Salam kenal om F, saya newbie izin untuk nimbrung di tread om F ya, kebetulan saya dari Kaltim om, daerah Tenggarong
Kalo om F start dari daerah Kalsel ( Banjarmasin), jalan yang dilalui masih mulus om F. Tapi hanya sampai di titik perbatasan Kalsel-Kaltim. Selepas perbatasan nanti, jalan yang dilalui cukup rusak, bahkan ada yang beberapa titik rusak parah menurut saya (barusan balik dari Kalsel sehabis liburan di pulau monyet di Banjarmasin). Setelah itu, kalau om F hampir memasuki daerah PPU (Penajam Paser Utara) jalanan relatif mulus kembali, hanya saja bergelombang. Sampai di Penajam nanti, om F masih harus nyebrang via ferry kalo mau sampe di kota Balikpapan. Ada juga jalan via sepaku, cuman saya masih gk tau kondisi jalannya

. Nah, kemudian om F ketemu lagi jalanan mulus yang ada di sepanjang jalur Balikpapan - Samarinda, tpi memng gk trlalu mulus, masih bergelombang lah hehe. Trus untuk Samarinda - Bontang, mulus di beberapa titik, rusak juga di beberapa titik. Mungkin banyakan rusaknya daripda mulusnya hehe. Kondisi jalan yang gak jelas gini juga bikin jarak tempuh berpengaruh om. Saya 3 kali PP Kalsel-Kaltim, waktu yang saya habiskan di jalan sekitar 14 jam. Itu termasuk sama ngisi bensin 2 kali, trus singgah makan 2 kali (mobil perang grand vitara 2007, kebayang kan borosnya gimana hehe).
Dan juga seperti saran dari beberapa suhu diatas, bawa jerigen DEX itu wajib om. Saya sering pulang pergi Balikpapan-Samarinda, dan juga Samarinda-Bontang, setiap bertemu SPBU selalu ada barisan truk mengantri solar walaupun di SPBU tsb kosong. Memang DEX tersedia di daerah perkotaan, cuman untuk SPBU pinggiran itu jarang atau hampir tidak ada. Bahkan nanti di jalan poros Kalsel-Kaltim, SPBU yang aman tanpa ngantri mungkin cuman om temukan di daerah Tanjung (3 kali PP Kalsel-Kaltim keseringan ngisi BBM di SPBU sini)
Oh ya om, saran lagi, kalo memang bisa mending jalan siang, soalnya selain pemandangan cukup bagus, juga bisa mengetahui dimana ada lubang di jalan kalo pas bertemu jalan dengan kondisi mengenaskan. Belum lagi kondisi jalan selepas perbatasan itu relatif sempit juga om, cukup menyulitkan kalo jalan malam, terutama jika om F harus berpapasan dengan bus-bus malam asal Kaltim maupun sebaliknya.
Kalo untuk ke daerah Malaysia sana, saya belum sampai langkahnya om hehe. Jadi saya cuman bisa memberitahukan kondisi jalan yang sudh pernah saya lalui di sepanjang jalur Kalsel-Kaltim aja
