaya, Toyota/Nissan/Honda memperhatikan nyawa orang Indo, mereka lebih cinta uang orang Indo, jadi airbag ini hanya untuk 'YANG PENTING BEDA'
Sebenarnya kalau pemerintah berani keluarin peraturan/undang2 yang mengharuskan semua mobil baru harus ada airbag, beres deh, ATPM gak bisa lagi berkutik, memang harga mobil baru mungkin naik 10 juta, tapi semuanya kan happy.
Walau saya punya Innova, saya sih netral saja, toh Innova saya beli halal, gak dikasih gratis sama TAM, kapan pun saya mau jual dan ganti AUV atau merk lain kan hak saya.
Jadi kalau menurut saya, AUV dan Innova ini yang menentukan siapa nanti yang paling banyak diminati adalah persaingan MERK dan GENGSI, mirip persaingan vios dan city.
Soalnya orang indo itu maunya gede, murah, mesin bandel, spare part murah tapi mau gengsi juga.
Misalnya Innova, mau modelnya MPV atau SUV, saya yakin sama saja omset penjualannya.
Saya setuju bahwa semua mobil dari yang paling murah sampai yang paling mahal harusnya diberi airbag.
Tapi kalau di Indo pengaruhnya sedikit sekali dengan omset penjualan, coba saja lihat penjualan Vios dan City.
Kalau memang orang Indo gak mau mobil tanpa airbag padahal harganya vios dan city sama, pasti gak ada yang mau beli Vios, ya gak ?
Yah kita lihat saja, apakah AUV ini berani memberi airbag pada SEMUA GRADE.
Kalau hanya High Gradenya saja yang diberi airbag, akan gampang diikuti atau bahkan didahului oleh Innova pada 2007 nanti.
Karena perkiraan saya, pada kelahiran AUV tahun 2007 nanti berbarengan dengan saat facelift Innova, dan kemungkinan besar Innova V 2.0 pun akan diberi airbag.
Tapi saya pribadi gak percaya, Toyota/Nissan/Honda memperhatikan nyawa orang Indo, mereka lebih cinta uang orang Indo, jadi airbag ini hanya untuk 'YANG PENTING BEDA'
Sebenarnya kalau pemerintah berani keluarin peraturan/undang2 yang mengharuskan semua mobil baru harus ada airbag, beres deh, ATPM gak bisa lagi berkutik, memang harga mobil baru mungkin naik 10 juta, tapi semuanya kan happy.
Walau saya punya Innova, saya sih netral saja, toh Innova saya beli halal, gak dikasih gratis sama TAM, kapan pun saya mau jual dan ganti AUV atau merk lain kan hak saya.
Jadi kalau menurut saya, AUV dan Innova ini yang menentukan siapa nanti yang paling banyak diminati adalah persaingan MERK dan GENGSI, mirip persaingan vios dan city.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
Memang. Saya juga mirip. Mau mobil ngak terlalu kecil, agak besar, gagah, running costsnya murah. Istilah want the cake and eat it !
Honda sebenernya saya no complaints. Stream terbukti awet. Cuman yaitu, ngak tau kenapa, kok belakangan hobby pasang bangku keras dan bantinggan keras juga. Itu saja complain saya tentang Honda.
Cause though I love cars, comfort untuk saya lebih penting lagi.
Other than that, I have as much interest and enthusiast for Honda as I for Nissan.
Don't worry Mr. Conan. Harga premium nanti akan sekitar 3800-4000. Sudah makin dekat ama pertamax. Dan saya yakin 2 tahun lagi subsidi kalau bukan hilang, sudah tinggal dikit. Dan jika terbukti BBM asing bebas oplosan dan irit, bisa saja saya beli high octane fuel.
Mr. Hdrw, ada satu point saya opininya beda ama anda. Bentuk tetap pengaruh kalau saya bilang. Coba, anda pikir, jika Innova bentuknya Fortuner, macho, jantan dan lebih pintar lewat banjir, dan harga mirip, sudah pasti penjualan Innova lebih besar lagi.
To tell U the truth, saya sudah tau ada berapa orang yang dulu fansnya Toyota kijang, tapi kali ini ngak mau Innova, soalnya mereka kurang suka ama bentuknya. Memang ngak widespread, tapi there are people who think like that.
U yourself agree, jika fortuner harganya mirip Innova, all Innova production will stop.
The no.1 appeal of the Fortuner is her looks ! Meskipun mesinnya imagenya besar, boros, pajak tinggi, tapi dengan penampilan yang OK, orang masih banyak yang abaikan kelemahan Fortuner itu.
For me, the fight will not just be gengsi and merek. Tapi juga harga versus features, machine etc.
Remember the case of the Nissan X-Trail vs CRV. A long time ago far far away in the galaxy, Honda was highly regarded in Indonesia. Boleh di bilang on par with Toyota. Nissan was, years ago, only known for her Terrano. Nothing else. She was very small. Pitiful.
Thats why image Nissan dulu ngak cemerlang. Wong barang dagangannya yang laku cuman Terrano.
Along comes the X-Trail 2.0 CBU. At 318 juta. No reaction from the market. Terlalu mahal dan tidak ada value added vs CRV CKD.
Then Nissan turn up the screws by deciding to offer Indonesia something different. More value added. Same price as the CRV, but bigger engines. Better comfortable seats. Better softer suspension. etc.
The rest is history.
Betul, people might say, hey, the X-Trail sama kuatnya ama CRV, not much better. So whats the point ? Whats the big deal ?
Well my friends. Thats exactly the point ! How could a car company yang di Indonesia sudah lama di cuekin, di hanggap kecil tiba tiba bisa dalam waktu singkat dengan satu product, langsung bisa ON PAR with Honda, one of the most respected, highly regarded brand in Indonesia ?
Why ? Its what Ghosn said time and time again. He did not say the Nissan brand alone will get the job done. He realize that the brand itself means nothing. Its WHAT is behind the brand that counts.
So his favourate saying is " There are no problems at a car company good products can't solve.
In fact saya inggat, the new and unknown Hyundai and Kia, saat masuk Indonesia di tahun 1999, langsung dapat warm welcome di Indonesia dengan larisnya Carnival in huge numbers.
Inggat kan. Saat itu Hyundai dan Kia mana ada gengsinya ? Mereka adalah merek baru di Indonesia. Harga juga ngak murah. Tapi gara gara feature, designnya yang luas dan lega, banyak orang Indonesia yang jatuh cinta !
Kalau bukan gara gara quality problemnya Carnival, saya yakin Carnival juga akan sangat popular di Indonesia. She was the first big family car before the Alphard arrives.
So I am convinced that ASAL designnya bagus, pasti dapat sambutan hangat !
Indonesians do love prestige, but Indonesians juga suka feature praktis, mesin irit.
With Ghosn and his men running things, saya agak optimis ini mobil ngak bakal mengecewakan kita.
Who knows this car is what U Mr. Hdrw is waiting for. Mesin irit, tenaga bagus di rpm rendah, dan ngak akan rusak terus. Memang gengsi ngak bilang gede banget. Tapi saya yakin orang yang beli mobil di class harga 160-200 juta, gengsi is not their main concern. Its more of a utility, value kind of priority.
Toh jaman sekarang, orang pakai merek Nissan ngak rasa malu maluin kok. Its not a brand to be ashamed off.
Honda sebenernya saya no complaints. Stream terbukti awet. Cuman yaitu, ngak tau kenapa, kok belakangan hobby pasang bangku keras dan bantinggan keras juga. Itu saja complain saya tentang Honda.
Cause though I love cars, comfort untuk saya lebih penting lagi.
Other than that, I have as much interest and enthusiast for Honda as I for Nissan.
Don't worry Mr. Conan. Harga premium nanti akan sekitar 3800-4000. Sudah makin dekat ama pertamax. Dan saya yakin 2 tahun lagi subsidi kalau bukan hilang, sudah tinggal dikit. Dan jika terbukti BBM asing bebas oplosan dan irit, bisa saja saya beli high octane fuel.
Mr. Hdrw, ada satu point saya opininya beda ama anda. Bentuk tetap pengaruh kalau saya bilang. Coba, anda pikir, jika Innova bentuknya Fortuner, macho, jantan dan lebih pintar lewat banjir, dan harga mirip, sudah pasti penjualan Innova lebih besar lagi.
To tell U the truth, saya sudah tau ada berapa orang yang dulu fansnya Toyota kijang, tapi kali ini ngak mau Innova, soalnya mereka kurang suka ama bentuknya. Memang ngak widespread, tapi there are people who think like that.
U yourself agree, jika fortuner harganya mirip Innova, all Innova production will stop.
The no.1 appeal of the Fortuner is her looks ! Meskipun mesinnya imagenya besar, boros, pajak tinggi, tapi dengan penampilan yang OK, orang masih banyak yang abaikan kelemahan Fortuner itu.
For me, the fight will not just be gengsi and merek. Tapi juga harga versus features, machine etc.
Remember the case of the Nissan X-Trail vs CRV. A long time ago far far away in the galaxy, Honda was highly regarded in Indonesia. Boleh di bilang on par with Toyota. Nissan was, years ago, only known for her Terrano. Nothing else. She was very small. Pitiful.
Thats why image Nissan dulu ngak cemerlang. Wong barang dagangannya yang laku cuman Terrano.
Along comes the X-Trail 2.0 CBU. At 318 juta. No reaction from the market. Terlalu mahal dan tidak ada value added vs CRV CKD.
Then Nissan turn up the screws by deciding to offer Indonesia something different. More value added. Same price as the CRV, but bigger engines. Better comfortable seats. Better softer suspension. etc.
The rest is history.
Betul, people might say, hey, the X-Trail sama kuatnya ama CRV, not much better. So whats the point ? Whats the big deal ?
Well my friends. Thats exactly the point ! How could a car company yang di Indonesia sudah lama di cuekin, di hanggap kecil tiba tiba bisa dalam waktu singkat dengan satu product, langsung bisa ON PAR with Honda, one of the most respected, highly regarded brand in Indonesia ?
Why ? Its what Ghosn said time and time again. He did not say the Nissan brand alone will get the job done. He realize that the brand itself means nothing. Its WHAT is behind the brand that counts.
So his favourate saying is " There are no problems at a car company good products can't solve.
In fact saya inggat, the new and unknown Hyundai and Kia, saat masuk Indonesia di tahun 1999, langsung dapat warm welcome di Indonesia dengan larisnya Carnival in huge numbers.
Inggat kan. Saat itu Hyundai dan Kia mana ada gengsinya ? Mereka adalah merek baru di Indonesia. Harga juga ngak murah. Tapi gara gara feature, designnya yang luas dan lega, banyak orang Indonesia yang jatuh cinta !
Kalau bukan gara gara quality problemnya Carnival, saya yakin Carnival juga akan sangat popular di Indonesia. She was the first big family car before the Alphard arrives.
So I am convinced that ASAL designnya bagus, pasti dapat sambutan hangat !
Indonesians do love prestige, but Indonesians juga suka feature praktis, mesin irit.
With Ghosn and his men running things, saya agak optimis ini mobil ngak bakal mengecewakan kita.
Who knows this car is what U Mr. Hdrw is waiting for. Mesin irit, tenaga bagus di rpm rendah, dan ngak akan rusak terus. Memang gengsi ngak bilang gede banget. Tapi saya yakin orang yang beli mobil di class harga 160-200 juta, gengsi is not their main concern. Its more of a utility, value kind of priority.
Toh jaman sekarang, orang pakai merek Nissan ngak rasa malu maluin kok. Its not a brand to be ashamed off.
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
-
- Full Member of Senior Mechanic
- Posts: 433
- Joined: Sat Aug 21, 2004 19:46
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1640
- Joined: Sat Mar 20, 2004 17:59
- Location: in the globe
Sorry for inconvenience!Pedangnya udah saya cabut dan simpan lagi.
Kasian yg harus scroll ke kanan terus2an?
As back to AUV,saya pribadi berharap banyak,bahwa AUV at least akan mencontoh/inspired by his brother :Terano!
Saya tau Terano di Indo merupakan "spec-down" dr Pathfinder,saya sendiri sudah merasakan bhw Pathfinder yg berbasis Jip ini,sangat ringan,sangat responsif,postur tinggi tapi nyaman serasa membawa sedan.
(I didn't say its a perfect car though: saya agak ngeri dg setir yg kelewat ringan:ini tentu sangat berbahaya buat driver yg genit,yg tangannya selalu gatal mempermainkan steering Wheel
)
Juga Pathfinder ini(in my humble opinion)sangat limbung kayak orang mabuk,saya agak ngeri untuk memacu kencang!Juga kritik satu lagi,ruang kabinnya cukup sempit,sangat tdk enak buat bawa keluarga.
I hope that AUV will overcome those 'troublesome' in Pathfinder,dan bisa menyesuaikan diri dg selera dan keinginan konsumen indo yg saya yakin semakin demanding dg 'perfect car' yg bisa match dg keinginan sebuah keluarga.
Klo size nya seperti Terano,dan penampilan seperti terano'yg disempurnakan',saya yakin akan semakin banyak keluarga Indo yg akan memburunya!
Semoga NMI semakin belajar dan mengerti:mengapa "Kijang Memang Tiada Duanya"? dan bisa mengambil filosofi kijang,dan mengisi 'celah' yg mgk ditinggalkan para penggemar fanatik kijang,yg tidak/kurang puas dg Inova!
Kasian yg harus scroll ke kanan terus2an?

As back to AUV,saya pribadi berharap banyak,bahwa AUV at least akan mencontoh/inspired by his brother :Terano!
Saya tau Terano di Indo merupakan "spec-down" dr Pathfinder,saya sendiri sudah merasakan bhw Pathfinder yg berbasis Jip ini,sangat ringan,sangat responsif,postur tinggi tapi nyaman serasa membawa sedan.
(I didn't say its a perfect car though: saya agak ngeri dg setir yg kelewat ringan:ini tentu sangat berbahaya buat driver yg genit,yg tangannya selalu gatal mempermainkan steering Wheel

Juga Pathfinder ini(in my humble opinion)sangat limbung kayak orang mabuk,saya agak ngeri untuk memacu kencang!Juga kritik satu lagi,ruang kabinnya cukup sempit,sangat tdk enak buat bawa keluarga.
I hope that AUV will overcome those 'troublesome' in Pathfinder,dan bisa menyesuaikan diri dg selera dan keinginan konsumen indo yg saya yakin semakin demanding dg 'perfect car' yg bisa match dg keinginan sebuah keluarga.
Klo size nya seperti Terano,dan penampilan seperti terano'yg disempurnakan',saya yakin akan semakin banyak keluarga Indo yg akan memburunya!
Semoga NMI semakin belajar dan mengerti:mengapa "Kijang Memang Tiada Duanya"? dan bisa mengambil filosofi kijang,dan mengisi 'celah' yg mgk ditinggalkan para penggemar fanatik kijang,yg tidak/kurang puas dg Inova!
Avanza@2006>>>
Innova@2010>>>
EcoSport@2014 >>>
Black VRZ@2016
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
OK. Lets not hijack other threads !
From radio galaxy 101.6, this song is dedicated to Mr. Aidan, to show U that the target is the Innova, not the Avanza :
From Autobild edisi 57, 2-15 Juli 05. From Norio Ota also in the interview.
Quote from article " Sebagai deskripsi singkat, unit yang disebut AUV - kehadirannya diposisikan menghadapi Kijang Innova. Namun, produk kami memiliki kelebihan komparatif nantinya. Baik dari desain ataupun KELENGKAPAN FITUR. Alhasil, bicara harga nantinya akan SEDIKIT lebih mahal dari price list Innova. "
And also the body will be monocoque !
Hope U enjoyed this short song Mr. Aidan !
From radio galaxy 101.6, this song is dedicated to Mr. Aidan, to show U that the target is the Innova, not the Avanza :
From Autobild edisi 57, 2-15 Juli 05. From Norio Ota also in the interview.
Quote from article " Sebagai deskripsi singkat, unit yang disebut AUV - kehadirannya diposisikan menghadapi Kijang Innova. Namun, produk kami memiliki kelebihan komparatif nantinya. Baik dari desain ataupun KELENGKAPAN FITUR. Alhasil, bicara harga nantinya akan SEDIKIT lebih mahal dari price list Innova. "
And also the body will be monocoque !
Hope U enjoyed this short song Mr. Aidan !
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1093
- Joined: Thu Dec 30, 2004 19:23
bung Sith, sebenarnya wartawan Autobild saja yang tidak konsisten. Saya baca Autobild terakhir, wawancara dgn Nissan (sorry lupa jabatannya), out of nowhere wartawan Autobild sendiri yang menyimpulkan kalo AUV bakalan mirip dengan Avanza/Xenia
Kalo gw pribadi berharap AUV ga bakalan sebenarnya Innova. Menurut gw Innova sudah kelewat gede bodynya
Kalo gw pribadi berharap AUV ga bakalan sebenarnya Innova. Menurut gw Innova sudah kelewat gede bodynya
-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1632
- Joined: Wed Sep 21, 2005 2:21
OK. Mr. Conan, I understand your sceptic. How can the X-Trail yang mengandung QR25DE yang harganya 260 juta, dan How can the AUV jika mengandung MR20DE bisa lebih murah ?
Fair enough. I got a bit of data, but nanti saya akan kumpulkan dan show us all that it just might be possible. I will not just make blind guesses, after all, gunanya forum ini adalah member saling educate dan inform dengan calculation / estimation / logic deduction yang masuk akal. Setuju ?
I'll get back to that later. Now to Mr.liat2aja, kenapa Innova anda merasa terlalu besar ? My suspicion ya itu, lebar dia kan 1750 mm. Nah, dari pengalaman saya pakai c24 ama Stream, lebar mobil di Indonesia sebenernya idealnya 1695 mm. Soalnya pakai Stream ama c24 merasa pas banget ! Parkir di tempat sempit pun masih bisa, meskipun rasanya " Ini mobil kalau gendut lagi, jadi repot ! "
Its no accident that the kapsul yang terkenal lincah, lebarnya juga tidak lebih 1695 mm. Malah dia lebih kurus dikit, sekitar 1650 mm kalau ngak salah !
Dan buktinya pakai c24, meskipun lebarnya kalah ama Innova, kok rasanya cabinnya lebih luas ? Because c24 tinggi !
Thats why saya sudah kasih input ke Nissan, AUV lebarnya di maintain di 1695 mm saja. Tingginya yang di naikan ke 1800 mm. 5 cm lebih di atas Innova yang 1750 mm.
Dan paling penting belakangnya jangan menukik ala Stream / Innova, supaya baris 3 lebih luas dan enak.
Jika begitu, seharusnya bisa dapat bodi yang cukup lega, tanpa feeling mobilnya terlalu bongsor.
And itu Autobild mungkin reporter yang tulis edisi terakhir ngak tulis article yang dulu. Jadi dia tidak tau Norio Ota sendiri sudah menegaskan, targetnya itu innova, not the Avanza !
Coba, jika anda adalah Nissan, mau target siapa lebih sip ? Obvious kan ?
Fair enough. I got a bit of data, but nanti saya akan kumpulkan dan show us all that it just might be possible. I will not just make blind guesses, after all, gunanya forum ini adalah member saling educate dan inform dengan calculation / estimation / logic deduction yang masuk akal. Setuju ?
I'll get back to that later. Now to Mr.liat2aja, kenapa Innova anda merasa terlalu besar ? My suspicion ya itu, lebar dia kan 1750 mm. Nah, dari pengalaman saya pakai c24 ama Stream, lebar mobil di Indonesia sebenernya idealnya 1695 mm. Soalnya pakai Stream ama c24 merasa pas banget ! Parkir di tempat sempit pun masih bisa, meskipun rasanya " Ini mobil kalau gendut lagi, jadi repot ! "
Its no accident that the kapsul yang terkenal lincah, lebarnya juga tidak lebih 1695 mm. Malah dia lebih kurus dikit, sekitar 1650 mm kalau ngak salah !
Dan buktinya pakai c24, meskipun lebarnya kalah ama Innova, kok rasanya cabinnya lebih luas ? Because c24 tinggi !
Thats why saya sudah kasih input ke Nissan, AUV lebarnya di maintain di 1695 mm saja. Tingginya yang di naikan ke 1800 mm. 5 cm lebih di atas Innova yang 1750 mm.
Dan paling penting belakangnya jangan menukik ala Stream / Innova, supaya baris 3 lebih luas dan enak.
Jika begitu, seharusnya bisa dapat bodi yang cukup lega, tanpa feeling mobilnya terlalu bongsor.
And itu Autobild mungkin reporter yang tulis edisi terakhir ngak tulis article yang dulu. Jadi dia tidak tau Norio Ota sendiri sudah menegaskan, targetnya itu innova, not the Avanza !
Coba, jika anda adalah Nissan, mau target siapa lebih sip ? Obvious kan ?
-
- New Member of Mechanic Engineer
- Posts: 1093
- Joined: Thu Dec 30, 2004 19:23
Ya, dari segi lebar dan panjang nya menurut saya Innova sudah kelewat bongsor. Tentunya banyak SMers yang tidak setuju mengenai ini. Kalo drivernya punya skill yang baik, ga bakal masalah apakah itu nyetir Karimun atau Land Cruiser. Tapi buat saya pribadi, Innova itu kelewat gede, sedangkan Avanza kelewat kecil. Kira2 dimension AUV mesti berada diantara keduanya d.
Kalo menurut saya lebih sip kalo Nissan bikin dua mobil, satu lawan Innova, satu lawan Avanza. J/k
Kalo menurut saya lebih sip kalo Nissan bikin dua mobil, satu lawan Innova, satu lawan Avanza. J/k

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Anda ini bagaimana, sih? Kalau lebar hanya 1695 mm tapi tinggi 1800 mm (jauh melebihi lebar), itu sudah termasuk minivan, dong! Sedangkan AUV itu kata Anda MPV 'macho', mana bisa macho kalau tinggi kurus!
Anda tahu mengapa dalam design tidak semua mobil dibuat setinggi mungkin tapi lebarnya sekecil mungkin? Kestabilan. Handling. Lihat saja Avanza yang tinggi tapi kurus, handlingnya jelas tidak semantap Innova yang lebih proporsional.
Anda coba saja menikung dengan C24 Anda pada kecepatan 120 km per jam, dan bandingkan dengan misalnya sebuah Accord/Odyssey, jelas sekali perbedaannya.
Serena itu sebuah minivan, makanya pasarnya terbatas! Innova atau AUV tidak akan memiliki dimensi seperti itu (tinggi tapi kurus), karena hanya akan membatasi pasarnya! Tidak semua orang mau mobil yang handlingnya seperti minivan.
Kenapa dimensi Innova seperti itu, dan kenapa pula NMI akan meng-copy dimensi Innova (mulai dr ground clearance)? Karena dimensi itulah yang paling tepat untuk meraih pasar terbesar! Bukan MPV sependek sedan seperti Stream, bukan pula minivan setinggi Serena.
Anda ini mengkritik design hanya dari sisi konsumen saja. Cobalah dari sisi produsen! Dimensi exterior dan interior itu semua ada hitungannya, dan angka2 itu akan translated into MATERIAL COST, makanya harus sangat teliti dan tidak bisa begitu saja seenaknya menambah panjang atau tinggi sebuah mobil di drawing board.
Designer AUV, seperti semua designer mobil, memiliki constraints atau batasan2 dalam menentukan dimensi mobil yang dirancangnya!
S-Class generasi terbaru misalnya, panjangnya di atas 5 meter, tapi mengapa tingginya tidak mencapai 1500 mm (padahal Camry saja 1530 mm)? Karena S-class itu bukan Alphard/Camry, S-class harus bisa dilarikan dengan kencang juga agar pemiliknya bisa menikmati mesinnya yang sangat besar and bertenaga. Demi kestabilan dan handling, S-class tingginya tidak dibuat 1600 mm saja hanya demi headroom!
Anda pikir kenapa tidak semua MPV tingginya dibuat 1800 mm?? Kenapa Stream, Wish, Grandis, Odyssey, Previa, Lafesta, Presage tingginya tidak dibuat 1800 mm saja?? Hmm?
Aku berani bertaruh bahwa dimensi AUV sama sekali tidak akan seperti yang Anda sebut!
ANDA LUPA, YA, bahwa ground clearance AUV akan sama dengan Innova yaitu 191 mm!! Yet, Anda mau tingginya 1800 mm !! Dimensi seperti itu sama sekali tidak proporsional untuk sebuah MPV, pak!! Serena saja yang tingginya 1825 mm, ground clearancenya hanya 160 mm! Tidak lebih atau mobil itu akan mudah terguling! Kalau mau tinggi 1800mm dengan ground clearance besar, harus berbentuk SUV seperti Fortuner! Konsekuensinya, interior lebih sempit! Bandingkan saja headroom Fortuner dengan Innova, lebih sempit!
Jangan membuat asumsi2 yang tidak masuk akal, toh Anda sendiri yang akan kecewa nantinya!
Anda tahu mengapa dalam design tidak semua mobil dibuat setinggi mungkin tapi lebarnya sekecil mungkin? Kestabilan. Handling. Lihat saja Avanza yang tinggi tapi kurus, handlingnya jelas tidak semantap Innova yang lebih proporsional.
Anda coba saja menikung dengan C24 Anda pada kecepatan 120 km per jam, dan bandingkan dengan misalnya sebuah Accord/Odyssey, jelas sekali perbedaannya.
Serena itu sebuah minivan, makanya pasarnya terbatas! Innova atau AUV tidak akan memiliki dimensi seperti itu (tinggi tapi kurus), karena hanya akan membatasi pasarnya! Tidak semua orang mau mobil yang handlingnya seperti minivan.
Kenapa dimensi Innova seperti itu, dan kenapa pula NMI akan meng-copy dimensi Innova (mulai dr ground clearance)? Karena dimensi itulah yang paling tepat untuk meraih pasar terbesar! Bukan MPV sependek sedan seperti Stream, bukan pula minivan setinggi Serena.
Anda ini mengkritik design hanya dari sisi konsumen saja. Cobalah dari sisi produsen! Dimensi exterior dan interior itu semua ada hitungannya, dan angka2 itu akan translated into MATERIAL COST, makanya harus sangat teliti dan tidak bisa begitu saja seenaknya menambah panjang atau tinggi sebuah mobil di drawing board.
Designer AUV, seperti semua designer mobil, memiliki constraints atau batasan2 dalam menentukan dimensi mobil yang dirancangnya!
S-Class generasi terbaru misalnya, panjangnya di atas 5 meter, tapi mengapa tingginya tidak mencapai 1500 mm (padahal Camry saja 1530 mm)? Karena S-class itu bukan Alphard/Camry, S-class harus bisa dilarikan dengan kencang juga agar pemiliknya bisa menikmati mesinnya yang sangat besar and bertenaga. Demi kestabilan dan handling, S-class tingginya tidak dibuat 1600 mm saja hanya demi headroom!
Anda pikir kenapa tidak semua MPV tingginya dibuat 1800 mm?? Kenapa Stream, Wish, Grandis, Odyssey, Previa, Lafesta, Presage tingginya tidak dibuat 1800 mm saja?? Hmm?
Anda terlalu menganggap tinggi diri Anda sendiri, Dark Lord. Memangnya siapa sih Anda, semua ide Anda pasti didengarkan Nissan? Satu hal mendasar, saja. Apakah Anda seorang car designer?sithlord wrote:Thats why saya sudah kasih input ke Nissan, AUV lebarnya di maintain di 1695 mm saja. Tingginya yang di naikan ke 1800 mm. 5 cm lebih di atas Innova yang 1750 mm.
Aku berani bertaruh bahwa dimensi AUV sama sekali tidak akan seperti yang Anda sebut!
ANDA LUPA, YA, bahwa ground clearance AUV akan sama dengan Innova yaitu 191 mm!! Yet, Anda mau tingginya 1800 mm !! Dimensi seperti itu sama sekali tidak proporsional untuk sebuah MPV, pak!! Serena saja yang tingginya 1825 mm, ground clearancenya hanya 160 mm! Tidak lebih atau mobil itu akan mudah terguling! Kalau mau tinggi 1800mm dengan ground clearance besar, harus berbentuk SUV seperti Fortuner! Konsekuensinya, interior lebih sempit! Bandingkan saja headroom Fortuner dengan Innova, lebih sempit!
Jangan membuat asumsi2 yang tidak masuk akal, toh Anda sendiri yang akan kecewa nantinya!

-
- Member of Mechanic Engineer
- Posts: 2961
- Joined: Tue Jul 13, 2004 17:34
Anda pikir kenapa angka penjualan Serena jauh di bawah Innova atau Stream dulu? Karena orang Indon itu tidak suka bentuknya yang kotak. Anda pikir jika Nissan akan menambah sebuah model lagi, juga dengan pantat yang super kotak?Sithlord wrote: Dan paling penting belakangnya jangan menukik ala Stream / Innova, supaya baris 3 lebih luas dan enak.
Anda tanya saja kenapa 9 dari 10 orang Indon memilih Innova daripada Serena. Salah satu alasannya adalah bentuk Innova yang lebih manis. Tidak percaya? Tanya saja para pemilik Innova.