baenol tuuuh mobil apa ya om???VanzMatic wrote:Pepatah Jawa bilang,"Wong sugih ra tau ngluruk...." Ngarani tua bangka, snajan ngisine ora geser saka RON92..doq wrote:-cut-
baenol tua bangka ane aja mimik nya RON92![]()
![]()
![]()



Moderators: Ryan Steele, sh00t, r12qiSonH4ji, avantgardebronze, akbarfit
baenol tuuuh mobil apa ya om???VanzMatic wrote:Pepatah Jawa bilang,"Wong sugih ra tau ngluruk...." Ngarani tua bangka, snajan ngisine ora geser saka RON92..doq wrote:-cut-
baenol tua bangka ane aja mimik nya RON92![]()
![]()
![]()
simple nya gini oom;VanzMatic wrote:Pusinknk mods, ane bacanya... maklum, RAM ane hanya RAM level supir..doq wrote:sebener nya yg ideal itu selain premium diperbolehkan utk motor, plat kuning dan kendaraan niaga(pick-up,box dll) juga pemerintah mesti membuat semacam mekanisme subsidi silang utk bbm selain premium.
jadi saat harga minyak naik tidak otomatis mengkatrol perbedaan harga sampai 2x lipat nya seperti sekarang, saya kurang ngerti bahasa ekonomi nya gmana, gambaran nya tuh gini deh; bbm non premium jg disubsidi berdasarkan prosentase harga dan bukan berdasarkan penetapan harga fix. misal nya subsidi sebesar 20% dr harga pasar, jd klo utk pertamax yg sekarang dihargai 8800 maka setelah disubsidi menjadi 7100-7200 aja......................
nah dana subsidi bisa diambil dr alokasi yg tadi nya utk subsidi premium (karena sudah dilarang utk kendaraan pribadi), sama jg boong donk klo sama2 disubsidi? ngga juga lah, soal nya khan subsidi baru ini tidak menetapkan fixed price utk harga bbm, hanya menetapkan besaran prosentase subsidi aja, jd harga bbm non premium akan tetap mengikuti harga pasar dg "discount" tertentu sesuai penetapan (misal nya tadi 20%)
pemikiran ane doank sehhh hehehehe maaf ya klo jelasin nya belibet, mungkin yg ngerti ekonomi lbh bagus dr saya bisa jelasin lbh tepat nya nih
![]()
baenol itu ya balenovote42ner wrote:baenol tuuuh mobil apa ya om???VanzMatic wrote:Pepatah Jawa bilang,"Wong sugih ra tau ngluruk...." Ngarani tua bangka, snajan ngisine ora geser saka RON92..doq wrote:-cut-
baenol tua bangka ane aja mimik nya RON92![]()
![]()
![]()
![]()
sorry hanya kuli seeh jadi kurang hapal istilah para juragan...
Pinter ente, samber aja yg udah umuran kelas 9...!doq wrote: lahhhh emank beneran tua bangka tuh decepticon ane, klo ibarat manusia udah kelas 3 esempe
-cut-
ya ngga jg oom, kaya sekarang RON92 tembus 8000 saya jadi sering pake mongtor..............baenol jagain garasi duluVanzMatic wrote:Nah itu dia masalah utamanya,, om fer...
Doi nya udh ngga besisa, so, buat beli RON92 terus2an ya ngos2an...
Pan beda ama antum, ....
Doi nya utuh tuh tuh... tinggal buat ngebayarin bengsin.....
*sotoy berat*
boleh juga solusinya bro setidaknya beban bbm subsidi mobil pribadi berkurang 80% or berapa lah tergantung % nyadoq wrote: simple nya gini oom;
subsidi premium dihapus, hanya utk plat kuning, motor dan kendaraan niaga (box,pick-up dll)
sebagai ganti nya, klo isi bbm non-premium dapet discount (misal nya) 20% dr harga pasaran minyak saat ini, misal nya itu tadi; pertamax Rp.8800,- menjadi Rp.7100,-
nah discount (subsidi) itu besaran prosentase nya tetap, walaupun harga minyak dunia fluktuatif. imho dg cara begini ga bakal ada lagi berita di media "anggaran APBN nombokin subsidi" karena lebih mudah perhitungan nya. selain itu jg ikut mendidik masyarakat (kita2 ini) agar menggunakan bbm dg lebih bijak.
just imho sih
doq wrote:simple nya gini oom;
subsidi premium dihapus, hanya utk plat kuning, motor dan kendaraan niaga (box,pick-up dll)
saya lbh setuju kalo kompensasinya adalah penghapusan/pengurangan pajak yg langsung mengena ke masyarakat, seperti contoh pajak penghasilan (orang2 sudah kerja lembur babak belur demi tambahan penghasilan krn biaya hidup meningkat untuk beli bbm non subsidi, tapi makin besar gross yg didapat maka potongan pajaknya makin edan, jadi simalakama....well, this is sucks.....doq wrote:sebagai ganti nya, klo isi bbm non-premium dapet discount (misal nya) 20% dr harga pasaran minyak saat ini, misal nya itu tadi; pertamax Rp.8800,- menjadi Rp.7100,-
Ikutan market leader donk... Itu si uda hukumnya. Kalo market leader gak jual, uda bisa dipastikan nggak laku2 amat. Jadi buat apa jual barang gak laku? Malah nambah2in cost.ZombiEE wrote:Kartel sih kayanya rahasia umum oom jalu....di medan contoh nya ada petronas..tetapi primax 95 ga kunjung ada kabar.....karena pertamina disini gak menjual pertaplus?huekkkk...
Saya pribadi merasa bakalan laku juga...or at least selaku pertamax....beda harga cuma rp. 200/ltr...cmiiw....Ryan Steele wrote:Ikutan market leader donk... Itu si uda hukumnya. Kalo market leader gak jual, uda bisa dipastikan nggak laku2 amat. Jadi buat apa jual barang gak laku? Malah nambah2in cost.ZombiEE wrote:Kartel sih kayanya rahasia umum oom jalu....di medan contoh nya ada petronas..tetapi primax 95 ga kunjung ada kabar.....karena pertamina disini gak menjual pertaplus?huekkkk...
http://finance.detik.com/read/2011/10/1 ... 2?f9911013Jakarta - Pemerintah menyatakan siap untuk menerapkan larangan penggunaan bensin premium untuk kendaraan roda empat berplat hitam alias pribadi mulai 2012. Ada dua opsi pembatasan yang disiapkan, apa saja?
Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengatakan, opsi pertama adalah jika kuota BBM subsidi di 2012 ditetapkan 40,4 juta kiloliter (KL).
"Kalau ditetapkan (kuota BBM subsidi) 40,4 juta KL, pemerintah akan melakukan pengendalian konsumsi BBM subsidi dengan melarang kendaraan roda empat plat hitam mengkonsumsi premium di April 2012 secara bertahap di Jawa-Bali," kata Darwin dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2011).
Lalu opsi kedua, lanjut Darwin, jika kuota BBM subsidi ditetapkan 37,8 juta KL di 2012. Untuk opsi ini, pemerintah akan melakukan larangan kendaraan roda empat plat hitam mengkonsumsi bensin premium mulai Januari 2012.
Pada kesempatan itu, Darwin mengusulkan adanya revisi Peraturan terkait BBM subsidi ini dengan tujuan agar diatur siapa saja yang berhak mendapatkan BBM subsidi. Selain itu Kementerian ESDM juga telah melakukan kesepakatan dengan Kementerian dalam negeri agar pemda aktif mengontrol konsumsi BBM subsidi.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebelumnya mengatakan, pembatasan konsumsi BBM subsidi ini harus dilakukan pemerintah karena tiap tahun konsumsi bensin premium selalu naik 8%. Tanpa pembatasan ini maka konsumsi BBM subsidi di 2012 bisa mencapai 43,7 juta kiloliter (KL).
(dnl/hen)
mungkin krn demand masih rendah...atau bisa juga krn distribusinya yg kurang mendukung sehingga bagi pertamina gak efisien untuk dijualRyan Steele wrote:Entah apa pertimbangan Pertamina gak jual perta+ di Medan.
Petronas sebagai follower cuma bisa ikut leader. Apa yang dijual leader, ya dia ikut jual barang/jasa dengan spesifikasi yang sama.
Nah itu dia...alasan pertamina....kalau mcm petronas gitu saya rasa mrk kapabel utk menjualnya...walaupun berdasarkan "rasa2" aja.....uwkwkwkwjalu wrote:mungkin krn demand masih rendah...atau bisa juga krn distribusinya yg kurang mendukung sehingga bagi pertamina gak efisien untuk dijualRyan Steele wrote:Entah apa pertimbangan Pertamina gak jual perta+ di Medan.
Petronas sebagai follower cuma bisa ikut leader. Apa yang dijual leader, ya dia ikut jual barang/jasa dengan spesifikasi yang sama.
IMHO
kalo baca cuplikan berita ini kendaraan 4 roda plat hitam seperti digeneralisir, gak ada batasan tahun pembuatan....yang pake mobil karbu kena juga dong...bushkntl wrote:di detik hari ini:
http://finance.detik.com/read/2011/10/1 ... 2?f9911013Jakarta - Pemerintah menyatakan siap untuk menerapkan larangan penggunaan bensin premium untuk kendaraan roda empat berplat hitam alias pribadi mulai 2012. Ada dua opsi pembatasan yang disiapkan, apa saja?
Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengatakan, opsi pertama adalah jika kuota BBM subsidi di 2012 ditetapkan 40,4 juta kiloliter (KL).
"Kalau ditetapkan (kuota BBM subsidi) 40,4 juta KL, pemerintah akan melakukan pengendalian konsumsi BBM subsidi dengan melarang kendaraan roda empat plat hitam mengkonsumsi premium di April 2012 secara bertahap di Jawa-Bali," kata Darwin dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/10/2011).
Lalu opsi kedua, lanjut Darwin, jika kuota BBM subsidi ditetapkan 37,8 juta KL di 2012. Untuk opsi ini, pemerintah akan melakukan larangan kendaraan roda empat plat hitam mengkonsumsi bensin premium mulai Januari 2012.
Pada kesempatan itu, Darwin mengusulkan adanya revisi Peraturan terkait BBM subsidi ini dengan tujuan agar diatur siapa saja yang berhak mendapatkan BBM subsidi. Selain itu Kementerian ESDM juga telah melakukan kesepakatan dengan Kementerian dalam negeri agar pemda aktif mengontrol konsumsi BBM subsidi.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo sebelumnya mengatakan, pembatasan konsumsi BBM subsidi ini harus dilakukan pemerintah karena tiap tahun konsumsi bensin premium selalu naik 8%. Tanpa pembatasan ini maka konsumsi BBM subsidi di 2012 bisa mencapai 43,7 juta kiloliter (KL).
(dnl/hen)