Gayung bersambut... akhirnya ada seorang member SM yang menawarkan CR-V nya untuk di review... Kebetulan ybs baru aja SPK CR-V 2.0 CVT buat bininya...
Kenapa nggak ambil CR-V Turbo ?
Simpel aja, ybs sangat mengutamakan yang praktis dan mudah dirawat, karena yang pake bini... (saat ybs beli blom rame kasusnya om 171DJI)...
So... apakah CR-V 2.0 CVT juga cukup baik bagi yang mengutamakan praktikalitas dan kemudahan perawatan ?

Styling
Ane gak akan berlama - lama dengan impresi luar-dalamnya karena nyaris mirip...

Yang jelas CR-V 2.0 CVT ini exteriornya 99% identik dengan CR-V 1.5 Turbo non-Prestige.


Adapun perbedaan di sisi luar yang terlihat adalah muffler yang cuma sebiji...

Interior
Sangat basic, bahkan untuk ukuran mobil 400 juta... Kalau ngerasa liat yang 1.5 Turbo Prestige dah miris hati, yang 2.0 CVT apalagi... Stir lebih polosan, Panel kayu diganti panel silver, head unit standar (seperti di Civic Turbo S saya), tombol AC manual, dan kursi masih fabric.



Oh ya, tipe paling basic ini formatnya tidak lagi 7-seater, tapi 5-seater.
Ya basic sih nggak apa tapi mbok jangan 400 juta juga harganya...

Driving
Baiklah, yang paling bikin penasaran adalah rasa berkendaranya. Mesin yang digunakan adalah 2.0 Liter R20Z1 SOHC i-VTEC bertenaga 155 PS sama seperti CR-V generasi-3 dan generasi-4.
Perbedaan hanya pada sektor transmisi yang sekarang menggunakan CVT, menggantikan good ol' 5-speed.
Karena ane sudah familier dengan CR-V generasi-5, maka gak perlu terlalu banyak penyesuaian. Sekali lagi, ane nggak terlalu banyak expect mobil ini untuk jadi kenceng atau gimana... karena CR-V 2.0 memang dari dulu terkenal lemot... Dengan transmisi CVT ane sangat berharap ya setidaknya a tad better daripada 5-speed nya. Karena kebetulan punya HR-V 1.8 dan Civic 1.8 dengan transmisi CVT dan 5-speed, CVT di HR-V jauh lebih baik dibanding 5-speed di Civic...
Dari karakter injakan gas, mobil ini seakan memang diciptakan untuk urban roads. Untuk kalangan berkaki sopan, nginjek gas gak pernah lebih dari 25%. Sangat mudah mengkail torsi bawah di mesin 2.0 Liter SOHC yang memang fokusnya ke economy ini.
Bagi yang nggak tau, sistem VTEC di R-series (R18 dan R20) ini berkebalikan dibanding VTEC di K maupun B series. VTEC nya berfokus pada economy, sehingga hanya ada eco-cam saja yang bekerja pada putaran rendah, justru VTEC dis-engage waktu putaran tinggi (pernah dibahas oom egibaio di review Civic FD1 nya).
Plus, extra displacement 500cc dari CR-V Turbo justru membuat tarikan bawah CR-V paling basic ini jadi menyenangkan, untuk perkotaan lebih linear tidak ada efek laggy seperti di varian Turbo.
Ya tentunya, figur angka - angka di brosur dan teknologi tetap berbicara.
Karakter asli dari CR-V 2.0 justru makin terekspos ketika mesin ini diperas sampai RPM di atas 2000. Di CR-V Turbo, lewat 2000 RPM ketika turbo spool up mobil sudah langsung melesat kencang, CR-V 2.0 harus berpuas diri dengan tenaganya yang pas-pasan. Sempat saya kickdown, CVT bisa slip-up sampai 5000 RPM dimana itu sudah langsung masuk range powerband, tapi ya tetep, larinya segitu-segitu aja. Beda 35 hp dibanding versi Turbo memang nggak bohong.
Sehingga jadi agak males untuk mbejek...
Baik handling, steering, dan kenyamanan, nyaris tidak ada yang berubah dari CR-V 2.0. Tetep terasa lembut tapi tidak menyebabkan bodyroll berlebih, steering akurat walaupun agak sedikit hambar. Sehingga tidak terlalu banyak yang perlu dikomentari soal ini.
Intinya, ya memang kayak beli CR-V tapi tanpa beli mesin Turbo nya...
Conclusion
Nah jujur, nulis conclusionnya agak repot...
IMHO, beli CR-V generasi 5 tanpa beli mesin Turbo nya sebenernya agak mubazir, karena kayak cuma dapet casing CR-V tanpa dapet segala kelebihan utama dari platform baru Honda... Which is salah satunya adalah mesin Turbo seperti di Civic dan New Accord. Let aside problem di beberapa unit ya... Setidaknya, kalo gak dapet fitur banyak tapi masih dapet mesin baru gitu loh...
Untuk alasan praktikalitas dan kemudahan... Ya reasonable sih, tapi kembali lagi, dengan harga setara CR-V 2.0 Liter itu bisa dapet Nissan X-Trail 2.5 T32 brand new masih kembalian. Secara mesin lebih besar, kelengkapan juga lebih topcer.
So... ane harus berpikir keras apakah CR-V versi paling basic ini layak dibilang worth it...
OK, ya mungkin pembeli CR-V 2.0 adalah orang-orang yang memang pengen dapet CR-V tanpa harus berurusan dengan perawatan mesin Turbo dan merasa modelnya X-Trail udah kurang "fresh", atau yang alergi dengan merek batu makam, atau bos besar perusahaan yang mau ngebeliin manager - manager nya mobil dinas, dan punya relasi baik dengan petinggi dealer H ...
Atau ya sama seperti alasan si member SM ini beli ... karena ngebeliin bini ... bisa ngomel para bini disuruh ngisi pertamax turbo tiap kali pake...
Saya pribadi?
Tetap lebih milih X-Trail 2.5 ... I have personal preference with bigger engines... Klo CR-V antara buy turbo or buy others... Krn IMHO klo orang yang paham mobil untuk pake sendiri (bukan pake bini) akan sayang beli CR-V yang tipe paling basic tanpa mesin turbo nya...
My big thanks to Mr. H for lending us...
