BADAK wrote:Nice review pak anwan
Saya mau2 aja ambil, tp posisi saya yg jauh (saya di Jatim) tentu menghalangi kerja sama dgn pak anwan.
Pak anwan, itu muatan light truck dgn ban radial bisa mencapai 15ton? Apa gak salah nih pak? Muatan standard LT kisaran 7-8 ton, 10ton udah termasuk overload. Wah gak bisa membayangkan LT dgn muatan 15ton.
Dr buyer ditempat saya, rata2 untuk perjalanan jauh ribuan kilometer (hampir non stop) menggunakan LT, dimuati beban kisaran 6-8ton. Itupun akhirnya banyak yg meledak n balik lg pakai ban standard.
Logika saya adalah, ban radial walopun jarak tempuh 2x lipat ban standard, namun ban radial memiliki resiko meledak lbh tinggi. Jadi dgn harga yg hmpr 2x lipat ban std, ban radial hrs fix berjalan 2x lipat jg, bahkan lebih. Kalau kurang dr 2x lipat, bisa dianggap pengusaha merugi krn ban radial tdk bisa divulkanisir. Bagaimana menurut bapak?
Satu lg, itu Michellin yg bisa divulkanisir yg serat kawat baja ya? Saya pernah menjual Michellin serat benang, gak bisa divulkanisir pak.
Just for share pak, merk R*adsh*ne menurut sopir2 ditempat saya pemakaian awal ckp bagus. Tapi setelah kondisi di bawah 50% kemungkinan ban meletus semakin tinggi..
Wah posisi di Jatim tdk masalah Pak, karena kami ada cabang di Surabaya, lokasinya di:
031-5018623, 5016675(Senin-Sabtu, 8pagi-5sore)
UD. Lautan Ban, Jalan Kertajaya No.162, Surabaya
Cabang kami yg di Surabaya byk menyuplai ke Indonesia bagian Timur & wilayah Jawa Timur.
Untuk angka2 pastinya, saya blm bisa memberikan karena hasilnya ada di bagian teknis pabrik. Nanti coba saya minta & saya konfirmasi ulang angka2nya.
Intinya kalau ban standar, dindingnya keras, jadi memang resiko meledaknya karena overweight tidak sebesar ban Radial. Ada byk kesalahan dari pihak supir/pengguna yg sengaja mengisi angin lebih tinggi lagi supaya ban tersebut lebih kuat membawa muatan yg berat. Ini salah, karena efeknya dinding ban jadi seperti senar gitar yg dikencangkan. Begitu ban melewati jalanan yg berlubang2, dinding akan main dan dengan sendirinya suatu saat dinding ban tsb akan pecah saat getarannya sdh tdk tertahankan lagi.
Intinya ya kalau bisa memang berat di seimbangkan supaya tidak terlalu overweight.
Penataan barang yg baik supaya distribusi beban merata, pengisian angin yg maksimal (dengan nitrogen) & mengecek ban & tekanan angin secara reguler akan memperpanjang umur ban (tapi kalau memang sangat berat bebannya, merk apapun pasti lama2 akan hancur juga). Tidak ada ban yg bisa tahan selamanya kalau dikasih tekanan yg lebih dari spesifikasinya.
Ban radial, secara fisik telapaknya lebih lebar dari ban standar, dengan sendirinya beban berat juga distribusinya lebih merata & oleh karena itu beban bisa lebih untuk ukuran ban yg sejenis. Tapi lebihnya itu tentunya tdk bisa sampai 50%.
Saya ambil contoh merk Continental, telapaknya byk yg memiliki fungsi istimewa, dimana batu akan sangat sulit menempel (ini jarang dimiliki oleh merk2 lainnya). Disamping itu, kalau memang batu atau kotoran ada yg menempel, telapaknya dapat membersihkan kotoran/batu2an tersebut secara otomatis saat ban dipacu.
Kalau batu yg menempel tdk dibersihkan, ban akan terluka & bisa terkena resiko pecah ban.
Kalau soal harga, saya rasa ban Truk jenis radial tdk sampai sampai 2x lipat harganya dari jenis biasa. Tentunya perbandingan harus dengan merk yg premium juga. Misalnya Ban radial Michelin & Continental dibandingkan dgn harga ban truk standar merk Bridgestone, perbandingan harganya paling cuma 30%. Kalau dibanding dgn merk Gajah Tunggal atau merk dari China ya mungkin bedanya hampir 50%.
Keawetan kalau muatan dijaga, bisa paling tidak 2x atau bahkan 3x. Katakanlah cuma 2x, jadi 200%, tapi bayar lebih mahal 30%, berani dong?
Soal merk sih, pilihannya ada Maxxis, ChengShin, Bridgestone, Continental & Michelin yg kita bisa supply (tergantung ukurannya), baik yg ban standar maupun yg radial.
Soal divulkanisir, ban radial baik yg serat baja ataupun benang sdh bisa divulkanisir. Kalau tdk bisa, mungkin sudah rusak atau perusahaan vulkanisir yg dipakai teknologinya ketinggalan. Bahkan kalau di Eropa atau Amerika, vulkanisirnya hasilnya malah ban tampak seperti ban barunya (atau aslinya), karena dindingnya juga seperti baru kembali.
Jaman sekarang penjual ban truk terutama yg radial, dianjurkan untuk memiliki partner pabrik vulkanisir yg canggih, karena kalau ban radial tdk bisa divulkanisir, jelas pembeli hanya akan membeli ban standar yg jauh lebih murah.
Kalau ban dibilang bagus, tapi kondisi 50% gampang meledak, ya itu ban jelek dong pak, hehe... Masa cuma bisa pakai 1/2nya saja, ya kalau harganya misalnya 1jt, artinya 1jt hanya buat kondisi 50%, alias harga full usagenya 2jt dong.